Peranan Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam memberikan informasi melalui website

(1)

(2)

(3)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Anisa Marliani

Tempat Lahir : Bandung

Tanggal Lahir : 10 Oktober 1991 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Cipedes atas no. 68 RT 04/07 Bandung 40153 No Handphone : 08562214979

E-mail : Anisa.marliani7@gmail.com


(4)

1995 – 1997 TK AL – HIDAYAH BANDUNG 1997 – 2003 SD NEGERI CIPEDES 4 BANDUNG 2003 – 2006 SMP NEGERI 29 BANDUNG

2006 – 2009 SMA KARTIKA SILIWANGI 2 BANDUNG

2009 – 2013 PUBLIC RELATIONS UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

Keahlian Khusus Instalasi sekaligus mengoperasikan Windows, 98, 2000, XP, Vista, Seven

Dapat mengoperasikan Microsoft Office XP, 2000, 2007 khususnya (MS Word, MS Excel, MS Power Point) – Sudah terbiasa.

Mahir Menggunakan Fasilitas Internet Dapat mengoperasikan Adobe Photoshop

2010 Pelatihan Table Manner

Hotel Banana Inn

2010 Pelatihan Monitoring Agama Islam

(Auditorium Unikom lt.4 Bandung)

2011 Seminar Public Speaking

(Auditorium Unikom lt.4 Bandung)

2011 Seminar Enterpreneur “Semangat generasi

mandiri membangun negeri”

(Graha Sanusi Universitas Padjajaran Bandung)

2012 Seminar Fun with Microsoft Office

(Auditorium Unikom lt.4 Bandung)

KEAHLIAN


(5)

2012 Kerja Praktek Lapangan di Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat


(6)

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Dalam Menempuh Ujian Sidang Diploma 3 Program Studi Public Relations

Oleh :

ANISA MARLIANI NIM : 43309001

PROGRAM STUDI PUBLIC RELATIONS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(7)

vi

Puji dan syukur peneliti panjatkan ke khadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir yang berjudul “Peranan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Dalam Memberikan Informasi Melalui Website

Dalam melaksanakan penyusunan Tugas Akhir ini, peneliti menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Walaupun dengan segala keterbatasan, peneliti telah berusaha semaksimal mungkin untuk menghasilkan yang terbaik.

Penelitian Tugas Akhir ini tak lepas dari dukungan berbagai pihak terutama keluarga, untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada Mamah, Papap, mertua, Hadi, dan adik-adik peneliti Adelia, Arum kedua yang telah memberikan dukungan moril, materi serta kasih sayangnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan ini.

Tak lupa pada kesempatan ini peneliti mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Yth. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, yang telah memberikan Surat Pengantar Penelitian dan pengesahan pada Tugas Akhir ini.


(8)

vii

3. Yth. Ibu Melly Maulin P, S.Sos., M.Si., selaku Dosen Wali dan Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations yang telah memberikan motivasi dan pengarahan sebelum melaksanakan Ujian Sidang dan berbagi ilmu serta wawasan selama peneliti melakukan perkuliahan.

4. Yth. Ibu Tine A. Wulandari, S.I.Kom., selaku pembimbing atas waktu, bimbingan, dorongan, arahan, kesabaran dan bantuannya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Yth. Seluruh Dosen Tetap Ilmu Komunikasi dan Public Relations yang telah memberikan mata kuliah untuk menunjang pengetahuan dan informasi kepada peneliti sebagai bekal penyusunan Tugas Akhir.

6. Yth. Ibu Astri Ikawati, A.Md.Kom selaku Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations yang telah banyak membantu dalam mengurus surat perizinan yang berkaitan dengan penelitian Tugas Akhir yang peneliti laksanakan.

7. Yth. Bapak Drs. Nunung Sobari, MM selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat yang telah memberikan izin Penelitian di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat.


(9)

viii

9. Yth. Ibu Santi Gantini, S.Sos selaku Staf Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat yang telah memberikan tempat, bimbingan, arahan, pengetahuan, dan membantu dalam memberikan data mengenai Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat

10.Yth. Bapak Dante Syailendra selaku Tim Pengelola Website Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat yang telah bersedia memberikan informasi dan arahan kepada peneliti dalam penelitian.

11.Seluruh Staf Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat yang membantu jalannya penelitian ini.

12.Teman – teman PR-1, Nona, Manda, Ayu, Jaka, Neneng, Rae, Silvy, Setia, Rizky, Vivi yang selalu menemani hari-hari peneliti dan selalu saling mendukung serta berbagi suka dan duka bersama selama kuliah.

13.Sahabat – sahabat peneliti alumni SMA Kartika Siliwangi 2 yang memberika referensi selama penelitian ini berlangsung.

14.Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebut satu per-satu, yang telah membantu penyusunan Tugas Akhir ini hingga dapat peneliti selesaikan Akhir kata peneliti mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu peneliti dalam melakukan penelitian dan penyusunan Tugas Akhir ini dan semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti


(10)

ix

Amiien.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, Juli 2013 Peneliti

Anisa Marliani 43309001


(11)

x

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

LEMBAR PERSEMBAHAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 7

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian... 7

1.3.1 Maksud Penelitian ... 7

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian ... 8

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 8


(12)

xi

1.6 Pertanyaan Penelitian ... 14

1.7 Subjek Penelitian dan Informan ... 15

1.7.1 Subjek Penelitian ... 15

1.7.2 Informan ... 16

1.7.3 Key Informan ... 17

1.8 Metode Penelitian ... 18

1.9 Teknik Pengumpulan Data ... 18

1.10Teknik Pengumpulan Data ... 20

1.11Lokasi dan Waktu Penelitian ... 21

1.11.1 Lokasi Penelitian ... 21

1.11.2 Waktu Penelitian ... 22

1.12Sistematika Penulisan ... 23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Public Relations ... 25

2.1.1 Pengertian Public Relations ... 25

2.1.2 Tujuan Public Relations ... 27

2.1.3 Fungsi Public Relations ... 28

2.1.4 Kegiatan Public Relations ... 31

2.1.5 Media Public Relations ... 32


(13)

xii

2.3.3 Sifat – Sifat Informasi ... 40

2.4 Tinjauan Tentang Website ... 42

2.4.1 Pengertian Website ... 42

2.4.2 Unsur – Unsur Website ... 43

2.4.3 Publikasi Website... 45

2.4.4 Pemeliharaan Website ... 46

BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat ... 47

3.2 Visi Dan Misi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat .. 49

3.2.1 Visi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat ... 49

3.2.2 Misi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat ... 50

3.3 Logo dan Arti Logo Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat... 52

3.3.1 Logo ... 52

3.3.2 Arti Logo ... 55

3.3.3 Arti Warna Logo... 56

3.4 Struktur Organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat ... 55

3.5 Job Description ... 57

3.6 Tinjauan Tim Pengelola Website Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat... 63


(14)

xiii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Identitas Informan... 69 4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 72

4.2.1 Bagian Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat sebagai Fasilitator Komunikasi dalam memberikan

informasi melalui Website ... 73 4.2.2 Bagian Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi

Jawa Barat sebagai Teknisi Komunikasi dalam memberikan

informasi melalui Website ... 79 4.2.3 Peranan Bagian Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi Jawa Barat dalam memberikan informasi

melalui website ... 88 4.3 Pembahasan... 90 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ... 99 5.2 Saran ... 101

5.2.1 Bagi Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi Jawa Barat ... 101 5.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya ... 101


(15)

(16)

103 Aditya Bakti.

Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala dan Siti Karlinah. 2007. Komunikasi Massa. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

Djaja, Danan. 1985. Peranan Humas dalam Perusahaan. Alumni. Bandung. Effendy, Onong Uchjana. 1993. Human Relations Dan Public Relations.

Bandung: Mandar Maju.

Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Yogyakarta : Graha Ilmu,

Jefkins, Frank. 1992. Public Relations. Jakarta : PT. Erlangga.

Kasali, Rhenald. 2000. Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti,.

Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Penerbit PT Rineka Cipta

Kotler, Philip Terjemahan Hendra Teguh dan Ronny A. Rusli. 2000. Manajemen Pemasaran Jilid I. Jakarta : Prenhallindo

Kriyantono, Rachmat. 2008. Public Relations Writing. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Moleong, Lexi. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya. Nazir, 1998. Metode Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Mulyana, Deddy.2008. Metode Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu

Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung : Remaja Rosdakarya. Rachmadi, F. 1992. Public Relations Dalam Teori Dan Praktek. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Rakhmat, Jalaludin. 2002. Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi Contoh Analisis Statik. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Ruslan, Rosady. 2008. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta : Raja Grafindo Persada


(17)

Soekamto, Soerjono. 2004. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.

Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. 2002. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, 2011.Bandung : Alfabeta

Sutabri, Tata. 2005. Analisa Sistem Informasi, Yogyakarta : Andi Offset Sutanta, Edhy. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu. Wahid, Fahul. 2005. Kamus Istilah Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi. Widjaja. 2010. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta : Bumi Aksara. Wiryanto. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Grasindo.

Internet Searching :

http://www.balebengong.net/topik/teknologi/2007/08/01/pengertian-website-dan-unsur-unsurnya.html (Senin, 27 mei 2013, 22.30)

http://www.balebengong.net/topik/teknologi/2007/08/01/pengertian-website-dan-unsur-unsurnya.html (Senin, 27 mei 2013, 22.30)

http://www.anneahira.com/pengertian-website.htm (Senin, 27 mei 2013, 22.45) http://deeyaan.blogspot.com/2008/03/pengertian-website.html (Senin, 27 mei 2013, 22.52)

Sumber Lain :

Arsip Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat tahun 2012

Arsip Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat tahun 2012 Laporan Tengah Pengelolaan Data dan Informasi Online Dinas Pariwisata dan


(18)

1 1.1Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju membuat kebutuhan informasi masyarakat menjadi lebih besar. Besarnya kebutuhan akan informasi, membuat perusahaan terdorong untuk memanfaatkan teknologi website yang dapat menyampaikan informasi secara cepat dan akurat. Website merupakan situs web atau lokasi maya pada web yang memiliki alamat internet tersendiri. (Sahid, 2006:55)

Website hadir didasari dari adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Melalui perkembangan teknologi informasi, tercipta suatu jaringan antar komputer yang saling berkaitan.Jaringan yang dikenal dengan istilah internet secara terus-menerus menjadi pesan–pesan elektronik, termasuk email, transmisi file, dan komunikasi dua arah antar individu atau komputer.Pada saat ini, internet telah berkembang menjadi sarana komunikasi yang sangat cepat dan efektif, karena internet dijadikan alat pertukaran informasi dan komunikasi secara langsung bagi setiap orang dengan tempat yang berbeda.

Kini semakin maraknya penggunaan website oleh berbagai kalangan, maka perusahaan maupun instansi pemerintahan maupun organisasi mulai menggunakan website.

Teknologi informasi pada pariwisata baru digunakan untuk memudahkan fleksibilitas produksi dan mengatur kapasitas, mengoptimalkan proses dan


(19)

kepuasan klien. Fokus aplikasi teknologi dalam pariwisata baru adalah jaringan kerja, komunikasi dan penciptaan nilai yang global.Penggunaan teknologi pada pariwisata lama berbasis pada jaringan penerbangan, jaringan hotel dan operator wisata. Pada pariwisata baru, agen-agen perjalanan merupakan pengguna teknologi utama. Perkembangnya kepentingan dan muatan informasi diseputar dunia kebudayaan dan kepariwisataan wilayah Jawa Barat membutuhkan pola akomodasi di dalam Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web. Baik dari sisi kedinasan yang berlaku untuk kalangan internal sebagai bentuk koordinasi dan konsolidasi, maupun dari sisi perkembangan industrinya dalam konteks institusional dan isinya.

Dengan adanya tuntutan dan kebutuhan masyarakat dalam lingkup yang tidak terbatas, dalam hal ini adalah masyarakat seni, budaya dan pariwisata, untuk mendapatkan pelayanan yang lebih cepat dalam hal akses informasi, komunikasi, transaksi, rekomendasi dan referensi untuk kepentingan mereka untuk memperpendek jarak antara masyarakat dan potensi yang ada sehingga akan terjadi peningkatan efisiensi, efektifitas dan produktifitas. Disamping itu pentingnya penggunaan sistem Teknologi Informasi sebagai infrastruktur penunjang dalam upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jawa Barat melalui kegiatan penggalian potensi, promosi, pemasaran dan penjualan sekaligus pengembangan wilayah melalui sektor seni, budaya dan pariwisata.

Sehingga pada tahun 2001 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat menggunakan media online sebagai media promosi atau strategi untuk menarik minat wisatawan serta berusaha untuk dapat mempersuasif agar mau


(20)

merubah sikap, dari sikap yang tidak mau mengunjungi menjadi sikap yang mau mengunjungi. Dimana pada awalnya www.westjava-indonesia.com adalah situs pertama yang mencoba untuk menyajikan bagaimana seluruh potensial dan popular objek di Jawa Barat dapat terinformasikan secara sinergis dan dinamis, tetapi pada Tahun 2009 akhir yang sesuai dengan Keputusan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat No: 556/SK/257-Pemasaran, merubah nama websitenya menjadi www.disparbud.jabarprov.go.id.


(21)

Gambar 1.1

Website Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jabar


(22)

Perusahaan atau lembaga Pemerintah yang hidup diera modern seperti sekarang ini, tidak akan bisa berkembang dalam menghadapi persaingan tanpa menggandeng media online seperti website. Pasalnya, kekuatan sebuah media diyakini banyak kalangan mampu membangun image postif sebuah perusahaan atau instituisi dan mampu merubah pola pikir publik. Karena hidup dan matinya sebuah perusahaan modern mutlak ditentukan hubungan perusahaan melalui kemampuan seorang (PR) atau biasa disebut Hubungan Masyarakat (Humas) dalam menjalankan tugasnya menggandeng media sebagai partner untuk mendongkrak kinerja perusahaan dan menjalin hubungan baik dengan publiknya.

Dengan adanya Website, kini masyarakat khususnya wisatawan yang datang ke daerah Jawa Barat dapat dipermudah dalam pencarian berita tentang tempat wisata atau tentang kedinasan.

Adanya penggunaan website pada suatu perusahaan atau instansi dalam memenuhi kebutuhan informasi masyarakat tidak terjadi begitu saja tanpa adanya peran seseorang atau divisi dalam pengelolaannya. Pengelolaan website untuk menyampaikan informasi kepada khalayak biasanya dilakukan oleh pengelola website kedinasan dan pemberian berita tentang Pariwisata Jawa Barat oleh divisi atau Hubungan Masyarakat (Humas). menurut definisi dari Rex Harlow dalam Effendy adalah Fungsi manajemen yang khas yang mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya mengenai komunikasi, pengertian, penerimaan, dan kerja sama; melibatkan manajemen dalam permasalahan atau persoalan; membantu manajemen menjadi tahu mengenai dan tanggap terhadap opini publik; menetapkan dan menekankan


(23)

tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan publik; mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam membantu mengantisipasi kecenderungan; dan menggunakan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama. (Effendy, 1993:118)

Pada Lembaga Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, dalam memenuhi kebutuhan informasi kepada publik dan wartawan, diperlukan peranan bagian Humas sebagai Bagian dalam instansi yang menjembatani kepentingan instansi dengan publik.

Hal ini berkaitan dengan kegiatan pengelolaan berita oleh Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. Kegiatan pengelolaan berita oleh Humas tersebut diantaranya, melakukan peliputan berita untuk dijadikan press release bagi media massa, membuat jadwal agenda kegiatan kedinasan untuk kepentingan pers, mempublikasi beberapa informasi mengenai seni, budaya, dan pariwisata Provinsi Jawa Barat kepada publik.

Bagian Humas sebagai pengelola website sangat menunjang Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam mensosialisasikan kegiatannya kepada publik melalui wartawan, diantaranya dalam tugasnya untuk menyampaikan berita-berita seputar seni, budaya, dan pariwisata agar dimuat di media massa dan untuk mememenuhi kebutuhan informasi publi melalui media website http://disparbud.jabarprov.go.id

Dari uraian yang telah peneliti ungkapkan dalam latar belakang penelitian diatas, maka peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:


(24)

“Bagaimana Peranan Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Dalam Memberikan Informasi Melalui Website?”

1.2 Identifikasi Masalah

Untuk memberi arah pada penelitian yang dilakukan, maka disusun beberapa identifikasi masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Fasilitator Komunikasi Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam memberikan informasi melalui website?

2. Bagaimana Teknisi Komunikasi Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam memberikan informasi melalui website?

3. Bagaimana Peranan Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam memberikan informasi melalui website?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisa Peranan Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam memberikan informasi melalui website.


(25)

1.3.2 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat sebagai Fasilitator Komunikasi dalam memberikan informasi melalui website.

2. Untuk mengetahui Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat sebagai Teknisi Komunikasi dalam memberikan informasi melalui website.

3. Untuk mengetahui Peranan yang digunakan Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam memberikan informasi melalui website.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan berguna dalam meningkatkan pemahaman yang barkaitan dengan kajian ilmu yaitu mengenai penggunaan website dalam penyampaian informasi publik

1.4.2 Kegunaan Praktis

Pada prinsipnya penelitian merupakan suatu penerapan dari teori menjadi praktek, maka dibawah ini akan diuraikan kegunaan penelitian untuk Aplikasi Teoritis, untuk Akademis atau Perguruan Tinggi dan untuk Perusahaan.

a. Peneliti

Kegunaan penelitian ini bagi peneliti adalah sebagai suatu pengaplikasian ilmu dan suatu pembelajaran baru serta pengalaman mengenai masalah


(26)

penelitian yaitu pengetahuan mengenai peranan Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam memenuhi kebutuhan informasi wartawan melalui media website.

b. Perguruan Tinggi

Hasil penelitian ini berguna bagi mahasiswa Universitas Komputer Indonesia dan mahasiswa secara khusus sebagai referensi atau literatur bagi mahasiswa yang akan melaksanakan penelitian pada kajian yang sama.

c. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat

Bagi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, secara umum hasil penelitian ini sebagai referensi dan masukan mengenai peranan public relations secara online melalui penggunaan website dalam memberikan informasi kepada public dan wartawan oleh Bagian Humas

1.5 Kerangka Pemikiran

1.5.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

Sebagai landasan untuk memecahkan masalah yang telah ditemukan, peneliti memerlukan kerangka pemikiran yang berupa teori atau pendapat para ahli yang tidak diragukan lagi kebenarannya, yaitu teori mengenai hal yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan.

Peranan Humas dalam sebuah perusahaan atau instansi pemerintah sangat dibutuhkan karena dapat menjamin kepentingan public, baik publik internal maupun publik eksternal. Perkembangan profesionalisme atau sering dikenal


(27)

dengan Humas yang berkaitan dengan perkembangan peranan Humas, baik sebagai praktisi maupun professional dalam suatu organisasi, perusahaan, ataupun instansi pemerintah, menurut Dozier D. M., (1992) merupakan salah satu kunci untuk memahami fungsi dan komunikasi organisasi. Selain itu, hal tersebut juga merupakan kunci untuk pengembangan peranan praktisi PRO (pejabat Humas) dan pencapaian profesionalisme dalam .

Pengertian peranan menurut Soerjono Soekanto (2002:243) adalah sebagai

berikut : ”Peranan adalah merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila

seseorang melaukan hak dan kewajiabnnya sesuai dengan kedudukannya, maka ia

melakukan suatu peranan”. (Soekanto, 2002:243)

Peranan dalam suatu organisasi dapat dibagi empat kategori menurut Dozier & Broom, 1995 yaitu:

1. Penasehat Ahli

Seorang pakar memiliki kemampuan tinggi untuk mencarikan solusi dalam menyelesaikan masalah dengan publicnya

2. Fasilitator Komunikasi

Dalam hal ini juga dituntut mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan, dan harapan organisasi kepada pihak publiknya.Sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut dapat tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai, mendukung, dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak.


(28)

3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah

Peranan praktisi dalam proses pemecahan persoalan ini merupakan bagian tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat (adviser) hingga mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional.

4. Teknisi Komunikasi.

Peranan Teknisi Komunikasi (communication technician) ini menjadikan praktisi sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknisi komunikasi atau dikenal dengan methode of communication in organization (Ruslan, 2008:20).

Dari uraian tersebut peneliti memfokuskan peranan Humas yaitu Fasilitator Komunikasi dan Teknisi Komunikasi.Karena pada penelitian ini yang sangat mendukung untuk peranan humas dalam identifikasi masalah penelitian atau yang sangat mendukung dalam website adalah Fasilitator Komunikasi dan Teknisi Komunikasi. Menurut Dozier & Broom, 1995 Fasilitator Komunikasi (communication fasilitator), “Fasilitator Komunikasi (communication fasilitator), dalam hal ini praktisi bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya. Dipihak lain, juga dituntut mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan, dan harapan organisasi kepada pihak publiknya. Sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut dapat tercipta saling


(29)

pengertian, mempercayai, menghargai, mendukung, dan toleransi yang baik dari

kedua belah pihak”. (Ruslan, 2008:20)

Menurut Dozier & Broom, (1995) dalam Ruslan (2008:21) Peranan Teknisi Komunikasi (communication technician) ini menjadikan praktisi sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknisi komunikasi atau dikenal dengan methode of communication in organization. Sistem komunikasi dalam organisasi tergantung dari masing-masing bagian atau tingkatan (level), yaitu secara teknis komunikasi, baik arus maupun media komunikasi yang dipergunakan dari tingkat pimpinan dengan baawahan akan berbeda dari bawahan ke tingkat atasan. Hal yang sama juga berlaku pada arus dan media komunikasi antara satu level. (Ruslan, 2008:21)

1.5.2 Kerangka Konseptual

Dalam kerangka konseptual ini, peneliti akan mengaplikasikan peranan menurut Dozier & Broom dalam Ruslan ke dalam masalah penelitian, yaitu Peranan Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam memberikan informasi melalui website sebagai fasilitator komunikasi dalam kaitannya sebagaimediator komunikasi dan penyampai informasi kepada publik melalui website dan sebagai teknisi komunikasi atau sebagai pengelola website, sedangkan peranan sebagai penasihat ahli dan peranan sebagai fasilitator pemecahan masalah yang berkaitan dengan pengambilan keputusan yang bersifat strategis dalam memecahkan masalah pada instansi tidak digunakan dalam penelitian ini.


(30)

Dari uraian tersebut peneliti memfokuskan peranan Humas yaitu hanya sebagai Fasilitator Komunikasi dan Teknisi Komunikasi.Karena pada penelitian ini yang sangat mendukung untuk peranan Humas dalam penelitian atau dalam pengelolaan website sebagai sarana dalam menyampaikan dan memenuhi kebutuhan informasi adalah peranan sebagai Fasilitator Komunikasi melalui website dan juga Teknisi Komunikasi sebagai pengelola website.

1. Fasilitator Komunikasi

Peranan Humas sangat diperlukan atau sangat penting bagi perusahaan, organisasi maupun instansi pemerintahan. Begitu juga dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa barat yang membutuhkan peranan Humas sebagai fasilitator dalam menyampaikan informasi mengenai berita dan seputar kegiatan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dan Pariwisata Jawa Barat melalui website. Karena fungsi pokok Humas pemerintahan adalah memberikan pelayanan, dan menyebarluaskan pesan atau informasi mengenai kebijakan dan hingga program-program kerja secara nasional kepada masyarakat.

Melalui website ini Humas berperan menyampaikan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. Semua kegiatan-kegiatan yang akan disampaikan melalui website.

2. Teknisi Komunikasi

Peranan Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat sebagai teknisi komunikasi dalam memenuhi kebutuhan informasi


(31)

diharuskan untuk memahami keahlian komunikasi dan jurnalistik, serta keahlian di bidang IT melalui pengelolaan website. Karena isi pesan dalam website harus mempunyai nilai berita agar berita dapat dimuat pada surat kabar oleh wartawan dan dapat dipahami oleh publik.

1.6 Pertanyaan Penelitian

Sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian, peneliti menetapkan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Peranan Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat sebagai Fasilitator Komunikasi dalam memberikan informasi melalui website

a. Bagaimana Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat bertindak sebagai komunikator untuk memberikan informasi melalui website ?

b. Apakah tujuan Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat memberikan informasi melalui website ?

c. Bagaimana cara Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam mendengar apa yang diinginkan publik melalui website ?

d. Bagaimana cara Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam mendengar apa yang menjadi harapan publik melalui website?


(32)

e. Apakah kebijakan Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam memberikan informasi melalui website ?

f. Bagaimana harapan Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam memberikan informasi melalui website?

g. Bagaimana Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat mensosialisasikan website kepada publik?

h. Bagaimana cara Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam menciptakan pengertian, saling percaya, menghargai, mendukung, dan toleransi antara instansi dan publik terutama pihak wartawan melalui website?

2. Peranan Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat sebagai Teknisi Komunikasi dalam memberikan informasi melalui website a. Bagaimana proses perolehan informasi yang dilakukan Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam memberikan informasi melalui website?

b. Bagaimana proses pengelolaan website yang dilakukan Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat sebagai Teknisi Komunikasi dalam memmenuhi kebutuhan informasi?

3. Bagaimana Peranan Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam memberikan informasi melalui website?


(33)

1.7 Subjek Penelitian dan Informan 1.7.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sesuatu, baik orang, benda ataupun lembaga (organisasi), yang sifat-keadaannya (“attribut”-nya) akan diteliti. Dengan kata lain subjek penelitian adalah sesuatu yang di dalam dirinya melekat atau terkandung objek penelitian.

Subjek penelitian dipilih karena erat kaitannya dengan penelitian. Penelitian ini dilakukan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat.Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat memiliki Bagian Tata Kepegawaian dan Umum yang didalamnya terdapat Bagian Humas. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat.

1.7.2 Informan

Informan yang baik adalah informan yang membantu etnografer pemula dalam mempelajai budaya informan yang pada waktu yang sama pemua itu juga belajar mengenai keterampilan mewawancarai.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara mendalam kepada 2 orang, staf Humas dan anggota pelaksana tim pengelola website yang memiliki pengetahuan mendalam mengenai website di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, seperti pada tabel 1.2


(34)

Tabel 1.1 Informan Penelitian

No Nama Jabatan

1 Santi Gantini Staf Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat 2 Dante Syailendra Tim Pengelola Website

Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat

1.7.3 Key Informan

Key informan adalah kunci yang dimanfaatkan menjadi sumber informasi untama dalam pencarian informasi mengenai penelitian. Key informan tersebut juga merupakan pengguna yang aktif memanfaatkan website Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat sebagai perolehan informasi.

Tabel 1.2

Key Informan Penelitian

No Nama Keterangan

1 KK Wartawan media cetak di Jawa Barat

Sumber : Arsip Peneliti, 2013

1.8 Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif Metode Deskriptif. Penelitian kualitatif adalah pendekatan yang digunakan untuk meneliti objek yang alamiah, dimana peneliti adalah instrumen kunci. Adapun definisi penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor “Penelitian kualitatif adalah prosedur


(35)

penelitian yang menghasilkan datadeskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.” (Moleong, 2007:4)

Sedangkan Metode Deskriptif adalah menafsirkan dan menuturkan data yang ada kemudian dianalisis, sebagaimana dikemukakan oleh Jalaludin Rakhmat dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Komunikasi mendefinisikan deskriptif analisis yaitu “…… Suatu metode yang membahas masalah dengan memaparkan, menafsirkan dan menuliskan suatu keadaan atau peristiwa yang kemudiandianalisis serta mengambil kesimpulan dari masalah yang di bahas. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.” (Rakhmat, 2002 : 24).

1.9 Teknik Pengumpulan Data

Adapun Teknik Pengumpulan Data yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dalam metode survey yang menggunakan pertanyaan lisan kepada subjek penelitian, baik dilakukan melalui tatap muka atau wawancara telepon. (Ruslan, 2003:306)

Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan suatu data atau informasi secara langsung tentang masalah yang dibahas yaitu berupa keterangan langsung yang didapat dari Humas sebagai Pengelola website Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat maupun objek yang diteliti.


(36)

2. Observasi

Menurut Karl Weick (dikutip dari Seltiz, Wrightsnan, dan Cook 1976:253) mendefinisikan observasi yaitu pemilihan, pengubahan, pencacatan, dan pengkodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan organisme in situ. Sesuai dengan tujuan-tujuan empiris. Observasi yang dilakukan yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang akan diamati. Tujuan obervasi ini adalah untuk mencatat dan mengumpulkan data-data dan fakta yang dapat dijadikan untuk bahan dalam menyusun tugas akhir. Metode ini dilakukan dengan cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Dimana pada observasi ini langsung mengamati, melihat, dan memahami bentuk website yang digunakan oleh humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat yang dijadikan sebagai media dalam memberikan informasi.

3. Studi Pustaka

Menurut J. Supranto seperti yang dikutip Rosady Ruslan dalam bukunya Metode Peneltian dan Komunikasi, bahwa studi kepustakaan adalah dilakukan mencari data atau informasi riset melalui membaca jurnal ilmiah, buku – buku referensi dan bahan – bahan publikasi yang tersedia diperpustakaan (Ruslan, 2004:31). Studi Kepustakaan digunakan untuk mempelajari sumber bacaan yang dapat memberikan informasi yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang diteliti.


(37)

4. Dokumentasi

Setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik. Dokumen dapat berupa tulisan, gambar, atau karya tulis monumental dari seseorang. Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data, karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan (Moleong, 2007 : 216-217). Dokumentasi sendiri merupakan salah satu sumber pengumpulan data yang diperoleh dari beberapa data atau laporan, buku, surat kabar dan juga beberapa bahan bacaan lainnya yang mendukung penelitian ini.

5. Internet Seaching

Teknik dengan menggunakan media teknologi jaringan internet sebagai bahan untuk mendapatkan atau mengumpulkan data yaitu dengan melakukan penelusuran data online.

Internet Searching memiliki pengertian yaitu “Suatu pencarian data melalui website guna melengkapi data penelitian yang saling terhubung ke seleuruh dunia dan merupakan sumber daya informasi suatu database atau

perpustakaan multimedia yang sangat besar dan lengkap”.

(Lani Sidharta, 1996:10)

1.10 Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif menurut Bogdan & Biklen dalam Moleong (2007 : 248) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,


(38)

mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain

Sejalan dengan pernyataan sebelumnya, menganalisis data menurut Nasution dalam Sugiyono, menjelaskan analisa telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian.Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. (Sugiyono, 2011:89)

Dalam penelitian ini, data yang telah diperoleh kemudian akan dianalisis dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data, yaitu mengumpulkan data dan fakta sebanyak- banyaknya dan seakurat mungkin terhadap topik yang akan dibahas. 2. Klasifikasi data, termasuk didalamnya adalah proses penelitian, pemusatan

perhatian, membuat ringkasan, penggolongan jawaban, dan lain sebagainya.

3. Mendeskripsikan data yang telah terkumpul.

4. Menganalisis data yang telah terkumpul dengan menganalisisnya sesuai dengan teori pendukung, bagan-bagan, foto, dan lain sebagainya.


(39)

1.11 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.11.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian di Instansi Pemerintahan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Jl. LL. RE. Martadinata No. 209, Bandung 40114 Telp (022)7273209, 7103605, 7271385


(40)

No Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 1 2 3 4 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 StudiPendahuluan

2 PengajuanJudul 3 Penulisan Bab I

Bimbingan 4 Penulisan Bab II

Bimbingan 5 Penulisan Bab III 6 Pembuatan Draf

Wawancara 7 Pengumpulan Data 8 Wawancara

Bimbingan 9 HasilWawancara 10 Penulisan Bab IV

Bimbingan 11 Penulisan Bab V

Bimbingan 12 Penyusunan Bab 13 SidangKelulusan

Sumber: Peneliti, 2013


(41)

1.12 Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN

Merupakan bab awal dari keseluruhan yang berisikan antara lain : Latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran, kerangka konseptual, metode penelitian dan teknik pengumpulan data, teknik analisis data, lokasi dan waktu penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Berisikan mengenai tinjauan , tinjauan mengenai Humas. Sejarah, pengertian, proses, hubungan, fungsi Humas, tinjauan mengenai peranan, tinjauan mengenai informasi, dan tinjauan mengenai website. BAB III : OBJEK PENELITIAN

Pada bab ini memberikan gambaran tentang objek yang diteliti yaitu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dimulai dari sejarahnya, visi dan misi, logo dan artinya, struktur organisasi secara keseluruhan dan job description.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Peneliti menggambarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan dengan cara wawancara dan studi kepustakaan serta informasi-informasi dari literatur lain.


(42)

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Peneliti mencoba menarik kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, serta mencoba memberikan masukan atau saran bagi pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dan mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya.


(43)

25 2.1 Tinjauan Tentang Public relations

2.1.1 Pengertian Public relations

Usaha untuk mendefinisikan public relations sebagai sebuah bidang professionaldan disiplin akademis telah banyak dilkukan serta memiliki beragam definisi. Sifat dasarpekerjaan ini dan adaptasinya yang konstan dengan kebutuhan masyarakat telah membuatnya menjadi target dari pendefinisian. Public relationss telah dipraktikkan dibanyak organisasi, mulai dari perusahaan telekomunikasi multinasional besar sampaiagensi pelayanan masyarakat kecil dan organisasi gerakan social yang masih pemula. Menurut The British Institute of Public relationss, yakni

“The deliberate, planned and sustained effort to establish and maintain mutualunderstanding between an organization and its public. (Upaya yang mantap, berencana dan berkesinambungan untuk menciptakan dan membina pengertianbersama antara organisasi dengan khalayaknya ).” (Effendy, 1990 : 134)

Menurut kamus Fund and Wagnal, American Standard Desk Dictionary adalah “segenap kegiatan dan teknik/kiat yang digunakan oleh organisasi atau individu untuk menciptakan atau memelihara suatu sikap dan tanggapan yang baik dari pihak luar terhadap keberadaan dan sepakterjangnya” (Anggoro, 2008 : 2)

Dalam pertemuan asosiasi-asosiasi humas seluruh dunia di Mexico City, Agustus1978, disepakati humas itu didefinisikan sebagai berikut : “humas adalah seni


(44)

sekaligus disiplin ilmu sosial yang menganalisis berbagai kecenderungan, memprediksikan setiap kemungkinan konsekensi dari setiap kegiatannya, memberi masukan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi, dan mengimplementasikan program-program tindakan yang terencanauntuk melayani

kebutuhan organisasi organisasi dan kepentingan khalayaknya” (Anggoro, 2008 : 2) Definisi lain muncul dari Scott M. Cutlip, Allen H. Center dan Glen M. Broomdalam bukunya Effective Public relationss Edisi kesembilan yaitu : Public relationss adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur individual dan organisasi yang punya kepentingan publik, serta merencanakan dan melaksanakan program aksi

dalamrangka mendapat pemahaman dan penerimaan publik”. (Cutlip & Center, 2007:5).

Sedangkan menurut Reck mengatakan “Public relationss adalah kelanjutan dariproses penerapan kebijaksanaan, penentuan pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengankepentingan orang atau golongan agar memperoleh kepercayaan dan restu dari mereka, kedua pelaksanaan, kebijaksanaan, pelayanan dan sikap adalah untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang sebaik-baiknya. Public relationss menurut Frank Jefkins dan Yadin dalam bukunya Public Relations yaitu “Kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut


(45)

2.1.2 Tujuan Public Relations

Menurut Frank Jefkins tujuan Public relationss adalah : “Meningkatkan favorable image/citra yang baik dan mengurangi atau mengikis habis sama sekali unfavorable image/citra yang buruk terhadap organisasi tersebut” (Yulianita, 2005: 42). Sedangkan menurut Charles S. Steinberg tujuan Public relationss adalah:

“Menciptakan opini publik yang favorable tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan

oleh badan yang bersangkutan”. (Yulianita, 2005: 42).

Greener mengatakan Public relationss adalah presentasi positif suatu organisasikepada keseluruhan publiknya. Maka dapat dikatakan bahwa Publik Relations merupakankegiatan komunikasi suatu organisasi (perusahaan) dalam menciptkan reputasi yangpositif perusahaan di hadapan para stakeholder sehingga perusahaan dapat terus menjalankan bisnisnya dengan baik. Berdasarkan pengertian di atas maka public relations memiliki beberapa tujuan seperti di bawah ini:

1. Untuk menciptakan citra (reputasi) yang positif kepercayaan dan saling pengertian dari publik atau masyarakat pada umumnya.

2. Untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.

3. Menciptakan budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat agar produktivitas bisa dicapai secara optimal.

4. Usaha menciptakan relasi yang harmonis antara organisasi (perusahaan) dengan publiknya yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yangbersangkutan.


(46)

Menurut Frank Jefkins dan Yadin dalam bukunya Public relations memiliki tujuan membantu organisasi untuk mengantisipasi dan memproses persepsi dan opinipublik, merespon nilai dan gaya hidup yang baru, merespon pergeseran antara ekspektorat dan merespon perubahan-perubahan lain dilingkungan. (Jefkins & Yadin, 2002:29).

Dalam tujuan menurut Frank Jefkins tersebut jelas bahwa Public relations sebagai metode komunikasi yang digunakan oleh organisasi atau perusahaan mejalankan kegiatannya dalam mengantisipasi, memproses persepsi publiknya dan selalu mengikuti perubahan-perubahan atau modernisasi zaman salah satunya dibidang teknologi informasi.

2.1.3 Fungsi Public Relations

Public relations dalam praktiknya memiliki suatu fungsi kepemimpinan danmanajemen yang membantu pencapaiaan tujuan suatu organisasi atau perusahaan. Para ahli bisnis sering membedakan kepemimpinan dari manajemen dengan mengatakan bahwa kepemimpinan berarti melakukan hal yang benar dan membuat pilihan yang benar, sementara manajemen berarti melakukan sesuatu dengan benar. Sebagai manajer para praktisi Public relations merancang serta mengorganisasi program kampanye dankomunikasi. Mereka adalah para ahli komunikasi bagi organisasi mereka. Seperti halnya pemimpin, para menejer komunikasi terlibat dalam perencanaan, tetapi umumnya hanya perencanaan jangka menengah, seperti dalam


(47)

pengembangan komunikasi untuk rencana pemasaran beberapa tahun, menentukan pesan-pesan kunci untuk program pelatihan„perubahan budaya‟ organisasi dll.

Secara tradisional, para praktisi professional public relations dipandang sebagai seorang menejer komunikasi dibanding pemimpin organisasi. Pemimpin adalah seorang individu yang bertanggung jawab dalam membangun dan mempertahankan nama baik organisasi dalam jangka panjang, membantu organisasi meraih tujuan pencapaian keuntungan dan memberi saran pada organisasi tentang bagaimana bertindak dengan responsif terhadap kepentingan masyarakat.

Selain itu fungsi Public relations adalah untuk meningkatkan tanggung jawab sosial dan sebagai pihak yang mengambil keputusan dalam keadaan krisis.

Menurut PRSA (Public relationss Society of America) fungsi manajemen Public Relations adalah :

1. Mengantisipasi, menganalisis, dan menasirkan opini publik, sikap, dan isuyang mungkin dapat berpengaruh, baik atau buruk, pada opersional danperencanaan sebuah organisasi.

2. Memberi saran kepada menajemen disemua tingkatan dalam organisasiterkait dengan putusan kebijakan, rencana tindakan, dan komunikasi,dengan mempertimbangkan efeknya terhadap masyarakat dan terhadaptanggung jawab organisasi sosial atau kewarganegaraan.

3. Meneliti, melaksanakan, dan terus menerus melakukan evaluasi terhadap program aksi dan komunikasi untuk mencapai kepahaman kepada masyarakat yang melek informasi yang diperlukan untuk keberhasilan pencapaian tujuan


(48)

organisasi. Termasuk dalam hal ini adalah kegiatanpemasaran, pencairan dana, pekerja, hubungan dengan komunitas ataupemerintah, dan program lainnya.

4. Merencanakan dan mengimplementasikan upaya organisasi untuk mempengaruhi dan mengubah kebijakan publik.

5. Menyusun sasara, merencanakan, membuat anggaran, merekrut danmelatih staf, mengembangkan fasilitas-pendeknya, mengelola semuasumber daya yang diperlukan untuk melakukan semua yang disebut diatas.Contoh dari pengetahuan yang mungkin diperlukan dalam menjalankan profesipublic relationss adalah seni berkomunikasi, psikologi, psikologi social, sosiologi, ilmu politik, ilmu ekonomi, dan prinsip-prinsip manajemen dan etika. Keterampilan dan pengetahuan teknis dibutuhkan dalam melakukan riset tentang pendapat public, berhubungan dengan media, kegiatan surat-menyurat, mengiklankan sebuah lembaga, produksi film atau video, acara khusus, pidato dan presentasi.

(Abdurachman, 1993 : 32)

Dari fungsi Public relations diatas pada poin ke enam seorang Public relations menggunakan pengetahuan dalam menjalankan profesinya sebagai suatu seni berkomunikasi dalam mengelola media baik internal maupun eksternal.


(49)

2.1.4 Kegiatan Public relations

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam praktisi public relations yang paling penting adalah memastikan bahwa pertimbangan-pertimbangan terkait public relations menjadi arus utama dalam proses pembuatan keputusan. Kegiatan tersebut terbagi menjadi dua dilihat dari jenis publiknya yaitu kegiataninternal public relations dan eksternal public relations. Kegiatan internal public relations meliputi semua program kerja PR dalam suatu menajemen perusahaan yang bersangkutanpada ruang lingkup didalam proses komunikasi perusahaan, kegiatan tersebut berupadaily news, papan pengumuman, musik selamat datang dan selamat jalan, coffee atau teamorning, get together, pameran, slide atau TV perusahaan, bulletin dan family gathering dan Jurnal internal. Sedangkan kegiatan eksternal PR yaitu press relations, community relations, pameran, government relations, press release, company profile, publikasi, corporate social responsibility, consumer relations.

Sedangkan menurut Oemi Abdurachman, dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar Public relations kegiatan Public relations antara lain :

Internal public relationss adalah : 1. Hubungan dengan public 2. Hubungan manusiawi

3. Hubungan dengan publik bawah 4. Hubungan dengan publik lain.


(50)

Eksternal public relations adalah : 1. Hubungan dengan pers

2. Hubungan dengan instansi lain 3. Hubungan dengan publik berguna 4. Hubungan dengan masyarakat 5. Hubungan dengan pihak pendengar

(Abdurachman, 1993 : 32)

2.1.5 Media Public Relations

Dengan memiliki penekanan tradisional untuk memproduksi produk dan memilikiseperangkat keterampilan spesifik. Kemampuan menulis menjadi keterampilan palingutama, diikuti oleh keterampilan berbicara, keterampilan interpersonal dan campuran dari keterampilan lainnya, seperti fotografi, design grafis, dan sejenisnya. Seiring perjalananwaktu, basis keterampilan ini akan semakin luas dan kerjanya pun akan semakin beragam.

Sebagai contoh, praktisi public relationss sekarang harus mengenal design halaman web, penggunaan e-mail yang lebih luas, termasuk intranet dan komunikasi visual. Namun, semakin besar jumlah saluran media dan komunikasi akan semakin besar pula kebutuhan bagi praktisi public relations masa depan untuk mengenal bagaimana menggunakan media secara efektif dan kreatif. Mengetahui bagaimana menggunakan setiap keterampilan dan taktik inilah yang membuat public relations


(51)

lebih banyak terliahat sebagai sebuah proses berfikir dan berencana dalam penggunaaan media.

Media dalam kajian public relations beragam tergantung pada jenis dantujuannya. Media pada kajian public relationss berupa media relations yaitu media social dan media komunikasi karyawan kedua media ini memiliki fungsi yang sama sebagai perantara dalam komunikasi. Media relations dan kerja publisitas yang canggih menjadi tulang punggung bagi praktik public relations. Menjadikan berita tentang organisasi yangakan diterbitkan atau disiarkan media massa telah menjadi cara tradisional untuk memperoleh dukungan publik bagi pelaku bisnis, organisasi nirlaba dan pemerintahan sejak lama. Akan tetapi, panduan media (media mix) ini mengalami perubahan. Media baru hanya menjadi fraksi dari panduan media. Pengenalan media sosial telah membuka peluang terjadinya interaksi langsung antara sebuah organisasi dengan beragamkelompok stakeholder.

Media memberikan metode yang relatif ekonomis dan efektif untukberkomunikasi dengan publik yang luas dan menyebar.Dalam hal ini, media berfungsisebagai penjaga gerbang atau penyaring tempat public relations menjangkau public umum dan kelompok lainnya yang dukungannya diperlukan.

Jumlah saluran media tumbuh setiap minggu dan menambah tantangan barukepada fungsi media tersebut. Isi berita yang disampaikan pada media tersebut sebainyapublic relationss berkuasa penuh untuk mengkontrol isi serta tampilan informasi dalam publikasi perusahaan. Media yang digunakan adalah newsletter,


(52)

e-mail, cctv, pameran, iklan, bulletin, baliho, brosur, flyer, poster dan web serta Desk-top publishing .

Media diatas dikelompokan lagi menjadi media internal dan media eksternalpublic relationss. Hal tersebut dilihat dari kegiatan public relationss officer dalam suatu organisasi. Media internal yaitu media yang dipergunakann seorang public relationss dalam fungsinya sebagai agen komunikasi didalam suatu lingkungan organisasi atau dalam glosarium MC Graw Hill yaitu saluran komunikasi yang dikontrol oleh organisasidan diarahkan kepada audience di dalam organisasi, sedangkan media eksternal yaitumedia yang digunakan public relationss untuk melakukan komunikasi dengan public diluar organisasi tersebut.

Dapat juga menngunakan media internal seperti : 1. Leaflet, selipan dan lampiran

2. Buklet dan manual

3. Naskah pidato dan cetak ulangnya 4. Tampilan pesan

5. Papan pengumuman 6. Poster dan papan reklame 7. Rak informasi

8. Pameran, banner dan display 9. Media elektronik


(53)

Juga dapat menggunakan media eksternal seperti : 1. Surat kabar

2. Newswires 3. Majalah 4. Radio 5. TV 6. Billboard 7. Baliho 8. Brosur

9. Jasa berita Online

10.Media social (wiki, podcast, blog, dan forum)

(Dan Lattimore, Baskin, Heinan dan Toth , 2010:200)

Dalam pengelolaan media public relations ini tidak hanya berdasar padamerencanakan, memproduksi dan menyebarluaskan tetapi lebih dari hal-hal tersebut seorang public relations harus memiliki hubungan yang baik dengan institusi media baikdari wartawan atau jurnalis, editor dan juga owner dari media tersebut.

2.2Tinjauan Tentang Peranan

Pengertian peranan menurut Soerjono Soekanto (2002:243) adalah sebagai

berikut : ”Peranan adalah merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila

seseorang melaukan hak dan kewajiabnnya sesuai dengan kedudukannya, maka ia


(54)

Konsep tentang peran (role) menurut Komarudin (1994;768) dalam buku

”Ensiklopedia Manajemen” mengungkapkan seperti dibawah ini : 1. Bagian dari tugas utama yang harus dilakukan oleh manajemen. 2. Pola perilaku yang diharapkan dapat menyertai suatu status. 3. Bagian suatu fungsi seseorang dalam kelompok / pranata.

4. Fungsi yang diharapkan dari seseorang atau menjadi karakteristik yang ada padanya.

5. Fungsi setiap variabel dalam hubungan sebab-akibat.

Pengertian peranan menurut Soerjono Soekanto (2002:243) adalah sebagai

berikut : ”Peranan adalah merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila

seseorang melaukan hak dan kewajiabnnya sesuai dengan kedudukannya, maka ia

melakukan suatu peranan”. (Soekanto, 2002:243)

Peranan Public relations dalam suatu organisasi dapat dibagi empat kategori menurut Dozier & Broom, 1995 yaitu:

1. Penasehat Ahli

Seorang praktisi pakar Public relationsss yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (public relationsship).Hubungan praktisi pakar Public relationss dengan manajemen organisasi seperti hubungan dokter dengan pasiennya. Artinya, pihak manajemen bertindak pasif untuk menerima atau mempercayai apa yang telah disarankan atau usulan dari pakar


(55)

PR (expert prescriber) tersebut dalam memecahkan dan mengatasi persoalan Public relations yang tengah dihadapi oleh organisasi bersangkutan.

2. Fasilitator Komunikasi

Dalam hal ini, praktisi Public relations bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya. Dipihak lain, Public relations juga dituntut mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan, dan harapan organisasi kepada pihak publiknya. Sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut dapat tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai, mendukung, dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak. 3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah

Peranan praktisi Public relations dalam proses pemecahan persoalan Public relations ini merupakan bagian tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat (adviser) hingga mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional. Biasanya dalam menghadapi suatu krisis yang terjadi, maka dibentuk suatu tim posko yang dikoordinir praktisi ahli Public relations dengan melibatkan berbagai departemen dan keahlian dalam satu tim khusus membantu organisasi, perusahaan dan produk yang tengah menghadapi atau mengatasi persoalan krisis tertentu.


(56)

4. Teknisi Komunikasi

Berbeda dengan tiga peranan praktisi Public relations professional sebelumnya yang terkait erat dengan fungsi dan peranan manajemen organisasi. Peranan Teknisi Komunikasi (communication technician) ini menjadikan praktisi Public relations sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknisi komunikasi atau dikenal dengan methode of communication in organization.” (Ruslan, 2008:20).

2.3 Tinjauan Mengenai Informasi 2.3.1 Pengertian Informasi

Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan. Hal ini dapat dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai sinyal berdasarkan gelombang.Informasi adalah jenis acara yang mempengaruhi suatu negara dari sistem dinamis. Para konsep memiliki banyak arti lain dalam konteks yang berbeda. Informasi bisa di katakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Namun demikian, istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep seperti arti, pengetahuan, negentropy, Persepsi, Stimulus, komunikasi, kebenaran, representasi, dan rangsangan mental.

Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi,


(57)

pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan informasi statistik. Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi dan alirannya.

Informasi adalah data yang telah diberi makna melalui konteks.Sebagai contoh, dokumen berbentuk spreadsheet (semisal dari Microsoft Excel) seringkali digunakan untuk membuat informasi dari data yang ada di dalamnya.Laporan laba rugi dan neraca merupakan bentuk informasi, sementara angka-angka di dalamnya merupakan data yang telah diberi konteks sehingga menjadi punya makna dan manfaat.

2.3.2 Fungsi Informasi

Suatu informasi dapat mempunyai beberapa fungsi, antara lain: 1. Menambah pengetahuan.

Adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi penerimanya yang dapat digunakan sebagai bahan perimbangan yang mendukung proses pengambilan keputusan.

2. Mengurangi ketidakpastian.

Adanya informasi akan mengurangi ketidakpastian karena apa yang akan terjadi dapat diketahui sebelumnya, sehingga menghindari kearguan pada saat pengambilan keputusan.


(58)

3. Mengurangi resiko kegagalan.

Adanya informasi akan adanya resiko kegagalan karena apa yang akan terjadi dapat diantisipasi dengan baik, sehingga kemungkinan terjadinya kegagalan akan dapat dikurangi dengan pengambilan keputusan yang tepat.

4. Mengurangi keanekaragaman/variasi yang tidak diperlukan.

Adanya informasi akan mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan, karena keputusan yang diambil lebih terarah.

5. Memberi standar-standar, aturan-aturan, ukuran-ukuran, dan keputusanyang menentukan pencapaian sasaran dan tujuan. Adanya informasi akan memberikan standar, aturan, ukuran-ukuran dan keputusan yang lebih terarah untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan secara lebih baik berdasarkan informasi yang diperoleh.

(Sutanta, 2003:11) 2.3.3 Sifat – Sifat Informasi

Untuk dapat menyajikan informasi yang terpilih maka harus diketahui sifat-sifat informasi. Menurut Sutabri (2005:31) sifat-sifat atau karakteristik yang dapat menentukan nilai informasi dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Mudah Diperoleh

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.Informasi dapat diperoleh dengan mudah jika memiliki suatu sistem.


(59)

2. Luas dan Lengkap

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap.Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, Karena tidak dapat digunakan secara baik.

3. Ketelitian

Begitu juga dengan ketelitian, informasi akan lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi atau akurat. Informasi yang tidak akurat akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

4. Kecocokan

Informasi harus sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna, sehingga informasi itu memiliki nilai karena bermanfaat.

5. Ketepatan Waktu

Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui lebih pendek dari pada siklus untuk mendapatkan informasi. Informasi penting dan bernilai menjadi tidak bernilai apabila terlambat diterima, karena tidak dapat dimanfaatkan dalam proses pengambilan keputusan.

6. Kejelasan

Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi, kejelasan informasi dipengharui oleh bentuk dan format informasi.


(60)

7. Fleksibilitas / Keluwesan

Berkaitan dengan kegunaan informasi untuk berbagai pengambilan keputusan.Makin banyak keputusan yang diambil dari suatu informasi makin luwes informasi tersebut.

(Sutabri, 2005:31)

2.4 Tinjauan Tentang Website

2.4.1 Pengertian Website

Website atau situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna website. Contoh website statis adalah berisi profil perusahaan, sedangkan website dinamis adalah seperti Friendster, Multiply, dll. Dalam sisi pengembangannya, website statis hanya bisa diupdate oleh pemiliknya saja, sedangkan website dinamis bisa diupdate oleh pengguna maupun pemilik.1

1

1


(61)

2.4.2 Unsur – Unsur Website

Untuk menyediakan keberadaan sebuah website, maka harus tersedia unsur-unsur penunjangnya, adalah sebagai berikut:

1. Nama Domain (Domain Name/URL – Uniform Resource Locator)

Pengertian Nama domain atau biasa disebut dengan Domain Name atau URL adalah alamat unik di dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah website, atau dengan kata lain domain name adalah alamat yang digunakan untuk menemukan sebuah website pada dunia internet. Contoh : http://www.baliorange.net, http://www.detik.com Nama domain diperjualbelikan secara bebas di internet dengan status sewa tahunan. Nama domain sendiri mempunyai identifikasi ekstensi/akhiran sesuai dengan kepentingan dan lokasi keberadaan website tersebut. Contoh nama domain ber-ekstensi internasional adalah com, net, org, info, biz, name, ws. Contoh nama domain ber-ekstensi lokasi Negara Indonesia adalah co.id (untuk nama domain website perusahaan), ac.id (nama domain website pendidikan), go.id (nama domain website instansi pemerintah), or.id (nama domain website organisasi).

2. Rumah Tempat Website (Web Hosting)

Pengertian Web Hosting dapat diartikan sebagai ruangan yang terdapat dalam harddisk tempat menyimpan berbagai data, file-file, gambar dan lain sebagainya yang akan ditampilkan di website. Besarnya data yang bisa dimasukkan tergantung dari besarnya web hosting yang disewa/dipunyai,


(62)

semakin besar web hosting semakin besar pula data yang dapat dimasukkan dan ditampilkan dalam website. Web Hosting juga diperoleh dengan menyewa. Besarnya hosting ditentukan ruangan harddisk dengan ukuran MB(Mega Byte) atau GB(Giga Byte). Lama penyewaan web hosting rata-rata dihitung pertahun. Penyewaan hosting dilakukan dari perusahaan-perusahaan penyewa web hosting yang banyak dijumpai baik di Indonesia maupun Luar Negeri.

3. Bahasa Program (Scripts Program)

Bahasa Program adalah bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan setiap perintah dalam website yang pada saat diakses. Jenis bahasa program sangat menentukan statis, dinamis atau interaktifnya sebuah website. Semakin banyak ragam bahasa program yang digunakan maka akan terlihat website semakin dinamis, dan interaktif serta terlihat bagus. Beragam bahasa program saat ini telah hadir untuk mendukung kualitas website. Jenis jenis bahasa program yang banyak dipakai para desainer website antara lain HTML, ASP, PHP, JSP, Java Scripts, Java applets dsb. Bahasa dasar yang dipakai setiap situs adalah HTML sedangkan PHP, ASP, JSP dan lainnya merupakan bahasa pendukung yang bertindak sebagai pengatur dinamis, dan interaktifnya situs. Bahasa program ASP, PHP, JSP atau lainnya bisa dibuat sendiri. Bahasa program ini biasanya digunakan untuk membangun portal berita, artikel, forum diskusi, buku tamu, anggota organisasi, email, mailing list dan lain sebagainya yang memerlukan update setiap saat.


(63)

4. Desain Website

Setelah melakukan penyewaan domain name dan web hosting serta penguasaan bahasa program (scripts program), unsur website yang penting dan utama adalah desain. Desain website menentukan kualitas dan keindahan sebuah website. Desain sangat berpengaruh kepada penilaian pengunjung akan bagus tidaknya sebuah website. Untuk membuat website biasanya dapat dilakukan sendiri atau menyewa jasa website designer. Saat ini sangat banyak jasa web designer, terutama di kota-kota besar. Perlu diketahui bahwa kualitas situs sangat ditentukan oleh kualitas designer. Semakin banyak penguasaan web designer tentang beragam program/software pendukung pembuatan situs maka akan dihasilkan situs yang semakin berkualitas, demikian pula sebaliknya. Jasa web designer ini yang umumnya memerlukan biaya yang tertinggi dari seluruh biaya pembangunan situs dan semuanya itu tergantung kualitas designer.2

2.4.3 Publikasi Website

Keberadaan situs tidak ada gunanya dibangun tanpa dikunjungi atau dikenal oleh masyarakat atau pengunjung internet. Karena efektif tidaknya situs sangat tergantung dari besarnya pengunjung dan komentar yang masuk. Untuk mengenalkan situs kepada masyarakat memerlukan apa yang disebut publikasi atau promosi. Publikasi situs di masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti dengan

2 http://www.balebengong.net/topik/teknologi/2007/08/01/pengertian-website-dan-unsur-unsurnya.html (Senin, 27 mei 2013, 22.30)


(64)

pamlet-pamlet, selebaran, baliho dan lain sebagainya tapi cara ini bisa dikatakan masih kurang efektif dan sangat terbatas. Cara yang biasanya dilakukan dan paling efektif dengan tak terbatas ruang atau waktu adalah publikasi langsung di internet melalui search engine (mesin pencari, spt : Yahoo, Google, Search Indonesia, dsb). Cara publikasi di search engine ada yang gratis dan ada pula yang membayar. Yang gratis biasanya terbatas dan cukup lama untuk bisa masuk dan dikenali di search engine terkenal seperti Yahoo atau Google. Cara efektif publikasi adalah dengan membayar, walaupun harus sedikit mengeluarkan akan tetapi situs cepat masuk ke search engine dan dikenal oleh pengunjung.3

2.4.4 Pemeliharaan Website

Untuk mendukung kelanjutan dari situs diperlukan pemeliharaan setiap waktu sesuai yang diinginkan seperti penambahan informasi, berita, artikel, link, gambar atau lain sebagainya. Tanpa pemeliharaan yang baik situs akan terkesan membosankan atau monoton juga akan segera ditinggal pengunjung. Pemeliharaan situs dapat dilakukan per periode tertentu seperti tiap hari, tiap minggu atau tiap bulan sekali secara rutin atau secara periodik saja tergantung kebutuhan (tidak rutin). Pemeliharaan rutin biasanya dipakai oleh situs-situs berita, penyedia artikel, organisasi atau lembaga pemerintah. Sedangkan pemeliharaan periodik bisanya untuk situs-situs pribadi, penjualan/e-commerce, dan lain sebagainya.4

3

http://www.anneahira.com/pengertian-website.htm (Senin, 27 mei 2013, 22.45) 4


(65)

100 5.1 Kesimpulan

Setelah melalui proses analisis, wawancara, observasi dan berbagai pembahasan, maka kesimpulan penelitian terhadap “Peranan Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam memberikan informasi melalui website adalah sebagai berikut:

1. Bagian Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat sebagai fasilitator komunikasi Humas bertindak sebagai penyampai pesan untuk membantu pihak instansi dalam hal mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publik dan wartawan berupa kebutuhan informasi mengenai seni, budaya dan pariwisata melalui website. Setiap kegiatan yang akan dilakukan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat kembali disampaikan oleh Humas dengan mengirimkan pesan dan informasi melalui website. Penggunaan website Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam penyampaian informasi di kalangan publik dan wartawan memberikan kepraktisan, dan penghematan dari segi waktu serta biaya untuk menjangkau sasaran sehingga timbul timbale bali yang positif dari publik dan wartawan yang melandasi hubungan baik antara wartawan dengan Humas serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. Dengan memanfaatkan fasilitas yang dimiliki yaitu website, maka kalangan publik dan wartawan mendapatkan


(66)

informasi melalui website Dinas Pariwisata dan kebudayaan Provinsi Jawa Barat secara efektif dan efisien. Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat memberikan dalam pemberian informasi melalui website kepada public dan wartawan maka dari itu Humas menjalankan perannya sebagai fasilitator komunikasi.

2. Bagian Humas bertindak sebagai Teknisi Komunikasi. Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam pengelolaan website dibantu oleh Tim pengelola website. Humas melakukan proses pengolahan informasi dengan cara melakukan peliputan berita, pembuatan press release yang diunduh ke dalam website, sehingga Humas juga bisa disebut wartawan untuk instansinya sendiri. Melalui monitoring oleh tim pengelola website dan updating berita secara berkala dalam mengelola website, maka Bagian Humas kurang menjalankan perannya sebagai Teknisi Komunikasi.

3. Peranan Humas sebagai Fasilitator Komunikasi dan Teknisi Komunikasi melalui website. Humas menjadi Fasilitator Komunikasi dengan memberikan informasi kepada publik secara mudah, menimbulkan timbal balik secara positif dan hubungan baik dengan publik melalui terpenuhinya kebutuhan publik akan informasi di bidang seni, budaya, dan pariwisata. Selain itu, Humas pun menjadi teknisi komunikasi dengan menjadi pengelola website dengan melakukan pengontorolan, monitoring dan update berita melalui website dalam memenuhi kebutuhan informasi meskipun masih dibantu oleh Tim Pengelola Website


(67)

5.2 Saran

Dalam penelitian yang dilakukan ini, peneliti harus mampu memberikan suatu masukan berupa saran-saran yang bermanfaat bagi semua pihak yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

5.2.1 Bagi Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat 1. Sebaiknya Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat

melakukan workshop atau pelatihan IT agar menambah pengetahuan mengenai pengelolaan website serta agar Humas dapat masuk pada Tim pengelola website.

2. Sebaiknya didalam website Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dibuat konten Saran dan kritik, sehingga Humas dan Tim pengelola website tahu akan apa yg di butuhkan publik

5.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya

1. Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian selanjutnya, disarankan untuk mencari dan membaca referensi lain lebih banyak lagi sehingga hasil penelitian selanjutnya akan semakin baik serta dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang baru.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya yakni dalam program studi Public Relations.


(68)

ANISA MARLIANI NIM. 43309001

This study aims to determine therole of Public Relations Department of Tourism and Culture of West Java province inproviding information through the website are researchedin this regardis the role of PR as a communication facilitator, and communication technician.

This study used a qualitative approach with descriptive methods, data collection techniques used in this study were interviews, observation, library research, supported by Internet searching and documentation with informant number two person PR staffand one key informant that journalists are considered to represent the public website users

The results showed that PR act as a facilitator in providing information to the public through the website so as to facilitate and accelerate the flow of information to the public in a practical and efficient. Public Relations Department of Tourism and Culture of West Java Province acts as a communications technician named as manager of the website to do reporting activities around artactivities, culture and tourism, upload news, upload photos arts activities, culture and tourism, as well as periodic monitoring of websites.

The conclusion of the study is the role of Public Relations to provide information to the public easily, causing reciprocal positive and good relations with the public through the requirement for public information will be information in the field of art, culture and tourism

Research suggestion is preferably within the public relations website of Tourism and Culture of West Java Province created content suggestions and criticisms, so PR and website management team knew going in what the public needed.


(1)

Dalam sebuah perusahaan ataupun lembaga pemerintah sangat dibutuhkan peranan Humas. Humas menjalankan tugas dan fungsinya dalam sebuah perusahaan maupun lembaga begitu juga dengan Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat yang menjalankan tugas pokok dan fungsinya.

Peranan menurut Onong Uchjana Effendy adalah, “Seseorang menjadi bagian atau memegang pimpinan secara menonjol dalam suatu peristiwa”. (Effendy, 1993:315). Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat memiliki peranan dalam memberikan informasi melalui website.

Peranan Public relations dalam suatu organisasi dapat dibagi empat kategori menurut Dozier & Broom, 1995 yaitu:

1. Penasehat Ahli

2. Fasilitator Komunikasi

3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah 4. Teknisi Komunikasi.

Peranan Humas yang mendukung dalam memberikan informasi melalui website yaitu Humas Fasilitator Komunikasi dan Teknisi Komunikasi. Karena melalui website Humas menjadi fasilitator komunikasi bagi Instansi dengan mendengar keinginan dan harapan masyarakat dan wartawan dan menyampaikan kembali kegiatan – kegiatan seni, budaya dan kepariwisataan Jawa Barat kepada para masyarakat dan wartawan sehingga timbul rasa saling membutuhkan, rasa saling percaya, menghargai. Selain itu Humas sebagai teknisi komunikasi dengan menjadi wartawan di instansinya sendiri dan juga menjadi pengelola website. Dengan adanya penggunaan website dapat memberikan manfaat yang banyak salah satunya mempercepat penyampaian informasi kepada masyarakat dan wartawan terkait seluruh kegiatan seni, budaya dan


(2)

kepariwisataan dan informasi lainnya. Humas pun menja di teknisi komunikasi dengan melakukan updating dan monitoring website meskipun masi dibantu oleh Tim Pengelola website .

Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat menjalankan peranannya sebagai fasilitator komunikasi bagi masyarakat dan wartawan dengan memberikan informasi melalui website. Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat sedikit menjalankan peranannya sebagai teknisi komunikasi meskipun masih di bantu dan di monitor oleh Tim pengelola website yang sangat mempunyai keahlian di bidang IT.


(3)

IV. SIMPULAN

Setelah melalui proses analisis, wawancara, observasi dan berbagai pembahasan, maka kesimpulan penelitian terhadap “Peranan Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam memberikan informasi melalui website adalah sebagai berikut:

1. Bagian Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat sebagai fasilitator komunikasi Humas bertindak sebagai penyampai pesan untuk membantu pihak instansi dalam hal mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publik dan wartawan berupa kebutuhan informasi mengenai seni, budaya dan pariwisata melalui website. Setiap kegiatan yang akan dilakukan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat kembali disampaikan oleh Humas dengan mengirimkan pesan dan informasi melalui website. Penggunaan website Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam penyampaian informasi di kalangan publik dan wartawan memberikan kepraktisan, dan penghematan dari segi waktu serta biaya untuk menjangkau sasaran sehingga timbul timbale bali yang positif dari publik dan wartawan yang melandasi hubungan baik antara wartawan dengan Humas serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. Dengan memanfaatkan fasilitas yang dimiliki yaitu website, maka kalangan publik dan wartawan mendapatkan informasi melalui website Dinas Pariwisata dan kebudayaan Provinsi Jawa Barat secara efektif dan efisien. Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat memberikan dalam pemberian informasi melalui website kepada public dan wartawan maka dari itu Humas menjalankan perannya sebagai fasilitator komunikasi.

2. Bagian Humas bertindak sebagai Teknisi Komunikasi. Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam pengelolaan website dibantu oleh Tim pengelola


(4)

website. Humas melakukan proses pengolahan informasi dengan cara melakukan peliputan berita, pembuatan press release yang diunduh ke dalam website, sehingga Humas juga bisa disebut wartawan untuk instansinya sendiri. Melalui monitoring oleh tim pengelola website dan updating berita secara berkala dalam mengelola website, maka Bagian Humas kurang menjalankan perannya sebagai Teknisi Komunikasi.

3. Peranan Humas sebagai Fasilitator Komunikasi dan Teknisi Komunikasi melalui website. Humas menjadi Fasilitator Komunikasi dengan memberikan informasi kepada publik secara mudah, menimbulkan timbal balik secara positif dan hubungan baik dengan publik melalui terpenuhinya kebutuhan publik akan informasi di bidang seni, budaya, dan pariwisata. Selain itu, Humas pun menjadi teknisi komunikasi dengan menjadi pengelola website dengan melakukan pengontorolan, monitoring dan update berita melalui website dalam memenuhi kebutuhan informasi meskipun masih dibantu oleh Tim Pengelola Website


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrachman, Oemi. 2001. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung : PT Citra Aditya Bakti. Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala dan Siti Karlinah. 2007. Komunikasi Massa. Bandung :

Simbiosa Rekatama Media.

Djaja, Danan. 1985. Peranan Humas dalam Perusahaan. Alumni. Bandung.

Effendy, Onong Uchjana. 1993. Human Relations Dan Public Relations. Bandung: Mandar Maju.

Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Yogyakarta : Graha Ilmu, Jefkins, Frank. 1992. Public Relations. Jakarta : PT. Erlangga.

Kasali, Rhenald. 2000. Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti,.

Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Penerbit PT Rineka Cipta

Kotler, Philip Terjemahan Hendra Teguh dan Ronny A. Rusli. 2000. Manajemen Pemasaran Jilid I. Jakarta : Prenhallindo

Kriyantono, Rachmat. 2008. Public Relations Writing. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Moleong, Lexi. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya. Nazir,

1998. Metode Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Mulyana, Deddy.2008. Metode Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Rachmadi, F. 1992. Public Relations Dalam Teori Dan Praktek. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Rakhmat, Jalaludin. 2002. Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi Contoh Analisis Statik. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Ruslan, Rosady. 2008. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Sahid. 2006. Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung : Yudhistira


(6)

Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. 2002. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, 2011.Bandung : Alfabeta Sutabri, Tata. 2005. Analisa Sistem Informasi, Yogyakarta : Andi Offset

Sutanta, Edhy. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu. Wahid, Fahul. 2005. Kamus Istilah Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi. Widjaja. 2010. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta : Bumi Aksara. Wiryanto. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Grasindo.

Internet Searching :

http://www.balebengong.net/topik/teknologi/2007/08/01/pengertian-website-dan-unsur-unsurnya.html (Senin, 27 mei 2013, 22.30)

http://www.balebengong.net/topik/teknologi/2007/08/01/pengertian-website-dan-unsur-unsurnya.html (Senin, 27 mei 2013, 22.30)

http://www.anneahira.com/pengertian-website.htm (Senin, 27 mei 2013, 22.45)

http://deeyaan.blogspot.com/2008/03/pengertian-website.html (Senin, 27 mei 2013, 22.52)

Sumber Lain :

Arsip Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat tahun 2012

Arsip Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat tahun 2012

Laporan Tengah Pengelolaan Data dan Informasi Online Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Tahun 2009.