Pemodelan Intervensi

3.3.4 Estimasi Parameter Intervensi

Untuk model ARMA yang stasioner dan mengandung intervensi yang ter- jadi pada waktu t = T , Persamaan (3.2) dapat dituliskan menjadi

ω s (B) b

φ p (B)Z t =

B I t +θ q (B)a t ,

δ r (B)

dengan menyamakan penyebut maka persamaan di atas dapat ditulis menjadi:

δ r (B) φ p (B) Z t =ω s (B) I t −b +δ r (B) θ q (B) a t ,

atau sama dengan

k (B)Z t =ω s (B) I t −b + m(B)a t ,

dengan: k p +r (B) = 1 − k

1 B −k 2 B − ... − k p +r B

m q +r (B) = 1 − m

1 B −m 2 B − ... − m q +r B 1 B −m 2 B − ... − m q +r B

q +r

p +r

a t = ∑ m i a t −i +Z t − ∑ k j Z t −j −ω s (B)I t −b .

Dengan menggunakan metode conditional MLE seperti pada Persamaan (2.26) da- pat diperoleh estimasi parameter model intervensi ω , δ diberikan Z, ˆ φ ,ˆ θ dengan meminimumkan S ∗ (ω, δ ) jumlah kuadrat bersyarat

∗ (δ , ω) = ∑ a t (ω, δ |Z, ˆφ, ˆθ).

t =T

Contoh: misalkan W t =Z t untuk t = 1, 2, . . . , n dan t = T adalah waktu terjadinya intervensi. Anggap N t memenuhi model ARMA(1,1) dan dituliskan

(1 − 0.43B) N t = (1 − 0.37B) a t ,

lalu misalkan fungsi intervensi f (I t ) memiliki orde (0,0,1) dan dituliskan

maka didapat fungsi untuk Z t

(1 − 0.43B) Z t = P t + (1 − 0.37B) a t (3.24)

1 −δB

atau

a t = (δ + 0.37) a t −1 − 0.37δ a t −2 +Z t − (δ + 0.43)Z t −1 + 0.43δ Z t −2 −ω 0 P t , (3.25) sehingga estimasi untuk parameter ω 0 dan δ dapat diperoleh dengan meninimum- kan jumlah kuadrat bersyarat S ∗ (ω 0 , δ ) seperti pada Persamaan (3.21).

3.3.5 Diagnosis Model Intervensi

Setelah melakukan estimasi parameter intervensi, langkah selanjutnya ada- lah memeriksa model yang telah didapat apakah sudah cukup memadai untuk data yang ada. Untuk melihat apakah model sudah memadai atau belum, dapat diperiksa melalui residual a t yang dihasilkan oleh model. Model ini dikatakan memadai, jika residual memenuhi asumsi white noise dan normalitas. Flowchart prosedur pemo- delan intervensi dapat dilihat pada Lampiran B.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63