Gaya belajar kelompok 3

  Pertanyaan 1: BAYU PRANATA (Kelompok 1) Apa yang dikemukakan oleh ahli psikologi “Carl Rogers” sehingga teorinya bisa dikatakan termasuk kedalam Pendekatan Humanistic? Jawaban: ENGKUN dan FEBRIANTO (Kelompok 2) Carl Rogers, seorang ahli psikologi humanistik menyatakan bahwa pembelajaran hendaknya berpusat pada peserta didik (student center). Pembelajaran hendaknya memberikan kebebasan yang luas kepada peserta didik untuk menentukan apa yang ingin ia pelajari sesuai dengan sumber-sumber belajar yang tersedia atau yang dapat disediakan. Karena Pendekatan Humanistic ini harus peserta didiknya yang aktif sedangkan pendidik hanya sebagai fasilitator dan motivator. Student center yaitu teori yang dikemukakan oleh Carl Rogers tersebut berhubungan dengan Pendekatan Humanistic tersebut. Itulah mngapa teori yang dikemukakan oleh Carl Rogers termasuk ke dalam Pendekatan Saintifik.

  Pertanyaan 2: SANDI SAPUTRA (Kelompok 3) Pada kurikulum 2013 menggunakan student center. Apakah student center itu efektif, dan apa hubungan antara student center dengan Pendekatan Humanistic? Jawaban: ENGKUN (Kelompok 2) Iya, student center itu jika dibandingkan dengan teacher center lebih efektif.

  Karena jika menggunakan student center itu siswanya yang belajar, siswanya yang mencari tahu, siswanya yang mengamati, memecahkan masalah, dan siswanya yang akan menjadi cerdas. Istilahnya mencerdaskan siswa, bukan mencerdaskan guru. Guru itu hanya fasilitator dan motivator. Student center ini sangat berhubungan dengan Pendekatan Humanistic, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

  Pertanyaan 3: SELLIE ASPITA DEWI (Kelompok 4)

  Prinsip apa yang digunakan dalam teori yang dikemukakan oleh ahli psikologi “Carl Rogers”? Jawaban: ENGKUN (Kelompok 2) Carl Rogers menyatakan bahwa pembelajaran itu berpusat pada peserta didik.

  Jadi prinsip teori yang dikemukakan oleh Carl Rogers adalah “Student Center” Pertanyaan 4: NADYA RAHMA (Kelompok 5) Bagaimana membentuk karakter peserta didik melalui Pendekatan Humanistic? Jawaban: ENGKUN (Kelompok 2) Pendekatan Humanistic ini yaitu bagaimana caranya untuk menimbulkan minat dan motivasi peserta didik untuk belajar. Pendekatan Humanistic ini peserta didik harus mengaplikasikan langsung materi yang diperoleh pada lingkungannya. Sehingga peserta didik memiliki pengalaman yang dapat dijadikan pelajaran. Dengan adanya pengalaman tersebut akan membentuk karakter peserta didik yang misalnya malas menjadi rajin, yang awalnya tidak suka fisika jadi cinta fisika. Pertanyaan 5: SRIYANA (Kelompok 6) Ketika ada seorang anak yang mengeluarkan pendapat atau solusi terhadap suatu pertanyaan atau permasalahan pada saat pembelajaran berlangsung, tetapi pendapat atau pernyataan yang anak berikan tersebut salah. Bagaimana sikap kita sebagai pendidik menanggapi anak tersebut tanpa harus membuatnya tersinggung? Jawaban: ENGKUN (Kelompok 2) Pembahasan disini yaitu tentang Pendekatan Humanistik, jadi yang menjadi objeknya adalah manusia, manusia itu memiliki perasaan, idak seperti benda mati. Anak tersebut adalah manusia. Jadi sikap pendidik dalam menanggapi hal seperti itu yaitu pendidik harus memberi tahu yang benarnya seperti apa sehingga si peserta didik ini sadar sendiri bahwa pernyataan yang ia berikan itu salah. Sehingga dengan cara tersebut tidak akan menyinggung perasaan dari peserta didik tersebut. Karena perasaan tersinggung akan menyebabkan anak tersebut takut untuk mengungkapkan apa yang ia ketahui, menyebabkan anak tersebut “down”.

  Gaya belajar kelompok 3

  1. Mengapa gaya belajar anak berbeda-beda ? apakah factor yang mempengaruhi?

  Setiap anak memiliki gaya belajar mereka masing-masing yaitu VISUAL (Visual

  Learners)

  AUDITORI (Auditory Learners ), KINESTETIK (Kinesthetic Learners) yaitu dikarenakan dua factor yaitu internal (dalam diri anak itu sendiri) dan eksternal (dari lingkungan luar)

  2. Bagaimana tanggapan kalian tentang gaya belajar anak yang tidak spesifik, setuju, baik atau tidak? Jika anak tidak suka membaca , lebih suka dalam bentuk gambar yaitu visual bagaimana anda sebagai guru menanganinya?

   menurut kami gaya belajar anak tersebut baik karena dia memiliki ketiga macam gaya belajar itu, dengan demikian dia bisa mengikuti pelajaran dengan baik dan bisa menyesuaikan dengan keaadan kelas dan lingkungan dimanapun dia berada (cepat tanggap). Disinilah guru diwajibkan mengetahui gaya belajar anak karena jika guru  mengetahui gaya belajar anak maka guru tersebut akan memberikan materi bahan ajar sesuai dengan gaya anak tersebut belajar dan tidak akan memaksakan anak itu belajar dengan gaya belajar yang diberikan oleh gurunya tersebut.

  3. Apakah tes yang diberikan kepada anak PAUD itu akurat dan baik ? Menurut kami tes itu perlu, tapi tes ini ditekankan kepada mencari tahu bakat anak itu bukan untuk mencari , memberikan nilai kepada anak itu. Dimana dengan memberikan perwujudan gambar dan memberitahu gambar apa itu dengan demikian apakah anak itu mudah menerima apa yang diajarkan oleh guru itu atau tidak.

  4. Mengapa guru haru mengetahui gaya belajar siswa? Memahami gaya belajar setiap siswa merupakan cara terbaik untuk memaksimalkan proses belajar dikelas. Setelah siswa mengetahui gaya belajar dan metode terbaik, untuk membatu dalam belajarnya, dapat dilihat kemampuan siswa dalam memahami sesuatu akan perkembangan dengan pesat dikelas, bahkan di mata pelajaran yang sebelumnya di anggap susah dan rumit. Sebagai seorang guru di wajibkan mengetahui gaya belajar setiap siswa dengan demikian dia bisa menguasai kelas dan memberikan materi bahan ajar yang sesuai dengan pola tingkah belajar setiap siswa tersebut

  5. Sebagai guru, bagaimana cara anda mengajar siswa yang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda? Guru harus menguasai dan menerapkan semua gaya belajar itu, dengan demikian semua anak bisa menerima materi pelajaran dengan baik

  1. Rahma : perbedaan teori skiiner dan gestalt apa ? mana teori yang lebih baik digunakan ? dan apa maksud shaping ? Perbedaan teori skinner dan gestalt

  Behavior Gestalt

  Atomistik, Elemental, Holistik, Molar, Subjektif, Molekular, objektif, Nativistik, Kognitig, Empiristik, Behavioral. Fenomenologis. Menitikberatkan pada proses Berpandangan bahwa hubungan stimulus-respon- tingkahlaku seseorang reinforcement sebagai bagian bergantung pada insight terpenting dalam belajar daripada trial&error

  Lebih menekankan pada Lebih menekankan pada perilaku empiris (nyata) kognisi Belajar ditafsirkan sebagai Lebih pada reorganisasi perubahan perilaku perseptual dalam memperoleh pemahaman. Contoh : mengubah perilaku siswa Contoh : Mengubah yang tampak. pemahaman siswa tentang masalah yang dihadapinya

  Yang lebih baik

Shaping adalah mengembangkan perilaku baru dengan penguat berturut-turut dan perkiraan

yang teliti serta menghilangkan perkiraan yang terdahulu dari perilaku. Shaping juga merupakan

salah satu prosedur untuk membentuk perilaku yang belum dimunculkan oleh individu atau

prosedur yang digunakan untuk membentuk perilaku seorang individu.

  2. Engkun : berikan praktek dari metode belajar skinner dan gestalt

  3. Rialita : pada teori gestalt ada prinsip terjadinya transfer. Maksudnya apa ? Yang dimaksud dengan terjadinya transfer itu yaitu pemindahan pola-pola perilaku dalam situasi pembelajaran tertentu ke situasi lain. Menurut pandangan Gestalt, konfigurasi dalam situasi tertentu untuk kemudian menempatkan dalam situasi konfigurasi lain dalam tata-susunan yang tepat. Judd menekankan pentingnya penangkapan prinsip-prinsip pokok yang luas dalam pembelajaran dan kemudian menyusun ketentuan-ketentuan umum (generalisasi). Transfer belajar akan terjadi apabila peserta didik telah menangkap prinsip-prinsip pokok dari suatu persoalan dan menemukan generalisasi untuk kemudian digunakan dalam memecahkan masalah dalam situasi lain. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat membantu peserta didik untuk menguasai prinsip-prinsip pokok dari materi yang diajarkannya.

  4. Apa yang dimaksud mastery learning ? Mastery learning adalah proses belajar mengajar yang bertujuan agar bahan ajaran dikuasai secara tuntas. Artinya dikuasai sepenuhnya oleh siswa. Mastery learning ini merupakan strategi pembelajaran yang diindividualisasikan dengan menggunakan pendekatan kelompk (group bassed approach)

  2. Izzah : maksud dari perbedaan teori gestalt dan skinner ? Behavior Gestalt

  Atomistik, Elemental, Molekular, Holistik, Molar, Subjektif, objektif, Empiristik, Behavioral. Nativistik, Kognitig, Fenomenologis. Menitikberatkan pada proses Berpandangan bahwa hubungan stimulus-respon- tingkahlaku seseorang reinforcement sebagai bagian bergantung pada insight terpenting dalam belajar daripada trial&error

  Lebih menekankan pada Lebih menekankan pada perilaku empiris (nyata) kognisi Belajar ditafsirkan sebagai Lebih pada reorganisasi perubahan perilaku perseptual dalam memperoleh pemahaman. yang tampak. pemahaman siswa tentang masalah yang dihadapinya

  Untuk teori skinner, teori belajar nya lebih cenderung lebih ke objek, bersifat nyata dan berdasarkan perilaku peserta didik itu sendiri. Teori belajar skinner cenderung pada proses stimulus-respon-reinforcement.

  Pada teori gestalt, data-data dalam psikologi gestalt disebut phenomena (gejala), sebab dalam suatu gejala terdapat dua unsur yakni objek dan arti. Objek adalah sesuatu yang dapat dideskripsikan setelah objek tersebut ditangkap oleh indra. Pada objek tersebut kiata akan memberikan arti dan sekaligus kita mendapatkan suatu informasi dari objek tersebut.Gestalt berpandangan navistik,dalam arti ketika menafsirkan interaksi antara individu dan lingkungan ahli-ahli tersebut menganggap bahwa yang menentukan adalah bagaimana caranya individu itu menghadapi linkungannya, misalnya saja dalam melihat corak,dimensi ketiga dan objek lain-lain . Teori belajar gestalt ini mewakili aliran-aliran yang bersifat molar,dimana para ahli yang mengikuti aliran ini menganggap yang primer adalah keseluruhan,bukan bagian- bagian.Dengan kata lain bahwa belajar, siswa dapat menangkap makna dari hubungan antara bagian satu dengan bagian yang lain. Permulaan Psikologi Gestalt bermula pada lapangan pengamatan (Persepsi) dan mencapai sukses yang terbesar di dalam lapangan ini. Di samping itu teori Gestalt sangat menekankan insting