PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

(1)

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK

INDONESIA (BEI)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Gelar Sarjana Ekonomi

DEYLA PAMIDYA ANGGARSARI 201110170311278

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

i

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah diteliti atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Malang, 06 Mei 2015

Deyla Pamidya Anggarsari 201110170311278


(3)

iv

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan memanjat puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-MU peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Ssaham Pada Perusahaan

Farmasi yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia (BEI)”.

Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan berupa pengarahan, bimbingan, bantuan dan kerjasama semua pihak yang telah turut membantu dan motivasi dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT atas segala rahmat dan anugerah yang telah diberikan kepadaku selama ini.

2. Ayah saya Sigit Sunyoto dan Ibu saya tercinta Listri Rahayu, terima kasih atas doa, kasih sayang, restunya dan atas semua yang telah diberikan baik moril maupun materi yang tak terhingga nilainya yang telah diberikan salama ini, dari dulu hingga sekarang.

3. Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Dra. Siti Zubaidah, M.M., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi.

6. Dr. Masiyah Kholmi, M.M., Ak., CA selaku Dosen Wali kelas Akuntansi F angkatan 2011.

7. Drs. Dhaniel Syam, M.M., Ak. dan Dra. Siti Zubaidah, M.M., Ak., CA selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran, arahan dan kemudahan dalam penulisan skripsi ini.


(4)

v

8. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Akuntansi dan Staf Tata Usaha FEB-UMM terimakasih atas didikan, bantuan dan bimbingannya selama ini. 9. Buat tante-tante kesayangan (te Diana, te devita, te risma, te unik, te yanti, te

ayu, te sylvi) terima kasih untuk waktu hangout-nya, waktu kulinernya dan waktu ketawa. Tetap kompak ya.

10.Teman-teman seperjuangan kelas Akuntansi F dan angkatan 2011 atas kebersamaannya selama 3 tahun.

11.Teman-teman kos (mba ike, kak lisa, kak enggar, lucky, fira, lita, dll) makasih untuk waktu karaokeannya, waktu kuliner, waktu ngrumpinya dan waktu seneng-sedihnya. Semoga silaturahmi tetap terjaga.

12.Teman-teman KKN 28 terima kasih untuk kebersamaanya selama 1 bulan di desa Dampit.

13.Semua keluarga besar eyang kakung Anom Harjito dan almarhumah eyang uti Topipah, terima kasih atas doa, dukungan dan kebersamaannya. Love ya. 14.Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki peneliti, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 06 Mei 2015 Peneliti


(5)

vi DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ORISINALITAS ... i

ABSTRACT ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Studi Pustaka ... 8

B. Landasan Teori ... 9

1. Kinerja Keuangan ... 9

2. Laporan Keuangan ... 11

3. Economic Value Added ... 14

4. Market Value Added ... 17

5. Harga Saham ... 18

6. Pengaruh EVA dan MVA Terhadap Harga Saham ... 19

C. Hipotesis Penelitian ... 21

1. Kinerja Keuangan dan Harga Saham ... 21


(6)

vii

3. Market Value Added (MVA) dan Harga Saham ... 22

D. Kerangka Pemikiran ... 22

III. METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian ... 24

B. Jenis Penelitian ... 24

C. Populasi dan Sampel ... 24

D. Jenis dan Sumber Data ... 25

E. Variabel dan Pengukuran Variabel ... 25

F. Teknik Perolehan Data ... 29

G. Metode Analisis Data ... 29

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel ... 35

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 36

1. Data Harga Saham ... 36

2. Kinerja Keuangan Berdasarkan EVA dan MVA ... 37

a. Economic Value Added (EVA) ... 37

b. Market Value Added (MVA) ... 38

C. Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 40

1. Analisis Perkembangan Harga Saham ... 40

2. Analisis Kinerja Perusahaan Berdasarkan EVA ... 41

3. Analisis Kinerja Perusahaan Berdasarkan MVA ... 42

4. Analisis Statistik Deskriptif ... 40

5. Uji Asumsi Klasik ... 45

a. Uji Normalitas Data ... 45

b. Uji Autokorelasi ... 48

c. Uji Heterokedastisitas ... 49

d. Uji Multikolinieritas ... 50

6. Regresi Linier Berganda ... 51


(7)

viii

a. Uji F ... 53

b. Uji t ... 54

c. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 55

D. Pembahasan ... 56

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 62


(8)

ix

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

1. Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran 34 2. Gambar 4.1 Normal Probability Plot 46

3. Gambar 4.2 Histogram 47


(9)

x

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

1. Tabel 4.1 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian 35 2. Tabel 4.2 Daftar Harga Saham 36 3. Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Economic Value Added (EVA) 38 4. Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Market Value Added (MVA) 39 6. Tabel 4.5 Perkembangan Harga Saham 40 7. Tabel 4.6 Perkembangan Economic Value Added (EVA) 41 8. Tabel 4.7 Perkembangan Market Value Added (MVA) 42 9. Tabel 4.8 Descriptive Statistics 43 10 Tabel 4.9 Uji Autokorelasi - Model Summaryb 48 11. Tabel 4.10 Uji Multikolinieritas - Coefficientsa 50 12. Tabel 4.11 Uji Multikolinieritas - Coefficient Correlationsa 51 13. Tabel 4.12 Regresi Linier Berganda - Coefficientsa 52

14. Tabel 4.13 ANOVAa 53

15. Tabel 4.14 Uji t - Coefficientsa 54 16. Tabel 4.15 Hasil Pengujian Hipotesis 55 17. Tabel 4.16 Koefisien Determinasi - Model Summaryb 56


(10)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Perhitungan Biaya Modal Utang (Kd*) 2. Lampiran 2 Perhitungan Biaya Modal Ekuitas (Ke) 3. Lampiran 3 Perhitungan Struktur Modal (Wd dan We)

4. Lampiran 4 Perhitungan Biaya Modal Rata-rata Tertimbang (WACC) 5. Lampiran 5 Perhitungan NOPAT (Net Operating Profit After Tax) 6. Lampiran 6 Perhitungan Biaya Modal

7. Lampiran 7 Perhitungan Economic Value Added (EVA) 8. Lampiran 8 Perhitungan Market Value Added (MVA)


(11)

63

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Subekti Puji. 2006. Analisis pengeruh faktor-faktor fundamental, EVA, dan MVA terhadap Return Saham (Studi pada perusahaan Manufaktur di BEJ periode 2001-2003. Tesis. Program Studi Magister Manajemen. Semarang: Universitas Diponegoro Semarang.

Hendrata, Daniel. 2001. Analisis Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan serta Pengaruhnya terhadap harga Saham. Skripsi. Surabaya: Universitas Kristen Petra.

Rahayu, Mariana Sri. 2007. Analisis Pengaruh EVA dan MVA terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia

Ismanegara, Anggelarsih Imandayu. 2013. Pengaruh Kinerja Keuangn Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2011). Skripsi. Program Studi Akuntansi. Malang: Universitas Brawijaya.

Rosy, Mita. 2009. Pengaruh EVA dan MVA terhadap Harga Saham pada Perusahaan LQ 45 Tahun 2007-2008. Skripsi. Program Studi Manajemen. Malang: Universitas Brawijaya.

Shidiq, Niekie Arwiyati. 2012. Pengaruh EVA, Rasio Profitabilitas dan EPS Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di BEI Tahun 2006-2010. Skripsi. Program Studi Akuntansi. Universitas Diponegoro Semarang.

Safitri, Abied Luthfi. 2013. Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, Debt To Equity Ratio dan Market Value Added terhadap Harga Saham dalam kelompok Jakarta Islamic Index tahun 2008-2011. Skripsi. Program Studi Manajemen. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Isdiarti, Noor Afifah. 2014. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI. Skripsi. Program Studi AKuntansi. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.


(12)

64

Agustina, Dewi. 2011. Analisis Pengaruh EVA, MVA dan ROI terhadap Harga Saham. Skripsi. Program Studi Akuntansi. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Murtani, Dwi dkk. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah. Jakarta: Salemba Empat.

Munawir. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Erlangga.

Sanusi, Anwar. 2011. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ED_PSAK_1_2013-2013-JULI-23.pdf (diakses pada tanggal 19 Januari 2015 pada pukul 14.27)

Bunarto, Juliana. 2006. Analisis Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Makanan dan Minuman yang Go Publik. Skripsi. Surabaya: Universitas Kristen Petra.

Saerang, David dan Winston Potoh. 2011. Analisis pengaruh Pengembalian Aktiva terhadap Harga Saham perusahaan di BEI (Studi pada Saham perusahaan LQ-45 periode 2004-2008. Jurnal Riset. Manado: Universitas Sam Ratulangi.

Dwitayanti, Dwi. 2005. Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) pada Industri Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Tesis. Malang: Program Pascasarjana Universitas Brawijaya.

Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F. Terjemahan Dodo Suharto 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.


(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Kehadiran pasar modal mempunyai pengaruh yang penting dalam menunjang perekonomian suatu negara. Pasar modal merupakan suatu sarana yang dapat dimanfaatkan untuk memobilisasi dana, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk menginvestasikan dananya. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya bertujuan dalam jangka pendek tetapi juga bertujuan untuk memperoleh pendapatan dalam jangka panjang. Pendapatan yang diinginkan oleh para pemegang saham adalah pendapatan deviden (dividen yield) dan capital gain. Dividend yield digunakan untuk mengukur jumlah dividen per lembar saham terhadap harga saham dalam bentuk prosentase. Semakin besar dividend yield, maka investor akan semakin tertarik untuk membeli saham tersebut. (Ang, 1997).

Di sisi lain semakin tinggi harga pasar menunjukkan bahwa saham tersebut juga semakin diminati oleh investor karena semakin tinggi harga saham akan menghasilkan capital gain yang semakin besar pula. Capital gain merupakan selisih antara harga pasar periode sekarang dengan harga periode sebelumnya. Dividend yield dan capital gain merupakan total return yang akan diterima oleh para investor dalam jangka panjang (Ang, 1997).


(14)

2

Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor atau calon investor menilai bahwa peruasahaan berhasil dalam mengelola usahanya. Kepercayaan investor atau calon investor sangat bermanfaat bagi emiten, karena semakin banyak orang yang percaya terhadap emiten maka keinginan untuk berinvestasi pada emiten semakin kuat. Semakin banyak permintaan terhadap saham suatu emiten maka dapat menaikkan harga saham tersebut. Jika harga saham yang tinggi dapat dipertahankan maka kepercayaan investor atau calon investor terhadap emiten juga semakin tinggi dan hal ini dapat menaikkan nilai emiten. Sebaliknya, jika harga saham mengalami penurunan terus-menerus berarti dapat menurunkan nilai emiten dimata investor atau calon investor.

Dalam kaitannya dengan penelitian ini, penulis akan menganalisis salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham, yaitu kondisi perusahaan. Kondisi perusahaan dalam hal ini diartikan sebagai kinerja keuangan perusahaan. Kinerja perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting, karena kinerja perusahaan berpengaruh dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui apakah perusahaan mengalami perkembangan atau sebaliknya. Ukuran kinerja perusahaan yang paling lama dan paling banyak digunakan adalah kinerja keuangan yang diukur dari laporan keuangan perusahaan. Adapun laporan keuangan yang pokok di dalam suatu perusahaan adalah neraca dan laporan laba-rugi.


(15)

3

Tujuan dari menganalisis laporan keuangan perusahaan, yaitu untuk menilai atau mengevaluasi suatu kinerja khususnya manajemen perusahaan dalam suatu periode akuntansi, serta menentukan strategi apa yang harus diterapkan pada periode berikutnya jika tujuan perusahaan sebelumnya telah tercapai. Salah satu tujuan utama dari keputusan keuangan adalah memaksimumkan tingkat kemakmuran pemilik perusahaan atau pemegang saham, menentukan besarnya balas jasa, menentukan harga saham, serta menilai kinerja perusahaan untuk memprediksi keadaan perusahaan di masa yang akan datang bagi para pemegang saham maupun calon pemegang saham.

Berdasarkan alat analisis rasio keuangan, para pemegang saham cenderung menjual sahamnya jika rasio keuangan perusahaan tersebut buruk, sebaliknya jika rasio keuangan perusahaan tersebut baik, maka pemegang saham akan mempertahankannya. Demikian juga dengan para calon investor jika rasio keuangan perusahaan buruk, mereka cenderung untuk tidak menginvestasikan modalnya, begitu pun sebaliknya jika rasio keuangan perusahaan baik, para calon investor akan menginvestasikan modalnya. Melihat kecenderungan tersebut, maka perubahan harga saham di pasar modal sangatlah berpengaruh (Hendrata, 2001).

Selama ini analisis rasio keuangan yang lazim dipakai dalam penilaian kinerja suatu perusahaan terbagi menjadi empat kategori utama, yaitu rasio profitabilitas, rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio likuiditas. Namun, penggunaan analisis rasio keuangan memiliki kelemahan, antara lain: (1) Rasio keuangan tidak disesuaikan dengan perubahan tingkat harga, (2) Rasio keuangan


(16)

4

sulit digunakan sebagai pembanding antara perusahaan sejenis jika terdapat perbedaan metode akuntansinya, dan (3) Rasio keuangan hanya menggambarkan keadaan sesaat, yaitu pada tanggal laporan keuangan dan periode pelaporan keuangan (Munawir, 2002;110).

Adanya perkembangan pemikiran-pemikiran dibidang manajemen, maka terciptalah suatu pendekatan atau metode baru untuk mengukur kinerja operasional suatu perusahaan yang memperhatikan kepentingan dan harapan penyedia dana (kreditor dan pemegang saham), yang disebut dengan teknik pengukuran Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA). Economic Value

Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) diperkenalkan oleh Stern Stewart

& Co, sebuah perusahaan keuangan di Amerika. Stewart & Co, sebuah perusahaan keuangan di Amerika meyakini bahwa Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) adalah kunci dari penciptaan nilai perusahaan. Hal ini didasarkan pada penelitian yang dilakukannya di Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya yang berhasil menciptakan kekayaan bagi para pemegang sahamnya (Hendrata, 2001).

Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) mencoba mengukur nilai tambah yang dihasilkan suatu perusahaan dengan cara mengurangi beban biaya modal (cost of capital) yang timbul akibat adanya investasi yang dilakukan. Metode Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) berusaha mengukur nilai tambah yang dihasilkan perusahaan dengan memperhatikan biaya modal yang meningkat, karena biaya modal


(17)

5

menggambarkan suatu resiko bagi perusahaan. Oleh karena itu, manajer berusaha untuk berfikir dan bertindak seperti para investor, yaitu memaksimalkan tingkat pengembalian (return) dan meminimalkan tingkat biaya modal (cost of capital) sehingga nilai tambah perusahaan dapat dimaksimalkan.

Economic Value Added (EVA) merupakan indikator tentang adanya

penciptaan nilai dari suatu investasi, sedangkan Market Value Added (MVA) merupakan perbedaan antara nilai modal yang ditanamkan di perusahaan sepanjang waktu dari investasi modal, pinjaman, laba ditahan, dan uang yang bisa diambil sekarang atau sama dengan selisih antara nilai buku dengan nilai pasar perusahaan (Rahayu, 2007). Perusahaan dikatakan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal jika, Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) bernilai positif karena, perusahaan mampu menghasilkan tingkat pengembalian yang melebihi tingkat biaya modal (cost of capital) diikuti dengan meningkatnya harga saham. Namun jika Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) bernilai negatif, hal ini menunjukkan nilai perusahaan menurun yang diikuti dengan penurunan harga saham karena tingkat pengembalian lebih rendah dari biaya modal.

Hasil dari penelitian-peneletian yang sejenis seperti hasil dari penelitian Ismanegara (2013) dan Rosy (2009) menyatakan bahwa EVA tidak berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan dari hasil penelitian Isdiarti (2014), Agustina (2011) dan Shidiq (2012) menyatakan ada pengaruh antara EVA terhadap harga saham. Penelitian yang dilakukan Agustina (2011) tentang MVA, menyatakan


(18)

6

bahwa MVA tidak berpengaruh terhadap harga saham. Namun bertolak belakang dengan penelitiannya Ismanegara (2013), Rosy (2009), Isdiarti (2014), dan Safitri (2013) yang menyatakan MVA mempunyai pengaruh terhadap harga saham. Dilihat dari penelitian diatas ada ketidak konsistenan, maka dari itu saya ingin mengreplikasi atau mengulang kembali tentang pengaruh EVA dan MVA terhadap harga saham.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan menganalisis pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham pada perusahaan farmasi yang terdaftar BEI menggunakan metode Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA), yang diberi judul PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA”.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka yang ingin diangkat dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana perkembangan harga saham perusahaan farmasi pada tahun 2010-2013?

2. Bagaiaman kinerja keuangan perusahaan farmasi berdasarkan EVA dan MVA selama tahun 2010-2013?


(19)

7

C.Batasan Masalah

Peneliti membatasi masalah yang akan diteliti yaitu pengaruh kinerja keuangan dengan menggunakan indikator EVA, MVA dan harga saham pada perusahaan perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periodenya 4 tahun, yaitu 2010-2013.

D.Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian perumusahan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis bagaimana perkembangan harga saham perusahaan farmasi tahun 2010-2013.

2. Untuk menganalisis bagaimana kinerja keuangan perusahaan farmasi berdasarkan EVA dan MVA selama tahun 2010-2013.

3. Untuk membuktikan apakah kinerja keuangan berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan farmasi tahun 2010-2013.

E.Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini dapat diketahui seberapa besar pengaruh kinerja keuangan perusahaan yang diukur melalui pendekatan EVA dan MVA terhadap harga saham pada perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI yang dihubungkan dengan pengetahuan teoritis sehingga dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi pengguna informasi dalam pengambilan kebijakan atas keputusan berinvestasi dan dapat memberikan pengetahuan yang berguna bagi pemikiran, khasanah pustaka dan menambah wawasan bagi pembaca.


(1)

Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor atau calon investor menilai bahwa peruasahaan berhasil dalam mengelola usahanya. Kepercayaan investor atau calon investor sangat bermanfaat bagi emiten, karena semakin banyak orang yang percaya terhadap emiten maka keinginan untuk berinvestasi pada emiten semakin kuat. Semakin banyak permintaan terhadap saham suatu emiten maka dapat menaikkan harga saham tersebut. Jika harga saham yang tinggi dapat dipertahankan maka kepercayaan investor atau calon investor terhadap emiten juga semakin tinggi dan hal ini dapat menaikkan nilai emiten. Sebaliknya, jika harga saham mengalami penurunan terus-menerus berarti dapat menurunkan nilai emiten dimata investor atau calon investor.

Dalam kaitannya dengan penelitian ini, penulis akan menganalisis salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham, yaitu kondisi perusahaan. Kondisi perusahaan dalam hal ini diartikan sebagai kinerja keuangan perusahaan. Kinerja perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting, karena kinerja perusahaan berpengaruh dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui apakah perusahaan mengalami perkembangan atau sebaliknya. Ukuran kinerja perusahaan yang paling lama dan paling banyak digunakan adalah kinerja keuangan yang diukur dari laporan keuangan perusahaan. Adapun laporan keuangan yang pokok di dalam suatu perusahaan adalah neraca dan laporan laba-rugi.


(2)

Tujuan dari menganalisis laporan keuangan perusahaan, yaitu untuk menilai atau mengevaluasi suatu kinerja khususnya manajemen perusahaan dalam suatu periode akuntansi, serta menentukan strategi apa yang harus diterapkan pada periode berikutnya jika tujuan perusahaan sebelumnya telah tercapai. Salah satu tujuan utama dari keputusan keuangan adalah memaksimumkan tingkat kemakmuran pemilik perusahaan atau pemegang saham, menentukan besarnya balas jasa, menentukan harga saham, serta menilai kinerja perusahaan untuk memprediksi keadaan perusahaan di masa yang akan datang bagi para pemegang saham maupun calon pemegang saham.

Berdasarkan alat analisis rasio keuangan, para pemegang saham cenderung menjual sahamnya jika rasio keuangan perusahaan tersebut buruk, sebaliknya jika rasio keuangan perusahaan tersebut baik, maka pemegang saham akan mempertahankannya. Demikian juga dengan para calon investor jika rasio keuangan perusahaan buruk, mereka cenderung untuk tidak menginvestasikan modalnya, begitu pun sebaliknya jika rasio keuangan perusahaan baik, para calon investor akan menginvestasikan modalnya. Melihat kecenderungan tersebut, maka perubahan harga saham di pasar modal sangatlah berpengaruh (Hendrata, 2001).

Selama ini analisis rasio keuangan yang lazim dipakai dalam penilaian kinerja suatu perusahaan terbagi menjadi empat kategori utama, yaitu rasio profitabilitas, rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio likuiditas. Namun, penggunaan analisis rasio keuangan memiliki kelemahan, antara lain: (1) Rasio keuangan tidak disesuaikan dengan perubahan tingkat harga, (2) Rasio keuangan


(3)

sulit digunakan sebagai pembanding antara perusahaan sejenis jika terdapat perbedaan metode akuntansinya, dan (3) Rasio keuangan hanya menggambarkan keadaan sesaat, yaitu pada tanggal laporan keuangan dan periode pelaporan keuangan (Munawir, 2002;110).

Adanya perkembangan pemikiran-pemikiran dibidang manajemen, maka terciptalah suatu pendekatan atau metode baru untuk mengukur kinerja operasional suatu perusahaan yang memperhatikan kepentingan dan harapan penyedia dana (kreditor dan pemegang saham), yang disebut dengan teknik pengukuran Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA). Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) diperkenalkan oleh Stern Stewart & Co, sebuah perusahaan keuangan di Amerika. Stewart & Co, sebuah perusahaan keuangan di Amerika meyakini bahwa Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) adalah kunci dari penciptaan nilai perusahaan. Hal ini didasarkan pada penelitian yang dilakukannya di Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya yang berhasil menciptakan kekayaan bagi para pemegang sahamnya (Hendrata, 2001).

Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) mencoba mengukur nilai tambah yang dihasilkan suatu perusahaan dengan cara mengurangi beban biaya modal (cost of capital) yang timbul akibat adanya investasi yang dilakukan. Metode Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) berusaha mengukur nilai tambah yang dihasilkan perusahaan dengan memperhatikan biaya modal yang meningkat, karena biaya modal


(4)

menggambarkan suatu resiko bagi perusahaan. Oleh karena itu, manajer berusaha untuk berfikir dan bertindak seperti para investor, yaitu memaksimalkan tingkat pengembalian (return) dan meminimalkan tingkat biaya modal (cost of capital) sehingga nilai tambah perusahaan dapat dimaksimalkan.

Economic Value Added (EVA) merupakan indikator tentang adanya penciptaan nilai dari suatu investasi, sedangkan Market Value Added (MVA) merupakan perbedaan antara nilai modal yang ditanamkan di perusahaan sepanjang waktu dari investasi modal, pinjaman, laba ditahan, dan uang yang bisa diambil sekarang atau sama dengan selisih antara nilai buku dengan nilai pasar perusahaan (Rahayu, 2007). Perusahaan dikatakan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal jika, Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) bernilai positif karena, perusahaan mampu menghasilkan tingkat pengembalian yang melebihi tingkat biaya modal (cost of capital) diikuti dengan meningkatnya harga saham. Namun jika Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) bernilai negatif, hal ini menunjukkan nilai perusahaan menurun yang diikuti dengan penurunan harga saham karena tingkat pengembalian lebih rendah dari biaya modal.

Hasil dari penelitian-peneletian yang sejenis seperti hasil dari penelitian Ismanegara (2013) dan Rosy (2009) menyatakan bahwa EVA tidak berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan dari hasil penelitian Isdiarti (2014), Agustina (2011) dan Shidiq (2012) menyatakan ada pengaruh antara EVA terhadap harga saham. Penelitian yang dilakukan Agustina (2011) tentang MVA, menyatakan


(5)

bahwa MVA tidak berpengaruh terhadap harga saham. Namun bertolak belakang dengan penelitiannya Ismanegara (2013), Rosy (2009), Isdiarti (2014), dan Safitri (2013) yang menyatakan MVA mempunyai pengaruh terhadap harga saham. Dilihat dari penelitian diatas ada ketidak konsistenan, maka dari itu saya ingin mengreplikasi atau mengulang kembali tentang pengaruh EVA dan MVA terhadap harga saham.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan menganalisis pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham pada perusahaan farmasi yang terdaftar BEI menggunakan metode Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA), yang diberi judul PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA”.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka yang ingin diangkat dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana perkembangan harga saham perusahaan farmasi pada tahun 2010-2013?

2. Bagaiaman kinerja keuangan perusahaan farmasi berdasarkan EVA dan MVA selama tahun 2010-2013?


(6)

C.Batasan Masalah

Peneliti membatasi masalah yang akan diteliti yaitu pengaruh kinerja keuangan dengan menggunakan indikator EVA, MVA dan harga saham pada perusahaan perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periodenya 4 tahun, yaitu 2010-2013.

D.Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian perumusahan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis bagaimana perkembangan harga saham perusahaan farmasi tahun 2010-2013.

2. Untuk menganalisis bagaimana kinerja keuangan perusahaan farmasi berdasarkan EVA dan MVA selama tahun 2010-2013.

3. Untuk membuktikan apakah kinerja keuangan berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan farmasi tahun 2010-2013.

E.Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini dapat diketahui seberapa besar pengaruh kinerja keuangan perusahaan yang diukur melalui pendekatan EVA dan MVA terhadap harga saham pada perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI yang dihubungkan dengan pengetahuan teoritis sehingga dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi pengguna informasi dalam pengambilan kebijakan atas keputusan berinvestasi dan dapat memberikan pengetahuan yang berguna bagi pemikiran, khasanah pustaka dan menambah wawasan bagi pembaca.