Ejektivitas Pembiayaan Usaha Kecil Pada Baitul Maal Wat Talnwil. Studi Kasus KBMP Wahana Insan Mu'amalah, Kotamadya Bogor, Jawa Barat.

l

ュ・エゥO\セjァeコョ@

SU/(ifg;ta

ュ・QヲTjセAイ[。ョ@

aUA'.SlClta

aP4Yrmg ttitanC{tnf{fln .

セtwL[ョ@

Ta'flrzaf( エ。セGゥjZNイョ・オiー@

-anflSla77a ュ・VイゥikァQセヲサャョI@

ュセVuヲスZGョ@

t


taR}JmdtJiaCangi apa yang ュ・セZョァ@

apa yang ュセゥjNcヲョァ@

ュ・ョェ、セ@

Vオfエヲゥセ@

..

....... .

EFEKTIVITAS PEMBIAYAAN USAHA KECIL
P ADA BAITUL MAAL W AT T AMWIL
(STUDI KASUS : KBMT WAHANA INSAN MU'AMALAH,
KOTAMADYA BOGOR, JAWA BARAT)

OLEH:
AMI WANATI SURYA DEWI

A07497023

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTASPERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2001

RINGKASAN
AMI WANATI SURYA DEWI. ;Ejektivitas. ;P.embiayaan Us aha Kecil Pada
Baitul Maal Wat Talnwil. Studi Kasus KBM'f: Wlili@a Insan Mu'amalah,
Kotamadya Bogor, Ja'!l'a Barat. Di bawah bimbingan BUNASOR SANIM.
,J:

>t..&o,

セLG@

Kondisi perbankan-di'Inaoriesiit yang kini telah menjamur hingga ke pelosok
pedesaan, sungguh mengkhawatirkan. Bank-bank nasional merekrut dana-dana
masyarakat di pedesaan kemudian diberikan kepada sebagian kecil masyarakat di

perkotaan. Sehingga terjadilah capital flight dari desa ke kota. Ketidakmampuan
pengelolaan usaha sebagian kecil masyarakat tersebut akhirnya membawa lebih dari
200 juta penduduk Indonesia kepada krisis ekonomi. yang berkepanjangan.Akhirnya
setelah bank-bank yang ada (bank konvensional) dirasakan mengalami kegagalan
dalam menjalankan fungsinya, maka dibentuklah bank-bank Islam atau lembaga
keuangan yang berusaha menerapkan prinsip syari' at Islam dengan sistem bagi
hasilnya, yang salah satu diantaranya adalah Koperasi Baitul Maal Wat Tamwil
(KBMT).
Namun demikian bermunculannya KBMT-KBMT ini tidak boleh tanpa
kendali. KBMT harus mampu berkembang tidak hanya kuantitas lembaganya saja,
tetapi juga kualitasnya yang pada akhirnya diarahkan pada efisiensi dan efektivitas
kerjanya. Untuk mendapatkan suatu KBMT yang efektif dalam pembiayaannya
memang tidak mudah. Banyak permasalahan yang harus diketahui dan dipecahkan.
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana prosedur
pengajuan pembiayaan, penyaluran pembiayaan, pemanfaatanlpenggunaan dana
pembiayaan dan pengembalian pembiayaan pada pada BMT, (2) Faktor-faktor apa
saja yang mempengaruhi efektivitas pembiayaan pada BMT dilihat dari persepsi
nasabah dan pengelola BMT, (3) Bagaimana dampak efektivitas pembiayaan bagi
nasabah dan BMT. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Mempelajari prosedur
pengajuan pembiayaan, penyaluran pembiayaan, pemanfaatan/penggunaan dana

pembiayaan dan prosedur pengembalian pembiayaan, (2) Menganalisis faktor-faktor

yang mempengaruhi efektivitaspembiayaan pada BMT dan (3) Mengidentifikasi
dampak efektivitas pembiayaan bagi nasabah dan pihak BMT.
Penelitian ini dilakukan dengan metode pengumpulan data studi kasus yang
dilaksanakan di KBMT Wasilah, Kotamadya Bogor. Analisis data dilakukan dengan
2 cara yaitu analisis deskriptif dan analisis statistik. Analisis deskriptif diukur dengan
menggunakan skala Likert. Sedangkan analisis statistik menggunakan alat analisis
Regresi Berganda Polinomial dan Analisis Komponen Utama. Analisis ini digunakan
untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keefektifan suatu
pembiayaan di KBMT.
Prosedur pembiayaan pada KBMT Wasilah terdiri dari 4 tahap yaitu tahap
pengajuan pembiayaan, tahap penyaluran pembiayaan, tahap pemanfaatan dana
pembiayaan dan tahap pengembalian pembiayaan. Untuk menjadi nasabah pertama
kali calon nasabah harus mengajukan permohonan pembiayaan dengan syarat : (1)
mengisi aplikasi permohonan pembiayaan, (2) Mengisi formulir pendapatan dan
pengeluaran keluarga, (3) Fotokopi KTP dan (4) Fotokopi KK. Setelah keempat
persyaratan tersebut dipenuhi calon mitra, maka dilakukan wawancara singkat
tentang karakteristik calon mitra dan keragaan usahanya. Kemudian untuk
mengetahui kondisi usaha dan latar belakang calon mitra secara langsung maka

dilakukan kunjungan ke lapang (on the spotIOTS). Dari hasil wawancara dan OTS,
dibuat analisa kelayakan usaha yang dituangkan dalam bentuk MAP (Memorandum
Analisis Pembiayaan). Apabila permohonan pembiayaan disetujui dalam rapat komite
maka akan dilakukan dropping/pencairan dana. Dana yang telah cair bisa langsung
dimanfaatkan oleh mitra untuk usaha .
Dalam pemanfaatan pembiayaan ini, mitra KBMT mempunyai kekuasaan
penuh untuk mengelola usahanya. Sedangkan KBMT sendiri hanya berperan dalam
pemberian modal. Pengembalian pembiayaan dalam KBMT Wasilah berbentuk
angsuran baik harian, mingguan maupun bulanan. Jangka waktu dalam pemenuhan
kewajibannya berdasarkan kesepakatan antara kedua belah pihak. Angsuran yang
dibayarkan oleh mitra terdiri atas angsuran pokok, keuntungan untuk KBMT dan
cadangantabungan.

p・ョァャッセ@

data secara statistik dilakukan dengan menggunakan metode

regresi berganda polinomial dan analisis regresi komponen utama. Dalam mencari
model yang terbaik dilakukan pencarian model yang terbaik secara trial by error.
Dengan menggunakan analisis regresi berganda ternyata model yang didapatkan

melanggar asumsi yaitu masih terdapat masalah multikolinearitas antar variabel.
Tetapi setelah dicoba dengan analisis regresi komponen utama ternyata masalah
tersebut dapat dihilangkan C@VIF kurang dari 10). Dari hasil analisis data dengan
metode A.KU ini diperoleh nilai F-hitungnya sebesar 5,82 dengan nilai peluang untuk
tolak Ho sebesar 0,002 (lebih kedl dari nilai 0,05) artinya paling sedikit ada salah
sem dari variabel dalam model yang berpengaruh nyata terhadap pembiayaan yang
diterima nasabah pada taraf nyata 10 persen. Nilai koefisien detenninasi (R2) yang
diperoleh sebesar 87,2 persen artinya bahwa 87,2 persen dari variabel pembiayaan
clapat dijelaskan oleh variabel yang terdapat dalam mode!.
Hasil uji t-hitung menunjukkan bahwa

Xl

(frekuensi pinjaman), '4 (besar tunggakan) dan

(pendapatan bersih usaha),
X5

X3


Gangka waktu angsuran)

mempunyai pengaruh nyata terhadap pembiayaan yang diterima nasabah pada taraf
nyata 10 persen. Dari hasil pendugaan diketahui bahwa koefisien regresi dari
pendapatan bersih usaha sebesar 0,776 artinya setiap penambahan I persen
pendapata..l1 bersih usaha maka pembiayaan yang diterima nasabah akan meningkat
sebesar 0,776 persen. Faktor kedua adalah frekuensi pinjaman yang nitai koefisien
ref\Tesinya sebesar 0,1 05 , artinya setiap kenaikan 1 persen frekuensi pinjaman ma.1(a
akan meninglcatkan pembiayaan yang diterima nasabah sebesar 0,105 persen. Faktor
ketiga adaiah besarnya tunggakan yang juga berpengaruh positif terhadap besarnya
pembiayaan, dengan koefisien sebesar 0,292, artinya setiap peningkatan besar
tunggakan sebesar 1 persen akan meningkatkan jumlah pembiayaan yang diterima
sebesar 0,292 persen. Dan faktor terakhir yang berpengaruh nyata adalah jangka
waktu angsuran. Nilai koefisien regresinya sebesar 0,263 artinya setiap pertambahan
1 persen jangka waktu angsuran maka akan meningkatkan jumlah pembiayaan yang
diterima nasabah sebesar 0,263 persen.

Untuk menganalisis keefektifan pembiayaan di KBMT Wasilah, maka
dianalisis dari prosedur-prosedur pembiayaannya. Dari segi pengajuan pembiayaan,
para nasabah responden mengatakan bahwa untuk mengajukan pembiayaan di KBMT

Wasilah sangat mudah, baik dari segi persyaratan dan jarninannya. Berdasarkan
penilaian nasabah terhadap prosedur pengajuan pembiayaan ini, didapatkan total skor
343, sehingga dari segi ini KBMT Wasilah efektif.
Dari segi penyaluran pembiayaan, nasabah responden mengatakan bahwa
realisasi pembiayaan eli KBMT Wasilah cepat yaitu antara 3-7 hari setelah pengajuan
pembiayaan. Dari sisi besarnya pembiayaan, 20 persen dari nasabah responden
mengatakan pembiayaan yang mereka da@lpatkan cukup besar, 63,33 persen
mengatakan sedang dan 16,67 persen mengatakan keci!. Sedangkan dari sisi biaya
administrasi 50 persen mengatakan biaya administrasi yang dikenakan oleh KBMT
Wasilah ringan, 33,33 persen mengatakan sedang dan 16,67 persen yang lain
mengatakan berat. Sehingga dari keseluruhan aspek didapatkan total skor 288 yang
berarti KBMT Wasilah dari segi ini cukup efektif.
Efektivitas pemanfaatan pembiayaan pada KBMT Wasilah dapat ditinjau
dari sejauhmana pembiayaan itu benar-benar direalisasikan oleh nasabah untuk usaha
dan sejauhmana pembiayaan yang diberikan mempunyai manfaat terhadap
perkembangan atau kemajuan usaha naasabah. Dari aspek pemanfaatan dana
pembiayaan di KBMT Wasilah masih belum efektif karena hanya sebagian saja
(53,33 persen) pembiayaan yang murni digunakan untuk usaha. Sedangkan sebagian
yang lain masih dicampur adukkan dengan urusan rumah tangga seperti biaya sekolah
anak, membeyar kontrakan rumah, untuk renovasi rumah bahkan untuk membeli

motor.
Dari hasil analisis nonpararnetrik untuk membedakan pendapatan bersih
antara sebelum dan sesudah pembiayaan ternyata menghasilkan nilai peluang untuk
tolak Ho sebesar 0,046 dimana lebih kecil dari 0,05 (a/2). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pembiayan berpengaruh nyata terhadap pendapatan bersih (tolak
Ho).

Kesimpulan ini menunjukkan pembiayaan di KBMT Wasilah kepada para

pengusaha kecil ini tergolong efektif karena telah terbukti mampu meningkatkan
pendapatan rata-rata perbulan mitra.
Tingkat kemacetan yang terjadi di KBMT Wasilah hanya 3,07 persen dari
seluruh pembiayaan yang dicairkan.

Hal ini menunjukkan bahwa tingkat

pengembalian pembiayaan pada KBMT Wasilah efektif. Ada beberapa aspek yang
mempengaruhi efektifnya pembiayaan ini, yaitu besamya angsuran (skor 64), jangka
waktu angsuran (skor 64), prosentase bagi hasil yang diterima mitra (skor 61) dan
keaktifan petugas KBMT dalam melakukan penarikan pengembalian di lapang (skor

69). Dari hasil penjumlahan skor, aspek pengembalian pembiayaan ini mendapatkan
total skor 254 dan sekaligus menunjukkan bahwa aspek ini cukup efektif.
Pembiayaan yang telah dicairkan oleh KBMT Wasilah ternyata sedikit
banyak telah berdampak pada usaha dan kesejahteraan keluarga nasabah responden.
Nasabah responden yang mengalami peningkatan kondisi usaha dan tingkat
pendapatan sebesar 50 persen, peningkatan kesejahteraan keluarga 40 persen dan
peningkatan asset 43,33 persen. Disisi lain 10 persen nasabah responden mengatakan
kondisi usaha tidak berubah, 36,67 persen tingkat pendapatan tetap dan 53,33 persen
masing-massing untuk kesejahteraan keluarga dan asset yang dimiliki tetap.
Sedangkan sisanya mengatakan kondisi usaha mereka menurun.

EFEKTlVITAS PEMBIAYAAN USAHA KECIL
PADA BAITUL MAAL WAT TAMWIL
(Studi Kasus : KBMT Wahana Insan Mu'amaiah,
Kotamarlya Bogor, Jawa Barai)

Oleh:
Ami Wanati Surya Dewi
A07497023


SKRiPST

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Jurusan lImn--lImn Sosial Ekonomi PertaniaIi
Faku!tas Pertanian

Institut Pertanian Bogor
2001

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTASPERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh :
Nama

: Ami Wanati Surya Dewi

NRP

: A07497023

Program Studi : Agribisnis
Judul

: EFEKTIVITAS PEMBIAYAAN USAHA KECIL PADA BAITUL
MAAL WAT TAMWIL (Studi Kasus : KBMT Wahana Insan
Mu'amalah, Kotamadya Bogor, Jawa Barat)

dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Oktober 2001
Menyetujui,

Prof. Dr.

. Bunasor Sanim, MSc

Mengetahui,
mU··lllIlU

Zvセャエゥs@

Sosial Ekonomi Pertanian
Pertanian

•.Kcl;;;;akitG. MS
131.284.865

Tanggal Kelulusan : 5 September 2001

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR
MERUPAKAN HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH
DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, September 2001

Ami Wanati Surya Dewi
A07497023