TUJUAN PROGRAM PRINSIP PENYELENGGARAAN MEKANISME PENYALURAN BANTUAN

1

A. LATAR BELAKANG

Sebagai bagian integral dari Rencana Strategis Kemristek-Dikti untuk mendorong perkembangan perguruan tinggi Indonesia menuju World Class University, Ditjen Kelembagaan Iptek dan Dikti secara konsisten memfasilitasi penyelenggaraan program- program kerja sama internasional untuk meningkatkan posisi pendidikan tinggi Indonesia di mata dunia internasional.Salah satu program unggulan yang telah mulai dirintis sejak tahun 2010 adalah program Penguatan Kelembagaan Kantor Urusan Internasional PKKUI. Program ini disusun dengan tujuan utama untuk meningkatkan jumlah perguruan tinggi yang memiliki instrumen ataupun lembaga seperti Kantor Urusan Internasional KUI dan memperkuat pengelolaan lembaga tersebut, salah satunya melalui penyelenggaraan program pengembangan kapasitas kelembagaan. Selama penyelenggaraan program PKKUI dalam format awal dari tahun 2010 hingga 2015, bantuan telah diberikan kepada 116 perguruan tinggi untuk membentuk maupun mengembangkan unit atau lembaga di dalam perguruan tinggi yang mengelola fungsi KUI, meningkat secara siginifikan dari 30 perguruan tinggi pada awal penyelenggaraan program PKKUI di tahun anggaran 2010. Data tersebut secara tersirat menunjukkan peningkatan animo perguruan tinggi untuk ikut terlibat secara aktif di dalam program Internasionalisasi pendidikan tinggi Indonesia khususnya dalam hal tata kelola kelembagaan KUI, yang pada gilirannya akan meningkatkan jumlah kerja sama yang tertangani dengan baik, dan meningkatnya jumlah dan kepuasan mahasiswa asing. Pada tahun 2016, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi melaui Ditjen Kelembagaan Iptek dan Dikti kembali menyelenggarakan program PKKUI bagi 30 tiga puluh perguruan tinggi Indonesia penerima, baik perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta, yang telah mempunyai KUI untuk mendorong dan memperkuat keberlanjutan program internasionalisasi perguruan tinggi serta memfasilitasi perguruan tinggi Indonesia yang lain untuk mulai terlibat lebih aktif dalam program internasionalisasi pendidikan tinggi Indonesia.

B. TUJUAN PROGRAM

Tujuan program bantuan ini adalah : a. Penguatan fungsi kelembagaan Kantor Urusan Internasional; b. Peningkatan kualitas, kuantitas, kesinambungan, dan resiprokalitas inisiasi kerja sama internasional yang dirintis oleh PT Indonesia dengan PTlembaga pendidikan tinggi di luar negeri.

C. PRINSIP PENYELENGGARAAN

Penyelenggaraan program bantuan ini wajib memenuhi ketentuan yang digariskan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi umum, ketentuan hukum nasional, dan hukum internasional yang berlaku, serta dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip berikut ini: a. Mengutamakan kepentingan pembangunan nasional dan berkontribusi bagi peningkatan daya saing bangsa; b. Saling menghormati kesetaraan; c. Memiliki nilai tambah dalam hal peningkatan mutu pendidikan; d. Berkelanjutan. 2

D. MEKANISME PENYALURAN BANTUAN

Besaran dana bantuan penguatan Kantor UrusanInternasional KUI pada tahun anggaran 2016 untuk satu perguruan tinggi pengusul adalah maksimum Rp. 85.000.000,- delapan puluh lima juta rupiah. Besaran bantuan yang disetujui akan bergantung pada hasil evaluasi setiap proposal yang diajukan. Dana bantuan ini akan disalurkan melalui mekanisme kontrak dengan 4 empat tahap pembayaran dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Tahap I sebesar 25 dari keseluruhan dana bantuan setelah perjanjian kerjasama ditandatangani. 2. Tahap II sebesar 25 dari keseluruhan dana bantuan apabila dana pada tahap I telah dipergunakan sekurang-kurangnya sebesar 80 . 3. Tahap III 25 dari keseluruhan dana bantuan apabila dana pada tahap I dan tahap II telah dipergunakan sekurang-kurangnya sebesar 80 . 4. Tahap IV 25 dari keseluruhan dana bantuan apabila dana pada tahap I sampai tahap III dipergunakan sekurang-kurangnya sebesar 80 . Sehubungan dengan mekanisme penyaluran tersebut, rencana pelaksanaan kegiatan harus disesuaikan dengan tahapan penyaluran dana di atas. Setiap perguruan tinggi pengusul wajib menyediakan dana pendamping sebesar minimal 10 dari total bantuan yang diterima dan dicantumkan dalam rencana anggaran.

E. PERSYARATAN