BINGKAI MEDIA TERHADAP PASANGAN IDEAL SBY PADA PEMILU 2009Analisis Framing pada Media Kompas dan Jawa Pos Edisi 6 – 16 Mei 2009

BINGKAI MEDIA TERHADAP PASANGAN IDEAL SBY PADA PEMILU
2009Analisis Framing pada Media Kompas dan Jawa Pos Edisi 6 – 16
Mei 2009
Oleh: SANDY HERI WIDODO ( 04220224 )
Communication Science
Dibuat: 2010-03-31 , dengan 3 file(s).

Keywords: Kata Kunci: Bingkai Media, Cawapres SBY
ABSTRAK
Penelitian ini didasari atas fenomena penentuan Cawapres bagi SBY. Sebagai salah satu
calon presiden incumbent dari partai Demokrat, SBY tentu sangat berhati hati dalam
menentukan setiap keputusan yang diambilnya. Sejak awal partai Demokrat memang
memberi kewenangan penuh kepada SBY untuk memilih pasangan / figur cawapres yang
diinginkan. Pada Pemilu Legislatif, partai Demokrat merupakan partai yang lolos secara
murni karena memperoleh lebih dari 25% kursi diparlemen dan memenuhi syarat memiliki
20% suara legislatif yang sudah dikantongi SBY, sehingga melenggangkan SBY secara
langsung sebagai calon Presiden pada Pemilu presiden 2009. Berawal dari situ, SBY tentunya
dapat dengan leluasa memilih cawapresnya, tanpa harus memaksakan berkoalisi dengan
Parpol lain. Peristiwa itu tentu saja menjadi sorotan di masyarakat maupun media massa,
diantaranya media Kompas dan Jawa Pos. Kedua media itu punya strategi wacana tersendiri
untuk membingkai peristiwa itu, sehingga frame yang ada sesuai dengan pandangan atau

kepentingan kedua media. Maka permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana
perbandingan bingkai kedua media pada pemberitaan pasangan ideal SBY pada pemilu 2009.
Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan bingkai media yang ada
pada media Kompas dan Jawa Pos terhadap pemberitaan pasangan ideal bagi SBY.
Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis framing yang bersifat komparatif kualitatif.
Analisis framing dipilih karena meneliti lebih dalam dengan menggunakan elemen-elemen
wacana, yang meliputi Makro structural, yaitu bagaimana sebuah peristiwa dibingkai oleh
media. Kemudian Mikro structural, yakni penonjolan fakta atau sebaliknya beserta angelnya.
Dan elemen Retoris atau penekanan fakta dengan foto, grafik, tabel atau unit yang lainnya.
Adapun jumlah perangkat (isi media) yang diteliti adalah 8 berita Kompas dan 9 berita untuk
Jawa Pos. Data diperoleh dari dokumentasi berita, dan opini yang terkait pemberitaan
mengenai pasangan ideal SBY pada kedua media, selama tanggal 6 Mei sampai dengan 16
Mei 2009. Setelah didapatkan berita, dan opini yang terpilih, langkah selanjutnya ialah
menganalisa data-data itu dengan model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki, yaitu
menganalisa bingkai (frame) media dengan melihat elemen Sintaksis, Skrip, Tematis dan
Retoris yang ada pada kedua media. Dan memperbandingkan kedua frame media merupakan
langkah terakhir untuk menjawab hipotesa, yaitu ada atau tidak ada perbedaan bingkai yang
signifikan pada frame pemberitaan yang ada pada media Kompas dan Jawa Pos.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbandingan frame antara media Kompas dan
Jawa Pos, yaitu pada frame Kompas yang cenderung menyoroti kondisi Koalisi Partai

Demokrat terkait pilihan cawapres bagi SBY. Kompas mempertemukan argument para pakar
politik, baik dari elit politik Koalisi Demokrat dan pandangan dari kalangan profesional.
Masing masing pihak tidak ditempatkan lebih besar atau lebih kecil, tetapi ditampilkan dalam
porsi sama besar. Adapun frame Jawa Pos lebih menekankan pada kriteria pasangan yang
akan dipilih oleh SBY yang condong berasal dari Kalangan teknokrat. Dari perspektif teori
hirarki kepentingan Shoemaker & D. Reese, diketahui perbedaan itu dipengaruhi oleh
kepentingan ekstra media (sumber berita) dan Ideologi, sehingga selain karena visi misi
kedua media, Juga dapat dicurigai adanya indikasi politik di dalamnya. Atas hasil itu,

direkomendasikan kepada calon peneliti lain untuk melakukan penelitian pada media yang
sama terhadap kasus yang lain. Seperti ekonomi, politik, hukum, dan sosial budaya. Dan
apakah ditemukan perbedaan atau persamaan frame pada kedua media

ABSTRAK
This perusal based on on Cawapres determination 's phenomenon accompanist for SBY, there
is Partai Demokrat slip off stoically because acquire more than 20% legislative selection
voice until slip off SBY directly as President candidate in PEMILU president 2009 without
having to patner with other Parpol. Started from there, SBY sure able with unlimited choose
vice president, without having to force partner with Parpol other to meet the requirement own
25% voice legislative which already gained SBY. The event surely only become highlight in

society or mass media, among media Kompas and Jawa Pos. Those media own distinctive
discourse strategy to frame the event, until frame is suitable with view or subsidiary media.
Then problem in this perusal is how second frame comparison media in SBY perfect couple’s
information in election 2009. Until this perusal aimed to know frame comparison which
media is in media Kompas and Jawa Pos on perfect couple information for SBY.
This perusal use analysis approach framing behave comparative qualitative. Analysis framing
chosen because analysis framing examine deeper by using discourse elements it, which
covered Makro structural, it's how a event an event by media.Then Mikro structural, are fact
highlighting or otherwise with the angel. Retoris elements or fact emphasis with photo,
graphic, table, or different units it. Have set number (media fill) scrutinized is 6 messages,
and 2 opinion for Kompas and 9 messages, and 1 opinion for Jawa Pos. Data achieved from
news documentation, and opinion involved information on SBY perfect couple in those
media, during come off May 6 reaches by 16 May 2009. After get from news, and opinion
selected, step further was analyze those data with Pan model and Kosicki, it's analyze frame
(frame) media by looking Sintaksis element, Skrip, Tematis and Retoris be in those media.
And compare second frame media is final step to respond hypotheses, there is be or nothing
difference significant frame in frame information be in Kompas media and Pos Jawa.
Perusal result show that be equality frame between Kompas and Jawa Pos, there is Frame
secondly show that happened upheaval or inside opinion friction combined partner 's body in
Partai Demokrat snarls SBY choice which fell in Boediono, apart from that frame secondly

evaluate that SBY and Democrat pay less attention and affected care in partner in case
decided Cawapres shall be elected by by SBY. Where as the different is Kompas, inclined
lighten partnership Partai Demokrat condition by way brought together argument political
expert, good from partnership Demokrat political elite 's shelf and Non Parpol snarls
Cawapres choice for SBY. Have Pos Jawa more emphasized at couple criteria shall be
elected by inclined SBY hails from technocrat community. From theoretical perspective
hierarchy Shoemaker & D. Reese, known difference the influenced by extra interest media
(news source) and Ideology, considering from those mission vision media, it also can
suspected are indication political in its. On the result, it's recommend to other investigator
candidate to do perusal in same media on case another. Like economics, political, law, and
social culture. And what bring together difference or equation frame in second media.

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN BINGKAI MEDIA DALAM PEMBERITAAN KASUS SUAP BLBI TERHADAP JAKSA URIP TRI GUNAWAN (Analisis Framing Pada Media Kompas dan Republika Edisi 330 Maret 2008)

0 3 3

BINGKAI SURAT KABAR DALAM PEMBERITAAN KERUSUHAN PASCA PILKADA KABUPATEN TUBAN (Analisis Framing Teks Berita pada Surat kabar Jawa Pos dan Kompas edisi 30 Apri - l6 Mei 2006)

0 3 2

KONSTRUKSI BERITA MENJELANG PEMILU PRESIDEN TAHUN 2009 (Analisis Framing Pada Headline Koran Kompas Edisi 2 juni - 6 juli 2009)

1 104 3

KONSTRUKSI PEMBERITAN KASUS HAMBALANG DI MEDIA ( Analisis Framing Pada Harian Jawa Pos Dan Kompas Edisi 6-15 Juni 2012 )

1 3 61

ISU KOALISI PARTAI DI MEDIA INDONESIA ISU KOALISI PARTAI DI MEDIA INDONESIA (Analisis Framing Pemberitaan tentang Koalisi Partai Menjelang PILPRES pada PEMILU 2009 dalam surat kabar Harian Media Indonesia Edisi 9 April 2009- 16 Mei 2009).

0 3 12

PENDAHULUAN ISU KOALISI PARTAI DI MEDIA INDONESIA (Analisis Framing Pemberitaan tentang Koalisi Partai Menjelang PILPRES pada PEMILU 2009 dalam surat kabar Harian Media Indonesia Edisi 9 April 2009- 16 Mei 2009).

0 3 28

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN ISU KOALISI PARTAI DI MEDIA INDONESIA (Analisis Framing Pemberitaan tentang Koalisi Partai Menjelang PILPRES pada PEMILU 2009 dalam surat kabar Harian Media Indonesia Edisi 9 April 2009- 16 Mei 2009).

0 2 11

KESIMPULAN DAN SARAN ISU KOALISI PARTAI DI MEDIA INDONESIA (Analisis Framing Pemberitaan tentang Koalisi Partai Menjelang PILPRES pada PEMILU 2009 dalam surat kabar Harian Media Indonesia Edisi 9 April 2009- 16 Mei 2009).

0 5 129

PEMBINGKAIAN BERITA KISRUH PILKADA DI MOJOKERTO PADA SURAT KABAR KOMPAS DAN JAWA POS EDISI, 22 -23 MEI 2010. ( STUDI ANALISIS FRAMING KISRUH PILKADA DI MOJOKERTO PADA SURAT KABAR KOMPAS DAN JAWA POS EDISI 22-23 MEI 2010).

0 1 79

PEMBINGKAIAN BERITA KISRUH PILKADA DI MOJOKERTO PADA SURAT KABAR KOMPAS DAN JAWA POS EDISI, 22 -23 MEI 2010. ( STUDI ANALISIS FRAMING KISRUH PILKADA DI MOJOKERTO PADA SURAT KABAR KOMPAS DAN JAWA POS EDISI 22-23 MEI 2010).

0 0 22