19
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Berat Badan Mencit
Berikut  merupakan  Hasil  pengukuran  berat  badan  mencit  pada  awal sebelum  aklimatisasi  dan  hari  ke  8  setelah  aklimatisasi.  Untuk  berat  mencit
awal sebelum aklimatisasi dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini. Tabel 2. berat badan awal mencit sebelum aklimatisasi
Kode Kandang
Berat Mencit gram
Rata-rata gram
K- 26  29  30  28  28  28,2
T1 35  33  32  27  36  32,6
T2 32  32  26  28  26  28,8
T3 31  25  31  32  28  29,4
K+ 27  34  31  32  30  30,8
Keterangan : K-
: kontrol negatif T1
: mencit dengan perlakuan 5mlkg BB T2
: mencit dengan perlakuan 10mlkg BB T3
: mencit dengan perlakuan 20mlkg BB K+
: kontrol positif Untuk berat mencit pada hari ke 8 setelah aklimatisasi dapat dilihat pada
tabel 3 di bawah ini. Tabel 3. berat badan hari ke 8 setelah aklimatisasi
Kode Kandang
Berat Mencit gram
Rata-rata gram
K- 33  27  32  29  28  29,8
T1 37  35  31  31  37  34,2
T2 33  34  28  30  31  31,2
T3 30  26  32  34  29  30,2
K+ 28  36  30  30  29  30,6
Keterangan : K-
: kontrol negatif T1
: mencit dengan perlakuan 5mlkg BB T2
: mencit dengan perlakuan 10mlkg BB T3
: mencit dengan perlakuan 20mlkg BB K+
: kontrol positif
Gambar  diagram  dibawah  ini  merupakan  diagram  presentase  perubahan berat mencit.
Gambar 3. Diagram persentase perbahan berat mencit
Keterangan : K-
: kontrol negatif T1
: mencit dengan perlakuan 5mlkg BB T2
: mencit dengan perlakuan 10mlkg BB T3
: mencit dengan perlakuan 20mlkg BB K+
: kontrol positif Dari  diagram  diatas  diketahui  bahwa  terjadi  perubahan  berat  mencit.
Besarnya perubahan berat tersebut tidak mencapai 10. Karena besar perubahan tidak  mencapai  10  dan  mencit  memperlihatkan  perilaku  normal  maka
dinyatakan  bahwa  mencit  sehat  sehingga  memenuhi  persyaratan  sebagai  subjek penelitian.
B. Kadar Kolesterol Total Mencit
Dari  hasil  penelitian  didapatkan  kadar  kolesterol  total  mencit  sebagai berikut.
Gambar 4. Diagram kadar kolesterol total mencit
Keterangan : K-
: kontrol negatif T1
: mencit dengan perlakuan 5mlkg BB T2
: mencit dengan perlakuan 10mlkg BB T3
: mencit dengan perlakuan 20mlkg BB K+
: kontrol positif Berdasarkan  diagram  kadar  kolesterol  total  di  atas  dapat  dilihat  bahwa
kontrol  negatif  K-  mempunyai  nilai  kadar  kolesterol  total  terendah  yaitu  144,4 mgdl  dan  hasil  ini  berbeda  dengan  kontrol  positif  K+  yang  jauh  lebih  tinggi
169  mgdl  jika  dibanding  dengan  kontrol  negatif.  Dengan  adanya  perbedaan kadar kolesterol total  yang cukup jauh antara kontrol negatif K- dengan  kontrol
positif  K+  menunjukkan  bahwa  dengan  pemberian  makanan  MDLT  dapat meningkatkan kadar kolesterol total mencit.
Data  perlakuan  T1,  T2,  dan  T3  berturut-turut  mempunyai  nilai  kadar kolesterol  total  175,4  ;  161,6  ;  170,6.  Dari  data  ini  hanya  perlakuan  T2  yang
mempunyai  nilai  kadar  kolesterol  total  dibawah  kontrol  positif  K+,  sedangkan perlakuan  T1  dan  T3  mempunyai  nilai  kolesterol  total  melebihi  kontrol  positif
K+.  Untuk  data  lengkap  kadar  kolesterol  total  setiap  mencit  dapat  dilihat  pada lampiran 1.
Dari  hasil  uji Kruskal-Wallis  diperoleh  p= 0,207 p 0,05 berarti  minyak dedak  dengan  konsentrasi  tertentu  tidak  dapat  menurunkan  kadar  kolesterol  total
mencit  secara  signifikan.  Kerena  perbedaan  yang  tidak  signifikan  tersebut sehingga  dapat  disimpulkan  bahwa  tidak  ada  perlakuan  yang  pengaruhnya
menonjol  jika  dibandingkan  dengan  kontrol  dan  perlakuan  lainnya.  Selain  itu, dengan  hasil  yang  demikian  maka  analisa  statistik  tidak  dilanjutkan  dengan  uji
post hoc. Hasil uji anova dan Kruskal-Wallis terlampir pada lampiran 2-6. Dalam  penelitian  diketahui  tidak  ada  pengaruh  minyak  dedak  dalam
menurunkan  kadar  kolesterol  total  mencit.  Kemungkinan  alasan  mengapa  dalam penelitian  ini  di  ketahui  bahwa  tidak  ada  pengaruh  minyak  dedak  dalam
menurunkan kadar kolesterol total yaitu disebabkan tidak diperiksanya dilakukan pengecekan  kadar  kolesterol  total  sebelum  perlakuan  sehingga  tidak  dapat
diketahui  kenaikan  jumlah  kadar  kolesterol  total  dan  juga  mungkin  karena  kadar kolesterol  total  mencit  sudah  sangat  berbeda  sejak  awal  sebelum  perlakuan.
Selain  itu,  kemungkinan  penyebab  lain  tidak  turunnya  kadar  kolesterol  total mencit  karena  minyak  dedak  yang  diberikan  secara  oral  ke  mencit  berikatan
dengan  MDLT  yang  dimakan  oleh  mencit  sehingga  menyebabkan  kerusakan hidrolitik  pada  minyak  dedak.  Akibat  dari  kerusakan  ini,  menghasilkan  minyak
dengan  karakteristik  yang  berbeda  dan  tidak  turunnya  kadar  kolesterol  total
mencit.  Melalui  beragam  temperatur  dalam  pembuatan  minyak  dan  lamanya proses,  dapat  menghasilkan  lemak  dengan  karakteristik  yang  berbeda-beda
Tuminah, 2009.
C. Pengaplikasian Hasil Penelitian Pada Materi Pembelajaran SMA