Teknologi pengolahan pakan TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Murtidjo 1993 bahwa suplementasi pakan dalam ransum domba bertujuan untuk meningkatkan daya guna pakan atau menambah nilai
gizi pakan, menambah zat makanan yang defisiensi serta meningkatkan konsumsi dan pencernaan pakan. Penambahan pakan konsentrat setiap hari
sangat besar manfaatnya dan memungkinkan ternak domba untuk mengkonsumsi pakan yang lebih baik nutriennya dan lebih palatabel. Pakan
suplemen terdiri dari bahan pakan yang kaya karbohidrat dan protein. Ubi kayu adalah tanaman yang berasal dari Brazil, Amerika Selatan
Sumartono,1981. Menurut Moertinah 1984 limbah padat yang dihasilkan industri tapioka terdiri dari 15-20 kulit ubi kayu dan 5–20 onggok kering.
Setiap pengolahan 1 ton ubi kayu menghasilkan sebesar 114 kg onggok Puslingbangnak, 2002. Setiap tahun diperoleh sekitar 1 juta ton limbah padat
onggok yang masih kaya karbohidrat 60-70. Melihat kapasitas produksi dan kandungan nutrisinya onggok mempunyai potensi besar untuk digunakan
sebagai pakan sumber energi Puslingbangnak, 1994. Bahan pakan dari ubi kayu tergolong sebagai sumber karbohidrat yang
mudah dicerna. Hasil penelitian membuktikan, bahan pakan asal ubi kayu mempunyai manfaat biologis yang lebih baik dibandingkan dengan dedak padi
kualitas rendah atau sedang. Sering kali ubi kayu diproses sebagai bahan pakan sapi dalam bentuk gaplek atau pelet dan diekspor. Akhir-akhir ini, harga
onggok ampas dalam pembuatan pati ubi kayu meningkat tajam dan telah melebihi harga dedak padi yang mempunyai kadar protein kasar lebih tinggi.
Pemanfaatan onggok dalam konsentrat untuk penggemukan dan pembesaran sapi dapat mencapai 60. Target pertambahan bobot badan harian PBBH 1
kg pada sapi dapat dicapai bila menggunakan bahan pakan dasar dari ubi kayu atau hasil ikutannya Maryono, 2009.