Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data

3 Kapitalisasi Kecil Saham berkapitalisasi kecil merupakan saham – saham yang nilai kapitalisasi pasarnya kurang dari Rp 1 triliyun. Saham berkapitalisasi kecil ini disebut juga saham lapis tiga. d. Tipe Industri Kriteria untuk menentukan perusahaan dengan high profile dan low profile digunakan pengelompokan yang terdapat dalam Hackston Milne, Anggraini 2006. Yaitu perusahaan – perusahaan yang termasuk dalam high profile adalah industri konstruksi, pertambangan, pertanian, kehutanan, perikanan, kimia, otomotif, barang konsumsi, makanan dan minuman, kertas, farmasi, dan plastik. Untuk jenis perusahaan yang tidak tersebutkan di atas adalah termasuk perusahaan low profile. Dalam penentuan tipe industri ini digunakan variabel Dummy, yaitu 1 = Perusahaan yang termasuk dalam industri yang high profile 0 = Perusahaan yang termasuk dalam industri yang low profile e. Profitabilitas Diukur dengan Net Profit Margin Laba BersihPendapatan. Rasio Net Profit Margin dalam penelitian ini diukur berdasarkan rasio antara laba bersih terhadap tingkat pendapatan.

D. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

commit to users Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diakses melalui internet ke www.jsx.com , penelusuran dokumen dan publikasi informasi oleh perusahaan. Data yang digunakan merupakan laporan tahunan perusahaan yang dipublikasikan secara lengkap di BEI, data yang dipublikasikan di Indonesian Capital Market Directory ICMD dan pusat referensi pasar modal. Data dikumpulkan dengan mencari atau mengakses data ke pihak-pihak penyedia data mengenai saham dan laporan tahunan perusahaan seperti BEI, ICMD dan pusat-pusat informasi pasar modal.

E. Metode Analisis Data

1. Pengujian Kualitas Data Sebelum melakukan pengujian hipotesis, dilakukan terlebih dahulu pengujian asumsi klasik. Pengujian ini dimaksudkan untuk memperoleh parameter yang valid dan handal Gujarati, 1993. Terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil telah memenuhi kriteria distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan statistik uji kolmogorov-smirnov dan analisis grafik normal probability plot. commit to users Pertama, analisis grafik yaitu dengan melihat normal probability plot yang akan membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Kedua, analisis statistik yaitu dengan melihat hasil uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S. Tingkat signifikansi yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebesar 5. Apabila p value 0,05 maka data tersebut terdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas Multikolineritas merupakan suatu keadaan dimana terdapat hubungan yang sempurna antara beberapa semua variabel independen dalam model regresi. Uji multikoliniearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen Ghozali, 2005. Multikolinearitas antar variabel independen dapat dilihat dari nilai tolerance dan variances inflation factor VIF Ghozali, 2005. Kedua ukuran tersebut menunjukkan setiap variabel independen yang satu yang dijelaskan oleh variabel independen yang lain. Nilai tolerance yang rendah sama artinya dengan nilai VIF yang tinggi commit to users Ghozali, 2005. Jika nilai tolerance lebih besar dari 0.1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10, maka tidak terjadi multikoliniearitas. c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji suatu model regresi linear, untuk melihat keberadaan korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan periode t-1 Ghozali, 2005. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Untuk mengetahui apakah data yang digunakan dalam model regresi terdapat autokorelasi atau tidak, dapat diketahui melalui uji Durbin-Watson DW. Apabila nilai DW lebih besar dari batas atas du dan kurang dari 4-du, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi. d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2005. Jika variance dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak heteroskedastisitas Ghozali, 2005. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya commit to users indikasi heteroskedastisitas adalah dengan melihat scatterplot. Jika titik-titik pada scatterplot membentuk pola tertentu, maka terjadi heteroskesdastisitas. 2. Pengujian Hipotesis Uji regresi merupakan salah satu jenis uji statistik parametrik, untuk menguji hipotesis yang diajukan peneliti maka akan dilakukan uji koefisien determinasi, uji statistik t, dan uji statistik f.

a. Uji koefisien determinasi R

2 Nilai R 2 digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam menerangkan variabel independen. Tapi, karena R 2 mengandung kelemahan mendasar di mana adanya bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan dalam model. Oleh karena itu, pada penelitian ini yang digunakan adjusted R 2 berkisar antar nol dan satu. Jika nilai adjusted R 2 makin mendekati satu maka makin baik kemampuan model tersebut dalam menjelaskan variabel dependen dan sebaliknya.

b. Uji Regresi Parsial Uji t

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Apabila tingkat signifikansi yang diperoleh p-value lebih kecil dari 0,05 maka H0 dapat ditolak atau dengan α = 5 variabel independen tersebut berhubungan secara statistis terhadap variabel dependennya. commit to users Dasar pengambilan keputusan dalam pengujian ini adalah jika probabilitas 0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa karakteristik perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan. Dan sebaliknya jika probabilitas 0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa karakteristik perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap corporate social disclosure.

c. Uji Regresi Simultan Uji F

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen dengan melihat nilai signifikansi F. Jika nilai signifikansi F lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis alternatif tidak dapat ditolak atau dengan α = 5 variabel independen secara statistis mempengaruhi variabel dependen secara bersama-sama. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara : a. Mendeskripsikan pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial dalam laporan keuangan tahunan oleh perusahaan yang terdaftar di BEI b. Untuk mengetahui faktor – faktor yang berpengaruh terhadap pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial digunakan model analisis regresi berganda, dengan bentuk persamaan sebagai berikut : commit to users CSD i = a + b 1 SP i + b 2 SinLEV i + b 3 LnSIZE i + b 4 IND i + b 5 SinPM i + e Keterangan : CSD i = Corporate Social Disclosure, jumlah informasi pertanggungjawaban sosial yang diungkapkan berpedoman pada ketegori informasi pertanggungjawaban sosial menurut Sayekti dan Wondabio, 2007 SP i = Status Perusahaan PMA PMDN SinLEV i = Rasio hutang terhadap modal sendiri Leverage LnSIZE i = Ukuran Perusahaan market capitalization IND i = Tipe Industri high low profile SinPM i = Profitabilitas Net Profit Margin a = Konstanta tetap b 1, b 2, b 3, b 4, b 5 = Koefisien regresi e = kesalahan bakueror 3. Descriptive Statistic Descriptive statistic memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, maksimum, dan minimum. Descriptive statistic dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai distribusi dan perilaku data sampel tersebut. commit to users

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan

3 26 110

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGUNGKAPAN PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL

0 4 19

PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DALAM LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN

0 2 73

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Keluasan Pengungkapan Informasi dalam Laporan Tahunan

0 2 11

PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DALAM LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia).

0 0 10

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DALAM LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Dalam Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan Manufaktur Yang Go Publik Di

0 1 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial Dalam Laporan Tahunan Pada Perusahaan Manufaktur Go Publik Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial Dalam Laporan Tahunan Pada Perusahaan Manufaktur Go Publik Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 21

Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang terdaftar Bursa Efek Jakarta)

0 0 21

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN

0 0 85