Keluarga dari Bapak I Nyoman Adiarta ini dapat dikatakan sebagai salah satu keluarga pra-sejahtera karena dilihat dari segi perekonomiankeluarga
yang masih “pas-pas’an” untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, bahkan tak jarang mereka harus berhutang jika ada keperluan
mendesak. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari Bapak I Nyoman Adiarta dalam segi tempat tinggal masih tinggal bersama orang tuanya.Bapak I Nyoman Adiarta belum memiliki rumah
sendiri yang dapat ditinggali bersama anggota keluarganya sendiri. Rumah orang tuanya itu terdiri dari 2 kamar tidur , satu dapur, dan 1 kamar mandi. Rumah yang ditempati oleh Bapak I
Nyoman Adiarta tersebut juga terbilang masih kurang layak dimana temboknya belum dilapisi cat tembok.Hal ini memungkinkan debu lebih banyak sehingga dapat mengganggu
pernapasan.Selain itu lantainya masih tanah dan atapnya ada bagian yang rusak sehingga apabila hujan terjadi bocor di dalam rumah tersebut.
Selain itu, kamar mandi di rumah tersebut juga tergolong cukup layak.Kamar mandinya tersebut sebenarnya memiliki bak air yang sudah dikeramik dan memiliki tempat pembuangan
air, tetapi lantai kamar mandinya masih berlantai tanah. Ditambah lagi masalah air yang sangat sulit di sana membuat kamar mandi tersebut jarang tersentuh oleh air, sehingga kadang-kadang
kamar mandi tersebut terlihat kotor dan tidak terawat. 1.2
Ekonomi Keluarga Dampingan
Ekonomi keluarga dampingan merupakan salah satu indikator dari standar tingkat kesejahteraan keluarga yang bersangkutan. Pengukuran tingkat kesejahteraan bertujuan untuk
melihat dan mengidentifikasi sumber penghasilan keluarga dampingan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Pada aspek ekonomi keluarga dampingan akan dibahas beberapa
indikator utama sirkulasi dana dari keluarga dampingan yakni pendapatan keluarga sebagai sumber pemasukan serta pengeluaran sebagai hasil atas penggunaan dana yang didapatkan oleh
keluarga dampingan yang bersangkutan yang dalam hal ini adalah keluarga Bapak I Nyoman Adiarta.
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Keluarga Bapak I Nyoman Adiarta merupakan salah satu keluarga pra-sejahtera yang bertempat tinggal di Banjar Bantang, Desa Bantang.Bapak I Nyoman Adiarta sudah mengeyam
pendidikan sampai tamat SMK, sedangkan istrinya Ibu Ni Kadek Sriani hanya mengeyam pendidikan sampai SD saja. Untuk anaknya Gede Angga Putra baru saja masuk sekolah taman
kanak-kanak TK . Selain itu Bapak I Nyoman Adiarta juga masih belum mempunyai rumah sendiri sehingga dapat di bilang tanggungan Bapak I Nyoman Adiarta masih sangat tinggi.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Bapak I Nyoman Adiarta dan Ibu Ni Kadek Sriani bekerja serabutan sebagai pegawai kebun yang tidak menentu tempat kerjanya, kadang di
daerah Tiblun Sukawana dan di daerah Desa Bantang. Dalam sehari beliau bekerja selama 8 jam dengan pendapatan yang tidak menentu. Terkadang beliau mendapat penghasilan Rp.
30.000,00 hingga Rp. 50.000,00 per hari tergantung pekerjaan yang diambil. Jadi dalam sebulan penghasilan yang diperoleh oleh Bapak dan Ibu I Nyoman Adiarta antara Rp 900.000,00 hingga
Rp 1.500.000,00. Dilihat dari pendapatan Bapak I Nyoman Adiarta dan Ibu Ni Kadek Sriani yang tidak
menentu seperti itu sudah sangat tentu beliau harus mencari pendapatan tambahan.Pendapatan tambahan ini dilakukan agar keluarga Bapak I Nyoman Adiarta tidak berhutang terus hanya
untuk memenuhi kebutahan sehari-hari dari beliau.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari sudah tentu Bapak I Nyoman Adiarta harus mengatur pengeluaran rumah tangga seperti untuk konsumsi, kesehatan, sosial dan lain
– lain. Adapun rincian dari berbagai keperluan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Kebutuhan Sehari – hari Konsumsi
Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Ibu Ni Wayan Suti dalam sebulan adalah sebagai berikut :
Belanja per-hari : Rp 30.000 x 30 hari
= Rp 900.000 Untuk biaya MCK tidak dianggarkan tergantung keperluan.
b. Kesehatan
Kesehatan merupakan suatu hal yang paling penting karena sangat mempengaruhi produktivitas seseorang.Hal ini juga sangat diperhatikan oleh keluarga Bapak I Nyoman
Adiarta.Namun, untuk biaya kesehatan Bapak I Nyoman Adiarta tidak menganggarkan biaya tertentu karena disesuaikan dengan kondisi kesehatan.Keluarga Bapak I Nyoman Adiarta
pernah mendapat program bantuan kesehatan JKBM tetapi program bantuan kesehatan ini sudah tidak berlaku lagi.Setelah JKBM yang sudah tidak berlaku ini keluarga Bapak I
Nyoman Adiarta tidak pernah mendapatkan bantuan kesehatan lagi.Program seperti KIS, BPJS, juga tidak pernah masuk di desa Bantang ini sehingga kebanyakan dari warga di desa
ini tidak pernah memiliki kartu kesehatan bantuan seperti yang disebutkan di atas.Bapak I Nyoman Adiarta apabila ada salah satu keluarga yang mengalami sakit, beliau memilih untuk
pergi ke puskesmas di Kembang Sari yang berada di Buleleng. c.
Pendidikan Untuk biaya pendidikan anaknya Gede Angga Putra, Bapak I Nyoman Adiarta juga harus
menyisihkan uang setiap bulannya sebesar Rp. 45.000, iuran ini merupakan iuran SPP yang harus di bayar. Selain untuk iuran SPP, beliau juga harus menyisihkan sebagaian uang untuk
kebutuhan sekolah Gede Angga Putra sehari-hari, baik uang saku, buku tulis, pensil, crayon,dll. Kadang apabila uang tidak memenuhi Bapak I Nyoman Adiarta juga harus
berhutang untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dari anaknya. d.
Sosial
Dalam kehidupan bermasyarakat tentu banyak pengeluaran yang harus ditanggung oleh Bapak I Nyoman Adiarta.Hal ini ditambah lagi dengan adat-istiadat yang ada di Banjar yang
menuntut pengeluaran tambahan selain kebutuhan pokok.Keperluan sosial yang harus dikeluarkan oleh Bapak I Nyoman Adiarta seperti iuran banjar, uang suka duka ngaben,
pawiwahan, upacara yadnya, dan berbagai kegiatan adat-istiadat lainnya.Untuk berbagai pengeluaran sosial seperti itu, Bapak I Nyoman Adiarta tidak menganggarkan secara
khusus.Hal ini disesuaikan dengan kondisi keuangan saat itu.Namun, apabila beliau tidak memiliki uang diisaat yang mendesak, maka Bapak I Nyoman Adiarta terpaksa untuk
berhutang terlebih dahulu.
e. Lain – lain
Selain biaya untuk kebutuhan sehari-hari, ada berbagai kebutuhan yang harus dikeluarkan oleh Bapak I Nyoman Adiarta selama sebulan seperti biaya untuk listrik dan biaya air yang
diperoleh dari PDAM.Listrik yang menerangi rumah Bapak I Nyoman Adiarta memiliki daya 900 Watt. Adapun dana untuk lisrik per bulan yang harus dikeluarkan oleh beliau per bulan
adalah sebesar Rp. 40.000,00 per bulan tapi kadang juga bayarnya tidak menentu. Sedangkan untuk biaya air per bulan Bapak I Nyoman Adiarta tidak membayar di karenakan air di
daerah Desa Bantang ini sudah tidak mengalir dikarenakan ada masalah pada penampungan air utamanya, sehingga pungutan untuk air ditiadakan.
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH