BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Citra
Pengertian citra dari beberapa ahli yaitu menurut Hornby, citra merupakan gambaran yang terekam oleh kamera atau oleh sensor lainnya. Sedangkan
Simonett mengutarakan dua pengertian tentang citra yaitu : Pertama, gambaran obyek yang dibuahkan oleh pantulan atau pembiasan sinar yang difokuskan oleh
sebuah lensa atau sebuah cermin. Kedua, gambaran rekaman suatu obyek biasanya berupa gambaran pada foto yang dibuahkan dengan cara optik, elektro-
optik, optik mekanik, atau elektronik. Pada umumnya ia digunakan bila radiasi elektromagnetik yang dipancarkan atau dipantulkan dari suatu obyek tidak
langsung direkam pada film.” Sutanto, 1994:6 Kata citra atau yang dikenal secara luas dengan kata “gambar” dapat
diartikan sebagai suatu fungsi intensitas cahaya dua dimensi, yang dinyatakan oleh fx,y, di mana nilai atau amplitudo dari f pada koordinat spasial x,y
menyatakan intensitas kecerahan citra pada titik tersebut. Citra dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu citra diam still
Images dan citra bergerak Imoving images. Citra diam adalah citra tunggal yang tidak bergerak. Sedangkan citra bergerak adalah rangkaian citra diam yang
ditampilkan secara beruntun sekuensial, sehingga member kesan pada mata sebagai gambar yang bergerak. Setiap citra didalam rangkaian itu disebut frame.
Gambar-gambar yang tampak pada film layar lebar atau televise pada hakekeatnya terdiri dari ratusan sampai ribuan frame Sitorus,Syahriol dkk,2006
2.2 Pengolahan Citra Digital
Pengolahan citra digital adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari hal- hal yang berkaitan dengan perbaikan kualitas gambar peningkatan kontras,
transformasi warna, restorasi citra, transformasi gambar rotasi, translasi, skala, transformasi geometrik, melakukan pemilihan citra ciri feature images yang
optimal untuk tujuan analisis, melakukan proses penarikan informasi atau deskripsi objek atau pengenalan objek yang terkandung pada citra, melakukan
kompresi atau reduksi data untuk tujuan penyimpanan data, transmisi data, dan waktu proses data. Input dari pengolahan citra adalah citra, sedangkan output-nya
adalah citra hasil pengolahan.T.Sutoyo,2009 Pada pengenalan wajah proses capture sangat menentukan tingkat
kesulitan dalam komputasinya, salah satunya bahwa dalam setiap proses capture ternyata cahaya, warna, posisi, skala, dan kemiringan menjadi suatu masalah yang
perlu diperhatikan. Citra digital merupakan representatif dari citra yang diambil oleh mesin dengan bentuk pendekatan berdasarkan sampling dan kuantisasi.
Sampling menyatakan besarnya kotak-kotak yang disusun dalam baris dan kolom. Dengan kata lain sampling pada citra menyatakan besar kecilnya ukuran pixel
titik pada citra, dan kuantisasi menyatakan besarnya nilai tingkat kecerahan yang dinyatakan dalam nilai tingkat keabuan grayscale sesuai dengan jumlah bit biner
yang digunakan oleh mesin dengan kata lain kuantisasi pada citra menyatakan jumlah warna yang ada pada citra.
2.3 Pengenalan Pola