Susut Tetas dan Jenis Kelamin Itik Mojosari Berdasarkan Klasifikasi Bobot dan Indeks Telur

RINGKASAN
Rusandih. D01496074. 2001. Susut Tetas dan Jenis Kelamin Itik Mojosari
Berdasarkan Klasifikasi Bobot dan Indeks Telur. Skripsi. Jurusan Ilmu Produksi
Temak, Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama : Prof. Dr. Peni S. Hardjosworo, MSc,
Pembimbing Anggota : Ir. Rukmiasih, MS.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Produksi Temak Unggas, Jurusan
Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini
dimulai dari tanggal 16 Septem er sampai 16 November 2000.
Materi yang digunakan p da penelitian ini adalah telur tetas Itik Mojosari
sebanyak 4.417 butir, yangdibeli dari peternak itik di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
g
Itik y ~ digunakan
ini berumur 6 bulan. Mesin teta'disucihamakau
dengan
120 ml formalin 40 % untuk 2,8 m3 ruangan
selama 30 menit. Suhu dan kelembaban mesin tetas diatur pada suhu 37,5 OC dan RH
70 %. Telur-telur yang sudah dibersihkan kerabangnya diberi nomor pada kedua
bagian ujungnya dengan pensil Stadler 2B. Telur ditimbang bobotnya dengan
timbangan dial-0-gram, kemudian diukur panjang dan lebarnya dengan jangka
sorong. Telur diklasifikasikan berdasarkan bobotnya menjadi kelas kecil ( 6 0 g),

kelas sedang (50 - 60 g), dan kelas besar (>60 g). Indeks telur diklasifikasikan
menjadi tiga kelas, yaitu kelas kecil (71,55 - 76,55 %), kelas sedang (76,56 - 81,55
%), dan kelas besar (81,56 - 86,55 %). Telur disucihamakan dengan menggunakan
KMn04 40 g dan 80 ml formalin 40 % selama 10 menit, kemudian telur dimasukkan
ke dalam mesin tetas dengan posisi vertikal. Peneropongan telur dilakukan dua kali
yaitu pada hari ke-4 dan hari ke-25. Pemutaran telur dilakukan sejam sekali secara
otomatis. Setelah menetas dan kering bulunya anak itik tersebut ditimbang bobotnya
dan diidentifikasi jenis kelaminnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui susut tetas dan jenis kelarnin pada
kelas telur yang ditetaskan secara bersamaan.
Analisis uji-t menunjukkan bahwa rataan susut tetas dan perbandingan jenis
kelamin nak itik yang menetas pada masing-masing kelas telur tidak berbeda nyata.
Hasil dari penelitian ini untuk mendapatkan bobot anak itik paling kecil 40
glekor, disarankan untuk memilih bobot telur tetas sekitar 64,38 gtbutir.

b