commit to user
14
Elektroda yang digunakan pada pengelasan jenis ini ada 3 macam yaitu : elektroda polos, elektroda fluks dan elektroda berlapis tebal. Elektroda polos
adalah elektroda tanpa diberi lapisan dan penggunaan elektroda jenis ini terbatas antara lain untuk besi tempa dan baja lunak. Elektroda fluks adalah elektroda yang
mempunyai lapisan tipis fluks, dimana fluks ini berguna melarutkan dan mencegah terbentuknya oksida-oksida pada saat pengelasan. Kawat las berlapis
tebal paling banyak digunakan terutama pada proses pengelasan komersil.
2.6.2 Jenis-Jenis Sambungan Las
a. Butt joint, jenis sambungan dimana dua benda yang dilas berada pada bidang yang sama seperti yang diperlihatkan pada gambar 2.9.
Gambar 2.9 Butt joint Khurmi Gupta, 2002
b. Lap joint, jenis sambungan dimana benda yang dilas berada pada bidang panel seperti yang diperlihatkan pada gambar 2.10.
Gambar 2.10 Lap joint Khurmi Gupta, 2002
c. Edge joint, jenis sambungan las dimana benda yang dilas berada pada bidang parallel tetapi yang dilas hanya pada ujungnya seperti yang
diperlihatkan pada gambar 2.11.
commit to user
15
Gambar 2.11 Edge joint Khurmi Gupta, 2002
d. T –joint, jenis sambungan dimana benda yang dilas tegak lurus satu sama yang lain seperti yang diperlihatkan pada gambar 2.12.
Gambar 2.12 T-joint Khurmi Gupta, 2002
e. Corner joint, jenis sambungan dimana benda yang dilas tegak lurus satu sama lain tetapi pengelasan dilakukan pada sudutnya seperti yang
diperlihatkan pada gambar 2.13.
Gambar 2.13 Corner joint Khurmi Gupta, 2002
commit to user
16
2.6.3 Pengkutuban Elektroda
a. Pengkutuban langsung Pada pengkutuban langsung kabel elektroda dipasang pada terminal
negatif dan kabel massa dipasang pada terminal positif. Pada gambar 2.14 memperlihatkan pengkutuban langsung yang sering disebut sebagai sirkuit las
listrik dengan elektroda negatif DC-.
Gambar 2.14 Rangkaian pengkutuban langsung Smith, 1992
b. Pengkutuban terbalik Untuk pengkutuban terbalik kabel elektroda dipasang pada terminal positif
dan kabel massa dipasang pada terminal negatif. Pada gambar 2.15 memperlihatkan pengkutuban terbalik sering disebut sebagai sirkuit las listrik
dengan elektroda positif DC+.
Gambar 2.15 Rangkaian pengkutuban tak langsung
commit to user Pemilihan jenis arus
jenis bahan dasar yang aka pengkutuban pada hasil la
akan menghasilkan penem terbalik akan menghasilkan pe
2.6.4 Memilih Besar Arus L
Besarnya arus listr macam-macam elektroda
ampere dan diameter mm. Tabel 2.1 B
Keterangan : a. E menyatakan elektr
b. Dua angka setelah defosit las dalam ribua
c. Angka ketiga setelah E - Angka 1 meny
- Angka 2 meny Smith, 1992
arus dan pengkutuban pada pengelasan tergantun kan dilas dan jenis elektroda yang digunakan. P
las adalah penembusan lasnya. Pengkutuban l embusan yang dangkal sedangkan pada pengkut
kan penembusan yang sebaliknya.
us Listrik
istrik pada pengelasan tergantung pada diame a las. Pada table 2.1 adalah daftar besar arus
m. 2.1 Besar arus dalam ampere dan diameter
Smith, 1992
ktroda ah E misalnya 60 atau 70 menyatakan kekuat
ribuan dengan lbinchi
2
. lah E menyatakan posisi pengelasan, yaitu :
nyatakan pengelasan dengan segala posisi. nyatakan pengelasan posisi datar dan bawah tanga
17
ntung pada n. Pengaruh
n langsung ngkutuban
meter dan rus dalam
kuatan tarik
ngan.
commit to user
18
d. Angka keempat setelah E menyatakan jenis selaput dan jenis arus yang cocok dipakai untuk pengelasan.
3.6.5 Gerakan Elektroda