Pengembangan Metode Spektrofotometri UV-Vis untuk Penetapan Kadar Antibiotik Sefadroksil

PENGEMBANGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis
UNTUK PENETAPAN KADAR ANTIBIOTIK SEFADROKSIL

HIKMATULLAH

DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PENGEMBANGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis
UNTUK PENETAPAN KADAR ANTIBIOTIK SEFADROKSIL

HIKMATULLAH

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains pada
Departemen Kimia


DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

Judul Skripsi : Pengembangan Metode Spektrofotometri UV-Vis untuk Penetapan
Kadar Antibiotik Sefadroksil
Nama
: Hikmatullah
NIM
: G44076012

Disetujui

Pembimbing I

Pembimbing II

Drs Dudi Tohir, MS

NIP 195711041989031001

Rudi Heryanto, SSi, MSi
NIP 197604282005011002

Diketahui
Ketua Departemen Kimia

Prof Dr Ir Tun Tedja Irawadi, MS
NIP 195012271976032002

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Karya ilmiah ini disusun
berdasarkan penelitian dan studi pustaka yang dilaksanakan pada bulan Juni
hingga September 2012 bertempat di Laboratorium Kimia Organik dan
Laboratorium Bersama Institut Pertanian Bogor dengan judul Pengembangan
Metode Spektrofotometri UV-Vis untuk Penetapan Kadar Antibiotik Sefadroksil.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Drs Dudi Tohir, MS dan

bapak Rudi Heryanto, SSi, MSi selaku pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan selama penelitian dan penulisan karya ilmiah ini.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Pak Sabur dan keluarga besar Laboratorium
Kimia Organik yang telah membantu penulis selama menjalani penelitian. Terima
Kasih juga kepada Pak Eko dari Laboratorium Bersama yang menyediakan
spektrofotometer UV-Vis yang akan digunakan penulis. Ucapan terima kasih juga
penulis sampaikan kepada Saudari Yuniorita, Saudara Yulianto, Endro yang
membantu dalam pencarian literatur dan informasi farmasi lainnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Desember 2012

Hikmatullah

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Serang pada tanggal 9 Oktober 1983 dari Ayah Arsad
M Sulaeman dan Ibu Nurhayati. Penulis merupakan putra keempat dari empat
bersaudara.
Tahun 2001 penulis lulus dari SMU Negeri 21 Bandung dan diterima di IPB
pada Program Studi Analisis Kimia, Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam. Pada tahun 2004 penulis lulus dari Program Diploma

Analisis Kimia setelah menyelesaikan tugas akhir praktik kerja lapangan di Balai
Besar Industri Agro, Bogor, Jawa Barat.
Setelah lulus, penulis bekerja di PT Panen Djaya Abadi, Jakarta dan PT
Guardhian Pharmatama, Tangerang. Tahun 2007, penulis masuk IPB melalui tes
pada Program Sarjana Kimia Penyelenggaraan Khusus, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam.

ABSTRAK
HIKMATULLAH. Pengembangan Metode Spektrofotometri UV-Vis untuk
Penetapan Kadar Antibiotik Sefadroksil. Dibimbing oleh DUDI TOHIR dan RUDI
HERYANTO.
Antibiotik sefadroksil dihasilkan oleh jamur Cephalosporium acremonium dan
telah digunakan secara luas. Pada penelitian ini, dikembangkan metode penetapan
kadar sefadroksil dalam kapsul obat dengan menggunakan spektrofotometer
ultraviolet-tampak (UV-Vis). Metode ini lebih cepat, mudah, murah, dan terbukti
memberikan hasil pengukuran yang tidak berbeda nyata dengan metode
kromatografi cair kinerja tinggi yang menjadi rujukan United States
Pharmacopeia, untuk waktu hidrolisis selama 30 menit. Panjang gelombang
maksimum ialah 355.5 nm untuk pelarut akuades dan 351.8 nm untuk pelarut
bufer fosfat pH 5. Validasi metode spektrofotometri UV-Vis menghasilkan

akurasi, presisi, linearitas, limit deteksi dan kuantitasi yang memenuhi persyaratan
International Conference on Harmonization. Secara keseluruhan, pelarut akuades
memberikan hasil validasi yang lebih baik daripada pelarut bufer fosfat pH 5.

ABSTRACT
HIKMATULLAH. Development of UV-Vis Spectrophotometric Method for
Determination of Cefadroxil in antibiotic. Supervised by DUDI TOHIR and RUDI
HERYANTO.
Cefadroxil antibiotic is produced by Cephalosporium acremonium fungi and
has been utilized widely. In the research, determination of cefadroxil in drug
capsule by using ultraviolet-visible (UV-Vis) spectrophotometer was developed.
This method is faster, easier, cheaper, and was proven to give results which were
not different with the high performance liquid chromatograpy method which is
used as the reference method in the Unites States Pharmacopeia for 30 minutes of
hydrolysis time. The maximum wavelength was 355.5 nm in aquadest and 351.6
nm in phosphate buffer pH 5. Validation of the UV-Vis spectrophotometric
method resulted accuration, precision, linearity, detection limit and quantitation
limit complied with International Conference on Harmonization regulations.
Overall, aquadest gave better validation results as solven than phosphate buffer
pH 5.


DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR TABEL ........................................................................................
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................
PENDAHULUAN ........................................................................................
BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat ...................................................................................
Pemilihan Pelarut Standar dan Sampel ...............................................
Validasi Metode Spektrofotometri UV-Vis .........................................
Pengukuran Sefadroksil dengan Metode KCKT ...............................
HASIL DAN PEMBAHASAN
Spektrum Sefadroksil dalam Kapsul Obat ...........................................
Kadar Sefadroksil dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis ............
Kadar Sefadroksil dengan Metode KCKT ..........................................
Perbandingan Metode Spektrofotometri UV-Vis dengan KCKT ........
Hasil Validasi Metode Spektrofotometri UV-Vis ...............................


vii
vii
viii
1
1
1
1
2
2
3
4
4
5

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan ..............................................................................................
Saran ....................................................................................................

6
6


DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

7

LAMPIRAN ..................................................................................................

8

DAFTAR TABEL

1
2
3
4

Halaman
Serapan sampel sefadroksil-KOH 1 N ..........................................................
3
Kadar sefadroksil dalam sediaan kapsul obat antobiotik ...............................

4
Hasil uji statistik metode spektrofotometri UV-Vis dan KCKT ..................
5
Hasil validasi metode spektrofotometri UV-Vis ...........................................
6

DAFTAR GAMBAR

1
2

Halaman
Spektrum serapan standar sefadroksil dalam akuades dan dalam bufer
fosfat pH 5 tanpa pemanasan ........................................................................
3
Spektrum serapan standar sefadroksil 25 µg/mL dalam akuades dan dalam
bufer fosfat pH 5 setelah pemanasan selama 30 menit dengan KOH 1 N .....
3

1


PENDAHULUAN
Antibiotik adalah senyawa organik yang
dihasilkan oleh spesies mikroorganisme
tertentu dan bersifat toksik bagi spesies
mikroorganisme lain. Sifat toksik senyawa
antibiotik dapat menghambat pertumbuhan
bakteri (efek bakteriostatik) atau langsung
membunuh bakteri (efek bakteriosida)
(Sumardjo
2008).
Sefadroksil
adalah
antibiotik -laktam generasi pertama dari
sefalosporin yang mempunyai aktivitas
antibakteri spektrum luas dan bersifat
bakteriosida, bekerja dengan menghambat
pembentukan dinding sel mikroorganisme
(Tjay & Rahardja 2002).
Secara umum, obat memiliki efek samping

yang tidak diinginkan dan bersifat merugikan
bila berlebihan (Ditjen POM 1996). Untuk itu,
diperlukan pengawasan yang ketat dalam
bidang farmasi, sejak proses pembuatan
hingga penetapan kadar pada produk akhir.
Penetapan kadar sefadroksil telah banyak
dilakukan dengan menggunakan berbagai
teknik analisis, di antaranya kromatografi
lapis tipis dan kromatografi cair kinerja tinggi
(KCKT) (USP 2011).
Salah
satu
metode
lain
yang
dikembangkan untuk penetapan kadar
sefadroksil dalam sediaan farmasi (kapsul)
adalah spektrofotometri ultraviolet-tampak
(UV-Vis). Kelebihan metode ini di antaranya
menghasilkan absorbans maksimum lebih
besar dan analisanya lebih cepat. Shantier et
al. (2011) telah menunjukkan bahwa
penggunaan NaOH memberikan hasil yang
sesuai dengan International Conference on
Harmonisation
(ICH)
of
Technical
Requirement
for
Registration
of
Pharmaceutical for Human Use, namun
puncak serapannya melebar. Penelitian ini
memodifikasi pereaksi basa yang digunakan
menjadi KOH. Larutan yang digunakan juga
dimodifikasi mengikuti metode KCKT
berdasarkan USP (2011). Hasil validasi
metode modifikasi ini diharapkan akan
memenuhi persyaratan ICH.

BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang digunakan adalah
kapsul sefadroksil, standar sefadroksil (U.S.
Pharmacopoeia), KH2PO4 (p.a. Merck), pelet
KOH (p.a. Merck), dan akuades.
Alat
yang
digunakan
adalah
spektrofotometer UV-1700 Shimadzu, kuvet

kuarsa 1 cm, instrumen KCKT Prominence
LC20AD Shimadzu, kolom Shim-pack VPODS C18 4.6 mm × 25 cm, neraca analitik,
peralatan kaca, komputer, perangkat lunak UV
Probe solution versi 2.21, perangkat lunak
Microsoft Excel tahun 2007, dan saringan
Nilon 0.02 µm.
Pemilihan Pelarut Standar dan Sampel
Sepuluh
mg
standar
sefadroksil
dimasukkan ke dalam gelas piala dan
ditambahkan 20 mL akuades kemudian diaduk
dengan pengaduk magnetik selama 30 menit.
Larutan dipindahkan ke labu takar 100 mL
dan ditepatkan volumenya dengan akuades.
Larutan stok standar dengan konsentrasi 100
µg/mL tersebut diencerkan menjadi 10, 20,
30, 40, dan 50 µg/mL, masing-masing
ditambahkan KOH 1 N dan dimasukkan ke
dalam penangas air selama 15, 30, 45, dan 60
menit.
Larutan sampel dibuat dengan menimbang
serbuk kapsul setara dengan 25 mg sefadroksil
dan dimasukkan ke dalam gelas piala,
kemudian ditambahkan 60 mL akuades dan
diaduk dengan pengaduk magnetik. Larutan
dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL dan
ditepatkan volumenya dengan akuades.
Larutan stok sampel dengan konsentrasi 250
µg/mL tersebut diencerkan menjadi 25
µg/mL, lalu ditambahkan KOH 1 N dan
dimasukkan ke dalam penangas air selama 15,
30, 45, dan 60 menit
Larutan standar dan sampel juga dibuat
dalam pelarut bufer fosfat pH 5. Prosedur
pembuatannya sama seperti di atas, dengan
akuades digantikan oleh bufer tersebut.
Sampel adalah kapsul sefadroksil dengan label
klaim per kapsul mengandung 500 mg
sefadroksil.
Semua larutan standar dan
sampel diukur serapannya pada panjang
gelombang maksimum.
Validasi Metode Spektrofotometri UV-Vis
Akurasi
Serbuk kapsul setara dengan 5 mg
sefadroksil ditimbang dan dimasukan ke
dalam gelas piala, kemudian ditambah 60 mL
akuades dan diaduk dengan pengaduk
magnetik. Larutan dimasukan ke dalam labu
takar 100mL dan ditepatkan volumenya
dengan akuades. Sepuluh mL larutan sampel
50 µg/mL ini dipipet masing-masing ke dalam
3 buah labu takar berukuran 50 mL, lalu
ditambahkan larutan standar 100 µg/mL
sebanyak 10, 15, dan 20 mL, dan ditera

2

dengan pelarut. Pengukuran dilakukan 3 kali
ulangan. Nilai perolehan kembali dihitung
dengan rumus
Perolehan kembali (%) =

欠伐決


× 100%

Keterangan:
a = konsentrasi sampel + standar yang
terukur (mg)
b = konsentrasi sampel (mg)
c = konsentrasi standar teoretis yang
ditambahkan (mg)
Presisi
Larutan
sampel
diukur
dengan
spektrofotometer UV-Vis sebanyak 9 ulangan
pada hari yang sama. Nilai presisi diukur
dengan menghitung persentase simpangan
baku relatif (% RSD) data dengan
menggunakan rumus


嫌 = 彪 布岫捲件 捲 岻2
件=1

n–1

RSD (%) =



捲違

× 100%

Keterangan :
s
= simpangan baku
RSD = simpangan baku relatif
xi
= kadar sefadroksil tiap pengulangan
捲違
= rerata kadar sefadroksil
n
= jumlah ulangan
Linearitas
Setiap konsentrasi larutan standar diukur
sebanyak 6 ulangan pada kondisi optimum
dan ditentukan persamaan garisnya dengan
metode regresi linear (y = a + bx). Peubah a
menyatakan intersep dan b adalah kemiringan
garis. Linearitas kurva kalibrasi dilihat dari
nilai koefisien korelasi (r).
Limit Deteksi dan Limit Kuantitasi
Persamaan linear yang diperoleh pada uji
linearitas digunakan untuk menghitung limit
deteksi dan limit kuantitasi. Limit deteksi dan
limit kuantitasi dihitung dari rerata
kemiringan garis dan simpangan baku intersep
kurva standar tersebut dengan rumus sebagai
berikut:
鯨欠
Limit deteksi = 3.3
決博

鯨欠
Limit kuantitasi = 10 博

Keterangan:
Sa = Simpangan baku intersep
b = Rerata kemiringan

Pengukuran Sefadroksil
dengan Metode KCKT
Fase gerak ialah larutan bufer fosfat pH 5,
disiapkan dengan melarutkan 13.6 g KH2PO4
dalam 2 L akuades lalu diatur ke pH 5 dengan
KOH 10 N yang dicampur dengan asetonitril
dengan nisbah 960:40. Larutan disaring
dengan saringan nilon sebelum digunakan.
Kolom yang dipakai berukuran 4.6 mm × 250
mm dengan fase diam C18, panjang
gelombang deteksi 230 nm, dan laju alir 1.5
mL/menit.
Standar dibuat dengan menimbang secara
saksama sefadroksil lalu dilarutkan dalam
larutan bufer fosfat pH 5 hingga diperoleh
konsentrasi sekitar 1.06 mg/mL, dan disaring
dengan membran nilon. Sebanyak 10 kapsul
dikeluarkan
isinya,
dicampurkan,
dihomogenkan dengan mortar. Serbuk obat ini
ditimbang setara dengan 212 mg sefadroksil
ke dalam labu ukur 200 mL dan ditambahkan
100 mL bufer fosfat pH 5 kemudian di kocok
selama 5 menit. Larutan ditera dengan bufer
fosfat pH 5, disaring dengan membran nilon.
Larutan standar dan sampel diinjeksikan ke
dalam sistem KCKT sebanyak 10 µL dengan
kondisi kerja yang sama.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Spektrum Sefadroksil dalam Kapsul Obat
Dalam
penelitian
ini,
sefadroksil
dihidrolisis dalam pelarut akuades dan bufer
fosfat pH 5 yang lazim digunakan pada
pemisahan secara KCKT (USP 2011).
Pereaksi basa yang digunakan untuk hidrolisis
ialah KOH. Sebelumnya, Shantier et al.
(2011) telah melaporkan hidrolisis sefadroksil
menggunakan pereaksi NaOH dan akuades.
KOH digunakan dalam penelitian ini karena
merupakan basa kuat juga dan diharapkan
memberikan spektrum yang lebih baik
dibandingkan dengan menggunakan NaOH
yang spektrumnya melebar. Diagram alir
penelitian terdapat pada Lampiran 1.
Gambar 1 menunjukkan spektrum serapan
standar sefadroksil menggunakan 2 pelarut.
Terdapat 2 puncak, yaitu puncak A (229 nm
untuk akuades dan 228 nm untuk bufer fosfat
pH 5) dan puncak B (263 nm untuk akuades
dan 262 nm untuk bufer fosfat pH 5).

3

Berdasarkan USP (2011), panjang gelombang
sefadroksil dalam akuades ialah 263 nm,
maka puncak B merupakan serapan
sefadroksil. Serapan puncak B lebih rendah
dibandingkan dengan puncak A. Hal ini akan
mengakibatkan sensitivitas pengukuran tidak
baik pada konsentrasi rendah.

A

B

Gambar 1 Spektrum serapan standar sefadroksil dalam akuades (merah) dan
dalam bufer fosfat pH 5 (biru)
tanpa pemanasan.
Setelah dihidrolisis dengan KOH 1 N dan
dipanaskan dalam akuades 98 oC, kedua
pelarut memberikan spektrum serapan yang
lebih baik (Gambar 2), bila dibandingkan
dengan spektrum setelah dihidrolisis dengan
NaOH (Shantier et al. 2011). Terbentuk
serapan tunggal yang lebih kuat intensitasnya .
Puncak A pada Gambar 1 bergeser sebagai
akibat pemutusan ikatan C-N pada cincin
ß-laktam (Lampiran 2). Hasil ini serupa
dengan hasil penelitian Ivama et al. (1999)
dalam menentukan kadar sefaklor dalam
sediaan farmasi, yaitu puncak kedua pada
sefaklor menghilang setelah aminolisis dan
bergeser serapan maksimumnya ke 340 nm.
Lampiran 3 dan 4 menunjukkan spektrum
serapan
berbagai
konsentrasi
standar
sefadroksil pada pelarut akuades dan pelarut
bufer fosfat pH 5 dengan berbagai waktu
pemanasan.

Gambar 2 Spektrum serapan standar sefadroksil 25 µg/mL dalam akuades
(merah) dan dalam bufer fosfat
pH 5 (biru) setelah pemanasan selama 30 menit dengan KOH 1N.

Hidrolisis sefadroksil dengan KOH
menghasilkan larutan berwarna kuning yang
memberikan serapan maksimum 355.5 nm
pada pelarut akuades dan 351.6 nm pada
pelarut bufer fosfat pH 5. Perubahan warna
larutan menjadi kuning menunjukkan bahwa
proses hidrolisis telah berhasil. Pemutusan
ikatan C-N pada cincin ß-laktam mengubah
hibridisasi sp3 pada N menjadi sp2 dan proses
ini
disertai
eksitasi
elektron
yang
memunculkan warna kuning. Hidrolisis
ß-laktam dimungkinkan karena memiliki
regangan sudut yang besar. Atom karbon
karbonil sp2 secara normal memiliki sudut
ikatan 120o, sedangkan sudut ikatan amida
dalam cincin ß-laktam mendekati 90o
(Cairns 2004). Hasil ini serupa dengan hasil
penelitian Susidarti et al. (2008) dalam
menentukan kadar sefadroksil dalam sediaan
farmasi, yaitu perubahan larutan menjadi
kuning oleh etil asetoasetat dan formaldehida.
Selama hidrolisis sampel, intensitas
serapan meningkat hingga menit ke-45
(Tabel 1). Efek hiperkromik ini berasal dari
gugus auksokrom OH fenolik (Cairns 2004).
Tabel 1 Serapan sampel sefadroksil-KOH 1 N
Serapan

Waktu pemanasan (menit)*
15
30
45
60
0.4422 0,5668 0.6713 0.6367

Akuades
Bufer
fosfat
0.4792 0.5582 0.6717 0.6218
pH 5
Keterangan: *= rerata dari 9 ulangan presisi

Kadar Sefadroksil dengan Metode
Spektrofotometri UV-Vis
Kadar sefadroksil dalam kapsul obat
ditentukan dengan spektrofotometri UV-Vis
pada panjang gelombang maksimum, yaitu
355.5 nm untuk pelarut akuades dan 351.6 nm
untuk pelarut bufer fosfat pH 5. Rentang
konsentrasi standar yang digunakan adalah
10−50
g/mL. Lampiran 5 dan 6
menunjukkan persamaan kurva standar yang
diperoleh pada berbagai waktu pemanasan,
berturut-turut dalam kedua pelarut tersebut.
Penentuan konsentrasi sefadroksil dalam
sampel dilakukan dengan metode standar
eksternal, yaitu standar diukur terpisah dengan
sampel (Harvey 2000). Semua nilai koefisien
korelasi yang didapat memenuhi syarat ICH,
yaitu lebih besar dari 0.9970. Hasil ini
menunjukkan bahwa metode spektrofotometri
UV-Vis mampu memberikan hasil uji yang
proporsional dengan konsentrasi sefadroksil
dalam sampel.

4

Tabel 2 menunjukkan kadar sefadroksil
dalam sediaan kapsul obat yang diperoleh dari
9 ulangan dengan spektrofotometer UV-Vis.
Larutan dalam kedua pelarut memiliki kisaran
kadar 503.1 hingga 504.6 mg/kapsul.
Lampiran 7 dan 8 menunjukkan perhitungan
kadar sefadroksil tersebut.
Kadar Sefadroksil dengan Metode KCKT
(USP 2011)
Metode KCKT yang merujuk pada USP
(2011)
digunakan
sebagai
metode
pembanding
untuk
penetapan
kadar
sefadroksil. Konsentrasi standar sefadroksil
yang digunakan adalah 5, 10, dan 15 g/mL,
sedangkan sampel dibuat setara dengan 10
g/mL, disiapkan sebanyak 6 kali ulangan.
Lampiran
9
dan
10
menunjukkan
kromatogram standar dan sampel sefadroksil.
Lampiran 11 menunjukkan waktu retensi
dan luas puncak standar dan sampel
sefadroksil. Waktu retensi sefadroksil berada
di sekitar menit ke-3.3. Sedikit perbedaan
waktu antara standar dan sampel terjadi
karena terdapat perbedaan matriks di antara
keduanya. Kurva kalibrasi dibuat sebagai
hubungan konsentrasi standar dengan luas
puncak yang dihasilkan. Persamaan garis yang
diperoleh adalah y = -336887 + 2542421.2x.
Nilai koefisien korelasi yang didapat juga
sesuai dengan ICH, yaitu lebih besar dari
0.9970, menunjukkan bahwa metode KCKT
juga mampu memberikan hasil uji yang
proporsional dengan konsentrasi sefadroksil
dalam sampel.
Perbandingan luas puncak kromatogram
standar dan sampel menghasilkan kadar
sefadroksil dalam sampel kapsul obat sebesar
505.1 mg/kapsul. Nilai tersebut diperoleh dari
rerata 6 kali ulangan.

Perbandingan Metode Spektrofotmetri
UV-Vis dengan KCKT
Metode spektrofotometri UV-Vis teknik
pengerjaannya lebih mudah dibandingkan
dengan metode KCKT (sebagai rujukan).
Metode alternatif ini didapati memberikan
hasil yang sama baiknya dengan metode
KCKT. Pengujian statistik dilakukan dengan
uji beda nyata, dengan membandingkan
varians dan rerata sampel dari kedua metode.
Uji-F membandingkan ketelitian kedua
metode dan mengukur varians, sedangkan ujit membandingkan ketepatan kedua metode
dan mengukur rerata.
Hasil uji-F menunjukkan bahwa nilai
F hitung lebih kecil daripada F tabel (Tabel 3).
Artinya, varians yang dihasilkan dengan
metode spektrofotometri UV-Vis tidak
berbeda nyata dengan metode KCKT.
Sementara itu, uji-t tidak berpasangan
mendapatkan nilai thitung lebih kecil daripada
ttabel hanya pada waktu pemanasan 30 menit
(Tabel 3). Nilai thitung pada menit ke-15, 45,
dan 60 lebih besar daripada ttabel. Dapat
disimpulkan bahwa nilai rerata yang
dihasilkan kedua metode berbeda nyata pada
15, 45, dan 60 menit, tetapi tidak berbeda
nyata pada 30 menit waktu pemanasan. Uji
beda nyata ini dilakukan pada taraf
kepercayaan 95%. Lampiran 12 menunjukkan
perhitungan uji distribusi F dan uji t.
Hasil uji statistik menyatakan bahwa hasil
hidrolisis memberikan varians yang sama
untuk semua perlakuan, tetapi menunjukkan
perbedaan rerata pada menit ke-15, 45, dan
60. Berdasarkan hasil tersebut kondisi yang
baik untuk hidrolisis ialah 30 menit yang
memberikan varians yang sama dan tidak
berbeda nyata hasilnya bila dibandingkan
dengan metode KCKT.

Tabel 2 Kadar sefadroksil dalam sediaan kapsul obat antibiotik
Spektrofotometer UV-Vis
Parameter
15 menit

Akuades
30 menit 45 menit

KCKT

60 menit

15 menit

504.1

504.1

504.0

504.5

504.2

504.1

505.1

0.9974

0.9993

0.9980

0.9998

0.9998

0.9955

0.9999

0.9998

0.

1.1404

0.5124

0.5360

0.9999

0.8485

0.5671

0.5125

0.9456

0.12

0.22

0.10

0.10

0.20

0.17

0.11

0.10

0.19

Kadar
sefadroksil
(mg/kapsul)

503.1

504.1

Koefisien
korelasi (r)

0.9968

Simpangan baku
(SD)
Simpangan baku
relatif (RSD)

Bufer fosfat pH 5
30 menit 45 menit

60 menit

5

Tabel 3 Uji statistik metode spektrofotometri UV-Vis dan KCKT
Larutan

Akuades

Bufer fosfat pH 5

Waktu (menit)

Uji F
Fhitung

Uji t
F tabel

thitung

15

1.593

30

0.75

45

1.269

60

1.024

2.289

15

1.271

2.426

30

1.243

45

2.875

60

2.591

Hasil Validasi Metode Spektrofotometri
UV-Vis
Validasi adalah suatu tindakan untuk
membuktikan bahwa suatu proses atau metode
dapat memberikan hasil yang konsisten sesuai
dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dan
terdokumentasi dengan baik (Valcarcel 2000).
Keabsahan hasil yang didapatkan dari
pengembangan
metode
spektrofotometri
UV-Vis perlu dievaluasi dengan melakukan
validasi metode. Berdasarkan hasil uji
statistik, validasi hanya dilakukan pada menit
ke-30. Parameter validasi meliputi akurasi,
presisi, linearitas, limit deteksi, dan limit
kuantitasi.
Akurasi
Akurasi atau ketepatan metode analisis
ditentukan dengan metode penambahan
standar dan dinyatakan sebagai perolehan
kembali (%). Standar sefadroksil sebanyak
1.0, 1.5, dan 2.0 mg ditambahkan ke dalam
sampel obat yang berisi 0.5 mg sefadroksil.
Perolehan kembali pada pelarut akuades
berkisar 99.52−100.30%, sedangkan dalam
pelarut bufer fosfat pH 5 99.56−100.58%
(Tabel 4). Hasil ini sesuai dengan yang
disyaratkan oleh ICH, yaitu 98−102%, yang
menunjukkan bahwa metode penetapan kadar
sefadroksil secara spektrofotometri UV-Vis
telah memiliki akurasi yang tinggi dengan
hasil pengukuran dekat dengan nilai
sebenarnya. Lampiran 12 menunjukkan
perhitungan akurasi pada pelarut akuades dan
bufer fosfat pH 5.
Presisi
Presisi menggambarkan kedekatan nilai
antara serangkaian pengukuran yang didapat
dari sampel yang homogen pada kondisi
tertentu (ICH 1996). Nilai presisi merupakan
ukuran sebaran data di sekitar nilai tengahnya

ttabel

4.763
3.687

3.687

2.014
2.448

1.448
2.244

2.160

2.160

2.398

dan lazim dituliskan sebagai simpangan baku
relatif (RSD) dari sederet pengukuran (Meier
& Z nd 2000).
Tabel 4 menunjukan nilai presisi yang
didapatkan dari 9 kali pengukuran larutan
sampel 25 µg/mL. Dalam akuades, nilainya
0.2262% dan dalam bufer fosfat pH 5,
0.1683%. Hasil ini menunjukkan bahwa
analisis
antibiotik
sefadroksil
teliti
berdasarkan kriteria yang ditetapkan ICH
(1996), karena nilai RSD di bawah 2%.
Ketelitian yang tinggi menunjukkan bahwa
hasil analisis oleh analisis yang sama dalam
periode
kerja
tertentu
dan
dengan
menggunakan larutan dan peralatan yang
sama, memiliki keterulangan yang baik.
Linearitas
Linearitas menunjukkan kemampuan suatu
prosedur analisis untuk memperoleh hasil
pengujian yang sesuai dengan konsentrasi
analit dalam sampel (ICH 1996). Nilai
linearitas dievaluasi sebagai koefisien korelasi
(r).
Koefisien
korelasi
menunjukkan
hubungan antara jumlah atau konsentrasi
sampel dan respons dari persamaan kurva
regresi linear (y = a + bx).
Penentuan linearitas dilakukan dengan 5
konsentrasim sampel yaitu 10, 20, 30, 40, dan
50 g/mL, masing-masing sebanyak 6 kali
ulangan. Pada pelarut akuades, koefisien
korelasi berkisar 0.9997 dan pada pelarut
bufer fosfat pH 5 berkisar 0.9993 (Tabel 4).
Nilai koefisien korelasi yang tinggi
menunjukkan hubungan yang linear antara
sinyal detektor yang terukur dan jumlah sefadroksil dalam sampel. Nilai koefisien korelasi
yang didapatkan positif, maka kedua peubah
mempunyai hubungan searah (Supranto 2001).
Nilai kemiringan garis (a) menyatakan
sensitivitas suatu metode. Nilai kemiringan
yang kecil menunjukkan bahwa perubahan
konsentrasi yang kecil tidak terlalu

6

Tabel 4 Hasil validasi metode spektrofotometri UV-Vis
Akuades

Bufer fosfat
pH 5

Standar
ICH

Simpulan

0.2262

0.1683

0–2

Kedua pelarut memberikan hasil
yang teliti

Akurasi (%)
a) Standar 1.0 mg

99.52

100.13

b) Standar 1.5 mg
c) Standar 2.0 mg

100.30
100.07

100.58
99.55

98 – 102

Hasil pengukuran kedua pelarut
dekat dengan nilai sebenarnya

Parameter
Presisi (% RSD)

Linearitas
Koefisien korelasi

0.9997

0.9993

0.9970

Limit deteksi (µg/mL)

0.2164

0.7087



Limit kuantasi (µg/mL)

0.6557

2.1474



berpengaruh terhadap sinyal detektor yang
dihasilkan. Nilai intersep (b) menyatakan
pengaruh matriks pada larutan. Nilai intersep
yang semakin jauh dari nol menandakan
pengaruh matriks dalam larutan yang semakin
besar. Matriks memengaruhi kemampuan
suatu metode untuk mengukur konsentrasi
terkecil. Hal ini dapat mengganggu penentuan
analit dalam sampel yang ditentukan.
Lampiran 13 menunjukkan nilai a dan b yang
relatif kecil, yang menunjukkan bahwa
metode ini cukup sensitif dan pengaruh
matriks tidak signifikan.
Limit Deteksi dan Limit Kuantitasi
Limit deteksi dan limit kuantitasi
ditentukan dari persamaan regresi linear rerata
hasil uji linearitas. Limit deteksi merupakan
jumlah atau konsentrasi terkecil analit yang
dapat dideteksi dan secara statistis dapat
dibedakan dari sinyal blangko. Limit
kuantitasi adalah jumlah atau konsentrasi
terkecil analit yang dapat ditentukan dan dapat
dipercaya (Valcarcel 2000). Limit deteksi dan
kuantitasi dihitung dari nilai simpangan baku
intersep dan rerata kemiringan dari persamaan
regresi linear rerata.
Limit deteksi metode spektrofotometri
UV-Vis pada pelarut akuades ialah 0.2164
g/mL (Tabel 4). Nilai ini menunjukkan
bahwa pada konsentrasi kurang dari 0.2164
g/mL keberadaan sefadroksil menjadi tidak
terdeteksi dalam akuades. Limit deteksi pada
pelarut bufer fosfat pH 5 lebih tinggi, yaitu
0.7087 g/mL.

Kedua pelarut menunjukkan hubungan linear antara sinyal yang
terukur dan jumlah sefadroksil
dalam sampel .
Konsentrasi terendah pada kedua
pelarut yang dapat membedakan
sinyal sefadroksil dan blangko
Konsentrasi terendah pada kedua
pelarut yang memberikan ketelitian dan ketepatan yang baik

Nilai limit kuantitasi diperoleh sebesar
0.6557 g/mL pada pelarut akuades dan
2.1476 g/mL pada pelarut bufer fosfat pH 5.
Konsentrasi analit yang terukur di bawah nilai
ini akan memberikan ketelitian dan ketepatan
yang tidak baik. Lampiran 14 menunjukkan
perhitungan limit deteksi dan limit kuantitasi.

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Metode spektrofotometri UV-Vis dengan
hidrolisis selama 30 menit dapat digunakan
dalam penetapan kadar sefadroksil dalam
kapsul
obat
antibiotik.
Metode
ini
memberikan hasil pengukuran yang tidak
berbeda nyata dengan metode KCKT. Hasil
validasi metode spektrofotometri UV-Vis
menghasilkan akurasi, presisi, linearitas, limit
deteksi dan kuantitasi yang memenuhi
persyaratan ICH. Secara umum, pelarut
akuades memberikan hasil validasi yang lebih
baik daripada pelarut bufer fosfat pH 5.

Saran
Perlu
dilakukan
analisis
terhadap
parameter-parameter validasi yang lain seperti
intermediet presisi, ketersalinan, spesifisitas,
ketangguhan, dan uji kesesuaian sistem.

7

DAFTAR PUSTAKA
Cairns D. 2004. Intisari Kimia Farmasi.
Puspita RM, penerjemah; Simanjuntak J,
editor. Jakarta: ECG. Terjemahan dari:
Essential of Pharmaceutical Chemistry.
Ditjen POM Depkes RI. 1996. Kompedia
Obat Bebas. Jakarta: Ditjen POM Depkes
RI.
Harvey D. 2000. Modern Analytical
Chemistry. New York: McGraw-Hill.
[ICH] International Conference on Harmonization. 1995. Validation of Analytical
Procedures: Text and Methodology Q2
(R1) [terhubung berkala]. www.ich.org.
[1 Nov 2012]
Ivama VM et al. 1999. Spectrophotometric
determination of cefaclor in pharmaceutical preparations. J Quimica Nova
22:201-204.
Meier PC, Z nd RE. 2000. Statistical Methods
in Analytical Chemistry. Ed ke-2.
New York: J Wiley.
Shantier SW, Gadkariem EA, Ibrahim KE,
El-Obied HA. 2011. Spectrophotometric
determination of cefadroxil in bulk and
dosage form using sodium hydroxide.
E-J Chem 8(3):1314-1322.
Sumardjo D. 2008. Buku Panduan
Kuliah
mahasiswa Kedokteran Program Strata 1
Fakultas Bioeksata. Jakarta: ECG.
Supranto J. 2001. Statistik. Jakarta: Erlangga.
Susidarti RA. Rianti A, Martono S. 2008.
Penetapan kadar sefadroksil secara
spektrofotometri visible menggunakan
pereaksi etil asetoasetat dan formaldehida.
Maj Farmi Indones 19:41-47.
Tjay TH, Rahardja K. 2002. Obat-obat
Penting: Khasiat Penggunaan, dan Efekefek Sampingnya. Ed ke-4. Jakarta: Elex
Media Komputindo.
[USP] United States Pharmacopoiea 2011.
USP 34. Maryland: USP Convention.
Valcarcel M. 2000. Principle of Analytical
Chemistry. Heidelberg: Springer.

DAFTAR LAMPIRAN

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Halaman
Diagram alir penelitian ..................................................................................
9
Reaksi hidrolisis sefadroksil .. ......................................................................
10
Spektrum serapan standar dan sampel sefadroksil dalam akuades ...............
11
Spektrum serapan standar dan sampel sefadroksil dalam bufer fosfat pH 5..
12
Kurva standar sefadroksil dalam akuades pada 355.5 nm ..........................
13
Kurva standar sefadroksil dalam bufer fosfat pH 5 pada 351.5 nm ...........
14
Kadar sefadroksil dalam kapsul obat dengan metode spektrofotometri
UV-Vis dalam akuades .................................................................................
15
Kadar sefadroksil dalam kapsul obat dengan metode spektrofotometri
UV-Vis dalam bufer fosfat pH 5 ....................................................................
17
Kromatogram standar sefadroksil .................................................................
19
Kromatogram sampel sefadroksil 10 µg/mL .................................................
20
Kadar sefadroksil dalam kapsul obat dengan metode KCKT ........................
21
Uji statistika metode spektrofotometri UV-Vis dan KCKT ...........................
22
Perolehan kembali kadar sefadroksil dalam kapsul obat dengan metode
spektrofotometri UV-Vis pada waktu pemanasan 30 menit ..........................
24
Linearitas kadar sefadroksil dengan metode spektrofotometri UV-Vis .........
25
Limit deteksi (LOD) dan limit kuantitasi (LOQ) sefadroksil dengan
metode spektrofotometri UV-Vis ..................................................................
26

LAMPIRAN

9

Lampiran 1 Diagram alir penelitian
Standar sefadroksil dan
sampel obat

Metode spektrofotometri:

Metode rujukan
USP (2011)
(KCKT)

1. Preparasi standar dan sampel
2. Penentuan panjang gelombang
maksimum
3. Penentuan kurva standar
4. Penentuan kadar sefadroksil
dalam sampel

Uji statistika

Validasi metode:
Akurasi, presisi, linearitas,
limit deteksi, dan kuantitasi
Pelarut: Akuades, bufer fosfat pH 5
Waktu hidrolisis: 15, 30, 45, 60 menit

10

Lampiran 2 Reaksi hidrolisis sefadroksil
S
CONH

HO

+ KOH
N

NH2

H3C CH3

O

Sefadroksil

COOH

O

HO

NH

COOH
HN

C
H

N

O

Turunan 2,5-diketopiperazina

C

C
CH3

CH2SH

11

Lampiran 3 Spektrum serapan standar dan sampel sefadroksil dalam akuades

(a) Waktu pemanasan 15 menit

(b) Waktu pemanasan 30 menit

(c) Waktu pemanasan 45 menit

(d) Waktu pemanasan 60 menit

Keterangan :
=
=
=
=
=
=

Standar sefadroksil 10 µg/mL
Standar sefadroksil 20 µg/mL
Standar sefadroksil 30 µg/mL
Standar sefadroksil 40 µg/mL
Standar sefadroksil 50 µg/mL
Sampel kapsul sefadroksil 25 µg/mL

12

Lampiran 4 Spektrum serapan standar dan sampel sefadroksil dalam bufer fosfat pH 5

(a) Waktu pemanasan 15 menit

(c) Waktu pemanasan 45 menit
Keterangan :
=
=
=
=
=
=

Standar sefadroksil 10 µg/mL
Standar sefadroksil 20 µg/mL
Standar sefadroksil 30 µg/mL
Standar sefadroksil 40 µg/mL
Standar sefadroksil 50 µg/mL
Sampel kapsul sefadroksil 25 µg/mL

(a) Waktu pemanasan 30 menit

(d) Waktu pemanasan 60 menit

13

Waktu pemanasan 15 menit
Konsentrasi
No
Absorbans
(µg/mL)
1

10

0.1340

2
3
4
5

20
30
40
50

0.3629
0.5447
0.7275
0.8972

Waktu pemanasan 45 menit
Konsentrasi
No
(µg/mL)
1
10
2
20
3
30
4
40
5
50
Waktu pemanasan 60 menit
Konsentrasi
No
(µg/mL)
1
10
2
20
3
30
4
40
5
50

Absorbans
0.2289
0.4436
0.6627
0.8867
1.1620

Absorbans
0.2059
0.5226
0.7734
1.0244
1.2902

60

y = - 0.016010 + 0.023093x
r = 0.9974

1,0000

0,5000
0,0000
0

20

40

60

Konsentrasi (µg/mL)

Absorbans
0.2678
0.5357
0.8035
1.0448
1.3392

40

1,5000

Absorbans

10
20
30
40
50

20

Konsentrasi (µg/mL)

1,5000

Absorbans

1
2
3
4
5

y = - 0.034040 + 0.018910x
r = 0.9968

1,0000
0,8000
0,6000
0,4000
0,2000
0,0000
0

y = 0.00263 + 0.026519x
r = 0.9993

1,0000
0,5000
0,0000
0

20

40

60

Konsentrasi (µg/mL)

Absorbans

Waktu pemanasan 30 menit
Konsentrasi
No
(µg/mL)

Absorbans

Lampiran 5 Kurva standar sefadroksil dalam akuades pada 355.5 nm

1,5000

y = - 0.03782 + 0.026704x
r = 0.9980

1,0000
0,5000
0,0000
0

20

40

Konsentrasi (µg/mL)

60

14

Lampiran 6 Kurva standar sefadroksil dalam bufer fosfat pH 5 pada 351.5 nm

1

10

0.1832

2
3
4
5

20
30
40
50

0.3698
0.5729
0.7700
0.9730

Absorbans

Waktu pemanasan 15 menit
Konsentrasi
No
Absorbans
(µg/mL)

1,2000
1,0000
0,8000
0,6000
0,4000
0,2000
0,0000
0

Waktu pemanasan 45 menit
Konsentrasi
No
Absorbans
(µg/mL)
1
2
3
4
5

10
20
30
40
50

0.2408
0.5422
0.8342
1.0311
1.3539

Waktu pemanasan 60 menit
Konsentrasi
No
Absorbans
(µg/mL)
1
2
3
4
5

10
20
30
40
50

0.2466
0.4935
0.7408
0.9856
1.2334

40

60

Absorbans

y = - 0.00775 + 0.022425x
r = 0.9998

0

20

40

60

Konsentrasi (µg/mL)

1,6000
1,4000
1,2000
1,0000
0,8000
0,6000
0,4000
0,2000
0,0000

y = - 0.01409 + 0.027151x
r = 0.9955

Absorbans

0.2139
0.4484
0.6581
0.8905
1.1141

1,2000
1,0000
0,8000
0,6000
0,4000
0,2000
0,0000

0

20

40

60

Konsentrasi (µg/mL)

Absorbans

10
20
30
40
50

20

Konsentrasi (µg/mL)

Waktu pemanasan 30 menit
Konsentrasi
No
Absorbans
(µg/mL)
1
2
3
4
5

y = - 0.02016 + 0.019798x
r = 0.9998

1,4000
1,2000
1,0000
0,8000
0,6000
0,4000
0,2000
0,0000

y = 0.00027 + 0.024657x
r = 0.9999

0

20

40

Konsentrasi (µg/mL)

60

15

Lampiran 7 Kadar sefadroksil dalam kapsul obat dengan metode spektrofotometri UV-Vis dalam
akuades
Waktu pemanasan 15 menit
Ulangan

Bobot obat
(mg)

Absorbans

Konsentrasi
terbaca (µg/mL)

Kadar dalam
1 kapsul (mg)

1

26.90

0.4431

25.2322

503.1343

2

26.90

0.4429

25.2216

502.9229

3

26.90

0.4424

25.1951

502.3945

4

26.80

0.4409

25.1158

502.6819

5

26.80

0.4403

25.0841

502.0475

6

26.90

0.4442

25.2903

504.2928

7

26.90

0.4426

25.2057

502.6059

8

26.80

0.4416

25.1528

503.4225

9

26.80

0.4422

25.1846

504.0589

Rerata

503.0624

Selang kepercayaan

0.6826

Waktu pemanasan 30 menit

1

Bobot obat
(mg)
26.90

0.5668

Konsentrasi
terbaca (µg/mL)
25.2375

2

26.90

0.5666

25.2289

503.0685

3

26.80

0.5648

25.1509

503.3844

4

26.90

0.5682

25.2981

504.4483

5

26.80

0.5644

25.1336

503.0382

6

26.90

0.5683

25.3025

504.5361

7

26.80

0.5683

25.3025

506.4187

8

26.90

0.5673

25.2592

503.6727

9

26.80

0.5662

25.2115

504.5973

Ulangan

Absorbans

Rerata

Kadar dalam
1 kapsul (mg)
503.2399

504.0449

Selang kepercayaan

0.8781

Waktu pemanasan 45 menit
Ulangan

Bobot obat
(mg)

Absorbans

Konsentrasi
terbaca (µg/mL)

Kadar dalam
1 kapsul (mg)

1

26.80

0.6699

25.1620

503.6066

2

26.80

0.6697

25.1544

503.4545

3

26.80

0.6709

25.1997

504.3612

4

26.90

0.6719

25.2374

503.2380

5

26.80

0.6712

25.2110

504.5873

6

26.90

0.6736

25.3015

504.5161

7

26.90

0.6729

25.2751

503.9897

8

26.80

0.6707

25.1921

504.2090

9

26.80

0.6711

25.2072

504.5113

Rerata
Selang kepercayaan

504.0526
0.3945

16

lanjutan Lampiran 7
Waktu pemanasan 60 menit
Ulangan

Bobot obat
(mg)

Absorbans

Konsentrasi
terbaca (µg/mL)

Kadar dalam
1 kapsul (mg)

1

26.80

0.6342

25.1655

503.6767

2

26.90

0.6368

25.2629

503.7464

3

26.80

0.6353

25.2067

504.5013

4

26.90

0.6369

25.2666

503.8202

5

26.90

0.6365

25.2516

503.5211

6

27.00

0.6401

25.3865

504.3362

7

26.90

0.6374

25.2854

504.1951

8

26.80

0.6361

25.2367

505.1017

9

26.90

0.6374

25.2854

504.1951

Rerata

504.1215

Selang kepercayaan

Keterangan :
1 kapsul ~ 500 mg sefadroksil
Bobot 10 kapsul dengan isi
Bobot 10 kapsul kosong
Bobot rerata isi kapsul
Contoh perhitungan:
(Ulangan 1, waktu
pemanasan 60 menit)

Kadar sefadroksil .=.

0.4127

= 6.7302 g
= 1.0981 g
= 0.56321 g

yy .= .-0.03782 + 0.026701x
0.6342 .= .-0.03782 + 0.026701x
0.6342 + 0.037682
x .=
0.026701
.= 25.1655 µg/mL
25.1655 µg
mL
×

1000 mg
1g

×

×

1 mg
1000 µg
500 mg
525 mg

×

100 mL
26.8 mg

×

100 mL
1 mL

× 0.56321 g

.=. 505.5899 mg

.=. 503.6767 mg
t × SD
√n
2.31 × 0.5360
.=.
√9

Selang kepercayaan (taraf kepercayaan 95%, t : 2.31) .=.

.=. 0.4127

17

Lampiran 8 Kadar sefadroksil dalam kapsul obat dengan metode spektrofotometri UV-Vis
dalam bufer fosfat pH 5
Waktu pemanasan 15 menit
Ulangan

Bobot obat
(mg)

Absorbans

Konsentrasi
terbaca (µg/mL)

Kadar dalam
1 kapsul (mg)

1

26.80

0.4790

25.2126

504.6193

2

26.90

0.4803

25.2783

504.0535

3

26.80

0.4779

25.1571

503.5085

4

26.90

0.4811

25.3187

504.8591

5

26.80

0.4766

25.0914

502.1936

6

26.90

0.4802

25.2733

503.9538

7

26.80

0.4781

25.1672

503.7107

8

26.90

0.4811

25.3187

504.8591

9

26.80

25.2025

504.4171
504.0194
0.7699

0.4788
Rerata
Selang kepercayaan

Waktu pemanasan 30 menit
Ulangan

Bobot obat
(mg)

Absorbans

Konsentrasi
terbaca (µg/mL)

Kadar dalam
1 kapsul (mg)

1

26.80

0.5589

25.2687

505.7422

2

26.90

0.5590

25.2731

503.9498

3

26.80

0.5578

25.2196

504.7594

4

26.90

0.5596

25.2999

504.4842

5

26.80

0.5586

25.2553

505.4740

6

26.80

0.5569

25.1795

503.9569

7

26.90

0.5596

25.2999

504.4842

8

26.80

0.5557

25.1260

502.8861

9

26.80

0.5575
Rerata

25.2062

504.4913
504.4698

Selang kepercayaan

0.6533

Waktu pemanasan 45 menit
Ulangan

Bobot obat
(mg)

Absorbans

Konsentrasi
terbaca (µg/mL)

Kadar dalam
1 kapsul (mg)

1

26.80

0.6699

25.1921

504.2090

2

26.90

0.6727

25.2952

504.3905

3

26.80

0.6695

25.1773

503.9128

4

26.90

0.6727

25.2952

504.3905

5

26.90

0.6723

25.2805

504.0974

6

26.90

0.6717

25.2584

503.6567

7

26.90

0.6715

25.2510

503.5091

8

26.80

0.6709

25.2289

504.9456

9

26.90

0.6731

25.3099

504.6836

Rerata
Selang kepercayaan

504.1995
0.4367

18

lanjutan Lampiran 8
Waktu pemanasan 60 menit

1

Bobot obat
(mg)
26.80

0.6212

Konsentrasi
terbaca (µg/mL)
25.1827

2

26.80

0.6212

25.1827

504.0209

3

26.80

0.6217

25.2023

504.4272

4

26.90

0.6227

25.2435

503.3596

5

26.80

0.6219

25.21111

504.5893

6

26.80

0.6213

25.1868

504.1030

7

26.90

0.6231

25.2598

503.6846

8

26.80

0.6215

25.1949

504.2651

9

26.80

0.6220

25.2152

504.6714

Ulangan

Absorbans

Kadar dalam
1 kapsul (mg)
504.0209

Rerata

504.1269

Selang kepercayaan

Keterangan :
1 kapsul ~ 500 mg sefadroksil
Bobot 10 kapsul dengan isi
Bobot 10 kapsul kosong
Bobot rerata isi kapsul

= 6.7302 g
= 1.0981 g
= 0.56321 g

yy = -0.00027 + 0.024657x
0.6212 = -0.000027 + 0.024657x
0.6212 – 0.000027
x=
0.024657
x = 25.1827 µg/mL

Contoh perhitungan:
(Ulangan 1, waktu
pemanasan 60 menit)

Kadar sefadroksil .=.

0.3946

25.1827 µg
1 mg
100 mL
50 mL
×
×
×
× 0.56321 g
mL
1000 µg
26.8 mg
5 mL
×

1000 mg
500 mg
×
.=. 505.5899 mg
1g
525 mg

.=. 504.0209 mg

t × SD
√n
2.31 × 0.5125
.=.
√9

Selang kepercayaan (taraf kepercayaan 95%, t : 2.31) .=.

.=. 0.3946

19

Lampiran 9 Kromatogram standar sefadroksil
3.343

mAU
1000 230nm,4nm (1.00)

900

800

700

600

500

400

300

200

100

0

-100
0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

7.0

8.0

9.0

min

7.0

8.0

9.0

min

(a) Konsentrasi 5 µg/mL
3.363

mAU
230nm,4nm (1.00)
3500
3250
3000
2750
2500
2250
2000
1750
1500
1250
1000
750
500
250
0
-250
-500
0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

(b) Konsentrasi 10 µg/mL
3.382

mAU
4000 230nm,4nm (1.00)

3500

3000

2500

2000

1500

1000

500

0

-500
0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

(c) Konsentrasi 15 µg/mL

7.0

8.0

9.0

min

20

Lampiran 10 Kromatogram sampel sefadroksil 10 µg/mL
3.325

mAU
230nm,4nm (1.00)
3500

3000

2500

2000

1500

1000

500

0

-500
0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

7.0

8.0

9.0

min

21

Lampiran 11 Kadar sefadroksil dalam kapsul obat dengan metode KCKT

Luas
puncak
9243138
22255487
34667350

Kadar sefadroksil dalam kapsul obat
Waktu retensi Bobot obat
Ulangan
(menit)
(mg)
1
3.325
218
2
3.336
218
3
4
5
6

3.354
3.352
3.363
3.359

216
216
216
216

y = -3368887 + 2542421.2x
r = 0.9998

40000000
Luas puncak

Luas puncak dan standar sefadroksil
Waktu
Konsentrasi
No
retensi
(µg/mL)
(menit)
1
5
3.344
2
10
3.362
3
15
3.364

30000000
20000000
10000000
0
0

5

Luas
puncak
22752306
22661617

Konsentrasi
terbaca (µg/mL)
10.2741
10.2385

Kadar dalam 1 kapsul
(mg)
505.5899
503.8380

22538935
22502523
22525714
22436522

10.1902
10.1759
10.1850
10.1499

506.1043
505.3941
505.8460
504.1027

Rerata
Selang kepercayaan
Keterangan :
1 kapsul ~ 500 mg sefadroksil
Bobot 10 kapsul dengan isi
Bobot 10 kapsul kosong
Bobot rerata isi kapsul

505.1458
0.9916

= 6.7302 g
= 1.0981 g
= 0.56321 g
y .= .-3368887 + 2542421.2x
22752306 .= .-3368887 + 2542421.2x
22752306 + 3368887
x .=
2542421.2
.= 10.2741 µg/mL

Contoh perhitungan:
(Ulangan 1 )

Kadar sefadroksil .=.

10
15
Konsentrasi (µg/mL)

10.2741 µg
mL
×

1000 mg
1g

×

×

1 mg
1000 µg
500 mg
525 mg

×

200 mL
218.0 mg

×

100 mL
1 mL

× 0.56321 g

.=. 505.5899 mg

.=.505.5899 mg

t × SD
√n
2.57 x 0.9456
.=.
√9

Selang kepercayaan (taraf kepercayaan 95%, t : 2.31) .=.

.=. 0.9916

20

22

Lampiran 12 Uji statistika metode spektrofotometri UV-Vis dan KCKT
Uji distribusi F
No
1

Larutan

Waktu (menit)

Akuades

S2

Fhitung

15

0.7492

1.591

30

1.0916

0.750

45

0.5124

3.402

0.9990

0.895

0.9999

0.893

30

0.8485

1.241

45

0.5671

2.777

60

0.5125

3.401

60
2

15

Bufer fosfat pH 5

S1

0.9451

Keterangan: S1 = Simpangan baku metode spektrofotometri UV-Vis
S2 = Simpangan baku metode KCKT

Contoh perhitungan:
(Akuades, 15 menit)

F hitung

.=
.=

(S 1 )2
(S 2 )2
(0.9451)2
(0.7492)2

.= 0.1591

F tabel (derajat bebas; v1 = 5, v2 = 8 pada taraf kepercayaan 95%) = 3.687
F hitung < F tabel (Varians kedua metode tidak berbeda nyata)
Uji perbedaan (uji-t)
No
1

2

Larutan
Akuadest

Bufer fosfat pH 5

Keterangan :

n1
n2
S2pool

Waktu (menit)

S2pool

Spool

thitung

15

0.6890

0.8301

4.763

30

1.0768

1.0377

2.013

45

0.5051

0.7107

2.919

60

0.5203

0.7213

2.694

15

0.9588

0.9792

2.183

30

0.7866

0.8869

1.446

45

0.5415

0.7359

2.240

60

0.5052

0.7108

2.720

= Jumlah sampel KCKT = 6
= Jumlah sampel spektrofotometri UV-Vis = 9
= Varian dari kedua kelompok

23

lanjutan Lampiran 12
Contoh perhitungan:
(Bufer fosfat pH 5, 60 menit)
S 2 pool .=

(n 1 –1)2S 1 2 + (n 2 –1)2S 2 2

(n 1 + n 2 – 2)
(6–1) 0.94512 + (9–1) 0.51252
.=
(6 + 9 – 2)
.= 0.5052

S pool .= 0.7108
t hitung .=

| x1 – x2 |

√n

1

S pool

.+
1

1

n

2

.= |505.1458 – 504.1269|
0.5052
.= 2.270

Derajat bebas =



1 .+ 1
6 9

n1 + n2 – 2

=6+9–2
= 13
ttabel dengan derajat bebas = 13 pada taraf kepercayaan 95% = 2.398
thitung < ttabel (tidak berbeda nyata)

24

Lampiran 13 Perolehan kembali kadar sefadroksil dalam kapsul obat dengan metode spektrofotometri UV-Vis pada waktu pemanasan 30 menit
Pelarut akuades
Standar sefadroksil (mg)
Ditambahkan
Terukur
0.9968
1.0031

1.5598

2.0552

Sampel sefadroksil
terbaca (mg)

Perolehan
kembali

Rerata
(%)

Selang
kepercayaan

RSD
(%)

99.52

0.3307

0.13

100.30

0.7743

0.31

100.07

0.7425

0.30

99.37

0.9990

0.5017

99.59

0.9992

99.61

1.5589

99.94

1.5674

0.5017

100.48

1.5671

100.47

2.0554

100.01

2.0511

0.5017

99.80

2.0632

100.39

Pelarut bufer fosfat pH 5
Standar sefadroksil (mg)
Ditambahkan

0.9918

1.5242

2.0132

Terukur

Sampel sefadroksil
terbaca (mg)

0.9958
0.9909
0.9926
1.5329
1.5307
1.5353
2.0082
2.0018
2.0027

Perolehan
kembali

100.40
99.91
100.09
100.57
100.42
100.73
99.75
99.44
99.48

0.5169

0.5169

0.5169

Rerata

Selang

RSD

(%)

kepercayaan

(%)

100.13

0.6177

0.25

100.58

0.3736

0.15

99.55

0.4273

0.17

Contoh perhitungan:

a –b
× 100%
c
2.5251 – 0.51699 100%
.=
×
2.0132

Perolehan kembali (%) .=

.= 99.75%
Keterangan :
a = konsentrasi sampel + konsentrasi standar terukur (mg)
b = konsentrasi sampel (mg)
c = konsentrasi standar yang ditambahkan (mg)
t × SD
√3
4.30 × 0.1721
.=
√3
.= 0.4273

Selang kepercayaan .=

SD
× 100%
Rerata
0.1721
.=
× 100%
99.55
.= 0.17%

Simpangan baku relatif (%) .=

25

Lampiran 14 Linearitas kadar sefadroksil dengan metode spektrofotometri UV-Vis
Serapan standar sefadroksil dalam pelarut akuades
Konsentrasi (µg/mL)
10
20
30
40
50

1
0.2264
0.4481
0.6619
0.8807
1.1609

2
0.2266
0.4443
0.6633
0.8821
1.1671

Absorbans
3
4
0.2269
0.2273
0.4463
0.4454
0.6619
0.6616
0.8861
0.8871
1.1635
1.1659

5
0.2289
0.4436
0.6627
0.8867
1.1620

6
0.2244
0.4444
0.6656
0.8801
1.1619

Serapan standar sefadroksil dalam pelarut bufer fosfat pH 5
Konsentrasi (µg/mL)
10
20
30
40
50

1
0.2125
0.4454
0.6536
0.8870
1.1146

2
0.2115
0.4489
0.6609
0.8820
1.1150

Absorbans
3
4
0.2148
0.2139
0.4503
0.4484
0.6591
0.6581
0.8873
0.8905
1.1089
1.1141

5
0.2289
0.4436
0.6627
0.8867
1.1620

Linearitas standar sefadroksil dalam pelarut akuades
Ulangan
1
2
3
4
5
6
Rerata
Simpangan baku
Selang kepercayaan

=
=
=

Persaman garis (y = a+ bx)
a
b
r
-0.014880
0.023016
0.9970
-0.018960
0.023188
0.9967
-0.016960
0.023130
0.9973
-0.018210
0.023189
0.9971
-0.016010
0.023093
0.9974
-0.017930
0.023107
0.9972
-0.017158
0.023121
0.9971
0.001516
0.000065
0.000248
1.59 × 10-3 6.82 × 10-5
2.60 × 10-4

Linearitas standar sefadroksil dalam pelarut bufer fosfat pH 5 pada 30 menit
Ulangan
1
2
3
4
5
6
Rerata
Simpangan baku
Selang kepercayaan

Contoh perhitungan :
(Pelarut bufer fosfat pH 5)

=
=
=

Persaman garis (y = a+ bx)
a
b
r
-0.011120
0.022458
0.9997
-0.008370
0.022401
0.9997
-0.003480
0.022252
0.9997
-0.007750
0.022425
0.9998
-0.016010
0.023093
0.9974
-0.003240
0.022254
0.9997
-0.008328
0.022481
0.9993
0.004828
0.000313
0.000948
5.06 × 10-3
3.28 × 10-4
9.94 × 10-4

t × SD
√n
2.57 × 0.004828
.=.
√6

Selang kepercayaan (taraf kepercayaan 95%, t : 2.57) .=.

.=. 5.06 × 10-3

6
0.2140
0.4513
0.6595
0.8877
1.1085

26

Lampiran 15 Limit deteksi (LOD) dan limit kuantitasi (LOQ) sefadroksil dengan metode spektrofotometri UV-Vis
Intersep (a)

Parameter

Kemiringan (b)

Akuades

Bufer fosfat pH 5

Akuades

Bufer fosfat pH 5

Rerata

-0.017158

-0.008328

0.023121

0.022481

Simpangan baku

0.001516

0.004828

0.000065

0.000313

LOD

.= 3.3 ×

Sa

b
0.001516
.= 3.3 ×
0.023121
.= 0.2163 µg/mL

LOQ

.=
.=

Sa
b
0.001516
10 ×
0.023121
10 ×

.= 0.6557 µg/mL