2. Teori tentang Bentuk Organisasi dan Kerja Sama Bisnis
2.1. Bentuk organisasi dan kerja sama bisnis Dalam dunia bisnis ada banyak bentuk organisasi bisnis dan kerja sama
bisnis. Bentuk organisasi bisnis ini terbentuk dari penggolangan-penggolongan berdasarkan beberapa kriteria. Pengertian dari bentuk organisasi atau badan
usaha adalah suatu lembaga yang menangani suatu kegiatan dengan suatu tujuan yang terarah dan terencana. Badan usaha ini ada yang bersifat mencari
keuntungan profit dan ada juga yang tidak mencari keuntungan non profit.badan usaha yang bertujuan mencari profit biasanya berbentuk
perusahaan perseorangan, perusahaan perkongsian CV, Firma, Partnership, perusahaan perseroan terbatas,badan usaha milik Negara BUMN, dan
koperasi. Sedangkan badan usaha yang tujuannya non profit berbentuk seperi yayasan yang biasa kita sebut sebagai organisasi nirlaba. Setiap bentuk
organisasi memiliki kelebihan dan kekurangannya yang akan dibahas lebih lanjut pada bab. III dalam pembahasan.
Selain bentuk organisasi dalam bisnis juga ada sentuk kerja sama dan ekspansi bisnis. Bentuik kerja sama merupakan aspek lain dari pengembangan
organisasi yang melakukan kerja sam untuk mendapat tujuan tertentu. Sedangkan ekspansi bisnis adalah bentuk pengembangan organisasi umtuk
mendapatkan tujuan tertentu. Bentuk kerja sama ini antara lain perusahaan
multinasional, joint venture,akuisisi atau pengambilalihan, employee stock ownership plan ESOP, privatisasi, investasi langsung, franchising, dan
pemberian lisensi.
2.2. Proses manajemen Suatu kegiatan bisnis harus diimbangi dengan kemampuan manajemen
dengan tujuan untuk mempertahankan bisnis yang dijalankan dalam era globalisasi. Proses manajemen bertujuaan untuk mengelola bisnis atau
kegiatan dengan tujuan tertentu secara efektif dan efisien. Langkah pertama yang dilakukan dalam dunia bisnis adalah menentukan tujuan goals dan
merumuskan strategi yang akan digunakan. Penetapan tujuan adalah target kerja yang nantinya akan menjadi tolak ukur hasil kerja. Tujuan terdiri dari
tujuan jangka pendek , tujuan jangka menegah, dan tujuan jangka panjang. Strategi adalah tindakan atau langkah-langkah yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan kinerja. Proses manajemen itu sendiri terdiri dari planning perencanaan,
organizing pengorganisasian, directing pengarahan dan controlling pengawasan. Seseorang yang bertanggung jawab pada kegiatan atau proses
manajemen disebiut sebagai manajer. Manajer terdiri dari tiga tingkatan yakni top manager, middle manajer, dan first line manajer. Dalam suatu perusahaan
besar biasanya memerlukan banyak manajer dengan berbagai bidang tertentu seperti manajer SDM, manajer operasi, manajer pemasaran, manajer
informasi, manajer keuangan, dan menejer dibidang lain sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Seorang manajer juga harus memiliki keahlian teknikal,
keahlian hubungan manusia, keahlian konseptual, keahlian pengambilan keputusan,dan keahlian mengatur waktu.
2.3. Kewirausahaan enterprenership Istilah kewirausahaan merupakan padanan kata dari entreprenership
dalam bahasa inggris. Kata enterprenership sendiri sebenarnya berawal dari bahasa perancis , yaitu entreprende yang berarti petualang, pencipta, dan
pengelola usaha. Istilah tersebut pertama kali diperkenalkan oleh Richard Antillon pada tahun 1755 dan J.B. Say pada tahun 1803 untuk menggambarkan
para pengusaha yang mampu memindahkan sumber-sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ke produktivitas tinggi. Sedangkan orang yang
melakukan kegiatan kewirausahaan disebut sebagai wirausaha atau entreupreneur. Berbeda dengan pengertian wiraswasta yakni kegiutan usaha
yang tidak memiliki visi. Contoh suatu warung tegal yang tetap saja tidak berkembang makan orang pemilik warung tegal tersebut disebut sebagai
wiraswasta, sedangkan warung tegal nyang mampu berkembang menjadi restoran pemiliknya disebut sebagai wirausaha.
Seorang wirausaha memiliki beberapa karakteristik antsara lain mampu berkreasi, bersedia m,engorbankan wakytu , menginginkan reward atau hasil.
Menurut sukardi sifat pengusaha antara lain, instrumental, presttatif, keluwesan bergaul, pekerja keras, optimis, mau mengambil resiko, swa kendali,
inovatif, dan mandiri. Perlu diketahui bahwa sifat pengusaha merupakan hasil dari proses belajar bukan karena faktor keturunan.
Seorang pengusaha memiliki integritas yang tidak ditentukan oleh keadaan lingkungannya, tidak berdasarkan kedudukannya, dan tidak disamakan
dengan reputasi.dan dalam melaksanakan proses wirauaha ada faktor motivasi antara lain the foreign refugge, the corporate refugge, the paternal refrugge,
the feminist refrugge, the hosewife refrugge, the society refrugge, dan educational refrugge.
Dalam proses kewirausahaan biasanya terbentuk usaha keci-menengah. Usaha kecil adalah bentuk usaha kecil yang tidak bergantung pada pemilim dan
manajemen serta tidak mendominasi pasar diman ia berada. Usaha kecil ini terdiri dari jasa, retailing, distribusi, pertanian , dan produksi. Dalam usaha kecil
wirausaha harus memiliki strategi bisnis.
3. Teori tentang Pengelolaan produksi atau Operasi dalam Bisnis