Pertanyaan Penelitian Strategi Mengatasi Masalah

Berdasarkan tinjauan pustaka dan landasan teori di atas, maka pertanyaan penelitian ini adalah: Apakah terapi kognitif perilakuan dapat mengurangi depresi pasca melahirkan? BAB III METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel 1. Variabel Tergantung : Depresi Pasca Melahirkan

2. Variabel Bebas : Terapi Kognitif Perilakuan

B. Definisi Operasional

1. Depresi pasca melahirkan adalah gangguan alam perasaan yang dialami ibu yang sifatnya menetap beberapa waktu lamanya setelah melahirkan yang ditandai dengan adanya perubahan emosi negatif yang mudah sekali dibangkitkan, simtom-simtom yang muncul dapat berupa konsep diri yang negatif diikuti dengan menyalahkan diri dan mencela diri, keinginan-keinginan regresif dan menghukum diri sendiri, keinginan untuk menghindar, bersembunyi atau keinginan untuk mati, perubahan- perubahan vegetatif, seperti susah tidur, kurang bergairan dan kehilangan nafsu makan. Kecenderungan depresi dengan berbagai simtomnya tersebut akan diungkap dengan menggunakan Beck Depression Inventory BDI yang disusun oleh Beck 1985 yang telah dimodifikasi kedalam bahasa Indonesia oleh Retnowati 1990, semakin tinggi nilai total yang diperoleh individu berarti semakin parah depresinya, sebaliknya semakin rendah nilai totalnya maka semakin baik keadaan perasaannya. 2. Terapi Kognitif Perilakuan adalah suatu tritmen untuk membantu cara berfikir individu agar menjadi lebih rasional dengan menggunakan prinsip dan hukum perilaku pada umumnya, agar mempunyai kemampuan untuk mengenali dan kemudian mengevaluasi atau mengubah cara berfikir, keyakinan dan perasaanya mengenai diri sendiri dan lingkungan yang salah sehingga mereka dapat mengubah perilaku yang maladaptif menjadi adaptif dengan cara mempelajari ketrampilan pengendalian diri dan strategi pemecahan masalah yang efektif. Teknik yang akan dipakai didasarkan atas coping with depression course yang disusun dan dikembangkan oleh Brown dkk. 1997, dengan komponen-komponennya antara lain : a. Tritmen rasional; Mendiskusikan hubungan antara simtom-simtom depresi, pikiran-pikiran negatif dan membelajari ketrampilan dalam rangka mengatasi pikiran-pikiran dan gejala-gejala depresi tersebut. b. Penilaian Perasaan; pada komponen ini subjek memonitor mood harian dengan menggunakan bedaan semantik untuk mengidentifikasikan keadaan mood harian dan juga faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhinya. c. Peningkatan aktifitas menyenangkan dan teknik ABC; komponen ini digunakan untuk membantu subyek dalam membuat jadwal aktivitas pribadi yang menyenangkan, kemudian subjek berusaha untuk dapat meningkatkan aktivitas yang menyenangkan dengan sistematis, mengidentifkasikan distorsi kognitif seperti yang diperlihatkan oleh Beck. Subjek diajarkan tehnik-tehnik untuk mengidentifikasi dan mengatasi pikiran yang kacau dan ketrampilan ini diperkuat 11 dengan latihan harian serta pekerjaan rumah. d. Meningkatkan pikiran positif-mengurangi pikiran negatif; subjek diminta untuk memantau pikirannya dan mengidentifikasi mana yang positif dan mana yang negatif. Kemudian diajarkan tehnik-tehnik pengelolaan diri secara kognitif untuk mengurangi pikiran-pikiran negatif dan meningkatkan pikiran positif dengan menggunakan petunjuk waktu, proyeksi waktu dan prosedur eksperimen self-talk. e. Keterampilan sosial-assertif; mengajarkan kepada subjek ketrampilan untuk meningkatkan kualitas hubungan sosial dan merespon dengan lebih asertif terhadap beberapa situasi termasuk situasi yang menekan munculnya depresi. f. Mempertahankan keterampilan efektif; subjek didorong untuk memantau mood secara periodik, mengidentifikasi keterampilan yang paling efektif dan secara aktif menggunakan keterampilan tersebut untuk mencegah depresi. Pelaksanaan program ini dibantu oleh satu tenaga psikolog sebagai tenaga profesional. Pemberian terapi dilaksanakan secara kelompok selama enam sesi, satu minggu dua kali sesi, setiap pertemuan dilaksanakan selama 45-60 menit.

C. Subjek Penelitian

Depresi adalah gangguan alam perasaan yang sifatnya menetap beberapa waktu lamanya yang ditandai dengan suatu emosi negatif yang mudah sekali dibangkitkan, simtom-simtom yang muncul dapat berupa konsep diri yang negatif diikuti dengan menyalahkan diri dan mencela diri, keinginan-keinginan regresif dan menghukum diri sendiri, keinginan untuk menghindar, bersembunyi atau keinginan untuk mati, perubahan-perubahan vegetatif, seperti susah tidur, kurang bergairan dan kehilangan nafsu makan. Kriteria utama yang dipakai untuk menentukan subjek bagi penelitian ini telah jelas, yakni sesuai dengan judul penelitian ini yaitu ibu-ibu yang berdasarkan kriteria yang telah ditentukan mengalami depresi pasca melahirkan. Penetapan subjek akan didasarkan: 1. DSM-IV Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 1994, fourth edition. Dikatakan depresi pasca melahirkan masuk dalam karegori depresi berat bila sedikitnya ada lima gejala selama periode dua minggu pengamatan yang disertai perubahan fungsi berupa: a. Alam perasaan terdepresi atau mudah tersinggung b. Hilangnya minat atau kesenangan, disertai sedikitnya empat gejala berikut: 1. Penurunan berat badan atau penurunan atau peningkatan nafsu makan 2. Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari 3. Agitasi atau retardasi psikomotor 4. Kelelahan atau kehilangan tenaga setiap hari 5. Perasaan tidak berharga atau rasa bérsalah yang berlebihan atau tidak Tepat 6. Hilangnya kemampuan untuk berfikir atau memusatkan perhatian, atau tidak dapat mengambil keputusan 7. Fikiran akan kematian yang berulang reccurent, ide bunuh diri tanpa rencana spesifik, atau usaha bunuh diri atau rencana khusus untuk melakukan bunuh diri. 12