Pembentukkan Portofolio Optimal Pembiayaan Pada Unit Usaha Syariah Pt Bank Xyz
PEMBENTUKKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PEMBIAYAAN
PADA UNIT USAHA SYARIAH PT BANK XYZ
ANDRA YULIASTUTI SUPARNO
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pembentukkan
Portofolio Optimal Pembiayaan pada Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ adalah
benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, April 2016
Andra Yuliastuti Suparno
NIM H24134010
ABSTRAK
ANDRA YULIASTUTI SUPARNO. Pembentukkan Portofolio Optimal
Pembiayaan pada Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ. Dibimbing oleh FARIDA
RATNA DEWI.
Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank XYZ merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang jasa dengan fungsi utama menghimpun dan menyalurkan dana
kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Tingginya risiko terhadap
pembiyaan memaksa UUS PT Bank XYZ untuk membentuk portofolio
pembiayaan yang optimum.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
kondisi portofolio pembiayaan dan pendapatan bagi hasil portofolio pembiayaan,
menganalisis pembentukan portofolio pembiayaan optimum.Penelitian
menggunakan metode Markowitz.Semakin tinggi penyaluran dana yang diberikan
akan mengakibatkan peningkatan risiko pembiayaan. Dengan menggunakan
metode Markowitz diperoleh kombinasi portofolio pembiayaan optimum
berdasarkan jenis pembiayaan dengan meminimumkan risiko portofolio
pembiayaanmenjadi 0.1261 dengan nilai portofolio pembiayaan sebesar 0.0649
apabila UUS PT Bank XYZ memprioritaskan pemberian pembiayan pada jenis
pembiayaan murabahah sebesar 34.06 persen, pembiayaan ijarah sebesar 20.98
persen, dan pembiayaanmusyarakah dan MMQ sebesar 22.48 persen.
Kata kunci: metode markowitz ,portofolio pembiayaan, unit usaha syariah.
ABSTRACT
ANDRA YULIASTUTI SUPARNO. Portfolio Optimal Financing on Sharia
Business Unit of PT Bank XYZ. Supervised by FARIDA RATNA DEWI.
Sharia Business Unit (UUS) PT Bank XYZ is company in the field of
services with primary function to collect and distribute funds to the people who
needs funds. The high risks of financing forced UUS PT Bank XYZ to establish
optimum financing portfolio. The purpose of this study were to analyze the
condition of the financing portfolio and profit sharing financing portfolio, analyze
the formation of optimum financing portfolio. This study used Markowitz method.
The higher the distribution of funds provided will lead to increased risk of
financing. Using the Markowitz method by a combination of the financing
portfolio optimum based on the type of financing to minimize portfolio risk
financing becomes 0.1261 with value of financing portfolio 0.0649 if UUS PT
Bank XYZ prioritize the provision of financing on the type of financing with
murabahah financing to 34.06 percent, ijarah financing 20.98 percent, and
musayarakah and MMQ financing of 22.48 percent.
Keywords: financing portfolio, markowitz methode, sharia business unit.
PEMBENTUKKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PEMBIAYAAN
PADA UNIT USAHA SYARIAH PTBANK XYZ
ANDRA YULIASTUTI SUPARNO
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Program Sarjana Alih Jenis Manajemen
Departemen Manajemen
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei 2015 ini ialah analisa
pembentukan portofolio optimal, dengan judul Pembentukkan Portofolio Optimal
Pembiayaan pada Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ.
Terimakasih penulis ucapkan kepada Ibu Farida Ratna Dewi SE MM selaku
pembimbing, yang telah banyak memberikan kesempatan, saran, ide, dan
masukan sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan.Di samping itu,
penghargaan penulis sampaikan kepada seluruh pegawai Unit Usaha Syariah
PTBank XYZ sehingga data penelitian dapat terkumpul. Ungkapan terimakasih
juga penulis sampaikan kepada Bapak, Ibu, Kakak, Adik, serta seluruh keluarga
dan teman-teman atas segala doa, dukungan dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, April 2016
Andra Yuliastuti Suparno
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Bank
Pembiayaan
Portofolio
Penelitian Terdahulu
METODE
Kerangka Pemikiran Penelitian
Lokasi dan Waktu penelitian
Metode Pengumpulan Data
Metode Pengolahan Data
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum PT Bank XYZ
Unit Usaha Syariah PTBank XYZ
Karakteristik Produk Pembiayaan Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ
Portofolio Pembiayaan Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ
Risiko Kredit
Pembentukan Portofolio Pembiayaan Optimal
Implikasi Manajerial
SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
1
3
4
4
4
4
4
5
9
10
11
11
12
12
13
15
15
15
16
17
18
20
28
29
31
33
DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Perkembangan jaringan kantor perbankan syariah
Perbandingan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional
Pertumbuhan financing dan non performance financing
Jenis pembiayaan
Data pembiayaan PT Bank XYZ Syariah
Nilai return realisasian pembiayaan PT Bank XYZ Syariah
Nilai returnrealisasian setelah ditambahkan 1
Hasil perhitungan return ekspektasi
Nilai standar deviasi
Nilai varian
Matriks varian kovarian
Matriks korelasi
Nilai ekspektasi return dan risiko pembiayaan
Kombinasi pembiayaan optimum aktual dan Markowitz
2
5
19
21
21
22
23
24
24
25
25
26
26
28
DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
Portofolio pembiayaan dan total pendapatan penyaluran dana
Kerangka pemikiran penelitian
Portofolio pembiayaan & total pendapatan penyaluran dana
Pertumbuhan pembiayaan dan rasio non performing financing (NPF)
Proporsi portofolio pembiayaan
3
13
17
20
27
DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6
7
Perhitungan portofolio pembiayaan aktual
Perhitungan portofolio pembiayaan dengan metode markowitz
Perhitungan nilai expected return, standar deviasi, varian dan
covarian
Nilai proporsi pembiayaan aktual
Nilai proporsi pembiayaan awal
Nilai matriks proporsi aktual
Nilai matriks proporsi awal
35
36
37
38
39
40
41
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama,
yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberikan jasa
pengiriman uang.Menurut Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan,
perbankan nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu sistem
perbankan konvensional dan sistem perbankan syariah.Sistem perbankan
konvensional seperti yang kita ketahui menggunakan bunga (interest) sebagai
landasan operasionalnya.Berbeda halnya dengan perbankan konvensional yang
menggunakan bunga sebagai landasan operasionalnya, sistem perbankan syariah
menggunakan prinsip bagi hasil sebagai landasan dasar bagi operasionalnya
secara
keseluruhan.Secara
syariah,
prinsipnya
berdasarkan
kaidah
almudharabah.Berdasarkan prinsip ini, bank syariah akan berfungsi sebagai
mitra, baik dengan penabung maupun dengan pengusaha yang meminjam dana.
Antara keduanya diadakan akad mudharabah yang menyatakan pembagian
keuntungan masing-masing pihak.
Selain itu keberadaan bank syariah lebih dikembangkan lagi dengan
diberlakukannya Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan.Namun
undang-undang tersebut belum memberikan landasan hukum yang kuat karena
belum secara tegas mencantumkan kata prinsip syariah dalam kegiatan usaha
bank.Selain itu pengertian bagi hasil yang dipakai dalam undang-undang tersebut
belum mencakup secara tepat pengertian bank syariah maupun Islamic bank yang
memiliki cakupan lebih luas daripada pengertian bagi hasil.
Landasan yuridis yang lebih mantap bagi bank syariah diperoleh setelah
disahkannya Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas
Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang mengatur bank
syariah secara cukup jelas dan kuat dari segi kelembagaan dan operasionalnya.
Selanjutnya dengan Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Sentral,
Bank Indonesia dapat menerapkan kebijakan moneter berdasarkan prinsip-prinsip
syariah agar dapat memengaruhi likuiditas perekonomian melalui bank-bank
syariah.
Industri keuangan syariah secara keseluruhan selama tahun 2014 masih
tetap menunjukkan kinerja yang relatif cukup terjaga dengan baik, hal ini antara
lain tercermin dari perkembangan asset dan permodalan perbankan syariah yang
relatif tetap tumbuh maupun pasar modal dan industri keuangan non bank syariah
yang masih menunjukkan kinerja yang cukup positif. Per 2014, tercatat sudah 12
Bank Umum Syariah (BUS), 22 Unit UsahaSyariah (UUS), 163 Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah (BPRS) dengan jumlahkantor perbankan syariah sebanyak 2 910
yang tersebar di hampir seluruh wilayahIndonesia. Untuk dapat mengetahui
perkembangan jumlah bank dan kantorperbankan syariah di Indonesia selama
lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.
2
Tabel 1 Perkembangan jaringan kantor perbankan syariah
Indikator
Bank Umum Syariah
Jumlah Bank
Jumlah Kantor
Unit Usaha Syariah
Jumlah Bank
Jumlah Kantor
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Jumlah Bank
Jumlah Kantor
Total Kantor
2010
2011
2012
2013
2014
11
1 215
11
1 401
11
1 745
11
1 996
12
2 151
23
262
24
336
24
517
23
590
22
320
150
286
1 763
155
364
2 101
158
401
2 663
163
402
2 988
163
439
2 910
Sumber : Statistik Perbankan Syariah Des 2014, Otoritas Jasa Keuangan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kombinasi atau
komposisi portofolio pembiayaan yang optimal untuk perbankan sehingga
menjadi pedoman bagi perbankan dalam memiliki nasabah mana yang
diprioritaskan untuk diberi kredit dan nasabah yang dihindari.Dengan begitu Non
Performing Financing dapat diminimalisasi dan tetap dijaga tidak melebihi
ambang batas yang ditentukan oleh otoritas perbankan.
Penyaluran pembiayaan oleh perbankan dibagi berdasarkan sektor ekonomi,
dalam hal ini dikenal dengan portofolio pembiayaan perbankan. Setiap bank
memiliki target pembiayaan yang berbeda berdasarkan sektor ekonomi sesuai
dengan preferensi risiko yang sudah dihitung dan dipertimbangkan dengan tetap
mengikuti aturan yang diberikan oleh Bank Sentral. Penyebaran portofolio
pembiayaan berdasarkan sektor ekonomi dalam bank, ada yang memiliki risiko
tinggi dan rendah sehingga perlu dilakukan management portofolio yang
kemudian secara regular dilakukan monitoring kinerja asset dalam hal ini
pembiayaan berdasarkan sektor ekonomi secara regular.
Kondisi portofolio pembiayaan Unit Usaha Syariah PT Bank XYZterus
mengalami peningkatan yang yang cukup baik setiap tahunnya. Hal tersebut
dapat dilihat dari Gambar 1 dengan jumlah peningkatan penyaluran dana pada
tahun 2015 sebesar Rp1 701 miliar atau meningkat sebesar 10.31 persen dari
pembiayaan pada tahun 2014 sebesar Rp1 542 miliar. Namun pendapatan bagi
hasil atas penyaluran dana yang diberikan mengalami penurunan sebesar 31.6
persen atau sebesar Rp174 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp119 miliar pada
tahun 2015. Dalam perhitungan portofolio optimal Unit Usaha Syariah
menggunakan perhitungan subyektif, yaitu dengan model sederhana risiko
konsentrasi penyaluran pembiayaan. Karakteristik pengembalian risiko dari
masing-masing penyaluran pembiayaan berdasarkan sektor ekonomi yang
terdiversifikasi mempengaruhi eksposur risiko keseluruhan portofolio
pembiayaan.Untuk itu perlu metode untuk mengukur konsentrasi risiko
pembiayaan secara subyektif.
3
174
0.03%
0.03%
108
119
39.97%
39.97%
0.02%
49
39.98%
29.9%
29.9%
29.9%
29.9%
30%
40%
30%
30%
2012
30%
2013
2014
2015
Pembiayaan Ijarah
Pembiayaan Musyarakah
Pembiayaan MMQ
Pendapatan Penyaluran Dana
Pembiayaan Murabahah
Gambar 1 Portofolio pembiayaan dan total pendapatan penyaluran dana
Penentuan portfolio optimal secara kuantitatif dapat dianalisa dengan
menggunakan metode Diversifikasi Markowitz yaitu penggabungan aktiva-aktiva
dalam portfolio optimal yang bertujuan mengurangi risiko kredit tanpa
mengurangi pengembalian. Dalam penentuan portfolio selection (Markowitz,
1952: 77-91) menemukan model matematika yang dapat menghitung return dan
risiko portofolio dengan rumus Expected Return dan Varian. Penelitian
Markowitz lebih dikenal dengan namaMean Variance Analysis atau Modern
Portofolio Theory. Secara lebih komprehensif penelitian tersebut kembali dibahas
oleh Fabozzi, Gupta dan Markowitz (2002). Metode Markowitz menggunakan
data historikal untuk menghitung return dan risiko dari portofolio.
Rumusan Masalah
Dalam menghadapi perubahan ekonomi yang sangat fluktuatif di Indonesia,
lembaga keuangan dan pelaku keuangan khususnya Unit Usaha Syaraih PT Bank
XYZ harus mengelola kegiatan bank terutama dalam hal pemberian pembiayaan.
Dengan demikian penelitian ini diharapkan dapat menjawab pertanyaanpertanyaan berikut:
1.
Bagaimana kondisi portofolio pembiayaan dan pendapatan bagi hasil
portofolio pembiayaan Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ ?
2.
Bagaimana pembentukan portofolio pembiayaan yang optimum pada Unit
Usaha Syariah PT Bank XYZ ?
4
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan
dari penelitian ini adalah :
1.
Menganalisis kondisi portofolio pembiayaan dan pendapatan bagi hasil
portofolio pembiayaan Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ.
2.
Menganalisis pembentukan portofolio pembiayaan optimum pada Unit
Usaha Syariah PT Bank XYZ.
Manfaat Penelitian
1.
2.
Bagi pihak bank, penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran,
masukan dan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam mengalokasikan
penyaluran pembiayaan.
Bagi pihak akademisi, penelitian ini dapat digunakan sebagai data dan
referensi selanjutnya khususnya peneletian yang berkaitan dengan portofolio
pembiayaan.
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ Tbk.
Penelitian ini hanya membahas bagaimana pembentukan portofolio optimal
terhadap pembiayaan.Data yang digunakan merupakan data bulanan posisi
pembiayaan dari tahun 2012 – 2015.Data bulanan yang diambil adalah data dari
posisi pembiayaan Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ selama periode tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA
Bank
1.
2.
Definisi Bank Syariah
Menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008, Bank Syariah adalah Bank
yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan
menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah.
Definisi Unit Usaha Syariah
Unit Usaha Syariah, yang selanjutnya di sebut UUS adalah unit kerja dari
kantor pusat Bank konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari
kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip
Syariah, atau unit kerja di kantor cabang dari suatu Bank yang
berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara
5
konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang
pembantu syariah dan/atau unit syariah.
Fungsi dan Tujuan
Bank Syariah dan UUS wajib melaksanakan fungsi menghimpun dan
menyalurkan dana masyarakat. Perbankan syariah bertujuan menunjang
pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan,
kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat.
3.
Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah
Menurut Antonio (2001), karakteristik yang membedakan bank syariah
dengan bank konvensional antara lain: tidak mengenal adanya konsep time value
of money, tidak diperkenankan kegiatan yang bersifat spekulatif karena adanya
ketidakpastian, serta tidak diperkenankan dua transaksi dan dua harga untuk satu
barang. Terdapat pula perbedaan yang cukup mendasar antara bank konvensional
dan bank syariah, yaitu aspek legal dan usaha yang dibiayai.Dalam aspek legal di
bank syariah, akad yang dilakukan memiliki konsekuensi dunia dan akhirat
(ukhrawi) karena akad yang dilakukan berdasarkan hukum Islam.Pada aspek
bisnis dan usaha yang dibiayai, dalam bank syariah tidak dimungkinkan
membiayai usaha yang terkandung di dalamnya hal-hal yang diharamkan.Hal
yang harus dipastikan adalah apakah obyek yang dibiayai dikategorikan
pembiayaan halal atau tidak, apakah proyek yang dibiayai menimbulkan
kemudharatan untuk masyarakat atau tidak.
Tabel 2 Perbandingan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional
No
1
2
3
4
5
Perbedaan
Falsafah
Bank Syariah
Tidak berdasarkan bunga,
ketidakjelasan dan spekulasi.
Operasional Dana masyarakat berupa
titipan dan investasi yang
baru akan mendapatkan
hasil jika ’diusahakan’
terlebih dahulu.
Penyaluran pada usaha
yang
halal dan menguntungkan.
Orientasi
Profit dan falah oriented
Hubungan
Hubungan kemitraan
Organisasi
Harus memiliki Dewan
Pengawas Syariah
Bank Konvensional
Berdasarkan bunga
Dana masyarakat berupa
simpanan yang harus dibayar
bunganya pada saat jatuh
tempo.
Penyaluran pada sektor yang
menguntungkan, aspek halal
tidak menjadi pertimbangan
utama.
Profit oriented
Hubungan debitur-kreditur
Tidak memiliki Dewan Pengawas
Syariah
Sumber: Antonio (2001)
Pembiayaan
Dalam perbankan syariah, sebenarnya penggunaan kata pinjam-meminjam
kurang tepat digunakan disebabkan dua hal.Pertama, pinjaman merupakan salah
satu metode hubungan finansial dalam Islam.Masih banyak metode yang
6
diajarkan oleh syariah selain pinjaman, seperti jual beli, bagi hasil, sewa dan
sebagainya.Kedua, dalam Islam, pinjam-meminjam adalah akad sosial, bukan
akad komersial. Artinya, bila seseorang meminjam sesuatu, ia tidak boleh
disyaratkan untuk memberikan tambahan atas pokok pinjamannya. Hal ini
berdasarka hadist Nabi saw.yang menyatakan bahwa setiap pinjaman yang
menghasilkan manfaat adalah riba, sedangkan para ulama sepakat bahwa riba itu
haram.Karena itu, dalam perbankan syariah, pinjaman tidak disebut kredit, tetapi
pembiayaan (financing).
Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara
lembaga keuangan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu, dengan imbalan atau bagi hasil
(Rivai dan Veithzal, 2008).
Menurut sifat penggunaannya, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua hal berikut:
1.
Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik
usaha produksi, perdagangan maupun investasi. Berbeda halnya dengan
bank konvensional, bank syariah membantu memenuhi seluruh kebutuhan
modal kerja tersebut bukan dengan meminjamkan uang, melainkan dengan
menjalin hubungan partnership dengan nasabah, dimana bank bertindak
sebagai penyandang dana (Shahibul maal),sedangkan nasabah sebagai
pengusaha (Mudharib).
2.
Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi
kebutuhan.
1.2.1. Jenis pembiayaan
Pembiayaan yang diberikan pada bank syariah dapat dibagi menjadi
(Karim, 2011) :
a. Pembiayaan modal kerja syariah
Pembiayaan modal kerja syariah adalah pembiayaan jangka
pendek yang diberikan kepada perusahaan untuk membiayai
kebutuhan modal kerja usahanya berdasarkan prinsip-prinsip
syariah.Jangka waktu pembiayaan modal kerja maksimum 1 (satu)
tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan.
Perpanjangan fasilitas pembiayaan modal kerja dilakukan atas
dasar hasil analisis terhadap debitur dan fasilitas pembiayaan
secara keseluruhan
b. Pembiayaan investasi syariah
Pembiayaan investasi adalah pembiayaan jangka menengah atau
jangka panajang untuk pembelian barang-barang modal yang
diperlukan untuk pendirian proyek baru, rehabilitasi, modernisasi,
ekspansi atau relokasi proyek yang sudah ada.
c. Pembiayaan konsumtif syariah
Pembiayaan konsumtif adalah jenis pembiayaan yang diberikan
untuk tujuan di luar usaha dan umumnya bersifat perorangan.
d. Pembiayaan sindikasi
Pembiayaan sindikasi adalah pembiayaan yang diberikan oleh
lebih dari satu lembaga keuangan bank untuk satu objek
7
pembiayaan tertentu.Pada umumnya, pembiayaan ini diberikan
bank kepada nasabah korporasi yang memiliki nilai transaksi yang
sangat besar.
e. Pembiayaan berdasarkan Take Over
Pembiayaan berdasarkan take over adalah pembiayaan yang
timbul sebagai akibat dari take over terhadap transaksi nonsyariah
yang telah berjalan yang dilakukan oleh bank syariah atas
permintaan nasabah.
f. Pembiayaan Lattef of credit (L/C)
Pembiayaan Lattef of credit (L/C) adalah pembiayaan yang
diberikan dalam rangka memfasilitasi transaksi impor atau ekspor
nasabah.
1.2.2. Portofolio pembiayaan
Menurut Arifin dalam Royani (2008), teori portofolio muncul setelah
Markowitz menerbitkan artikel yang akan menjadi dasar teoriini.
Markowitz menunjukkan bahwa ketika seseorang menambahkansuatu
aset ke dalam portofolio investasinya maka total risiko dariportofolio
tersebut akan berkurang namun pengembalian yang diharapkan tetap
sebesar rata-rata tertimbang dari pengembalian yang diharapkan
masing-masing aset yang ada di portofolio, sehingga portofolio berarti
penempatan aset pada berbagai kombinasi optimal dari suatu investasi
untuk mengurangi risiko. Jadi portofolio kredit merupakan
penempatan kredit-kredit ke dalam suatu portofolio sehingga dicapai
hasil yang optimal.
1.2.3. Portofolio Invesment
Prioritas terakhir didalam alokasi dana bank adalah dengan
megalokasikan sejumlah dana tertentu pada investasi portofolio
(portfolio investment). Alokasi dana bank kedalam kategori ini adalah
dana sisa setelah penanaman dana dalam bentuk pinjaman (kredit)
telah memenuhi kriteria atau target tertentu.
1.2.4. Penyaluran Dana
Dalam menyalurkan dananya pada nasabah, secara garis besar produk
pembiayaan syariah terbagi ke dalam empat kategori yang dibedakan
berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu:
a. Pembiayaan dengan prinsip jual-beli
Prinsip jual-beli dilaksanakan dengan adanya perpindahan
kepemilikan barang atau benda (transfer of property). Tingkat
keuntungan bank ditentukan di depan dan menjadi bagian harga
atas barang yang dijual.
b. Pembiayaan dengan prinsip sewa (Ijarah)
Transaksi Ijarah atau sewa dilandasi adanya perpindahan
manfaat.Jadi pada dasarnya prinsip ijarahsama dengan prinsip
jual-beli, tapi perbedaannya terletak pada objek transaksinya.Bila
pada jual-beli objek transaksinya adalah barang, sedangkan pada
ijarah objek transaksinya adalah jasa.
c. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (Syirkah)
Bentuk umum dari usaha bagi hasil adalah musyarakah. Transaksi
musyarakah dilandasi adanya keinginan para pihak yang bekerja
8
sama untuk meningkatkan nilai asset yang mereka miliki secara
bersama-sama.
d. Pembiayaan dengan akad pelengkap
Untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan, biasanya
diperlukan juga akad pelengkap.Akad pelengkap ini tidak
ditujukan untuk mencari keuntungan, tetapi ditujukan untuk
mempermudah pelaksanaan pembiayaan.Meskipun tidak ditujukan
untuk mencari keuntungan, dalam akad pelengkap ini dibolehkan
untuk meminta penggantian biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
melaksanakan akad ini.
1.2.5. Penetapan marjin keuntungan
Bank Syariah menerapkan marjin keuntungan terhadap produkproduk pembiayaan yang berbasis Natural Certainty Contracts
(NCC), yakni akad bisnis yang memberikan kepastian pembayaran,
baik dari segi jumlah (amount) maupun waktu (timing), seperti
pembiayaan murabahah, ijarah, ijarah muntahia bit tamlik, salam,
dan istishna’.
Secara teknis, yang dimaksud dengan marjin keuntungan adalah
persentase tertentu yang ditetapkan per tahun perhitungan marjin
keuntungan secara harian, maka jumlah hari dalam setahun
ditetapkan 360 hari; perhitungan marjin keuntungan secara bulanan,
maka setahun ditetapkan 12 bulan.
1.2.6. Penetapan Nisbah Bagi Hasil pembiayaan
Penetapan nisbah bagi hasil pembiayaan ditentukan dengan
mempertimbangkan sebagai berikut:
1. Referensi tingkat (Marjin) Keuntungan
Yang dimaksud referensi tingkat keuntungan (marjin) adalah
referensi tingkat (marjin) keuntungan yang ditetapkan oleh
rapat ALCO.
2. Perkiraan tingkat keuntungan bisnis yang dibiayai.
Perkiraan tingakat keuntungan bisnis atau proyek yang
dibiayai dihitung dengan mempertimbangkan sebagai berikut:
a. Perkiraan penjualan:
1. volume penjualan setiap transaksi atau volume
penjualan setiap bulan
2. Sales Turn-Over atau frekuensi penjualan setiap bulan
3. Fluktuasi harga penjualan
4. Rentang harga penjualan yang dapat dinegosiasikan
5. Marjin keuntungan setiap transaksi
b. Lama Cash to cash cycle
1. Lama proses barang
2. Lama persediaan
3. Lama piutang
c. Perkiraan biaya-biaya langsung
Yang dimaksud biay-biaya langsung adalah biaya yang
langsung berkaitan dengan kegiatan penjualan seperti
biaya pengangkutan, biaya pengemasan, dan biaya-biaya
9
lain yang lazim dikategorikan dalam cost of goods sold
(COGS)
d. Perkiraan biaya-biaya tidak langsung
Yang dimaksud biaya-biaya tidak langsung adalah biaya
yang tidak langsung berkaitan dengan kegiatan penjualan,
seperti biaya sewa kantor, biaya gaji karyawan, dan biayabiaya lain yang lazim dikategorikan dalam overhead cost
(OHC).
e. Delayed factor
Delayed factor adalah tambahan waktu yang ditambahkan
pada cash to cash cycle untuk mengantisispasi timbulnya
keterlambatan pembayaran dari nasabah kepada bank.
Portofolio
Teori Portofolio diartikan sebagai teori yang mengklasifikasikan
pembagian portofolio guna meminimalisasi risiko dan memperoleh return yang
tinggi. Selain itu Teori Portofolio diartikan pula sebagai studi tentang seorang
investor individual mencapai pengembalian maksimum yang diharapkan dari
portofolio yang berbeda-beda di mana masing-masing mempunyai tingkat risiko
tertentu.
Portofolio seringkali dikaitkan dengan masalah sekuritas, dimana return
realisasi portofolio (portofolio realized return) merupakan rata-rata tertimbang
dari return-return realisasi masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio
tersebut (Jogianto, 2003).
Keputusan investasi dibedakan dalam 2 bagian:
a. Menentukan maksimisasi rasio portofolio antara nilai yang diharapkan dan
standar deviasi pada excess return to beta dibandingkan dengan riskfree pada
aset lain.
b. Memutuskan mengalokasikan dana antara aset yang kurang berisiko dan
portofolio pada sekuritas yang berisiko.
Risiko dapat diartikan sebagai suatu kerugian yang dihadapi, sehubungan
dengan investasi maka para investor menggunakan berbagai difinisi untuk
menjelaskan makna risiko (Fabozzi, 1999).Profesor Harry Markowitz mengubah
pandangan kaum investor mengenai risiko dengan jalan memperkenalkan konsep
risiko secara kuantitatif, dimana risiko sebagai ukuran statistika yang disebut
varians. Varians yang dikaitkan dengan distribusi pengembalian mengukur
kekencangan dimana distribusi dikelompokkan di sekitar mean atau pengembalian
yang diharapkan.
Markowitz berpendapat kekencangan atau varians ini sama dengan
ketidakpastian atau risiko suatu investasi. Jika aktiva tidak memiliki risiko maka
penyimpangan pengembalian diharapkan dari aktiva tersebut adalah 0 (Fabozzi,
1999). Selain varians, deviasi standar pun memiliki konsep yang sama yaitu
semakin besar varians atau deviasi standar maka semakin besar risiko investasi
(Fabozzi,1999).
Kovarians dalam arti praktis dapat diartikan sebagai tingkat pengembalian
kedua aktiva berbeda atau berubah secara bersamaan. Kovarians positif berarti
10
pengembalian kedua aktiva cenderung bergerak atau berubah ke arah yang sama,
sedangkan kovarians negatif berarti pengembalian bergerak pada arah yang
berlawanan. Kovarians dapat dianggap sebagai korelasi antara pengembalian yang
diharapkan dari kedua aktiva.
Markowitz Model
Harry Markowitz sebagai tokoh pengembang teori portofolio, dimana
dalam pembentukan portofolio para investor berusaha memaksimalkan
pengembalian yang diharapkan dari investasi dengan tingkat risiko tertentu yang
dapat diterima (Fabozzi, 1999), dengan kata lain investor berusaha meminimalkan
risiko yang dihadapi untuk sasaran tingkat pengembalian tertentu, dimana investor
dalam hal ini dapat diasumsikan sebagai bank yang memberikan kredit kepada
debiturnya.
Portofolio yang dapat mencapai tujuan di atas disebut dengan portofolio
yang efisien.Untuk membentuk portofolio yang efisien, perlu dibuat beberapa
asumsi mengenai perilaku investor dalam membuat keputusan investasi.Asumsi
yang wajar adalah investor cenderung menghindari risiko (risk averse). Investor
penghindar risiko adalah investor yang dihadapkan pada dua investasi dengan
pengembalian diharapkan yang sama dan risiko yang berbeda, maka yang akan
dipilih adalah investasi dengan tingkat risiko yang lebih rendah. Jika investor
memiliki beberapa pilihan portofolio yang efisien, maka portofolio yang paling
optimal-lah yang akan dipilihnya.
Metode Markowitz, salah satunya adalah dengan menggunakan metode
cepat untuk menghitung set portofolio mean-variance efisien untuk seorang
investor yang dapat menjual sekuritasnya sesingkat mungkin seperti selama
membelinya, tentunya dengan beberapa kondisi yang memuaskan. Seseorang
mungkin berpikir bahkan komputer super cepat dapat meniadakan kebutuhan
algoritma cepat ini.Bagaimanapun, analisis dengan angka sekuritas yang besar,
pengguna menunggu jawaban dalam waktu riil.Simulasi Monte Carlo yang
mengerjakan ini membutuhkan banyak reoptimasi, dan eksperimen simulasi
membutuhkan banyak simulasi, menggunakan komputasi speedy dari frontier
efisien yang masih berharga.
Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini adalah penelitian yang
dilakukan oleh Siska (2004) yang melakukan penelitian pada Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat Cabang Cibinong.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
kredit modal kerja terhadap laba.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyaluran
kredit didominasi oleh kredit konsumsi yang memiliki risiko lebih rendah.Kredit
modal kerja memiliki kontribusi yang kecil terhadap pendapatan karena masih
sedikitnya jumlah kredit yang disalurkan ke sektor riil. Namun bila dilihat dari
analisis trend yang dilakukan terhadap pendapatan bunga dari kredit modal kerja
mengalami kecenderungan meningkat.
Penelitian yang dilakukan oleh oleh Susanti (2007) yang menganalisis
pengaruh perubahan portofolio kredit sektor ekonomi terhadap pendapatan bunga
11
kredit PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Hasil penelitian Susanti
menunjukkan bahwa perolehan pendapatan bunga kredit dipengaruhi oleh
perubahan yang terjadi secara keseluruhan pada alokasi kredit untuk sektor-sektor
pertanian, pertambangan, perindustrian, jasa-jasa, dan lain-lain. Secara parsial,
sektor yang memiliki pengaruh positif terhadap pendapatan bunga kredit BNI
adalah sektor perindustrian dan perdagangan.
Penelitian yang dilakukan oleh Rismayanti (2009) yang melakukan
penelitian pada PT Bank X Tbk. Penelitian ini bertujuan untuk mengalisis
pengaruh portofolio terhadap laba pada PT Bank X Tbk. Hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dalam penelitian
ini, menunjukkan bahwa secara parsial pendapatan bunga kredit modal kerja,
pendapatan bunga kredit investasi, pendapatan bunga kredit konsumsi dan
pendapatan lain-lain berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap laba,
sedangkan total biaya berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap laba.
METODE
Kerangka Pemikiran Penelitian
Unit usaha syariah merupakan unit usaha yang masih di bawah pengelolaan
bank konvensional. Unit usaha syariah (UUS) adalah unit kerja dari kantor pusat
bank konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah (islam).Unit Usaha
Syariah memiliki fungsi utama yaitu untuk menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk titipan dan investasi dan untuk menyalurkan dana kepada
masyarakat yang membutuhkan dana dari bank.
1.
Penghimpun Dana
Bank mengumpulkan atau menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
titipan dengan menggunakan akad al-wadiah dan dalam bentuk investasi
dengan menggunakan akad al-mudharabah. Al-wadiah adalah akad antara
pihak pertama (masyarakat) dengan pihak kedua (bank), dimana pihak
pertama menitipkan dananya kepada bank dan pihak kedua, bank merima
titipan untuk dapat memanfaatkan titipan pihak pertama dalam transaksi
yang diperbolehkan dalam islam. Al-mudarahbah merupakan akad antara
pihak pertama yang memiliki dana kemudian menginvestasikan dananya
kepada pihak lain yang mana dapat memanfaatkan dana yang investasikan
dengan tujuan tertentu yang diperbolehkan dalam syariat islam.
2.
Penyaluran Dana
Bank menyalurkan dana yang dimiliki kepada masyarakat yang
membutuhkan. Masyarakat dapat memperoleh pembiayaan dari bank
syariah asalkan dapat memenuhi semua ketentuan dan persyaratan yang
berlaku. Menyalurkan dana merupakan aktivitas yang sangat penting bagi
bank syariah. Dalam hal ini bank syariah akan memperoleh return atas dana
yang disalurkan. Return atau pendapatan yang diperoleh bank syariah atas
penyaluran dana ini tergantung pada akadnya.
12
Dalam hal penyaluran dana sektor perbankan melakukan pembagian sektor
industri dalam memberikan kreditnya, hal ini lebih dikenal sebagai portofolio
kredit perbankan. Setiap bank berhak menentukan pemberian kredit yang akan
diberikan pada sektor ekonomi tertentu sesuai dengan risiko yang telah
dipertimbangkan oleh masing-masing manajemen perbankan itu sendiri, tentu
dengan tetap mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh bank sentral yaitu Bank
Indonesia. Penyebaran portofolio kredit yang dilakukan hampir seluruh bank
sampai saat ini masih tetap banyak menimbulkan risiko yang tinggi, meskipun
masing-masing perbankan telah memilih sektor ekonomi apa yang akan diberikan
kredit dan kemungkinan memiliki risiko default paling kecil.
Portofolio seringkali dikaitkan dengan masalah perbankan, terutama dalam
menentukan portofolio kredit yang diberikan oleh setiap bank guna mencapai
optimal portofolio kredit sehingga diharapkan risiko kredit seminimum
mungkin.Metode Markowitz yang diperkenalkan oleh Profesor Harry Markowitz
dapat mengubah pandangan mengenai risiko dengan jalan memperkenalkan
konsep risiko secara kuantitatif.Strategi Markowitz terutama berhubungan dengan
tingkat kovarians antara pengembalian aktiva dalam portofolio.Analisis
Markowitz ini dapat digunakan untuk menentukan risiko terkecil dari suatu
pembentukan portofolio kredit.Kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 2.
Lokasi dan Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ Tbk yang
berlokasi diJakarta Selatan.Penelitian dilakukan pada bulan April - Juni 2015.
Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi kedalam dua golongan
yaitu data primer dan data sekunder.Data primer adalah data yang diperoleh
secara langsung melalui wawancara dan diskusi dengan pihak perusahaan,
karyawan, serta pihak terkait lainnya.
Data sekunder merupakan data pelengkap sebagai pendukung data primer
dalam bentuk tabel, diagram dan lain-lain.Data sekunder yang dimaksud di dapat
dari data historis Laporan Keuangan Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ Tbk, studi
literatur, dan laporan penelitian. Data yang akan diolah kemudian dikelompokkan
menggunakan program Microsoft Excel dengan cara mengelompokkan data
menurut bulan dan tahun, sehingga diperoleh data portofolio pembiayaan
berdasarkan jenis pembiayaan.
13
Bank Konvensional
Unit Usaha Syariah
Pengumpulan dan
Penyaluran dana
Penghimpunan Dana
Portofolio Pembiayaan
Murabahah
Ijarah
MMQ
Musyarakah
Pembentukan portofolio
optimal :
Analisis Markowitz
Laba
Rekomendasi
Gambar 2 Kerangka pemikiran penelitian
Metode Pengolahan Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori
portofolio modelMarkowitz.Pengolahan data pendukung dilakukan dengan
mengunakan Microsoft Excel guna mendapatkan proporsi portofolio optimal
terhadap pembiayaan Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ. Teori portofolio model
Markowitzini mengajarkan tentang berinvestasi dengan cara memecah dana yang
diinvestasikan tersebut untuk kemudian meletakkannya bukan pada satu jalur
yang berbeda-beda. Dengan harapan peletakkan dana secara terpisah tersebut akan
mengurangi risiko yang akan timbul ke depan, risiko yang terjadi dalam bidang
investasi memberi dampak jauh pada kondisi struktur modal perusahaan secara
langsung dan tidak langsung.
14
Strategi diversivikasi Markowitz berusaha mengabungkan antara aktivaaktiva dalam portofolio dengan pengembalian yang memiliki korelasi positif
kurang sempurna, dengan tujuan mengurangi risiko portofolio (varians) tanpa
mengurangi pengembalian.Diversifikasi Morkowitz berbeda dari diversifikasi naif
dan lebih efektif karena diversifikasi ini berusaha memperthankan pengembalian
yang ada dan mengurangi risiko melalui analisis kovarians antara pengembalian
aktiva (Fabozzi, 2003:76).Investor yang akan menanamkan dananya dalam format
portofolio dapat mengunakan Model Markowitz guna membantu memilih sahamsaham yang layak untuk diinvestasikan. Seleksi portofolio Markowitz didasarkan
pada asumsi bahwa keputusan investasi hanya bergantung pada ekspektasi
nilaidan varians dari total return portofolio.
Penentuan portofolio yang optimal dengan menggunakan model Markowitz
ada beberapa langkah yang dilakukan sebagai berikut:
1.
Menghitung return (tingkat keuntungan) tiap perusahaan. Menurut Hartono
(2010) persamaan yang digunakan adalah :
⁄
2.
Menghiung Expected Return (nilai yang diharapkan) saham tiap perusahaan.
Menurut Hartono (2010) perhitungan dapat dilakukan dengan menggunakan
persamaan :
∑
3.
............................................................................................(2)
Menghitung Expected Return (tingkat keuntungan yang diharapkan) dari
portofolio. Menurut Husnan (2003) dapat dihitung menggunakan
persamaan:
(
4.
...................................................................(1)
∑
)
................................................................................(3)
Menghitung risiko (varians dan standar deviasi) dari portofolio. Varians dan
standar deviasi dari portofolio dapat dihitung dar persamaan berikut
(Husnan, 2005) :
..................................................(4)
√
..................................................................................................(5)
15
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum PT Bank XYZ
PTBank XYZ (sebelumnya dikenal dengannama Bank ABC) merupakan
bank tertua keempat di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 4 April 1941 di
Bandung. PTBank XYZ kemudian berkembang menjadi bank yang solid dan
handal, terutamamelayani segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM). PTBank
XYZ resmi menjadibank komersial pada tahun 1967, bank devisa pada tahun
1990 dan menjadi perusahaanpublik di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1994.
Pada akhir tahun 1990-an, PTBank XYZ berhasil melewati krisis keuangan
Asia danjatuhnya sektor perbankan di Indonesia, tanpa dukungan obligasi
rekapitalisasipemerintah. PTBank XYZ pada saat itu menjadi salah satu bank di
Indonesia yangmelanjutkan penyaluran kreditnya segera setelah krisis. Inisiatif ini
memungkinkan Bankmencatat pertumbuhan yang tinggi. Reputasi Bank XYZ
yang baik di industrinyadan pertumbuhannya yang menjanjikan, telah menarik
perhatian International Finance Corporation (IFC), bagian dari Grup Bank
Dunia, yang kemudian menjadi pemegangsaham pada tahun 2001 - 2010 dan dari
ABC Bank-Singapura yang kemudian menjadipemegang saham Bank XYZ dan
akhirnya menjadi pemegang saham pengendalimelalui serangkaian akuisisi dan
penawaran tender sejak tahun 2004. ABC Bank-Singapura saat ini memiliki
saham sebesar 85.06% di Bank XYZ.
Dengan dukungan dari ABC Bank-Singapura, PTBank XYZ telah
menetapkanprogram yang agresif untuk memperkuat infrastruktur, termasuk
sumber daya manusia,teknologi informasi dan jaringan kantor. Program ini yang
kemudian memicu kepindahankantor pusat ke XYZ Tower di pusat Jakarta, yang
memungkinkan Bank XYZ memiliki akses langsung ke pusat bisnis di Indonesia.
Unit Usaha Syariah PTBank XYZ
Bank XYZ Syariah merupakan Unit Usaha Syariah dari Bank XYZ.Bank
XYZ Syariah didirikan di Jakarta. Saat ini telah di dukung oleh 10 KCS (Kantor
Cabang Syariah) dan 260 KLS (Kantor Layanan Syariah) yang tersebar di wilayah
Jakarta, Bandung,Surabaya, Semarang, Makassar, Medan, Pontianak, Balikpapan,
Palembang, dan Batam serta lebih dari 20.000 ATM di seluruhIndonesia. Dengan
adanya Unit Usaha Syariah di Bank XYZakan melengkapikomitmen yang sudah
ada yaitu akan terus konsisten dalam memberikan pelayanan yangterbaik bagi
para nasabah.
Visi Bank XYZ Syariah adalah “Menjadi Bank pilihan dengan standar dunia
yang diakui kepeduliannya dan terpercaya”. Sedangkan misi Bank XYZ Syariah
yaitu Bank XYZ berusaha dan bekerja sebagai warga korporat terhormat
yangmampu bertumbuh-kembang bersama masyarakat secara berkelanjutan
dengancara :
1.
Menyediakan dan mengembangkan pelayanan keuangan yang inovatif,
berkualitas dan melebihi harapan masyarakatyang dinamik dengan
hasilterbaik
16
2.
3.
4.
Membina jejaring kerjasama saling menguntungkan yang dilandasi
rasasaling percaya
Menciptakan lingkungan kerja yang meningkatkan profesionalisme
danmendorong pembaharuan organisasional dengan semangat kekeluargaan
Membangun kepercayaan publik melalui perilaku etikal, peduli dan hatihati(prudent).
Karakteristik Produk Pembiayaan Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ
Pada dasarnya, produk penyaluran dana yang ditawarkan oleh Unit Usaha
Syariah PT. Bank XYZterdiri dari :
1.
Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan Murabahah adalah transaksi jual-beli dimana bank menyebut
jumlah keuntungannya.Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah
sebagai pembeli.
Karakteristik :
a. Diskon yang terkait dengan pembelian barang, antara lain meliputi
diskon dalam bentuk apapun dari pemasok atas pembelian barang, diskon
biaya asuransi, dan komisi dalam bentuk apapun yang diterima terkait
dengan pembelian barang.
b. Bank dapat meminta uang muka pembelian kepada nasabah setelah akad
murabahah disepakati. Dalam hal ini minimal uang muka yang disepakati
Bank kepada nasabah adalah 20 persen dari harga barang.
2.
Pembiayaan dengan prinsip sewa (Ijarah)
Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. Jadi pada dasarnya
prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual-beli, tetapi perbedaannya terletak
pada objek transaksinya. Jika pada jual-beli objek transaksinya adalah barang,
pada ijarah objek transaksinya adalah jasa.
Karakteristik :
a. Obyek ijarah adalah manfaat dari penggunaan asset berwujud atau tidak
berwujud.
b. Prpindahan kepemilikan dilakukan jika seluruh pembayaran sewa telah
diselesaikan.
3.
Pembiayaan Musyarakah
Musyarakah merupakan akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk
suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi
dana (modal) dengan ketentuan bahwa keuntungan dan risiko akan
ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.
Karakteristik :
a. Modal yang dimiliki harus tunai, emas, perak atau yang nilainya sama.
Dapat terdiri dari asset perdagangan, seperti barang-barang, property, dan
sebagainya (harus lebih dulu dinilai dengan tunai dan disepakati oleh
para mitra).
17
b.
4.
Setiap keuntungan harus dibagikan secara proporsional atas dasar seluruh
keuntungan dan tidak ada jumlah yang ditentukan diawal yang
ditetapkan.
Pembiayaan Musyarakah Mutanaqishah (MMQ)
Musyarakah Mutanaqishah (MMQ) merupakan produk turunan dari akad
musyarakah, yang merupakan akad kerjasama antara dua pihak atau lebih.
Dimana kerjsama ini akan mengurangi hak kepemilikan salah satu pihak
sementara pihak yang lain bertambah hak kepemilikannya. Perpindahan
kepemilikan ini melalui mekanisme pembayaran atas hak kepemilikan yang
lain. Bentuk kerjasama ini berakhir dengan pengalihan hak salah satu pihak
kepada pihak lain.
Karakteristik :
a. Saham kepemilikan bank akan terus berkurang jika ada kesepakatan
bahwa musyarakah adalah mutanaqishah.
b. Saham kepemilikan nasabah terhadap proyek akan terus meningkat jika
ia membeli saham bank dalam proyek tersebut.
Portofolio Pembiayaan Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ
Pembiayaan Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ saat ini masih berfokus
kepada produk konsumer yaitu pembiayaan kepemilikan rumah dengan akad
Murabahah, Ijarah, Musyarakah, dan MMQ. Sejak awal diluncurkan pada tahun
2011 sampai dengan tahun 2015 pembiayaan pada Unit Usaha Syariah PT Bank
XYZ terusmenunjukkan peningkatan yang sangat baik dengan total portofolio
bulan Juni 2015 mencapai Rp1 701 miliar. Pada tahun 2015 ini pertumbuhan
pembiayaan KPR iB Bank XYZ mengalami peningkatan sebesar 10.30 persen
dimana pembiayaan pada Juni 2014 sebesar Rp1 542 miliar meningkat menjadi
Rp1 701 miliar pada Juni 2015. Walaupun pertumbuhan yang dialami tidak terlalu
signifikan akan tetapi hal ini menunjukkan perkembangan yang sangat baik jika
dibandingkan dengan kondisi perekonomian nasional yang saat ini mengalami
penurunan.
174
108
0.03%
119 0.03%
39.97%
49
0.02%
39.98%
39.97%
29.9%
29.9%
29.9%
29.9%
30%
40%
30%
30%
30%
2012
2013
Pembiayaan Ijarah
2014
2015
Pembiayaan Musyarakah
Pembiayaan MMQ
Pembiayaan Murabahah
Gambar 3 Portofolio pembiayaan & total pendapatan penyaluran dana
18
Dari Gambar 3 di atas dapat dilihat bahwa portofolio penyaluran dana pada
Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ dari tahun 2012-2015mengalami peningkatan
walaupun tidak terlalu signifikan. Komposisi proporsi portofolio pembiayaan
dengan akad piutang pada tahun 2013 sebesar 0.02 persen dan tahun 2014 – 2015
sebesar 0.03 persen; pembiayaan dengan akad bagi hasil mudharabah dan
musyarakah pada tahun 2012 – 2013 sebesar 30 persen dan tahun 2014 – 2015
sebesar 29.9 persen; sedangkan pembiayaan dengan akad bagi hasil MMQ pada
tahun 2012 sebesar 40 persen, tahun 2013 sebesar 39.98 persen, dan tahun 2014 –
2015 sebesar 39.97 persen. Komposisi portofolio untuk masing-masing akad
tersebut tidak mengalami perubahan yang yang cukup besar setiap tahunnya,
tetapi terdapat peningkatan antara jumlah pembiayaan dari masing-masing akad
yang semakin meningkat dari tahun 2012 – 2015. Sedangkan untuk pendapatan
bagi hasil dari penyaluran dana dari tahun 2012 – 2014 mengalami peningkatan
yang cukup signifikan yaitu sebesar Rp49 miliar pada tahun 2012, Rp108 miliar
pada tahun 2013, dan Rp174 miliar pada tahun 2014. Akan tetapi pada tahun 2015
terjadi penurunan terhadap pendapatan bagi hasil penyaluran dana yaitu sebesar
Rp119 Miliar. Penurunan tersebut terjadi karena semakin meningkatnya nasabah
yang tidak mampu membayar angsuran yang menyebabkan peningkatan NPF (non
performing financing).
Risiko Kredit
Risiko kredit merupakan risiko yang disebabkan oleh ketidakmampuan para
debitur dalam memenuhi kewajibannya sebagaimana yang dipersyaratkan oleh
pihak kreditur. Dari definisi risiko kredit tersebut dapat diketahui bahwa risiko
merupakan sesuatu yang tidak bisa dikesampingkan dan setiap keputusan yang
dilakukan pasti akan menimbulkan risiko.Menurut Irham Fahmi (2009) pada
dasarnya risiko dapat dikelola dengan 4 (empat) cara, yaitu :
1.
Memperkecil risiko
Keputusan untuk memperkecil risiko yaitu dengan cara tidak memperbesar
setiap keputusan yang mengandung risiko tinggi tetapi membatasinya
bahkan meminimalisir agar risiko tersebut tidak bertambah besar diluar
kontrol pihak manjemen perusahaan.
2.
Mengalihkan risiko
Keputusan mengalihkan risiko yaitu dengan cara risiko yang diterima dapat
dialihkan ketempat lain sebagian, seperti dengan mengasuransikan bisnis
guna menghindari terjadinya risiko yang sifatnya tidak diketahui kapan
waktunya.
3.
Mengendalikan risiko
Keputusan mengendalikan risiko yaitu dengan cara melakukan kebijakan
mengantisipasi terhada timbilnya risiko sebelum risiko terjadi.
4.
Pendanaan risiko
Keputusan pendanaan risiko yaitu menyangkut dengan menyediakan
sejumlah dana sebagai cadangan guna mengantisipasi timbulnya risiko
dikemudian hari.
19
Metode dalam pengukuran risiko kredit ini maka data portofolio kredit
dikelompokkan dalam kategori Non Default (Performing Loan) yang terdiri dari
eksposur dengan kolektibilitas lancar dan dalam perhatian khusus dan Default
(Non Performing Financing) yaitu eksposur dengan kolektibilitas kurang lancar,
diragukan dan macet. Portofolio pembiayaan Januari 2012 hingga bulan Juni 2015
seperti dimuat padaTabel 3.
Tabel 3 Pertumbuhan financing dan non performance financing
Bulan
Jan-12
Feb-12
Mar-12
Apr-12
May-12
Jun-12
Jul-12
Aug-12
Sep-12
Oct-12
Nov-12
Dec-12
Jan-13
Feb-13
Mar-13
Apr-13
May-13
Jun-13
Jul-13
Aug-13
Sep-13
Oct-13
Nov-13
Dec-13
Jan-14
Feb-14
Mar-14
Apr-14
May-14
Jun-14
Jul-14
Aug-14
Sep-14
Oct-14
Nov-14
Dec-14
Jan-15
Feb-15
Mar-15
Apr-15
May-15
Jun-15
Performing Financing
(Rp dalam Juta)
196052
197139
198700
202073
222712
275425
317590
372224
427866
501340
575234
643583
676847
748005
836 277
921 204
995 575
1 036 577
1 120 661
1 147 092
1 216 249
1 291 955
1 351 601
1 389 502
1 390 909
1 445 772
1 488 115
1 506 646
1 519 088
1 542 182
1 550 575
1 553 626
1 571 885
1 586 679
1 603 318
1 602 011
1 591 136
1 596 079
1 612 703
1 652 267
1 686 669
1 701 075
Non Performance
Financing (NPF)
(Rp dalam Juta)
346
346
1111
2331
3020
2357
2757
2771
2783
3007
2806
3029
3052
3062
4 681
6 366
6 622
6 105
8 816
9 068
9 097
7 685
8 848
12 214
12 732
13 085
12 731
16 104
20 060
20 885
23 028
21 192
23 703
22 368
21 963
20 306
21 955
23 147
22 775
26 063
27 115
28 661
Total Financing
(Rp dalam Juta)
NPF/Total
Financing
196398
197485
199811
204404
225732
277782
320347
374995
430649
504347
578040
646612
679899
751067
840 958
927 570
1 002 197
1 042 682
1 129 477
1 156 160
1 225 346
1 299 640
1 360 449
1 401 716
1 403 641
1 458 857
1 500 846
1 522 750
1 539 148
1 563 067
1 573 603
1 574 818
1 595 588
1 609 047
1 625 281
1 622 317
1 613 091
1 619 226
1 635 478
1 678 330
1 713 784
1 729 736
0.18%
0.18%
0.56%
1.14%
1.34%
0.85%
0.86%
0.74%
0.65%
0.60%
0.49%
0.47%
0.45%
0.41%
0.56%
0.69%
0.66%
PADA UNIT USAHA SYARIAH PT BANK XYZ
ANDRA YULIASTUTI SUPARNO
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pembentukkan
Portofolio Optimal Pembiayaan pada Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ adalah
benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, April 2016
Andra Yuliastuti Suparno
NIM H24134010
ABSTRAK
ANDRA YULIASTUTI SUPARNO. Pembentukkan Portofolio Optimal
Pembiayaan pada Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ. Dibimbing oleh FARIDA
RATNA DEWI.
Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank XYZ merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang jasa dengan fungsi utama menghimpun dan menyalurkan dana
kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Tingginya risiko terhadap
pembiyaan memaksa UUS PT Bank XYZ untuk membentuk portofolio
pembiayaan yang optimum.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
kondisi portofolio pembiayaan dan pendapatan bagi hasil portofolio pembiayaan,
menganalisis pembentukan portofolio pembiayaan optimum.Penelitian
menggunakan metode Markowitz.Semakin tinggi penyaluran dana yang diberikan
akan mengakibatkan peningkatan risiko pembiayaan. Dengan menggunakan
metode Markowitz diperoleh kombinasi portofolio pembiayaan optimum
berdasarkan jenis pembiayaan dengan meminimumkan risiko portofolio
pembiayaanmenjadi 0.1261 dengan nilai portofolio pembiayaan sebesar 0.0649
apabila UUS PT Bank XYZ memprioritaskan pemberian pembiayan pada jenis
pembiayaan murabahah sebesar 34.06 persen, pembiayaan ijarah sebesar 20.98
persen, dan pembiayaanmusyarakah dan MMQ sebesar 22.48 persen.
Kata kunci: metode markowitz ,portofolio pembiayaan, unit usaha syariah.
ABSTRACT
ANDRA YULIASTUTI SUPARNO. Portfolio Optimal Financing on Sharia
Business Unit of PT Bank XYZ. Supervised by FARIDA RATNA DEWI.
Sharia Business Unit (UUS) PT Bank XYZ is company in the field of
services with primary function to collect and distribute funds to the people who
needs funds. The high risks of financing forced UUS PT Bank XYZ to establish
optimum financing portfolio. The purpose of this study were to analyze the
condition of the financing portfolio and profit sharing financing portfolio, analyze
the formation of optimum financing portfolio. This study used Markowitz method.
The higher the distribution of funds provided will lead to increased risk of
financing. Using the Markowitz method by a combination of the financing
portfolio optimum based on the type of financing to minimize portfolio risk
financing becomes 0.1261 with value of financing portfolio 0.0649 if UUS PT
Bank XYZ prioritize the provision of financing on the type of financing with
murabahah financing to 34.06 percent, ijarah financing 20.98 percent, and
musayarakah and MMQ financing of 22.48 percent.
Keywords: financing portfolio, markowitz methode, sharia business unit.
PEMBENTUKKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PEMBIAYAAN
PADA UNIT USAHA SYARIAH PTBANK XYZ
ANDRA YULIASTUTI SUPARNO
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Program Sarjana Alih Jenis Manajemen
Departemen Manajemen
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei 2015 ini ialah analisa
pembentukan portofolio optimal, dengan judul Pembentukkan Portofolio Optimal
Pembiayaan pada Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ.
Terimakasih penulis ucapkan kepada Ibu Farida Ratna Dewi SE MM selaku
pembimbing, yang telah banyak memberikan kesempatan, saran, ide, dan
masukan sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan.Di samping itu,
penghargaan penulis sampaikan kepada seluruh pegawai Unit Usaha Syariah
PTBank XYZ sehingga data penelitian dapat terkumpul. Ungkapan terimakasih
juga penulis sampaikan kepada Bapak, Ibu, Kakak, Adik, serta seluruh keluarga
dan teman-teman atas segala doa, dukungan dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, April 2016
Andra Yuliastuti Suparno
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Bank
Pembiayaan
Portofolio
Penelitian Terdahulu
METODE
Kerangka Pemikiran Penelitian
Lokasi dan Waktu penelitian
Metode Pengumpulan Data
Metode Pengolahan Data
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum PT Bank XYZ
Unit Usaha Syariah PTBank XYZ
Karakteristik Produk Pembiayaan Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ
Portofolio Pembiayaan Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ
Risiko Kredit
Pembentukan Portofolio Pembiayaan Optimal
Implikasi Manajerial
SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
1
3
4
4
4
4
4
5
9
10
11
11
12
12
13
15
15
15
16
17
18
20
28
29
31
33
DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Perkembangan jaringan kantor perbankan syariah
Perbandingan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional
Pertumbuhan financing dan non performance financing
Jenis pembiayaan
Data pembiayaan PT Bank XYZ Syariah
Nilai return realisasian pembiayaan PT Bank XYZ Syariah
Nilai returnrealisasian setelah ditambahkan 1
Hasil perhitungan return ekspektasi
Nilai standar deviasi
Nilai varian
Matriks varian kovarian
Matriks korelasi
Nilai ekspektasi return dan risiko pembiayaan
Kombinasi pembiayaan optimum aktual dan Markowitz
2
5
19
21
21
22
23
24
24
25
25
26
26
28
DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
Portofolio pembiayaan dan total pendapatan penyaluran dana
Kerangka pemikiran penelitian
Portofolio pembiayaan & total pendapatan penyaluran dana
Pertumbuhan pembiayaan dan rasio non performing financing (NPF)
Proporsi portofolio pembiayaan
3
13
17
20
27
DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6
7
Perhitungan portofolio pembiayaan aktual
Perhitungan portofolio pembiayaan dengan metode markowitz
Perhitungan nilai expected return, standar deviasi, varian dan
covarian
Nilai proporsi pembiayaan aktual
Nilai proporsi pembiayaan awal
Nilai matriks proporsi aktual
Nilai matriks proporsi awal
35
36
37
38
39
40
41
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama,
yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberikan jasa
pengiriman uang.Menurut Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan,
perbankan nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu sistem
perbankan konvensional dan sistem perbankan syariah.Sistem perbankan
konvensional seperti yang kita ketahui menggunakan bunga (interest) sebagai
landasan operasionalnya.Berbeda halnya dengan perbankan konvensional yang
menggunakan bunga sebagai landasan operasionalnya, sistem perbankan syariah
menggunakan prinsip bagi hasil sebagai landasan dasar bagi operasionalnya
secara
keseluruhan.Secara
syariah,
prinsipnya
berdasarkan
kaidah
almudharabah.Berdasarkan prinsip ini, bank syariah akan berfungsi sebagai
mitra, baik dengan penabung maupun dengan pengusaha yang meminjam dana.
Antara keduanya diadakan akad mudharabah yang menyatakan pembagian
keuntungan masing-masing pihak.
Selain itu keberadaan bank syariah lebih dikembangkan lagi dengan
diberlakukannya Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan.Namun
undang-undang tersebut belum memberikan landasan hukum yang kuat karena
belum secara tegas mencantumkan kata prinsip syariah dalam kegiatan usaha
bank.Selain itu pengertian bagi hasil yang dipakai dalam undang-undang tersebut
belum mencakup secara tepat pengertian bank syariah maupun Islamic bank yang
memiliki cakupan lebih luas daripada pengertian bagi hasil.
Landasan yuridis yang lebih mantap bagi bank syariah diperoleh setelah
disahkannya Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas
Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang mengatur bank
syariah secara cukup jelas dan kuat dari segi kelembagaan dan operasionalnya.
Selanjutnya dengan Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Sentral,
Bank Indonesia dapat menerapkan kebijakan moneter berdasarkan prinsip-prinsip
syariah agar dapat memengaruhi likuiditas perekonomian melalui bank-bank
syariah.
Industri keuangan syariah secara keseluruhan selama tahun 2014 masih
tetap menunjukkan kinerja yang relatif cukup terjaga dengan baik, hal ini antara
lain tercermin dari perkembangan asset dan permodalan perbankan syariah yang
relatif tetap tumbuh maupun pasar modal dan industri keuangan non bank syariah
yang masih menunjukkan kinerja yang cukup positif. Per 2014, tercatat sudah 12
Bank Umum Syariah (BUS), 22 Unit UsahaSyariah (UUS), 163 Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah (BPRS) dengan jumlahkantor perbankan syariah sebanyak 2 910
yang tersebar di hampir seluruh wilayahIndonesia. Untuk dapat mengetahui
perkembangan jumlah bank dan kantorperbankan syariah di Indonesia selama
lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.
2
Tabel 1 Perkembangan jaringan kantor perbankan syariah
Indikator
Bank Umum Syariah
Jumlah Bank
Jumlah Kantor
Unit Usaha Syariah
Jumlah Bank
Jumlah Kantor
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Jumlah Bank
Jumlah Kantor
Total Kantor
2010
2011
2012
2013
2014
11
1 215
11
1 401
11
1 745
11
1 996
12
2 151
23
262
24
336
24
517
23
590
22
320
150
286
1 763
155
364
2 101
158
401
2 663
163
402
2 988
163
439
2 910
Sumber : Statistik Perbankan Syariah Des 2014, Otoritas Jasa Keuangan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kombinasi atau
komposisi portofolio pembiayaan yang optimal untuk perbankan sehingga
menjadi pedoman bagi perbankan dalam memiliki nasabah mana yang
diprioritaskan untuk diberi kredit dan nasabah yang dihindari.Dengan begitu Non
Performing Financing dapat diminimalisasi dan tetap dijaga tidak melebihi
ambang batas yang ditentukan oleh otoritas perbankan.
Penyaluran pembiayaan oleh perbankan dibagi berdasarkan sektor ekonomi,
dalam hal ini dikenal dengan portofolio pembiayaan perbankan. Setiap bank
memiliki target pembiayaan yang berbeda berdasarkan sektor ekonomi sesuai
dengan preferensi risiko yang sudah dihitung dan dipertimbangkan dengan tetap
mengikuti aturan yang diberikan oleh Bank Sentral. Penyebaran portofolio
pembiayaan berdasarkan sektor ekonomi dalam bank, ada yang memiliki risiko
tinggi dan rendah sehingga perlu dilakukan management portofolio yang
kemudian secara regular dilakukan monitoring kinerja asset dalam hal ini
pembiayaan berdasarkan sektor ekonomi secara regular.
Kondisi portofolio pembiayaan Unit Usaha Syariah PT Bank XYZterus
mengalami peningkatan yang yang cukup baik setiap tahunnya. Hal tersebut
dapat dilihat dari Gambar 1 dengan jumlah peningkatan penyaluran dana pada
tahun 2015 sebesar Rp1 701 miliar atau meningkat sebesar 10.31 persen dari
pembiayaan pada tahun 2014 sebesar Rp1 542 miliar. Namun pendapatan bagi
hasil atas penyaluran dana yang diberikan mengalami penurunan sebesar 31.6
persen atau sebesar Rp174 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp119 miliar pada
tahun 2015. Dalam perhitungan portofolio optimal Unit Usaha Syariah
menggunakan perhitungan subyektif, yaitu dengan model sederhana risiko
konsentrasi penyaluran pembiayaan. Karakteristik pengembalian risiko dari
masing-masing penyaluran pembiayaan berdasarkan sektor ekonomi yang
terdiversifikasi mempengaruhi eksposur risiko keseluruhan portofolio
pembiayaan.Untuk itu perlu metode untuk mengukur konsentrasi risiko
pembiayaan secara subyektif.
3
174
0.03%
0.03%
108
119
39.97%
39.97%
0.02%
49
39.98%
29.9%
29.9%
29.9%
29.9%
30%
40%
30%
30%
2012
30%
2013
2014
2015
Pembiayaan Ijarah
Pembiayaan Musyarakah
Pembiayaan MMQ
Pendapatan Penyaluran Dana
Pembiayaan Murabahah
Gambar 1 Portofolio pembiayaan dan total pendapatan penyaluran dana
Penentuan portfolio optimal secara kuantitatif dapat dianalisa dengan
menggunakan metode Diversifikasi Markowitz yaitu penggabungan aktiva-aktiva
dalam portfolio optimal yang bertujuan mengurangi risiko kredit tanpa
mengurangi pengembalian. Dalam penentuan portfolio selection (Markowitz,
1952: 77-91) menemukan model matematika yang dapat menghitung return dan
risiko portofolio dengan rumus Expected Return dan Varian. Penelitian
Markowitz lebih dikenal dengan namaMean Variance Analysis atau Modern
Portofolio Theory. Secara lebih komprehensif penelitian tersebut kembali dibahas
oleh Fabozzi, Gupta dan Markowitz (2002). Metode Markowitz menggunakan
data historikal untuk menghitung return dan risiko dari portofolio.
Rumusan Masalah
Dalam menghadapi perubahan ekonomi yang sangat fluktuatif di Indonesia,
lembaga keuangan dan pelaku keuangan khususnya Unit Usaha Syaraih PT Bank
XYZ harus mengelola kegiatan bank terutama dalam hal pemberian pembiayaan.
Dengan demikian penelitian ini diharapkan dapat menjawab pertanyaanpertanyaan berikut:
1.
Bagaimana kondisi portofolio pembiayaan dan pendapatan bagi hasil
portofolio pembiayaan Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ ?
2.
Bagaimana pembentukan portofolio pembiayaan yang optimum pada Unit
Usaha Syariah PT Bank XYZ ?
4
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan
dari penelitian ini adalah :
1.
Menganalisis kondisi portofolio pembiayaan dan pendapatan bagi hasil
portofolio pembiayaan Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ.
2.
Menganalisis pembentukan portofolio pembiayaan optimum pada Unit
Usaha Syariah PT Bank XYZ.
Manfaat Penelitian
1.
2.
Bagi pihak bank, penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran,
masukan dan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam mengalokasikan
penyaluran pembiayaan.
Bagi pihak akademisi, penelitian ini dapat digunakan sebagai data dan
referensi selanjutnya khususnya peneletian yang berkaitan dengan portofolio
pembiayaan.
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ Tbk.
Penelitian ini hanya membahas bagaimana pembentukan portofolio optimal
terhadap pembiayaan.Data yang digunakan merupakan data bulanan posisi
pembiayaan dari tahun 2012 – 2015.Data bulanan yang diambil adalah data dari
posisi pembiayaan Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ selama periode tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA
Bank
1.
2.
Definisi Bank Syariah
Menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008, Bank Syariah adalah Bank
yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan
menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah.
Definisi Unit Usaha Syariah
Unit Usaha Syariah, yang selanjutnya di sebut UUS adalah unit kerja dari
kantor pusat Bank konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari
kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip
Syariah, atau unit kerja di kantor cabang dari suatu Bank yang
berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara
5
konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang
pembantu syariah dan/atau unit syariah.
Fungsi dan Tujuan
Bank Syariah dan UUS wajib melaksanakan fungsi menghimpun dan
menyalurkan dana masyarakat. Perbankan syariah bertujuan menunjang
pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan,
kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat.
3.
Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah
Menurut Antonio (2001), karakteristik yang membedakan bank syariah
dengan bank konvensional antara lain: tidak mengenal adanya konsep time value
of money, tidak diperkenankan kegiatan yang bersifat spekulatif karena adanya
ketidakpastian, serta tidak diperkenankan dua transaksi dan dua harga untuk satu
barang. Terdapat pula perbedaan yang cukup mendasar antara bank konvensional
dan bank syariah, yaitu aspek legal dan usaha yang dibiayai.Dalam aspek legal di
bank syariah, akad yang dilakukan memiliki konsekuensi dunia dan akhirat
(ukhrawi) karena akad yang dilakukan berdasarkan hukum Islam.Pada aspek
bisnis dan usaha yang dibiayai, dalam bank syariah tidak dimungkinkan
membiayai usaha yang terkandung di dalamnya hal-hal yang diharamkan.Hal
yang harus dipastikan adalah apakah obyek yang dibiayai dikategorikan
pembiayaan halal atau tidak, apakah proyek yang dibiayai menimbulkan
kemudharatan untuk masyarakat atau tidak.
Tabel 2 Perbandingan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional
No
1
2
3
4
5
Perbedaan
Falsafah
Bank Syariah
Tidak berdasarkan bunga,
ketidakjelasan dan spekulasi.
Operasional Dana masyarakat berupa
titipan dan investasi yang
baru akan mendapatkan
hasil jika ’diusahakan’
terlebih dahulu.
Penyaluran pada usaha
yang
halal dan menguntungkan.
Orientasi
Profit dan falah oriented
Hubungan
Hubungan kemitraan
Organisasi
Harus memiliki Dewan
Pengawas Syariah
Bank Konvensional
Berdasarkan bunga
Dana masyarakat berupa
simpanan yang harus dibayar
bunganya pada saat jatuh
tempo.
Penyaluran pada sektor yang
menguntungkan, aspek halal
tidak menjadi pertimbangan
utama.
Profit oriented
Hubungan debitur-kreditur
Tidak memiliki Dewan Pengawas
Syariah
Sumber: Antonio (2001)
Pembiayaan
Dalam perbankan syariah, sebenarnya penggunaan kata pinjam-meminjam
kurang tepat digunakan disebabkan dua hal.Pertama, pinjaman merupakan salah
satu metode hubungan finansial dalam Islam.Masih banyak metode yang
6
diajarkan oleh syariah selain pinjaman, seperti jual beli, bagi hasil, sewa dan
sebagainya.Kedua, dalam Islam, pinjam-meminjam adalah akad sosial, bukan
akad komersial. Artinya, bila seseorang meminjam sesuatu, ia tidak boleh
disyaratkan untuk memberikan tambahan atas pokok pinjamannya. Hal ini
berdasarka hadist Nabi saw.yang menyatakan bahwa setiap pinjaman yang
menghasilkan manfaat adalah riba, sedangkan para ulama sepakat bahwa riba itu
haram.Karena itu, dalam perbankan syariah, pinjaman tidak disebut kredit, tetapi
pembiayaan (financing).
Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara
lembaga keuangan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu, dengan imbalan atau bagi hasil
(Rivai dan Veithzal, 2008).
Menurut sifat penggunaannya, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua hal berikut:
1.
Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik
usaha produksi, perdagangan maupun investasi. Berbeda halnya dengan
bank konvensional, bank syariah membantu memenuhi seluruh kebutuhan
modal kerja tersebut bukan dengan meminjamkan uang, melainkan dengan
menjalin hubungan partnership dengan nasabah, dimana bank bertindak
sebagai penyandang dana (Shahibul maal),sedangkan nasabah sebagai
pengusaha (Mudharib).
2.
Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi
kebutuhan.
1.2.1. Jenis pembiayaan
Pembiayaan yang diberikan pada bank syariah dapat dibagi menjadi
(Karim, 2011) :
a. Pembiayaan modal kerja syariah
Pembiayaan modal kerja syariah adalah pembiayaan jangka
pendek yang diberikan kepada perusahaan untuk membiayai
kebutuhan modal kerja usahanya berdasarkan prinsip-prinsip
syariah.Jangka waktu pembiayaan modal kerja maksimum 1 (satu)
tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan.
Perpanjangan fasilitas pembiayaan modal kerja dilakukan atas
dasar hasil analisis terhadap debitur dan fasilitas pembiayaan
secara keseluruhan
b. Pembiayaan investasi syariah
Pembiayaan investasi adalah pembiayaan jangka menengah atau
jangka panajang untuk pembelian barang-barang modal yang
diperlukan untuk pendirian proyek baru, rehabilitasi, modernisasi,
ekspansi atau relokasi proyek yang sudah ada.
c. Pembiayaan konsumtif syariah
Pembiayaan konsumtif adalah jenis pembiayaan yang diberikan
untuk tujuan di luar usaha dan umumnya bersifat perorangan.
d. Pembiayaan sindikasi
Pembiayaan sindikasi adalah pembiayaan yang diberikan oleh
lebih dari satu lembaga keuangan bank untuk satu objek
7
pembiayaan tertentu.Pada umumnya, pembiayaan ini diberikan
bank kepada nasabah korporasi yang memiliki nilai transaksi yang
sangat besar.
e. Pembiayaan berdasarkan Take Over
Pembiayaan berdasarkan take over adalah pembiayaan yang
timbul sebagai akibat dari take over terhadap transaksi nonsyariah
yang telah berjalan yang dilakukan oleh bank syariah atas
permintaan nasabah.
f. Pembiayaan Lattef of credit (L/C)
Pembiayaan Lattef of credit (L/C) adalah pembiayaan yang
diberikan dalam rangka memfasilitasi transaksi impor atau ekspor
nasabah.
1.2.2. Portofolio pembiayaan
Menurut Arifin dalam Royani (2008), teori portofolio muncul setelah
Markowitz menerbitkan artikel yang akan menjadi dasar teoriini.
Markowitz menunjukkan bahwa ketika seseorang menambahkansuatu
aset ke dalam portofolio investasinya maka total risiko dariportofolio
tersebut akan berkurang namun pengembalian yang diharapkan tetap
sebesar rata-rata tertimbang dari pengembalian yang diharapkan
masing-masing aset yang ada di portofolio, sehingga portofolio berarti
penempatan aset pada berbagai kombinasi optimal dari suatu investasi
untuk mengurangi risiko. Jadi portofolio kredit merupakan
penempatan kredit-kredit ke dalam suatu portofolio sehingga dicapai
hasil yang optimal.
1.2.3. Portofolio Invesment
Prioritas terakhir didalam alokasi dana bank adalah dengan
megalokasikan sejumlah dana tertentu pada investasi portofolio
(portfolio investment). Alokasi dana bank kedalam kategori ini adalah
dana sisa setelah penanaman dana dalam bentuk pinjaman (kredit)
telah memenuhi kriteria atau target tertentu.
1.2.4. Penyaluran Dana
Dalam menyalurkan dananya pada nasabah, secara garis besar produk
pembiayaan syariah terbagi ke dalam empat kategori yang dibedakan
berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu:
a. Pembiayaan dengan prinsip jual-beli
Prinsip jual-beli dilaksanakan dengan adanya perpindahan
kepemilikan barang atau benda (transfer of property). Tingkat
keuntungan bank ditentukan di depan dan menjadi bagian harga
atas barang yang dijual.
b. Pembiayaan dengan prinsip sewa (Ijarah)
Transaksi Ijarah atau sewa dilandasi adanya perpindahan
manfaat.Jadi pada dasarnya prinsip ijarahsama dengan prinsip
jual-beli, tapi perbedaannya terletak pada objek transaksinya.Bila
pada jual-beli objek transaksinya adalah barang, sedangkan pada
ijarah objek transaksinya adalah jasa.
c. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (Syirkah)
Bentuk umum dari usaha bagi hasil adalah musyarakah. Transaksi
musyarakah dilandasi adanya keinginan para pihak yang bekerja
8
sama untuk meningkatkan nilai asset yang mereka miliki secara
bersama-sama.
d. Pembiayaan dengan akad pelengkap
Untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan, biasanya
diperlukan juga akad pelengkap.Akad pelengkap ini tidak
ditujukan untuk mencari keuntungan, tetapi ditujukan untuk
mempermudah pelaksanaan pembiayaan.Meskipun tidak ditujukan
untuk mencari keuntungan, dalam akad pelengkap ini dibolehkan
untuk meminta penggantian biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
melaksanakan akad ini.
1.2.5. Penetapan marjin keuntungan
Bank Syariah menerapkan marjin keuntungan terhadap produkproduk pembiayaan yang berbasis Natural Certainty Contracts
(NCC), yakni akad bisnis yang memberikan kepastian pembayaran,
baik dari segi jumlah (amount) maupun waktu (timing), seperti
pembiayaan murabahah, ijarah, ijarah muntahia bit tamlik, salam,
dan istishna’.
Secara teknis, yang dimaksud dengan marjin keuntungan adalah
persentase tertentu yang ditetapkan per tahun perhitungan marjin
keuntungan secara harian, maka jumlah hari dalam setahun
ditetapkan 360 hari; perhitungan marjin keuntungan secara bulanan,
maka setahun ditetapkan 12 bulan.
1.2.6. Penetapan Nisbah Bagi Hasil pembiayaan
Penetapan nisbah bagi hasil pembiayaan ditentukan dengan
mempertimbangkan sebagai berikut:
1. Referensi tingkat (Marjin) Keuntungan
Yang dimaksud referensi tingkat keuntungan (marjin) adalah
referensi tingkat (marjin) keuntungan yang ditetapkan oleh
rapat ALCO.
2. Perkiraan tingkat keuntungan bisnis yang dibiayai.
Perkiraan tingakat keuntungan bisnis atau proyek yang
dibiayai dihitung dengan mempertimbangkan sebagai berikut:
a. Perkiraan penjualan:
1. volume penjualan setiap transaksi atau volume
penjualan setiap bulan
2. Sales Turn-Over atau frekuensi penjualan setiap bulan
3. Fluktuasi harga penjualan
4. Rentang harga penjualan yang dapat dinegosiasikan
5. Marjin keuntungan setiap transaksi
b. Lama Cash to cash cycle
1. Lama proses barang
2. Lama persediaan
3. Lama piutang
c. Perkiraan biaya-biaya langsung
Yang dimaksud biay-biaya langsung adalah biaya yang
langsung berkaitan dengan kegiatan penjualan seperti
biaya pengangkutan, biaya pengemasan, dan biaya-biaya
9
lain yang lazim dikategorikan dalam cost of goods sold
(COGS)
d. Perkiraan biaya-biaya tidak langsung
Yang dimaksud biaya-biaya tidak langsung adalah biaya
yang tidak langsung berkaitan dengan kegiatan penjualan,
seperti biaya sewa kantor, biaya gaji karyawan, dan biayabiaya lain yang lazim dikategorikan dalam overhead cost
(OHC).
e. Delayed factor
Delayed factor adalah tambahan waktu yang ditambahkan
pada cash to cash cycle untuk mengantisispasi timbulnya
keterlambatan pembayaran dari nasabah kepada bank.
Portofolio
Teori Portofolio diartikan sebagai teori yang mengklasifikasikan
pembagian portofolio guna meminimalisasi risiko dan memperoleh return yang
tinggi. Selain itu Teori Portofolio diartikan pula sebagai studi tentang seorang
investor individual mencapai pengembalian maksimum yang diharapkan dari
portofolio yang berbeda-beda di mana masing-masing mempunyai tingkat risiko
tertentu.
Portofolio seringkali dikaitkan dengan masalah sekuritas, dimana return
realisasi portofolio (portofolio realized return) merupakan rata-rata tertimbang
dari return-return realisasi masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio
tersebut (Jogianto, 2003).
Keputusan investasi dibedakan dalam 2 bagian:
a. Menentukan maksimisasi rasio portofolio antara nilai yang diharapkan dan
standar deviasi pada excess return to beta dibandingkan dengan riskfree pada
aset lain.
b. Memutuskan mengalokasikan dana antara aset yang kurang berisiko dan
portofolio pada sekuritas yang berisiko.
Risiko dapat diartikan sebagai suatu kerugian yang dihadapi, sehubungan
dengan investasi maka para investor menggunakan berbagai difinisi untuk
menjelaskan makna risiko (Fabozzi, 1999).Profesor Harry Markowitz mengubah
pandangan kaum investor mengenai risiko dengan jalan memperkenalkan konsep
risiko secara kuantitatif, dimana risiko sebagai ukuran statistika yang disebut
varians. Varians yang dikaitkan dengan distribusi pengembalian mengukur
kekencangan dimana distribusi dikelompokkan di sekitar mean atau pengembalian
yang diharapkan.
Markowitz berpendapat kekencangan atau varians ini sama dengan
ketidakpastian atau risiko suatu investasi. Jika aktiva tidak memiliki risiko maka
penyimpangan pengembalian diharapkan dari aktiva tersebut adalah 0 (Fabozzi,
1999). Selain varians, deviasi standar pun memiliki konsep yang sama yaitu
semakin besar varians atau deviasi standar maka semakin besar risiko investasi
(Fabozzi,1999).
Kovarians dalam arti praktis dapat diartikan sebagai tingkat pengembalian
kedua aktiva berbeda atau berubah secara bersamaan. Kovarians positif berarti
10
pengembalian kedua aktiva cenderung bergerak atau berubah ke arah yang sama,
sedangkan kovarians negatif berarti pengembalian bergerak pada arah yang
berlawanan. Kovarians dapat dianggap sebagai korelasi antara pengembalian yang
diharapkan dari kedua aktiva.
Markowitz Model
Harry Markowitz sebagai tokoh pengembang teori portofolio, dimana
dalam pembentukan portofolio para investor berusaha memaksimalkan
pengembalian yang diharapkan dari investasi dengan tingkat risiko tertentu yang
dapat diterima (Fabozzi, 1999), dengan kata lain investor berusaha meminimalkan
risiko yang dihadapi untuk sasaran tingkat pengembalian tertentu, dimana investor
dalam hal ini dapat diasumsikan sebagai bank yang memberikan kredit kepada
debiturnya.
Portofolio yang dapat mencapai tujuan di atas disebut dengan portofolio
yang efisien.Untuk membentuk portofolio yang efisien, perlu dibuat beberapa
asumsi mengenai perilaku investor dalam membuat keputusan investasi.Asumsi
yang wajar adalah investor cenderung menghindari risiko (risk averse). Investor
penghindar risiko adalah investor yang dihadapkan pada dua investasi dengan
pengembalian diharapkan yang sama dan risiko yang berbeda, maka yang akan
dipilih adalah investasi dengan tingkat risiko yang lebih rendah. Jika investor
memiliki beberapa pilihan portofolio yang efisien, maka portofolio yang paling
optimal-lah yang akan dipilihnya.
Metode Markowitz, salah satunya adalah dengan menggunakan metode
cepat untuk menghitung set portofolio mean-variance efisien untuk seorang
investor yang dapat menjual sekuritasnya sesingkat mungkin seperti selama
membelinya, tentunya dengan beberapa kondisi yang memuaskan. Seseorang
mungkin berpikir bahkan komputer super cepat dapat meniadakan kebutuhan
algoritma cepat ini.Bagaimanapun, analisis dengan angka sekuritas yang besar,
pengguna menunggu jawaban dalam waktu riil.Simulasi Monte Carlo yang
mengerjakan ini membutuhkan banyak reoptimasi, dan eksperimen simulasi
membutuhkan banyak simulasi, menggunakan komputasi speedy dari frontier
efisien yang masih berharga.
Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini adalah penelitian yang
dilakukan oleh Siska (2004) yang melakukan penelitian pada Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat Cabang Cibinong.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
kredit modal kerja terhadap laba.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyaluran
kredit didominasi oleh kredit konsumsi yang memiliki risiko lebih rendah.Kredit
modal kerja memiliki kontribusi yang kecil terhadap pendapatan karena masih
sedikitnya jumlah kredit yang disalurkan ke sektor riil. Namun bila dilihat dari
analisis trend yang dilakukan terhadap pendapatan bunga dari kredit modal kerja
mengalami kecenderungan meningkat.
Penelitian yang dilakukan oleh oleh Susanti (2007) yang menganalisis
pengaruh perubahan portofolio kredit sektor ekonomi terhadap pendapatan bunga
11
kredit PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Hasil penelitian Susanti
menunjukkan bahwa perolehan pendapatan bunga kredit dipengaruhi oleh
perubahan yang terjadi secara keseluruhan pada alokasi kredit untuk sektor-sektor
pertanian, pertambangan, perindustrian, jasa-jasa, dan lain-lain. Secara parsial,
sektor yang memiliki pengaruh positif terhadap pendapatan bunga kredit BNI
adalah sektor perindustrian dan perdagangan.
Penelitian yang dilakukan oleh Rismayanti (2009) yang melakukan
penelitian pada PT Bank X Tbk. Penelitian ini bertujuan untuk mengalisis
pengaruh portofolio terhadap laba pada PT Bank X Tbk. Hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dalam penelitian
ini, menunjukkan bahwa secara parsial pendapatan bunga kredit modal kerja,
pendapatan bunga kredit investasi, pendapatan bunga kredit konsumsi dan
pendapatan lain-lain berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap laba,
sedangkan total biaya berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap laba.
METODE
Kerangka Pemikiran Penelitian
Unit usaha syariah merupakan unit usaha yang masih di bawah pengelolaan
bank konvensional. Unit usaha syariah (UUS) adalah unit kerja dari kantor pusat
bank konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah (islam).Unit Usaha
Syariah memiliki fungsi utama yaitu untuk menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk titipan dan investasi dan untuk menyalurkan dana kepada
masyarakat yang membutuhkan dana dari bank.
1.
Penghimpun Dana
Bank mengumpulkan atau menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
titipan dengan menggunakan akad al-wadiah dan dalam bentuk investasi
dengan menggunakan akad al-mudharabah. Al-wadiah adalah akad antara
pihak pertama (masyarakat) dengan pihak kedua (bank), dimana pihak
pertama menitipkan dananya kepada bank dan pihak kedua, bank merima
titipan untuk dapat memanfaatkan titipan pihak pertama dalam transaksi
yang diperbolehkan dalam islam. Al-mudarahbah merupakan akad antara
pihak pertama yang memiliki dana kemudian menginvestasikan dananya
kepada pihak lain yang mana dapat memanfaatkan dana yang investasikan
dengan tujuan tertentu yang diperbolehkan dalam syariat islam.
2.
Penyaluran Dana
Bank menyalurkan dana yang dimiliki kepada masyarakat yang
membutuhkan. Masyarakat dapat memperoleh pembiayaan dari bank
syariah asalkan dapat memenuhi semua ketentuan dan persyaratan yang
berlaku. Menyalurkan dana merupakan aktivitas yang sangat penting bagi
bank syariah. Dalam hal ini bank syariah akan memperoleh return atas dana
yang disalurkan. Return atau pendapatan yang diperoleh bank syariah atas
penyaluran dana ini tergantung pada akadnya.
12
Dalam hal penyaluran dana sektor perbankan melakukan pembagian sektor
industri dalam memberikan kreditnya, hal ini lebih dikenal sebagai portofolio
kredit perbankan. Setiap bank berhak menentukan pemberian kredit yang akan
diberikan pada sektor ekonomi tertentu sesuai dengan risiko yang telah
dipertimbangkan oleh masing-masing manajemen perbankan itu sendiri, tentu
dengan tetap mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh bank sentral yaitu Bank
Indonesia. Penyebaran portofolio kredit yang dilakukan hampir seluruh bank
sampai saat ini masih tetap banyak menimbulkan risiko yang tinggi, meskipun
masing-masing perbankan telah memilih sektor ekonomi apa yang akan diberikan
kredit dan kemungkinan memiliki risiko default paling kecil.
Portofolio seringkali dikaitkan dengan masalah perbankan, terutama dalam
menentukan portofolio kredit yang diberikan oleh setiap bank guna mencapai
optimal portofolio kredit sehingga diharapkan risiko kredit seminimum
mungkin.Metode Markowitz yang diperkenalkan oleh Profesor Harry Markowitz
dapat mengubah pandangan mengenai risiko dengan jalan memperkenalkan
konsep risiko secara kuantitatif.Strategi Markowitz terutama berhubungan dengan
tingkat kovarians antara pengembalian aktiva dalam portofolio.Analisis
Markowitz ini dapat digunakan untuk menentukan risiko terkecil dari suatu
pembentukan portofolio kredit.Kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 2.
Lokasi dan Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ Tbk yang
berlokasi diJakarta Selatan.Penelitian dilakukan pada bulan April - Juni 2015.
Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi kedalam dua golongan
yaitu data primer dan data sekunder.Data primer adalah data yang diperoleh
secara langsung melalui wawancara dan diskusi dengan pihak perusahaan,
karyawan, serta pihak terkait lainnya.
Data sekunder merupakan data pelengkap sebagai pendukung data primer
dalam bentuk tabel, diagram dan lain-lain.Data sekunder yang dimaksud di dapat
dari data historis Laporan Keuangan Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ Tbk, studi
literatur, dan laporan penelitian. Data yang akan diolah kemudian dikelompokkan
menggunakan program Microsoft Excel dengan cara mengelompokkan data
menurut bulan dan tahun, sehingga diperoleh data portofolio pembiayaan
berdasarkan jenis pembiayaan.
13
Bank Konvensional
Unit Usaha Syariah
Pengumpulan dan
Penyaluran dana
Penghimpunan Dana
Portofolio Pembiayaan
Murabahah
Ijarah
MMQ
Musyarakah
Pembentukan portofolio
optimal :
Analisis Markowitz
Laba
Rekomendasi
Gambar 2 Kerangka pemikiran penelitian
Metode Pengolahan Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori
portofolio modelMarkowitz.Pengolahan data pendukung dilakukan dengan
mengunakan Microsoft Excel guna mendapatkan proporsi portofolio optimal
terhadap pembiayaan Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ. Teori portofolio model
Markowitzini mengajarkan tentang berinvestasi dengan cara memecah dana yang
diinvestasikan tersebut untuk kemudian meletakkannya bukan pada satu jalur
yang berbeda-beda. Dengan harapan peletakkan dana secara terpisah tersebut akan
mengurangi risiko yang akan timbul ke depan, risiko yang terjadi dalam bidang
investasi memberi dampak jauh pada kondisi struktur modal perusahaan secara
langsung dan tidak langsung.
14
Strategi diversivikasi Markowitz berusaha mengabungkan antara aktivaaktiva dalam portofolio dengan pengembalian yang memiliki korelasi positif
kurang sempurna, dengan tujuan mengurangi risiko portofolio (varians) tanpa
mengurangi pengembalian.Diversifikasi Morkowitz berbeda dari diversifikasi naif
dan lebih efektif karena diversifikasi ini berusaha memperthankan pengembalian
yang ada dan mengurangi risiko melalui analisis kovarians antara pengembalian
aktiva (Fabozzi, 2003:76).Investor yang akan menanamkan dananya dalam format
portofolio dapat mengunakan Model Markowitz guna membantu memilih sahamsaham yang layak untuk diinvestasikan. Seleksi portofolio Markowitz didasarkan
pada asumsi bahwa keputusan investasi hanya bergantung pada ekspektasi
nilaidan varians dari total return portofolio.
Penentuan portofolio yang optimal dengan menggunakan model Markowitz
ada beberapa langkah yang dilakukan sebagai berikut:
1.
Menghitung return (tingkat keuntungan) tiap perusahaan. Menurut Hartono
(2010) persamaan yang digunakan adalah :
⁄
2.
Menghiung Expected Return (nilai yang diharapkan) saham tiap perusahaan.
Menurut Hartono (2010) perhitungan dapat dilakukan dengan menggunakan
persamaan :
∑
3.
............................................................................................(2)
Menghitung Expected Return (tingkat keuntungan yang diharapkan) dari
portofolio. Menurut Husnan (2003) dapat dihitung menggunakan
persamaan:
(
4.
...................................................................(1)
∑
)
................................................................................(3)
Menghitung risiko (varians dan standar deviasi) dari portofolio. Varians dan
standar deviasi dari portofolio dapat dihitung dar persamaan berikut
(Husnan, 2005) :
..................................................(4)
√
..................................................................................................(5)
15
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum PT Bank XYZ
PTBank XYZ (sebelumnya dikenal dengannama Bank ABC) merupakan
bank tertua keempat di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 4 April 1941 di
Bandung. PTBank XYZ kemudian berkembang menjadi bank yang solid dan
handal, terutamamelayani segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM). PTBank
XYZ resmi menjadibank komersial pada tahun 1967, bank devisa pada tahun
1990 dan menjadi perusahaanpublik di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1994.
Pada akhir tahun 1990-an, PTBank XYZ berhasil melewati krisis keuangan
Asia danjatuhnya sektor perbankan di Indonesia, tanpa dukungan obligasi
rekapitalisasipemerintah. PTBank XYZ pada saat itu menjadi salah satu bank di
Indonesia yangmelanjutkan penyaluran kreditnya segera setelah krisis. Inisiatif ini
memungkinkan Bankmencatat pertumbuhan yang tinggi. Reputasi Bank XYZ
yang baik di industrinyadan pertumbuhannya yang menjanjikan, telah menarik
perhatian International Finance Corporation (IFC), bagian dari Grup Bank
Dunia, yang kemudian menjadi pemegangsaham pada tahun 2001 - 2010 dan dari
ABC Bank-Singapura yang kemudian menjadipemegang saham Bank XYZ dan
akhirnya menjadi pemegang saham pengendalimelalui serangkaian akuisisi dan
penawaran tender sejak tahun 2004. ABC Bank-Singapura saat ini memiliki
saham sebesar 85.06% di Bank XYZ.
Dengan dukungan dari ABC Bank-Singapura, PTBank XYZ telah
menetapkanprogram yang agresif untuk memperkuat infrastruktur, termasuk
sumber daya manusia,teknologi informasi dan jaringan kantor. Program ini yang
kemudian memicu kepindahankantor pusat ke XYZ Tower di pusat Jakarta, yang
memungkinkan Bank XYZ memiliki akses langsung ke pusat bisnis di Indonesia.
Unit Usaha Syariah PTBank XYZ
Bank XYZ Syariah merupakan Unit Usaha Syariah dari Bank XYZ.Bank
XYZ Syariah didirikan di Jakarta. Saat ini telah di dukung oleh 10 KCS (Kantor
Cabang Syariah) dan 260 KLS (Kantor Layanan Syariah) yang tersebar di wilayah
Jakarta, Bandung,Surabaya, Semarang, Makassar, Medan, Pontianak, Balikpapan,
Palembang, dan Batam serta lebih dari 20.000 ATM di seluruhIndonesia. Dengan
adanya Unit Usaha Syariah di Bank XYZakan melengkapikomitmen yang sudah
ada yaitu akan terus konsisten dalam memberikan pelayanan yangterbaik bagi
para nasabah.
Visi Bank XYZ Syariah adalah “Menjadi Bank pilihan dengan standar dunia
yang diakui kepeduliannya dan terpercaya”. Sedangkan misi Bank XYZ Syariah
yaitu Bank XYZ berusaha dan bekerja sebagai warga korporat terhormat
yangmampu bertumbuh-kembang bersama masyarakat secara berkelanjutan
dengancara :
1.
Menyediakan dan mengembangkan pelayanan keuangan yang inovatif,
berkualitas dan melebihi harapan masyarakatyang dinamik dengan
hasilterbaik
16
2.
3.
4.
Membina jejaring kerjasama saling menguntungkan yang dilandasi
rasasaling percaya
Menciptakan lingkungan kerja yang meningkatkan profesionalisme
danmendorong pembaharuan organisasional dengan semangat kekeluargaan
Membangun kepercayaan publik melalui perilaku etikal, peduli dan hatihati(prudent).
Karakteristik Produk Pembiayaan Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ
Pada dasarnya, produk penyaluran dana yang ditawarkan oleh Unit Usaha
Syariah PT. Bank XYZterdiri dari :
1.
Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan Murabahah adalah transaksi jual-beli dimana bank menyebut
jumlah keuntungannya.Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah
sebagai pembeli.
Karakteristik :
a. Diskon yang terkait dengan pembelian barang, antara lain meliputi
diskon dalam bentuk apapun dari pemasok atas pembelian barang, diskon
biaya asuransi, dan komisi dalam bentuk apapun yang diterima terkait
dengan pembelian barang.
b. Bank dapat meminta uang muka pembelian kepada nasabah setelah akad
murabahah disepakati. Dalam hal ini minimal uang muka yang disepakati
Bank kepada nasabah adalah 20 persen dari harga barang.
2.
Pembiayaan dengan prinsip sewa (Ijarah)
Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. Jadi pada dasarnya
prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual-beli, tetapi perbedaannya terletak
pada objek transaksinya. Jika pada jual-beli objek transaksinya adalah barang,
pada ijarah objek transaksinya adalah jasa.
Karakteristik :
a. Obyek ijarah adalah manfaat dari penggunaan asset berwujud atau tidak
berwujud.
b. Prpindahan kepemilikan dilakukan jika seluruh pembayaran sewa telah
diselesaikan.
3.
Pembiayaan Musyarakah
Musyarakah merupakan akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk
suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi
dana (modal) dengan ketentuan bahwa keuntungan dan risiko akan
ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.
Karakteristik :
a. Modal yang dimiliki harus tunai, emas, perak atau yang nilainya sama.
Dapat terdiri dari asset perdagangan, seperti barang-barang, property, dan
sebagainya (harus lebih dulu dinilai dengan tunai dan disepakati oleh
para mitra).
17
b.
4.
Setiap keuntungan harus dibagikan secara proporsional atas dasar seluruh
keuntungan dan tidak ada jumlah yang ditentukan diawal yang
ditetapkan.
Pembiayaan Musyarakah Mutanaqishah (MMQ)
Musyarakah Mutanaqishah (MMQ) merupakan produk turunan dari akad
musyarakah, yang merupakan akad kerjasama antara dua pihak atau lebih.
Dimana kerjsama ini akan mengurangi hak kepemilikan salah satu pihak
sementara pihak yang lain bertambah hak kepemilikannya. Perpindahan
kepemilikan ini melalui mekanisme pembayaran atas hak kepemilikan yang
lain. Bentuk kerjasama ini berakhir dengan pengalihan hak salah satu pihak
kepada pihak lain.
Karakteristik :
a. Saham kepemilikan bank akan terus berkurang jika ada kesepakatan
bahwa musyarakah adalah mutanaqishah.
b. Saham kepemilikan nasabah terhadap proyek akan terus meningkat jika
ia membeli saham bank dalam proyek tersebut.
Portofolio Pembiayaan Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ
Pembiayaan Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ saat ini masih berfokus
kepada produk konsumer yaitu pembiayaan kepemilikan rumah dengan akad
Murabahah, Ijarah, Musyarakah, dan MMQ. Sejak awal diluncurkan pada tahun
2011 sampai dengan tahun 2015 pembiayaan pada Unit Usaha Syariah PT Bank
XYZ terusmenunjukkan peningkatan yang sangat baik dengan total portofolio
bulan Juni 2015 mencapai Rp1 701 miliar. Pada tahun 2015 ini pertumbuhan
pembiayaan KPR iB Bank XYZ mengalami peningkatan sebesar 10.30 persen
dimana pembiayaan pada Juni 2014 sebesar Rp1 542 miliar meningkat menjadi
Rp1 701 miliar pada Juni 2015. Walaupun pertumbuhan yang dialami tidak terlalu
signifikan akan tetapi hal ini menunjukkan perkembangan yang sangat baik jika
dibandingkan dengan kondisi perekonomian nasional yang saat ini mengalami
penurunan.
174
108
0.03%
119 0.03%
39.97%
49
0.02%
39.98%
39.97%
29.9%
29.9%
29.9%
29.9%
30%
40%
30%
30%
30%
2012
2013
Pembiayaan Ijarah
2014
2015
Pembiayaan Musyarakah
Pembiayaan MMQ
Pembiayaan Murabahah
Gambar 3 Portofolio pembiayaan & total pendapatan penyaluran dana
18
Dari Gambar 3 di atas dapat dilihat bahwa portofolio penyaluran dana pada
Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ dari tahun 2012-2015mengalami peningkatan
walaupun tidak terlalu signifikan. Komposisi proporsi portofolio pembiayaan
dengan akad piutang pada tahun 2013 sebesar 0.02 persen dan tahun 2014 – 2015
sebesar 0.03 persen; pembiayaan dengan akad bagi hasil mudharabah dan
musyarakah pada tahun 2012 – 2013 sebesar 30 persen dan tahun 2014 – 2015
sebesar 29.9 persen; sedangkan pembiayaan dengan akad bagi hasil MMQ pada
tahun 2012 sebesar 40 persen, tahun 2013 sebesar 39.98 persen, dan tahun 2014 –
2015 sebesar 39.97 persen. Komposisi portofolio untuk masing-masing akad
tersebut tidak mengalami perubahan yang yang cukup besar setiap tahunnya,
tetapi terdapat peningkatan antara jumlah pembiayaan dari masing-masing akad
yang semakin meningkat dari tahun 2012 – 2015. Sedangkan untuk pendapatan
bagi hasil dari penyaluran dana dari tahun 2012 – 2014 mengalami peningkatan
yang cukup signifikan yaitu sebesar Rp49 miliar pada tahun 2012, Rp108 miliar
pada tahun 2013, dan Rp174 miliar pada tahun 2014. Akan tetapi pada tahun 2015
terjadi penurunan terhadap pendapatan bagi hasil penyaluran dana yaitu sebesar
Rp119 Miliar. Penurunan tersebut terjadi karena semakin meningkatnya nasabah
yang tidak mampu membayar angsuran yang menyebabkan peningkatan NPF (non
performing financing).
Risiko Kredit
Risiko kredit merupakan risiko yang disebabkan oleh ketidakmampuan para
debitur dalam memenuhi kewajibannya sebagaimana yang dipersyaratkan oleh
pihak kreditur. Dari definisi risiko kredit tersebut dapat diketahui bahwa risiko
merupakan sesuatu yang tidak bisa dikesampingkan dan setiap keputusan yang
dilakukan pasti akan menimbulkan risiko.Menurut Irham Fahmi (2009) pada
dasarnya risiko dapat dikelola dengan 4 (empat) cara, yaitu :
1.
Memperkecil risiko
Keputusan untuk memperkecil risiko yaitu dengan cara tidak memperbesar
setiap keputusan yang mengandung risiko tinggi tetapi membatasinya
bahkan meminimalisir agar risiko tersebut tidak bertambah besar diluar
kontrol pihak manjemen perusahaan.
2.
Mengalihkan risiko
Keputusan mengalihkan risiko yaitu dengan cara risiko yang diterima dapat
dialihkan ketempat lain sebagian, seperti dengan mengasuransikan bisnis
guna menghindari terjadinya risiko yang sifatnya tidak diketahui kapan
waktunya.
3.
Mengendalikan risiko
Keputusan mengendalikan risiko yaitu dengan cara melakukan kebijakan
mengantisipasi terhada timbilnya risiko sebelum risiko terjadi.
4.
Pendanaan risiko
Keputusan pendanaan risiko yaitu menyangkut dengan menyediakan
sejumlah dana sebagai cadangan guna mengantisipasi timbulnya risiko
dikemudian hari.
19
Metode dalam pengukuran risiko kredit ini maka data portofolio kredit
dikelompokkan dalam kategori Non Default (Performing Loan) yang terdiri dari
eksposur dengan kolektibilitas lancar dan dalam perhatian khusus dan Default
(Non Performing Financing) yaitu eksposur dengan kolektibilitas kurang lancar,
diragukan dan macet. Portofolio pembiayaan Januari 2012 hingga bulan Juni 2015
seperti dimuat padaTabel 3.
Tabel 3 Pertumbuhan financing dan non performance financing
Bulan
Jan-12
Feb-12
Mar-12
Apr-12
May-12
Jun-12
Jul-12
Aug-12
Sep-12
Oct-12
Nov-12
Dec-12
Jan-13
Feb-13
Mar-13
Apr-13
May-13
Jun-13
Jul-13
Aug-13
Sep-13
Oct-13
Nov-13
Dec-13
Jan-14
Feb-14
Mar-14
Apr-14
May-14
Jun-14
Jul-14
Aug-14
Sep-14
Oct-14
Nov-14
Dec-14
Jan-15
Feb-15
Mar-15
Apr-15
May-15
Jun-15
Performing Financing
(Rp dalam Juta)
196052
197139
198700
202073
222712
275425
317590
372224
427866
501340
575234
643583
676847
748005
836 277
921 204
995 575
1 036 577
1 120 661
1 147 092
1 216 249
1 291 955
1 351 601
1 389 502
1 390 909
1 445 772
1 488 115
1 506 646
1 519 088
1 542 182
1 550 575
1 553 626
1 571 885
1 586 679
1 603 318
1 602 011
1 591 136
1 596 079
1 612 703
1 652 267
1 686 669
1 701 075
Non Performance
Financing (NPF)
(Rp dalam Juta)
346
346
1111
2331
3020
2357
2757
2771
2783
3007
2806
3029
3052
3062
4 681
6 366
6 622
6 105
8 816
9 068
9 097
7 685
8 848
12 214
12 732
13 085
12 731
16 104
20 060
20 885
23 028
21 192
23 703
22 368
21 963
20 306
21 955
23 147
22 775
26 063
27 115
28 661
Total Financing
(Rp dalam Juta)
NPF/Total
Financing
196398
197485
199811
204404
225732
277782
320347
374995
430649
504347
578040
646612
679899
751067
840 958
927 570
1 002 197
1 042 682
1 129 477
1 156 160
1 225 346
1 299 640
1 360 449
1 401 716
1 403 641
1 458 857
1 500 846
1 522 750
1 539 148
1 563 067
1 573 603
1 574 818
1 595 588
1 609 047
1 625 281
1 622 317
1 613 091
1 619 226
1 635 478
1 678 330
1 713 784
1 729 736
0.18%
0.18%
0.56%
1.14%
1.34%
0.85%
0.86%
0.74%
0.65%
0.60%
0.49%
0.47%
0.45%
0.41%
0.56%
0.69%
0.66%