Unsur-unsur Desain Komunikasi Visual dalam Majalah Hijabella

BAB III ANALISIS KONSEP DESAIN KOMUNIKASI VISUAL RUBRIK FASHION PADA MAJALAH HIJABELLA Dalam menganalisis konsep desain komunikasi visual pada rubrik fashion yang ada dalam majalah Hijabella peneliti menggunakan prinsip desain komunikasi visual yaitu penekanandominasi emphasis dan kesatuan unity. Melalui dua prinsip yang membentuk desain komunikasi visual tersebut peneliti akan menganalisis berdasarkan unsur-unsur desain yang terkandung dalam majalah Hijabella antara lain warna, ilustrasi dan tipografi. Namun terlebih dahulu peneliti akan mendeskripsikan penggunaan unsur- unsur desain yang dipakai oleh majalah Hijabella kemudian menerapkan menggunakan prinsip desain komunikasi visual tersebut.

A. Unsur-unsur Desain Komunikasi Visual dalam Majalah Hijabella

Desain komunikasi visual adalah sebuah desain yang disusun dengan tujuan untuk menyampaikan suatu informasi atau pesan tertentu yang dibuat dengan semenarik mungkin guna menggugah minat baca khalayak. Desainer komunikasi visual saat ini saling berlomba-lomba untuk menarik perhatian sasaran agar memberikan respon positif kepada pesan visual tersebut. Oleh karena itu suatu desain komunikasi visual haruslah kreatif, komunikatif, dan lugas agar mudah dipahami oleh sasaran yang diinginkan. Dalam menyusun sebuah desain komunikasi visual seorang desainer harus menggunakan unsur- 38 unsur desain antara lain gambar ilustrasi, huruf dan tipografi, warna, komposisi, dan layout. Namun penulis hanya menggunakan 3 unsur saja yaitu Warna, ilustrasi, dan tipografi. Unsur-unsur desain komunikasi visual tersebut juga diterapkan dalam desain majalah Hijabella. 1. Penggunaan Warna Warna merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah desain. Warna memiliki nilai sensifitas yang tinggi terhadap indera penglihatan. Dilihat dari aspek psikologi, semua warna memiliki emosi yang melekat padanya. Emosi tersebut dapat dicapai melalui sinkronisasi makna dengan cara yang benar sehingga warna tidak selalu menunjuk pada masalah pribadi. Setiap warna memiliki makna masing-masing yang terkandung di dalamnya baik makna positif maupun makna negatif. Adapun makna dari warna tersebut antara lain nampak pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Makna dari Warna Warna Makna Positif Makna Negatif Merah Agresif, keberanian, semangat, percaya diri, gairah, kekuatan dan mendorong keinginan Bahaya, api, kekerasan, darah. Warna ini paling emosional dan cenderung ekstrim. Merah Muda Lembut dan menenangkan, cinta, feminisme, remaja. Naif, kelemahan, kekurangan. 39 Biru Keharmonisan, memberi kesan lapang, kesetiaan, ketenangan, kepercayaan. Sensitif, kesedihan, depresi, penurunan vitalitas. Kuning Persahabatan, optimis, santai, gembira, harapan, toleran, kekayaan, keberuntungan, eksentrik. Munafik, iri hati, pencemburu, penghianatan, kebohongan, pengecut. Hijau Melambangkan alam, kehidupan, sehat, natural, santai, kesuburan, harapan. Kecemburuan, iri hati, nasib buruk, dengki. Orange Melambangkan sosialisasi, kecerian, kehangatan, segar, semangat, keseimbangan, dan energi. Mencari perhatian dan meminta. Ungu Terkesan mistis, misterius, kekayaan, kebangsawanan. Kejam, angkuh, kasar, duka cita Coklat Netral, membumi, stabil, anggun dan nyaman. Tumpul, kotor, membosankan. Abu-abu Kesederhanaan, masa depan, cerdas, kokoh. Umur tua, kesedihan, bosan. Hitam Kekuatan, percaya diri, misterius, kemakmuran, kokoh, elegan, dramatis. Kematian, takut, setan, kesedihan, duka cita, penyesalan. Putih Kebersihan, kemurnian, kesederhanaan, damai, kebaikan, kedisiplinan Kematian, dingin, mandul, hampa. Ketika mendesain sebuah majalah pemilihan warna sangat diperlukan pertimbangan dengan seksama, karena pemilihan warna akan berpengaruh besar terhadap respon dan persepsi pembaca terhadap majalah. Selain itu 40 warna berfungsi sebagai identitas atau citra yang ingin disampaikan melalui sebuah pesan. Oleh karena itu sangat penting dalam pemilihan warna dan mengkombinasikan warna dalam membangun kesan ataupun persepsi dalam majalah. Pembaca akan merasa tertarik apabila pemilihan warna yang dipilih sesuai dengan konsep desain komunikasi visual yang efektif, yaitu menarik, komunikatif dan mudah dimengerti. Namun harus diperhatikan dalam mengkombinasikan warna karena dapat menghilangkan mood pembaca apabila warna tidak sesuai dengan aturan, seperti lihat pada gambar 3.1 penggunaan tulisan bewarna-warni ditaruh di atas bidang berwarna kuning dan biru. Gambar 3.1 Contoh Penggunaan Warna Penggunaan warna pada majalah Hijabella didominasi dengan warna- warna yang terang seperti warna merah, merah muda, kuning, biru, orange 41 dan hijau. Warna-warna tersebut sesuai dengan konsep majalah Hijabella yaitu colourfull. Meskipun menggunakan warna-warna yang terang, namun dalam kombinasi warna terlihat tidak kacau dan tetap nyaman untuk dipandang. Pemilihan warna background pada tiap halaman selalu berbeda- beda agar pembaca tidak merasa bosan. Kemudian pemilihan warna di luar background juga menggunakan warna-warna yang terang yang akan memberikan kesan dinamis dan cenderung meriah. Tetapi berdasarkan kombinasi unsur-unsur desain yang lain seperti penggunaan ilustrasi dan fotografi yang ditampilkan pada majalah tetap terlihat harmonis dan tidak membingungkan pembaca. 2. Penggunaan Ilustrasi Unsur utama dalam majalah Hijabella adalah fotografi. Fotografi dalam majalah Hijabella adalah sebagai ilustrasi. Majalah Hijabella banyak menggunakan unsur foto dalam setiap halamanya. Tidak hanya foto model wanita hijab saja yang ditampilkan, namun majalah Hijabella juga menampilkan foto panorama alam yang ada di Indonesia maupun di luar negeri. Dengan adanya banyak foto, hal ini akan membuat majalah lebih menarik perhatian pembaca. Secara otomatis pembaca akan mencoba mencari tahu apa isi yang ada dalam majalah tersebut sesuai dengan ilustrasi yang ditampilkan. 42 Gambar 3.2 Contoh Penggunaan Ilustrasi Pada gambar 3.2 yang berjudul “Assalamu’alaikum Hongkong” desain dipertegas dengan ilustrasi foto tempat-tempat yang terkenal di Hongkong. Dengan adanya ilustrasi foto tersebut maka pembaca akan lebih mudah untuk menangkap maksud dari judul tersebut dan seolah-olah pembaca diajak untuk menelusuri keindahan tempat-tempat yang menarik di Hongkong. Selain itu foto juga akan membuat tampilan majalah menjadi lebih meriah dan berwarna, sehingga pembaca tidak merasa bosan dan monoton. Meskipun foto yang ditampilkan banyak namun desainer juga harus memperhatikan tatanan layout agar pembaca tidak merasa kebingungan dengan adanya gambar tersebut. 43 3. Penggunaan Tipografi Tipografi dalam konteks desain komunikasi visual mencakup pemilihan bentuk huruf; besar huruf; cara dan teknik penyusunan huruf menjadi kata atau kalimat sesuai dengan karakter pesan sosial atau komersial yang ingin disampaikan. 1 Huruf atau biasa disebut tipografi, merupakan bagian yang sangat penting dalam media cetak saat ini khususnya pada majalah. Oleh karena itu dalam mendesain sebuah majalah perlu diperhatikan pemilihan huruf yang sesuai. Karena keberadaan tipografi dalam rancangan karya desain komunikasi visual sangat penting. Sebab, perencanaan dan pemilihan tipografi yang tepat, baik ukuran, warna, maupun bentuk, diyakini mampu menguatkan isi pesan verbal karya desain komunikasi visual tersebut. Memang pada dasarnya tidak ada jenis huruf yang buruk semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Maka tujuan memilih huruf bukan untuk membuat pembaca kagum, melainkan untuk menyampaikan informasi atau pesan agar pembaca tertarik pada produk, jasa, maupun organisasi yang disampaikan. Oleh karena itu, pemilihan huruf yang paling tepat dalam desain majalah adalah jenis-jenis huruf standar yang terdapat di semua computer, seperti times new roman, helvetica, verdana, arial dan sejenisnya. 1 Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual, Yogyakarta : Jalasutra,2013, hlm.25. 44 Secara keseluruhan majalah Hijabella dalam penggunaan tipografi menggunakan jenis yang beragam pada setiap halamannya. Untuk body text pada majalah Hijabella menggunakan huruf sans serif seperti Arial. Ciri dari huruf sans serif tidak mempunyai kakisirip dan memiliki ketebalan huruf yang sama. Huruf sans serif bersifat sederhana dan lugas. Jenis huruf ini digunakan dengan tujuan agar pembaca bisa lebih jelas dalam menangkap informasi pesan yang disampaikan. Huruf sans serif sangat cocok untuk media modern saat ini karena terkesan sederhana atau simpel. Sedangkan untuk pemilihan huruf judul pada tiap halaman menggunakan huruf script dan dekoratif yang berfungsi untuk memperindah desain. Lihat gambar 3.3 jenis huruf ini tidak tepat jika digunakan sebagai teks panjang, lebih tepat digunakan untuk satu kata atau judul yang pendek. Huruf script menyerupai goresan tangan yang di kerjakan dengan pena, kuas ataupun pensil. Gambar 3.3 Contoh Jenis Huruf Script Kemudian huruf dekoratif merupakan pengembangan dari bentuk- bentuk huruf yang sudah ada yang ditambah dengan ornamen-ornamen ataupun garis-garis dekoratif. Namun huruf ini sangat tidak dianjurkan 45 penggunaannya dalam body text karena akan memberikan efek kesulitan dalam membaca. Gambar 3.4 Contoh Jenis Huruf Dekoratif Dari penjelasan gambar diatas sudah jelas bahwa penggunaan huruf yang bersifat script dan dekoratif hanya dapat digunakan dalam judul yang pendek saja. Dengan menggunakan huruf script maupun dekoratif akan membuat majalah menjadi lebih menarik dan artistik, karena bermula dari sebuah judul yang menarik mempunyai pengaruh besar terhadap minat pembaca, sehingga pembaca menjadi lebih penasaran dengan isi dari artikel yang ditampilkan. Menurut J.Ben Lierman ada dua hal yang akan menentukan kesuksesan desain terkait dengan penggunaan tipografi, yaitu 1 Legibility, dan 2 readibility. 2 Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh J.Ben Lierman tersebut, penggunaan tipografi dalam majalah Hijabella sudah memenuhi legibility dan readability. Hal tersebut terjadi karena huruf utama dari artikel 2 Lia Anggraini S dan Kirana Nathalia, Desain Komununikasi Visual Dasar-dasar Panduan untuk Pemula, Bandung : Nuansa Cendekia,2014, hlm.64. 46 dalam majalah Hijabella adalah arial yang merupakan huruf yang sederhana namun mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca.

B. Penekanan atau Dominasi Emphasis