Isolasi dan karakterisasi bakteri asal laut Sulawesi untuk biokontrol penyakit vibriosis pada udang windu (Penaeus monodon Fab.)

ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI ASAL
LAUT SULAWESI UNTUK BIOKONTROL
PENYAKIT VIBRIOSIS PADA UDANG
WINDU (Penaeus monodon Fab.)

OLEH:
MULIANI

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002

ABSTRAK
IMULIANI. Isolasi Dan Karakterisasi Bakteri Asal Laut Sulawesi Untuk
jBiokontrol Penyakit Vibriosis Pada Udang Windu (Penaeus Monodon Fab.)
IDi bawah bimbingan Dr. Ir. Antonius Suwanto, M.Sc sebagai ketua, dan Dr.
:Ir.Yusminah Hala, MS sebagai anggota.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan koleksi bakteri asal laut
Sulawesi Selatan yang dapat maghambat pertumbuhan atau mengurangi virulensi


V. harveyi. Dari hasil penelitian ini diharapkan ditemukan isolat-isolat bakteri
biokontrol yang lebih berpotensi dari isolat-isolat yang ada sebelurnnya atau
sumber agen biokontrol untuk penanggulangan penyalut vibriosis pada udang
windu.
Bakteri kandidat biokontrol diisolasi dari karang, air laut dan sedimen
pantai di beberapa lokasi di Sulawesi Selatan. Uji daya hambat bakteri kandidat
biokontrol terhadap V: harveyi dilakukan baik secara in vitro maupun in vivo.
Isolat bakteri laut yang mengharnbat V: harveyi selanjutnya diuji patogenisitasnya
terhadap larva udang windu pada konsentrasi 1o8seVml.
Uji tantang secara in vitro dilakukan di dalam media kaldu SWC dalam
labu erlemeyer. Kepadatan V: harveyi patoga (MRS339 ~ifR)dibuat menjadi 10'
seVml, dan kepadatan bakteri penantang (BL542, BL546, dan BL548) dibuat
menjadi 10' seVml. Populasi MR5339 ~ifRdalam wadah diarnati pada hari ke 1,
2 , 3, dan 4 setelah inokulasi. Penelitian ini menggunakan rancangan Acak
Lengkap dengan tiga kali ulangan.
Untuk uji tantang secara in viw digunakan akuarium kaca berkapasitas 3 I
yang diisi air laut steril dengan kadar garam 28 ppt sebanyak 2 1. Akuarium
ditebari larva udang PL7 pada percobaan tahap pertarna dan PL21 pada percobaan

tahap kedua sebanyak 20 ekorlakuarium. Perlakuan dalam penelitian ini terdiri

dari kokultur MR5339 ~ i f Rdengan BL542, BL546, atau BL548, monokultur
MR5339 ~ i f Rdan
, larva udang yang tidak diinokulasi bakteri. Pengamatan larva

udang yang mati dilakukan setiap 3 jam sedang populasi bakteri dalam media
pemeliharaan dilakukan setiap 12 jam.

Untuk menentukan identitas isolat berdasarkan sekuen 16s-rRNA dari
t~akteriyang potensial menghambat !b harveyi, dilakukan analis~ssekuen gen
11 6S-rRNA.

Sebanyak 603 isolat bakteri telah diisolasi dari laut dan 15 (2.5%)
diantaranya potensial menghambat MR5 339

Rip.

Isolat BL542 memilik~daya

hambat yang paling tinggi dengan diameter zona penghambatan sebesar 1 1,5 mm,
lcemudian disusul oleh isolat BL546 dan BL547 masing-masing 11,l mm setelah

inokulasi selarna 2 hari pada media SWC 100% dalam cawan petri.
Ke 15 isolat yang potensial sebagai bakteri biokontrol bersifat gramnegatif, berbentuk batang pendek (kecuali isolat BL566 berbentuk batang
~~anjang),
urnurnnya bersifat indol negatif, motilitas negatif (kecuali isolat MK107
tlan BL566) dan semuanya bersifat amilolitik. Uji patogenisitas terhadap enam

sola at diantara ke 15 isolat tersebut menunjukkan bahwa semuanya tidak patogen
1 erhadap larva udang windu

(PL2 1 atau PL7).

Pada uji in vih-a, populasi MR5339

~ i paling
p rendah

pada perlakuan

yang dikoinokulasi dengan isolat BL542, kemudian berturut-turut perlakuan yang
dikoinokulasi dengan isolat BL546, monokultur M.5339


Rip

dan BL548.

1Secara statistik pengaruh perlakuan yang dikoinokulasi dengan isolat BL542
berbeda nyata (P