1
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 PROFIL KELUARGA DAMPINGAN NO
NAMA STATUS
PENDIDIKAN PEKERJAAN
1 KETUT DENDER
KEPALA KELUARGA
SDSEDERAJAT PETANIBERKEBUN
Ketut Dender, begitu biasanya dipanggil. Beliau adalah salah satu warga Desa Tuwed yang bertempat tinggal di Banjar Taman, Desa Tuwed. Pak Ketut tinggal di rumah seorang
diri. Berdasarkan latar belakang karena sudah ditinggal oleh istrinya kurang lebih sekitar 20 tahun yang lalu. Istrinya meninggal karena sakit. Sementara itu, Pak Ketut mempunyai 2
orang anak yang sekarang sudah mempunyai keluarga masing-masing. Sehingga dengan keadaan yang masih minim beliau menjalani hidup sebatang kara di sebuah rumah kecil yang
sudah lama ia tempati. Meskipun bisa dikatakan sudah kurang layak untuk ditempati, pak Putu senang tinggal di rumahnya. Beliau tidak menyesali keadaan karena keterbatasan
ekonomi dan tidak tinggal dengan keluarga. Hal tersebut tidak mematahkan semangat pak Ketut untuk terus berjuang melanjutkan hari-hari walaupun sudah tua. Di kesehariannya Pak
Ketut mengolah tuak dari pohon kelapa untuk dijadikan gula. Dengan menjual gula tersebut bisa membantu melengkapi untuk pembelian kebutuhan tiap hari nya.
1.2 EKONOMI KELUARGA DAMPINGAN
1.2.1 PENDAPATAN KELUARGA
Dilihat dari pekerjaan yang ditekuni oleh Pak Ketut Dender selama beberapa tahun belakangan ini, beliau di usia yang sudah senja masih mampu dan masih punya
semangat untuk bekerja guna mencukupi kebutuhan hidupnya. Meskipun dalam menjalani kesehariannya sekarang seorang diri, tak membuatnya putus asa.
Adapun kegiatan keseharian yang dilakukan beliau bekerja naik turun pohon kelapa guna mengambil tuak untuk dijadikan gula merah yang kemudian bisa dijual.
Dengan hasil penjualan tersebut pak Ketut bisa menggunakannya untuk membeli dan melengkapi kebutuhan sehari-hari. Dengan penghasilan yang sedikit tak membuat
2
beliau patah semangat. Terkadang karena usia yang sudah tua, manjat pun sudah agak susah. Beda halnya ketika masih muda. Karena merasa sudah kurang sanggup meanjat
terlalu sering, pak Ketut hanya mengolah 6 pohon kelapa untuk diambil tuak nya. Karena sedikit jumlah tuak yang dihasilkan, sehingga untuk mengolah tuak
menjadi gula itu bisa 2 – 3 hari sekali. Sehingga penghasilan Pak Ketut tidak teratur
tiap harinya. Rata – rata untuk pengambilan tuak tersebut dua kali sehari pada saat
pagi hari dan sore hari. Dengan kegiatannya tersebut, beliau tidak pernah mengeluh dengan keadaan. Semuanya dinikmati dan astungkara selalu ada jalan yang diberikan.
Yang paling penting adalah bagaimana untuk selalu mensyukuri apa yang diberikan, begitu pungkasnya.
1.2.2 PENGELUARAN KELUARGA
Saat ini, Pak Ketut tinggal di rumah yang bisa dianggap kurang layak untuk dihuni, karena melihat keadaan rumahnya, terbuat dari kayu yang berdinding bambu
yang dianyam. Kondisinya pun sudah mulai rusak karena sering terkena hempasan air hujan. Lantai nya beralaskan tanah sehingga ketika ada air yang masuk bisa saja ada
genangan air di dalam yang bisa membuat suasananya menjadi tidak nyaman. Dengan situasinya yang kini menduda, yang sudah sekitar 20 tahun yang lalu ditinggal oleh
istri meninggal karena sakit dan kedua anaknya yang sudah kawin dan sudah merantau, sehingga untuk pengeluaran sehari-hari bisa dikatakan tidak terlalu banyak.
Yang termasuk hanya pengeluaran untuk kebutuhan sendiri tiap harinya entah itu untuk makan, ataupun kebutuhan lainnya.
3
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH