12
panjang yang bisa diperjual-belikan, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta
Husnan: 2003. . Berdasarkan definisi dari di atas, maka dapat dirumuskan
bahwa pasar modal merupakan suatu bentuk investasi dalam basis keuangan jangka panjang yang menyediakan instrumen keuangan.
Sama seperti fungsi pasar secara umum dimana terdapat aktifitas menjual dan membeli terhadap suatu barang, dalam pasar modal
aktifitas tersebut juga berlaku. Perbedaannya adalah terletak pada isntrumennya. Dalam pasar modal yang diperjual belikan adalah
dalam bentuk saham, obligasi, reksa dana, serta instrumen lainnya baik yang diterbitkan oleh pemerintah ataupun perusahaan swasta
lainnya.
2.1.2 Para Pelaku Pasar Modal
Pasar modal tentunya digerakkan oleh para pelaku pasar. Menurut UU No.21 tahun 2011
www.lps.go.id , yang termasuk
dalam pelaku pasar pada pasar modal adalah Otoritas Jasa Keuangan OJK
yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan
kegiatan dalam sektor jasa keuangan. OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di
sektor Perbankan, pasar modal, perasuransian, dana pensiun,
13
lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya. Emiten dan Perusahan
Publik merupakan pihak yang melakukan
Penawaran Umum, yaitu penawaran Efek yang dilakukan oleh Emiten untuk menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata
cara yang diatur dalam peraturan Undang-undang yang berlaku. Emiten dapat menawarkan Efek yang berupa surat pengakuan
utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas
Efek, dan setiap derivatif dari Efek. Pelaksanaan Bursa BEI
adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak
lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka. Perusahaan
Efek, penyelesaian
penyimpanan, lembaga
penunjang pasar modal, dan profesi penunjang pasar modal.
Para pelaku pasar tersebut akan menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing dalam pasar modal.
2.1.3 Indeks Harga Saham
Indeks Harga Saham IHS merupakan ringkasan dari pengaruh simultan dan kompleks dari berbagai macam variabel
yang berpengaruh, terutama tentang kejadian-kejadian ekonomi Halim: 2003. Para investor perlu memahami informasi-informasi
yang terkandung dalam Indeks Harga Saham ini agar dapat
14
melakukan investasi dengan baik di pasar modal, karena di dalam IHS terdapat fenomena ekonomi, sosial, politik, dan keamanan
yang berperan dalam penentuan kesehatan ekonomi suatu negara Halim: 2003 .
Saat ini Bursa Efek Indonesia memiliki 11 jenis Indeks Harga Saham, yang secara terus-menerus disebarluaskan melalui
media cetak maupun elektronik www.idx.co.id
. Indeks-indeks tersebut antara lain:
1. Indeks Harga Saham Gabungan IHSG, menggunakan
semua Perusahaan Tercatat sebagai komponen perhitungan Indeks.
2. Indeks
Sektoral, menggunakan
semua Perusahaan Tercatat yang termasuk dalam masing-masing sektor.
Sekarang ini ada 10 sektor yang ada di BEI yaitu sektor Pertanian, Pertambangan, Industri Dasar, Aneka Industri,
Barang Konsumsi, Properti, Infrastruktur, Keuangan, Perdagangan, Jasa dan Manufaktur.
3. Indeks LQ45, indeks yang terdiri dari 45 saham Perusahaan
Tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang sudah
ditentukan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6 bulan.
15
4. Jakarta Islmaic Index JII, indeks yang menggunakan 30
saham yang dipilih dari saham-saham yang masuk dalam kriteria syariah Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh
Bapepam-LK dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar dan likuiditas.
5. Indeks Kompas100, indeks yang terdiri dari 100 saham
Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang
sudah ditentukan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6 bulan.
6. Indeks BISNIS-27, kerja sama antara Bursa Efek Indonesia
dengan harian Bisnis Indonesia meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks BISNIS-27. Indeks yang
terdiri dari 27 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan kriteria fundamental, teknikal atau likuiditas
transaksi dan Akuntabilitas dan tata kelola perusahaan. 7.
Indeks PEFINDO25, kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan lembaga rating PEFINDO meluncurkan indeks harga
saham yang diberi nama Indeks PEFINDO25. Indeks ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi bagi
pemodal khususnya untuk saham-saham emiten kecil dan menengah Small Medium Enterprises SME. Indeks ini
terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih
16
dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria seperti: Total Aset, tingkat pengembalian modal Return on Equity ROE
dan opini akuntan publik. Selain kriteria tersebut di atas, diperhatikan juga faktor likuiditas dan jumlah saham yang
dimiliki publik. 8.
Indeks SRI-KEHATI, indeks ini dibentuk atas kerja sama antara
Bursa Efek
Indonesia dengan
Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia KEHATI. Indeks ini
terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteri-kriteria seperti: Total
Aset, Price Earning Ratio PER dan Free Float. 9.
Indeks Papan
Utama, menggunakan
saham-saham Perusahaan Tercatat yang masuk dalam Papan Utama.
10. Indeks Papan Pengembangan, mengguanakn saham-saham
Perusahaan Tercatat
yang masuk
dalam Papan
Pengembangan. 11.
Indeks Individual, harga saham masing-masing emiten.
Indeks Saham yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Indeks Individual sektor properti yang nilainya diambil dari
Monthly Statistic Bursa Efek Indonesia dari tahun 2009-2012. Nilai yang dipakai adalah nilai harga penutupan closing price setiap
bulan.
17
2.2 Investasi dan Investasi Saham 2.2.1 Investasi