Kekasaran Permukaan Bahan Restorasi Semen Ionomer Kaca Tipe II Setelah Direndam dalam Minuman Isotonik

KEKASARAN PERMUKAAN BAHAN RESTORASI SEMEN
IONOMER KACA TIPE II SETELAH DIRENDAM DALAM
MINUMAN ISOTONIK
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh
Gavinthiran A/L Maniam
NIM:110600164
Pembimbing :
3.5 Rusfian, drg., M.Kes
3.6 Astrid Yudhit, drg., M.SI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

Universitas Sumatera Utara


Fakultas Kedokteran Gigi
Departemen Ilmu Material dan
Teknologi Kedokteran Gigi
Tahun 2016

GAVINTHIRAN MANIAM
KEKASARAN PERMUKAAN BAHAN RESTORASI SEMEN IONOMER KACA
TIPE II SETELAH DIRENDAM DALAM MINUMAN ISOTONIK
x + 40 halaman
Bahan restorasi semen ionomer kaca merupakan bahan yang terdiri atas bubuk kaca
aluminosilikat dan larutan asam poliakrilat. Dalam rongga mulut, terdapat beberapa faktor
yang dapat merusak bahan restorasi yaitu gesekan, abrasi, degradasi kimia dan fatigue.
Perusakan degradasi kimia menyebabkan terlepasnya ikatan partikel-partikel bahan restorasi
yang akan mempengaruhi sifat fisik mekanis bahan restorasi tersebut. Tujuan penelitian ini
adalah untuk melihat perubahan kekasaran permukaan bahan restorasi semen ionomer kaca
setelah direndam dalam minuman isotonik. Rancangan penelitian yang digunakan adalah pre
and post test group design. Sampel yang digunakan adalah bahan restorasi semen ionomer
kaca berbentuk disc dengan berdiameter 10 mm dengan ketebalan 3 mm. Besar sampel
sebanyak 10 buah untuk setiap kelompok perendaman dalam minuman isotonik untuk 5 jam,
10 jam, dan 15 jam. Sampel diukur kekasaran permukaan sebelum direndam dalam minuman

isotonik. Setelah itu, sampel direndam dalam minuman isotonik selama 5 jam, 10 jam, dan
15jam. Setelah dikeluarkan dari minuman isotonik, sampel dikeringkan dengan meggunakan
tisu dan diukur kekasaran permukaan serta dicatat kekasaran permukaan akhir. Hasil
penelitian didapat dengan menggunakan uji One Way Anova dilihat perubahan kekasaran
permukaan sesudah direndam dalam minuman isotonik dengan peningkatan sebesar 0.02300
µm untuk 5 jam, 0.05300 µm untuk 10 jam dan 0.07600 µm untuk 15 jam. Hasil uji One
Way Anova menunjukkan adanya perbedaan kekasaran permukaan yang bermakna antar
kelompok perendaman selama 5, 10 dan 15 jam dengan p=0.000 (p