efisiensi produksi. Semakin kecil nilai konversi, maka semakin efisien ternak dalam penggunaan pakan berarti semakin sedikit jumlah pakan yang
dibutuhkan untuk mencapai pertambahan satu kilogram bobot badan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Rasminati 1999, bahwa semakin kecil
konversi pakan yang dihasilkan maka semakin efisien penggunaan pakan ternak untuk diubah menjadi gain.
Angka konversi yang kecil menunjukkan bahwa domba efisien dalam
penggunaan pakan meningkatkan pertambahan bobot badannya.
E. Efisiensi Protein Ransum EPR
Rerata efisiensi protein ransum domba lokal jantan selama penelitian disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8. Rerata efisiensi protein ransum hasil penelitian. Ulangan
Perlakuan 1
2 3
4 Rerata
P 0,26
0,36 0,36
0,42 0,35
P
1
0,36 0,39
0,30 0,30
0,34 P
2
0,32 0,34
0,40 0,30
0,34 Pada Tabel 8. dapat dilihat rerata efisiensi protein ransum hasil
penelitian untuk perlakuan P , P
1
dan P
2
berturut-turut adalah 0,35; 0,34 dan 0,34.
Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa dari ketiga macam perlakuan adalah berbeda tidak nyata
P0,05 terhadap efisiensi protein ransum Lampiran 5.
Perlakuan pengukusan serta pengukusan dan suplementasi MHA dalam ransum tidak mempengaruhi efisiensi protein ransum. Semakin besar nilai
efisiensi protein ransum, maka semakin efisien suatu ternak dalam memanfaatkan protein pakan dalam meningkatkan bobot badannya.
Efisiensi protein ransum didapat dari pertambahan bobot badan harian dibagi dengan konsumsi protein. Menurut Kamal 1994, konsumsi protein
dipengaruhi oleh banyaknya bahan kering yang dikonsumsi oleh ternak. Nilai efisiensi protein dipengaruhi oleh kandungan protein dalam ransum
Tillman et al, 1991.
F. Feed Cost Per Gain
Rerata feed cost per gain domba lokal jantan selama penelitian disajikan pada Tabel 9.
Tabel 9. Rerata feed cost per gain Rpkg Ulangan
Perlakuan 1
2 3
4 rerata
P 19939.39
14487.98 14383.70
12402.14 15303.30
P
1
14388.59 13177.11
17114.14 17020.90
15425.19 P
2
17057.26 15693.11
13581.01 17989.72
16080.27 Pada Tabel 9. dapat dilihat rerata feed cost per gain hasil penelitian
untuk perlakuan P , P
1
dan P
2
berturut-turut adalah Rp. 15,303.30; Rp. 15,425.19 dan Rp. 16,080.27. Feed cost per gain domba lokal jantan
pada penelitian disajikan pada Gambar 3.
Gambar 3. Rerata feed cost per gain domba lokal jantan selama penelitian
Feed cost per gain dihitung berdasarkan pada harga pakan saat penelitian yang dikeluarkan setiap hari dikali rerata pertambahan bobot badan
yang dihasilkan Purbowati, 1998. Pakan yang digunakan saat penelitian adalah rumput raja segar dengan harga Rp. 800,00-kg, onggok dengan harga
Rp. 433,00-kg. Lampiran 6 Gambar 3 diatas menunjukkan bahwa dari ketiga perlakuan P
, P
1
dan P
2
feed cost per gain yang efisien pada P
1
. Karena P
1
mampu menunjukkan pertambahan bobot badan harian tinggi.
Tinggi rendahnya feed cost per gain ditentukan oleh nilai konversi pakan dan harga pakan. Penggunaan pakan yang efisien dan ekonomis
ditunjukkan dengan angka feed cost per gain yang rendah. Karena nilai
konversi pakan rendah diperoleh apabila pada konsumsi pakan yang sama menghasilkan pertambahan bobot badan yang tinggi sehingga dapat menekan
biaya pakan Rasyaf, 1994.
V. KESIMPULAN DAN SARAN