Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Materi Iman Kepada Hari Akhir di SMPN Satu Atap 2 Kamipang
A. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Materi Iman Kepada Hari Akhir di SMPN Satu Atap 2 Kamipang
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokkan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku berbeda (heterogen)(Suriansyah dkk, 2014:256). Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran. (Isjoni, 2011:14)
Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dri 4-6 anggota secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain. Menurut Isjoni pembelajaran kooperatif tipe jigsaw juga merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. Jigsaw telah dikembangkan dan diujicoba oleh Elliot Aroson dan teman-teman dari Universitas Texas, dan didopsi oleh Slavin dan teman-teman dari Universitas John Hopkins. Ditinjau dari segi etimologi, jigsaw berasal dari Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dri 4-6 anggota secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain. Menurut Isjoni pembelajaran kooperatif tipe jigsaw juga merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. Jigsaw telah dikembangkan dan diujicoba oleh Elliot Aroson dan teman-teman dari Universitas Texas, dan didopsi oleh Slavin dan teman-teman dari Universitas John Hopkins. Ditinjau dari segi etimologi, jigsaw berasal dari
Adapun langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut:
7. Siswa dibagi atas beberapa kelompok.
8. Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah dibagi menjadi beberapa sub bab.
9. Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya. Misalnya jika materi yang disampaikan mengenai sholat, maka seorang siswa akan mempelajari tentang rukun sholat, siswa lain tentang syarat sholat dan siswa lainnya akan mempelajari tentang hal-hal yang membatalkan sholat.
10. Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mediskusikannya.
11. Setiap anggota kelompok ahli kembali ke kelompok asal dan bertugas mengajar teman-temannya.
12. Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa dikenai tagihan berupa kuis individu. (Trianto, 2007:56-57)
Sesuai penjelasan diatas, penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk materi iman kepada hari akhir sudah dilaksanakan sesuai
prosedur, penulis membentuk kelompok asal secara heterogen yaitu dengan menggabungkan siswa yang pandai dan kurang pandai, setelah itu membagikan submateri iman kepada hari akhir kepada seluruh siswa, yang mendapat submateri yang sama membentuk kelompok baru yang dinamakan kelompok ahli, di dalam kelompok ahli, mereka berdiskusi mengenai submateri yang mereka dapatkan, setelah waktu habis, siswa kembali kekelompok asal masing-masing untuk menjelaskan kepada teman satu kelompok mereka apa yang baru saja didiskusikan,setelah itu melakukan kuis, merangkum pembelajaran dan selama pembelajaran berlangsung penulis menerapkan Snowball Throwing untuk menambah semangat belajar siswa.Dan dari hasil penelitian dengan siswa dan pengamat, pembelajaran kooperatif tipe jigsaw materi iman kepada hari akhir sudah dilaksanakan dan masuk kualifikasi “baik”. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw bukan hanya mampu membuat siswa aktif dan bersemangat selama pembelajaran, pembelajaran kooperatif tipe jigsaw juga mampu memunculkan rasa tanggung jawab siswa terhadap teman satu kelompoknya dan hal ini menimbulkan ketergantungan positif antar sesama anggota, siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai hasil yang maksimal.