Uji Persyaratan Analisis Hipotesis

40 Panj Lengan 25 27.85 80.11 49.867 2 9.97585 Kek Ot Perut 25 44.50 61.10 50.806 3.91054 Throw In 25 29.30 72.07 50.000 9.99974 Dari Tabel 1 dapat dijelaskan sebagai berikut : Untuk variabel Power Lengan N = 25, nilai maksimumnya = 65.02, nilai minimum = 40.28, mean = 50.2788, standart deviasi = 5.69329. Untuk variabel Panjang Lengan N atau jumlah sampel = 25, nilai maksimumnya sebesar = 80.11, dan nilai minimum sebesar = 27.85, mean = 49.8672, standart deviasi = 9.97585, Untuk variabel Kekuatan Otot Perut N atau jumlah sampel = 25, nilai maksimumnya sebesar = 61.10, dan nilai minimum sebesar = 44.50, mean = 50.8060, standart deviasi = 3.91054. Untuk Throw-in atau Jauhnya Lemparan Kedalam N = 25, nilai maksimumnya = 72.07, nilai minimum = 29.30, mean = 50.0000, dan untuk Standart Deviasi = 9.99974.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Uji Persyaratan Analisis Hipotesis

Setelah dilakukan penghitungan statistik deskriptif selesai maka dilanjutkan dengan uji hubungan dengan menggunakan uji regresi. Adapun sebelum uji hubungan dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan hipotesis yang meliputi 1 uji normalitas data, 2 uji homogenitas, 3 Uji linieritas, 4 uji keberartian model garis regresi dengan langkah-langkahnya sebagai berikut : 41 4.2.1.1 Uji Normalitas Data Uji normalitas data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah beberapa sampel yang telah diambil berasal dari populasi yang sama atau populasi data berdistribusi normal. Uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test. Adapun untuk menguji normalitas data ini dengan ketentuan : jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0.05 berarti distribusi data normal, dan jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0.05 berarti distribusi data tidak normal. Dari perhitungan statistik diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel : 2 Rangkuman hasil perhitungan Uji Normalitas Variabel Kolmogorov - Smirnov Test Signifikansi Keterangan X1 Power Lengan 1.397 0.040 0.05 Tidak Normal X2 Panjang Lengan 0.579 0.891 0.05 Normal X3 Kek Ot Perut 1.193 0.116 0.05 Normal Y Throw In 0.832 0.494 0.05 Normal Berdasarkan pada perhitungan nilai pada tabel 2 menunjukkan bahwa variabel dalam penelitian ini hanya ada satu variabel yang datanya tidak berdistribusi normal yaitu variabel power otot lengan, sehingga uji parametrik dapat dilanjutkan. 4.2.1.2 Uji Homogenitas Uji Homogenitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel- sampel dalam penelitian ini berasal dari varians yang sama dan ini merupakan 42 prasyarat bila uji statistik infrensial hendak dilakukan Singgih Santoso, 2005 : 209 , uji homogenitas dalam penelitian ini dengan menggunakan Chi-Square dan dengan ketentuan : jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0.05 berarti data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians sama atau homogen, sedang jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0.05 berarti data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama atau tidak homogen. Adapun dari perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel : 3 Rangkuman hasil perhitungan Uji Homogenitas Variabel Nilai Chi- Square Signifikansi Keterangan X1 Power Lengan 2.280 1.000 0.05 Homogen X2 Panjang Lengan 0.920 1.000 0.05 Homogen X3 Kek Ot Perut 2.720 1.000 0.05 Homogen Y Throw In 11.720 1.000 0.05 Homogen Dari tabel 3 tersebut diatas nampak bahwa semua data variabel dalam penelitian yang ada menunjukkan nilai signifikansi 0.05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan data tersebut adalah Homogen, dan dengan demikian uji parametrik dapat dilanjutkan. 4.2.1.3 Uji Linieritas Garis Regresi Uji linieritas ini dimaksudkan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara prediktor yaitu variabel-variabel Power Lengan X 1 , Panjang Lengan X 2 , Kekuatan Ot Perut X 3 dengan Throw-in atau Jauhnya Lemparan Kedalam sebagai variabel Y. Dalam uji linieritas garis regresi ini dengan melihat nilai F dengan ketentuan sebagai berikut : jika F hitung F tabel atau jika nilai signifikansi 43 0.05 berarti linier. Sedang jika F hitung F tabel atau jika nilai signifikansi 0.05 berarti tidak linier. Dari perhitungan data diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel : 4 Rangkuman hasil perhitungan uji linieritas garis regresi Dengan melihat tabel 4 dapat dipahami bahwa variabel dalam penelitian ini, baik secara regresi tunggal maupun secara regresi ganda, hasil uji linieritas garis regresi menunjukkan hasil secara keseluruhan adalah tidak linier, dengan demikian uji parametrik tidak dapat dilanjutkan. Oleh karena itu uji selanjutnya adalah uji non parametrik. Menurut Singgih Santoso 2005 : 398 bahwa untuk mengetahui hubungan antar variabel apabila tes parametrik menunjukkan hasil tidal linier maka menggunakan uji non pametriknya adalah uji Spearman. Oleh karena itu uji yang lain tidak bisa dilanjutkan.

4.2.2 Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

SUMBANGAN KEKUATAN OTOT PERUT DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP JAUHNYA HASIL MENYUNDUL BOLA PADA PEMAIN SEPAKBOLA PS. UNNES TAHUN 2011

3 49 81

SUMBANGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP HASIL LEMPARAN KE DALAM PADA MAHASISWA ILMU KEPELATIHAN KHUSUS SEPAKBOLA PKLO FIK UNNES TAHUN 2009

0 8 106

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TANGAN, PANJANG LENGAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KETEPATAN PUKULAN PUSH PADA PEMAIN PUTRA UKM HOKI UNNES TAHUN 2010.

0 0 2

(ABSTRAK) SUMBANGAN KEKUATAN OTOT PERUT DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP JAUHNYA HASIL MENYUNDUL BOLA PADA PEMAIN SEPAKBOLA PS. UNNES TAHUN 2011.

0 0 3

HUBUNGAN ANTARA PANJANG LENGAN, KEKUATAN GENGGAMAN TANGAN DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KETEPATAN PUKULAN FLICK PADA PEMAIN PUTERA UKM HOKI UNNES TAHUN 2010.

0 0 78

”Sumbangan Kekuatan Otot Perut, Kekuatan Otot Lengan Dan Kelentukan Togok Terhadap Hasil Jauhnya Lemparan Kedalam (Throw-in) permainan sepakbola pada pemain Klub Sport Supaya Sehat (SSS) Semarang Tahun 2009.

1 26 79

(ABSTRAK) HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN, PANJANG LENGAN DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN JAUHNYA HASIL LEMPARAN KE DALAM PADA PERMAINAN SEPAKBOLA PEMAIN PS. UNNES TAHUN 2008.

0 0 2

(ABSTRAK) SUMBANGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP HASIL LEMPARAN KE DALAM PADA MAHASISWA ILMU KEPELATIHAN KHUSUS SEPAKBOLA PKLO-FIK-UNNES TAHUN 2009.

0 0 2

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN JAUHNYA TENDANGAN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA PEMAIN PS ROMBERZ BANTUL USIA 16-18 TAHUN.

0 2 112

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI, POWER OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN JUMPING SERVICE DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA ATLET PUTRA KLUB IVOKAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013

0 0 38