Jenis Penelitian Populasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian Waktu Penelitian Teknik Pemilihan Subjek Penelitian Identifikasi Variabel Penelitian Definisi operasional variabel penelitian

22

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah observational analitik dengan menggunakan pendekatan case control.

B. Populasi dan Subjek Penelitian

Populasi penelitian adalah pasien hemodialisa dan subjek penelitian adalah setiap pasien hemodialisa yang memenuhi syarat kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.

C. Lokasi penelitian

Penelitian telah dilakukan di bagian hemodialisa, instalasi rekam medik dan bagian radiologi RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

D. Waktu Penelitian

Penelitian telah dilakukan pada 2 September – 30 Desember 2009.

E. Teknik Pemilihan Subjek Penelitian

Teknik yang digunakan adalah purposive sampling yaitu pemilihan subjek berdasarkan ciri-ciri atau kriteria tertentu yang berkaitan dengan karakteristik populasi. Sehingga setiap subjek pada populasi yang memenuhi syarat kriteria inklusi dan eksklusi dapat ditetapkan sebagai subjek penelitian Arief T.Q., 2004. 23 Selanjutnya, dengan menggunakan rumus sampling akan ditentukan besar sampel. Adapun syarat-syarat untuk kriteria inklusi dan kriteria eksklusi adalah sebagai berikut : 1. Kriteria inklusi : a. Usia pasien antara 45 – 80 tahun. b. Menjalani hemodialisa rutin dengan dosis 2 kali seminggu. c. Kadar serum kreatinin 6 mEqL. d. Kadar ureum 100 mgdL. 2. Kriteria eksklusi : a. Memiliki riwayat penyakit serebrovaskuler. b. Memiliki riwayat penyakit gangguan pembekuan darah. 3. Rumus sampling : Keterangan : n = jumlah sampel. N = subjek penelitian. d = tingkat kemaknaan 0,05.

F. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : lama hemodialisa. 2. Variabel terikat : perdarahan intra serebral. 3. Variabel luar : a. Variabel terkendali : riwayat penyakit serebrovaskuler. b. Variabel tak terkendali : penyakit penyerta. n = N 1+ N. d 2 24

G. Definisi operasional variabel penelitian

1. Variabel bebas : lama hemodialisa Lama terapi hemodialisa yang telah dijalani oleh pasien. Dibagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan lama hemodialisa yaitu, pasien yang telah menerima hemodialisa selama kurang dari 12 bulan, pasien yang telah menerima hemodialisa 12-24 bulan dan pasien yang telah menerima hemodialisa selama lebih dari 24 bulan. Skala pengukuran variabel yang digunakan adalah ordinal. 2. Variabel terikat : perdarahan intra serebral Penentuan terjadinya perdarahan intra serebral atau tidak, berdasarkan hasil pemeriksaan CT scan pasien yang memiliki riwayat penyakit ginjal kronis tahap akhir dan menjalani HD rutin. Skala pengukuran variabel yang digunakan adalah nominal. 3. Variabel luar : a. Variabel yang dapat dikendalikan : riwayat penyakit serebrovaskuler ada dan tidaknya riwayat penyakit serebrovaskuler pada pasien hemodialisa, ditentukan berdasarkan keterangan riwayat penyakit yang tertera pada status rekam medik pasien. b.Variabel yang tidak dapat dikendalikan : penyakit penyerta Semua penyakit atau kondisi-kondisi patologis muncul dan dapat menyebabkan perdarahan intra serebral selama proses hemodialisa. 25

H. Rancangan Penelitian

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN ANTEPARTUM

0 3 56

HUBUNGAN ANTARA LAMA DUDUK TANPA SANDARAN DENGAN TERJADINYA LOW BACK PAIN PADA PEKERJA MEBEL Hubungan Antara Lama Duduk Tanpa Sandaran Dengan Resiko Terjadinya Low Back Pain Pada Pekerja Mebel Di Pt. Marleny Jepara.

2 8 11

HUBUNGAN ANTARA LAMA DUDUK TANPA SANDARAN DENGAN TERJADINYA LOW BACK PAIN PADA PEKERJA MEBEL Hubungan Antara Lama Duduk Tanpa Sandaran Dengan Resiko Terjadinya Low Back Pain Pada Pekerja Mebel Di Pt. Marleny Jepara.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA LAMA DUDUK PENGEMUDI BIS Hubungan Antara Lama Duduk Pengemudi Bis Terhadap Risiko Terjadinya Kondisi Neckpain.

0 2 11

HUBUNGAN ANTARA LAMA DUDUK PENGEMUDI BIS TERHADAP RISIKO TERJADINYA KONDISI NECKPAIN Hubungan Antara Lama Duduk Pengemudi Bis Terhadap Risiko Terjadinya Kondisi Neckpain.

0 4 16

HUBUNGAN ANTARA LAMA MENGEMUDI DENGAN TERJADINYA NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA SOPIR BUS DI Hubungan Antara Lama Mengemudi Dengan Terjadinya Nyeri Punggung Bawah Miogenik Pada Sopir Bus di Terminal Tirtonadi.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA LAMA MENGEMUDI DENGAN TERJADINYA NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA SOPIR BUS DI Hubungan Antara Lama Mengemudi Dengan Terjadinya Nyeri Punggung Bawah Miogenik Pada Sopir Bus di Terminal Tirtonadi.

0 2 19

HUBUNGAN ANTARA LAMA MENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN TERJADINYA NEUROPATI SENSORIK DIABETIK Hubungan Antara Lama Menderita Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Terjadinya Neuropati Sensorik Diabetik Di RSUD Salatiga.

0 3 14

HUBUNGAN ANTARA LAMA MENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN TERJADINYA NEUROPATI SENSORIK DIABETIK Hubungan Antara Lama Menderita Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Terjadinya Neuropati Sensorik Diabetik Di RSUD Salatiga.

0 3 11

HUBUNGAN LAMA MENGETIK DENGAN RESIKO TERJADINYA HUBUNGAN LAMA MENGETIK DENGAN RESIKO TERJADINYA CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEKERJA RENTAL.

0 1 16