4.1.1.4 Observasi I 53
4.1.1.5 Analisis Data I 54
4.1.1.5.1 Analisis Data Hasil Observasi Guru I 54
4.1.1.5.2 Analisis Data Tes Hasil Belajar I 56
4.1.1.6 Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus I 58
4.1.2 Siklus II 59
4.1.2.1 Permasalahan II 59
4.1.2.2 Alternatif Pemecahan Masalah IIPerencanaan Tindakan II 59 4.1.2.3 Pelaksanaan Tindakan II
60 4.1.2.4 Observasi II
64 4.1.2.5 Analisis Data II
64 4.1.2.5.1 Analisis Data Hasil Observasi Guru I
64 4.1.2.5. Analisis Data Tes Hasil Belajar II
65 4.1.2.6 Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus II
66 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 69
5.1 Kesimpulan 69
5.2 Saran 69
DAFTAR PUSTAKA 70
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Lima Kategori Hasli Belajar 18
Tabel 2.2 Sintaks Model Pembelajaran
20 Tabel 2.3
Perbedaan Kelompok Belajar Koopersatif dengan Kelompok belajar konvensional
23 Tabel 4.1
Deskripsi Hasil Tes Awal 46
Tabel 4.8 Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus I
54 Tabel 4.9
Deskripsi Tes Hasil Belajar siklus I 56
Tabel 4.12 Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus II 64
Tabel 4.13 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I Siklus II
66
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta keterempalin dirinya, masyarakat,
bangsa dan Negara UUSPN No. 20 tahun 2003. Hamalik 2011:1 mengemukakan bahwa pendidikan merupakan bagian
integral dalam pembangunan. Proses pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Pembangunan diarahkan dan bertujuan untuk
mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan pembangunan sector ekonomi, yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan dan berlangsung dengan
berbarengan. Jadi pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak
didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada.
Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi lebih ditekankan pada proses pembinaan kepribadian anak didik secara menyeluruh
sehingga anak menjadi lebih dewasa. Kemajuan kehidupan masyarakat dalam suatu negara sangat dipengaruhi
oleh kemajuan dalam dunia pendidikan. Secara formal, dunia pendidikan meliputi pendidikan di tingkat perguruan tinggi, SMA, SMP, dan SD. Untuk menciptakan
suatu masyarakat yang maju maka harus dilakukan usaha-usaha yang dapat meningkatkan mutu pendidikan di semua jenjang pendidikan tersebut. Mutu
pendidikan dikatakan baik jika proses belajar mengajar di semua jenjang tersebut
benar-benar efektif dan efisien sehingga siswa dapat mencapai kemampuan intelektual, sikap, dan keterampilan yang diharapkan.
Mutu pendidikan dipengaruhi oleh beberapa hal terutama ketersediaan fasilitas belajar, pemanfaatan waktu, dan penggunaan metode belajar. Pada
pelaksanaan pembelajaran di kelas guru harus mampu memilih metode pembelajaran yang tepat karena cara guru dalam menyampaikan materi pelajaran
sangat mempengaruhi kelancaran proses pembelajaran dan minat siswa terhadap materi pelajaran yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Hamalik 2011:9 menyatakan bahwa tenaga kependidikan merupakan suatu komponen yang penting dalam penyelenggaran pendidikan, yang bertugas
menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan, mengelola, danatau memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan. salah
satu unsur tenaga kependidikan adalah tenaga pendidiktenaga pengajar yang tugasnya adalah mengajar.
Hal ini juga sejalan dengan yang diungkapkan Slameto 2010:97 bahwa : Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong,
membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggungjawab untuk melihat segala sesuatu yang
terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa.
Senada dengan hal diatas, Rusman 2011:73 mengemukakan bahwa : Tugas guru sesungguhnya sangatlah berat dan rumit karena menyangkut
nasib dan masa depan generasi manusia, sehingga kita sering mendengar tuntutan dan harapan masyarakat agar guru harus mampu mencerminkan
tuntutan situasi dan kondisi masyrakat ideal di masa mendatang. Guru sangatlah berperan penting terhadap hasil belajar siswa, oleh sebab itu,
guru harus mampu membuat siswa berhasil dalam belajar. Sagala 2009:57 menyatakan bahwa :
Agar peserta didik dapat berhasil belajar diperlukan persyaratan tertentu antara lain seperti dikemukakan berikut ini : 1 kemampuan berfikir yang
tinggi bagi para siswa, hal iniditandai dengan berpikir kritis, logis, sistematis, dan objektif ; 2 menimbulkan minat yang tinggi terhadap mata