. nama keturunan, nama kecil, umur dan pekerjaan pelapor. or or Akta kematian harus berisi pula, sekedar dapat diketahui, nama s. s.

3 0 . nama keturunan, nama kecil, umur dan pekerjaan pelapor. or or Akta kematian harus berisi pula, sekedar dapat diketahui, nama s. s.

kecil istri-istri atau suami-suaminya yang dahulu itu;

meninggal dunia dan tempat kelahirannya. (BS. 10 dst., 14.) lita lita

keturunan, nama kecil, pekerjaan dan tempat tinggal orang tua yang

ga ga

Pegawai catatan sipil tidak boleh membuat akta kematian mengenai le le bayi yang baru lahir, kalau belum nyata kepadanya bahwa kelahiran w. w.

Pasal 68.

anak itu sudah dicatatkan dalam daftar yang diperuntukkan bagi keperluan itu.

ww ww

Kalau kelahiran anak itu belum ditulis dalam daftarnya, maka Pegawai itu tidak boleh menyebutkan dalam daftar kematian bahwa anak itu meninggal dunia, tetapi hanya boleh menyatakan bahwa anak itu tidak bernyawa. Jika dalam hal itu ia ragu-ragu atas kebenaran laporan itu, ia dapat mendesak supaya anak itu diperlihatkan kepadanya. (s.d. u. dg. S. 1937-595.) la harus menerima pula keterangan dari pelapor tentang nama keturunan, nama kecil, pekerjaan dan tempat tinggal orang tua anak itu dengan penyebutan tentang tahun, bulan, hari dan jam ketika anak itu dilahirkan. Akta itu dicatatkan menurut penanggalannya dalam daftar kematian, tanpa ditetapkan apakah anak itu dilahirkan hidup atau mati. (BS.

10, 37, 43; KUHPerd. 2, 836, 1679; S. 1925-59 jo. 1930-3 pasal 32.)

Pasal 69.

Dalam jarak sepuluh pal dari gedung tempat daftar catatan sipil diselenggarakan, tidak boleh orang menguburkan mayat tanpa surat izin, yang bebas dari bea meterai dan tanpa dipungut bayaran, Yang diberikan oleh pegawai catatan sipil, setelah ia memastikan kalau ditimbangnya perlu, bahwa orang itu meninggal dunia. Izin itu tidak boleh diberikan oleh pegawai catatan sipil, kalau belum lewat dua belas jam sejak orang itu meninggal, kecuali bila oleh polisi diberi izin atau diperintahkan supaya mayat itu dikuburkan dalam waktu yang kurang daripada itu. (BS. 70, 72 dst.)

(s.d.t. dg. S. 1907-236.) Di tempat-tempat yang ditunjuk oleh Kepala Jawatan Kesehatan berdasarkan pasal 46 ayat (1) Reglemen Jawatan Kesehatan Sipil di Indonesia (S. 1882-97) sebagaimana bunyi pasal itu menurut pasal 1 ordonansi tanggal 3 Mei 1907 (S. 1907- 236), izin termaksud dalam alinea pertama pasal ini untuk menguburkan mayat tidak boleh diberikan oleh pegawai catatan sipil, kecuali kalau sudah diterimanya surat keterangan kematian yang tersebut dalam pasal 46 ayat (1) tersebut di muka dan sampul berisi surat keterangan tentang sebab kematian, sebagaimana dimaksudkan pada pasal 46 ayat (1) tersebut, berdasarkan ayat (8) huruf a pasal itu. (s.d.t. dg. S. 1907-236.) Pegawai catatan sipil melampirkan surat keterangan kematian itu pada surat izin menguburkan mayat itu. (s.d.t. dg. S. 1907-236; S. 1914-606.) Semua sampul yang diterima oleh pegawai catatan sipil yang berisi surat keterangan tentang sebab kematian diberi nomor urut olehnya dan dikirimkan kepada Kepala Jawatan Kesehatan Sipil pada saat-saat yang ditentukan olehnya. (s.d.t. dg. S. 1917-497.) Pelanggaran yang dilakukan oleh pegawai catatan sipil terhadap ketentuan dalam pasal ini, dihukum dengan denda sebanyak-banyaknya seratus gulden.

Pasal 70.

(s.d. u. dg. S, 1937-595.) Bila letak tempat penguburan lebih jauh or or dari sepuluh pal dari gedung tempat akta-akta catatan sipil dibuat, s. s. maka mayat boleh dikubur tanpa mendapat izin terlebih dahulu, asal saja mayat itu tidak dikubur sebelum lewat dua puluh empat jam lita lita

seorang saksi yang telah benar-benar melihat mayat itu. ga ga Pada waktu dimasukkan laporan kematian, harus dilampirkan surat le le

sesudah orang itu meninggal dunia dan penguburan itu dihadiri oleh

ditandatangani oleh saksi itu, untuk membuktikan bahwa penguburan w. w.

keterangan yang tertulis di atas kertas tanpa meterai dan