Berdasarkan pasal 14 UUD 1945

  Berdasarkan pasal 14 UUD 1945. Ada 4 hak preogratif yang dimiliki oleh presiden diantaranya grasi, rehabilitasi, amnesti dan abolisi. Hak yang pertama yang dimiliki oleh presiden adalah grasi, grasi ini adalah penghapusan atau pengurangan jumlah hukuman yang sudah ditetapkan atau diputuskan oleh hakim. Grasi ini diminta oleh terpidana kepada presiden untuk meminta presiden mengahapus atau mengurangi hukumannya tetapi dalam memberikan grasi ini presiden harus meminta pertimbangan oleh Mahkamah Agung. Selanjutnya, hak yang kedua yang dimiliki oleh presiden adalah rehabilitasi, rehabilitasi ini adalah merupakan bentuk pertanggung jawaban negara terhadap kesalahan putusan yang diputuskan oleh hakim kepada terdakwa, sehingga terpidana merasa dirugikan dengan putusan tersebut. Dengan adanya putusan yang merugikan terpidana maka presiden wajib memberikan ganti rugi baik materiil maupun immaterial dari hasil putusan yang salah. Tetapi dengan catatan yang aktif meminta rehabilitasi ini adalah pihak yang dirugikan. Selanjutnya untuk amnesti, amnesti merupakan suatu penghapusan hukuman yang diberikan oleh presiden kepada terpidana kejahatan dibidang politik. Jadi amnesti ini diberikan kepada tahanan politik saja. Amnesti ini diberikan kepada orang-orang yang sudah ataupun yang belum dijatuhi hukuman yang sudah ataupun yang belum diadakan pemeriksaan terhadap tindak pidana tersebut. Sedangkan untuk abolisi, abolisi merupakan suatu keputusan untuk menghentikan pemeriksaan suatu perkara dimana pengadilan belum menjatuhkan keputusan terhadap perkara tersebut. Hak abolisi ini dimiliki oleh presiden dan diberikan kepada massyarakat dikarenakan para tesangka terkait dengan kepentingan Negara yang tidak bisa dikorbankan oleh keputusan pengadilan. Jadi amnesti dan abolisi ini merupaka hak preogratif presiden tetapi harus meminta pertimbangan Dewan