44
3.6.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dengan menggunakan metode Deskriptif Persentase DP.
1. Efektivitas sistem pengendalian intern
Metode deskriptif DP digunakan untuk menggambarkan efektivitas pengendalian intern pengelolaan kualitas kredit BPR di Kota Semarang.
Perhitungan indeks persentase dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
100 x
N n
Keterangan: n = Nilai masing-masing skor yang diperoleh skor empirik
N = Jumlah seluruh skor atau nilai skor ideal = Tingkat keberhasilan yang dicapai
Ali, 1982 2.
Penafsiran terhadap analisis deskriptif Langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Menentukan persentase maksimal yaitu 100.
b. Menentukan persentase minimal yaitu 0.
c. Menentukan rentang persentase r , diperoleh dari pengurangan
persentase minimal terhadap persentase maksimal, maka didapatkan yaitu 100 - 0 = 100.
d. Menentukan interval kelas persentase, diperoleh dari pembagian criteria
terhadap rentang persentase, maka didapatkan yaitu 100 : 4 = 25.
45
e. Menetapkan kriteria, yaitu sangat efektif, efektif, kurang efektif, dan tidak
efektif.
Tabel 3.3 Penentuan Kriteria Efektivitas SPI
No. Rentang Persentase
Kriteria Skala
1 75 - 100
Sangat Efektif 4
2 50 - 75
Efektif 3
3 25 - 50
Kurang Efektif 2
4 0 - 25
Tidak Efektif 1
Muchsin, 1996
3.6.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Data
Sebelum pengambilan data dilakukan, terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap daftar pertanyaan yang digunakan.
1. Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji kevalidan kuesioner. Validitas menunjukkan sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu
alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Azwar, 2003. Teknik yang digunakan untuk menguji validitas kuesioner adalah
berdasarkan Rumus
Koefisien Product Moment Pearson,
yaitu :
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
XY
Dimana : rxy
: koefisien Korelasi Product Moment X
: nilai dari item pertanyaan Y
: nilai dari total item
46
N : banyaknya responden atau sampel penelitian Azwar, 2003
Perhitungan ini akan dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS
Statistical Package for Social Science .
Untuk menentukan nomor-nomor item yang valid dan yang gugur, perlu dikonsultasikan dengan tabel r
product moment.
Kriteria penilaian uji validitas, adalah: Apabila r hitung r tabel pada taraf signifikansi 5, maka dapat dikatakan
item kuesioner tersebut valid. Apabila r hitung r tabel pada taraf signifikansi 5, maka dapat dikatakan
item kuesioner tersebut tidak valid. Menurut Azwar 2003, ada dua syarat penting yang berlaku pada sebuah angket,
yaitu keharusan sebuah angket untuk valid dan reliabel. Suatu angket dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu angket mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang diukur oleh angket tersebut. Sedangkan suatu angket dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten dari waktu ke waktu. Di mana
validitas diukur dengan membandingkan r hasil dan r tabel r
product moment
, jika
r hasil r tabel, data valid r hasil r tabel, data tidak valid
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana hasil
suatu pengukuran dapat dipercaya. Azwar, 2003. Hasil pengukuran dapat
dipercaya atau reliabel hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan
47
pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah.
Azwar, 2003. Cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner adalah dengan
menggunakan Rumus Koefisien
Cronbach Alpha
: Azwar, 2003
r r
k kr
1 Dimana :
= Koefisien
Cronbach Alpha
k = Jumlah item valid
r = Rerata korelasi antar item
1 = Konstanta
Pengujian reliabilitas terhadap seluruh item atau pertanyaan pada penelitian ini akan menggunakan rumus koefisien Cronbach Alpha. Nilai
Cronbach Alpha pada penelitian ini akan digunakan nilai 0.6 dengan asumsi bahwa daftar pertanyaan yang diuji akan dikatakan reliabel bila nilai Cronbach
Alpha ≥ 0.6 Ghozali, 2001. Syarat suatu alat ukur menunjukkan kehandalan yang semakin tinggi
adalah apabila koefisien reliabilitas yang mendekati angka satu. Apabila koefisien alpha lebih besar dari 0.6 maka alat ukur dianggap handal atau
terdapat
internal consistency relia bility
dan sebaliknya bila alpha lebih kecil dari 0.2 maka dianggap kurang handal atau tidak terdapat
internal consistency
48 reliability
. Tabel 3.2. berikut ini memberikan kriteria dalam melakukan interprestasi terhadap indeks reliabilitas.
Tabel 3.4 Indeks Reliabilitas dan Interprestasinya
Koefisien alpha Interprestasi
0.800 – 1.00
Sangat Tinggi 0.600
– 0.799 Tinggi
0.400 – 0.599
Cukup Tinggi 0.200
– 0.399 Rendah
0.200 Sangat Rendah
Sumber : Arikunto 1999
3.7. Analisis Regresi