Laporan Praktek Kerja Lapangan di Bagian Humas Biro Humas, Protokol dan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Bandung

(1)

BANDUNG

Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh Citra Abadi NIM. 41809152

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI ILMU HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

vi

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Pemerintah Provinsi Jawa Barat ... 1

1.1.1. Sejarah Singkat Provinsi Jawa Barat... 1

1.1.2. Visi dan Misi Pemerintah Jawa barat... 8

1.1.3. Logo dan Arti Logo Pemerintah Provinsi Jawa Barat... 18

1.2. Sejarah Bagian Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat... 21

1.3. Struktur Instansi Biro Humas Protokol dan Umum... 23

1.4. Struktur Organisasi Bagian Humas... 24

1.5. Job Description Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat... 25

1.6. Sarana dan Prasarana Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat... 32

1.7. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan... 33

1.7.1. Lokasi Praktek Kerja Lapangan... 33

1.7.1. Waktu Praktek Kerja Lapangan... 33

BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2.1. Kegiatan Kerja Praktek Lapangan... 34


(3)

vii

2.2.1.2. Membaca Koran... 46

2.2.1.3. Bimbingan Kehumasan... 48

2.2.1.4. Membuat dan Distribusi Kliping Berita... 49

2.2.1.5. Membuat Press Release... 58

2.2.1.6. Ceramah Agama... 66

2.2.1.7. Membantu Pekerjaan Staff Bagian Humas... 67

2.2.1.8. Dokumentasi Kegiatan PKL... 88

2.2.1.9. Berpamitan pulang dengan Staf Pegawai ... 90

2.2.2. Kegiatan Insidental... 90

2.2.2.1. Notulen di Rapat Internal Setda Jawa Barat... 90

2.2.2.2. Meliput Acara / Kegiatan Dinas maupun Sosial Pejabat Setda Jawa Barat... 95

2.3. Deskripsi Bagian Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat... 113

2.4. Analisa Kegiatan... 114

2.4.1 Humas Pemerintahan... 114

2.4.2 Keberadaan Humas Pemerintah... 116

2.4.3 Kedudukan Humas Dalam Organisasi... 119


(4)

viii

3.2.1. Saran untuk Lembaga atau Perusahaan... 125

3.2.2. Saran untuk Mahasiswa/i PKL... 126

DAFTAR PUSTAKA ... 128

LAMPIRAN... 129


(5)

ix

Gambar 1.2 : Struktur Organisasi ... 23

Gambar 1.3 : Struktur Organisasi Bagian Humas... 24

Gambar 2.1 : Apel Pagi Pegawai ... 46

Gambar 2.2 : Kumpulan Koran Bahan Kliping ... 47

Gambar 2.3 : Kliping Berita Edisi Kamis 19 Juli 2012 ... 50

Gambar 2.4 : Ceramah Agama bagi Pegawai Setda Pemprov Jabar ... 66

Gambar 2.5 : Kegiatan PKL di Subbagian Humas Internal dan Eksternal .... 68

Gambar 2.6 : Foto Bersama Kabag Humas dan Kasubag ... 89

Gambar 2.7 : Foto Bersama Pegawai Staf Humas ... 89

Gambar 2.8 : Rapat Biro dengan Diskominfo Jawa Barat ... 91

Gambar 2.9 : Rapat MOU Gubernur dengan KPUD Jabar ... 96

Gambar 2.10 : Gubernur Memberikan Keterangan Pers ... 96

Gambar 2.11 : Pembukaan Ramadhan Fest di Bee Mall ... 97

Gambar 2.12 : Ibu Hj. Netty .H Bersama Ketua Acara Ramadhan Fest ... 97

Gambar 2.13 : Lokasi Bazar Ramadhan 2012 ... 101

Gambar 2.14 : Pembukaan Bazar Ramadhan 2012 ... 102

Gambar 2.15 : Gubernur Memberikan Santunan ... 102

Gambar 2.16 : Penandatnganan MOU Gubernur dengan DPRD ... 106

Gambar 2.17 : Rapat Koordinasi Tingkat Provinsi ... 107


(6)

(7)

xi

Tabel 1.1 : Inventaris Humas Provinsi Jawa Barat ... 32

Tabel 2.1 : Jadwal Kegiatan PKL ... 35

Tabel 2.2 : Rekapitulasi Kliping Berita ... 51


(8)

xii

Lampiran 2 : Surat Balasan Penerimaan Praktek Kerja Lapangan ... 131

Lampiran 3 : Surat Keterangan Praktek Kerja Lapangan ... 132

Lampiran 4 : Absensi Saat Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ... 133

Lampiran 5 : Surat Bimbingan Acara Praktek Kerja Lapangan ... 135

Lampiran 6 : Rekapitulasi Kliping Edisi Juli 2012 ... 136

Lampiran 7 : Realese Berita ... 143

Lampiran 8 : Humas Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat... 145


(9)

128

Anggara, Linggar. 2002. Teori dan Profesi Kehumasan. Jakarta: Bumi Aksara.

Drs. Soleh Soemirat, M.S & Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si. 2007. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung : Rosdakarya.

Effendy, Onong Uchana. 2002. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.

Bandung : CV Mandar Maju.

Mahmud, Mahidin dan Rumondor, Alex. 2009. Manajemen Humas. Jakarta

: Bumi Aksara.

Rachmadi F. 1993. Public Relation dalam Teori dan Praktek. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Severin,J Werner-James W.Tankard,Jr. 2001. Teori Komunikasi. Jakarta : Prenada Media.

Widjaja, A.W. 1993. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta : Bumi Aksara.

INTERNET

http://jabarprov.go.id [16/08/2012]

http://hpusetda.jabarprov.go.id [16/08/2012] http://google.com [16/08/2012]


(10)

ii

Segala puji peneliti ucapkan kepada Allah SWT.Tuhan pencipta dan pemelihara alam semesta yang menguasai segala kekuasaan, pemilik segala ilmu yang sifatnya lakhiriah maupun yang bersifat bathiniah atas segala rahmat dan karunianya sehingga peneliti dapat dengan lancar menulis dan menyusun laporan PKL ini.

Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih pada orang tua tercinta, ayahanda dan ibunda karena cinta mereka telah menghantarkan penulisi sampai ke derajat mahasiswa, pengorbanan, dan kesetiaan mereka dalam mendampingi penulis hingga saaat ini tidak mungkin penulis lupakan.

Melalui kesempatan kali ini penulis tidak lupa akan bantuan dari berbagai pihak dan dengan segala rasa hormat ingin mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnyanya kepada:

1. Yth. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia yang telah membantu penulis dalam memfasilitasi pembelajaran selama perkuliahan di Universitas Komputer Indonesia. 2. Yth. Prof. Dr. Samugio Ibnu Redjo, Drs., MA. selaku dekan yang telah

mengeluarkan surat pengatar untuk melaksankan kegiatan PKL sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian ini.


(11)

iii

4. Yth. Desayu Eka Surya, S.Sos.M.si selaku dosen wali yang telah membantu dalam pelaksanaan perwalian setiap semesternya dan selalu setia mendengarkan keluh kesah anak walinya.

5. Yth. Sangra Juliano, S. I.Kom selaku Dosen pembimbing laporan PKL penulis yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menyusun laporan PKL ini.

6. Yth. Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah banyak membantu dalam memberikan pengajaran selama ini.

7. Yth. Astri selaku Sekretariat Program Studi yang telah membantu penulis dalam urusan administrasi dan mengatur segala keperluan penulis dalam pemenuhan kebutuhan kuliahnya.

8. Yth. R. Ruddy Gandakusumah, S.H. M.H selaku Kepala Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Jabar, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan praktek kerja lapangan di lingkungan Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat

9. Yth. Andrie Kustrie Wardhana S.STP. M.Si selaku Kepala bagian Hubungan Masyarakat pada Biro humas, Protokol dan Umum Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan praktek kerja lapangan di lingkungan Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat.


(12)

iv

mengajarkan keilmuan kehumasan pada penulis.

11. Yth. Wisnu, selaku Sekertaris Kepala Bagian Humas serta pembimbing penulis, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk meninjau Kehumasan di Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dukungan, nasehat dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis selama praktek kerja lapangan.

12. Bapak dan Ibu Staff Bagian Humas, Protokol dan Umum, yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas bimbingan, kerjasama dan nasehatnya kepada penulis selama melaksanakan praktek kerja lapangan di Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang akan selalu diingat oleh penulis.

13. Teman-teman kuliah Humas 3 angkatan 2009 dan semua temen-temen di

kelas IK 4 2009 yang selalu mewarnai hari-hari perkuliahan penulis saat kuliah yang selama kegiatan perkuliahan bersama maupun yang pernah satu organisasi dengan peneliti sendiri yang telah banyak membantu .

14. Semua temen-temen Mahasiswa TIM Protokoler Unikom dan semua

pengurus HIMA IK & PR yang telah memberikan motivasi penulis dalam kegiatan proses perkuliahan di Unikom.

15. Para pahlawan tanpa tanda jasa,para guru yang sudah mendidik dan membagi ilmunya kepada peneliti mulai dari peneliti TK, SD, SMP ,dan


(13)

v

memberikan dorongan dan semangat secara moril dan materil sehingga peneliti bisa menjadi anak yang berguna.

Penulis juga dalam kesempatannya kali ini ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu penulis untuk menyusun laporan PKL ini, semoga Allah SWT, memberikan balasan yang berlimpah bagi orang-orang yang telah membantu penulis dengan segala kesabaran dan keikhlasannya.

Akhir kata peneliti berharap semoga proposal penelitian ini mendatangkan kebaikan bagi banyak pihak, terima kasih.

Bandung, Desember 2012 Penulis

Citra Abadi NIM : 41809152


(14)

I. Data Pribadi

Nama Lengkap : Citra Abadi

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat Tanggal lahir : Padang, 2 Februari 1991

Tinggi Badan : 168 Cm

Berat Badan : 55 Kg

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Jl. Cisitulama I No. 20 Bandung

No.Telp : 0852-7400-2503

Hobbi : Menyanyi, Travelling


(15)

A. Formal

No

Tahun

Jenjang Pendidikan

Keterangan

1. 2009-sekarang Strata satu (S1) Ilmu komunikasi konsentrasi Humas UNIKOM

-

2. 2009 SMUN 1 Singkarak Kab.Solok

Sumatera Barat

Berijazah

3. 2006 SMPN 3 Sumani Singkarak Kab. Solok Sumatera Barat

Berijazah

4. 2003 SDN 17 Sumani Singkarak Kab. Solok

Sumatera Barat

Berijazah

B. Non formal

No

Tahun

Uraian

Keterangan

1. 2011 Pelatihan Keprotokoloan Tim Protokoler UNIKOM

Bersertifikat

2. 2010 Pelatihan kepemimpinan dari Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Public Relation Periode 2009/2010 “Dare To Be A Leader”

Bersertifikat

3. 2009 Kuliah umum Dekan FISIP Unikom Prof. Dr. J.M. Papasi “ Peningkatan kualitas keilmuan, keterampilan ICT dan kewirausahaan sebagai fakultas ilmu sosial dan ilmu pilitik unggulan”

Bersertifikat

4. 2009 Kuliah umum dari Drs. Nunus Supardi ( wakil ketua LSF Indonesia) “ Kebudayaan Film & Sensor Film”

Bersertifikat

5 2008 Kursus Bahasa Inggris di Millenium Course Kota Solok SUMBAR

Bersertifikat

6 2007 Kursus Komputer di Millenium Course Kota Solok SUMBAR


(16)

No

Tahun

Uraian

Keterangan

1. 2009 Workshop “ The Power of Dreams” di

kampus STIE Ekuitas Bandung

Bersertifikat

2 2009 Workshop dan pelatihan Public Speaking oleh Helmy yahya Broadcasting dan Program Studi Ilmu komunikasi dan Public Relation UNIKOM

Bersertifikat

3 2010 Table Manner Course di BANANA-INN HOTEL & SPA Bandung

Bersertifikat

4 2010 Seminar Fotografi, Lomba Foto Essay dan Apresiasi Seni oleh HIMA IK & PR UNIKOM 2009/2010

Bersertifikat

6. 2010 Mentoring Agama Islam dari Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relalation bekerjasama dengan LDK UMMI UNIKOM

Bersertifikat

7.

2011

Workshop Sarasehan Fotografi “ SHUTTER” dari Yusuf Ahmad (fotografer Majalah Reaturs USA)

Bersertifikat

8. 2011 Peserta Study Tour Media Massa dan Coorporate 2011 RCTI, Aneka YesS dan Kementrian Komunikasi dan Informatika RI

Bersertifikat

9. 2011 Pelatihan Keprotokoloan Tim Protokoler UNIKOM

Bersertifikat

10. 2012 Bedah buku “ Handbook of Public Relations” dan Seminar “ How To Be A Good Writer” oleh HIMA dan Program Studi Ilmu Komunikasi UNIKOM bekerjasama dengan Mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Padjajaran Bandung

Bersertifikat

11. 2012 Delegasi dari UNIKOM Untuk Seminar Internasional Keprotokolan “ Knowladge and expertise of international protocol to hold the world. Oleh Korps Protokoler Mahasiswa UNPAD dalam acara PROTOCOL FAIR 2012 .

Speaker: Direktur protokol kementrian luar negri, Delegasi kedubes ASEAN (Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam dan Singapore)

Bersertifikat

12 2012 Pendidikan dan Pelatihan Software Manajemen Sekolah Terpadu Berbasis Teknologi Informasi oleh CV. Primasoft Informa


(17)

IV. Pengalaman Organisasi

No

Tahun

Uraian

1. 2004 Pengurus OSIS SMPN 3 Sumani Kab. Solok SUMBAR Bidang Kreasi dan Seni

2. 2005 Pengurus OSIS SMPN 3 Sumani Kab. Solok SUMBAR Bidang Humas

3. 2007 Pengurus OSIS SMUN 1 Singkarak Kab. Solok SUMBAR Bidang Keimanan dan Ketaqwaan kepada Tuhan YME

4. 2009 Pengurus HIMA IK & PR FISIP UNIKOM Periode 2009/2010 sebagai Anggota Koordinator Humas

5. 2010 Pengurus HIMA IK & PR FISIP UNIKOM Periode 2010/2011 sebagai Anggota Divisi Kreasi dan Seni 6. 2011-sekarang Anggota TIM Protokoler UNIVERSITAS KOMPUTER

INDONESIA

V. Pengalaman kerja, kepantiaan event

No

Uraian/Event

Sebagai

1. Pantia dalam acara Seminar Fotografi, Lomba Foto Essay dan Apresiasi Seni oleh HIMA IK & PR Unikom tahun 2010

Seksi acara

2. Panitia Study Tour Pancasila ke Lubang Buaya Jakarta Timur Tahun 2012

Seksi Acara

3. Pantia dalam perayaan paskah “ Semoga Mereka Semua Menjadi Satu” Oleh HIMA IK & PR Unikom di GMKI Bandung tahun 2010

Seksi Publikasi dan Dokumentasi 4. Panitia dalam Communication Cup 2010 Oleh HIMA IK

& PR Unikom di Lap Tem Futsal Tahun 2010

Seksi Logistik

5. Panitia Study Tour Media Massa dan Coorporate 2011 RCTI, Aneka YesS dan Kementrian Komunikasi dan Informatika RI di Jakarta

Seksi Acara

6. Penganugerahan dan Pembekalan Mahasiswa Asing Penerima Beasiswa Unggulan UNIKOM di Hotel Immperium Bandung Tahun 2011

MC ( Keprotokolan TIM Protokoler

Unikom) 7. Accounting Class Competition V “ We smart, we sportive,

we competitive, we creative because we are accounting” oleh HIMA Akuntansi Unikom di Sabuga dan Unikom Tahun 2011

MC


(18)

Tahun akademik 2011/2012 di Gedung sasana Budaya Ganesha Bandung tahun 2011

10. Panitia dalam WISUDA Pascasarjana (S2), Sarjana (S1) dan Diploma (D3) UNIKOM Tahun akademik 2011/2012 di Gedung sasana Budaya Ganesha Bandung tahun 2011

Keprotokolan

11. Gerakan Ambil Sampah “ Wujudkan BANDUNG BERSIH “ Kerjasama antara FISIP UNIKOM dengan Pemerintah Kota Bandung Tahun 2011

Seksi Akomodasi dan

Fasilitator 12. International Conference on Computing & Informatics “

Computing For Entrepreneurship and Innovation ( ICOCI 2011) Kerjasama Universitas Komputer Indonesia dengan UUMCAS ( Universitas Utara Malaysia Coleage of Arts and Science )

Leprotokolan sebagai LO

13 Workshop Sarasehan Fotografi “ SHUTTER” dari Yusuf Ahmad (fotografer Majalah Reuters USA) Di GRHA Kompas Gramedia Bandung Tahun 2011

Acara “ MC” 14. Tes Seleksi Open Rekruitment Protokoler UNIKOM 2012 MC dan sebagai

TIM Juri 15 Pelantikan BEM UNIKOM TH.2012 dan Seminar

Stadium General “ Penataan kultur dan budaya politik mahasiswa dalam menata masa depan bangsa” dengan narasumber Bapak DR. H.Yuddy Crisnady ME (Anggota DPR RI 2009/2014) dan Diskusi Politik “ Mengungkap Tabir Pemilu 2009” dengan nara sumber Ketua KPU Jabar dan Sekda Kota Bandung

Sebagai MC

16 Penandatanganan Nota Kesepahaman Antara Pemerintah Kota Cimahi dengan Universitas Komputer Indonesia serta Kuliah Umum bersama Walikota Cimahi Bapak DR Ir H M Itoc Tohiya MM, dengan tema “ Penerapan E-KTP Guna Meningkatkan Pelayanan Publik”

Sebagai MC

17 Syukuran TIM Robotika Unikom Dalam Trinity College Fire and Robo Waiter Contest Harvard dan Robo Games 2012 di San Maeto USA

Sebagai MC

18 Riset Tentang PT. PLN Persero Distribusi Jawab Barat dan Banten “Pemetaan Kebutuhan Pelayanan Informasi dan Strategi Komunikasi Edukasi Pelanggan ( PKPI & SKEP)

Anggota Riset “Surveyer”

19 Pelaksanaan Bimbingan Teknis Manajmen Sekolah Terpadu Berbasis Teknologi Informasi 9.900 Sekolah se-Provinsi Jawa Barat oleh PT.Prima Anugerah Perkasa


(19)

1. Master Of Ceromony dalam acara Formal 2. Pembawa acara dalam acara Informal 3. Presenter Berita

4. Operasionalisasi Microsoft Office : Word, Exel , Power Point,

5. Dapat mengoperasikan dan bekerja pada Sistem Operasi Windows XP, Windows7 dan Vista.

VII. Prestasi

1. Juara 1 Speech Contest (Putra) Tingkat SMP seKota/Kab Solok Sumatera Barat tahun 2005

2. Juara 3 Speech Contest (Putra) Tingkat SMP seKota/Kab Solok Sumatera Barat tahun 2008

3. Penerima Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik dari UNIKOM tahun 2011 4. 10 Besar Audisi Presenter berita TVRI Jawa Barat Tahun 2012

Bandung, Desember 2012 Penulis

CITRA ABADI NIM:41809152


(20)

1

1.1 Sejarah Perusahaan

1.1.1 Sejarah Singkat Provinsi Jawa Barat

Berdasarkan data sejarah (Staatsblad Nomor 378 tanggal 14 Agustus 1925), Provinsi Jawa Barat Tingkat I merupakan Provinsi yang pertama dibentuk di wilayah Hindia Belanda. Pembentukan Provinsi Jawa Barat tersebut, nama resminya West Java Provinsi bagi kalangan Belanda atau formal pemerintah kolonial Hindia Belanda dan Pasundan bagi kalangan orang bumi putera, dimaksudkan untuk melaksanakan janji pemerintah kerajaan Belanda tahun 1901 yang memberikan hak otonomi kepada pemerintah Indonesia. Tahun-tahun berikutnya baru dibentuk Provinsi Jawa Timur (Oost Java Provinci).

Meskipun demikian, hal itu bukan berarti bahwa pemerintahan di daerah Jawa Barat baru di mulai sejak tahun 1925 dan sebelumnya belum pernah ada pemerintahan. Kenyataan lain menunjukan, jauh sebelum tahun tersebut di daerah Jawa Barat telah tumbuh dan berkembang suatu pemerintahan tertentu walaupun bentuk, sistem, dan strukturnya berlainan dengan tingkat Provinsi. Paling tidak sejak abad ke-5 di Jawa Barat telah tumbuh suatu pemerintahan yang teratur, yaitu berbentuk kerajaan.Kerajaan dimaksud bernama Tarumanagara dan salah seorang rajanya adalah Purnawarman. sudah


(21)

barang tentu bentuk pemerintahan demikian tidak terwujud sekali jadi, melainkan melalui proses yang tidak sebentar.

Menurut sumber, pemerintahan berbentuk kerajaan muncul pada abad ke-2 Masehi, yaitu pemerintahan Kerajaan Salakanagara dengan ibukotanya Rajatapura dan pendirinya Dawawarman.

Dari data sejarah tersebut maka pemerintah menerbitkan Undang-undang Tahun 1950 Nomor 11 meliputi : Karesidenan Banten, Jakarta, Bogor, Priangan dan Cirebon. Meskipun demikian, hal itu bukan berarti bahwa pemerintahan di daerah Jawa Barat baru dimulai sejak tahun 1925 dan sebelumnya belum pernah ada pemerintahan,

Sejak masa kerajaan Tarumanagara hingga lahirnya Provinsi Jawa Barat, di daerah Jawa Barat tiada henti-hentinya berlangsung suatu pemerintahan yang teratur namun bentuk, struktur dan sistem pemerintahan serta pusat pemerintahan dan pemegang kekuasaan mengalami perubahan dan pergantian juga perkembangan.

Adapun sistem dan struktur pemerintahan kabupaten-kabupaten di priangan (sejak abad ke-17) serta di banten dan cirebon (sejak abad ke-19) dipengaruhi pula oleh konsep pemerintahan Jawa dari zaman Mataram dan konsep pemerintahan Barat yang dibawa oleh orang belanda dan orang inggris.

Jika bentuk pemerintahan di Jawa Barat sejak zaman Kerajaan Tarumanagara hingga Kerajaan Sunda umumnya cenderung berpusat


(22)

pada satu pemerintahan pusat, tetapi pada masa Kesultanan Cirebon, Kesultanan Banten, hingga masa kompeni terbagi atas lebih dari satu pusat pemerintahan.

Pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda terdapat dualisme sistem pemerintahan di daerah Jawa Barat, yaitu antara sistem pemerintahan kolonial yang berdasarkan konsep Barat yang berlaku untuk orang-orang Eropa dan hubungan mereka dengan penguasa-penguasa pribumi (bupati) dengan sistem pemerintahan tradisional yang berdasarkan konsep yang tumbuh dalam masyarakat pribumi sendiri serta berlaku dari Kabupaten ke bawah.

Lokasi pusat pemerintahan mengalami beberapa kali

perpindahan, sesuai dengan berbagai aspek kehidupan masyarakat yang mempengaruhinya dan terjadinya peristiwa dan timbulnya suasana pemerintahan. Sedangkan pemegang kekuasaan berganti-ganti secara individual dan dinasti seiring dengan masalah usia manusia (pergantian generasi) dan perubahan politik, ekonomi, sosial, agama, dan sebagainya.

Gubernur Jendral H. W. Deandels merupakan penguasa kolonial

pertama yang mengeluarkan peraturan tertulis mengenai

Pemerintahan di Jawa Barat (1809), sedangkan sebelumnya pemerintahan kolonial diatur hanya berdasarkan kebijakan-kebijakan para pejabat kolonial setempat. Baru pada tahun 1854 dikeluarkan


(23)

oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda sebuah undang-udang yang

berlaku umum yang dinamai Regeringsregrelement (RR).

Pada tahun 1906 dibentuk Gementee (sekarang kotamadya) di enam buah kota di daerah Jawa Barat (Batavia, Meester Cornelis, Buitenzorg, Sukabumi, Bandung, dan Cherebon) yang merupakan pemerintah daerah otonom pertama di Indonesia, walaupun fungsinya baru kepentingan orang-orang Eropa setempat.

Sekitar 19 tahun kemudian barulah dibentuk daerah otonom yang lebih luas yang meliputi seluruh daerah Jawa Barat (dulu Jakarta dan Jatinegara masuk dalam wilayah pemerintahan Jawa Barat) dalam bentuk Provinsi. Pada masa itu pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat berada di Jakarta dan kepala daerahnya disebut gubernur yang selalu dipegang oleh orang Belanda.

Pada masa itu pula lahir Lembaga Legeslatif secara formal dalam struktur pemerintah daerah yang sekarang dikenal dengan nama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Lembaga

Legeslatif daerah dimaksud adalah Gemeenteraad bagi tingkat

Gemeente, Regentschapsraad bagi tingkat Kabupaten, dan

Provincieraad bagi tingkat Provinsi.

Anggota legestalif daerah Jawa Barat (seperti juga di daerah-daerah lainnya dan di pusat atau (Volksraad) di domonasi oleh orang Belanda, baru kemudian dalam jumlah kecil terapat anggota dari


(24)

kalangan orang pribumi (Indonesia) dan orang Timur Asing (Cina, India, dan Arab).

Ketua Lembaga Legeslatif tersebut ditempati oleh kepala

daerah yakni Burgemeester (Walikota) pada tingkat Gemeente,

Bupati pada tingkat Kabupaten, Gubernur pada tingkat Provinsi. sebagian anggota Lembaga Legeslatif daerah itu dipilih oleh rakyat tertentu (tidak semua rakyat dewasa mempunyai hak pilih), sebagian lagi diangkat oleh pemerintah daerah setempat.

Pada masa pendudukan militer Jepang (1942-1945) pemerintah daerah tingkat Provinsi ditiadakan. Yang ada hanyalah pemerintah daerah tingkat karesidenan (Shu) kebawah, yaitu Kotamadya (Si), Kabupaten (Ken), Kewadanan (Gun), Kecamatan (Son), dan Desa (Ku). Kiranya hal itu dimungkinkan, karena terlebih dahulu wilayah Indonesia dibagi atas tiga daerah pemerintahan yang masing-masing dipimpin oleh suatu kesatuan militer.

Sesudah Indonesia merdeka (1945) pemerintah daerah tingkat provinsi diadakan lagi. Keputusan ini ditetapkan dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 19 Agustus 1945. Menurut keputusan tersebut wilayah Republik Indonesia dibagi atas 8 daerah admnistrasi peemrintahan berupa provinsi yang salah satu diantaranya ialah Provinsi Jawa Barat.

Ibukota Provinsi Jawa Barat pada mulanya tetap di Jakarta, namun karena kemudian di Jakarta terjadi kekacauan sesudah


(25)

kedatangan tentara Belanda di bawah NICA (Netherland Indie Civil Administration), pimpinan dan pemerintahan Republik Indonesia meninggalkan kota tersebut, maka ibukota provinsi Jawa Barat pun di pindahkan ke Kota Bandung (awal tahun 1946). Sejak waktu itu hingga sekarang ibukota Provinsi Jawa Barat tetap berkedudukan di Kota Bandung.

Selama masa Republik Indonesia yang telah berjalan lebih dari 47 tahun telah banyak terjadi peristiwa dan perubahan suasana di dalam pemerintahan daerah, termasuk pemerintahan di daerah Jawa Barat. Pada tahun 1956 daerah ibukota RI Jakarta dipisahkan dari daerah administrasi pemerintahan Provinsi Jawa Barat, karena dibentuk Daerah Istimewa Jakarta dan kemudian menjadi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya yang kedudukannya setingkat provinsi.

Beberapa undang-undang yang mengatur pemerintahan daerah, termasuk pemerintahan desa, telah dilahirkan untuk mengembangkan dan meningkatkan pemerintahan daerah itu. Bebrapa ujian berat telah dialami pula oleh pemerintah Daerah Jawa Barat beserta warganya. Dewasa ini, sejak lahirnya Orde Baru (1966), Pemerintahan Daerah Jawa Barat beserta seluruh warganya tengah berupaya keras melaksanakan pembangunan dalam segala bidang kehidupan rakyat, dengan titik berat pada bidang ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Jawa Barat dan seluruh rakyat Indonesia pada umumnya.


(26)

Provinsi Jawa Barat, sejak berdirinya sampai sekarang telah dipimpin oleh 11 orang Gubernur, yaitu : M Sutardjo Kartohadi (1945-1946), Mr.Datuk Djamin (1946), M.Sewaka (1946-1952), R.Muhamad sanusi Hardjadinata (1952-1956), R.Ipik Gandamana (1956-1960), H. Mashidu (1960-1970), Solihin GP (1970-1975), H.Aang Kunaefi (1975-11985), HR.Yogie SM (1985-1993),

R.Nuriana (1993-2003) dan H.Danny Setiawan (2003 – 2008),

Ahmad Heryawan dan Yusuf Macan Effendi (2008-2013)

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, terdiri dari unsur Sekertariat Daerah (Setda) yang meliputi : Sekertaris daerah dan

Assisten-Assisten : Pemerintahan, Perekonomian, Adminsitrasi dan

Kesejahteraan Sosial serta biro-biro yang seluruhnya 13 biro ; 20 Dinas ; 16 Badan ; 1 Kas Daerah, 1Kantor Perwakilan pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang berkedudukan di Jakarta.

Organisasi Perangkat Daerah terdiri dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Dinas Peternakan, Dinas Periklanan, Dinas Kehutanan, Dinas Perkebunan, Dinas Perhubungan, Dinas Tata Ruang dan Pemukiman, Dinas Bina Marga, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Dinas Pertambangan dan Energi, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa barat, Dinas Pendapatan Daerah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dians


(27)

Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Polisi Pamong Praja, Dinas Perdagangan dan Indagro.

1.1.2. Visi dan Misi Pemerintah Jawa barat 1. Visi Pemenrintah Jawa Barat

Pembangunan di Jawa Barat pada tahap kedua RPJP Daerah atau RPJM Daerah tahun 2008-2013 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan yang belum terselesaikan, namun juga untuk mengantisipasi perubahan yang muncul di masa yang akan datang. Posisi Jawa Barat yang strategis dan berdekatan dengan ibukota negara, mendorong Jawa Barat berperan sebagai agent of development (agen pembangunan) bagi pertumbuhan nasional.

Berbagai isu global dan nasional yang perlu dipertimbangkan dalam menyelesaikan isu yang bersifat lokal dan berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat. Permasalahan yang dihadapi Jawa Barat antara lain kemiskinan, penataan ruang dan lingkungan hidup, pertumbuhan dan pemerataan pembangunan, terbatasnya kesempatan kerja, mitigasi bencana serta kesenjangan sosial. Dalam mengatasi permasalahan tersebut diperlukan penguatan kepemimpinan yang didukung oleh rakyat dan aspek politis.

Arah kebijakan pembangunan daerah ditujukan untuk

pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat, revitalisasi pertanian dan kelautan, perluasan kesempatan lapangan kerja, peningkatan aksebilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dan


(28)

pendidikan, pembangunan infrastruktur strategis, perdagangan, jasa dan industri pengolahan yang berdaya saing, rehabilitasi dan konservasi lingkungan serta penataan struktur pemerintah daerah yang

menyiapkan kemandirian masyarakat Jawa Barat.Dengan

mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang yang ada di Jawa Barat serta mempertimbangkan budaya yang hidup dalam masyarakat, maka Visi Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2008-2013 yang hendak dicapai dalam tahapan kedua Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat adalah :

“Tercapainya Masyarakat Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis dan Sejahtera”.

Memperhatikan visi tersebut serta perubahan paradigma dan kondisi yang akan dihadapi pada masa yang akan datang, diharapkan Provinsi Jawa Barat dapat lebih berperan dalam perubahan yang terjadi di lingkup nasional, regional, maupun global.

Penjabaran makna dari Visi Jawa Barat tersebut adalah sebagai berikut :

a. Mandiri : adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat yang mampu memenuhi kebutuhannya untuk lebih maju dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri, terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan,


(29)

pelayanan publik berbasis e-government, energi, infrastruktur, lingkungan dan sumber daya air.

b. Dinamis : adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat yang secara aktif mampu merespon peluang dan tantangan zaman serta berkontribusi dalam proses pembangunan.

c. Sejahtera : adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat yang secara lahir dan batin mendapatkan rasa aman dan makmur dalam menjalani kehidupan.

Agar visi tersebut dapat diwujudkan dan dapat mendorong efektivitas dan efisiensi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki,

ditetapkan misi Provinsi Jawa Barat, yang didalamnya

mengandung gambaran tujuan serta sasaran yang ingin dicapai.

2. Misi Pemerintah Jawa Barat

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat 2008-2013 yang merupakan tahapan kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat 2005-2025, berorientasi pada pembangunan dan peningkatan kompetensi segenap sumber daya yang terdapat di Jawa Barat dalam segala bidang, guna menyiapkan kemandirian masyarakat Jawa Barat. Hal tersebut akan dicapai dengan menciptakan aktivitas ekonomi yang efektif dan efisien, menekankan upaya penguatan suprastruktur pelayanan kesehatan dan

pendidikan, melanjutkan pembangunan infrastruktur wilayah,


(30)

produktifitas pertanian dengan memanfaatkan teknologi berkelanjutan, meningkatkan kerja sama antara pemerintah dengan swasta dan masyarakat, meningkatkan kualitas lingkungan, meningkatkan kinerja pemerintahan daerah, menyusun perencanaan yang cerdas dan mampu menjawab masalah serta mengantisipasi peluang dan tantangan yang muncul secara cermat dan cerdas.

Kemampuan ekonomi dalam menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan akan terus didorong. Kebijakan ekonomi daerah diarahkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkualitas melalui pengembangan kegiatan utama (core business) berdasarkan potensi lokal untuk mengurangi disparitas kesejahteraan antarwilayah.Hal ini dilakukan melalui pengembangan agribisnis, bisnis kelautan, industri manufaktur, jasa, dan pariwisata, yang ditunjang oleh pengembangan dunia usaha, investasi, infrastruktur dan keuangan daerah.

Dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi juga dilakukan dengan mempercepat pembangunan infrastruktur bagi penyediaan energi termasuk listrik, serta memantapkan infrastruktur wilayah dalam rangka mendukung pemerataan dan pertumbuhan ekonomi.

Kebijakan berlanja daerah diupayakan dengan pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional, efisien dan efektif, dengan berprinsip pada pro growth, pro poor, pro job, pro environment, pro public, melalui alokasi anggaran untuk 20% pendidikan, peningkatan kualitas


(31)

dan kuantitas pelayanan kesehatan serta penggunaan indeks relevansi anggaran dalam penentuan anggaran belanja, penganggaran untuk mitigasi serta kebencanaan dan kerjasama antar daerah.

Isu strategis mengenai permasalahan yang berkaitan dengan fenomena atau yang belum dapat diselesaikan pada periode 5 (lima) tahun sebelumnya serta memiliki dampak jangka panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan pembangunan, akan diatasi secara bertahap isu-isu ini mencakup aksesibilitas dan mutu pelayanan pendidikan masyarakat, pelayanan kesehatan masyarakat, ketersediaan dan pelayanan infrastruktur, penanganan kemiskinan dan pengangguran, penangan bencana alam, pengendalian lingkungan hidup, penanganan ketenagakerjaan, pemerintahan dan politik, pengendalian kependudukan, pemberdayaan ekonomi, apresiasi budaya daerah dan pemerintahan otonom.

Dalam rangka mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada serta memperhatikan tantangan ke depan dengan memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka rumusan Misi Provinsi Jawa Barat dalam rangka pencapaian Visi Jawa Barat 2013 ditetapkan dalam 5 (lima) misi berikut ini, untuk mencapai masyarakat Jawa Barat yang mandiri, dinamis dan sejahtera.

Misi Pertama :Mewujudkan Sumber Daya Manusia Jawa Barat yang


(32)

Tujuan :

1. Mendorong masyarakat ke arah peningkatan kualitas

pendidikan, kesehatan, dan kompetensi kerja

2. Menjadikan masyarakat Jawa Barat yang sehat, berbudi

pekerti luhur serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sasaran :

1. Tuntasnya program pemberantasan buta aksara

2. Meningkatnya akses dan mutu pendidikan terutama untuk penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan pencanangan wajib belajar 12 tahun bagi anak usia sekolah.

3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan

terutama untuk kesehatan ibu dan anak.

4. Meningkatnya pelayanan sosial dan penanggulangan

korban bencana.

5. Meningkatnya kesetaraan gender.

6. Meningkatnya kualitas dan perlindungan terhadap tenaga kerja.

7. Meningkatnya peran pemuda dan prestasi olahraga dalam pembangunan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat.

8. Meningkatnya kualitas kehidupan beragama.


(33)

Misi Kedua, :Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Regional Berbasis Potensi Lokal.

Tujuan :Meningkatkan daya beli dan ketahanan pangan masyarakat melalui pengembangan aktivitas ekonomi berbasis potensi lokal.

Sasaran :

1. Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis potensi

local.

2. Meningkatnya kesempatan dan penyediaan lapangan kerja.

3. Meningkatnya peran kelembagaan dan permodalan

KUMKM dalam pengembangan ekonomi lokal yang berdaya saing.

4. Meningkatnya investasi yang mendorong penciptaan

lapangan kerja.

5. Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat.

Misi Ketiga, Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur

Wilayah.

Tujuan :Menyediakan infrastruktur wilayah yang mampu mendukung aktivitas ekonomi, sosial dan budaya.

Sasaran :

1. Tersedianya infrastruktur transportasi yang handal dan terintegrasi untuk mendukung pergerakan perhubungan orang, barang dan jasa.


(34)

2. Tersedianya infrastruktur sumber daya air dan irigasi yang

handal untuk mendukung upaya konservasi dan

pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air.

3. Meningkatnya cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur

energi dan ketenagalistrikan di Jawa Barat.

4. Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan

prasarana dasar pemukiman (mencakup persampahan, air bersih, air limbah).

5. Terwujudnya keamanan dan keserasian dalam

pembangunan infrastruktur.

Misi Keempat: Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung

Lingkungan Untuk Pembangunan yang Berkelanjutan.

Tujuan :Mewujudkan keseimbangan lingkungan dan keberlanjutan pembangunan.

Sasaran :

1. Terkendalinya pertumbuhan, pertambahan jumlah serta

persebaran penduduk.

2. Berkurangnya tingkat pencemaran, kerusakan lingkungan,

dan resiko bencana.

3. Meningkatnya fungsi kawasan lindung Jawa Barat.


(35)

5. Meningkatnya ketersediaan dan pemanfaatan energi alternatif yang ramah lingkungan serta energi terbaharukan diantaranya panas bumi, angin, dan surya.

Misi Kelima :Meningkatkan Efektifitas Pemerintahan Daerah dan

Kualitas Demokrasi. Tujuan :

1. Mengembangkan birokrasi yang semakin profesional dan

akuntabel.

2. Mewujudkan kehidupan demokrasi dan terpeliharanya

semangat kebangsaan. Sasaran :

1. Meningkatnya kinerja dan disiplin aparatur yang berbasis kompetensi.

2. Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah

daerah serta pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan berbasis teknologi informasi.

3. Meningkatnya pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat.

4. Meningkatnya kinerja pemerintahan desa dan pembangunan

perdesaan.

5. Meningkatnya pembangunan dan pembinaan hukum di daerah.

6. Meningkatnya peran pemerintah dan masyarakat dalam


(36)

7. Meningkatnya kerjasama daerah dalam pembangunan. 8. Meningkatnya peran dan fungsi partai politik.

9. Menguatnya peran masyarakat madani dalam kehidupan

politik

10. Tumbuhnya pembangunan kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara.

Dalam rangka mewujudkan ke 5 (lima) misi tersebut, didasarkan pada nilai-nilai agama dan budaya daerah, dengan prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan, sebagai berikut :

1. Good Governance (tata kelola kepemerintahan), yaitu kepengelolaan dan kepengurusan pemerintahan yang baik bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) untuk

menciptakan penyelenggaraan negara yang solid,

bertanggung jawab, efektif dan efisien, dengan menjaga keserasian interaksi yang konstruktif di antara domain negara, swasta dan masyarakat.

2. Integrity (integritas), yaitu suatu kesatuan perilaku yang melekat pada prinsip-prinsip moral dan etika, terutama mengenai karakter moral dan kejujuran, yang dihasilkan dari suatu sistem nilai yang konsisten.

3. Quality and Accountability (mutu dan akuntabilitas), yaitu suatu tingkatan kesempurnaan, merupakan karakteristik pribadi yang mampu memberikan hasil yang melebihi


(37)

kebutuhan atau pun harapan, dan sebuah bentuk tanggung jawab untuk suatu tindakan, keputusan dan kebijakan yang telah mempertimbangkan mengenai aturan, pemerintahan dan implementasinya, dalam pandangan hukum dan tata kelola yang transparan.

4. Pemerataan pembangunan yang berkeadilan, yaitu upaya

mewujudkan peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan

masyarakat untuk mengurangi tingkat kemiskinan,

kesenjangan antarwilayah, dan kesenjangan sosial antar kelompok masyarakat, melalui pemenuhan kebutuhan akses pelayanan sosial dasar termasuk perumahan beserta sarana dan prasarananya, serta memberikan kesempatan berusaha bagi seluruh lapisan masyarakat untuk menanggulangi pengangguran dengan menyeimbangkan pengembangan ekonomi skala kecil, menengah, dan besar.

Penggunaan data dan informasi yang terintegrasi (Satu Data dan

Informasi Jawa Barat) yang akurat, terbaharukan dan dapat

dipertanggungjawabkan.Dokumen tersebut terdiri dari data dan informasi spasial (keruangan) dan a-spasial (non keruangan).

1.1.3. Logo dan Arti Logo Perusahaan

Moto Daerah Provinsi Jawa BaratGEMAH RIPAH REPEH RAPIH


(38)

Sebuah pepatah lama di kalangan masyarakat sunda yang berarti bahwa daerah Jawa Baratyang kaya raya ini didiami oleh penduduk yang padat serta hidup makmur dan dama

Gambar 1.1 Lambang Jawa Barat

1. Arti Lambang Jawa Barat KUJANG

a. Gambar pokok

b. Sebuah alat serba guna yang sangat di kenal di hampir di setiap rumah tangga sunda.

c. Jika perlu di gunakan sebagai alat penjaga diri

d. Lima lubang melambangkan lima dasar pokok negara

“pancasila”

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradap

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan Yang Di Pimpin Oleh Hikmat

Kebijaksanaan Permusyawaratan Perwakilan

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


(39)

2. PADI

a. Bahan makanan pokok di Jawa Barat serta sekalian

melambangkan pangan

b. Sejumlah padi 17 menyatakan hari ke-17 dari bulan

Proklamasi.

3. KAPAS

a. Melambangkan sandang

b. Jumlah kapas 8 menyatakan bulan ke-8 dari bulan

Proklamasi. 2/3 padi dan kapas pada dasar hijau melambangkan kesuburan dan kemakmuran tanah Jawa barat

4.GUNUNG

Bagian terbesar Jawa Barat terdiri dari daerah pegunungan

5. SUNGAI DAN TERUSAN

Melambangkan sungai, terusan dan saluran air yang banyak terdapat di daerah Jawa Barat.

6. SAWAH, PERKEBUNAN

a. Jumlah sawah yang tidak sedikit, tersebar di seluruh wilayah Jawa Barat

b. Perkebunan

c. di bagian Utara dan Selatan


(40)

Usaha dan pekerjaan di bidang irigasi merupakan pekerjaan yang mendapat perhatian pokok, mengingat sifat agraris daerah jawa Barat

8. GEMAH RIPAH REPEH RAPIH”

Sebuah pepatah lama di kalangan sunda yang menyatakan bahwa yang padat yang hidup rukun dan damai.

1.2. Sejarah Bagian Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Bagian Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat merupakan unit kerja yang berada di bawah Biro Humas, Protokol dan Umum, Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat, Bagian Humas mempunyai Tugas Pokok untuk menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan umum dan koordinasi, fasilitasi, pemantauan serta evaluasi pelayanan informasi internal dan eksternal serta publikasi.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Bagian Humas mempunyai

fungsi

1. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan umum pelayanan

informasi internal dan eksternal serta publikasi.

2. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi pelayanan informasi internal dan eksternal serta publikasi.

3. Penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi pelayanan informasi


(41)

Adapun rincian tugas Bagian Hubungan Masyarakat :

1. Menyelenggarakan penyusunan program kerja Bagian Hubungan

Masyarakat.

2. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan umum kehumasan.

3. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pelayanan

informasi internal dan eksternal.

4. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi publikasi.

5. Menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi kehumasan, meliputi pelayanan informasi internal dan eksternal, publikasi, dokumentasi dan pemberitaan.

6. Menyelenggarakan pemeliharaan akurasi informasi dan

dokumentasi.

7. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan.

8. Menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi

Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah, dalam pelaksanaan kegiatan di Kabupaten/Kota.

9. Menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi pelayanan informasi

internal dan eksternal serta publikasi.

10. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

11. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.


(42)

Bagian Hubungan Masyarakat terdiri dari 2 unit sub bagian yaitu

1. Subbagian Pelayanan Internal dan Eksternal

2. Subbagian Publikasi

1.3. Struktur Perusahaan / Instansi

Gambar 1.2

Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat

Sumber : Arsip Biro Humas, Protokol dan Umum Pemerintah Jawa Barat. Agustus 2012


(43)

1.4. Struktur Organisasi Bagian Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Bagian Hubungan masyarakat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dibawahi oleh Biro Humas, Protokol dan Umum. Di Bagian Hubungan Masyarakat Setda Jawa Bawa Barat tedapat dua Sub Bagian yang terdiri dari:

1. Subbagian Pelayanan Internal dan Eksternal

2. Subbagian Publikasi

Sumber : Arsip Biro Humas, Protokol dan Umum Pemerintah ProvinsiJawa Barat Agustus 2012

Kepala Bagian Humas Andrie Kustrie Wardhana

S.STP.,M.Si

Kasubag Publikasi

Chaeron Kasubag

Pelayanan Humas Internal & Ekstenal Retno Muliayani, S.STP.

M.Si

Gambar 1.3


(44)

Masing-masing Sub Bagian memiliki tugas pokok dan fungsi masing-masing yang sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 29 Tahun 2009 tentang tugas pokok, fungsi, rincian, tugas unit dan tata kerja sekretariat daerah Provinsi Jawa Barat

1.5 Job Description

Tugas Pokok, Fungsi, Rincian, Tugas Unit dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat.

Pasal 165

1) Biro Humas, Protokol dan Umum mempunyai tugas pokok

menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan dan koordinasi, fasilitas, pelaporan serta evaluasi hubungan masyarakat, protokol, tata usaha dan kepegawaian, sandi dan telekomunikasi serta rumah tangga.

2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), Biro Humas, Protokol dan Umum mempunyai fungsi :

a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan umum hubungan

masyarakat, protocol, tata usaha dan kepegawaian, sandi dan telekomunikasi serta rumah tangga

b. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi hubungan masyarakat, protocol, tata usaha, dan kepegawaian, sandi dan telekomunikasi serta rumah tangga

c. Penyelenggaraan pelaporan dan evaluasi hubungan masyarakat,

protocol, tata usaha dan kepegawaian, sandi dan telekomunikasi serta rumah tangga


(45)

3) Rincian Tugas Biro Humas, Protokol dan Umum :

a. Menyelenggarakan perumusan dan penetapan program kerja Biro

Humas, Protokol dan Umum

b. Merumuskan bahan kebijakan umum dan koordinasi serta fasilitas

hubungan masyarakat, protocol, tata usaha dan kepegawaian, sandi dan telekomunikasi serta rumah tangga

c. Menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi hubungan masyarakat

d. Menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi protocol, tata usaha dan kepegawaian.

e. Menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi sandi dan

telekomunikasi.

f. Menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi sandi dan

telekomunikasi.

g. Menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi hubungan

masyarakat,protocol,tata usaha dan kepegawaian, sandi dan telekomunikasi serta rumah tangga

h. Menyelenggarakan ketatausahaan Biro.

i. Menyelenggarakan perumusan bahan Rencana Strategis, Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), LKPJ, dan LPPD Biro.

j. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan


(46)

k. Menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah, dalam pelaksanaan kegiatan di Kabupaten/Kota.

l. Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Biro Humas, Protokol dan Umum.

m. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

n. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan

fungsinya

4) Biro Humas, Protokol dan Umum membawahkan:

a. Bagian Hubungan Masyarakat

b. Bagian Protokol, Tata Usaha dan Kepegawaian

c. Bagian Sandi dan Telekomunikasi

d. Bagian Rumah Tangga

Pasal 166

(1) Bagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas pokok

menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan umum dan koordinasi, fasilitasi, pelaporan serta evaluasi pelayanan informasi internal dan eksternal serta publikasi.

(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), Bagian Hubungan Masyarakat mempunyai fungsi :

a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan umum pelayanan


(47)

b. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi pelayanan informasi internal dan eksternal serta publikasi;

c. Penyelenggaraan pelaporan dan evaluasi pelayanan informasi internal dan eksternal serta publikasi.

(3) Rincian Tugas Bagian Hubungan Masyarakat:

a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bagian

Hubungan masyarakat;

b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan umum

kehumasan;

c. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi peleyanan

informasi internal dan eksternal;

d. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi publikasi;

e. Menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi kehumasan,

meliputi pelayanan informasi internal dan eksternal, publikasi, dokumentasi dan pemberitaan;

f. Menyelenggarakan pemeliharaan akurasi informasi dan

dokumentasi;

g. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

h. Menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi

Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah, dalam pelaksanaan kegiatan di Kabupaten/Kota;


(48)

i. Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bagian hubungan masyarakat;

j. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

k. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

(4) Bagian Hubungan Masyarakat membawahkan :

a. Subbagian pelayanan internal dan eksternal;

b. Subbagian publikasi.

Pasal 167

(1) Subbagian Pelayanan Internal dan Eksternal mempunyai tugas pokok

melaksanakan penyusunan bahan kebijakan umum dan koordinasi, fasilitasi, pelaporan serta evaluasi pelayanan informasi internal dan eksternal.

(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), Subbagian pelayanan Internal Eksternal mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan penyususnan bahan kebijakan umum pelayanan

informasi internal dan eksternal;

b. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi pelayanan informasi internal dan eksternal;

c. Pelaksanaan pelaporan dan evaluais pelayanan informasi

internal dan eksternal.


(49)

a. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbagian pelayanan Internal dan Eksternal;

b. Melaksanakan penyusunan bhan kebijakan penerangan,

pemberitaan, dan dokumentasi;

c. Melaksanakan penyampaian bahan informasi laporan

penyelenggaraan pemerintahan daerah (LPPD) kepada masyarakat melalui media cetak, elektronik dan media luar ruang;

d. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi penerangan,

pemberitaan, dokumentasi dan pendistribusian informasi;

e. Melaksanakan pengelolaan bahan penerangan dan

pemberitaan;

f. Melaksanakan pemeliharaan akurasi informasi;

g. Melaksanakan pelayanan informasi internal dan eksternal;

h. Melaksanakan pengelolaan bahan dokumentasi;

i. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;

j. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Subbagian

Pelayanan Internal dan Eksternal;

k. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

l. Melaksanakan tugas lain sesuai denganj sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.


(50)

Pasal 168

(1) Subbagian publikasi mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan

bahan kebijakan umum dan koordinasi, fasilitasi, pelaporan serta evaluasi publikasi.

(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), subbagian publikasi mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan umum publikasi;

b. Pelaksaan koordinasi dan fasilitasi publikasi; c. Pelaksanaan pelaporan dan evaluasi publikasi. (3) Rincian Tugas Subbagian Publikasi :

a. Melaksanakan penyususnan program kerja subbagian

publikasi;

b. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan umum punlikasi;

c. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi publikasi melalui media cetak,elektronik dan media luar ruang;

d. Melaksanakan penyusunan bahan publikasi dan dokumentasi;

e. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan

pertimbangan pengambilan kebijakan;

f. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan subbagian

evaluasi;

g. Melaksanakana koordinasi dengan unit kerja terkait;

h. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan


(51)

1.6. Sarana dan Prasarana

Di Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Jawa Barat tepatnya di bagian humasnya terdapat berbagai jenis sarana dan prasarana yang menunjang pdan membantu pegawai di bagian humas dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Sarana dan prasarana tersebut dapat di lihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.1

Inventaris Humas Provinsi Jawa Barat

NO Infentaris Jumlah

14 Kursi kerja 10

15 Kursi sekata 2

16 Kursi Biro 5

17 Brangkas 1

18 Whiteboard 1

19 Lemari kayu 2 pintu 2

20 Rak buku 2

21 Jam dinding 2

22 Meja kecil 1

23 Meja telephon 1

24 Cermin 1

25 Bagan Struktur 1

NO Infentaris Jumlah

1 Komputer 9

2 Meja komputer 9

3 Printer 4

4 Telepon 4

5 Kamera video 4

6 Kamera foto 4

7 Rekorder 4

8 Televisi 2

9 Mesin tik 3

10 Meja ukuran setengan 19

11 Filling Cabinet 5

12 Lemari besi 3

13 Kursi putar 5


(52)

1.7. Lokasi dan Waktu PKL

1.7.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan

Praktek Kerja Lapangan di laksanakan di Kantor Pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Adapun deskripsi tempat PKL adalah antara lain :

Instansi : Kantor Pemerintahan Provinsi Jawa Barat.

Biro : Biro Humas, Protokol dan Umum

Bagian : Bagian Humas

Alamat : Jalan Diponegoro No. 22 Bandung Jawa Barat

Kode Pos : 40115

Tlp : Telepon (022) 4233347-4232448-42300963

Website : www.jabarprov.go.id

1.7.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan

PKL dilaksanakan selama 1 Bulan terhitung dari Tanggal 15 Juli sampai 10 Agustus 2012 selama 20 hari kerja. Kegiatan PKL dimulai dari pukul 07.00 sampai 16.00 selama hari dinas yaitu dari hari Senin sampai hari Jumat.

Waktu : Tanggal 15 Juli 2012 sampai 10 Agustus 2012

Hari kerja : Senin-Jumat


(53)

34

Pada pelaksanaannya penulis melaksanakan kerja praktek di instansi pemerintah yaitu Pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Penulis di tempatkan di bagian Biro Umum tepatnya di bagian Hubungan Masyarakat (HUMAS) Pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Pada awal pertemuan dengan pembimbing Kerja Praktek di Pemprov Jabar penulis di jelaskan apa saja peraturan yang harus di taati dan apa saja yang harus dikerjakan. Pada bagian Humas Pemprov Jabar memiliki aturan-aturan yang harus di laksanakan pada saat kerja praktek. Ketentuan tersebut adalah :

1. Kepada yang melaksanakan kerja praktek wajib melakukan apel pagi yang di laksanakan oleh Pemprov Jabar.

2. Kepada yang melaksanakan kerja praktek wajib menggunakan jas

almamater Universitas dalam melaksanakan kegiatan apapun.

3. Kepada yang melaksanakan kerja praktek wajib mengunakan pakaian

yang rapih dan tidak di perkenankan menggunakan celana jeans.

4. Kepada yang melaksanakan kerja praktek wajib melakukan pekerjaan

yang sudah ditugaskan.


(54)

Aturan lain yang di tetepkan adalah pelaksanaan kerja praktek di bagi atas 2 (Dua) bagian yang pertama bagian Internal & Eksternal dan bagian Publikasi

Di bagian Internal & Eksternal kegiatan kerja praktek lebih banyak di internal perusahaan maupun eksternal. Dalam kegaiatan PKL, penulis melakukan dua jenis kegiatan yaitu kegiatan rutin dan kegiatan insidental. Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan tiap hari selama masa PKL seperti pembuatan dan distribusi kliping, ceramah agama dan imput data kehumasan. Sedangkan kegiatan insidental adalah kegiatan yang dilakukan pada saat-saat tertentu sesuai dengan agenda kegiatan kehumasan. Kegaiatn ini biasanya berkaitan langsung dengan kegiatan kedinasan Gubernur , Wakil Gubernur dan pejabat lainnya. Seperti kunjungan ke daerah , sampai rapat koordinasi yang dilakukan di Lingkungan Setda Jawa Barat. Untuk lebih jelas kegiatan selama PKL penulis dapat dilihat dari tabel .2.1 dibawah ini :

Tabel 2.1 Jadwal Kegiatan PKL

No HARI &TANGG

AL

JAM DATANG

AKTIVITAS Rutin Insidental

1. Senin

16-07-12

07.00 WIB  Melengkapi Administrasi dan berkas persyaratan untuk melaksanakan kegiatan PKL


(55)

2. Selasa

17-07-12

07.00 WIB  Apel pagi

 Pengarahan PKL oleh Kasubag Publikasi Humas

 Peliputan MOU Gubernur dengan KPUD tentang Pemilu gabungan beberapa Kepala Daerah di Jawa Barat

3. Rabu

18-07-12

07.00 WIB  Apel pagi

 Kliping Berita

 Pendistribusian kliping berita ke seluruh Pejabat dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang meliputi Gubernur, Wakil Gubernur, Sekda, Asisten, Kepala Biro dan Kepala Bagian.

4. Kamis

19-07-12

07.00 WIB  Apel pagi

 Kliping Berita dan pendistribusian Kliping Berita

 Notulen dalam Rapat Biro HPU dengan Kepala Dinas Komunikasi dinas

dan Informasi


(56)

ProvinsiJawa Barat terkait Pedoman Pengelolaan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

5. Jumat

20-07-12

07.00 WIB  Apel pagi

 Kliping Berita

 Pendistribusian kliping berita ke seluruh Pejabat dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang meliputi Gubernur, Wakil Gubernur, Sekda, Asisten, Kepala Biro dan Kepala Bagian.

6. Sabtu

21-07-12 Libur

7. Minggu

22-07-12 Libur

8. Senin

23-07-12

07.15 WIB  Apel pagi

 Kliping Berita

 Pendistribusian kliping


(57)

berita ke seluruh Pejabat dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang meliputi Gubernur, Wakil Gubernur, Sekda, Asisten, Kepala Biro dan Kepala Bagian.

9. Selasa

24-07-12

07.15 WIB  Apel pagi

 Kliping Berita

 Pendistribusian kliping berita ke seluruh Pejabat dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang meliputi Gubernur, Wakil Gubernur, Sekda, Asisten, Kepala Biro dan Kepala Bagian. 10. Rabu 25-07-12

07.15 WIB  Apel pagi

 Kliping Berita

 Pendistribusian kliping berita ke seluruh Pejabat dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang meliputi Gubernur, Wakil Gubernur, Sekda, Asisten, Kepala Biro dan


(58)

Kepala Bagian. 11. Kamis

26-07-12

07.15 WIB  Apel pagi

 Kliping Berita

 Pendistribusian kliping berita ke seluruh Pejabat dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang meliputi Gubernur, Wakil Gubernur, Sekda, Asisten, Kepala Biro dan Kepala Bagian.

12. Jumat

27-07-12

07.15 WIB  Apel pagi

 Kliping Berita

 Pendistribusian kliping berita ke seluruh Pejabat dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang meliputi Gubernur, Wakil Gubernur, Sekda, Asisten, Kepala Biro dan Kepala Bagian.

13. Sabtu

28-07-12

Libur


(59)

29-07-12

15. Senin

30-07-12

07.15 WIB  Apel pagi

 Kliping Berita

 Pendistribusian kliping berita ke seluruh Pejabat dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang meliputi Gubernur, Wakil Gubernur, Sekda, Asisten, Kepala Biro dan Kepala Bagian.

 Membuat Release tentang Kunjungan kerja Pansus Setda Provinsi Kalimantan Selatan ke Setda Provinsi Jawa Barat. 16. Selasa 31-07-12

07.15 WIB  Apel pagi

 Browsing berita tentang Provinsi Jawa Barat

 Himpun data Instansi untuk bahan Laporan PKL

17. Rabu 07.15 WIB  Apel Pagi

 Ceramah Agama Isalam


(60)

1-08-12 bagi seluruh PNS Setda Jawa Barat

 Peliputan acara keagamaan

“Ramadha Fest” Ibu Hj.

Netty Heryawan di Bee Mall Pukul 16.00 WIB .

18. Kamis

2-08-12

07.15 WIB  Apel Pagi

 Ceramah Agama Isalam bagi seluruh PNS Setda Jawa Barat

 Pembuatan bahan berita acara keagamaan

“Ramadha Fest” Ibu Hj.

Netty Heryawan di Bee Mall

19. Jumat

3-08-12

07.15 WIB  Apel Pagi

 Liputan acara Bazzar

Ramadhan 2012 “Pemprov Jabar Peduli” oleh Dinas

Perindustrian & Perdagangan Jawa Barat yang dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan


(61)

4-08-12

21. Minggu Libur

22. Senin

6-08-12

07.15 WIB  Apel Pagi

 Ceramah Agama Isalam bagi seluruh PNS Setda Jawa Barat

 Imput data publikasi “ Penghargaan yang diraih Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2008 – 2012

23. Selasa

7-08-12

 Apel Pagi

 Ceramah Agama Isalam bagi seluruh PNS Setda Jawa Barat

 Imput data publikasi

 Liputan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara DPRD dengan Gubernur tentang Rancangan

Kebijakan Umum

Perubahan Anggaran Daerah (KUPAD) dan PPAS di Kantor DPRD Jawa Barat.


(62)

24. Rabu

8-08-12

 Apel Pagi

 Ceramah Agama Isalam bagi seluruh PNS Setda Jawa Barat

 Liputan Rapat Koordinasi Tingkat Provinsi Jawa Barat Mengenai Kesiapan Menghadapai Hari Raya Idul Fitri Tahun 2012 di Aula Barat Gedung Sate.

25. Kamis

9-08-12

 Apel Pagi

 Ceramah Agama Isalam bagi seluruh PNS Setda Jawa Barat

 Imput data Instansi

26. Jumat

10-08-12

 Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-17 Tahun 2012 Tingkat Provinsi Jawa Barat di Halaman Gedung Sate bersama Mantan Presiden RI sekaligus sebagai Bapak


(63)

Teknologi Bapak B.J. Habibie

 Berpamitan dengan Kepala Bagian Humas, Kasubag Humas Internal dan Eksternal, Kasubag Publikasi dan seluruh pegawai di Bagian Humas Setda Jawa Barat.

 Berfoto bersama dengan staff Humas.

27. Sabtu

1-08-12

28. Minggu

1-08-12

2.2. Deskripsi Kegiatan PKL 2.2.1. Kegiatan Rutin

Adapun beberapa kegiatan rutin yang dilakukan oleh penulis selama masa Praktek Kerja Lapangan (atas perintah pembimbing dan pimpinan di Bagian Humas Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat) maupun yang biasa


(64)

dilakukan oleh para pegawai Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat, adalah sebagai berikut:

1. Apel Pagi

Apel pagi merupakan suatu kegiatan rutin yang wajib dilaksanakan oleh seluruh pegawai baik staf atau jajaran yang berada di Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat setiap pagi yakni dimulai

dari pukul 07.30 – 08.00 yang bertempatkan di halaman Gedung Sate

Bandung.

Apel pagi yakni kegiatan upacara yang dilakukan secara singkat untuk secara bersama – sama mengetahui segala informasi mengenai segala sesuatu yang berada di dalam Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat, seperti contohnya informasi mengenai berita suka cita, berita duka, informasi peningkatan kerja pegawai, kedisiplinan, acara-acara, serta pesan – pesan lainnya yang disampaikan langsung oleh pemimpin apel.

Kegiatan apel pagi memang sudah menjadi kewajiban yang perlu dilakukan. Pegawai serta mahasiswa pelaksana praktek kerja lapangan terlebih dahulu harus mengisi daftar hadir / absensi sebelum apel pagi dimulai dan jumlah dari hasil keseluruhan pegawai yang mengikuti apel pagi akan dihitung terlebih dahulu serta di umumkan oleh pemimpin barisan dari masing – masing divisi atau biro.


(65)

Sumber : Dokumentasi Mahasiswa PKL . Tahun 2012

2. Membaca Koran

Membaca adalah suatu usaha memahami sesuatu yang mengandung arti, sesuatu itu dapat berupa lmbang – lambing verbal, sikap, gerak gerik, nada, suara dan sebagainya.

Membaca koran adalah kegiatan rutin yang wajib dilakukan oleh mahasiswa PKL di bagian Humas Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat yang dilakukan untuk mengetahui informasi – informasi dan berita yang up to date mengenai Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat dan informasi – informasi lainnya agar penulis dapat


(66)

mengetahui informasi terbaru setiap harinya dan dapat menambah wawasan, untuk dapat menjadi seorang Humas yang berwawasan luas. Karena seorang Humas yang baik adalah Humas yang mengerti dan memahami setiap haL, bukan mengenai pekerjaan dan perusahaannya saja, tetapi hal – hal penunjang lainnya. Dan salah satunya untuk memahami dan menambah wawasan adalah dengan membaca koran. Bagian Humas Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat menyediakan semua koran yang terbit di kota Bandung setiap harinya. Selain dari kebutuhan akan informasi, tetapi kegiatan membaca koran ini juga ditujukan sebagai salah satu cara untuk mengerjakan tugas atau pekerjaan/kegiatan lainnya. Yakni membuat kliping berita mengenai Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat.

Gambar 2.2

Kumpulan Koran Bahan Kliping


(67)

3. Bimbingan Kehumasan

Hubungan Masyarakat (HUMAS) merupakan bagian dari perusahaan atau organisasi yang bertugas menangani masalah eksternal (diluar dari perusahaan/ organisasi). Hal ini dilakukan kepada mahasiswa/I yang sedang PKL khususnya di Bagian Humas Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar mereka mengetahui apa arti atau pekerjaan dari Humas Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat itu sendiri, sehingga mereka juga tidak merasa bingung posisi humasnya Sekretaris Daerah Pemerintah Provinis Jawa Barat.

Mahasiswa/I PKL dibimbing dan dijelaskan bahwa apabila ingin menjadi seorang Humas yang sebenarnya harus sebanyak-banyaknya mengumpulkan angka kredit atau dengan jelasnya dapat menyelesaikan tugas yang berhubungan dengan tugas-tugas yang bersifat kehumasan sendiri yang salah satunya adalah membangun citra baik suatu perusahaan, harus dapat menjembatani komunikasi yang baik antara atasan dengan bawahan, begitu juga dengan antar pegawai dan juga dengan instansi – instansi eksternal lainnya. Penjelasan tersebut merupakan tugas yang tercantum dan yang diberikan Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar terciptanya suatu perusahaan yang baik.


(68)

4. Membuat dan Distribusi Kliping Berita.

Kliping adalah salah satu usaha menyusus kembali beberapa tulisan yang pernah dimuat oleh media etakterutama surat kabar, yang artinya “kliping adalah kumpulan guntingan surat kabar,maupun sumber lainnya yang sedang atau akan menarik perhatian disusun dengan system tertentu dalam suatu susunan”. (Lasa,1994:103)

Sejalan dengan pengertian diatas maka Ensyclopedia International 1972 volume 10 halaman 541 seperti disebutkan Kliping adalah guntingan – guntingan Koran atau majalah yang biasanya dikumpulkan terlebih dahulu dalam folder lipatan atau amplop yang kemudian ditempelkan pada lembaran-lembaran yang disusun dengan system tertentu dalam suatu folder, laci, map dan lain-lain. (Lasa,1994 :103).

Kliping ini berisi mengenai informasi-informasi atau berita mengenai Pemerintah Provinsi Jawa Barat secara umum maupun khusus yang dirangkum dari berbagai media cetak. Tugas Kliping ini menjadi tugas rutin bagi mahasiswa/I PKL, dilakukan dalam surat kabar terdapat artikel-artikel yang berhubungan dengan Berita di Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dan menempel artikel yang telah digunting tersebut pada kertas kliping dengan keterangan nama surat kabar, tanggal terbit, dan judul berita. Setelah kliping berita selesai dibuat, kliping-kilping tersebut langsung didistribusikan ke seluruh


(69)

pejabat yang ada di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, mulai dari Gubernur, Wakil Gubernur, Sekda, Para Asisten, seluruh Kepala Biro serta Kepala Bagian.

Gambar 2.3 Kliping Berita Edisi Kamis, 19 Juli 2012


(70)

Tabel 2.2 Rekapitulasi Kliping Berita

Kamis, 19 Juli 2012

NO JUDUL URAIAN PEJABAT MEDIA &HAL

Pemerintahan

1. Polemik Pilgab

Sarat Kepentingan Politik

Pemilu gabungan yang akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat disinyalir ada kepentingan pilitik.

Anggota KPU

Ferry Kurnia R

Pikiran Rakyat

(1)

Ade Bayu Indra

2. Jawa Barat Sukses

Ngalaksanakeun Program

Kependudukan dan KB

Gubernur Jawa Barat

menerima pengahrgaan atas keberhasilan atas program kependudukan dan KB ayng

di berikan oleh Wakil

Presiden Boediono

Wakil Presiden

Boediono dan Gubernur Jawa Barat

Ahmad Heryawan

Mangle (30)

3. Pemilu Gabungan

Jabar Terkendala

Pemili gabungan beberapa kepala daerah kab/kota di jawa barat dan gubernur

terkendala karena ketidak

Ketua KPUD Jawa Barat

Yayat Hidayat

Suara pembaruan (14)


(71)

setujuan bupati bandung barat

untuk melakukan pemilu

gabungan.

4. KPUD KBB Plin

Plan

Sikap KPUD menjadi labil

karena dicurigai ada

intervensi elit politik yang

berujung pada penolakan

pligab

Ketua DPRD Jawa Barat dan Elit Politk

antara lain Sally

Febian (Demokrat)

Abu Bakar PDIP

Bandung Express (6)

5. Anggaran Bisa dari

APBD Perubahan

DPRD Kab. Bandung Barat

mendesak Pemerintah

Kabupaten Bandung Barat

untuk segera membangun

ruang kelas bagi SMPN 4 Cililin apalagi pembangunan itu masih pada tahun ini melalui APDB Perubahan

Ketua DPRD Jawa Barat dan Bupati Bandung Barat

Abu Bakar

Tribun Jabar (1) Zam

6. Heryawan Antar

LPSE Jabar Terbaik Nasional

Komitmen Gubernur terhadap e-Procurement, lebih awal

dari Perpers tentang

pengadaan barang.

26 Kab/kota di Jawa Barat sudah s-Proc.

Jawa Barat jadi Pasar

Pengadaaan terintegrasi

Gubernur Jawa Barat

Ahmad Heryawan

Radar Bandung

(8) Adv

7. Pilkada Mandiri/

Gabungan Bandung Barat Teteap Siap

Penolakan Bupati Bandung

Barat terhadap pemilihan

kepala daerah gabungan tidak akan melulu karena anggaran.

Bupati Kabupaten

Bandung Barat.

Abu Bakar

Inilah Koran ( 3) Putra Prima


(72)

Lebih dari itu soal keadlian lah yang lebih mendasar.

Walaupun demikian

pemilihan mandiri/gabungan akan tetap dan siap untuk dilaksanakan.

8. Panwaslu

Purwakart Belum

Dapatkan Dana

Walupun KPU Purwakarta

sudah mengalokasikan

anggaran sebesar Rp. 15,24 Milyar pemilihan bupati dan wakil bupati untuk putaran pertama dan Rp. 8 M untuk putaran kedua, ketua KPU

Purwakrta beharap

pemerintah daerah juga

memperhatikan lembaga lain penyelanggara pemilu yaitu Panwaslu.

Ketua KPU

Purwakarta

Deni Ahmad Chaidar

Pikiran Rakyat

(2)

9. Aher dan Dede

Pituin Sunda

Ketua umum paguyuban

Pasundan PROF. Dr. Didi Turmudzi membantah bahwa tudingan kepda gubernur dan wakil gubernur Jabar tidak

nyunda. Beliau mentakan

bahwa Aher dan Dede pituin Sunda

Ketua umum

paguyuban Pasundan

PROF. Dr. Didi Turmudzi

Serta Gubernur dan

Wakil Gubernur

Jawa Barat

Galamedia (1)

10. Elte Politik

Intervensi KPU

Disinyalir ada intervensi elit politik terhadap KPU, KPUD

Ketua DPC Partai Demokrat KBB


(73)

Jawa Barat pun menjadi plin

plan dalam melaksaakan

ketetapan KPU Jabar untuk melakukan pemilihan kepla daerah gabungan di Jawa Barat.

Sally Febian dan

Bupati Bandung

Barat

Abu bakar

Pembangunan

11. Kesal Tak Kunjung

diperbaiki, Warga Blok Jalan Rusak

Kesal kepada pemkab

Bandung yang cuek, Jl/ RAA

Wiranatakususmah yang

rusak di tutup oleh warga

sekitar sampai pemkab

menaggapi tuntutan warga.

Sugiyanto salah

seorang warga

SINDO (9)

Iwa Ahmad

Sugriwa

12. Cimahi Butuh

Bantuan Pusat

Pemerintah Kota Cimahi

membutuhkan dana yang

besar untuk membangu

septictank komunal yang

digunakan untuk menampung limbah rumah tangga dan untuk menata sanitasi Kota Cimahi

Wali Kota Cimahi

Itoc Tochija

SINDO (11)

Agung Bakti

Sarasa

13 Proyek TOL Jabar

Maju Mundur

Proyek pembangunan jalan TOL di Jabar maju mundur.

Paling Khusus UU No.

2/2012 Tentang pengadaan

tanah bagi pembangunan

untuk kepentingan umum.

Kepala Badan

Perencanaan Pembangunan

Daerah (BAPPEDA) Jawa Barat

Deny Juanda

Inilah Koran ( 1) Dery F Ginanjar


(74)

Padahal Bandan perencaaan Pembangunan Nasional telah

meminta pembangunan

sejumlah proyek infrastruktur jadi prioritas. Diantaranya

jalan tol yang berskala

nasional di Jawa Barat.

Puradimadja

14. Perbaikan Bendungan Leuwinangka Molor

Rencana perbaikan

bendungan Leuwinangka Subang tahun ini terancam gagal. Soalnya DED ( Detali

Engginering Design) atau

gambar rencana rekonstruksi yang dilakukan oleh balai

besar wilayah sungai

(BBWS) Citarum terjadi

perubahan.

Kabag Pengendalian Pembangunan

(Dalbang) Pemkab

Subang

Sumasna

Radar Bandung

(5) sep

15. Infrastruktur Transportasi di Jawa Harus Dibangum

Pemerintah mendorong

implemetasi proyek

infrastruktur transportasi

utama di Pulau Jawa senilai

Rp. 321,8 Triliun guna

mendukung program

Masterplan percepatan dan

perluasan pembangunan

ekonomi Indonesia (MP3EI)

Wakil Ketua Badan Koordinasi

Penanaman Modal

(BKPM)

Tamba Hutapea

Inversore Daily (6) wyu/ant

Sosial Masyarakat


(75)

Swasta Tetap Jadi Andalan

meresmikan gedung baru

kampus STIE Pasundan

Bandung Sawantara

Ahmad Heryawan

17 Orang Tua Berat

Bayar Buku Paket Rp.300.000 Kontan

Sejumlah orang tua

mengeluhkan mahalnya biaya masuk dan harga buku paket di SD Ternama di Kota Sukabumi yang mencapai ratusan ribu rupiah. Apalgi

harus membayar secara

kontan

Orang tua wali

murid dan Komite sekolah

Pelita (8) Bud

18 Wagub: Jangan

Harapkan Uang

Kadeudeuh

Antisipasi pembajakan

pramuka berprestasi.

Wagub menegaskan kepada pramuka berprestasi dalam audiensi bersama 20 Anggota Pramuka Kwarda Jabar yang berhasil meraih Juara Umum pada lomba regu pramuka penggalang tingkat Nasional agar untuk tidak tergiur

dengan pemberian uang

kadeudeuh

Wakil Gubernur

Jawa Barat Dede Yusuf

Bandung Express (8)

19 Tarekat Cianjur

Ikut Pemerintah

Jemaah tarekat

Naqsyabandiyah Qodariyah

yang ada di kabupaten

Cianjur mengikuti pemerintah

dalam menjalankan ibaah

Pemimpin Tarekat

Naqsyabandiyah Qodariyah

kabupaten Cianjur

Syech Abbas

Inilah Koran (6) Benny Bastiandy


(76)

puasa sesai dengan siding isbat MUI.

sahabuddin

20 Menuju Indonesia

Sejahtera

Bedah Kampung Solusi

Memotong Rantai

Kemiskinan

Mentri Sosial RI Salim Segaf Aljufri

SINDO (1) Asep Supiandi

21 50 % SD Subang

Minim Sanitasi

Sekitar 50% SD Di

Kabupaten Subang belum menerapkan pola hidup bersih dan sehat ( PHBS).Hl tersbut ditandai dengan minimnya fasilitas sanitasi (toilet) di sejumlah sekolah di subang.

Pelaksana Seksi

Hygienie dan

Sanitasi Dinas

Kesehatan Kab.

Subang Deni Wiryanto

SINDO (16) Heru Muthahari

22 Massa Sisir Pemda

Garut

Menuntut penegakan perda

syariah Ratusan anggota

organisasi massa (ormas)

islam menggelar aksi konvoi di jalan utama Kota Garut. Selain itu massa juga terlibat aksi dorong dengan polisi karena berusaha masuk ke kantor Pemda Garut.

Kepala Unit Patwal Inspektur Satu

Fiman Syaiful

Dan Wali lascar FPI

Garut Dadan

Bupati Garut

Aceng HM Fikri

Pikiran Rakyat

(19)

23 Dede Yusuf : Soal

ibadah Jalankan

saja

Masing-Masing

Wagub Jabar mengharapakan

bahwa individu atau

kelompok orang yang

bergabung dalam organisasi kemasyarakatan atau ormas

agar tidak melakukan

sweeping pada bulan

Wakil Gubernur

Jawa Barat Dede yusuf

Pikiran Rakyat


(1)

124 3.1 Kesimpulan

Dari uraian yang dipaparkan dan dijelaskan oleh penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Bagian Humas pada Biro Humas, Protokol dan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat maka penulis dapat menarik kesimpulan, adalah :

1. Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat adalah Kantor Pemerintahan Provinsi yang lebih kita kenal dengan sebutan Gedung Sate. Gedung Sate merupakan Pusat Pemerintahan Provinsi yang berlokasi di Jalan Diponegoro No. 22 Bandung.

2. Biro Humas, Protokol dan Umum Sekretariat Daerah Bagian Humas Provinsi Jawa Barat yang bertempat di Gedung Sate, berperan penuh dalam mendukung kebijakan dan program pemerintah melalui berbagai komunikasi dan informasi, sebagai sumber informasi, mengemas dan mengeluarkan informasi kepada masyarakat berupa penyampaian program dan kebijakan serta hasil pembangunan dan sebagai wahana komunikasi, menumbuhkan komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat dan sebaliknya.

3. Bila dilihat dari pengertian humas yang memiliki segudang peranannya dan dikaitkan sebagai Humas yang bergerak di pemerintahan peranan utamanya


(2)

125

adalah menyampaikan informasi kepada masyarakat berupa penyampaian program dan kebijakan serta hasil pembangunan untuk menciptakan hubungan yang baik.

4. Bila dilihat dari pengertian, fungsi, cirri dan peranannya, Humas Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat sudah melembaga atau State of Being dimana sudah menjalankan fungsi dan perananya sebagai Humas yang bergerak dibidang Pemerintahan.

5. Kegiatan rutin atau internal dari humas Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat adalah kliping serta release dari kegiatan-kegiatan baik dari Pemerintahan Provinsi Jawa Barat umum maupun anjungan-anjungan daerah sebagai publik internalnya.

6. Humas Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat sudah menjalankan sebagaimana peran instansi bukan lagi sebagai fungsi dari instansi sehingga peranannya dalam membentuk persepsi positif terhadap instansi atau Corporate Image dapat terbentuk dengan baik. Dengan berbagai kegiatan seperti press release, konferensi pers dan lain sebagiannya.

3.2 Saran-saran

3.2.1 Saran untuk Lembaga atau Perusahaan

1. Meningkatkan publikasi mengenai informasi program, kebijakan dan pembangunan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat melalui website www. hpusetda.jabarprov.go.id agar informasi yang diberikan khalayak tepat,


(3)

jelas dan mudah. Hal ini bisa di tingkatkan dengan lebih mengupdate jenis dan isi berita baik dari segi kuantitas maupun kualitas isi berita. 2. Adanya pelatihan atau training dalam meningkatkan kemampuan

pegawainya dalam hal Informasi dan Teknologi untuk terciptanya peningkatan kualitas kerja. Sarana komputerisasi lebih diperbaharui untuk mempermudah dalam menunjang pekerjaan yang lebih cepat dan efisiensi waktu.

3. Untuk mengontrol kinerja dari pegawai bagian Humas Setda Provinsi Jawa Barat, diharapakan kepada Sekretaris Daerah Jawa Barat atau pejabat yang terkait agar mempertimbangkan untuk pemasangan kamera CCTV di beberapa titik yang strategis. Hal ini bertujuan untuk memantau kinerja seluruh pegawai.

4. Bagi pegawai Bagian Humas Setda Jawa Barat ataupun pegawai yang ada di lingkungan Setda secara umum agar lebih memfasilitasi mahasiswa PKL baik dari segi pelayanan dan kesediaan untuk berbagi pengalaman kepada mahasiswa PKL.

3.2.2 Saran untuk Mahasiswa/i PKL

1. Mahasiswa harus meningkatkan keaktifannya dalam mencari informasi baik Biro Humas, Protokol dan Umum khususnya maupun Sub Bagian Humas Publikasi dan Sub Bagian Humas Internal dan Eksternal umumnya.


(4)

127

2. Mahasiswa harus lebih disiplin pada jam kerja berlangsung dengan mengabsen setiap harinya.

3. Mahasiswa harus lebih sigap dalam menjalankan tugas-tugasnya demi terjalinnya efektivitas kerja.

4. Mahasiswa harus menjalin komunikasi dengan baik kepada staf-staf saat PKL berlangsung.

5. Mahasiswa harus memperhatikan penampilan saat kerja dengan tidak menggunakan celana jeans saat bekerja.


(5)

(6)