2
pekerja lain sehingga penduduk di Desa Gubug hanya berada di rumah pada
waktu sore menjelang malam.
Pada kegiatan KKN-PPM periode XIII ini, penulis berkesempatan untuk mendampingi keluarga Bapak I Made Kartu yang bertempat tinggal di Banjar
Pengayehan. Bapak I Made Kartu bertempat tinggal di Banjar Pengayehan ini tinggal bersama dengan istri dan 1 orang anaknya yang telah bekerja di salah satu
showroom di daerah Kuta. Bapak I Made Kartu tidak memiliki pekerjaan yang tetap. Beliau setiap biasanya menjadi seorang buruh angkut di daerah Pandak dan
terkadang tidak bekerja sehingga penghasilannya tidak menentu setiap harinya. Sedangkan istrinya, ibu Ni Wayan Sematri bekerja sebagai pembantu rumah
tangga di daerah Pandak. Ibu Sematri memiliki penghasilan ± Rp. 20.000hari, sehingga penghasilan per bulannya berkisar ± Rp. 600.000. Anak beliau, I Gede
Mahendra yang hanya menyelesaikan pendidikannya hingga tingkat sekolah menengah pertama. Setelah menyelesaikan pendidikan tingkat SMP, Gede
memutuskan untuk bekerja di sebuah showroom di Kuta untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga mereka
Data anggota keluarga Bapak Made kartu dijelaskan dalam Tabel 1.
Tabel 1. Data Anggota Keluarga I Made Kartu No.
Nama Status
Umur Pendidikan Pekerjaan
Keterangan
1. I Made Kartu
Menikah 52 Tahun
SD Buruh
Kepala Keluarga
2. Ni Wayan Sematri
Menikah 51 Tahun
SD Pembantu
Rumah Tangga
Istri
3. I Gede Mahendra
Belum Menikah
18 tahun SMP
Karyawan Swasta
Anak Kandung
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Ekonomi Keluarga Dampingan dijelaskan menjadi dua pokok yaitu pendapatan keluarga dan pengeluaran keluarga.
1.2.1 Pendapatan Keluarga
3
Keluarga Bapak I Made Kartu tergolong dalam keluarga dengan ekonomi rendah. Sebagai kepala keluarga, Bapak Made bekerja sebagai
buruh angkut dengan pendapatan yang tak menentu. Istri bapak Made, Ibu Ni Wayan Sematri bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sebuah rumah
di daerah pandak untuk membantu perekonomian keluarga dan untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga. Penghasilan perbulan yang diperoleh
Bapak Made Kartu dan Ibu Ni Wayan Sematri kurang lebih Rp 600.000 dan pendapatan anak beliau, Gede Mahendra sebesar Rp. 700.000 untuk
memenuhi semua kebutuhan dan berbagai pengeluaran lainnya.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Keluarga Bapak I Made Kartu tergolong dalam keluarga dengan ekonomi rendah yang dalam pemenuhan kebutuhannya harus menyesuaikan
dengan pendapatan yang diperoleh agar mencukupi dalam memenuhi segala kebutuhan keluarga.
a Kebutuhan Sehari-hari
Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I Made dalam sebulan adalah sebagai berikut :
• Makan sehari-hari : Rp 20.000 x 30 hari =Rp 600.000,00 • Kebutuhan MCK : Rp 35.000,00
• Biaya cicilan motor : Rp. 650.000,00 • Biaya rutin yang harus dikeluarkan adalah biaya listrik, biaya air
dan sebagainya sebesar Rp 30.000,00 dimana listrik diperoleh dari berlangganan PLN.
• Biaya pengeluaran untuk keperluan kerohanian ± Rp. 70.000,00 • Serta terkadang terdapat pengeluaran tidak terduga yang bisa
muncul
b Kesehatan
Selain pengeluaran harian dan bulanan, terdapat pengeluaran yang sifatnya tak terduga yakni di bidang kesehatan. Tingkat
kesehatan keluarga Bapak I Made Kartu dapat dikatakan cukup baik. Hal ini dikarenakan kondisi kesehatan seluruh anggota
4
keluarga Bapak I Made Kartu dalam keadaan sehat dan tidak mengidap sesuatu penyakit tertentu yang parah.
c Kerohanian
Ditinjau dari segi kerohanian, terdapat beberapa pengeluaran yang tidak dapat dianggarkan secara pasti tergantung pada kondisi
yang ada.Pengeluaran ini biasanya untuk upacara-upacara adat, seperti pawiwahan, ngaben, dan lain-lain. Bapak Made dan Ibu
Wayan sering mengikuti acara ngayah yang dilaksanakan di
lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
5
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH