MOTIF MAHASISIWA MENONTON TAYANGAN SEPAKBOLA di TELEVISI (Studi Pada Tayangan Liga Inggris Pada Mahasiswa di Kota Malang)

(1)

SKRIPSI

MOTIF MAHASISWA MENONTON TAYANGAN SEPAK BOLA DI TELEVISI

(Studi Pada Tayangan Liga Inggris Pada Mahasiswa Fans Club Chelsea di Kota Malang)

Oleh: Moch. Fauzan

07220334

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : MOCH FAUZAN

Tempat, Tanggal lahir : Malang, 2 Mei 2014 NIM : 07220334

Fakultas : IImu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : IImu Komunikasi

Menyatakan bahwa Karya ilmiah (skripsi) Dengan Judul : Motif Mahasiswa Menonton Tayangan Sepak Bola di Televisi

(Studi Pada Tayangan Liga Inggris Pada Mahasiswa Fans Club Chelsea di kota Malang)

Adalah bukan karya tulis imiah (skripsi) orang lain,baik sebagian maupun seluruhnya,kecuali dalam bentuk kutipan yang saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar,saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Malang, 5 Mei 2014

Yang menyatakan,


(3)

(4)

(5)

(6)

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur Alhamdulillah Hirobil Alamin penulis panjatkan kehadirat ALLAH S.W.T dan Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar MUHAMMAD S.A.W,atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi dengan mengangkat judul “ Motif Mahasiswa Menonton Tayangan Sepakbola di Televisi (Studi Pada Mahasiswa Fans Club Chelsea di Kota Malang)”.

Berkaitan dengan judul diatas bahwa frekuensi menonton acara sepakbola di televisi (dalam hal ini tayangan Barclays Premiere League),memperlihatkan tingkat keseringan para mahasiswa menonton atau mengadakan suatu hubungan dengan suatu obyek ataupun media televisi,semakin sering berhubungan dengan suatu media maka akan terbina suatu obyek tertentu.Karena pada umumnya para mahasiswa (dalam hal ini penggemar sepakbola) tertarik menonton suatu tayangan sepakbola bukan karena apa yang dilakukan para mahasiswa terhadap suatu media,akan tetapi suatu media itu sendiri yang mendorong para mahasiswa penggemar sepakbola untuk menonton suatu tayangan.Sehingga keingintahuannya terhadap sesuatu akan mempengaruhi para mahasiswa penggemar sepakbola untuk mencoba menambah pengetahuan,dengan mengubah sikap dengan adanya tingkat keseringan para mahasiswa menonton suatu tayangan sepakbola (khusunya liga Inggris ) di televisi,dan akan menimbulkan suatu kesan tersendiri terhadap diri para mahasiswa penggemar sepakbola (Barclays Premiere League).

Penulis dalam hal ini juga mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang besar kepada semua pihak yang telah membantu baik berupa masukan,kritikan maupun saran sehingga dapat tersusun skripsi ini,diantaranya ditujukan kepada :

1. Terima kasih kepada Kedua Orang Tua Saya Bapak dan Ibu saya Tercinta yang senantiasa mensuport saya sehingga sampai mendapatkan gelar sarjana.

2. Kakak-kakakku dan adikku serta keluaragaku yang telah memberikan dukungan sehingga terselesaikan skripsi ini.

3. Drs.Muhajir Effendi.,MAP. Selaku Rektok Universitas Muhammadiyah Malang 4. Dr.Asep Nurjaman, M.Si selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan IImu Politik

5. Sugeng Winarno.,S.Sos.,M.A selaku ketua jurusan Fakultas IImu Sosial dan IImu Politik jurusan IImu Komunikasi.

6. M.Himawan Sutanto.,S.Sos.,M.Si selaku Pembimbing I yang selalu memberikan banyak nasihat dalam setiap bimbingan skripsi.


(7)

7. Sugeng Winarno.,S.Sos.,M.A selaku Pembimbing II yang selalu memberikan banyak pengarahan sampai terselesaikan skripsi ini.

8. Para Mahasiswa penggemar sepakBola fans Club The Blues Chelsea Liga Inggris yang telah bersedia menjadi responden dan mengisi angket dengan ketulusan hati.

Dengan keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan skripsi ini,tentunya penulis menyadari dalam hal ini bahwa apa yang ditulis masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu penulis berharap kepada pembaca dalam penulisan skripsi ini semoga penulisan ini dapat sedikit bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan semua pihak yang berkepentingan.Dan dalam hal ini penulis menerima dengan senang hati atas masukan baik kritikan maupun saran untuk perbaikan skripsi ini.

Semoga kedepan nya bisa menjadi orang yang berguna dan bermanfaat baik dalam keluarga maupun dalam masyarakat pada umumnya amin ya Robal Alamin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Malang,


(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

SURAT PERNYATAAN...ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

BERITA ACARA ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAKSI ... vii

DAFTAR ISI ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Tinjauan Pustaka ... 6

1. Komunikasi Massa ... 6

2. Fungsi Komunikasi Massa... 3. Televisi Sebagai Komunikasi Massa ... 4. Pendekatan Use and Gratification ... 15

5. Motif dan Motivasi ... 17

6. Tayangan Sepak Bola di Televisi ... 21

F. Definisi Konseptual ... 24

G. Definisi Operasiona ... 27

H. Metode Penelitian ... 28

1. Tipe dan Penelitian ... 28

a. Tipe Penelitian ... 28

b. Dasar Penelitian ... 29

I. Populasi dan Sampel ... 29

a. Populasi ... 29

b. Sampel ... 30

J. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 30


(9)

a. Kuisioner ... 31

b. Observasi ... 32

c. Dokumentasi ... 32

L. Teknik Analisa Data ... 33

BAB II GAMBARAN WILAYAH UMUM A. Gambaran Umum Mahasisiwa ... 35

a. Kondisi Obyektif Mahasisiwa ... 36

b. Tipologi Mahasiswa ... 36

c. Karakterisitik Responden ... 37

B. Program Barclays Premire League ... 37

C. Orange TV... 38

1. Hak Siar Orange TV ... 38

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA A. Identitas Responden ... 41

B. Motif Mahahsiswa Menonton Tayangan Sepak Bola di Televisi ... 43

C. Analisa Data ... 45

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. A. Kesimpulan ... 74

B. B.Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 77 LAMPIRAN


(10)

PEDOMAN KUISIONER

A. PENGANTAR

Daftar pertanyaan ini disusun dengan tujuan untuk mengumpulkan data tentang motif mahasiswa menonton tayangan sepak bola di televisi, khususnya Liga Inggris penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Fans Club Chelsea yang berada di kota Malang. Adapun tujuan dalam penelitian ini agar diperoleh data yang valid dan akurat.

Aktivitas penelitian ini merupakan bagian dari proses pembuatan tugas akhir sebagai salah satu syarat guna mencapai gelar sarjana ilmu komunikasi pada Universitas Muhammadiyah Malang.

Untuk keperluan ini, penulis mohon dengan sangat kepada rekan-rekan untuk mau menjawab semua pertanyaan-pertanyaan berikut dengan apa adanya dan sebenar-benarnya karena setiap jawaban yang Anda berikan merupakan bantuan yang tak ternilai harganya bagi penelitian kami.

Adanya bantuan dan kesediaan rekan-rekan sebelum dan sesudahnya penulis ucapkan banyak-banyak terima kasih.

Malang, 4 Maret 2014 Penulis,


(11)

I. PETUNJUK MENJAWAB

a. Sebelum mengisi, mohon pertanyaan-pertanyaan dibaca dengan teliti. b. Jawablah sesuai dengan petunjuk yang ada.

II. IDENTITAS RESPONDEN

a. Usia :

b. Nomer Responden : (diisi oleh peneliti)

PERTANYAAN :

A. Pertanyaan berkaitan dengan motif secara umum

1. Apa alasan yang mendorong anda menonton tayangan langsung sepak bola di televisi (dalam hal ini tayangan Barclays Premiere League Liga inggris) ?

a. Untuk mencari hiburan

b. Untuk memperoleh informasi baru tentang sepak bola c. Menambah wawasan atau pengetahuan sepak bola d. Sebagai bahan diskusi

e. lain-lain ( Sebutkan )

2. Menurut anda hal-hal apa saja yang membuat anda tertarik pada pertandingan sepak bola di televisi ?

a. Adanya komentator yang berkualitas b. Adanya pemain bintang dan Klub favorit c. Gaya permainannya


(12)

3. Menurut anda, apakah “ hari dan jam tayang” tayangan Liga Inggris (Barclayas Premiere League) di televisi, sudah sesuai ? (jelaskan pendapat anda)

a. Sangat sesuai b. Sesuai

c. Kurang sesuai d. Tidak sesuai

4. Menurut anda bagaimana penampilan komentator pertandingan sepak bola di televisi ? a. mengulas tentang pertandingan yang ditayangkan

b. menayangkan skor semua pertandingan.

c. mempunyai ulasan yang akurat terhadap setiap pertandingan yang ditayangkan. d. netral, dan tidak memihak salah satu klub.

e. lainnya (tolong sebutkan)

B. Pertanyaan berdasar domain jenis

1. Darimana anda memperoleh informasi tentang tayangan sepak bola di televisi (khususnya Liga Inggris) ? (jawaban bisa lebih dari satu).

a. Iklan di Televisi b. Dari teman

c. Iklan di koran/tabloid d. Agen koran

Lainnya (tolong sebutkan)

2. Jenis kegiatan apa yang anda lakukan untuk mendukung motif atau alasan anda menonton tayangan tersebut ?

a. Membeli kaos tim favorit.


(13)

c. Membeli poster tim ataupun poster pemain Liga Inggris. d. Membeli merchandise, seperti atribut, syal dan lain-lain.

3. Hal-hal apa saja yang anda lakukan pada saat menonton tayangan Liga Inggris (Barclays Premiere League)?

a. Minum kopi. b. Makan camilan.

c. Berdiskusi dengan teman. d. Bertaruh kecil-kecilan Lain-lain (tolong sebutkan)

4. Selama menonton tayangan pertandingan Liga Inggris (Barclays Premiere League), apakah anda mempunyai pemain dan klub favorit anda dan apa yang anda kagumi dari dirinya ?...

……….. ………..

Dan jika anda menjawab “klub” saja, apa yang anda suka dari klub tersebut. Kemukakan alasan Anda !

……….. ……….. ……….. ……….. C. Berdasarkan cara

5. Apakah yang anda lakukan apabila teman ataupun keluarga anda ingin menonton selain tayangan Liga Inggris ? (kemukakan pendapat anda)

……….. ………..


(14)

……….. 6. Bagaimanakah cara anda mendapatkan tabloid bola maupun tabloid soccer ?

a. Langganan b. Membeli eceran

c. Membeli bila ada informasi yang menarik

d. Membaca tabloid milik teman yang kebetulan membeli 7. Dari manakah anda mendapatkan koran ?

a. Meminjam koran milik teman b. Langganan

c. Membaca/nunut teman yang kebetulan membeli. d. Membaca di agen.

D. Pertanyaan berdasar karakteristik

8. Apa alasan yang mendorong anda menonton tayangan langsung sepak bola di televisi (khususnya Barclays Premiere League Liga Inggris) ? (jawaban boleh lebih dari satu) a. Untuk mencari hiburan

b. Menambah wawasan atau pengetahuan tentang sepak bola. c. Untuk memperoleh informasi baru tentang dunia sepak bola. d. Dapat dijadikan bahan diskusi tentang persepakbolaan dunia. e. Lain-lain (sebutkan)

9. Hal-hal apa saja yang membuat anda tertarik pada pertandingan Liga Inggris (Barclays Premiere League) di televisi ? (Jawaban boleh lebih satu).

a. Teknik bermain bola para pemainnya. b. Persaingan antar klub favorit.


(15)

d. Pertandingan antar tim-tim besar (Big Match). e. Gaya permainannya.

10. Berapa kali anda telah menonton tayangan langsung Liga Inggris (pertandingan dilaksanakan sebanyak 38 kali)

a. 1-10 kali b. 11-20 kali c. Diatas 20 kali

d. Setiap ada pertandingan

11. Bersama siapakah anda biasanya menonton tayangan langsung Liga Inggris (Barclays Premiere League) di televisi ?

a. Sendiri

b. Bersama teman-teman kost c. Keluarga

d. Lain-lain (sebutkan)

12. Apakah anda merasa puas dan terhibur setelah menonton pertandingan Liga Inggris (Barclays Premierev League) di televisi ?

Jika anda menjawab ya mengapa ? (kemukakan pendapat anda)

……….. ……….. Jika anda menjawab tidak, mengapa ? (kemukakan pendapat anda)

……….. ………..


(16)

13. Dalam menonton tayangan langsung Liga Inggris (Barclays Premiere League), apakah anda pernah mengalami hambatan ?

a. Ya

b. Kadang-kadang c. Tidak

14. Berdasarkan pertanyaan no. 13, jika anda menjawab “ya”. Hambatan apa yang anda alami ? (jawaban boleh lebih dari satu)

a. Jam tayang terlalu larut. b. Mengganggu jam istirahat c. Adanya aktivitasdi pagi hari d. Lain-lain (sebutkan)

15. Dan jika berdasarkan no. 13 jika anda menjawab “tidak”. Kemukakan pendapat anda ? ………..

……….. ………..

E. Pertanyaan berdasarkan alasan

16. Menurut anda, apakah anda pernah kecewa saat tidak dapat menonton tayangan Liga Inggris (Barclayas Premiere League) ?

a. Ya b. Tidak

17. Berdasarkan pertanyaan no. 16, jika anda menjawab “ya”. Apakah alasan anda, jelaskan ! ………..

……….. 18. Dan jika berdasarkan no. 16, anda menjawab “tidak” apakah alasan anda, jelaskan !


(17)

……….. ………..

19. Apakah pada saat menonton tayangan Liga Inggris (Barclays Premiere League), apa anda pernah memerlukan kehadiran orang lain ?

a. Ya

b. Tidak perlu

20. Berdasarkan pertanyaan no. 19, jika anda menjawab “Ya”. Apa alasan Anda, Kemukakan! ………..

……….. ………..

21. Dan bila berdasarkan pertanyaan no. 19, anda menjawab “tidak”. Kemukakan pendapat Anda

……….. ……….. ………..

22. Menurut anda, apakah “waktu jam tayang-tayangan Liga Inggris (Barclays Premiere League) di televisi, sudah sesuai ? (jelaskan pendapat anda)

a. Sangat sesuai b. Sesuai

c. Kurang sesuai d. Tidak sesuai e. Sangat tidak tepat


(18)

23. Menurut anda, apakah pelaksanaan hari penayangan sepak bola Liga Inggris (Barclays Premiere League)di televisi, sesuai dengan keinginan anda ? Kemukakan pendapat Anda, jelaskan !

……….. ……….. ………..

24. Menurut anda, bagaimana kualitas komentator pada setiap pertandingan yang ditayangkan?

a. Berwawasan luas tentang dunia sepak bola. b. Netral, tidak memihak salah satu klub.

c. Mengerti dan memahami secara detail tentang seluk beluk sepak bola, (liga Inggris khususnya).

d. Mempunyai ulasan yang akurat terhadap setiap pertandingan yang ditayangkan. e. Lain-lain (sebutkan)

25. Menurut anda bagaimana kualitas pemandu acara tayangan Liga Inggris (Barclays Premiere League) di televisi ?

a. Bisa membina hubungan yang baik dengan komentator b. Mampu membawa ke suasana pertandingan.

c. Sangat netral dan independen tidak memihak.

d. Bagus, bila berimprovisasi dengan pemirsa agar tidak jenuh, misalnya, dengan menghadirkan kuis.


(19)

26. Menurut pendapat anda, motif atau alasan apa yang membuat anda tertarik dengan klub-klub Liga Inggris (Barclays Premiere League)?

……….. ……….. ……….. ………..

27. Motif atau alasan apa yang mendorong anda menyukai pemain di Liga Inggris (Barclays Premiere League)?

……….. ……….. ……….. ………..

F. Berdasarkan Lokasi

28. Dalam menonton tayangan Liga Inggris (Barclays Premiere League), dimanakah anda biasanya menonton tayangan tersebut ?

a. Di rumah

b. Di kamar teman yang mempunyai televisi. c. Di tetangga

d. Di kafe yang menggelar acara nonton bareng (Nobar). e. Lain-lain (sebutkan)…….


(20)

DAFTAR PUSTAKA

Liliweri Alo, 1991.Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat,Bandung,Pt.Citra Aditya Bakti

Amri Amir ,1981. Tanya jawab dasar-dasar penerangan , Bandung , Armico Ardhana,Wayan,1985, Pokok-Pokok Ilmu Jiwa, USaha Nasional, Surabaya Walgito Bimo , 1994, Pengantar Psikologi Umum, Andi Offset , Yogyakarta Clelland,Mc, 1987 , Memacu Masyarakat Berprestasi , PT Inter Media Jakarta Mulyana Deddy , 1996, Nuansa- Nuansa Komunikasi , Rosdakarya Bandung

Mulyana Deddy dan Ibrahim Subandi Idy ,1997,Bercinta Dengan Televisi, Rosdakarya Bandung

Sendjaya Djuarsa , S, 1994 ,Teori Komunikasi ,Jakarta Universitas Terbuka Irwanto, 1997, Psikologi Umum, PT Gramedia Pustaka Utama , Jakarta

Rakhmad Jalaludin , 2000, Pskologi Komunikasi ,Remaja Rosdakarya, Bnadung E Koswara, , 1986, Motivasi Teori dan Penerapanya, Angkasa Bandung

Muslimin, Drs,2002, Metode Penelitian di Bidang Sosial, Umum Press

Uchyana Effendi Onong, 1993, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, Rosdakarya, Bandung

Prayitno, E , 1983 , Motivasi Dalam Belajar , P3LPTK , Jakarta

Kasali Rheinald , 1996 , Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya Di Indonesia, Graffiti , Jakarta

ApriLia Ratna Sari , Pengaruh Tayangan Liga Inggris Di TeLevisi Terhadap kepuasan Pemirsa , Skripsi UNMER Malang

Sugiyono ,Drs , 1997 , Metode Penelitian Administrasi , ALFABETA, Bandung

Suharsini . Arikunto , 1997 , Prosedur Penelitan Suatu Pendekatan Praktek, edisi revisi ,Rineka Cipta ,Jakarta

Gerangan W.A, 1991 , Psikologi Sosial ,Eresco ,Bandung


(21)

Wiryanto , 2000 , Teori Komunikasi Massa , Graffindo , Jakarta

http : //www.sepakbola.info/2013/09/25/12.30p/jadwal-Liga-Inggris.html http://www.sepakbola.info/2013/07/10.15/hak-siar-liga-inggris.html Kepastian Hak Siar Liga Inggris Musim 2013-2014 I Sepakbola http ://www.sepaxbola.info/2013/07/13.40/hak-siar-liga-inggris.html


(22)

(23)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Arus perkembangan informasi globalisasi semakin padat. Pesatnya perkembangan teknologi mempermudah kita untuk menyerap media televisi dalam kehidupan sehari-hari memang menghasilkan suatu peradaban, khususnya dalam proses komunikasi dan informasi setiap massa jenis melahirkan suatu efek sosial yang bermuatan perubahan sosial dan budaya manusia, (Kuswandi, 1996:22). Televisi merupakan suatu media massa yang mempunyai visual di bandingkan dengan media massa lainnya, karena pesan-pesan yang disampaikan melalui gambar dan suara secara bersamaan sehingga dapat menjangkau ruang yang tidak terbatas ruang dan waktu.

Televisi berasal dari dua kata yaitu tele (Bahasa Yunani) yang berarti jauh dan visi (Videre, Bahasa Latin) berarti penglihatan. Dalam bahasa Inggris nya disebut Television yang diartikan dengan gambaran dan suara yang di produksi di suatu tempat (studio televisi) dapat dilihat dari tempat “lain” melalui sebuah perangkat penerima (televisi set).( Wahyudi, 1986:46). Televisi mempunyai karakteristik tersendiri dibanding dengan media lainnya (radio, surat kabar, majalah dan sebagainya) sebagai perpaduan dari media dengan (audio) dan gambar (visual). Kehadiran televisi bisa bersifat informatif, hiburan maupun pendidikan, juga gabungan dari ketiga unsur tersebut.


(24)

2

Televisi sebagai media yang muncul belakangan dibandingkan dengan media cetak dan radio, ternyata mempunyai sisi yang spektakuler dalam sisi-sisi pergaulan hidup manusia saat ini. Kemampuan televisi dalam menarik perhatian massa menunjukkan bahwa media tersebut telah menguasai jarak dan geografis dan sosiologis, hal itu sangat cocok sekali bila dimanfaatkan untuk menyebarluaskan informasi-informasi ke masyarakat baik itu berupa hiburan, musik dan lain sebagainya yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Hadirnya stasiun televisi swasta baru mempunyai dampak yang besar bagi pemirsa, baik positif maupun negatif. Televisi merupakan media informasi yang mempengaruhi sikap, pandangan, persepsi dan perasaan pemirsa. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar sehingga mengakibatkan pemirsa televisi terbawa dalam suasana baru dan terpesona, karena salah satu pengaruh psikologis televisi ialah seakan-akan menghipnotis pemirsa sehingga pemirsa terpaku berjam-jam di depan televisi.

Fenomena tersebut memicu persaingan antara pengelola stasiun TV swasta untuk meraih jumlah penonton sebanyak mungkin dengan menghadirkan tayangan yang menarik bagi pemirsanya, karena hal ini merupakan solusi yang tepat bagi stasiun TV untuk menarik pemirsanya. Tidaklah mengherankan jika perang acara unggulan terjadi di antara stasiun TV swasta, mulai dari acara hiburan, talk show, berita dan lain-lain baik dari produksi lokal maupun import.

Dalam prakteknya, acara hiburan akhirnya sering mendominasi siaran stasiun TV, seperti acara musk, olah raga, film, kuis dan lain-lain. Bahkan


(25)

3

menurut De Vito (1998:515) jika media massa itu tidak memberikan hiburan maka media massa itu akan tersingkir dari arena.

Salah satu acara hiburan yang digandrungi penonton adalah acara olah raga. Diantara tayangan olah raga yang ada di televisi, tayangan sepak bola selalu menjadi primadona. Oleh raga ini tidak hanya digemari kaum lelaki, tetapi juga kaum wanita. Sepak bola tidak mengenal batas ruang dan waktu, mengenai siapa penciptanya dan dari mana asalnya, para ahli sejarah belum ada kesamaan pendapat. Konon, Inggris adalah negara yang pertama menemukan permainan ini.

Sepak bola dalam layar kaca merupakan tontonan ajaib yang mampu menyedot perhatian orang untuk terpaku, menjerit, berteriak di depan layar kaca televisi. Mereka yang menonton pasti akan sangat jengkel bila harus menerima tamu yang berkunjung maupun ada panggilan telepon, karena mereka khawatir akan kehilangan momen penting seperti saat terjadinya gol, itulah daya magis sepak bola (Mulyana dan Ibrahim, 1997:303).

Tayangan sepak bola di televisi di pandang sebagai alat ampuh untuk menjaring banyak penonton. Karena melalui tayangan inilah stasiun TV dapat meraih keuntungan besar, karena mampu menarik iklan yang banyak. Tidaklah mengherankan apabila TV di Indonesia berlomba-lomba menyajikan siaran langsung sepak bola demi mendongkrak popularitas, seperti tayangan pertandingan sepak bola demi mendongkrak popularitas, seperti tayangan pertandingan sepak bola diantaranya liga-liga Eropa, Liga Champion, ataupun pertandingan kejuaraan sepak bola yang lain semisal,


(26)

4

kualifikasi piala Dunia 2014 yang akan diadakan di Brazil, dan hak siar tayangan ini telah dipegang salah satu televisi berbayar yakni Orange Tv.

Salah satu tayangan sepak bola yang menjadi tayangan favorit adalah Liga Inggris dan Liga Spanyol. Kedua liga ini mampu menunjukkan sebagai Liga sepak bola elit di daratan Eropa, bahkan di dunia internasional, Hal ini ditandai dengan banyaknya pemain-pemain dari luar ke dua Liga itu yang ingin merasakan kerasnya kedua Liga tersebut. Hal ini dibuktikan dengan prestasi klub di kedua negara tersebut di kejuaraan antar klub Eropa, baik di Liga Champions, piala UEFA Kompetisi Liga Inggris merupakan salah satu Liga terpanas dan paling kompetitif di dunia di bandingkan Liga-liga Eropa yang lain misalnya, Seri A (Italia), La Liga (Spanyol). Penilaian tersebut diungkapkan oleh Federasi Internasional Sejarah dan Statistik sepak bola (IFFHS), Dilihat dari ketatnya persaingan perebutan gelar juara, termasuk persaingan menghindarkan diri dari degradasi, dan perebutan tiket menuju Liga Champions dan Piala UEFA. Perlu kita ketahui bahwasannya Juara Liga Inggris baru diketahui pada pekan ke 37 sepekan sebelum Kompetisi berakhir. Sementara Juara Seri A dan La Liga di ketahui jauh sebelum itu (Maestro, Juli 2005).

Tayangan sepak bola di televisi telah menjadi bagian gaya hidup di kalangan mahasiswa ataupun masyarakat luas, mulai dari kelas bawah sampai kalangan atas banyak yang mulai gila bola dengan mengkoleksi merchandise bahkan ada yang membentuk Fans Club terhadap klub tertentu mereka pun sering meluangkan waktunya demi menonton tayangan sepak bola favorit, di


(27)

5

samping menonton melalui televisi, mereka juga rajin mengikuti perkembangan sepak bola, baik sepak bola dalam negeri ataupun sepak bola internasional, melalui media cetak.

Melihat begitu banyak orang yang setia membaca surat kabar maupun menonton televisi mengenai hal-hal ataupun informasi terbaru dari dunia sepak bola, secara psikologis kita dapat menyimpulkan bahwa orang memperoleh kepuasan dalam menggunakan keuntungan media, menurut Teori law of effect perilaku yang tidak mendatangkan keuntungan tidak akan diulangi, artinya kita tidak akan menggunakan media massa bila tidak memperoleh pemuasan pada kebutuhan kita. Jadi jelaslah bahwa kita menggunakan media massa karena di dorong oleh motif-motif tertentu

( rahmat, 1996;207). Dalam pendekatan Used And Gratification, disebutkan bahwa media massa berusaha memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak sehingga khalayak aktif menggunakan media untuk mencapai tujuan tertentu.

Berpijak pada fenomena di atas, maka penulis mengangkat judul MOTIF MAHASISWA MENONTON TAYANGAN SEPAKBOLA DI TELEVISI (Studi Pada tayangan Liga Inggris Pada Mahasiswa Fans Club Chelsea di Kota Malang).

B. Rumusan Masalah

Motif apa saja yang mendorong mahasiswa menonton tayangan sepak bola di televisi?


(28)

6

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui motif apa saja yang mendorong mahasiswa menonton tayangan sepak bola di televisi?

D. Manfaat Penelitian

1. Secara akademis, penelitian ini bermanfaat untuk memperkuat teori tentang kajian komunikasi massa terutama tentang teori Uses and Gratification.

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan menjadi bahan wawasan bagi Mahasiswa untuk lebih aktif mengkonsumsi media. Sedangkan bagi stasiun televisi dalam hal ini orange TV, untuk lebih meningkatkan kualitas program acaranya, yakni dari segi pengemasannya.

E. Tinjauan Pustaka 1. Komunikasi Massa

Menurut Wiryanto dalam buku Teori Komunikasi Massa, Komunikasi Massa adalah komunikasi melalui media massa modern, penyebaran pesan dengan menggunakan media yang ditunjukkan kepada massa yang abstrak, yakni sejumlah orang yang tidak tampak penyampaian pesan. Dan sifatnya satu arah (one way traffic), contoh: Surat kabar, Majalah, Radio dan Televisi dan film tetapi ada juga media


(29)

7

komunikasi massa tradisional, berupa cerita rakyat, legenda dan lain-lain. (Wiryanto, 2000 : 1).

Adapun yang menjadi ciri-ciri komunikasi massa menurut Winarni dalam bukunya (2003 : 9) adalah :

1. Komunikator Terlembagakan

Pemilikan media massa bersifat lembaga, yayasan, organisasi usaha yang mempunyai struktur dan penjelmaan tugas, fungsi-fungsi serta misi tertentu. Jadi dalam menyampaikan pesan, komunikator bertindak atas nama lembaganya.

2. Pesan bersifat umum

Pesan komunikasi massa bersifat umum, universal, yaitu tentang berbagai hal yang terjadi di sekitar kita baik pada lingkup lokal, nasional, maupun internasional, yang patut diketahui masyarakat. Tidak ada pesan komunikasi massa yang ditunjukkan untuk masyarakat tertentu meskipun dalam kenyataannya Sering kita jumpai pesan komunikasi massa ditunjukkan untuk segmen tertentu.

3. Komunikan anonim dan heterogen

Komunikan dalam suatu komunikasi adalah khalayak yang bersifat heterogen dalam segi demografis (usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, status perkawinan, dll), segi geografis (tempat asal, pemukimannya), segi psikologi (cara hidup tertentu yang memberikan ciri khas bagaimana seseorang itu menjalani


(30)

8

hidupnya setiap hari berdasarkan tingkat pendapatannya, berdasarkan tingkat pendidikannya).

Komunikan juga bersifat anonim (tidak saling mengenal), dimana jumlah keanggotaan komunikan sangat besar, namun pada suatu waktu dan mungkin tempat yang relatif sama mereka memperoleh jenis pesan yang sama dari media massa tertentu.

4. Media massa menimbulkan keserempakan.

Kelebihan komunikasi dibandingkan dengan komunikasinya, adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula dari komunikator dalam keadaan terpisah.

5. Mengutamakan unsur isi dari pada hubungan.

Setiap komunikasi melibatkan unsur isi dan hubungan. Dalam komunikasi massa unsur istilah yang terpenting. Karena pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan digunakan. Jadi yang menentukan efektivitas dalam komunikasi massa adalah apanya. Berbeda dengan komunikasi antar persona, unsur hubungan sangat penting. Sehingga yang menentukan efektivitas bukanlah, struktur tetapi aspek manusiawi, bukan apanya tetapi bagaimana.


(31)

9

6. Bersifat satu arah

Di samping ada ciri yang merupakan keunggulan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi massa adalah komunikasi dengan menggunakan atau melalui media massa. Karena melalui media massa tentu komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif menyampaikan pesan sedangkan komunikan aktif menerima pesan, tetapi keduanya tidak dapat melakukan dialog. Dengan demikian komunikasi massa bersifat satu arah.

7. Stimuli alat indera terbatas.

Ciri komunikasi massa lainnya yang dianggap sebagai salah satu kelemahannya, adalah stimuli alat indera yang terbatas. Pada komunikasi antar persona yang dilakukan secara tatap muka, seluruh alat indera pelaku komunikasi, yaitu komunikator dan komunikan dapat dipergunakan secara maksimal. Kedua belah pihak dapat melihat, mendengar, mencium secara langsung meraba, bahkan mungkin merasa. Dalam komunikasi massa, alat indera bergantung pada jenis media massa.

8. Umpan balik tertunda

Komponen umpan balik atau feedback merupakan faktor penting dalam bentuk komunikasi apapun. Efektivitas suatu proses komunikasi seringkali dapat dilihat dari feedback yang di sampaikan oleh


(32)

10

komunikan. Umpan balik komunikasi massa bersifat tidak langsung (indirect feedback). Seorang wartawan hampir tidak pernah tahu reaksi pembacanya. Ia hanya membayangkan reaksi itu dalam benaknya. 2. Fungsi Komunikasi Massa

Fungsi artinya pernah atau sesuatu yang diperankan oleh suatu hal dalam kegiatan pihak lain. Fungsi itu dapat dirasakan baik terhadap diri orang secara individual, maupun bagi kelompok anggota masyarakat secara keseluruhan.

Menurut De Vito seperti yang dikuti Winarni dalam bukunya 2003 ; 45, fungsi komunikasi massa pada intinya meliputi :

1. Menghibur

Media massa pada prinsipnya memberikan sesuatu yang menghibur pada program-programnya dalam hal ini adalah televisi. Dimana pesan-pesan yang menghibur tersebut di desain sedemikian rupa sehingga khalayak tertarik dan terhibur.

2. Meyakinkan

Media mempunyai fungsi untuk meyakinkan khalayaknya. Persuasi ini dapat datang dalam bentuk :

a. Mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan atau nilai seseorang.

b. Mengubah sikap, nilai, kepercayaan seseorang c. Menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu. d. Menawarkan etika atau sistem nilai tertentu.


(33)

11

3. Menginformasikan

Media massa pada intinya menginformasikan begitu banyak informasi pada khalayak seperti musik, politik, film, seni, psikologi, dan lain-lain.

4. Menganugrahkan status

Menurut Paul Lazarfeld dan Robert Merton, menyatakan bahwa jika anda benar-benar penting ada akan menjadi pusat perhatian massa dan jika anda tidak mendapatkan perhatian massa, maka anda dianggap tidak penting.

5. Membius

Fungsi membiusnya media terjadi bila media menyajikan informasi tentang sesuatu, penerima percaya bahwa tindakan tertentu telah diambil. Sebagai akibatnya penerima teribus dalam keadaan tidak aktif seakan berada dalam pengaruh narkotik.

6. Menciptakan rasa kebersatuan

Media mampu menciptakan/membuat kita/khalayak merasa menjadi anggota suatu kelompok

3. Media televisi Sebagai Komunikasi Massa 1. Pengertian Televisi

Televisi menurut Onong Effendi (1993;22) adalah siaran (Television Broadcast) yang merupakan jaringan komunikasi dengan ciri yang dimiliki komunikasi massa yaitu berlangsung satu arah,


(34)

12

komunikatornya melembaga, pesan bersifat umum, sasarannya menimbulkan keserempakan dan komunikatornya geterogen.

Menurut Rheinald Kasali (1996 : 122). Media televisi mempunyai kekuatan sebagai berikut :

1. Efisiensi biaya, televisi mempunyai jangkauan khalayak sasaran yang sangat luas. Jangkauan massal ini menimbulkan efisiensi biaya untuk menjangkau setiap manusia.

2. Dampak yang kuat, kemampuannya menimbulkan dampak yang kuat terhadap konsumen dengan tekanan dua indera sekaligus ; penglihatan dan pendengaran.

3. Pengaruh yang kuat, televisi mempunyai kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi persepsi khalayak sasaran. Kebanyakan meluangkan waktunya di muka sebagai sumber berita, hiburan dan sarana pendidikan (Kasali, 1996; 122).

Televisi merupakan salah satu hasil perkembangan teknologi komunikasi sebagai perpaduan antara radio dan film. Menurut A Phiggins (Amri, 1981 ; 146) televisi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1. Penonton dapat melihat dan mendengar suatu kejadian atau peristiwa yang sedang berlangsung. Suatu kejadian yang dapat dilihat secara terus menerus.

2. Televisi melakukan komunikasi yang langsung akrab, sebab penonton televisi hanya terdiri dari beberapa orang saja.


(35)

13

Sehingga penonton seolah-olah berhadapan langsung dengan kejadian close up.

2. Fungsi Televisi

Sedangkan fungsi televisi menurut Rheinald Kasali dalam bukunya manajemen periklanan sebagai berikut ;

1. Informasi

a. Menyediakan informasi tentang peristiwa dan kondisi dalam masyarakat dan dunia.

b. Menunjukkan hubungan kekuasaan c. Memudahkan inovasi, adaptasi kemajuan.

2. Korelasi

a. Menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan informasi.

b. Menunjang otoritas dan norma yang mapan. c. Melakukan sosialisasi

d. Mengkoordinir beberapa kegiatan

3. Kesinambungan

a. Mengekspresikan budaya dominan dan mengakui keberadaan khusus (sub culture) serta perkembangan budaya baru.


(36)

14

4. Hiburan

a. Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian dan sarana relaksasi b. Meredakan ketegangan sosial

c. Mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik, pembangunan ekonomi, pekerjaan dan juga bidang agama ( Quail, 1989).

Komunikasi massa yang dilakukan oleh media televisi, menyajikan berbagai hal yang bisa memberikan kepuasan pada khalayak, berapapun kecilnya pemuasan yang diberikan televisi. Terpaan media banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan atau eksternal, tetapi untuk melanjutkan terpaan diperlukan motif dan pemuasannya.

Menurut Dedy Djamaludin dalam (Ibrahim & Mulyana, 1997; 109) di area ini televisi sering mendominasi kehidupan sebagai orang. George Gerbner juga menyatakan bahwa televisi kini telah menjadi agama baru masyarakat industri. Sebagai agama baru, televisi telah menggeser agama-agama tradisional. Pesan-pesan televisi kini seakan berubah menjadi khotbah yang di dengar dengan penuh khidmat oleh Jemaah yang lebih besar dari kotbah manapun. Rumah ibadahnya terbesar di berbagai pelosok bumi, ritus-ritusnya diikuti dengan penuh khidmat dan boleh jadi lebih banyak menggetarkan hati manusia. Fenomena ini akan semakin nampak jelas ketika perang program acara antara stasiun televisi terjadi, dimana kebanyakan para pengelola stasiun televisi berusaha mengedepankan tayangan hiburan ke hadapan pemirsa.


(37)

15

4. Pendekatan Teori Used and Gratification

Teori ini merupakan perkembangan dari model jarum Hipodermik Teori ini tidak tertarik untuk membicarakan apa yang dilakukan khalayak terhadap media. Anggota khalayak dianggap aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Studi dalam bidang ini memang lebih memuaskan pada penggunaan (uses) media untuk mendapatkan pemenuhan (gratification) atas kebutuhan seseorang.

Katz (1974) menggambarkan logika yang mendasari penelitian mengenai pendekatan Uses and Gratification sebagai berikut, bahwa kondisi sosio psikologis seseorang menyebabkan adanya kebutuhan, dimana kebutuhan tersebut menciptakan harapan terhadap media massa dan sumber-sumber lain, yang kemudian menciptakan terjadinya perbedaan pola penggunaan media sehingga menghasilkan pemenuhan kebutuhan. Katz juga memasukkan unsur motif untuk memuaskan kebutuhan.

Untuk itu asumsi dasar dari teori Uses and Gratification menurut Katz dan Blumer & Gurveitch (1974), seperti yang dikutip oleh Winarni dalam bukunya, 2003 ; 92, adalah ;

a. Khalayak dianggap aktif, artinya sebagian besar dari penggunaan media di asumsikan mempunyai tujuan

b. Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak.


(38)

16

c. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memasukkan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media lebih luas. Bagaimana kebutuhan terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan.

d. Banyak tujuan pemilihan media massa disimpulkan dari satu yang diberikan anggota khalayak, artinya orang di anggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu. e. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan

sebelum di teliti lebih diteliti lebih dahulu orientasi khalayak.

Suatu contoh mengenai cara berfikir Uses and Gratification dapat disimak sebagai berikut bahwa seperti halnya manusia pada umumnya, seseorang itu memiliki kebutuhan mendasar terhadap interaksi sosial. Manusia pun berpikiran bahwa komunikasi atau penggunaan media tertentu memberikan sejumlah pemenuhan kebutuhan. Hal ini akan membantu nya menonton acara TV tertentu, atau membaca artikel tertentu dalam majalah. (Sendjaya, 1994 ; 2120.

Bradley S. Geenberg (dalam liliweri, 1991) dalam tulisannya “Gratification of Televisin Viewning and these Correlates of Britsh Children (1974) merumuskan tujuan penggunaan media massa, terutama televisi adalah

1. For Learning. Televisi dipergunakan untuk proses pemahaman


(39)

17

2. As habit. Orang menonton di karena kebiasaan yang berhubungan (Correlation) dengan ketertarikan dan kesenangan.

3. For Arousel. Melampiaskan ketidak enakkan hati. 4. For companisionship. Untuk membunuh rasa sepi. 5. To Relax. Sekedar untuk santai

6. To Forget.Untuk melupakan problem / masalah

7. To Pass Time. Karena jenuh, tak ada perbuatan yang lebih baik.

Selanjutnya Jalaludin Rahmat (2000 ; 207) menyatakan bahwa penggunaan media massa itu sebenarnya di dorong oleh motif-motif tertentu. Ada berbagai macam kebutuhan yang dapat dipuaskan oleh media massa. Kita ingin mencari kesenangan, media memberikan hiburan, kita kesepian media massa dapat berfungsi sebagai sahabat.

5. Motif

Motif merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua penggerak, alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. Semua tingkah laku secara refleks dan yang berlangsung secara otomatis, mempunyai maksud tertentu walaupun maksud itu tidak senantiasa sadar bagi manusia. Motif-motif manusia dapat bekerja secara tidak sadar bagi manusia. (Gerungan, 1991 ; 140).

Pada intinya motif itu memunculkan adanya perbuatan yang sifatnya disadari oleh individu yang bersangkutan. Berbagai macam aktifitas yang kita lakukan sehari-hari sering terkait oleh adanya motif. Karena adanya


(40)

18

begitu banyak motif dalam kehidupan sehari-hari maka perlu dilakukan pengklasifikasian motif.

Ada beberapa macam klasifikasi tentang motif yang timbul pada diri manusia, seperti yang dikemukakan oleh E. Koswara dalam bukunya; 1. Motif bawaan, tingkah laku manusia yang timbul dari hal-hal bersifat

naluriah (instingtif) seperti dorongan untuk makan, minum dan biologis 2. Motif yang timbul karena di pelajari (learning), bersumber dari hasil

pengamatan inderawi.

3. Motif interaksi sosial, situasi sosial/ kelompok memiliki pengaruh besar terhadap corak, arah dan intensitas tingkah laku individu.

4. Motif Hedonisme, tingkah laku manusia selalu di gerakkan ke arah pencapaian rasa senang.

5. Motif pertumbuhan, manusia terutama di motivasi oleh keinginan atau kebutuhan untuk mencapai pertumbuhan diri yang optimal melalui potensi yang dimiliki.

Penggolongan jenis-jenis motif di tinjau dari segi asalnya menurut W.A. Gerungan (1991 ; 142-143), yaitu ;

1. Motif biogenetis, motif yang berkembang pada diri orang dan berasal dari organismenya sebagai mahluk biologis. Motif-motif biogenetis merupakan motif yang berasal dari kebutuhan organisme orang demi kelanjutan kehidupannya secara biologis. Motif ini bercorak universal dan kurang terikat kepada lingkungan kebudayaan tempat manusia kebetulan berada dan berkembang.


(41)

19

2. Motif sosiogenetis adalah motif-motif yang dipelajari orang dan berasal dari lingkungan kebudayaan tempat orang itu berbeda dan berkembang 3. Motif teogenetis, yaitu motif-motif yang berasal dari interaksi antara

manusia dengan Tuhan seperti nyata dalam ibadahnya dan dalam Kehidupannya sehari-hari dimana ia berusaha merealisasi norma-norma agama tertentu.

5.1 Motivasi

Menurut Irwanto (1991 ; 1993), motivasi sering disebut sebagai penggerak perilaku (The energizer of behavior) atau sebagai penentu (determinan) Perilaku. Sedangkan seluruh aktivitas mental yang dirasakan atau dialami yang memberikan kondisi hingga terjadinya perilaku yang disebut motif. Menurut Handoko (1986 : 252) mendefinisikan motivasi sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong kegiatan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan.

Motivasi yang ada pada seseorang merupakan kekuatan pendorong yang mewujudkan suatu perilaku guna mencapai tujuan kepuasan dirinya. Motivasi dapat dipandang sebagai suatu istilah umum yang mengarauh pada pengaturan tingkah laku individu, dimana kebutuhan atau dorongan-dorongan dari dalam dan insentif semacam hadiah dari lingkungan mendorong individu untuk memasukkan kebutuhan-kebutuhan atau untuk berusaha menuju tercapaianya tujuan yang diharapkan (Ardhana, 1963 : 165).

Ada perbedaan antara motif dan motivasi. Motif adalah potensi yang dimiliki seseorang, sedangkan motivasi adalah aktualisasi dari motif yang


(42)

20

Potensi dalam perbuatan nyata. Secara alami manusia memiliki motif untuk ingin mengetahui dan mengerti tentang keadaan sekitarnya. Motif ini merangsang rasa ingin tahu, dan memotivasi diri individu untuk melakukan eksplorasi dengan tingkat (Cleland, 1987 : 95).

Motif dan motivasi merupakan dua komponen yang sangat penting yang membuat manusia mengerjakan suatu aktivitas.

5.2. Jenis- jenis motivasi

Menurut Thournburg (dalam Pritno, 1989 :12) jenis atau bentuk motivasi adalah:

1. Motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang berasal dari dalam individu atau keinginan bertindak yang disebabkan faktor pendukung dalam diri individu. Ini berarti bahwa tingkah laku dari individu terjadi tanpa faktor dari lingkungan atau dengan kata lain individu terdorong untuk bertingkah laku kearah tujuan tertentu tanpa ada faktor dari luar.

2. Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang berasal dari luar individu, dimana tingkah laku yang ditunjukkan oleh individu disebabkan oleh dorongan dari luar. Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang aktif berfungsi karena adanya perangsang luar. Dinamakan ekstrinsik karena individu melakukan kegiatan adalah mencapai tujuan utama melakukan kegiatan adalah untuk mencapai tujuan utama melakukan kegiatan adalah untuk mencapai tujuan yang terletak di luar aktivitas.


(43)

21

6. Tayangan Sepak Bola Di Televisi

Salah satu tayangan cabang olahraga yang laku dijadikan ajang bisnis adalah sepak bola. Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di dunia, olahraga ini bukan hanya di sukai kaum lelaki tetapi kaum wanita telah banyak yang menonton televisi, mereka pun terkadang nonton langsung pertandingan sepak bola di station. Popularitas nya melahirkan bermacam-macam cerita yang lucu dan unik, menggembirakan bahkan kadang-kadang tragis dan sensasional. Salah satu contohnya adalah kisah yang terjadi pada beberapa waktu yang lalu, yakni tewasnya seseorang pemain bola di lapangan hijau yang bermain di liga prancis. Dan yang paling sensasional dalam dunia sepak bola adalah kepindahan Cristiano Ronaldo dari liga Inggris ke liga Spanyol. Hal ini membuktikan bahwa dalam sepak bola segala sesuatu yang tidak mungkin akan menjadi mungkin.

Tayangan sepak bola dari layar kaca merupakan tontonan spektakuler yang mampu membuat pemirsanya terhipnotis oleh realitas di lapangan dan serasa ikut dalam pertandingan itu sendiri. Menurut Michael Real dalam Deddy Mulyana (2001 ; 147). Menonton tayangan oleh raga kolosal semacam sepak bola adalah merupakan suatu kegiatan ritual. Inti kegiatan ritual adalah partisipasi kolektif, kebersamaan, kepentingan dan kekuatan pesertanya. Dalam pertandingan sepak bola penonton lah yang menjadi pesertanya. Mereka ikut larut dalam suatu ucapan mistis seolah-olah mereka berada di lapangan melebur menjadi satu dengan penonton ke dua klub tersebut. Mereka bereaksi setelah


(44)

22

melihat tim yang mereka dukung menjebol gawang lawan, sebaliknya yang kalah akan menjadi liar dan terkendali

Menurut real tontonan semacam sepak bola mempunyai fungsi – fungsi sebagai berikut : menimbulkan identifikasi personal menghasilkan tipe kepahlawanan mampu memusatkan perhatian serta menandai ruang dan waktu.

a. Identifikasi personal

Sikap primordial muncul ketika penonton di rumah maupun di stadiun sering mengefektifkan diri dengan tim kesayangan mereka, yakni tim yang berasal dari daerah dimana mereka dilahirkan dan dibesarkan yang mengikatnya secara emosional. Fenomena seperti ini akhirnya memunculkan rasa fanatisme terhadap tim kesayangan nya, fanatisme mulai tampak ketika mereka mendukung tim idola mereka. Rasa fanatisme ini sering mengental bahwa terkadang ekstrem pada saat mereka menyaksikan tim idolanya berlaga di lapangan. Jika tim yang mereka dukung menghasilkan kemenangan, mereka juga akan merasa menang. Dan sebaliknya jika tim yang di dukung menderita kekalahan, para pendukung juga merasa kala. Bahkan rasa fanatisme tersebut bisa tiba-tiba muntah tak terkendali. Mereka akan merasa kecewa, sedih, kesal, berutal dan menjadi liar, sehingga merusak apa saja di jalan yang bisa mereka rusak. Hal ini bisa terjadi karena melihat realitas di lapangan seperti, Wasit yang terlalu memihak tuan rumah apabila status tim yang mereka dukung sebagai tamu. Terkadang mereka mendukung tim idolanya secara berlebihan. Seperti yang terjadi pada piala dunia tahun 90, kita ambil contoh; Pesepakbola Kolombia Andreas Escobar yang


(45)

23

ditembak mati oleh mafia karena melakukan gol bunuh diri, sehingga menyebabkan Kolombia tersingkir dari even tersebut.

b. Mamuculkan tipe-tipe kepahlawanan.

Dalam konteks global, dunia televisi dan televisi dunia telah memunculkan idola-idola olahraga kelas dunia seperti, Andre Agassi, Martina Hingis (Tennis), Diego Maradona , Pele, Eric Cantona (sepak bola). Dari dahului hingga sekarang Media elektronik berjasa menjadikan pemain sepak bola sebagai idola (Deddy Mulyana dalam Deddy Mulyana dan Idy Subandi Ibrahim 1997, 302). Dari Barclays Premiere League muncul nama-nama beken yang sangat digandrungi seperti John terry,Fernando Tores,Frank Lampard (Chelsea), steven Gerard dan Luis Suares (Liverpol),Wainey Ronney dan Luis Ferdinand (Mancheseter united). Dan masih banyak lagi yang lain. Mereka sering diliput Di lapangan hijau. Kecenderungan menganggap sepak bola sebagai perang yang harus dimenangkan tampak pada pemberian gelar-gelar atau ungkapan-ungkapan tertentu oleh media massa dan masyarakat kepada tim-tim sepak bola tertentu atau untuk melukiskan pertandingan-pertandingan tertentu (Deddy Mulyana dalam Deddy Mulyana dan Idy Subandi Ibrahim, 1997; 302). Dalam Barclays pemiere league muncul juga julukan-julukan mengerikan terhadap klub-klub Liga Inggris misalnya Chelsea mendapat julukan The Blues, The Reds (Liverpol), The Red Devils (setan merah Manchester United)

c. Mampu Memasukan Perhatian

Ciri lain tontonan sepak bola di layar kaca menurut Real adalah mampu memusatkan perhatian. Dengan mata melotot, baik penonton di rumah maupun di


(46)

24

rumah maupun di stadion merasa khawatir jika mereka kehilangan peristiwa terjadi gol indah ke gawang lawan. Saat menonton dunia serasa berhenti berputar kesadaran hanya tertuju pada sepak bola. Mereka yang tengah menonton pasti di buat jengkel bila harus menerima tamu yang datang, maupun ketika harus menerima telpon (Dedyy Mulyana dalam Deddy Mulyana dan Idy Sugbandi Ibrahim, 1997 ; 303).

d. Mengatasi Ruang Dan Waktu

Pemain sepak bola ibarat drama yang menegangkan. Berbeda dengan drama bisa dalam film atau drama panggung yang bersifat pura-pura, fiktif dan klimaknya dapat diramalkan. Hal ini berbeda dengan drama sepak bola yang tidak bisa diramalkan klimaksnya, tidak saja oleh penonton di rumah atau di stadion tetapi juga oleh para official tim, pelatih ataupun para pemain itu sendiri. (Deddy Mulyana dalam Deddy Mulyana dan Idy Subandi Ibrahim, 1997 ; 304). Drama sepak bola di layar kaca semakin menarik karena komentator sering menggunakan bahasa hiperbolis ataupun metaforsis dalam melukiskan pertandingan serta para pemain nya (Deddy Mulyana dalam Mulyana dan Ibrahim, 1997; 305).

F. Definisi Konseptual

Dengan memperhatikan tema penelitian maka dapat di tentukan beberapa konsep yang perlu didefinisikan., dengan tujuan agar peneliti dan pembaca dapat memahami konsep tersebut. Hal ini sangat diperlukan guna membantu kita untuk memahami deskripsi yang ditulis oleh peneliti dalam menggambarkan secara utuh penelitian ini. Adapun batas istilah dan definisi konsepnya adalah:


(47)

25

1. Motif

Yang termasuk dengan motif adalah Suatu ketentuan yang terdapat dalam diri organisme atau individu yang menyebabkan individu itu bertindak atau berbuat. Dorongan ini tujuan kepada suatu tujuan tertentu. (Walgito, 1944; 149). Motif dalam hal ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu ; Motif intrinsik dan ekstrinsik.

1. Motif Intrinsik, yaitu ; Motif atau pun motivasi dari dalam individu atau keringan bertindak yang di sebabkan adanya faktor pendukung dalam diri individu. Ini terjadi bahwa tingkah laku individu terdorong ke arah tujuan tertentu tanpa adanya dorongan dari luar.

2. Motif Ekstrinsik, yaitu ; Motif yang berasal dari luar diri individu, dimana tingkah laku yang di tunjukkan oleh individu disebabkan oleh dorongan dari luar. Motif ekstrinsik merupakan motivasi yang aktif berfungsi karena adanya perangsangan dari luar.

2. Mahasiswa

Sekelompok Mahasiswa yang aktif mengikuti kegiatan di lingkungan kampus. Menurut Suwarto (dalam Kodak, 19936 :42) Mahasiswa merupakan manusia pilihan (the best human ) yang mempunyai kedudukan lebih dibanding Dengan golongan lain seperti pekerjaan dan sebagiannya. Setidaknya mahasiswa mempunyai pemimpin dan intelektual; lebih, cerdas dan kritis. Mahasiswa juga merupakan elit generasi yang merupakan calon pemimpin bangsa yang bertanggung jawab akan kehidupan generasi yang akan datang.


(48)

26

3. Menonton

Menonton dalam Kamus Besar Indonesia adalah melihat (pertunjukan Gambaran hidup). Jadi menonton dalam penelitian ini diartikan sebagai aktivitas Melihat pertunjukan atau suatu acara di layar televisi.

4. Tayangan

Tayangan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia di artikan sebagai sesuatu yang di tayangkan, dipersembahkan. dalam penelitian ini yang di maksud tayangan adalah program acara yang ditayangkan di televisi.

5. Sepak Bola Liga Inggris

Sepak bola Liga Inggris adalah tayangan langsung kompetisi regional yang di langsungkan di negara Inggris atau yang kita kenal dengan Barclays Premiere League ( BPL ) dan diikuti oleh 20 Klub, Liga ini adalah merupakan salah satu liga terbaik di kancah per sepakbola an dunia

6. Motif mahasiswa menonton tayangan sepak bola di televisi

Motif merupakan suatu kontruksi yang potensial dan leten pada diri seseorang yang berfungsi menggerakkan serta mengarahkan perilaku pada tujuan tertentu. Adapun motif mahasiswa menonton tayangan sepak bola di televisi adalah ingin mengetahui informasi tentang dunia sepak bola dan lika-likunya Mahasiswa yang menyukai tayangan sepak bola di televisi dari berbagai liga –liga di dunia diantaranya, Liga Inggris, Italia, Spanyol dan bahkan ada yang hanya menyukai tayangan sepak bola ber even besar seperti. Piala dunia atau pun Piala Eropa. Dalam penelitian ini peneliti mengambil tayang Liga Inggris saja, hal ini di


(49)

27

karenakan Liga Inggris ini mempunyai gaya permainan yang berbeda dengan liga-liga Eropa yang lain sehingga ada kesan jika seorang pemain bola ingin menuai sukses harus melalui liga Inggris.

G. Definisi Operasional

1. Motif Mahasiswa menonton tayangan sepak bola di televisi adalah Adanya semacam dorongan / keinginan dalam diri individu untuk berbuat sesuatu dalam hal ini menonton tayangan sepak bola melalui layar televisi. Dasarkan pengertian tersebut definisi operasional dari motif meliputi :

a. Keinginan kuat atau daya tarik responden menonton tayangan Liga Inggris

b. Pengetahuan responden tentang hari dan jam waktu tayang Liga Inggris c. ekspresi para responden dalam menonton tayangan Liga Inggris

2. Adapun motif-motif dalam diri responden ketika responden Liga Inggris. Adalah suatu kekuatan yang menarik responden menonton tayangan sepak bola di televisi. Dalam hal ini motif terbentuk menjadi dua motif

a. Motif Intrinsik.

Adalah Hal atau kondisi dalam diri individu untuk menonton tayangan Liga Inggris yang berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan individu ketika menonton tayangan tersebut, Meliputi:

- Kebutuhan untuk mencari hiburan

- Kebutuhan ingin memahami wawasan dan pengetahuan pertandingan sepak bola di level Eropa


(50)

28

b. Motif Ekstrinsik

Adalah motif yang melekat pada responden yang berasal luar diri responden. Tepatnya dilihat dari kemasan tayang oleh stasiun Tv yang menayangkan acara tersebut Yakni Orange TV. Motif kemasan tayang Liga Inggris meliputi:

- Adanya Komentator berkualitas - Adanya Presenter yang bermutu

- Hari dan jam tayang acara Liga Inggris, Sabtu pukul 24.00, Minggu dini hari 02.30 dan Minggu malam 21.00

- Penayangan Skor dari pertandingan lain - Adanya pertandingan Klub besar (Big Match) - Ulasan tentang pertandingan yang di tayangkan H. Metode Penelitian

1. Tipe dan Dasar Penelitian a. Tipe penelitian

Tipe penelitian yang di gunakan adalah deskriptif dengan jenis data kuantitatif. Tipe penelitian deskriptif ini berusaha untuk mendeskripsikan atau menginterpretasikan kondisi atau hubungan yang ada, pendapatan yang sedang tumbuh, proses yang sedang berlangsung, akibat yang sedang terjadi, atau kecenderungan yang sedang berkembang (Drs. Sumanto, 1990 ; 47).


(51)

29

b. Dasar penelitian

dasar penelitian ini adalah penelitian naturalistic atau sering disebut dengan metode kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang di gunakan untuk meneliti pada kondisi situs obyek yang dialami dimana peneliti merupakan instrumen kunci. (Drs. Sugiyono, 1998 :4).

2.Metode Pengumpulan Data a. Jenis data yang digunakan

Data primer adalah data yang diperoleh dari data sumber pertama atau tangan pertama di lapangan sumber data ini bisa responden atau subjek riset dari hasil wawancara dan hasil observasi (Kriyantono :2006 :41)

Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari lapangan yang akan dipergunakan sebagai objek penulisan.Pengumpulan data akan diperoleh penulis dari hasil kuisioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang terstruktur yang dijawab oleh sampel yang telah di tentukan.

Data sekunder adalah data yang dipergunakan untuk menunjang landasan teoritis yang diperlukan dalam penelitian ini.data yang diperoleh buku-buku dan melalui teori-teori yang berhubungan dengan penenlitian (Turnomo 2004 : 26)

I. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristinya tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya (sugiyono,2009 : 80).Dan


(52)

30

sampel itu sendiri keseluruhan obyek atau fenomena yang akan di amati (Kriyantono : 2010 : 80).Dan untuk menentukan ukuran sampel dan populasi terdapat bermacam macam cara yang dikemukakan para ahli

Menurut Umar (2004 : 77-78) ,menjelaskan bahwa rumus yang digunakan seperti :

N n = _________ 1 + Ne 100

n = _________ = 100 Orang 1 + 100 (0,05)

Keterangan :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran Populasi Mahasiswa fans club chelsea dikota malang

e = Presentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel masih dapat di tolerir atau di inginkan dalam penelitian ini ditetapkan presentasenya 5 %

teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis kuantitatif yang diuji dengan uji validitas uji korelasi .Jadi sampel untuk penyebaran kuisioner dilakukan kepada 100 orang responden mahasiswa fans club Chelsea yang berada di kota malang.


(53)

31

dalam penelitian ini adalah peneliti memilih para mahasiswa fans club Chelsea yang ada di kota malang ,dan dari kriteria populasi maka diperoleh jumlah 100 orang, pertimbangan tersebut di dasarkan pada waktu, keterbatasan dana, tenaga di samping itu peneliti berada di wilayah tersebut sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan penelitian. Jumlah populasi ini berdasarkan kriteria – kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Adapun kriteria – kriteria nya adalah :

- Mahasiswa di wilayah populasi banyak yang menyukai sepak bola, hal ini didasarkan pada pengamatan peneliti. Peneliti melihat adanya kegemaran yang berbeda dalam menonton tayangan sepak bola. Sehingga nantinya di harapkan dapat memberikan penilaian yang obyektif. Terhadap penelitian yang dilakukan. - Keadaan mahasiswa di daerah tersebut menarik untuk diamati. Ada yang menyukai Liga Italia, Inggris, Spanyol dan bahkan ada yang suka menonton tayangan – tayangan yang ber even besar seperti, tayangan Piala dunia, Piala Eropa dan sebagainya.

Sampel adalah contoh yang mewakili populasi. Dalam penentuan jumlah sampel penelitian menggunakan keseluruhan unit populasi sebagai sampel. Tehnik sample yang di gunakan adalah Total Sampling , yaitu peneliti dalam hal ini menjadikan seluruh populasi sebagai subyek pengumpulan data Sedangkan jumlah sampel yang di tetapkan penelitian sebesar 100 dari jumlah populasi yaitu, sebanyak 100 responden. Penetapan tersebut di lakukan pada mahasiswa yang menyukai liga Inggris saja, hal ini didasarkan pada mahasiswa yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang mempunyai rasa fanatisme pada klub ataupun pemain di liga tersebut. Rasa fanatisme mereka dapat di lihat


(54)

32

dari seringnya mereka menonton tayangan-tayangan Liga Inggris (Barclays Premiere Legue) apabila yang di siarkan langsung adalah klub idola mereka, serta ada pemain yang di idolakan di dalam suatu klub yang di idolakannya tersebut. Hal ini dapat dilihat adanya indentifikasi personal dalam diri responden terhadap diri pemain yang bersangkutan baik tingkah lakunya ataupun terkadang gaya rambut bisa menjadi trend mengikuti idola mereka. Hal ini bisa terlihat dari adanya poster-poster para pemain sepak bola ataupun klub-klub favorti mereka di kamar atau pun di ruang responden. Di samping itu adanya factor kedekatan penelitian dengan obyek yang teliti. Sehingga pada nantinya mahasiswa yang menjadi responden dalam penelitian ini dapat memberikan penilaian yang obyek tif terhadap penelitian yang dilakukan.

J. Waktu dan lokasi penelitian

Waktu penelitian di laksanakan antara bulan November – Februari 2014, sedangkan lokasi penelitian berada di lingkungan mahasiswa yang tinggal di kota malang berdasarkan mahasiswa yang kost di daerah tersebut banyak yang menyukai sepak bola dengan alasan :

a. Mahasiswa ada yang suka Liga Italia, Inggris dan Spanyol, bahkan ada yang suka menonton tayangan yang bersifat even-even besar seperti, Piala dunia dan Piala Eropa, sehingga nantinya diharapkan dapat memberikan penilaian yang obyektif terhadap penelitian yang di lakukan.


(55)

33

b. Di lingkungan tersebut mahasiswa banyak yang mempunyai televisi, sehingga penelitian dalam melakukan penelitiannya tidak akan terlalu mengalami banyak kendala.

c. Dalam menonton tayangan sepak bola mahasiswa sering berdiskusi tentang tayang sepak bola yang mereka tonton ketika itu baik itu tentang, Wasit, pemain bahkan strategi yang diterawpkan pelatih kedua keselerasan yang bertanding.

d. Adanya fanatisme dari mahasiswa yang mengidentifikasi dirinya dengan Klub-Klub Liga Inggris yang menjadi fokus penelitian hal ini ditandai dengan adanya atribut atau pun poster – poster yang ada di setiap kamar dari mahasiswa.

e. Para mahasiswa memandang liga Inggris mempunyai gaya permainan yang berbeda dengan liga Eropa yang lainnya, yang di kenal gaya kick and rush yaitu, Sistem permainan cepat yang memfokuskan pada pertahanan, dan memiliki seragam balik yang mematikan jika lawan terlalu agresif menyerang.

K. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner

Tehnik pengumpulan data yang merupakan rangkaian kegiatan yang di lakukan dengan cara menyebarkan kuesioner pada mahasiswa. Disini dalam membuat suatu pertanyaan peneliti menyediakan pilihan jawaban yang telah di sediakan. Dalam penelitian ini Kuesioner merupakan alat memperoleh data utama


(56)

34

atau jawaban mengenai penilaian, pendapat, dan tanggapan responden yang di sampaikan secara tertulis. Adapun bentuk daftar pertanyaan adalah sebagai berikut :

1. Open Ended Question, yaitu daftar pertanyaan terbuka dimana responden di beri kebebasan penuh untuk memberikan jawaban yang dirasa perilaku.

2. Multiple – Choice – Question, adalah daftar pertanyaan dengan memberikan alternative jawaban yang sudah di siapkan dan responden hanya memilih jawaban yang sudah disediakan.

2. Observasi

Observasi yang berarti pengamatan bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu masalah sehingga di peroleh pemahaman atau sebagai alat pembuktian terhadap informasi atau keterangan sebelumnya,dalam arti yang luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang di lakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.Pada dasarnya observasi bertujuan untuk mendeksripsikan tentang apa yang di pelajari mengenai aktifitas-aktifitas yang berlangsung.

3.Dokumentasi

Tehnik ini berhubungan dengan data-data yang tertulis di lokasi di mana Peneliti melakukan penelitian, utamanya yang berkaitan dengan data – data yang ada di lapangan, antaranya uraian tentang deskriptif wilayah penelitian.


(57)

35

L. Tehnik Analisa Data

Setelah data terkumpul dan lengkap, maka dalam hal mengolah data nantinya peneliti menggunakan Analisis Domain. Analisis Domain dilakukan untuk memperoleh gambarkan atau pengertian yang bersifat untuk dan relative menyeluruh tentang apa yang mencakup di suruh permasalahan yang tengah diteliti (Muslimin, 2002 ; 144). Dalam penelitian ini menggunakan tipe - tipe hubungan sementis dari analisis , yaitu;

1. Jenis

- Jenis media yang digunakan untuk mengetahui jadwal tayang - Jenis kegiatan yang di lakukan untuk mendukung motif menonton - Jenis kegiatan yang di lakukan saat menonton

- Jenis (nama) pemain yang di sukai - Jenis Klub favorit

2. Karakteristik

Pemahaman responden terhadap tayangan sepakbola Liga Inggris 3. alasan

- Kecewa saat tidak dapat menonton tayangan liga Italia - Perlunya kehadiran orang lain dalam menonton tayangan - Alasan Informan menyukai jam tayang

- Alasan informan menyukai hari penayangan - Alasan menyukai komentator

- Alasan menyukai klub dan permainan liga Inggris - Alasan menonton semua pertandingan


(58)

36

4. Lokasi

Tempat dimana responden menonton tayangan pertandingan sepakbola yang ditayangkan oleh televisi dalam hal ini Orange Tv tersebut dengan cara nonton bareng di tempat cafe atau tempat tempat umum dan kebanyakan mahasiswa fans Club Chelsea yang ada dikota malang ini lebih memilih tempat yang strategis yang dekat dengan lokasi mereka tinggal .


(1)

dalam penelitian ini adalah peneliti memilih para mahasiswa fans club Chelsea yang ada di kota malang ,dan dari kriteria populasi maka diperoleh jumlah 100 orang, pertimbangan tersebut di dasarkan pada waktu, keterbatasan dana, tenaga di samping itu peneliti berada di wilayah tersebut sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan penelitian. Jumlah populasi ini berdasarkan kriteria – kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Adapun kriteria – kriteria nya adalah :

- Mahasiswa di wilayah populasi banyak yang menyukai sepak bola, hal ini didasarkan pada pengamatan peneliti. Peneliti melihat adanya kegemaran yang berbeda dalam menonton tayangan sepak bola. Sehingga nantinya di harapkan dapat memberikan penilaian yang obyektif. Terhadap penelitian yang dilakukan. - Keadaan mahasiswa di daerah tersebut menarik untuk diamati. Ada yang menyukai Liga Italia, Inggris, Spanyol dan bahkan ada yang suka menonton tayangan – tayangan yang ber even besar seperti, tayangan Piala dunia, Piala Eropa dan sebagainya.

Sampel adalah contoh yang mewakili populasi. Dalam penentuan jumlah sampel penelitian menggunakan keseluruhan unit populasi sebagai sampel. Tehnik sample yang di gunakan adalah Total Sampling , yaitu peneliti dalam hal ini menjadikan seluruh populasi sebagai subyek pengumpulan data Sedangkan jumlah sampel yang di tetapkan penelitian sebesar 100 dari jumlah populasi yaitu, sebanyak 100 responden. Penetapan tersebut di lakukan pada mahasiswa yang menyukai liga Inggris saja, hal ini didasarkan pada mahasiswa yang dijadikan


(2)

dari seringnya mereka menonton tayangan-tayangan Liga Inggris (Barclays Premiere Legue) apabila yang di siarkan langsung adalah klub idola mereka, serta ada pemain yang di idolakan di dalam suatu klub yang di idolakannya tersebut. Hal ini dapat dilihat adanya indentifikasi personal dalam diri responden terhadap diri pemain yang bersangkutan baik tingkah lakunya ataupun terkadang gaya rambut bisa menjadi trend mengikuti idola mereka. Hal ini bisa terlihat dari adanya poster-poster para pemain sepak bola ataupun klub-klub favorti mereka di kamar atau pun di ruang responden. Di samping itu adanya factor kedekatan penelitian dengan obyek yang teliti. Sehingga pada nantinya mahasiswa yang menjadi responden dalam penelitian ini dapat memberikan penilaian yang obyek tif terhadap penelitian yang dilakukan.

J. Waktu dan lokasi penelitian

Waktu penelitian di laksanakan antara bulan November – Februari 2014, sedangkan lokasi penelitian berada di lingkungan mahasiswa yang tinggal di kota malang berdasarkan mahasiswa yang kost di daerah tersebut banyak yang menyukai sepak bola dengan alasan :

a. Mahasiswa ada yang suka Liga Italia, Inggris dan Spanyol, bahkan ada yang suka menonton tayangan yang bersifat even-even besar seperti, Piala dunia dan Piala Eropa, sehingga nantinya diharapkan dapat memberikan penilaian yang obyektif terhadap penelitian yang di lakukan.


(3)

b. Di lingkungan tersebut mahasiswa banyak yang mempunyai televisi, sehingga penelitian dalam melakukan penelitiannya tidak akan terlalu mengalami banyak kendala.

c. Dalam menonton tayangan sepak bola mahasiswa sering berdiskusi tentang tayang sepak bola yang mereka tonton ketika itu baik itu tentang, Wasit, pemain bahkan strategi yang diterawpkan pelatih kedua keselerasan yang bertanding.

d. Adanya fanatisme dari mahasiswa yang mengidentifikasi dirinya dengan Klub-Klub Liga Inggris yang menjadi fokus penelitian hal ini ditandai dengan adanya atribut atau pun poster – poster yang ada di setiap kamar dari mahasiswa.

e. Para mahasiswa memandang liga Inggris mempunyai gaya permainan yang berbeda dengan liga Eropa yang lainnya, yang di kenal gaya kick and rush yaitu, Sistem permainan cepat yang memfokuskan pada pertahanan, dan memiliki seragam balik yang mematikan jika lawan terlalu agresif menyerang.

K. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner

Tehnik pengumpulan data yang merupakan rangkaian kegiatan yang di lakukan dengan cara menyebarkan kuesioner pada mahasiswa. Disini dalam


(4)

atau jawaban mengenai penilaian, pendapat, dan tanggapan responden yang di sampaikan secara tertulis. Adapun bentuk daftar pertanyaan adalah sebagai berikut :

1. Open Ended Question, yaitu daftar pertanyaan terbuka dimana responden di beri kebebasan penuh untuk memberikan jawaban yang dirasa perilaku.

2. Multiple – Choice – Question, adalah daftar pertanyaan dengan memberikan alternative jawaban yang sudah di siapkan dan responden hanya memilih jawaban yang sudah disediakan.

2. Observasi

Observasi yang berarti pengamatan bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu masalah sehingga di peroleh pemahaman atau sebagai alat pembuktian terhadap informasi atau keterangan sebelumnya,dalam arti yang luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang di lakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.Pada dasarnya observasi bertujuan untuk mendeksripsikan tentang apa yang di pelajari mengenai aktifitas-aktifitas yang berlangsung.

3.Dokumentasi

Tehnik ini berhubungan dengan data-data yang tertulis di lokasi di mana Peneliti melakukan penelitian, utamanya yang berkaitan dengan data – data yang ada di lapangan, antaranya uraian tentang deskriptif wilayah penelitian.


(5)

L. Tehnik Analisa Data

Setelah data terkumpul dan lengkap, maka dalam hal mengolah data nantinya peneliti menggunakan Analisis Domain. Analisis Domain dilakukan untuk memperoleh gambarkan atau pengertian yang bersifat untuk dan relative menyeluruh tentang apa yang mencakup di suruh permasalahan yang tengah diteliti (Muslimin, 2002 ; 144). Dalam penelitian ini menggunakan tipe - tipe hubungan sementis dari analisis , yaitu;

1. Jenis

- Jenis media yang digunakan untuk mengetahui jadwal tayang - Jenis kegiatan yang di lakukan untuk mendukung motif menonton - Jenis kegiatan yang di lakukan saat menonton

- Jenis (nama) pemain yang di sukai - Jenis Klub favorit

2. Karakteristik

Pemahaman responden terhadap tayangan sepakbola Liga Inggris 3. alasan

- Kecewa saat tidak dapat menonton tayangan liga Italia - Perlunya kehadiran orang lain dalam menonton tayangan - Alasan Informan menyukai jam tayang

- Alasan informan menyukai hari penayangan - Alasan menyukai komentator


(6)

4. Lokasi

Tempat dimana responden menonton tayangan pertandingan sepakbola yang ditayangkan oleh televisi dalam hal ini Orange Tv tersebut dengan cara nonton bareng di tempat cafe atau tempat tempat umum dan kebanyakan mahasiswa fans Club Chelsea yang ada dikota malang ini lebih memilih tempat yang strategis yang dekat dengan lokasi mereka tinggal .


Dokumen yang terkait

Program Tayangan Sepakbola Liga Inggris Dan Tindakan Menonton Di Kalangan Babes (Studi Korelasional Antara Program Tayangan Sepakbola Liga Inggris Dan Tindakan Menonton Di Kalangan Babes (Perempuan Penggemar Sepakbola) Anggota Fans Club Chelsea Indonesia

3 76 117

Tayangan otomotif SmartDrive dan Minat Menonton (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Otomotif SmartDrive di Metro TV terhadap Minat menonton di Kalangan Masyarakat Lingkungan VI Kelurahan Pangkalan Mashyur, Kecamatan Medan Johor di Kota Medan)

2 40 97

HUBUNGAN ANTARA TERPAAN TAYANGAN SEPAKBOLA LIGA INGGRIS DI AORA TV TERHADAP KEINGINAN MENONTON (Studi Pada Pelanggan Aora TV di Perumahan Dharmahusada Indah, Surabaya )

0 4 2

MOTIF DAN KEPUASAN MENONTON TAYANGAN TELEVISI Motif Dan Kepuasan Menonton Tayangan Televisi Studi Korelasi Motif Dan Kepuasan Dalam Menonton Tayangan Indonesia Lawak Klub Di Trans7 Pada Kalangan Mahasiswa Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan

0 4 11

MOTIF DAN KEPUASAN MENONTON TAYANGAN TELEVISI Motif Dan Kepuasan Menonton Tayangan Televisi Studi Korelasi Motif Dan Kepuasan Dalam Menonton Tayangan Indonesia Lawak Klub Di Trans7 Pada Kalangan Mahasiswa Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan

0 2 16

PENDAHULUAN Motif Dan Kepuasan Menonton Tayangan Televisi Studi Korelasi Motif Dan Kepuasan Dalam Menonton Tayangan Indonesia Lawak Klub Di Trans7 Pada Kalangan Mahasiswa Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2013.

0 3 42

MOTIF PEREMPUAN DI SURABAYA DALAM MENONTON TAYANGAN PIALA LA LIGA 2012-2013 DI TRANS TV (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Motif Perempuan Di Surabaya Dalam Menonton Tayangan Piala La Liga 2012-2013 Di Trans TV).

0 0 102

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori - Program Tayangan Sepakbola Liga Inggris Dan Tindakan Menonton Di Kalangan Babes (Studi Korelasional Antara Program Tayangan Sepakbola Liga Inggris Dan Tindakan Menonton Di Kalangan Babes (Perempuan Penggemar Sep

0 0 34

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Program Tayangan Sepakbola Liga Inggris Dan Tindakan Menonton Di Kalangan Babes (Studi Korelasional Antara Program Tayangan Sepakbola Liga Inggris Dan Tindakan Menonton Di Kalangan Babes (Perempuan Penggemar

0 0 8

PROGRAM TAYANGAN SEPAKBOLA LIGA INGGRIS DAN TINDAKAN MENONTON DI KALANGAN BABES (Studi Korelasional Antara Program Sepakbola Liga Inggris dan Tindakan Menonton di Kalangan Babes (Perempuan Penggemar Sepakbola) Anggota Fans Club Chelsea Indonesia Suporters

0 1 16