Hasil Penelitian Analisis Hasil Penelitian

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian didapat nilai kekasaran permukaan dari kelompok awal sebesar 0,56 ± 0,11 ; kelompok perendaman 30 detik sebesar 0,71 ± 0,23 ; kelompok perendaman 60 detik sebesar 0,96 ± 0,16 ; dan kelompok perendaman 90 detik sebesar 1,02 ± 0,13. Terdapat adanya perbedaan perubahan kekasaran permukaan pada setiap bertambahnya waktu perendaman. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kekasaran permukaan semen ionomer kaca setelah perendaman dalam obat kumur beralkohol. Tabel 2. Nilai kekasaran Permukaan Semen Ionomer Kaca pada Kelompok Awal, Kelompok Perendaman Selama 30 detik, 60 detik Dan 90 Dalam Larutan Obat Kumur Beralkohol µm. No Sampel Nilai Kekasaran Permukaan SIK µm Awal 30 detik 60 detik 90 detik 1 0,64 0,59 0,98 1,05 2 0,71 0,85 1,03 1,04 3 0,41 0,99 1,24 1,24 4 0,72 0,81 1,01 1,06 5 0,62 0,74 0,86 0,93 6 0,62 0,13 1,16 1,2 7 0,46 0,67 0,74 0,83 8 0,52 0,84 0,98 1,01 9 0,52 0,69 0,79 0,84 10 0,43 0,79 0,83 1,05 Rata-rata SD 0,56 ± 0,11 0,71 ± 0,23 0,96 ± 0,16 1,02 ± 0,13

4.2 Analisis Hasil Penelitian

Data hasil penelitian dilakukan uji normalitas dan hasilnya menunjukkan nilai p 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal pada lampiran tabel 1. Tabel 3. Hasil Uji Statistik Anova Satu Arah p ≤ 0,05 Effect Value F Hypothesis df Error df Sig. waktu Pillais Trace .902 21.423 a 3.000 7.000 .001 Wilks Lambda .098 21.423 a 3.000 7.000 .001 Hotellings Trace 9.181 21.423 a 3.000 7.000 .001 Roys Largest Root 9.181 21.423 a 3.000 7.000 .001 Dari hasil uji Anova satu arah didapatkan nilai p = 0,001 yang artinya ada perbedaan yang signifikan p ≤ 0,05 pada kelompok waktu perendaman. Hasil ini menunjukkan bahwa Ho hipotesa awal ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perubahan kekasaran yang signifikan pada permukaan semen ionomer kaca setelah perendaman dalam obat kumur yang mengandung alkohol dalam waktu yang berbeda. Untuk mengetahui adanya perbedaan antara masing-masing waktu perendaman dilakukan Post Hoc Test dengan menggunakan uji Least Significant Difference LSD yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Signifikasi Nilai Kekasaran Permukaan Semen Ionomer Kaca dengan Uji LSD I Kelompok J Kelompok Mean Difference I-J Sig Awal 30 detik 0,145 0,138 30 detik 60 detik 0,252 0,023 60 detik 90 detik 0,063 0,010 adanya perbedaan yang signifikan Pada tabel 4 dapat dilihat dari hasil perhitungan uji Least Significant Difference LSD didapatkan nilai p antara kelompok awal dengan kelompok perendaman 30 detik adalah p = 0,138 p ˃ 0,05 artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara sampel awal dengan waktu perendaman 30 detik dalam obat kumur yang beralkohol. Dari hasil perhitungan uji Least Significant Difference LSD didapatkan nilai p antara kelompok perendaman 30 detik dengan kelompok perendaman 60 detik adalah p = 0,023 p ≤ 0,05 yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara waktu perendaman 30 detik dengan waktu perendaman 60 detik dalam obat kumur yang beralkohol. Dari hasil perhitungan uji Least Significant Difference LSD didapatkan nilai p antara kelompok perendaman 60 detik dengan kelompok perendaman 90 detik adalah p = 0,010 p ≤ 0,05 yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok perendaman 60 detik dengan kelompok perendaman 90 detik dalam obat kumur yang beralkohol. Untuk memperjelas perubahan kekasaran permukaan pada kelompok awal dengan kelompok perlakuan perendaman 30, 60 dan 90 detik yang telah direndam dalam obat kumur yang mengandung alkohol dapat dilihat pada gambar 15. Gambar 15. Grafik rata – rata perubahan kekasaran permukaan sampel. Pada gambar 15 terlihat bahwa terdapat perubahan kekasaran permukaan dari mulai sampel awal 30, 60 sampai 90 detik dimana kekasaran permukaan semen ionomer kaca semakin meningkat. Perubahan kekasaran permukaan yang sangat signifikan terlihat pada kelompok perendaman 60 dan 90 detik. 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 awal 30 detik 60 detik 90 detik Waktu Perendaman N ilai K e k as aran P e rm u k aan µ m

BAB 5 PEMBAHASAN