seringkalidinamakan alat pembayar energi tubuh yang dapat diperoleh dan disimpan berkali-kali.
A. METABOLISME KARBOHIDRAT
Sebagai hasil pencernaan dan absorpsi jenis gula dan jenis zat tepung ada di dalam darah sebgai glukosa. Kadar gula darah yang normal ialah 100 mg glukosa
setiap ccm darah. Glukosa dapat segera didifusikan ke dalam cairan jaringan dan ke dalam sel, dan konsentrasi glukosa yang sama terdapat di dalam cairan
tubuh. Setelah absorpsi dalam sel, glukosa dapat digunakan segera untuk mengeluarkan energi pada sel atau dapat disimpan dalam bentuk
glikogen, yang merupakan polimer besar glukosa.
Semua sel tubuh sebenarnya mampu menyimpan glikogen paling tidak dalam jumlah sedikit, tetapi sel-sel tertentu dapat menyimpan glikogen dalam jumlah
besar, khususnya sel hati, yang dapat menyimpan 5 sampai 8 persen beratnya sebagai glikogen, dan sel-sel otot, yang dapat menyimpan sampai 1 persen
glikogen. Glikogen dalam otot digunakan sewaktu aktivitas otot dan diisi kembali dengan glukosa gula darah menurut kebutuhan.
GLIKOGENESIS Glikogenesis merupakan proses pembentukan glikogen, bahwa
glukosa 6-fosfat pertama-tama menjadi
glukosa 1-fosfat; kemudian zat ini diubah menjadi uridin diosfat glukosa, yang kemudian diubah menjadi glikogen. Beberapa enzim
spesifik dibutuhkan untuk menimbulkan perubahan ini, dan setiap monosakarida yang dapat diubah menjadi glukosa jelas dapat masuk ke dalam reaksi ini dan,
senyawa tertentu yang lebih kecil, termasuk
asam laktat, gliserol, asam piruvat dan
beberapa asam amino yang telah mengalami deaminasi, juga dapat diubah menjadi glukosa atau senyawa sejenis dan kemudian diubah menjadi glikogen.
GLIKOGENOLISIS Glikogenolisis berarti pemecahan glikogen menjadi bentuk glukosa di dalam sel.
Glikogenolisis tidak terjadi dengan membalikkan reaksi kimia yang sama untuk membentuk glikogen; sebagai gantinya, setiap molekul glukosa yang berturutan
pada setiap cabang polimer glikogen dipisahkan dengan proses
fosforilasi, dikatalisis oleh
fosforilase. Dalam keadaan istirahat foforilase berada dalam bentuk tidak aktif sehingga glikogen dapat disimpan dan tidak diubah kembali
menjadi glukosa. Oleh karena itu, bila diperlukan untuk mengubah kembali glikogen menjadi glukosa, fosforilase harus diaktifkan terlebih dahulu.
PENGELUARAN ENERGI DARI MOLEKUL GLUKOSA OLEH JALAN GLIKOLITIK Karena oksidasi lengkap 1 gram-mol glukosa mengeluarkan 686.000 kalori
energi, tetapi hanya 8000 kalori energi dibutuhkan untuk membentuk 1 garm mol adenosin trifosfat ATP. Sehingga akan sangat membuang energi bila
glukosa harus dihancurkan menjadi air dan karbon dioksida seketika sementara hanya membentuk satu molekul ATP. Proses-proses dalam pengubahan molekul
glukosa menjadi satuan ATP meliputi, glikolisis dan pembentukan asam piruvat,
perubahan asam piriuvat menjadi asetil koenzim A, siklus asam sitrat, dan fosforilasi oksidatif. Sehingga daat ditentukan jumlah total molekul ATP yang
dibentuk oleh energi dari satu molekul glukosa, yaitu
1. dua selama glikolisis, 2. dua selama siklus asam sitrat,
3. dan 34 selama fosforilasi oksidatif,
Yang membuat jumlah total 38 molekul ATP yang terbentuk untuk setiap molekul glukosa yang didegradasi menjadi karbon dioksida dan air. Jadi 304.000 kalori
energi disimpan dalam bentuk ATP, sedangkan 686.000 kalori dikeluarkan selama oksidasi lengkap setiap gram mol glukosa. Hal ini menggambarkan
efisiensi keseluruhan transfer energi sebesar 44 persen. Sisa energi sebesar 56 persen menjadi panas dan karena itu tidak dapat digunakan oleh sel untuk
melakukan fungsi spesifik.
B. METABOLISME LEMAK