1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan
dari penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui peningkatan kapasitas aksial perkuatan kolom beton bertulang dengan menggunakan pen-binder.
2. Untuk mengetahui mekanisme keruntuhan dari perkuatan kolom beton
betulang dengan menggunkan pen-binder. 3.
Untuk mengetahui daktilitas yang terjadi setelah penggunaan pen- binder pada perkuatan kolom.
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian adalah sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan untuk kolom dengan mutu beton rendah f’c 15
MPa. 2.
Benda uji berupa 3 kolom pendek dengan dimensi 170 x 170 x 480 mm untuk tulangan dengan kait 135º, 90º, kolom dengan perkuatan
pen-binder dan silinder dengan dimensi diameter 150 mm dan tinggi 300 mm.
3. Material perkuatan kolom beton bertulang adalah pen-binder.
4. Pengujian aksial konsentris pada umur beton 28 hari.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan adalah sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan penelitian, ruang
lingkup penelitian, sistematika Penelitian. BAB II : Tinjauan Literatur, berisi tentang beton, kolom beton bertulang,
daktilitas kolom, perkuatan kolom dengan pen-binder BAB III : Metodologi Penelitian, berisi tentang diagram alir penelitian,
perencanaan benda uji, pembuatan benda uji, pengujian benda uji.
BAB IV : Hasil Penelitian dan Analisis Data, berisi tentang hasil uji kuat tekan kolom, pola retak kolom, tegangan pada tulangan,
daktilitas kolom, diagram interaksi. BAB V : Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan dan saran dari hasil
penelitian.
63
Universitas Kristen Maranatha
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan sebagai berikut : 1.
Kapasitas aksial rata-rata Po
akt
kolom dengan menggunakan perkuatan pen-binder dapat menahan beban aksial rata-rata sebesar
441,31 kN. Beban aksial yang diserap oleh kolom dengan perkuatan pen-binder lebih kecil dari kolom yang tidak dipasang perkuatan.
2. Kuat tekan beton terkekang f’cc
akt
pada kolom KPB adalah 15,01 MPa lebih besar dari
f’cc
akt
kolom K135 adalah 14,88 MPa, namun lebih kecil dari
f’cc
akt
kolom K90 yaitu 16,15 MPa. 3.
Mekanisme keruntuhan pada kolom hingga mencapai beban maksimum umumnya sama. Pola keruntuhan kolom diawali retak-
retak rambut diagonal, kemudian retak-retak melabar, setelah itu selimut beton mulai terkelupas dan pada saat beban maksimum kolom
mengalami keruntuhan pada bagian tengah terlebih dahulu 4.
Daktilitas pada kolom KPB memiliki daktilitas sebesar 26,18, lebih tinggi dari kolom K90 yaitu 1,29 dan kolom K135 yaitu 3,60. Kolom
KPB mengalami peningkatan nilai daktilitas 627,222 dibandingkan dengan kolom K135, dan kolom K90 mengalami penurunan daktilitas
64,167 dibandingkan dengan kolom K135. 5.
Pada kolom KPB memiliki daktilitas yang lebih tinggi sehingga apabila terjadi keruntuhan maka kolom dapat menahan beban lebih
lama dan mengalami tanda-tanda kolom akan runtuh.
5.2 Saran