Laporan Pelaksanaan Job Training di Bagian Hubungan Masyarakat pada Biro Humas Protokoler dan Umum Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat

(1)

DAERAH PROVINSI JAWA BARAT BANDUNG

Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Oleh :

GAN-GAN ABDUL GHANI NIM. 41809208

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

(3)

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Sejarah Singkat Provinsi Jawa Barat ... 1

1.1.1 Sejarah Gedung Sate ... 3

1.1.2 Visi dan Misi Jawa Barat ... 9

1.1.2.1Visi dan Misi Pemerintah Jawa Barat ... 10

1.1.3 Logo dan Arti Logo Provinsi Jawa Barat ... 21

1.1.3.1Arti Logo Provinsi Jawa Barat ... 21

1.1.4 Gubernur Provinsi Jawa Barat dari Masa ke Masa ... 23

1.2 Biro Humas, Protokol dan Umum Pemerintah Provinsi Jawa Barat ... 27

1.2.1 Visi dan Misi Biro Humas, Protokol dan Umum ... 27

1.2.1.1Visi Biro Humas, Protokol dan Umum ... 28

1.2.1.2Misi Biro Humas, Protokol dan Umum ... 28

1.3 Struktur Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Barat ... 29

1.4 Struktur Organisasi Biro Humas, Protokol dan Umum Pemerintah Provinsi Jawa Barat ... 29


(5)

1.5.1 Tugas Pokok dan Fungsi ... 30

1.5.1.1Tugas Pokok Biro Humas, Protokol dan Umum ... 30

1.5.1.2Fungsi Biro Humas, Protokol dan Umum ... 30

1.5.2 Tugas Pokok dan Fungsi Biro Humas, Protokol dan Umum, serta Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat menurut Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 29 Tahun 2009 ... 31

1.5.2.1 Humas, Protokol, dan Umum ... 31

1.5.2.2 Kelompok Jabatan Fungsional ... 57

1.5.2.3 Hal Mewakili ... 58

1.5.2.4 Tata Kerja ... 58

1.6 Sarana dan Prasarana ... 59

1.7 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek ... 60

1.7.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan ... 61

1.7.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan ... 61

BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN ... 62

2.1Aktivitas Kerja ... 62

2.2Analisa Aktivitas Praktek Kerja Lapangan (PKL) ... 68

2.2.1 Deskriptif Aktivitas Rutin ... 68

2.2.1.1Apel Pagi dan tausiyah ... 69

2.2.1.2Mengambil Agenda Kegiatan Gubernur dan Wakil Gubernur ... 69


(6)

2.2.1.4Kliping Berita Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat dari Surat

Kabar ... 73

2.2.1.5Mengantar Kliping di Gedung Sate ... 75

2.2.1.6Membuat Resume Berita ... 75

2.2.2 Aktivitas Insidental ... 76

2.2.2.1Mendokumentasikan Acara-acara ... 77

2.2.2.2Arsip ... 77

2.2.2.3Menghadiri Acara-acara ... 79

2.3Deskripsi tentang Humas ... 82

2.3.1 Analisis tentang Aktivitas Kerja Humas ... 88

2.3.2 Analisis Tentang Keberadaan Humas Pemerintah ... 89

2.4Analisa Kegiatan Praktek Kerja Lapangan dengan Bidang Keilmuan Humas ... 92

2.5Pelayanan Perusahaan kepada Mahasiswa PKL ... 100

BAB III PENUTUP ... 103

3.1 Kesimpulan ... 103

3.2 Saran ... 105

3.2.1 Saran untuk Lembaga atau Perusahaan ... 105

3.2.2 Saran untuk Mahasiswa/I Praktek Kerja Lapangan ... 106


(7)

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Gubernur Jawa Barat Periode 194-2013 ... 23

Tabel 1.2 Sarana Dan Prasarana Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat ... 59


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Gedung Sate ... 3

Gambar 1.2 Logo Provinsi Jawa Barat ... 21

Gambar 1.3 Struktur Pemerintahan Provinsi Jawa Barat ... 29

Gambar 1.4 Struktur Organisasi Biro Humas Protokol dan Umum ... 29

Gambar 2.1 Analisis Gunting Berita ... 73

Gambar 2.2 Ramadan in Egypt ... 80

Gambar 2.3 Rapat Perekonomian Jabar ... 80

Gambar 2.4 Pelantikan Ketua TP PKK dan Dekranasda ... 81


(10)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang senantiasa memberikan rakhmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan ini sebagaimana mestinya dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Shalawat serta salam tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabatnya dan pengikutnya hingga akhir zaman dan sampai kepada kita sebagai umatnya.

Tugas ini berisi tentang hasil selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan selama 25 hari di “Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Bidang Biro Humas, Protokol dan Umum”. Hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam menjalankan Praktek Kerja Lapangan telah dilewati sebagai suatu tantangan yang seharusnya dijalani dan juga menjadi bekal pengalaman bagi penulis, di samping sebagai pemenuhan kewajiban yang memang semestinya dilaksanakan.

Dalam laporan praktek kerja lapangan ini, penulis tidak sendirian, banyak pihak yang membantu hingga laporan praktek kerja lapangan ini selesai, untuk itu pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya untuk Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan do’a dan restunya, kasih sayang, cinta, perhatian, motivasi, dan limpahan materi yang tidak akan pernah terbalas sampai kapanpun.


(11)

Tidak lupa peneliti ucapkan terima kasih kepada yth:

1. Yth. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs.,M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan praktek kerja lapangan di Biro Humas, Protokol dan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat.

2. Yth. Bapak Drs. Manap Solihat, M.Si selaku ketua Program studi Ilmu Komunikasi dan Dosen Wali yang telah memberikan banyak dukungan kepada penulis selama studi di program studi Ilmu Komunikasi.

3. Ibu Melly Maulin P S. Sos, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations FISIP Unikom, atas ilmu, perhatian dan pengertian kepada penulis.

4. Yth. Sangra Juliano P, M.I.Kom selaku dosen pembimbing Praktek Kerja Lapangan penulis yang telah memberikan dukungan serta contoh yang baik kepada para mahasiswanya khususnya untuk diri pribadi penulis dalam menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan. Terimakasih atas segala kesabaran dan ilmu pengetahuannya sehingga penulis yang awal nya tidak tahu menjadi tahu. Terima kasih “Pak” karena selalu memberikan yang terbaik kepada penulis tanpa merasa lelah untuk memberikan ilmu pengetahuan dan berbagai gambaran mengenai masa depan.


(12)

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Unikom baik dalam lingkungan kampus yang sempat memberikan ilmu kepada penulis sehingga penulis siap dengan tantangan baru nantinya.

6. Yth. Ibu Astri Ikawati A.Md, Ibu Rr. Sri Intan Fajarini S.I.Kom selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations FISIP Unikom, atas segala bantuan dan pengertiannya sebelum dan setelah proses penyelesaian laporan praktek kerja lapangan berlangsung.

7. Ibu Dewi Wisnuwati selaku pembimbing Praktek Kerja Lapangan di Biro Humas, Protokol dan Umum Pemprov Jabar yang selalu membantu dan memberikan masukan dalam pelaksanaan penelitian dilapangan.

8. Ibu Poppy selaku Kasubag Publikasi Biro Humas, Protokol dan Umum Pemprov Jabar yang selalu tegas membimbing dan membantu dalam pembuatan releass.

9. Ibu Retno selaku Kasubag Pelayanan Informasi Media Internal & Eksternal yang membantu dan memberikan masukan seputar pelayanan internal dan eksternal.

10.Para Staf Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pak Muli, Pak Ema, Pak Yana, Pak Adi, Pak Suratman, Pak Deden, Pak Dedi, Pak Hadi, Pak Dodo, Ibu Viky, Pak Wawan, Pak Andri Bukhori, Pak Nanang, Pak Tatang, Pak Agus, Pak Entang, Ibu Rohmah, Ibu Ida, Ibu Ana, Pak Ucup, Pak Ade, Pak Agus, Pak Haji, Teh Shinta, Ibu Vina dan semua staff Humas Publikasi,


(13)

Eksternal dan Internal yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas waktunya dan dorongan yang sudah diberikan dan selalu membantu dalam memberikan arahan kepada peneliti serta canda tawanya setiap hari. 11.Kepada kelaurga Kakak dan adikku tercinta Maulana Furqon, Lesti Wulandari

dan Reza Nurrohman yang selalu memberikan doa kepada penulis.

12.Sahabat-sahabat seperjuangan, serta teman-teman di Humas-3 2010 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Sahabat-sahabat seperjuangan serta teman-teman di IK-6 2010 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata, laporan praktek kerja lapangan ingin memberikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan penelitian ini. Jerih payah dan pengalaman yang tak ternilai ini akan laporan praktek kerja lapangan jadikan sebagai motivasi dimasa yang akan datang. Guna penyempurnaan laporan praktek kerja lapangan ini peneliti selaku terbuka untuk kritik dan saran. Semoga hasil laporan praktek kerja lapangan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Wabilahitaufik walhidayah, Wassalamu’alaikum wr.wb.

Bandung, Oktober 2013 Penulis


(14)

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Moone, Frazier H. 2006. Humas membangun Citra dengan Komunikasinya. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ruslan, Rosady. 2002. Kiat & Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Ruslan, Rosady. 1999. Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ruslan, Rosady. 2008. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta: Rajawali Press.

Uchjana, Onong. 2002. Hubungan Masyarakat suatu studi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sumber Lain

http://hpusetda.jabarprov.go.id/view.php?m=profil&t=profil-detil&id=1/10 September 2011/14.35 WIB

http://blog.re.or.id/definisi-informasi-2.htm/21 September 2011/15.00 wib


(16)

http://kuliahkomunikasi.com/2009/manfaat-public-relations/28,September 2011/10.36 wib

http://ymukhlis.staff.gunadarma.ac.id/20 September 2011/15.57 wib

http://www.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/1093/20 September 2011/16.57 WIB

http://www.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/904/20 September 2011/17.57 WIB

http://www.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/905/20 September 2011/18.57 WIB

http://www.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/963/20 September 2011/19.57 WIB

Sumber Pustaka

Arsip Bidang Informasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013

Arsip Biro Humas, Protokol dan Umum Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013

Arsip Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013


(17)

1

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Singkat Provinsi Jawa Barat

Berdasarkan data sejarah (Staatsblad Nomor 378 tanggal 14 Agustus 1925), Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi pertama yang dibentuk di wilayah Indonesia (waktu itu bernama Hindia Belanda). Pembentukan Provinsi Jawa Barat tersebut, nama resminya West Java Provinci bagi kalangan Belanda atau formal pemerintah colonial Hindia Belanda dan Pasundan bagi kalangan orang bumi putera, dimaksudkan untuk melaksanakan janji pemerintah kerajaan Belanda (1901) yang akan memberikan hak otonomi kepada pemerintah Indonesia. Tahun-tahun berikutnya baru dibentuk Provinsi Jawa Tengah (Midden Java Provinci) dan Provinsi Jawa Timur (Oost Java Province).

Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5o50`-7o50` Lintang Selatan dan 104o48`-108o48` Bujur Timur, dengan batas-batas wilayahnya :

 Utara, berbatasan dengan provinsi Laut Jawa dan DKI Jakarta  Timur, berbatasan dengan provinsi Jawa Tengah

 Selatan, berbatasan dengan Samudera Indonesia  Barat, berbatasan dengan provinsi Banten

Kondisi geografis yang strategis merupakan keuntungan bagi daerah Jawa Barat terutama dari aspek komunikasi dan perhubungan. Kawasan Utara merupakan daerah berdataran rendah, sedangkan kawasan Selatan berbukit-bukit


(18)

dengan sedikit pantai serta dataran tinggi bergunung-gunung ada di kawasan Tengah. Dari data sejarah tersebut, maka pemerintaha menerbitkan Undang-undang Tahun 1950 Nomor 11 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat yang meliputi : Karesidenan Banten, Jakarta, Bogor, Priangan dan Cirebon.

Meskipun demikian, hal itu bukan berarti bahwa pemerintahan di daerah Jawa Barat baru dimulai sejak tahun 1925 dan sebelumnya belum pernah ada pemerintahan. Kenyataan menunjukan bahwa jauh sebelumnya telah tumbuh dan berkembang suatu pemerintahan tertentu walaupun bentuk, system dan strukturnya berlainan dengan tingkat provinsi. Paling tidak, sejak abad ke-5 -- berarti sejak 15 abad yang lalu – di Jawa Barat telah tumbuh suatu pemerintahan yang teratur, yaitu berbentuk kerajaan. Bernama Tarumanagara dan salah seorang rajanya adalah Purnawarman. Menurut sumber yang masih didiskusikan nilai kesejarahannya, pemerintahan berbentuk kerajaan muncul pada abad ke-2 Masehi, yaitu pemerintahan Kerajaan Salakanagara dengan ibukotanya Rajataputra dan pendirinya Dawawarman.

Sejak masa kerajaan Tarumanagara hingga lahirnya provinsi Jawa Barat, di daerah Jawa Barat tiada henti-hentinya berlangsung suatu pemerintahan yang teratur namun bentuk, struktur dan system pemerintahan serta pusat pemerintahannya mengalami pergantian dan perubahan. Dan segala bentuk pemerintahan provinsi Jawa Barat bertempat di Gedung Sate.


(19)

1.1.1 Sejarah Gedung Sate

Gambar 1.1

Gedung Sate, dengan ciri khasnya berupa ornamen tusuk sate pada menara sentralnya, telah lama menjadi penanda atau markah tanah Kota Bandung yang tidak saja dikenal masyarakat di Jawa Barat, namun juga seluruh Indonesia bahkan model bangunan itu dijadikan pertanda bagi beberapa bangunan dan tanda-tanda kota di Jawa Barat.

Bangunan ini didirikan pada 27 Juli 1920, gedung ini awalnya memang dibangun sebagai pusat pemerintahan pada saat itu dimana Pemerintahan Belanda menetapkan Kota Bandung sebagai Ibukota negeri jajahannya di Indonesia. Pemilihan Kota Bandung didasarkan pada pertimbangan iklim yang cocok karena Kota Bandung begitu sejuknya


(20)

ditambah pemandangan alam yang indah. Konon, iklim Kota Bandung saat ini senyaman Prancis Selatan di Musim panas.

Dengan penetapan pusat pemerintah itu, maka dibangunlah Gedung Sate atau Gouvernements Bedrijven sebutannya di masa itu dengan perencanaan yang dibuat secara matang oleh suatu tim yang diketuai Kolonel Purnawirawan V.L. Slors, beranggotakan antara lain Ir. J. Berger, arsitek muda kenamaan lulusan Fakultas Teknik Delft Nederland, Ir. Eh. De Roo dan In G. Hendriks serta pihak "Gemeete van Bandoeng".

Tim bertugas merencanakan dan membangun berbagai gedung perkantoran yang merupakan pindahan dari keseluruhan departemen dan instansi lainnya yang berjumlah 14 dari Batavia (Jakarta) ke Bandung, termasuk pembangunan komplek perumahan untuk menampung sekitar 1500 pegawai pemerintahan. Setelah berhasil disusun perancanaan pembangunan GB, dilakukan peletakan batu pertama gedung "GB" pada tanggal 27 Juli 1920 oleh Johana Catherina Coops, putri sulung Walikota Bandung B. Coops dan Petronella Roelofsen, mewakili Gubernur Jenderal di Batavia J.P. Graaf van Limburg Stirum.

Pembangunan Gedung Sate melibatkan sekitar 2000 pekerja, 150 orang diantaranya pemahat atau ahli bongpay pengukir batu nisan dan pengukir kayu berkebangsaan Cina yang berasal dari Konghu atau Kanton. Selebihnya adalah tukang batu, kuli aduk, dan peladen yang merupakan pekerja bangunan yang berpengalaman menggarap Gedong sirap (Kampus


(21)

ITB) dan Gedong papak (Balai Kota). Mereka adalah pendudukan dari kampung Sekeloa, Coblong, Dago, Gandok, dan Cibarengkok.

Selama kurun waktu empat tahun lamanya, di awal tahun 1924 berhasil diselesaikan Kantor Pusat PTT kemudian dilanjutkan dengan pembangunan induk bangunan utama GB yang tuntas dikerjakan pada September 1924 termasuk bangunan perpustakaan.

1. Arsitektur Gedung Sate

Berdasarkan data, Gedung Sate berdiri diatas lahan seluas 27.990,859 m², luas bangunan 10.877,734 m² terdiri dari Basement 3.039,264 m², Lantai I 4.062,553 m², teras lantai I 212,976 m², Lantai II 3.023,796 m², teras lantai II 212.976 m², menara 121 m² dan teras menara 205,169 m². Saat itu, terpilih karya arsitek Ir. J. Berger dan kelompoknya yang bernuansa wajah arsitektur tradisional nusantara. Pilihan itu tidak lepas dari masukan pendapat maestro arsitek Belanda Dr. Hendrik Petrus Berlage. Tidak heran, banyak kalangan arsitek dan ahli bangunan baik di Indonesia maupun luar negeri yang menyatakan Gedung Sate adalah bangunan monumental yang anggun mempesona dengan gaya arsitektur yang unik. Seperti diungkapkan Cor Pashier dan Jan Witterberg, dua arsitek Belanda, Langgam Arsitektur adalah gaya hasil eksperimen sang arsitek yang mengarah pada bentuk gaya arsitektur Indo Eropa (IndoEuropeeschen Architectuur Stijl). Gaya arsitektur Gedung Sate menurut Cor Pashier, merupakan pencarian bentuk atau langgam baru yang memadukan wajah timur dan barat yang ditopang teknik konstruksi


(22)

maju dari negeri barat. Tidak mustahil bila keanggunan Candi Borubudur ikut mewarnai Gedung Sate.

Pendapat ini datang dari D. Ruhl yang terangkum dalam bukunya Bandoeng en haar Hoogvlakte (1952). Ia berpendapat, Gedung Sate adalah bangunan terindah di Indonesia (Het Mooiste Gebouw Van Indonesie). Maestro arsitek Belanda Dr. H.P Berlage juga menyebutkan rancangan Gouverment Bedrijven atau Gedung Sate suatu karya arsitektur yang besar. Komentarnya saat mengunjungi Gedung Sate pada April 1923, Ir. J. Berger sendiri memadukan beberapa aliran arsitektur ke dalam rancangannya. Untuk jendela, Gerber mengambil tema Moor Spanyol, sedangkan untuk bangunannya dalah Rennaisance Italia. Khusus untuk menara, Gerber memasukkan aliran Asia, yaitu gaya atap pura Bali atau pagoda di Thailand. Di puncaknya terdapat "tusuk sate" dengan 6 buah ornamen sate (versi lain menyebutkan jambu air atau melati), yang melambangkan 6 juta gulden - jumlah biaya yang digunakan untuk membangun Gedung Sate.

Fasade (tampak depan) Gedung Sate ternyata sangat diperhitungkan. Dengan mengikuti sumbu poros utara-selatan (yang juga diterapkan di Gedung Pakuan, yang menghadap Gunung Malabar di selatan), Gedung Sate justru sengaja dibangun menghadap Gunung Tangkuban Perahu di sebelah utara.

Dalam perjalanannya semula diperuntukkan bagi Departemen Lalulintas dan Pekerjaan Umum, bahkan menjadi pusat pemerintahan


(23)

Hindia Belanda setelah Batavia dianggap sudah tidak memenuhi syarat sebagai pusat pemerintahan karena perkembangannya, sehingga digunakan oleh Jawatan Pekerjaan Umum. Tanggal 3 Desember 1945 terjadi peristiwa yang memakan korban tujuh orang pemuda yang mempertahankan Gedung Sate dari serangan pasukan Gurkha. Untuk mengenang ke tujuh pemuda itu, dibuatkan tugu dari batu yang diletakkan di belakang halaman Gedung Sate. Atas perintah Menteri Pekerjaan Umum pada tanggal 3 Desember 1970 Tugu tersebut dipindahkan ke halaman depan Gedung Sate.

2. Gedung Sate Sebagai Kantor Pusat Pemerintahan Provinsi Jawa Barat Gedung Sate sejak tahun 1980 dikenal dengan sebutan Kantor Gubernur karena sebagai pusat kegiatan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang sebelumnya Pemerintahaan Provinsi Jawa Barat menempati Gedung Kerta Mukti di Jalan Braga Bandung.

Ruang kerja Gubernur terdapat di lantai II bersama dengan ruang kerja Wakil Gubernur, Sekretaris Daerah, Para Assisten dan Biro. Saat ini Gubernur di bantu oleh tiga Wakil Gubernur yang menangani Bidang Pemerintahan, Bidang Ekonomi dan Pembangunan, serta Bidang Kesejahteraan Rakyat, seorang Sekretaris Daerah dan Empat Asisten yaitu Asisten Ketataprajaan, Asisten Administrasi Pembangunan, Asisten Kesejahteraan Sosial dan Asisten Administrasi.

Namun tidak seluruh Asisten menempati Gedung Sate. Asisten Kesejahteraan Sosial dan Asisten Administrasi bersama staf menempati


(24)

Gedung Baru. Di bagian timur dan barat terdapat dua ruang besar yang akan mengingatkan pada ruang dansa (ball room) yang sering terdapat pada bangunan masyarakat Eropa. Ruangan ini lebih sering dikenal dengan sebutan aula barat dan aula timur, sering digunakan kegiatan resmi. Di sekeliling kedua aula ini terdapat ruangan-ruangan yang ditempati beberapa Biro dengan Stafnya. Paling atas terdapat lantai yang disebut Menara Gedung Sate, lantai ini tidak dapat dilihat dari bawah, untuk menuju ke lantai teratas menggunakan Lift atau dengan menaiki tangga kayu.

Kesempurnaan megahnya Gedung Sate dilengkapi dengan Gedung Baru yang mengambil sedikit gaya arsitektur Gedung Sate namun dengan gaya konstektual hasil karya arsitek Ir.Sudibyo yang dibangun tahun 1977 diperuntukkan bagi para Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai Lembaga Legislatif Daerah.

3. Gedung Sate Sebagai Obyek Wisata

Gedung Sate telah menjadi salah satu tujuan obyek wisata di kota Bandung. Khusus wisatawan manca negara banyak dari mereka yang sengaja berkunjung karena memiliki keterkaitan emosi maupun history pada Gedung ini. Keterkaitan emosi dan history ini mungkin akan terasa lebih lengkap bila menaiki anak tangga satu per satu yang tersedia menuju menara Gedung Sate. Ada 6 tangga yang harus dilalui dengan masing-masing 10 anak tangga yang harus dinaiki.


(25)

Keindahan Gedung Sate dilengkapi dengan taman disekelilingnya yang terpelihara dengan baik, tidak heran bila taman ini diminati oleh masyarakat kota Bandung dan para wisatawan baik domestik maupun manca negara. Keindahan taman ini sering dijadikan lokasi kegiatan yang bernuansakan kekeluargaan, lokasi shooting video klip musik baik artis lokal maupun artis nasional, lokasi foto keluarga atau foto diri bahkan foto pasangan pengantin.

Khusus di hari minggu lingkungan halaman Gedung Sate dijadikan pilihan tempat sebagian besar masyarakat untuk bersantai, sekedar duduk-duduk menikmati udara segar kota Bandung atau berolahraga ringan.

Membandingkan Gedung Sate dengan bangunan-bangunan pusat pemerintahan (capitol building) di banyak ibukota negara sepertinya tidak berlebihan. Persamaannya semua dibangun di tengah kompleks hijau dengan menara sentral yang megah. Terlebih dari segi letak gedung sate serta lanskapnya yang relatif mirip dengan Gedung Putih di Washington, DC, Amerika Serikat. Dapat dikatakan Gedung Sate adalah "Gedung Putih"nya kota Bandung.

1.1.2 Visi dan Misi Provinsi Jawa Barat

a. Visi Provinsi Jawa Barat

“Dengan Iman dan Taqwa, Provinsi Jawa Barat Termaju di Indonesia” b. Misi Jawa Barat

 Mewujudkan kualitas kehidupan masyarakat yang berbudaya ilmu dan


(26)

 Meningkatkan perekonomian yang berdaya saing dan berbasis potensi

daerah.

 Mewujudkan lingkungan hidup yang asri dan lestari.  Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik.  Mewujudkan pemerataan pembangunan yang berkeadilan

1.1.2.1 Visi dan Misi Pemerintah Jawa Barat

a. Visi Pemerintahan Jawa Barat

Pembangunan di Jawa Barat pada tahap kedua RPJP Daerah atau RPJM Daerah tahun 2008-2013 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan yang belum terselesaikan, namun juga untuk mengantisipasi perubahan yang muncul di masa yang akan datang. Posisi Jawa Barat yang strategis dan berdekatan dengan ibukota negara, mendorong Jawa Barat berperan sebagai agent of development (agen pembangunan) bagi pertumbuhan nasional.

Berbagai isu global dan nasional yang perlu dipertimbangkan dalam menyelesaikan isu yang bersifat lokal dan berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat. Permasalahan yang dihadapi Jawa Barat antara lain kemiskinan, penataan ruang dan lingkungan hidup, pertumbuhan dan pemerataan pembangunan, terbatasnya kesempatan kerja, mitigasi bencana serta kesenjangan sosial. Dalam mengatasi permasalahan tersebut diperlukan


(27)

penguatan kepemimpinan yang didukung oleh rakyat dan aspek politis. Arah kebijakan pembangunan daerah ditujukan untuk pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat, revitalisasi pertanian dan kelautan, perluasan kesempatan lapangan kerja, peningkatan aksebilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan, pembangunan infrastruktur strategis, perdagangan, jasa dan industri pengolahan yang berdaya saing, rehabilitasi dan konservasi lingkungan serta penataan struktur pemerintah daerah yang menyiapkan kemandirian masyarakat Jawa Barat. Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang yang ada di Jawa Barat serta mempertimbangkan budaya yang hidup dalam masyarakat, maka Visi Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2008-2013 yang hendak dicapai dalam tahapan kedua Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat adalah :

Tercapainya Masyarakat Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis dan

Sejahtera”

Memperhatikan visi tersebut serta perubahan paradigma dan kondisi yang akan dihadapi pada masa yang akan datang, diharapkan Provinsi Jawa Barat dapat lebih berperan dalam perubahan yang terjadi di lingkup nasional, regional, maupun global. Penjabaran makna dari Visi Jawa Barat tersebut adalah sebagai berikut :


(28)

Mandiri : adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat yang mampu memenuhi kebutuhannya untuk lebih maju dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri, terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, pelayanan publik berbasis e-government, energi, infrastruktur, lingkungan dan sumber daya air.

Dinamis: adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat yang secara aktif mampu merespon peluang dan tantangan zaman serta berkontribusi dalam proses pembangunan.

Sejahtera: adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat yang secara lahir dan batin mendapatkan rasa aman dan makmur dalam menjalani kehidupan.

Agar visi tersebut dapat diwujudkan dan dapat mendorong efektivitas dan efisiensi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki, ditetapkan misi Provinsi Jawa Barat, yang didalamnya mengandung gambaran tujuan serta sasaran yang ingin dicapai.

b. Misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat 2008-2013 yang merupakan tahapan kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat 2005-2025, berorientasi pada pembangunan dan peningkatan kompetensi segenap sumber daya yang terdapat di Jawa Barat dalam segala


(29)

bidang, guna menyiapkan kemandirian masyarakat Jawa Barat. Hal tersebut akan dicapai dengan menciptakan aktivitas ekonomi yang efektif dan efisien, menekankan upaya penguatan suprastruktur pelayanan kesehatan dan pendidikan, melanjutkan pembangunan infrastruktur wilayah, memantapkan revitalisasi infrastruktur yang telah ada, meningkatkan produktifitas pertanian dengan memanfaatkan teknologi berkelanjutan, meningkatkan kerja sama antara pemerintah dengan swasta dan masyarakat, meningkatkan kualitas lingkungan, meningkatkan kinerja pemerintahan daerah, menyusun perencanaan yang cerdas dan mampu menjawab masalah serta mengantisipasi peluang dan tantangan yang muncul secara cermat.

Kemampuan ekonomi dalam menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan akan terus didorong. Kebijakan ekonomi daerah diarahkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkualitas melalui pengembangan kegiatan utama (core business) berdasarkan potensi lokal untuk mengurangi disparitas kesejahteraan antarwilayah. Hal ini dilakukan melalui pengembangan agribisnis, bisnis kelautan, industri manufaktur, jasa, dan pariwisata, yang ditunjang oleh pengembangan dunia usaha, investasi, infrastruktur dan keuangan daerah.

Dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi juga dilakukan dengan mempercepat pembangunan infrastruktur bagi penyediaan


(30)

energi termasuk listrik, serta memantapkan infrastruktur wilayah dalam rangka mendukung pemerataan dan pertumbuhan ekonomi.

Kebijakan berlanja daerah diupayakan dengan pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional, efisien dan efektif, dengan berprinsip pada pro growth, pro poor, pro job, pro environment, pro public, melalui alokasi anggaran untuk 20% pendidikan, peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan serta penggunaan indeks relevansi anggaran dalam penentuan anggaran belanja, penganggaran untuk mitigasi serta kebencanaan dan kerjasama antar daerah.

Isu strategis mengenai permasalahan yang berkaitan dengan fenomena atau yang belum dapat diselesaikan pada periode 5 (lima) tahun sebelumnya serta memiliki dampak jangka panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan pembangunan, akan diatasi secara bertahap isu-isu ini mencakup aksesibilitas dan mutu pelayanan pendidikan masyarakat, pelayanan kesehatan masyarakat, ketersediaan dan pelayanan infrastruktur, penanganan kemiskinan dan pengangguran, penangan bencana alam, pengendalian lingkungan hidup, penanganan ketenagakerjaan, pemerintahan dan politik, pengendalian kependudukan, pemberdayaan ekonomi, apresiasi budaya daerah dan pemerintahan otonom.

Dalam rangka mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada serta memperhatikan tantangan ke depan dengan


(31)

memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka rumusan Misi Provinsi Jawa Barat dalam rangka pencapaian Visi Jawa Barat 2013 ditetapkan dalam 5 (lima) misi berikut ini, untuk mencapai masyarakat Jawa Barat yang mandiri, dinamis dan sejahtera.

 Misi Pertama

“ Mewujudkan Sumber Daya Manusia Jawa Barat yang Produktif dan Berdaya Saing. “

Tujuan :

1. Mendorong masyarakat ke arah peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan kompetensi kerja;

2. Menjadikan masyarakat Jawa Barat yang sehat, berbudi pekerti luhur serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sasaran :

1. Tuntasnya program pemberantasan buta aksara;

2. Meningkatnya akses dan mutu pendidikan terutama untuk penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan pencanangan wajib belajar 12 tahun bagi anak usia sekolah; 3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan terutama

untuk kesehatan ibu dan anak;

4. Meningkatnya pelayanan sosial dan penanggulangan korban bencana;


(32)

5. Meningkatnya kesetaraan gender;

6. Meningkatnya kualitas dan perlindungan terhadap tenaga kerja; 7. Meningkatnya peran pemuda dan prestasi olahraga dalam

pembangunan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat; 8. Meningkatnya kualitas kehidupan beragama;

9. Revitalisasi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.  Misi Kedua

Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Regional Berbasis

Potensi Lokal ”. Tujuan :

Meningkatkan daya beli dan ketahanan pangan masyarakat melalui pengembangan aktivitas ekonomi berbasis potensi lokal.

Sasaran :

1. Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis potensi lokal; 2. Meningkatnya kesempatan dan penyediaan lapangan kerja; 3. Meningkatnya peran kelembagaan dan permodalan KUMKM

dalam pengembangan ekonomi lokal yang berdaya saing; 4. Meningkatnya investasi yang mendorong penciptaan lapangan

kerja;

5. Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat.  Misi Ketiga

“Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur Wilayah.”


(33)

Tujuan :

Menyediakan infrastruktur wilayah yang mampu mendukung aktivitas ekonomi, sosial dan budaya.

Sasaran :

1. Tersedianya infrastruktur transportasi yang handal dan terintegrasi untuk mendukung pergerakan perhubungan orang, barang dan jasa;

2. Tersedianya infrastruktur sumber daya air dan irigasi yang handal untuk mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air;

3. Meningkatnya cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur energi dan ketenagalistrikan di Jawa Barat;

4. Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar pemukiman (mencakup persampahan, air bersih, air limbah);

5. Terwujudnya keamanan dan keserasian dalam pembangunan infrastruktur.

 Misi Keempat

“Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Untuk Pembangunan yang Berkelanjutan.”


(34)

Mewujudkan keseimbangan lingkungan dan keberlanjutan pembangunan.

Sasaran :

1. Terkendalinya pertumbuhan, pertambahan jumlah serta persebaran penduduk;

2. Berkurangnya tingkat pencemaran, kerusakan lingkungan, dan resiko bencana;

3. Meningkatnya fungsi kawasan lindung Jawa Barat; 4. Terlaksananya penataan ruang yang berkelanjutan;

5. Meningkatnya ketersediaan dan pemanfaatan energi alternatif yang ramah lingkungan serta energi terbaharukan diantaranya panas bumi, angin, dan surya.

 Misi Kelima

“Meningkatkan Efektifitas Pemerintahan Daerah dan Kualitas Demokrasi.”

Tujuan :

1. Mengembangkan birokrasi yang semakin profesional dan akuntabel;

2. Mewujudkan kehidupan demokrasi dan terpeliharanya semangat kebangsaan.

Sasaran :

1. Meningkatnya kinerja dan disiplin aparatur yang berbasis kompetensi;


(35)

2. Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah serta pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan berbasis teknologi informasi;

3. Meningkatnya pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat;

4. Meningkatnya kinerja pemerintahan desa dan pembangunan perdesaan;

5. Meningkatnya pembangunan dan pembinaan hukum di daerah; 6. Meningkatnya peran pemerintah dan masyarakat dalam

pemeliharaan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat; 7. Meningkatnya kerjasama daerah dalam pembangunan; 8. Meningkatnya peran dan fungsi partai politik;

9. Menguatnya peran masyarakat madani dalam kehidupan politik; 10. Tumbuhnya pembangunan kehidupan bermasyarakat, berbangsa

dan bernegara.

Dalam rangka mewujudkan ke 5 (lima) misi tersebut, didasarkan pada nilai-nilai agama dan budaya daerah, dengan prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan, sebagai berikut : 1. Good Governance (tata kelola kepemerintahan), yaitu

kepengelolaan dan kepengurusan pemerintahan yang baik bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) untuk menciptakan penyelenggaraan negara yang solid, bertanggung jawab, efektif


(36)

dan efisien, dengan menjaga keserasian interaksi yang konstruktif di antara domain negara, swasta dan masyarakat; 2. Integrity (integritas), yaitu suatu kesatuan perilaku yang melekat

pada prinsip-prinsip moral dan etika, terutama mengenai karakter moral dan kejujuran, yang dihasilkan dari suatu sistem nilai yang konsisten;

3. Quality and Accountability (mutu dan akuntabilitas), yaitu suatu tingkatan kesempurnaan, merupakan karakteristik pribadi yang mampu memberikan hasil yang melebihi kebutuhan atau pun harapan, dan sebuah bentuk tanggung jawab untuk suatu tindakan, keputusan dan kebijakan yang telah mempertimbangkan mengenai aturan, pemerintahan dan implementasinya, dalam pandangan hukum dan tata kelola yang transparan;

4. Pemerataan pembangunan yang berkeadilan, yaitu upaya mewujudkan peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat untuk mengurangi tingkat kemiskinan, kesenjangan antar wilayah, dan kesenjangan sosial antar kelompok masyarakat, melalui pemenuhan kebutuhan akses pelayanan sosial dasar termasuk perumahan beserta sarana dan prasarananya, serta memberikan kesempatan berusaha bagi seluruh lapisan masyarakat untuk menanggulangi pengangguran


(37)

dengan menyeimbangkan pengembangan ekonomi skala kecil, menengah, dan besar.

1.1.3Logo dan Arti Logo Provinsi Jawa Barat

Gambar 1.2

Logo Provinsi Jawa Barat

Sumber : Biro Humas, Protokol dan Umum

1.1.3.1. Arti Logo Provinsi Jawa Barat

1. Kujang

 Gambar Pokok

 Sebuah alat serbaguna yang sangat dikenal di hamper setiap rumah

tangga Sunda

 Jika perlu dapat digunakan sebagai alat penjaga diri


(38)

2. Padi

 Bahan pokok di Jawa Barat sekaligus melambangkan pangan  Jumlah padi 17 melambangkan hari ke-17 dari Bulan Proklamasi

3. Kapas

 Melambangkan sandang

 Jumlah kapas 8 menyatakan bulan ke-8 dari Bulan Proklamasi 2/3

Padi dan Kapas pada dasar hijau melambangkan kesuburan dan kemakmuran tanah Jawa Barat

4. Gunung

Bagian terbesar dari daerah Jawa Barat terdiri dari pegunungan

5. Sungai dan Terusan

Melambangkan sungai, terusan dan saluran air yang banyak terdapat di daerah Jawa Barat

6. Sawah, Perkebunan

 Jumlah sawah yang tidak sedikit, tersebar di daerah Jawa Barat  Perkebunan di bagian Tengah dan Selatan


(39)

Usaha dan pekerjaan di bidang irigasi merupakan salah satu pekerjaan yang mendapat perhatian pokok mengingat sifat agraris daerah Jawa Barat

8. “Gemah Ripah Repeh Rapih”

Sebuah pepatah lama dikalangan Sunda yang menyatakan bahwa yang padat yang hidup rukun dan damai.

1.1.4 Gubernur Provinsi Jawa Barat Dari Masa ke Masa

Tabel 1.1

Gubernur Jawa Barat Periode 194-2013

NO NAMA GUBERNUR PERIODE FOTO

1 M. Sutardjo

Kartohadikoesoemo

(1945-1956)


(40)

3 Dr. Moerdjani (1946-1947)

4 Mas Saweka (1948-1950)

5 Ir. H. R Ukar Bratakusumah (1948-1950)

6 R.Muhamad Sanusi

Hardjadinata


(41)

7 R.Ipik Gandamana (1956-1960)

8 Mayjen H. Mashudi (1960-1970)

9 Mayjen Solihin G.P. (1970-1975)


(42)

11 Letjen H.R. Moh. Yogie Suardi Memet

(1985-1993)

12 Mayjen R. Nuariana (1993-2003)


(43)

14 H. Ahmad Heryawan (2008-Sekarang)

Sumber : Biro Humas, Protokol dan Umum Pemprov Jawa Barat 2013

1.2 Biro Humas, Protokol dan Umum Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Humas Pemerintah merupakan bagian yang sangat penting dalam menyelenggarakan good government dan good governance. Untuk itu forum kehumasan sangat diperlukan untuk menjembatani antara masyarakat dengan pemerintah.

1.2.1 Visi dan Misi Biro Humas, Protokol dan Umum

Dalam mencapai sutu tujuan yang telah dirancang Biro Humas, Protokol, dan Umum Pemerintah Provinsi Jawa Barat diperlukan suatu perencanaan dan tindakan nyata, biasa lebih sering terdengar yaitu visi dan misi. Untuk lebih jelas maka akan dipaparkan mengenai visi dan misi Biro Humas, Protokol, dan Umum Pemprov Jabar adalah sebagai berikut:

1.2.1.1 Visi Biro Humas, Protokol dan Umum

“Penyelenggaraan Pelayanan Prima kepada Pimpinan, Aparatur dan Masyarakat”.


(44)

1.2.1.2 Misi Biro Humas, Protokol dan Umum

 Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan umum dan koordinasi,

fasilitasi, pemantauan serta evaluasi pelayanan informasi internal dan eksternal serta publikasi.

 Menyelenggarakan pengkajian bahan Kebijakan Umum dan

Koordinasi, Fasilitasi, Pemantauan serta evaluasi Protokol, Tata Usaha serta pengelolaan administrasi kepegawaian Sekretariat Daerah.

 Menyelenggarakan, Koordinasi dan Fasilitasi Pemantauan serta

Evaluasi Administrasi Telekomunikasi dan Sarana Telekomunikasi.  Menyelenggarakan, Koordinasi dan Fasilitasi Pemantauan serta


(45)

1.3 Struktur Pemerintahan Provinsi Jawa Barat

Gambar 1.3

1.4 Struktur Organisasi Biro Humas, Protokol dan Umum


(46)

1.5 Job Description

Perlu adanya pemaparan mengenai pendeskripsian tanggung jawab dari kinerja baik di instansi swasta maupun pemerintahan. Sehingga kinerja setiap individunya dapat terkontrol dengan adanya uraian pekerjaan (job description). Baik itu tugas pokok maupun tugas tambahan yang disesuaikan dengan kondisi yang ada.

1.5.1 Tugas Pokok dan Fungsi

Setiap divisi dalam suatu instansi baik swasta maupun pemerintahan memiliki tugas dan fungsinya masing-masing sesuai dengan perannya. Biro humas, protoko, dan umum di pemerintahan provinsi Jawa Barat memiliki tugas pokok dan fungi yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh setiap individunya.

1.5.1.1 Tugas Pokok Biro Humas, Protokol dan Umum

Menyelenggarakan Perumusan bahan Kebijakan Umum dan Koordinasi, Fasilitasi, Pemantauan serta Evaluasi Hubungan Masyarakat, Protokol, Tata Usaha dan Kepegawaian, Sandi dan Telekomunikasi serta RumahTangga.

1.5.1.2 Fungsi Biro Humas, Protokol dan Umum

a. Penyelenggaraan Perumusan Kebijakan Umum b. Penyelenggaraan Koordinasi dan Fasilitasi c. Penyelenggaraan Pelaporan dan Evaluasi


(47)

1.5.2 Tugas Pokok dan Fungsi Biro Humas, Protokol dan Umum, serta Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat menurut Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 29 Tahun 2009.

1.5.2.1 Humas, Protokol dan Umum.  Pasal 165

1) Biro Humas, Protokol dan Umum mempunyai tugas pokok menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan dan koordinasi, fasilitasi, pelaporan serta evaluasi hubungan masyarakat, protokol, tata usaha dan kepegawaian, sandi dan telekomunikasi serta rumah tangga.

2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Biro Humas, Protokol dan Umum mempunyai fungsi :

a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan umum hubungan masyarakat, protokol, tata usaha dan kepegawaian, sandi dan telekomunikasi serta rumah tangga

b. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi hubungan masyarakat, protokol, tata usaha dan kepegawaian, sandi dan telekomunikasi serta rumah tangga.


(48)

c. Penyelenggaraan pelaporan dan evaluasi hubungan masyarakat, protokol, tata usaha dan kepegawaian, sandi dan telekomunikasi serta rumah tangga

3) Rincian Tugas Biro Humas, Protokol dan Umum

a. Menyelenggarakan perumusan dan penetapan program kerja Biro Humas, Protokol dan Umum b. Merumuskan bahan kebijakan umum dan

koordinasi serta fasilitasi hubungan masyarakat, protokol, tata usaha dan kepegawaian, sandi dan telekomunikasi serta rumah tangga

c. Menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi hubungan masyarakat

d. Menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi protokol, tata usaha dan kepegawaian

e. Menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi sandi dan telekomunikasi

f. Menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi rumah tangga

g. Menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi hubungan masyarakat, protokol, tata usaha dan kepegawaian, sandi dan telekomunikasi serta rumah tangga


(49)

h. Menyelenggarakan ketatausahaan biro

i. Menyelenggarakan perumusan bahan Rencana Strategis, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), LKPJ, dan LPPD Biro j. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan

pertimbangan pengambilan kebijakan

k. Menyelanggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah, dalam pelaksanaan kegiatan di Kabupaten/kota

l. Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Biro Humas, Protokol dan Umum m. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja

terkait

n. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

4) Biro Humas, Protokol dan Umum membawahkan : a. Bagian Hubungan Masyarakat

b. Bagian Protokol, Tata Usaha dan Kepegawaian c. Bagian Sandi dan Telekomunikasi

d. Bagian Rumah Tangga  Pasal 166


(50)

1) Bagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan umum dan koordinasi, fasiltasi, pelaporan serta evaluasi pelayanan informasi internal dan eksternal serta publikasi

2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bagian Humas, Protokol dan Umum mempunyai fungsi :

a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan umum pelayanan informasi internal dan eksternal serta publikasi

b. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi pelayanan informasi internal dan eksternal serta publikasi

c. Penyelenggaraan pelaporan dan evaluasi pelayanan informasi internal dan eksternal serta publikasi

3) Rincian tugas Bagian Hubungan Masyarakat :

a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bagian Hubungan Masyarakat

b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan umum kehumasan


(51)

c. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasiltasi pelayanan informasi internal dan eksternal

d. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi publikasi

e. Menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi kehumasan meliputi pelayanan informasi internal dan eksternal, publikasi, dokumentasi dan pemberitaan

f. Menyelanggarakan pemeliharaan akurasi informasi dan dokumentasi

g. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

h. Menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah, dalam pelaksanaan kegiatan di Kabupaten/Kota

i. Menyelenggarakan pelporan evaluasi kegiatan hubungan masyarakat

j. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

4) Bagian Hubungan Masyarakat Membawahkan : a. Sub Bagian Pelayanan Internal dan Eksternal


(52)

b. Sub Bagian Publikasi  Pasal 167

1) Sub Bagian Pelayanan Internal dan Eksternal mempunyai tugas pokok melaksanankan penyusunan bahan kebijakan umum dan koordinasi, fasilitasi, pelaporan serta evaluasi pelayanan informasi internal dan eksternal

2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksuda pada ayat (1), Sub Bagian Pelayanan Internal dan Eksternal mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan pengkajian bahan kebijakan umum pelayanan informasi internal dan eksternal

b. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi pelayanan informasi internal dan eksternal

c. Pelaksanaan pelaporan dan evaluasi pelayanan informasi internal dan eksternal

3) Rincian Tugas Sub Bagian Pelayanan Internal dan Eksternal:

a. Pelaksanaan menyusun pogram kerja Sub Bagian Pelayanan Internal dan Eksternal

b. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan penerangan, pemberitaan dan dokumentasi c


(53)

c. Melaksanakan penyampaian bahan informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada masyarakat melalui media cetak, elektronik dan media luar ruangan

d. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi penerangan, pemberitaan, dokumentasi dan pendistribusian informasi

e. Melaksanakan pengelolaan bahan penerangan dan pemberitaan

f. Melaksanakan pemeliharaan akurasi informasi g. Melaksanakan pelayanan informasi internal dan

eksternal

h. Melaksanakan pengelolaan bahan dokumentasi i. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf

sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

j. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Sub Bagian pelayanan internal dan eksternal k. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja

terkait

l. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya


(54)

1) Sub Bagian Publikasi mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan umum dan koordinasi, fasilitasi, pelaporan serta evaluasi publikasi 2) Dalam menyelenggrakan tugas pokok sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian publikasi mempunyai tugas :

a. Pelaksanaan pengkajian bahan kebijakan umum publikasi

b. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi publikasi c. Pelaksanaan pelaporan dan evaluasi publikasi 3) Rincian tugas Sub Bagian Publikasi :

a. Melaksanakan penyusunan program kerja Sub Bagian publikasi

b. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan umum publikasi

c. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi publikasi melalui media cetak, elektronik dan media luar ruangan

d. Melaksanakan penyusunan bahan publikasi dan dokumentasi

e. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan


(55)

f. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Sub Bagian publikasi

g. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

h. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

 Pasal 169

1) Bagian Protokol, Tata Usaha dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan umum dan koordinasi, fasilitasi, pelayanan serta evaluasi protokol, tata usaha serta pengelolaan administrasi kepegawaian Sekretariat Daerah

2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bagian Protokol, Tata Usaha dan Kepegawaian mempunyai tugas :

a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan umum dan protokol

b. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi protokol dan tata usaha serta pengelolaan administrasi kepegawaian Sekretariat Daerah


(56)

c. Penyelenggaraan pelaporan dan evaluasi protokol dan tata usaha serta pengelolaan administrasi kepegawaian Sekretariat Daerah

3) Rincian tugas Bagian Protokol, Tata Usaha dan Kepegawaian:

a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bagian Protokol, Tata Usaha dan Kepegawaian b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan

umum protokol dan tata usaha

c. Menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi dan fasilitasi protokol

d. Menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi dan fasilitasi tata usaha

e. Menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi administrasi kepegawaian Sekretariat Daerah f. Menyelenggarakan ketatausahaan Biro

g. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

h. Menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah, dalam pelaksanaan kegiatan di Kabupaten/Kota


(57)

i. Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bagian Protokol, Tata Usaha dan Kepegawaian j. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait k. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

4) Bagian Protokol, Tata Usaha dan Kepegawaian, membawahi:

a. Sub Bagian Protokol b. Sub Bagian Tata Usaha c. Sub Bagian Kepegawaian  Pasal 170

1) Sub Bagian Protokol mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan umum dan koordinasi, fasilitasi, pelaporan serta evaluasi keprotokolan

2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Protokol mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan umum keprotokolan

b. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi keprotokolan


(58)

c. Pelaksanaan pelaporan dan evaluasi keprotokolan 3) Rincian tugas Sub Bagian Protokol :

a. Melaksanakan penyusunan program kerja Sub Bagian Protokol

b. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan umum keprotokolan

c. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi keprotokolan

d. Melaksanakan upacara, acara pelantikan, rapat dan acara lainnya

e. Melaksanakan penerimaan kunjungan tamu Negara, pejabat Negara atau luar provinsi

f. Melaksanakan kunjungan pimpinan ke Kabupaten/Kota dalam Provinsi atau luar Provinsi

g. Melaksanakan acara jamuan resmi bagi pimpinan h. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

i. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Sub Bagian Protokol

j. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait


(59)

k. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

 Pasal 171

1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan, koordinasi, fasilitasi, pelaporan serta evaluasi ketatausahaan Sekretariat Daerah

2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan pengelolaan ketatausahaan Sekretariat Daerah

b. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi ketatausahaan Sekretariat Daerah

c. Pelaksanaan pelaporan dan evaluasi ketatausahaan Sekretariat Daerah

3) Rincian tugas Sub Bagian Tata Usaha :

a. Melaksanakan penyusunan program kerja Sub Bagian Tata Usaha

b. Melaksanakan pengelolaan ketatausahaan, kearsipan dan naskah dinas Sekretariat Daerah


(60)

c. Melaksanakan penyusunan petunjuk teknis pengelolaan ketatausahaan, kearsipan dan naskah dinas Sekretariat Daerah

d. Melaksanakan fasilitasi dan koordinasi ketatausahaan di lingkungan Sekretariat Daerah e. Melaksanakan penyediaan, penggandaan dan

pendistribusian naskah dinas serta pengamanan penyimpanan sementara dokumen Sekretariat Daerah

f. Melaksanakan pengelolaan dan pengendalian surat masuk dan surat keluar Sekretariat Daerah g. Melaksanakan ketatausahaan pimpinan, meliputi

Gubernur, Wakil Gubernur, Sekretaris Daerah dan Asisten serta Biro Humas, Protokol dan h. Melaksanakan penyusunan agenda kegiatan

pimpinan

i. Melaksanakan pendistribusian naskah dinas untuk OPD

j. Melaksanakan pelaporan penyelenggaraan kegiatan kearsipan

k. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan


(61)

l. Melaksanakan pelaporan dan evalusi kegiatan Sub Bagian Tata Usaha

m. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

n. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

 Pasal 172

1) Sub Bagian Kepegawaian Sekretariat Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan, koordinasi, fasilitasi, pelaporan serta evaluasi administrasi kepegawaian Sekretariat Daerah

2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Kepegawaian Sekretariat Daerah mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan pengeloalaan administrasi kepegawaian Sekretariat Daerah

b. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi administrasi kepegawaian Sekretariat Daerah

c. Pelaksanaan pelaporan dan evaluasi administrasi kepegawaian Sekretariat Daerah

3) Rincian tugas Sub Bagian Kepegawaian Sekretariat Daerah :


(62)

a. Melaksanakan penyusunan program kerja Sub Bagian Kepegawaian Sekretariat Daerah

b. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian Sekretariat

c. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi administrasi kepegawaian Sekretariat Daerah d. Melaksanakan penyusunan, pengolahan data

kepegawaian Sekretariat Daerah

e. Melaksanakan pengelolaan kenaikan gaji berkala pegawai Sekretariat Daerah

f. Melaksanakan penyiapan dan pengusulan pension pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian kesejahteraan serta tugas atau ijin belajar, pendidikan/pelatihan, kepemimpinan teknis dan fungsional, DUK, DP3, ijin pernikahan dan ijin perceraian

g. Melaksanakan penyiapan pengusulan pengembangan karir dan mutasi serta pemberhentian pegawai Sekretariat Daerah h. Melaksanakan pengelolaan poliklinik Sekretariat

Daerah

i. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai Sekretariat Daerah


(63)

j. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

k. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Sub Bagian Kepegawaian Sekretariat Daerah l. Melaksanakan koordinasi dengan unit terkait m. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas

pokok dan fungsinya  Pasal 173

1) Bagian Sandi dan Telekomunikasi mempunyai tugas pokok menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi pelaporan serta evaluasi administrasi telekomunikasi dan sarana telekomunikasi

2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bagian Sandi dan Telekomunikasi mempunyai fungsi :

a. Penyelenggaraan pengelolaan administrasi telekomunikasi dan sarana telekomunikasi b. Penyelenggaraan koordinasi persandian

Pemerintah Daerah dan Fasilitasi administrasi telekomunikasi dan sarana telekomunikasi c. Pelaksanaan pelaporan dan evaluasi administrasi


(64)

3) Rincian tugas Bagian Sandi dan Telekomunikasi : a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja

Bagian Sandi dan Telekomunikasi

b. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi Telekomunikasi dan sarana telekomunikasi c. Menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi

administrasi telekomunikasi

d. Menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi sarana telekomunikasi

e. Menyelenggarakan pelayanan komunikasi Sekretariat Daerah

f. Menyelenggarakan koordinasi persandian pemerintah daerah

g. Menyelenggarakan fasilitasi dan pelaksanaan persandian nasional di daerah

h. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

i. Menyelenggarakan pengkajian bahan Rencana Strategis, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), LKPJ dan LPPD Biro j. Menyelenggarakan koordinasi dengan Badan


(65)

Wilayah, dalam pelaksanaan kegiatan di Kabupaten/Kota

k. Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bagian Sandi dan Telekomunikasi l. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja

terkait

m. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

4) Bagian Sandi dan Telekomunikasi membawahkan : a. Sub Bagian Administrasi Telekomunikasi b. Sub Bagian Sarana Telekomunikasi  Pasal 174

1) Sub Bagian Administrasi Telekomunikasi mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan, koordinasi, fasilitasi, pelaporan serta evaluasi administrasi telekomunikasi

2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Administrasi Telekomunikasi mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan pengelolaan administrasi telekomunikasi

b. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi administrasi telekomunikasi


(66)

c. Pelaksanaan pelaporan dan evaluasi administrasi telekomunikasi

3) Rincian tugas Sub Bagian Administrasi Telekomunikasi : a. Melaksanakan penyusunan program kerja Sub

Bagian Administrasi Telekomunikasi

b. Melaksanakan pengelolaan administrasi telekomunikasi

c. Melaksanakan administrasi telekomunikasi45 d. Melaksanakan persandian Pemerintah Provinsi

Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten/Kota dan persandian Nasional

e. Melaksanakan administrasi pemeliharaan dan peningkatan sarana sandi dan komunikasi Sekretariat Daerah

f. Melaksanakan pembianaan sistem Jaringan Sandi dan telekomunikasi Kabupaten/Kota

g. Melaksanakan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

h. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Sub Bagian Administrasi Telekomunikasi

i. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait j. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya


(67)

 Pasal 175

1) Sub Bagian Sarana Telekomunikasi mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan, koordinasi, fasilitasi, pelaporan serta evaluasi sarana telekomunikasi

2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Sarana Telekomunikasi mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan pengelolaan sarana komunikasi b. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi sarana

komunikasi

c. Pelaksanaan pelaporan dan evaluasi sarana komunikasi

3) Rincian tugas Sub Bagian Sarana Telekomunikasi : a. Melaksanakan penyusunan program Sub Bagian

Sarana Telekomunikasi

b. Melaksanakan pengelolaan sarana komunikasi Sekretariat Daerah

c. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi sarana komunikasi

d. Melaksanakan pemeliharaan dan peningkatan sarana sandi dan komunikasi Sekretariat Daerah


(68)

e. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

f. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Sub Bagian Sarana Telekomunikasi

g. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

h. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan lainnya

 Pasal 176

1) Bagian Rumah Tangga mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengelolaan, pelaporan dan evaluasi, pelayanan rumah tangga pimpinan dan pelayanan rumah tangga sekretariat daerah

2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bagian Rumah Tangga mempunyai fungsi :

a. Penyelenggaraan pengelolaan dan pelayanan rumah tangga pimpinan

b. Penyelenggaraan pengelolaan dan pelayanan rumah tangga sekretariat daerah


(69)

c. Penyelenggaraan pelaporan dan evaluasi pelayanan rumah tangga pimpinan dan rumah tangga sekretariat daerah

3) Rincian tugas Bagian Rumah Tangga :

a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bagian Rumah Tangga

b. Menyelenggarakan pengelolaan dan pelayanan rumah tangga pimpinan

c. Menyelenggarakan pengelolaan dan pelayanan rumah tangga sekretariat daerah

d. Menyelenggarakan pelayanan keamanan dalam e. Menyelenggarakan koordinasi pelayanan rumah

tangga

f. Menyelenggarakan akomodasi, konsumsi, trasnportasi bagi tamu Negara, tamu daerah, tamu pimpinan dan acara sekretariat daerah

g. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

h. Menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah, dalam pelaksanaan kegiatan di Kabupaten/Kota


(70)

i. Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Badan Rumah Tangga

j. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait

k. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

4) Bagian Rumah Tangga membawahkan : a. Sub Bagian Rumah Tangga Pimpinan

b. Sub Bagian Rumah Tangga Sekretariat Daerah  Pasal 177

1) Sub Bagian Rumah Tangga Pimpinan mempunyai tugas pokok melaksanakan pelayanan, pelaporan dan evaluasi rumah tangga pimpinan

2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Rumah Tangga Pimpinan mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan pelayanan rumah tangga pimpinan b. Pelaksanaan koordinasi pelayanan rumah tangga

pimpinan

c. Pelaksanaan pelaporan dan evaluasi pelayan rumah tangga pimpinan


(71)

a. Melaksanakan penyusunan program kerja Sub Bagian Rumah Tangga Pimpinan

b. Melaksanakan pelayanan konsumsi tamu Negara dan tamu daerah

c. Melaksanakan pelayanan urusan dalam dan kebutuhan rumah tangga pimpinan lainnya d. Melaksanakan pemeliharaan alat perlengkapan

rumah dinas, sarana olahraga dan prasarana taman dan rumah dinas pimpinan

e. Melaksanakan pelayanan kebersihan dan keindahan sarana dan prasarana taman dan rumah dinas pimpinan

f. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

g. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Sub Bagian Rumah Tangga Pimpinan

h. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

i. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya


(72)

1) Sub Bagian Rumah Tangga Sekretariat Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan pelayanan, pelaporan dan evaluasi rumah tangga Sekretariat Daerah

2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Rumah Tangga Sekretariat Daerah mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan pelayanan rumah tangga Sekretariat Daerah

b. Pelaksanaan koordinasi pelayanan rumah tangga Sekretariat Daerah

c. Pelaksanaan pelaporan dan evaluasi pelayan rumah tangga Sekretariat Daerah

d. Melaksanakan pelayanan akomodasi, konsumsi, transportasi tamu Negara dan tamu daerah serta peralatan upacara

e. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

f. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Sub Bagian Rumah Tangga Sekretariat Daerah g. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja


(73)

h. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

1.5.2.2. Kelompok Jabatan Fungsional  Pasal 179

1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan

2) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan

3) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk

4) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional ditetapkan berdasarkan ketentuan perundang-undangan

5) Jumlah tenaga Jabatan Fungsional ditetapkan berdasarkan beban kerja

6) Rincian tugas Kelompok Jabatan Fungsional ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan


(74)

1.5.2.3. Hal Mewakili  Pasal 180

1) Dalam hal Sekretaris Daerah berhalangan melaksanakan tugasnya, maka diwakili oleh Asisten sesuai dengan bidang tugasnya

2) Dalam hal Asisten berhalangan melaksanakan tugasnya, maka diwakili oleh Kepala Biro dengan memperhatikan senioritas kepangkatannya.

1.5.2.4. Tata Kerja  Pasal 181

1) Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Sekretaris Daerah, Staf Ahli, Asisten, Kepala Biro, Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian dan Kelompok Jabatan Fungsional, wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan Sekretariat Daerah, serta instansi lain di luar Sekretariat Daerah, sesuai dengan tugas pokok

2) Sekretaris Daerah wajib mengawasi bawahannya, dengan ketentuan dalam hal terjadi penyimpangan


(75)

harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan

3) Sekretaris Daerah bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya

4) Sekretaris Daerah wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawb pada atasan serta menyampaikan laporan berkala secara tepat waktu 5) Setiap laporan yang diterima oleh Sekretaris Daerah

dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut 6) Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris Daerah dan

unit organisasi di bawahnya wajib mengadakan rapat berkala dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahannya

1.6 Sarana dan Prasarana

Tabel 1.2

Sarana Dan Prasarana Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat

No Inventaris Jumlah

1 Ruang Humas Publikasi 1


(76)

3 Ruang Humas Tata Usaha 1

4 Meja Kerja 31

5 Kursi Kerja 41

6 Komputer 13unit

7 Laptop 8 unit

8 Mesin Tik 4 unit

9 Mesin Fotokopi 1 unit

10 Printer 5unit

11 Press Room 1

12 Aula 2

13 Foto-foto Besar ± 50 buah

14 Lemari 4 buah

15 Televisi 2 unit

16 Kamera SLR 5

17 Handycam Liputan 4

18 Dispenser 4

19 Ruang Tamu 2

20 Recording 2


(77)

1.7 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

1.7.1. Lokasi Kerja Praktek

Praktek Kerja Lapangan dilakukan di Pemerintah Provinsi Jawa Barat :

Alamat : Jl. Diponegoro No. 22 Bandung

Telepon : 022 – 4231737 Fax : 022 -- 4231739

Website : www.jabarprov.go.id http://hpusetda.jabarprov.go.id

1.7.2. Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan dilakukan selama 1 bulan, terhitung dari tanggal 06 Juli 2011 s/d 16 Agustus 2013 dengan waktu kerja hari Senin s/d hari Jumat pukul 07.00-16.00 WIB.


(78)

62

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

2.1Aktivitas Kerja

Penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di tempatkan di Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai bentuk tinjauan tentang Komunikasi secara umum dan Pusat Informasi eksternal, internal dan publikasi sebagai tinjauan tentang kehumasan secara khusus. Aktivitas praktek kerja lapangan terdiri dari dua kegiatan rutin (kegiatan setiap hari) dan kegiatan insidentil (kegiatan yang hanya dilaksanakan pada saat diperlukan atau adanya acara tertentu). Selama melakukan Praktek Kerja Lapangan penulis mendapatkan banyak pengalaman dari berbagai aktivitas yang dilaksanakan, dan dari berbagai aktivitas yang beragam tersebut, penulis dapat mendapatkan pengetahuan baru mengenai cara kerja Humas di Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Adapun daftar kegiatan yang dilakukan selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat dilihat di dalam Tabel 2.1 mengenai aktivitas atau kegiatan penulis selama melakukan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di Biro Humas Protokol dan Umum Pemerintah Provinsi Jawa Barat.


(79)

Jadwal kegiatan penulis adalah sebagai berikut : Tabel 2.1

Aktivitas Kerja Penulis

No Hari/Tanggal Aktivitas

Keterangan Rutin Insindental

1 Rabu

17 Juli 2013

 Pengarahan PKL

 Pengenalan Staff Humas

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

 Apel Pagi & Tausiyah √

√ √

2 Kamis 18 Juli 2013

 Apel Pagi & Tausiyah  Liputan “Ramadhan In

Egypt” (Museum KAA)  Press Release

3 Jum’at

19 Juli 2013

 Ngedit Foto Hasil

Liputan

4 Senin

22 Juli 2013

 Apel Pagi & Tausiyah  Liputan Gubernur  Press Release

5 Selasa 23 Juli 2013

 Apel Pagi & Tausiyah

 Liputan Gubernur


(80)

“Perekonomian Jabar” (Gedung Pakuan)

 Press Release

6 Rabu

24 Juli 2013

 Apel Pagi

 Liputan Ibu Netty “Pelantikan Ketua TP PKK & Ketua Dekranasda

Kab.Bandung Barat”

(Pemda Bandung Barat)  Press Release

7 Kamis 25 Juli 2013

 Apel Pagi

 Liputan Wakil Gubernur “Ramadhan Expo 2013”

(Graha Manggal

Siliwangi)  Press Release

8 Jum’at

26 Juli 2013

 Mengantr Foto ke

Rumah Dinas Wakil Gubernur

 Mengetik Data √


(81)

Pelantikan

 Liputan Sekda

“Pelantikan Panwaslu se-Jabar”

9 Selasa 30 Juli 2013

 Apel Pagi & Tausiyah

 Liputan Gubernur

“Rapat Koordinasi

Jabar” (Aula Barat Gedung Sate)

 Press Release

10 Rabu 31 Juli 2013

 Apel Pagi & Tausiyah  Liputan Ibu Netty

√ 11 Selasa

13 Agustus 2013

 Apel Pagi  Halal Bihalal  Press Release

12 Rabu

14 Agustus 2013

 Apel Pagi

 Liputan Wakil Gubernur “Silaturahmi dengan Tokoh Adat, Seniman dan Budayawan

se-√


(82)

Jabar” (Aula Timur Gedung Sate)

 Press Release √

13 Kamis

15 Agustus 2013

 Apel Pagi  Kliping Berita

 Membuat Press Release Tentang “Penghargaan Satya Lencana PNS”

√ √ √

14 Jum’at

16 Agustus 2013

 Kliping Berita

 Mengantarkan Kliping

ke Seluruh Ruangan Gedung Sate

 Resume Berita

√ √

√ 15 Senin

19 Agustus 2013

 Kliping Berita

 Mengantarkan Kliping

ke Seluruh Ruangan Gedung Sate

 Resume Berita

√ √


(83)

16 Selasa

20 Agustus 2013

 Kliping Berita

 Mengantarkan Kliping

ke Seluruh Ruangan Gedung Sate

 Resume Berita

√ √

√ 17 Rabu

21 Agustus 2013

 Kliping Berita

 Mengantarkan Kliping

ke Seluruh Ruangan Gedung Sate

 Resume Berita

√ √

√ 18 Kamis

22 Agustus 2013

 Kliping Berita

 Mengantarkan Kliping

ke Seluruh Ruangan Gedung Sate

 Resume Berita

√ √

√ 19 Jum’at

23 Agutus 2013

 Kliping Berita

 Mengantarkan Kliping

ke Seluruh Ruangan Gedung Sate

√ √


(84)

 Resume Berita

20 IJIN

21 Rabu

28 Agustus 2013

 Kliping Berita

 Mengantarkan Kliping

ke Seluruh Ruangan Gedung Sate

 Resume Berita

√ √

2.2Analisa Aktivitas Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Selama pelaksanaan praktek kerja lapangan penulis pada kesempatan tersebut, melakukan berbagai kegiatan yang dibagi menjadi kegiatan rutin dan insidental, diantaranya :

2.2.1 Aktivitas Rutin

Ada beberapa aktivitas yang rutin dilaksanakan saat Praktek Kerja Lapangan di Biro Humas, Protokol dan Umum Pemerintahan Jawa Barat. Yakni dilakukan setiap harinya. Diantaranya ialah :


(85)

2.2.1.1Apel Pagi dan Tausiyah

Berhubung penulis melakukan kegiatan pelaksanaan praktek kerja lapangan pada bulan ramadhan maka kegitan rutin setelah apel pagi disambung dengan tausiyah. Apel pagi yang dimulai dari pukul 07.30 – 08.00 dan dilanjut tausiyah di Aula Gedung Sate dari pukul 08.00 – 09.00. Dan setelah bulan ramadhan usai aktivitas rutin kembali seperti semula setiap harinya apel pagi yang dimulai pukul 07.00 – 07.30.

Apel pagi ini diikuti oleh seluruh pejabat dan pegawai negeri sipil di jajaran Pemprov Jabar yang bekerja di Gedung Sate. Setiap apel pagi selalu ada informasi terbaru dari pembina upacara tentang kegitan Pemprov Jabar ataupun kebijakan dan program-program baru yang akan dilaksanakan.

2.2.1.2Mengambil Agenda Kegiatan Gubernur dan Wakil Gubernur

Penulis mendapatkan tugas setiap harinya untuk mengambil agenda kegiatan yang dibutuhkan oleh Humas Publikasi untuk dapat mendokumentasikan kegiatan Gubernur, Wakil Gubernur dan Sekertaris Daerah, agenda kegiatan para pimpinan Pemerintah Provinsi Jabar sangat penting dan dibutuhkan karena informasi


(86)

mengenai kegiatan tersebut akan menjadi arsip Humas dan bahan berita yang akan di publish kepada Media Massa.

Penulis mengambil agenda kegiatan mingguan pimpinan Pemprov Jabar, penulis harus berkoordinir dengan Sekertaris Pribadi (Sekpri) mengenai agenda kegiatan yang akan dilakukan dan mengkonfirmasikan kepada Humas Publikasi untuk melakukan peliputan.

2.2.1.3Analisis Gunting Berita

Pelayanan informasi merupakan salah satu hal yang dilakukan oleh penulis selama melaksanakan praktek kerja lapangan.

Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang7

7


(87)

Menurut Gordon B. Davis, “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusankeputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang“.

Dalam buku Principle of Management (1972), George R. Terry menjelaskan bahwa berguna atau tidaknya informasi tergantung pada beberapa aspek, yaitu:

1. Tujuan si penerima

Apabila informasi itu tujuannya untuk memberikan bantuan maka informasi itu harus membantu si penerima dalam usahanya untuk mendapatkannya.

2. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data

Penyampaian dan mengolah data, inti dan pentingnya info harus dipertahankan.

3. Waktu

Informasi yang disajikan harus sesuai dengan perkembangan informasi itu sendiri.

4. Runga dan Tempat

Informasi yang didapat harus tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat agar penggunaannya lebih terarah bagi si pemakai.


(88)

5. Bentuk

Dalam hubunngannya bentuk infromasi harus disadari oleh penggunaanya secara efektif, hubungan-hubungan yang diperlukan, kecenderungan dan bidang-bidang yang memerlukan perhatian manajemen serta menekankan informasi tersebut ke situasi-situasi yang ada hubungannya.

6. Semantik

Agar informasi harus ada hubungannya antara kata-kata dan arti yang cukup jelas dan menghindari kemungkinan salah tafsir. Jelaslah bahwa agar informasi itu menjadi berguna harus disampaikan kepad orang yang tepat pada waktu yang tepat, dan dalam bentuk yang tepat pula. Tidak semua data merupakan informasi. Ada kantor-kantor yang menyimpan datadata atau catatan yang sebenarnya tidak ada gunanya. Sebaliknya informasi yang diperlukan dilengkapi dengan data. Dokumentasi kegitan pembuatan kliping berita sebagai berikut


(89)

Gambar 2.1 Analisis Gunting Berita

2.2.1.4Kliping Berita Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat dari Surat Kabar

Bentuk kliping merupakan kegiatan Humas dalam arti sempit diartikan sebagai suatu kegiatan memilih, menggunting, menyimpan dan kemudian memperbanyak mengenai suatu berita (news) atau karangan (article) serta photo berita (photo release) pada event atau peristiwa tertentu yang telah dimuat di berbagai macam media.

Fungsi kliping adalah mengemas ulang bacaan, sedangkan yang dikliping bisa berupa artikel, berita atau foto. Agar terkliping dengan baik maka sumber harus jelas (nama koran, majalah atau yang lain, tanggal terbit, halaman ), tenaga yang telaten, teliti dan


(1)

komunikasi dan informasi, sebagai sumber informasi, mengemas dan mengeluarkan informasi kepada masyarakat berupa penyampaian program dan kebijakan serta hasil pembangunan dan sebagai sarana komunikasi, menumbuhkan komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat dan sebaliknya.

3. Humas Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat sudah menjalankan sebagai manajemen instansi bukan lagi sebagai fungsi dari instansi sehingga peranannya dalam membentuk persepsi positif terhadap perusahaan atau Corporate Image dapat terbentuk dengan baik. Dengan berbagai kegiatan seperti Press Release, konferensi pers dan lain sebagiannya.

4. Bila dilihat dari pengertian humas yang memiliki segudang peranan dan dikaitkan sebagai Humas yang bergerak di pemerintahan peranan utamanya adalah menyampaikan informasi kepada masyarakat berupa penyampaian program dan kebijakan serta hasil pembangunan untuk menciptakan hubungan yang baik serta masyarakat dapat mengetahui kegiatan dan program yang dilaksanakan pemerintahan.

5. Bila dilihat dari pengertian, fungsi, ciri dan peranannya, Humas Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat sudah melembaga atau State of Being dimana sudah menjalankan fungsi dan perananya sebagai Humas yang bergerak dibidang Pemerintahan.

6. Kegiatan rutin pelayanan media internal dan eksternal dari humas Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat adalah kliping berita serta release dari kegiatan-kegiatan baik dari Pemerintahan Provinsi Jawa Barat


(2)

maupun anjungan-anjungan daerah sebagai publik internal maupun ekternal.

3.2 Saran-saran

3.2.1 Saran untuk Lembaga atau Perusahaan

1. Meningkatkan publikasi mengenai informasi program, kebijakan dan pembangunan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat melalui website www.hpusetda.jabarprov.go.id agar informasi yang akan diberikan kepada masyarakat dapat diakses dengan cepat, tepat, jelas dan mudah.

2. Mengadakan pelatihan atau training dalam meningkatkan kemampuan pegawainya dalam hal Informasi dan Teknologi untuk terciptanya peningkatan kualitas kerja. Seperti training dalam bidang IT, kemampuan yang harus terus ditingkatkan khususnya pegawai Biro Humas, Protokol dan Umum Pemprov Jabar. Pelatihan pengoperasian komputer dalam hal software maupun hardware. Alangkah lebih baik apabila di adakan 2 kali dalam satu tahun. 3. Sarana komputerisasi lebih diperbaharui untuk mempermudah dalam

menunjang pekerjaan yang lebih cepat dan efisiensi waktu. Seperti komputer yang memiliki kualitas terbaik khususnya untuk bagian publikasi. Program-program IT yang digunakan harus lebih canggih agar mudah di akses oleh masyarakat demi mendapatkan informasi tentang Jawa Barat.


(3)

3.2.2 Saran untuk Mahasiswa/i Praktek Kerja Lapangan

1. Mahasiswa harus meningkatkan keaktifannya dalam mencari informasi baik di bagian Biro Humas, Protokol dan Umum khususnya maupun di Sub Bagian Humas Publikasi dan Sub Bagian Humas Internal dan Eksternal umumnya.

2. Mahasiswa yang sedang melakukan kerja praktek diharapkan selalu mematuhi segala peraturan yang diberikan oleh pembimbing Praktek Kerja Lapangan agar dapat membiasakan dan juga menjadi bekal untuk kedepannya.

3. Mahasiswa harus lebih disiplin pada jam kerja berlangsung dengan mengabsen setiap harinya.

4. Mahasiswa harus lebih sigap dan serius dalam menjalankan tugas-tugasnya demi terjalinnya efektivitas kerja serta harus low profile agar informasi dan wawasan semakin luas.

5. Mahasiswa harus menjalin komunikasi dengan baik kepada staff-staff saat Praktek Kerja Lapangan berlangsung.

6. Mahasiswa harus memperhatikan penampilan saat kerja dan mematuhi segala peraturan yang diberikan oleh pembimbing dengan berpakaian yang sopan, tidak menggunakan celana jeans dan selalu menggunakan jas almamater universitas masing-masing saat bekerja.


(4)

CURICULUM VITAE

Nama : Gan-Gan Abdul Ghani

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, tanggal lahir : Bandung, 03 Agustus 1991

Alamat : Jl. Kav. Sadang no.16 RT 05/11 Ds. Cinunuk Kec. Cileunyi Kab. Bandung 40624

No Telpon : 08562199936

E-mail : ganganabdulghani6@gmail.com


(5)

PENDIDIKAN FORMAL

1996-1997 TK Aisyiyah Bustanul Athfal Kota. Bandung

1997-2003 SDI Al-Amanah Kab. Bandung 2003-2006 SMP Al-Ma’soem Kab. Bandung 2006-2009 SMA Negeri 1 Cileunyi Kab. Bandung 2009 - sekarang Universitas Komputer Indonesia, Bandung

PENDIDIKAN NON-FORMAL 2003-2006 Sekolah Sepak Bola (SSB) Diana

PENGALAMAN

Bersertifikat Seminar “One Day Workshop MC & Radio Announcer” UNIKOM-BANDUNG

Bersertifikat TABLE MANNER COURSE, Hotel Golden Flower-BANDUNG Bersertifikat Seminar Islam dan Moralitas Pembangunan (Unikom) Bersertifikat Workshop Mc & Radio Announcer (Unikom)

Bersertifikat Study Tour Mass Media Tahun Akademik 2012 (Lembaga Sensor Film)

Bersertifikat Proyeksi Masa Depan Dunia Pertelevisian Indonesi (Trans Studio Bandung)


(6)

Bersertifikat Juara 1 Turnamen Futsal HI Cup 2013 Bersertifikat Event Management (Miracle Unikom) Bersertifikat Master of Ceremony (Miracle Unikom)