c Tekan tombol FVC, tekan start. d Responden bernapas biasa, setelah
± 3-4 detik akan terdengar bunyi TIT, responden mengambil napas sedalam-dalamnya dan
kemudian membuang napas secara cepat dan dihentakkan. e Tekan tombol stop untuk mengakhiri pemeriksaan. Lakukan
pemeriksaan sampai 3 kali f Tekan tombol display, catat data : FVC, FEV
1
. 2. Cara pengumpulan data
Secara garis besar variabel yang akan diambil dan cara pengambilannya sebagai berikut :
Tabel 3.1 CaraPengambilan Data NO VARIABEL METODECARA
PENGAMBILAN DATA
KETERANGAN 1
Kadar debu total - Gravimetric Hi
Vol - Data primer
2 karakteristik individu
dan faktor paparan umur, masa
kerja, status gizi, lama paparan, penggunaan APD,
kebiasaan merokok - Kuesioner
- Hasil medical chek up
- Catatan medis - Data primer
- Data sekunder
3 Fungsi Paru
: Gangguan fungsi paru + -
- Spirometri test - Hasil medical
chek up - Data primer
- Data sekunder
I. Pengolahan Data dan Analisis Data
1. Pengolahan data a. Kadar debu total dilingkungan industri semen adalah jumlah atau
konsentrasi debu di ruang kerja dalam mgm
3
, kemudian dikategorikan menjadi NAB dan NAB = 10mgm
3
Skala : nominal Pengukuran dengan menggunakan gravimetric.
b. Fungsi Paru Kondisi fungsi paru diperoleh dari membandingkan prosentase FEV1
dibandingkan dengan FVC dengan kemungkinan hasil ; 1 Ada gangguan R, O, C jika nilai prediksi perbandingan antara
FEV1 dan FVC 75 2 Tidak ada gangguan normal =N jika nilai prediksi perbandingan
anatara FEV1 dan FVC ≥ 75
2. Analisis data Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji statistik dengan
menggunakan metode : a. Univariat
Hasil penelitian akan dideskripsikan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan analisa presentase.
b. Bivariat Dilakukan untuk mengetahui kemaknaan hubungan, ada tidaknya
faktor resiko antara variabel bebas dan variabel terikat secara satu persatu. Uji statistik yang digunakan untuk membantu analisis adalah
uji Chi Square, dengan tabulasi silang 2x2. Prosedur untuk menentukan ratio prevalensi
Membuat variable bebas dan variabel terikat menjadi variabel dikotomi
Variabel bebas : paparan debu total diatas NAB bila kadar debu total 10 mg m
3
dan paparan debu total dibawah NAB bila kadar debu
total 10 mgm
3
Variabel terikat : Ada gangguan R, O, C jika nilai prediksi perbandingan antara FEV1 dan FVC 75
Tidak ada gangguan normal =N jika nilai prediksi perbandingan anatara FEV1 dan FVC
≥ 75 menurut Atjo Wahyu, 2003
12.
Membuat tabel 2x2 FUNGSI
PARU TIDAK
NORMAL NORMAL
JUMLAH + A
B A+B FAKTOR
RISIKO _ C
D C+D Ratio Prevalensi RP = A A + B : C C + D
Menurut Sastroasmoro.S, Ismael.S 2002
40
interpretasi hasil faktor risiko dengan menggunakan table 2x2 adalah :
- Jika nilai ratio prevalen = 1, berarti faktor risiko pada lingkungan industri Semen Tonasa di Pangkep bukan merupakan faktor risiko
untuk terjadinya gangguan fungsi paru pada pekerja. - Jika nilai ratio prevalen 1, berarti faktor risiko pada lingkungan
industri Semen Tonasa di Pangkep merupakan faktor risiko untuk terjadinya gangguan fungsi paru pada pekerja.
- Jika nilai ratio prevalen 1, berarti paparan faktor resiko pada lingkungan industri Semen Tonasa di Pangkep merupakan faktor
protektif untuk terjadinya gangguan fungsi Paru pada pekerja. c. Multivariat
Analisis multivariat dilakukan dengan menggunakan regresi logistik, untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel sub variabel
yang dilakukan secara bersama-sama dengan rumus sebagai berikut Santosa, 2000.
41
1 P =
1 + e
-a + b 1
x 1
+ b 2
x 2
+……..b k
x k
Keterangan : P : Probabilitas terjadinya gangguan fungsi paru pada pekerja
industri Semen Tonasa di Pangkep, 2006 e : Bilangan natural
a : Nilai konstan b : Nilai koefisien regresi
x : Variabel bebas berdasarkan hasil analisis multivariat dapat menentukan variabel mana
yang mempunyai pengaruh dan seberapa besar pengaruhnya terhadap kejadian gangguan fungsi paru pada pekerja industri Semen Tonasa di
Pangkep.
BAB IV HASIL PENELITIAN