Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan

(1)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA 1 MEDAN

Proposal Penelitian Skripsi

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENGUNGKAPAN SOSIAL (SOCIAL DISCLOSURE) DALAM LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN

OLEH

NAMA : ANGGITA ZORAYA MARPAUNG NIM : 040503055

DEPARTEMEN : AKUNTANSI

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada

Fakultas Ekonomi Program Strata 1

Universitas Sumatera Utara

Medan


(2)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010. PERNYATAAN

Dengan ini Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan , adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi program S1 Reguler Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh, telah dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya, dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh universitas.

Medan, 24 November 2009 Yang membuat pernyataan

Anggita Zoraya Marpaung NIM : 040503055


(3)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Alloh SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya bagi pebulis sehingga dapa menyelesaikan penulisan skripsi ini. Adapun skripsi ini berjudul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan

Penulisan skripsi ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis, khususnya mengenai masalah yang diangkat dalam penelitian ini. Selain itu, peneiltian ini juga dilaksanakan dalam memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana ekonomi pada Universitas Sumatera Utara. Dalam penulisan skrips ini hingga selesai, penulis telah mendapat banyak bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak., selaku Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, dan Ibu Dra Mutia Ismail,SE, MM selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak, selaku dosen pembimbing penulis. Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan atas waktu, kesempatan, bimbingan dan arahan yang diberikan kepada penulis selama proses penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.


(4)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

4. Bapak Firman Syarif, SE, M.Si,Ak, selaku Dosen Pembanding I, terima kasih atas saran-sarannya.

5. Ibu Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak selaku Dosen Pembanding II, terima kasih atas saran dan arahannya.

6. Orangtuaku tersayang, H.Hotman Marpaung dan Mas Chairani, serta kakak penulis Dian Rahmayani, dan abang penulis Zailani Surya yang telah memberi semangat dan doa kepada penulis.

Penulis menyadari skripsi ini masi jauh dari sempurna karena keterbatasan kemampuan penulis, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dalam penulisan ke depan. Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, 23 November 2008 Penulis

Anggita Zoraya Marpaung NIM : 040503055


(5)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010. ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan sosial dalam laporan tahunan. Variabel independent dalam penelitian ini adalah struktur kepemilikan, financial leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan dan umur perusahaan.

Metode penelitian yang dilakukan adalah asosiatif. Penelitian ini mengambil 40 sampel perusahaan perbankan dan lembaga keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008. Pengujian data dilakukan dengan menggunakan analisis statistic yaitu analisis regresi linier berganda, uji t, dan uji F. Uji t digunakan untuk menguji variabel independent secara parsial terhadap variabel dependen. Uji F digunakan untukmenguji pengaruh variabel independent secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial ditemukan bahwa variabel Struktur kepemilikan (Saham), Profitabilitas (Profit), Ukuran Perusahaan (Log), dan Umur Perusahaan (Umur), tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial dalam laporan tahunan. Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung dan nilai signifikansi dari masing-masing variabel tersebut ( 0,217 ; 0,819 ; 0,630; 0,398 > 0,05), sedangkan variabel financial leverage, menurut penelitian berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial (0,024< 0.05). dari hasil Uji F dapat disimpulkan bahwa secvara bersama-sama, struktur kepemilikan (Saham), financial leverage (Lev), Profitabilitas (Profit), Ukuran Perusahaan (Log), dan Umur Perusahaan (Umur) tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan, yang ditunjukkan dari F hitung 1,603 < 4, dengan tingkat signifikansi 0.186 > 0,05.

Kata Kunci : Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial,CSR, Struktur Kepemilikan, Tingkat Leverage, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan


(6)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

ABSTRACT

The objective of this research is to know the influence of corporate characteristics to social responsibility disclosure in annual report. This research use ownership structure, financial leverage, profitability, age of corporate and size as a measure of corporate characteristics.

The research use associative method. The data used are in form of annual reports from 40 companies used as sample for the year 2008. the analysis method used statistical method which is double linier regression, t test, and F test. T test is used to analysis the partial influence of independent variable to dependen variable. F test is used to analysis simultaneous of independent variable to dependent variable.

The result of this research shows that ownership structure, profitability, age of corporate and size have negative and not significant influence to social responsibility disclosure,it shows from the significance of the variable ( 0,217 ; 0,819 ; 0,630; 0,398 > 0,05), but the variable financial leverage have positive and siginificant to social responsibility disclosure (0.024<0,05). The result of F test shows that variable independent have not simultaneous influence to social responsibility disclosure 1,603 < 4.

Keywords : Social Responsibility Disclosure, CSR, Ownership Structure, Financial Leverage, Profitability, Age, Size.


(7)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

LAMPIRAN ... xi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Lembaga Keuangan ... ... a. Bank ... 9

b. Lembaga Keuangan ... 11

2. Corporatae Social Responsbility (Tanggung Jawab Sosial) ... 12

3. Pengungkapan Sosial (Social Disclosure) dalam Laporan Tahunan ... 16 4. Faktor- Faktor Pada Perusahaan yang


(8)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

Mempengaruhi Pengungkapan Sosial ... 19

B. Tinjauan Peneliti Terdahulu ... 22

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis ... 25

BAB III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ... 29

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 29

C. Variabel Penelitian 1. Klasifikasi Variabel ... 32

2. Definisi Operasional Variabel ... 33

D. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 37

E. Prosedur Pengambilan Data ... 38

F. Metode dan Teknik Analisis Data 1. Statistik Deskriptif ... 39

2. Uji Asumsi Klasik ... 39

3. Pengujian Hipotesis ... 41

BAB IV. ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriprif ... 44

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas ... 47

b. Uji Multikoleniaritas ... 49


(9)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

d. Uji Heterokedastisitas ... 51

3. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis a. Persamaan Regresi ... 53

b. Uji Hipotesis ... 56

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 60

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 63

B. Keterbatasan Hasil Penelitian ... 64

C. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 66 LAMPIRAN


(10)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 28

Gambar 4.1 Histogram ... 48

Gambar 4.2 Normal P-Plot ... 49

Gambar 4.3 Scatterplot ... 52

DAFTAR TABEL Nomor Tabel Judul Halaman Tabel 1.1 Contoh Permasalahan Sosial Pada Dunia Bisnis ...2


(11)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

Tabel 2.1 Tinjauan Peneliti Terdahulu ...22

Tabel 3.1 Daftar Sampel Emiten ...31

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel ... 36

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian ...37

Tabel 4.1 Statisti Deskriptif ...45

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas ...47

Tabel 4.3 Hasil Uji Multikoleniaritas ... 50

Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi ...51

Tabel 4.5 Variabel Entered / Removed ...53

Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Berganda ...54

Tabel 4.7 Hasil Uji F ...58

Tabel 4.8 Model Summary ...59

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran : Judul

Lampiran i : Daftar Sampel Emiten


(12)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

Lampiran iii : Data Variabel Independen Struktur Kepemilikan Lampiran iv : Data Variabel Independen Financial Leverage Lampiran v : Data Variabel Independen Profitabilitas Lampiran vi : Data Variabel Independen Ukuran Perusahaan Lampiran vii : Data Variabel Independen Umur Perusahaan

Lampiran viii : Daftar Pengungkapan Tanggungjawab Sosial Perusahaan Lampiran ix : Data Variabel Independen dan Dependen

Lampiran x : Analisis Deskriptif Lampiran xi : Hasil Uji Normalitas Lampiran xii : Hasil Uji Multikoleniaritas

Lampiran xiii : Hasil Uji Autokorelasi dan Heterokedastisitas Lampiran xiv : Hasil Uji Hipotesis

Lampiran xv : Tabel Durbin-Watson Lampiran xvi : Tabel Uji t

Lampiran xvii : Tabel Uji F

BAB I PENDAHULUAN


(13)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

Laporan keuangan merupakan suatu alat yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan pertanggungjawaban kinerja ekonomi perusahaan kepada para investor, kreditur, dan pemerintah. Laporan keuangan dapat dikelompokkan dalam pengungkapan yang sifatnya wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan yang sifatnya sukarela (voluntary disclosure), pengungkapan wajib merupakan ketentuan yang harus diikuti oleh setiap perusahaan atau institusi yang berisi tentang hal-hal yang harus dicantumkan dalam laporan keuangan menurut standar yang berlaku. Sedangkan pengungkapan yang bersifat sukarela ini tidak disyaratkan oleh standar, tetapi dianjurkan dan akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan yang melakukannya.

Pusat perhatian perusahaan pada saat ini lebih kepada stockholders dan

bondholders, sedangkan pihak lain sering diabaikan. Banyak aksi protes yang

dilakukan oleh elemen stakeholders kepada manajemen perusahaan, mereka menuntut keadilan terhadap kebijakan upah dan pemberian fasilitas kesejahteraan yang diterapkan perusahaan. Di lain pihak banyak masyarakat yang protes atas pencemaran lingkungan akibat limbah atau polusi yang dilepas ke lingkungan, sehingga menyebabkan hubungan yang tidak harmonis antara perusahaan dengan lingkungan sosialnya. Untuk itu masyarakat membutuhkan informasi mengenai sejauh mana perusahaan sudah melaksanakan aktivitas sosialnya. Sehingga hak masyarakat untuk hidup aman dan tentram, kesejahteraan karyawan, dan keamanan mengkonsumsi makanan dapat terpenuhi.

Tabel 1.1

Contoh Permasalahan Sosial Pada Dunia Bisnis Indonesia


(14)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

No Contoh kasus Lokasi Permasalahan Sosial

01. PT.Inti Indo Rayon Utama

Porsea

Propinsi . Sumatera Utara

Dihentikan operasional karena adanya masalah lingkungan dan masalah dengan masyarakat sekitar industri

02. PT. Exxon mobils

Lhokseumawe Aceh utara Prop . DI Aceh

Menghentikan kegiatan produksi karena faktor stabilitas keamanan

03. PT.Ajinamoto Indonesia Jakarta

Penarikan distribusi, pemasaran, dan aktifitas produksi karena masalah sertifikasi halal oleh MUI 04. Beberapa Perusahaan kertas

di Riau

Propisi Riau

Mendapatkan protes dari

masyarakat setempat sehubungan permasalahan limbah industri dan lingkungan

05. PT.Maspion Indonesia

Sidoarjo Surabaya Jawa Timur

Permasalahan demo buruh dan isu kesejahteraan karyawan

06. PT.Telkom Indonesia Divre IV Jateng dan DIY

Serikat Karyawan (Sekar) PT.Telkom menolak penjualan Divre IV Kepada PT.Indosat

07. PT. BCA Jakarta Serikat Pekerja menolak Divestasi saham BCA

08. PT.Kereta Api Indonesia Jakarta

Serikat Pekerja menolak kembalinya Dewan Direksi lama, karena dianggap bertanggung jawab atas beberapa kasus kecelakaan kereta api yang terjadi di Indonesia

09. Bank Internasional .Indonesia (BII)

Jakarta

Tuntutan Karyawan atas gaji, upah dan peningkatan kesejahteraan pekerja 10. PT.Gudang Garam Kediri

Jawa Timur

Mogok Kerja Massal karyawan menuntut perbaikan gaji dan kesejahteraan pekerja.

Kewajiban untuk melaksanakan peran tanggung jawab sosial dan pengungkapannya dalam laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan semakin kuat dengan dikeluarkannya UU no 40 tahun 2007 pasal 74 ayat 1, dimana perusahaan diwajibkan untuk melaksanakan program tanggung jawab


(15)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

sosial. Serta melalui UU no 40 tahun 2007 pasal 74 ayat 3, yang berisikan bahwa perusahaan yang tidak melaksanakan program tanggung jawab sosial dan tidak memuat pengungkapan program tanggung jawab sosial dalam laporan keuangan akan dikenai sanksi sesuai dengan peraturan undang-undang. Pelaksanaan program tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perbankan mempunyai implikasi berupa pengungkapan laporan tanggung jawab sosial dalam laporan keuangan tahunan. Sesuai dengan UU no 40 tahun 2007 pasal 66 ayat 2, setiap perusahaan perseroan di Indonesia termasuk perusahaan perbankan, diwajibkan untuk memuat laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial dalam laporan keuangan tahunan.

Sejak tahun 2007, laporan keuangan tahunan yang dikeluarkan oleh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menampilkan pengungkapan pelaksanaan tanggung jawab sosial yang telah dilakukan. Walaupun perbankan telah menampilkan laporan pengungkapan tanggung jawab sosial pada laporan keuangan tahunan, namun luas lingkup dan kedalaman pengungkapan sosial yang dimuat oleh perusahaan berbeda-beda. Luas pengungkapan laporan tanggung jawab sosial adalah banyaknya item pengungkapan sosial yang telah dimuat oleh perusahaan dalam laporan keuangan tahunan. Perusahaan perbankan yang memuat secara lengkap laporan tanggung jawab sosial dalam laporan keuangan tahunan salah satunya adalah PT. Bank Danamon Tbk.. Bank Danamon melalui laporan keuangan tahunan pada tahun 2007 dan 2008 yang diterbitkan melalui situs www.idx.com telah menampilkan item-item pengungkapan sosial yang telah dilakukan. Seperti berupa program


(16)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

beasiswa revitalisasi pasar, bantuan bencana alam, dan peduli lingkungan hijau. Cakupan pengungkapan tanggung jawab sosial secara luas juga dilaksanakan oleh PT. Bank Mandiri Tbk.. Melalui laporan keuangan tahunannya pada tahun 2007 dan 2008 yang diterbitkan melalui situs www.idx.com, Bank Mandiri menampilkan secara luas hal-hal yang telah dilakukan. Item-item pengungkapan meliputi beasiswa, donasi, program lingkungan, kemitraan usaha kecil dan menengah, dan bantuan bencana alam. Namun, terdapat perusahaan perbankan yang hanya memuat pengungkapan tanggung jawab sosial tanpa menjabarkan program-program yang dilakukan. Bank Century Tbk. pada laporan keuangan tahunan pada tahun 2007 dan 2008 yang diterbitkan melalui situs www.idx.com, hanya menempatkan laporan tanggung jawab sosial pada akun jasa sosial dan belum secara rinci memuat daftar pelaksanaan tanggung jawab sosial. Bank Bukopin melalui laporan keuangan tahunan pada tahun 2007 dan 2008 hanya menampilkan beberapa item pengungkapan sosial yang telah dilakukan, seperti kemitraan usaha kecil dan menengah. Bank Agro Niaga Tbk. pada laporan keuangan tahunan tahun 2008, memasukkan laporan tanggung jawab sosial yang telah dilakukan pada akun jasa sosial pada kredit yang telah diberikan. Kedalaman pengungkapan sosial adalah kelengkapan atau rincian item pengungkapan sosial yang telah dilakukan oleh perusahaan. Seperti pada item membiayai program beasiswa, kedalaman pengungkapan sosial dicerminkan dari pengungkapan banyaknya siswa yang memperoleh beasiswa, asal sekolah, jumlah yang diberikan,dsb. (Amalia,2005). Bank Danamon adalah perusahaan perbankan yang telah menampilkan kelengkapan item pengungkapan sosial yang telah dilakukan.


(17)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

seperti pada program revitalisasi pasar, melalui kegiatan pasarku bersih, sehat dan sejahtera. Selain memuat jumlah biaya yang dibutuhkan, Bank Danamon juga memuat daftar pasar yang menerima bantuan, jumlah relawan, jumlah biaya serta jumlah tambahan kegiatan pendukung. Bank Mega dalam Mega Berbagi Pendidikan menampilkan daftar sekolah-sekolah penerima bantuan pendidikan dan jenis bantuan selain juga menampilkan biaya yang dikeluarkan.

Disisi lain, saat ini perusahaan tidak lagi hanya dituntut untuk kepentingan profit/ laba semata. Pihak stockholders, bondholders maupun pasar sudah mulai menuntut hal lain dari sebuah perusahaan, yakni mengenai tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat di sekitarnya, terutama bagi perusahaan industri yang mau tidak mau seringkali memberikan efek bagi lingkungan disekitarnya selama melakukan proses produksi. Para stockholder mulai melihat perusahaan dari sisi non-keuangan, dan salah satunya adalah dengan melihat tanggung jawab sosial perusahaan. Pengungkapan tanggung jawab dirasa perlu, karena hal itu bisa menjadi indikator mengenai profil perusahaan.

Telah banyak dilakukan penelitian tentang pengaruh pengungkapan tanggung jawab sosial (social disclosure) terhadap perusahaan. Penelitian Basamalah dan Jermias (2005) menunjukkan bahwa salah satu alasan manajemen melakukan pelaporan sosial adalah untuk alasan strategis. Sayekti (2006) menyatakan, meskipun belum bersifat terpaksa, tetapi dapat dikatakan bahwa hampir semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta sudah mengungkapkan informasi mengenai CSR dalam laporan tahunannya dalam kadar yang beragam. Pengungkapan laporan tanggung jawab sosial dalam laporan


(18)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

keuangan, bisa menjadi nilai tambah bagi perusahaan tersebut. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi seberapa luas pengungkapan tanggung jawab sosial yang dicantumkan dalam laporan keuangannya.

Amalia (2005) menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Sementara Anggraini (2006) menyatakan bahwa ukuran perusahaan, leverage dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial dalam laporan keuangan. Rosmasita (2007) juga menemukan bahwa financial leverage, ukuran perusahaan, dan profitabilitas secara statis tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, namun kepemilikan manajemen menunjukkan secara statistik mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan keuangan tahunan. Mirfazli dan Nurdiono (2007) menemukan terdapat perbedaan yang cukup signifikan dalam penyajian jumlah pengungkapan sosial seluruh tema antara perusahaan dalam kelompok aneka industri high-profile dengan perusahaan dalam kelompok aneka industri low-profile. Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya dampak sosial yang muncul pada sebagian perusahaan dalam dua kelompok di atas yang termasuk dalam type high-profile yang mendorong mereka untuk melakukan dan mengungkapkan pertanggungjawaban sosial perusahaan. Sitepu (2008) menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris, tingkat leverage, ukuran perusahaan dan profitabilitas secara bersama-sama atau simultan memiliki kemampuan mempengaruhi jumlah informasi sosial yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tingkat kepercayaan 95%.


(19)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

Penelitian ini bersifat replikasi dari penelitian terdahulu, yakni penelitian yang dilakukan oleh Amalia (2005), Anggraini (2006), Rosmasita (2007), Mirfazli dan Nurdiono (2007), dan Sitepu (2008). Ketidakkonsistenan hasil penelitian sebelumnya membuat Peneliti ingin meneliti kembali apakah struktur,

financial leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan dan umur perusahaan

berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan keuangan tahunan perusahaan.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang akan diteliti adalah apakah struktur kepemilikan, financial leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan keuangan tahunan pada perusahaan perbankan dan lembaga keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, baik secara simultan maupun parsial.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitin ini adalah untuk mengetahui apakah struktur kepemilikan, financial leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan, berpengaruh terhadap pengungkapan sosial dalam laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan dan lembaga keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(20)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010. D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. bagi peneliti, untuk semakin memahami dunia industri perbankan dan lembaga

keuangan di Indonesia dan sebagai bahan persiapan untuk memasuki lingkungan dunia kerja di perusahaan perbankan atau lembaga keuangan, 2. bagi perusahaan, sebagai sumber informasi tentang pentingnya pengungkapan

sosial dalam laporan keuangan tahunan, dan agar perusahaan perbankan dan lembaga keuangan jug lebih peka terhadap lingkungan disekitar perusahaan, 3. bagi investor, sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan jika

ingin menanamkan modal di perusahaan perbankan dan lembaga keuangan.

BAB II


(21)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010. A. Tinjauan Teoritis

1.Lembaga Keuangan

Dari definisi umum, yang dimaksud dengan lembaga keuangan

adalah,”Setiap perusahaan yang bergerak di bidang keuangan,menghimpun dana,menyalurkan dana, atau kedua-duanya.” Artinya, kegiatan yang dilakukan oleh lembaga keuangan sellau berkaitan dengan bidang keuangan, apakah kegiatannya hanya menghimpun dana, atau hanya menyalurkan dana, atau kedua-duanya, baik menghimpun maupun menyalurkan dana. Dalam prakteknya, lembaga keuangan digolongkan dalam dua golongan besar yaitu : lembaga keuangan bank, dan lembaga keuangan lainnya.

a. Bank

Pengertian bank menurut UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998 adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya,dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Definisi ini mencerminkan dua peran utama bank sebagai financial intermediate maupun

institute of development, atau memberi tekanan bahwa usaha utama bank adalah

menghimpun dana dalam bentuk simpanan, yang merupakan sumber dana bank dan dari segi penyalurannya, bank tidak semata-mata memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya bagi pemilik, tapi juga kegiatannya itu diarahkan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Menurut PSAK No.31 (2004; 31.1), bank didefinisikan sebagai :


(22)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Falsafah yang mendasari kegiatan usaha bank adalah kepercayaan masyarakat. Hal tersebut tampakdari kegiatan pokok bank yang meneriman simpanan dari masyarakat dalam bentuk giro, tabungan,serta deposito berjangka dan memberikan kredit pada pihak yang memerlukan dana.

Dalam praktiknya, lembaga keuangan bank terdiri dari : 1) bank sentral,

2) bank umum,

3) bank perkreditan rakyat.

Bank sentral di Indonesia dilaksanakan oleh Bank Indonesia dan memegang fungsi sebagai bank sirkulasi, bank to bank dan lender of the last

resort. Biasanya pelayanan yang diberikan oleh Bank Indonesia lebih banyak

kepada pihak pemerintah dan dunia perbankan. Dengan kata lain, nasabah Bank Indonesia dalam hal ini lebih banyak kepada lembaga perbankan. Bank umum merupakan bank yang bertugas melayani seluruh jasa-jasa perbankan dan melayani segenap lapisan masyarakat, baik masyarakat perorangan maupun lembaga-lembaga lainnya. Bank umum juga dikenal dengan nama bank komersil dan dikelompokkan ke dalam dua jenis bank yaitu bank devisa dan bank umum non devisa. Bank umum yang berstatus devisa memiliki produk yang lebih luas daripada bank yang berstatus non devisa, antara lain dapat melaksanakan jasa yang berhubungan dengan seluruh mata uang asing atau jasa bank ke luar negeri.

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan bank yang khusus melayani masyarakat kecil di kecamatan dan pedesaan. BPR berasal dari Bank Desa, Bank


(23)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

Pasar, Lumbung Desa, Bank Pegawai dan bank yang lainnya yang kemudian dilebur menjadi Bank Perkreditan Rakyat. Jenis produk yang ditawarkan Bank Perkreditan Rakyat relatif sempit jika dibandingkan dengan bank umum, bahkan ada beberapa jenis jasa bank yang tidak boleh diselenggarakan oleh BPR, seperti pembukaan rekening giro dan ikut kliring.

b. Lembaga Keuangan Lainnya

Kegiatan lembaga keuangan adalah membiayai permodalan suatu bidang usaha disamping usaha lain, seperti menampung uang yang sementara waktu belum digunakan oleh pemiliknya. Selain itu kegiatan lainnya lembaga keuangan, tidak terlepas dari jasa keuangan. Jenis- jenis lembaga keuangan lainnya yang ada di Indonesia antara lain :

1) pasar modal,

2) pasar uang dan valas, 3) koperasi simpan pinjam, 4) perum pegadaian,

5) perusahaan sewa guna usaha, 6) perusahaan anjak piutang,

7) modal ventura, 8) dana pensiun, 9) kartu plastik.


(24)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

Fungsi lembaga keuangan pada dasarnya adalah sebagai perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana. Bagi masyarkat yang kelebihan dana, dapat menyimpan uangnya dalam bentuk giro, tabungan,deposito, atau bentuk simpanan lainnya. Sebaliknya masyarakat yang kekurangan dana dapat meminjam uang di lembaga-lembaga keuangan dalam bentuk kredit.

2. Corporate Social Responsibility (Tanggungjawab Sosial Perusahaan)

Dalam konteks global, istilah CSR mulai digunakan sejak tahun 1970an dan semakin populer terutama setelah kehadiran buku Cannibals With Forks: The

Triple Bottom Line in 21st Century Business (1998), karya John Elkington.

Mengembangkan tiga komponen penting sustainable development, yakni

economic growth, environmental protection, dan social equity, yang digagas the

World Commission on Environment and Development (WCED) dalam Brundtland Report (1987), Elkington mengemas CSR ke dalam tiga fokus: 3P, singkatan dari profit, planet dan people.

Tamam Achda (2007) mengartikan CSR sebagai komitmen perusahaan untuk mempertanggungjawabkan dampak operasinya dalam dimensi sosial, ekonomi, dan lingkungan, serta terus menerus menjaga agar dampak tersebut menyumbang manfaat kepada masyarakat dan lingkungan hidupnya. Meskipun laba dan kesempatan kerja tetap memiliki arti penting, tetapi dewasa ini terdapat banyak faktor yang memberikan kontribusi pada penilaian kinerja sosial sebuah perusahaan, termasuk di antaranya memberikan kesempatan kerja yang sama;


(25)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

menghargai perbedaan budaya para karyawan; merespons masalah-masalah linghkungan hidup; menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat; dan memproduksi produk-produk bermutu tinggi yang aman untuk digunakan.

ISO 26000 mengenai Guidance on Social Responsibility juga memberikan definisi CSR. Meskipun pedoman CSR Internasional ini baru akan ditetapkan tahun 2010, draft pedoman ini bisa dijadikan rujukan. Menurut ISO 26000, CSR adalah :

tanggung jawab sebuah organisasi terhadap dampak-dampak dari keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatannya pada masyarakat dan lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat; mempertimbangkan harapan pemangku kepentingan, sejalan dengan hukum yang berlaku yang ditetapkan dan norma-norma perilaku internasional; serta terintegrasi dengan organisasi secara menyeluruh (draft 3, 2007).

Tujuh isu pokok dalam masalah CSR jika dikaitkan dengan ISO 26000 adalah :

a. pengembangan masyarakat, b. konsumen,

c. praktek kegiatan institusi yang sehat, d. lingkungan,

e. ketenagakerjaan, f. hak asasi manusia,

g. organizational governence (governence organisasional)

Pengertian lain mengenai CSR dikemukakan oleh Baker (2007). Baker menyatakan,” Tanggung jawab sosial adalah bagaimana cara perusahaan mengelola proses bisnisnya untuk menghasilkan segala hal yang positif yang berpengaruh terhadap lingkungannya.”. Pengertian CSR menurut Baker tersebut dapat diartikan bahwa kegiatan CSR bukan saja hanya untuk melepas kewajiban terhadap peraturan saja, tapi harus menjadi bagian dari budaya perusahaan. CSR


(26)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

bukan hanya untuk menaikkan image perusahaan, tetapi sebagai bagian operasi non keuangan dari perusahaan.

Dauman dan Hargreaves (1992) dalam Hasibuan (2001) menyatakan bahwa tanggung jawab perusahaan dapat dibagi menjadi tiga level sebagai berikut:

a . Basic responsibility (BR)

Pada level pertama, menghubungkan tanggung jawab yang pertama dari suatu perusahaan, yang muncul karena keberadaan perusahaan tersebut seperti; perusahaan harus membayar pajak, memenuhi hukum, memenuhi standar pekerjaan, dan memuaskan pemegang saham. Bila tanggung jawab pada level ini tidak dipenuhi akan menimbulkan dampak yang sangat serius.

b. Organization responsibility (OR)

Pada level kedua ini menunjukan tanggung jawab perusahaan untuk memenuhi perubahan kebutuhan ”Stakeholder” seperti pekerja, pemegang saham, dan masyarakat di sekitarnya.

c. Sociental responses (SR)

Pada level ketiga, menunjukan tahapan ketika interaksi antara bisnis dan kekuatan lain dalam masyarakat yang demikian kuat sehingga perusahaan dapat tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan, terlibat dengan apa yang terjadi dalam lingkungannya secara keseluruhan.

Di Indonesia, debut CSR semakin menguat terutama setelah dinyatakan dengan tegas dalam UU PT No.40 Tahun 2007 .Disebutkan bahwa PT yang menjalankan usaha di bidang dan/atau bersangkutan dengan sumber daya alam


(27)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

wajib menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan (Pasal 74 ayat 1). Peraturan lain yang menyentuh CSR adalah UU No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Pasal 15 (b) menyatakan bahwa ”Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.” Peraturan tentang CSR yang relatif lebih terperinci adalah UU No.19 Tahun 2003 tentang BUMN. UU ini kemudiaan dijabarkan lebih jauh oleh Peraturan Menteri Negara BUMN No.4 Tahun 2007 yang mengatur mulai dari besaran dana hingga tatacara pelaksanaan CSR. Seperti kita ketahui, CSR milik BUMN adalah Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Dalam UU BUMN dinyatakan bahwa selain mencari keuntungan, peran BUMN adalah juga memberikan bimbingan bantuan secara aktif kepada pengusaha golongan lemah, koperasi dan masyarakat. Selanjutnya, Permen Negara BUMN menjelaskan bahwa sumber dana PKBL berasal dari penyisihan laba bersih perusahaan sebesar 2 persen yang dapat digunakan untuk Program Kemitraan ataupun Bina Lingkungan. Peraturan ini juga menegaskan bahwa pihak-pihak yang berhak mendapat pinjaman adalah pengusaha beraset bersih maksimal Rp 200 juta atau beromset paling banyak Rp 1 miliar per tahun [Majalah CSR dalam Suharto (2008)]

Darwin (2004), menyatakan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan atau

Corporate Social Responsibility (CSR), adalah mekanisme bagi suatu organisasi

untuk secara sukarela mengitegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan social kedalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders, yang melebihi tanggunggjawab organisasi di bidang hukum. Darwin (2004) mengatakan bahwa


(28)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

Corporate Sustainability Reporting terbagi menjadi 3 kategori yaitu kinerja

ekonomi, kinerja lingkungan dan kinerja sosial. .

3. Pengungkapan Sosial (Social Disclosure) Dalam Laporan Tahunan

Menurut Murtanto (2006) dalam Media Akuntansi, pengungkapan kinerja perusahaan seringkali dilakukan secara sukarela (voluntary disclosure) oleh perusahaan. Adapun alasan-alasan perusahaan mengungkapkan kinerja sosial secara sukarela antara lain:

a. Internal Decision Making : Manajemen membutuhkan informasi untuk menentukan efektivitas informasi sosial tertentu dalam mencapai tujuan sosial perusahaan. Walaupun hal ini sulit diidentifikasi dan diukur, namun analissis secara sederhana lebih baik daripada tidak sama sekali.

b. Product Differentiation : Manajer perusahaan memiliki insentif untuk membedakan diri dari pesaing yang tidak bertanggung jawab secara sosial kepada masyarakat. Akuntansi kontemporer tidak memisahkan pencatatan biaya dan manfaat aktivitas sosial perusahaan dalam laporan keuangan, sehingga perusahaan yang tidak peduli sosial akan terlihat lebih sukses daripada perusahaan yang peduli. Hal ini mendorong perusahaan yang peduli sosial untuk mengungkapkan informasi tersebut sehingga masyarakat dapat membedakan mereka dari perusahaan lain.

c. Enlightened Self Interest : perusahaan melakukan pengungkapan untuk menjaga keselarasan sosialnya dengan para stakeholder karena mereka dapat mempengaruhi pendapatan penjualan dan harga saham perusahaan.


(29)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

Pelaporan pengungkapan sosial dalam laporan tahunan merupakan voluntary disclosure, artinya pengungkapan ini bersifat sukarela dan belum diatur secara tegas dalam PSAK. Namun dengan kondisi saat ini, stakeholder mulai menganggap pengungkapan tanggungjawab sosial itu menjadi salah satu yang penting. Menurut Belkaoui & Karpik (1989) dalam Anggraini (2006), perusahaan melakukan pengungkapan informasi sosial dengan tujuan untuk membangun

image pada perusahaan dan mendapatkan perhatian dari masyarakat. Perusahaan

memerlukan biaya dalam rangka untuk memberikan informasi sosial, sehingga laba yang dilaporkan dalam tahun berjalan menjadi lebih rendah. Ketika perusahaan menghadapi biaya kontrak dan biaya pengawasan yang rendah dan visibilitas politis yang tinggi akan cenderung untuk mengungkapkan informasi sosial. Jadi pengungkapan informasi sosial berhubungan positif dengan kinerja sosial, kinerja ekonomi dan visibilitas politis dan berhubungan negatif dengan biaya kontrak dan pengawasan

Stakeholder teori menyatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang

hanya beropreasi untuk kepentingannya sendiri, namun juga harus memeberi manfaat bagi stakeholdernya (pemegang saham, kreditor, konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat, analis, dan pihak lain ). Para stakeholder mulai melihat perusahaan, apakah bertanggungjawab atau tidak atas dampak operasi usahanya. Pengungkapan sosial pun mulai menjadi bahan pertimbangan bagi investor untuk berinvestasi di suatu perusahaan. Investor perlu mengetahui tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan, untuk menghindari dampak yang timbul dikemudian hari sebagai akibat kurangnya tanggung jawab sosial perusahaan terhadap


(30)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

lingkungan disekitarnya. Gray,Kouhy dan Adams (1994, p.53) dalam Chairiri (2008) menyatakan:

kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada stakeholder, dan dukungan tersebut harus dicari, sehingga aktivitas perusahaan adalah untukmencari dukungan tersebut. Makin powerfull stakeholder, makin besar usahan perusahaan untuk beradaptasi .Pengungkapan sosial dianggap sebagai media komunikasi antara perusahaan dengan stakeholdernya. Teori legitimasi menganjurkan perusahaan untuk meyakinkan bahwa aktivitas dan kinerjanya dapat diterima oleh masyarakat. Perusahaan menggunakan laporan tahunan mereka untuk menggambarkan kesan tanggung jawab lingkungan, sehingga mereka diterima oleh masyarakat. Dengan adanya penerimaan dari masyarakat tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan. Hal tersebut dapat mendorong atau membantu investor dalam melakukan pengambilan keputusan investasi. Menurut Mathews (1993) dalam Kirana (2009), Teori legitimasi mengandung pengertian bahwa aktivitas berupa tanggung jawab sosial perusahaan merupakan suatu usaha yang berkenaan dengan tekanan dari lingkungan sekitar, misalnmya tekana politis, social ataupun ekonomi. Pihak manajemen berusaha untuk mencari kesepahaman diantara sudut pandang orang lain terhadap nilai social yang dimilikinya serta apa yang dianggap oleh masyarakat sebagai dorongan social yang paling sesuai. Praktik pengungkapan sosial bagi perusahaan di Indonesia yang ingin mengungkapkan laporan pengungkapan sosialnya dapat berpedoman kepada standar yang telah dikeluarkan dan diatur oleh Ikatan Akuntan Indonesia, dimana secara implisit telah mengakomodasi hal tersebut.


(31)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

Sebagaimana tertulis pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no.1 (Revisi 1998), Paragraf 9, yang berbunyi sebagai berikut:

perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan seperti laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added statement), khususnya bagi industri dimana faktor-faktor lingkungan hidup memengang peranan penting dan bagi industri yang menganggap pegawai sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting.

Dalam Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-38/PM/1996, di Peraturan Nomor VIII.G.2 tentang Laporan Tahunan, juga diatur tentang uraian mengenai keikutsertaan perusahaan dalam kegiatan pelayanan masyarakat, program kemasyarakatan, amal atau acara sosial lainnya. Peraturan ini menunjukkan bahwa laporan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat perlu untuk dicantumkan.

4. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial

Karakteristik perusahaan dapat menjelaskan variasi luas pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan, karakteristik perusahaan merupakan prediktor luas pengungkapan [Lang and Lundholm (1993) dalam Anggraini (2006)]. Dalam penelitian ini, karakteristik perusahaan yang mempengaruhi pengungkapan informasi sosial diproksikan dalam struktur kepemilikan, tingkat financial

leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan dan basis perusahaan.


(32)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

Laporan tahunan dapat dipandang sebagai upaya untuk mengurangi asimetri informasi antara manajemen dan pemilik. Ada potensi konflik kepentingan antara manajemen dan pemilik dalam hal luasnya ungkapan sukarela laporan tahunan. Semakin banyak saham yang dimiliki oleh publik, maka semakin besar tekanan yang dihadapi perusahaan untuk mengungkapkan informasi lebih banyak dalam laporan tahunannya. Hal ini dikarenakan dengan semakin besar porsi pemilikan publik, maka semakin banyak pihak yang membutuhkan informasi tentang perusahaan, sehingga semakin banyak pula butir-butir informasi yang mendetail yang dituntut untuk dibuka dalam laporan tahunan.

b .Tingkat financial leverage

Tingkat leverage adalah untuk melihat kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan semua kewajibannya kepada pihak lain. Perusahaan yang mempunyai proporsi utang lebih banyak dalam struktur permodalannya akan mempunyai biaya keagenan yang lebih besar. Oleh karena itu,perusahaan yang mempunyai leverage tinggi mempunyai kewajiban lebih untuk memenuhi kebutuhan informasi krediturnya [Suripto (1999) dalam Amalia (2005)]

c. Profitabilitas

Pengungkapan mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan mencerminkan suatu pendekatan perusahaan dalam melakukan adaptasi dengan lingkungan yang dinamis dan bersifat multidimensi. Hubungan antara pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dan profitabilitas perusahaan telah diyakini mencerminkan pandangan bahwa reaksi sosial memerlukan gaya manajerial yang sama dengan gaya manajerial yang dilakukan pihak manajemen


(33)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

untuk membuat suatu perusahaan memperoleh keuntungan (Bowman dan Haire, 1976 dalam Sembiring, 2003).

Profitabilitas yaitu mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk menghitung rasio profitabilitas. Diantaranya, rasio margin laba kotor ; rasio margin laba bersih ; rasio pengembalian aktiva ; rasio pengembalian atas ekuitas ; earning per share ;

basic earning power ; contribution margin ; dan productivity ratio.

d. Ukuran perusahaan

Size perusahaan merupakan variabel yang banyak digunakan untu

menjelaskan pengungkapan sosial yang dilakukan perusahaan dalam laporan tahunan yang dibuat. Secara umum perusahaan besar akan mengungkapkan informasi lebih banyak daripada perusahaan kecil. Hal ini karena perusahaan besar akan menghadapi resiko politis yang lebih besar dibanding perusahaan kecil.

e. Umur Perusahaan

Umur perusahaan diperkirakan memiliki hubungan positif dengan kualitas ungkapan sukarela. Alasan yang mendasarinya adalah bahwa perusahaan yang berumur lebih tua memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam publikasi laporan keuangan. Perusahaan yang memiliki pengalaman lebih banyak akan lebih mengetahui kebutuhan konstituennya akan informasi tentang perusahaan.


(34)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

Tabel 2.1

Tinjauan Peneliti Terdahulu

N o Nama Peneliti dan Tahun Penelitian

Variabel Penelitian Hasil Penelitian

1 Amalia (2005)

Independen Variabel :

ukuran perusahaan, rasio leverage, basis perusahaan, struktur kepemilikan, umur perusahaan, perubahan rasio laba terhadap ekuitas (ROE) rasio nilai pasar terhadap nilai buku ekuitas (PBV)

Variabel Dependen : pengungkapan sosial

-ukuran perusahaan dan struktur kepemilikan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap luas pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan.

-rasio leverage dan luas pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan tidak signifikan. .

2 Anggraini (2006)

Variabel Independen : prosentase kepemilikan manajemen, tingkat

leverage, ukuran

perusahaan, tipe industri , profitabilitas

Variabel Dependen : Pengungkapan informasi sosial

- Hanya variabel prosentase kepemilikan manajemen (MAN) dan tipe industri (IND) yang berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sosial

3 Rosmasita (2007)

Variabel Independen : kepemilikan manajemen, tingkat leverage, ukuran perusahaan (Size), profitabilitas.

Variabel Dependen : Pengungkapan informasi lingkungan dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur yang bersangkutan.

- kepemilikan manajemen, leverage, ukuran perusahaan (Size), dan profitabilitas secara bersama-sama memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengungkapan sosial dalam laporan tahunan perusahaan Manufaktur.

- leverage, ukuran perusahaan (Size), profitabilitas secara statistik tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan manufaktur . 4 Mirfazli dan

Nurdiono (2007)

Variabel Independen : - Pengungkapan sosial yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang terkategori dalam industri yang dalam kelompok Industri Dasar dan Kimia

- Pengungkapan sosial yang

Pengujian hipotesis membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang cukup signifikan dalam penyajian jumlah pengungkapan sosial seluruh tema antara perusahaan dalam kelompok aneka industri

hihg-profile dengan perusahaan dalam


(35)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang terkategori dalam industri yang dalam kelompok Aneka Industri

industri low-profile.

5 Sitepu (2008)

Variabel Independen : ukuran dewan komisaris,

financial leverage, ukuran

perusahaan, profitabilitas

- Penelitian ini memberikan hasil bahwa ukuran dewan komisaris, tingkat leverage, ukuran perusahaan dan profitabilitas secara bersama-sama atau simultan memiliki kemampuan mempengaruhi jumlah informasi sosial yang diungkapkan dalamlaporan tahunan

Dalam penelitian ini, peneliti berpedoman pada peneliti terdahulu. Fr. Reni Retno Anggraini dalam penelitiannya menyatakan bahwa hanya variabel prosentase kepemilikan manajemen dan tipe industri yang berpengaruh signifikan terhadap kebijakan perusahaan dalam mengungkapkan informasi sosial dengan arah sesuai dengan yang diprediksi. Semakin besar kepemilikan manajer di dalam perusahaan, manajer perusahaan akan semakin banyak mengungkapkan informasi sosial. Hal ini mendukung teori keagenan, yaitu semakin banyak kepemilikan manajemen di dalam perusahaan, manajemen akan semakin banyak melakukan kegiatan produktif yang dapat meningkatkan image perusahaan.

Tipe industri juga berpengaruh terhadap kebijakan perusahaan dalam mengungkapkan informasi sosial. Hal ini berarti bahwa industri yang high-profile yaitu industri yang memiliki visibilitas konsumen, risiko politis yang tinggi, atau menghadapi persaingan yang tinggi cenderung mengungkapkan informasi sosial yang lebih banyak dibandingkan industri yang low-profile.

Perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam industri yang high-profile lebih banyak diawasi oleh pemerintah dibandingkan perusahaan yang termasuk dalam industri low-profile. Penelitian ini tidak berhasil membuktikan pengaruh


(36)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

ukuran perusahaan, leverage dan profitabilitas terhadap pengungkapan informasi sosial oleh perusahaan.

Hardhina Rosmasita (2007) dalam penelitiannya menunjukkan kepemilikan manajemen, leverage, ukuran perusahaan (Size), dan profitabilitas secara bersama-sama memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengungkapan sosial dalam laporan tahunan perusahaan Manufaktur. Penelitian Rosmasita juga menunjukkan bahwa leverage, ukuran perusahaan (Size), profitabilitas secara statistik tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan manufaktur, namun kepemilikan manajemen menunjukkan bahwa secara statistis mempengaruhi pengungkapan pertanggungjawaban sosial dalam laporan tahunan perusahaan Manufaktur .

Amalia (2005), menyatakan dalam penelitiannya bahwa Dari hasil regresi diketahui bahwa kedua persamaan regresi (model yang menggunakan indeks pengungkapan dengan pembobotan maupun model yang menggunakan indeks pengungkapan tanpa pembobotan) memberikan hasil yang sama, yaitu hanya ukuran perusahaan dan struktur kepemilikan yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap luas pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan. Mirfazli dan Nurdiono (2007), mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan yang cukup signifikan dalam penyajian jumlah pengungkapan sosial seluruh tema antara perusahaan dalam kelompok aneka industri hihg-profile dengan perusahaan dalam kelompok aneka industri low-profile. Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya dampak sosial yang muncul pada sebagian perusahaan dalam dua kelompok di atas yang termasuk dalam type high-profile yang mendorong mereka untuk


(37)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

melakukan dan mengungkapkan pertanggungjawaban sosial perusahaan. Sitepu (2008) menemukan hasil bahwa ukuran dewan komisaris, tingkat leverage, ukuran perusahaan dan profitabilitas secara bersama-sama atau simultan memiliki kemampuan mempengaruhi jumlah informasi sosial yang diungkapkan dalam laporan tahunan. Sitepu juga menemukan bahwa tingkat leverage dan ukuran perusahaan secara statistik tidak berpengaruh terhadap jumlah pengungkapan sosial dalam laporan tahunan.

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis

Teori stakeholder menyatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi kepentingannya sendiri, tapi juga harus memberikan manfaat bagi stakeholdernya (pemegang saham , kreditor, supplier, konsumen, pemerintah, masyarakat, analis, dan pihak lain). Gray,Kouhy dan Adams (1994, p.53) dalam Chairiri (2008) menyatakan:

kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada stakeholder, dan dukungan tersebut harus dicari, sehingga aktivitas perusahaan adalah untukmencari dukungan tersebut. Makin powerfull stakeholder, makin besar usahan perusahaan untuk beradaptasi .Pengungkapan sosial dianggap sebagai media komunikasi antara perusahaan dengan stakeholdernya.

Publik sebagai salah satu stakeholder juga wajib mengetahui tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh suatun perusahaan. Sebagai salah satu stakeholder, peran publik sebagai pemegang saham bisa menjadi salah satu dorongan perusahaan untuk melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan. Semakin besar kepemilikan saham oleh publik dalam


(38)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

suatu perusahaan, maka semakin besar pula tanggung jawab perusahaan untuk mengungkapkan tanggung jawab sosialnya.

Teori keagenan memprediksi bahwa bahwa perusahaan dengan rasio

leverage yang lebih tinggi akan mengungkapkan lebih banyak informasi, karena

biaya keagenan perusahaan dengan struktur modal seperti itu lebih tinggi. Semakin tinggi tingkat leverage ( rasio hutang /ekuitas) semakin besar kemungkinan akan melanggar perjanjian kredit sehingga perusahaan akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi. Oleh karena itu perusahaan dengan leverage yang tinggi memiliki kewajiban untuk melakukan ungkapan yang lebih luas daripada perusahaan dengan rasio leverage yang rendah. Pendapat lain mengatakan bahwa semakin tinggi leverage, kemungkinan besar perusahaan akan mengalami pelanggaran terhadap kontrak utang, maka manajer akan berusaha melaporkan laba sekarang lebih tinggi dibandingkan laba masa depan.

Donovan dan Gibson (2000) menyatakan bahwa berdasarkan teori legitimasi, salah satu argumen dalam hubungan antara profitabilitas dan tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial adalah bahwa ketika perusahaan memiliki tingkat laba yang tinggi, perusahaan (manajemen) menganggap tidak perlu melaporkan hal-hal yang dapat mengganggu informasi tentang sukses keuangan perusahaan. Sebaliknya, pada saat tingkat profitabilitas rendah, mereka berharap para pengguna laporan akan membaca ”good news” kinerja perusahaan, misalnya dalam lingkup sosial. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa profitabilitas mempunyai hubungan yang negatif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.


(39)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

Teori agensi menyatakan bahwa semakin besar suatu perusahaan, maka biaya keagenan yang muncul juga semakin besar. Untuk mengurangi biaya keagenan tersebut, perusahaan akan cenderung mengungkapkan informasi yang lebih luas. Umur perusahaan diperkirakan memiliki hubungan positif dengan kualitas ungkapan sukarela. Alasan yang mendasarinya adalah bahwa perusahaan yang berumur lebih tua memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam publikasi laporan keuangan. Perusahaan yang memiliki pengalaman lebih banyak akan lebih mengetahui kebutuhan konstituennya akan informasi tentang perusahaan.

Berikut adalah kerangka konseptual mengenai pengaruh struktur kepemilikan, financial leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan, terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan dan lembaga keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan teori, dan hasil penelitian terdahulu maka dari kerangka konseptual dapat dibentuk suatu hipotesis, dimana struktur kepemilikan,

financial leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan,


(40)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

.

B. Hipotesis Penelitian

Struktur kepemilikan, financial leverage, profitabilitas, ukuran

perusahaan, dan umur perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan dan lembaga keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, baik secara simultan, maupun parsial.

Financial Levarage

Profitabilitas Pengungkapan

Sosial Struktur

Kepemilikan

Ukuran Perusahaan

Umur Perusahaan


(41)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010. BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara suatu variabel denga variabel lainnya (Umar, 2003: 30). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisiss hubungan antara lima variabel independen,terhadap satu variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini, di dalam hipotesis memiliki pengaruh yang kuat terhadap variabel dependennya.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi menurut Sugiyono (2004 : 72), merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari subyek atau obyek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan perbankan dan lembaga keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2006-2008, seperti yang tercantum dalam Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2008. Dalam ICMD tersebut diketahui bahwa jumlah perusahaan perbankan dan lembaga keuangan yang go public di BEI adalah sebanyak 73 perusahaan yang terdiri dari empat bidang usaha. Bidang usaha tersebut antara lain perbankan, perusahaan asuransi, perusahaan sekuritas, dan agen kartu plastik


(42)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut ( Sugiyono, 2004: 73). Teknik sampling (teknik pengambilan sample) adalah suatu teknik dengan mana setiap unsur (anggota) dari populasi diberikan peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sample (Sugiyono, 2006: 72). Teknik sampling yang digunakan peneliti adalah dengan metode

purposive sampling, yaitu mengambil sampel yang telah ditentukan sebelumnya

berdasarkan maksud dan tujuan penelitian. Beberapa pertimbangan atau kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah :

a. perusahaan- perusahaan tersebut terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008,

b. perusahaan tersebut telah mengeluarkan laporan tahunan secara lengkap untuk tahun 2008,

c. dalam laporan tersebut, tercantum laporan pengungkapan tanggung jawab sosial.

Hasil seleksi dengan menggunakan purposive sampling mendapatkan 40 sampel penelitian dan disajikan dalam tabel sebagai berikut :


(43)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

Tabel 3.1

Daftar Sampel Emiten

No Perusahaan Emiten Kriteria Sampel

1 2 3

1 Bank Agro √ √ √ Sampel 1

2 Bank Artha Graha √ √ √ Sampel 2

3 Bank Bukopin √ √ √ Sampel 3

4 Bank Bumi Artha √ √ √ Sampel 4

5 Bank Bumiputera Indonesia Tbk

√ √ √ Sampel 4

6 Bank Central Asia Tbk √ √ √ Sampel 6

7 Bank Century Tbk √ √ √ Sampel 7

8 Bank Danamon Tbk √ √ √ Sampel 8

9 Bank Eksekutif Internasional Tbk

√ √ √ Sampel 9

10 Bank Internasional Indonesia Tbk

√ √ √ Sampel 10

11 Bank Kesawan Tbk √ √ √ Sampel 11

12 Bank CIMB Niaga Tbk √ √ √ Sampel 12

13 Bank Ekonomi Rahardja Tbk

√ √ √ Sampel 13

14 Bank Mandiri Tbk √ √ √ Sampel 14

15 Bank Mayapada Internasional Tbk

√ √ √ Sampel 15

16 Bank NISP Tbk √ √ √ Sampel 16

17 Bank Nusantara Parahyangan Tbk

√ √ √ Sampel 17

18 Bank Panin Tbk √ √ Sampel 18

19 Bank Swadesi Tbk √ √ √ Sampel 19

20 Bank Victoria Tbk √ √ √ Sampel 20

21 Bank Permata Tbk √ √ √ Sampel 21

22 Bank Wisnu Kentjana Tbk √ √ √ Sampel 22

23 Bank Rakyat Indonesia Tbk

√ √ √ Sampel 23

24 Bank Mega Tbk √ √ √ Sampel 24

25 Adira Finance Tbk √ √ √ Sampel 25

26 Central Omega Tbk √ √ √ Sampel 26

27 Clipan Finance Tbk √ √ √ Sampel 27

28 Danasupra Era Facific Tbk √ √ √ Sampel 28

29 Indocitra Finance Tbk √ √ √ Sampel 29

30 Trust Finance Tbk √ √ √ Sampel 30


(44)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

32 Bhakti Investama Tbk √ √ √ Sampel 32

33 Panin Sekuritas Tbk √ √ √ Sampel 33

34 Panca Global Securities Tbk

√ √ √ Sampel 34

35 Lippo Sekuritas Tbk

√ √ √ Sampel 35

36

Asia Kapitalindo Securities Tbk

√ √ √ Sampel 36

37 Asuransi Ramayana Tbk √ √ √ Sampel 37

38

Asuransi Bina Dana Arta Tbk

√ √ √ Sampel 38

39 Asuransi Dayin Mitra Tbk √ √ √ Sampel 39 40

Asuransi Multi Arta Guna Tbk

√ √ √ Sampel 40

C. Variabel Penelitian 1. Klasifikasi Variabel

Variabel dalam penelitian ini terbagi dalam dua bagian, yaitu :

a. variabel independen (bebas), merupakan variabel yang digunakan dalam variabel lain (Umar, 2003:50). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur kepemilikan, financial leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan basis perusahaan. Variabel independen disimbolkan dengan ”Saham” (Struktur kepemilikan), ”Lev” (financial Leverage), ”Profit” (profitabilitas), ”Log” (size), dan ”Umur” (umur perusahaan),

b. variabel dependen (terikat), merupakan variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah indeks pengungkapan tanggung jawab sosial. Variabel dependen disimbolkan dengan ”Y”.


(45)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010. 2. Definisi Operasional Variabel

a. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pengungkapan tanggung jawab sosial. Pengungkapan tanggung jawab sosial merupakan data yang diungkap oleh perusahaan berkaitan dengan aktivitas sosialnya yang meliputi tema masyarakat, konsumen dan tenaga kerja. Pengukuran variabel ini dengan mengukur pengungkapan sosial laporan tahunan yang dilakukan dengan pengamatan mengenai ada tidaknya suatu item informasi yang ditentukan dalam laporan tahunan, apabila item informasi tidak ada dalam laporan keuangan maka diberi skor 0, dan jika item informasi yang ditentukan ada dalam laporan tahunan maka diberi skor 1. Metode ini sering dinamakan Checklist data. Item informasi pengungkapan sosial dalam penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini mengacu pada instrumen yang digunakan oleh Utomo (2000) yang mengelompokkan informasi CSR ke dalam kategori: masyarakat, konsumen dan tenaga kerja. Pemilihan pengukuran dengan item yang dirumuskan oleh Utomo ini adalah karena item-item pengungkapan sosial di dalamnya sangat cocok dijadikan pengukur variabel dependen untuk industri perbankan dan keuangan.

Pendekatan untuk menghitung jumlah pengungkapan sosial dalam laporan tahunan ini pada dasarnya menggunakan pendekatan dikotomi yaitu setiap item CSR dalam instrumen penelitian diberi nilai 1 jika diungkapkan, dan nilai 0 jika tidak diungkapkan [Haniffa et al, (2005) dalam Yosefa (2007)]. Kemudian, skor yang didapat dari setiap item dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan. Setelah itu dilakukan perhitungan untuk mendapatkan


(46)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

indeks pengungkapan tanggungjawab sosial dari setiap sampel. Rumus perhitungan Indeks Pengungkapan Tanggung jawab Sosial (Corporate Social

Responsibility Index) adalah sebagai berikut:

CSRI j =

n j Xij

Keterangan:

CSRIj : Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan j nj : jumlah item untuk perusahaan j, nj ≤ 78

Xij : dummy variable: 1 = jika item i diungkapkan; 0 = jika item i tidak diungkapkan, dengan demikian, 0 ≤ CSRIj ≤ 1,

b. Variabel Independen

1) Kepemilikan Saham

Kepemilikan manajerial dilihat dari persentase jumlah saham yang dimiliki publik di dalam perusahaan tersebut. Persentase jumlah saham ini dilihat dalam Annual Report.

2) Financial Leverage

Dalam penelitian ini, Leverage operasi perusahaan, diukur dengan rasio hutang atau ekuitas. Rumus untuk menghitung Leverage adalah :

Leverage =

Total Aktiva Total Kewajiban


(47)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

3) Profitabilitas

Profitabilitas diartikan sebagai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atau profit dalam upaya meningkatkan nilai pemegang saham. Terdapat beberapa ukuran untuk menentukan profitabilitas perusahaan, yaitu :

return of equity, return on assets, earning per share, net profit dan operating ratio.

Variabel profitabilitas dalm penelitian ini menggunakan Return On Asset (ROA). ROA adalah perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan aktiva untuk mengukur tingkat pengembalian investasi total . Rasio ini merupakan rasio yang terpenting untuk mengetahui profitabilitas suatu perusahaan. Return on asset merupakan ukuran efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Adapun pengukurannya dengan menggunakan rumus :

Laba bersih setelah pajak

ROA = --- Total aktiva

4) Size

Pada penelitian ini, pengukuran variabel size yang dilakukan peneliti, mengacu pada peneliti terdahulu, yakni Amalia (2005) .Proxy yang digunakan dalam variabel ini adalah total aktiva perusahaan. Total aktiva tersebut adalah dalam milyaran rupiah, hingga perlu disederhanakan untuk mendapatkan data


(48)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

yang lebih mudah untuk dihitung. Total aktiva akan ditransformasi dalam bentuk logaritma natural.

Size = Log Natural (Total Aktiva)

5) Umur Perusahaan

Dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan metode pengukuran basis perusahaan seperti yang dilakukan peneliti terdahulu, yakni Amalia (2005). Variabel umur perusahaan diukur berdasarkan selisih antara tahun 2008 dengan tahun first issue di Bursa Efek Jakarta. Rumus:

Umur Perusahaan = 2008 – (tahun first issue di BEJ)

Operasionalisasi Variabel

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Pengukuran Skala

Data Sumber Data Pengungkapan tanggungjawab Sosial Variebel Dependen Data yang diungkap oleh perusahaan berkaitan dengan aktivitas sosialnya

Jumlah item yang diungkapkan perusahaan/Jumlah item yang

diharapkan

Indeks Annual Report Struktur Variabel Independen Kepemilikan jumlah saham beredar yang dimiliki oleh publik

Persentase saham Rasio Annual Report

Financial Leverage

Kemampuan perusahaan

Total kewajiban / Total aktiva

Rasio Annual Report


(49)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

dalam

menyelesaikan kewajibannya Profitabilitas Kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan laba atau profit dalam upaya

meningkatkan nilai pemegang saham

Laba bersih setelah pajak / total aktiva

Rasio Annual Report

Size Ukuran

perusahaan

LN(Total aktiva) Rasio Annual Report Umur Perusahaan lama perusahaan setalah menerbitkan saham perdana di BEI

2008- (tahun first

issue di BEJ/BEI)

Rasio Annual Report

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan- perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (Indonesia) yang diakses melalui www.idx.go.id.

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian

Tahapan Penelitian

Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Penyelesaian Proposal Pencarian data awal Pengajuan proposal Penyerahan proposal kepada dosen pembimbing


(50)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

Bimbingan dan perbaikan proposal

Seminar proposal

Pengumpulan dan pengolahan data

Analisis data

Bimbingan dan penyelesaian skripsi

E. Prosedur Pengambilan Data

Data yang digunakan peneliti data penelitian ini adalah data sekunder,yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi dan tidak memerlukan pengolahan lebih lanjut seperti laporan keuangan tahunan. Data diperoleh dari media internet melalui situs www.idx.go.id berupa bentuk laporan keuangan yang dipublikasikan dan melalui Indonesian Capital Market Directory (ICMD), untuk melihat laporan keuangan dan data-data yang terkait dengan perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Data diperoleh dengan cara mendapatkannya dari pihak luar perusahaan, yang disebut data eksternal (Umar, 2001 : 70). Pengumpulan data dari pihak luar ini meliputi studi pustaka, yaitu melakukan pengumpulan data dari buku, jurnal, maupun literatur dan pihak penelitian terdahulu.


(51)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010. F. Metode dan Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

analisis statistik dengan menggunakan SPSS 16. Semua data yang diperoleh untuk variabel independen dan dependen akan dihitung melalui alat uji statistik SPSS 16 tersebut. Metode analisis menggunakan SPSS dipilih untuk menemukan hasil yang lebih akurat.

1. Statistik Deskriptif

Statistik ini digunakan untuk menganalisis data dengan cara menggunakan data yang sudah terkumpul namun bukan untuk membuat kesimpulan bersifat generalisasi (Sugiyono, 2004 : 142). Dalam statistik deskriptif ini hanya akan dilihat nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum dan minimum dari variabel.

2. Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsi-asumsi klasik seperti normalitas data, autokorelasi, heteroskedastisitas, dan asumsi klasik lainnya agar pengujian tidak bersifat bias dan efisien.

a. Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas ditujukan untuk mendapatkan kepastian terpenuhinya syarat normalitas yang akan menjamin dapat dipertanggungjawabkannya langkah- langkah analisis statistik sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan Untuk mendekteksi data


(52)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

berdistribusi normal,digunakan uji statistik Kolmogrov-Smirnov (K-S), yang dijelaskan olej Ghozali (2005 : 115). Bila nilai signifikan < 0,05 berarti data tidak normal. Sebaliknya bila nilai signifikan > 0,05 berarti distribusi normal.

b. Uji Multikoleniaritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemuka n adanya korelasi antar variabel bebas atau independen (Ghozali, 2005). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variable independen.Untuk mendeteksi ada tidaknya multikoleniaritas di dalam model regresi, menurut Ghozali (2005: 91) dapat dilihat dari :

1) nilai tolerance dan lawannya, 2) variance inflation factor.

Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabelitas variabel independen yang terpilih dan tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikoleniaritas adalah Tolerance < 0,10 atau sama dengan VIF > 10.

c. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi diuji dengan


(53)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

menggunakan uji Durbin-Watson (DW test ). Panduan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi sebagai berikut :

i. jika DW > DU berarti tidak ada autokorelasi ii. jika DW < DL berarti terjadi auto korelasi

iii. jika DL < DW < DU berarti tidak dapat mengambil keputusan apakah autokorelasi terjadi atau tidak.

d. Uji Heterokedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi telah terjadi ketidaksamaan varians dari residual atas suatu pengamatan lainnya adalah penting. Jika residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda, disebut heterokedastisitas. Untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas, dapat dilihat dari grafik plot antara lain prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID (Ghazali , 2005 : 105)

3. Pegujian Hipotesis

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan terlebih dahulu menguji variabel- variabel dari karakteristik perusahaan. Hal ini dilakukan untuk mencari tingkat signifikansi yang paling tinggi di antara variabel- variabel tersebut. Variabel struktur kepemilikan, financial leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan dan umur perusahaan dengan tingkat signifikansi yang paling tinggi akan diregresi dengan indeks pengungkapan tanggung jawab sosial


(1)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

Lampiran xiv (lanjutan)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .437a .191 .072 .1804

a. Predictors: (Constant), Umur, Profit, Saham, Size, Lev


(2)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

Lampiran xv

Tabel

Durbin-Watson

k’ = 2 k' = 3 k' = 4 k’ = 5 k' = 6

n dL dU dL dU dL dU dL dU dL dU

15 0.95 1.54 0.82 1.75 0.69 1.97 0.56 2.21 0.45 2.47 16 0.98 1.54 0.86 1.73 0.74 1.93 0.62 2.15 0.5 2.4 17 1.02 1.54 0.9 1.71 0.78 1.9 0.67 2.1 0.55 2.32 18 1.05 1.53 0.93 1.69 0.82 1.87 0.71 2.06 0.6 2.26 19 1.08 1.53 0.97 1.68 0.86 1.85 0.75 2.02 0.65 2.21 20 1.1 1.54 1 1.68 0.9 1.83 0.79 1.99 0.69 2.16 21 1.13 1.54 1.03 1.67 0.93 1.81 0.83 1.96 0.73 2.12 22 1.15 1.54 1.05 1.66 0.96 1.8 0.86 1.94 0.77 2.09 23 1.17 1.54 1.08 1.66 0.99 1.79 0.9 1.92 0.8 2.06 24 1.19 1.55 1.1 1.66 1.01 1.78 0.93 1.9 0.84 2.03 25 1.21 1.55 1.12 1.66 1.04 1.77 0.95 1.89 0.87 2.01 26 1.22 1.55 1.14 1.65 1.06 1.76 0.98 1.88 0.9 1.99 27 1.24 1.56 1.16 1.65 1.08 1.76 1.01 1.86 0.92 1.97 28 1.26 1.56 1.18 1.65 1.1 1.75 1.03 1.85 0.95 1.96 29 1.27 1.56 1.2 1.65 1.12 1.74 1.05 1.84 0.97 1.94 30 1.28 1.57 1.21 1.65 1.14 1.74 1.07 1.83 1 1.93 31 1.3 1.57 1.23 1.65 1.16 1.74 1.09 1.83 1.02 1.92 32 1.31 1.57 1.24 1.65 1.18 1.73 1.11 1.82 1.04 1.91 33 1.32 1.58 1.26 1.65 1.19 1.73 1.13 1.81 1.06 1.9 34 1.33 1.58 1.27 1.65 1.21 1.73 1.15 1.81 1.08 1.89 35 1.34 1.58 1.28 1.65 1.22 1.73 1.16 1.8 1.1 1.88 36 1.35 1.59 1.29 1.65 1.24 1.73 1.18 1.8 1.11 1.88 37 1.36 1.59 1.31 1.66 1.25 1.72 1.19 1.8 1.13 1.87 38 1.37 1.59 1.32 1.66 1.26 1.72 1.21 1.79 1.15 1.86 39 1.38 1.6 1.33 1.66 1.27 1.72 1.22 1.79 1.16 1.86 40 1.39 1.6 1.34 1.66 1.29 1.72 1.23 1.79 1.17 1.85 45 1.43 1.62 1.38 1.67 1.34 1.72 1.29 1.78 1.24 1.84 50 1.46 1.63 1.42 1.67 1.38 1.72 1.34 1.77 1.29 1.82 55 1.49 1.64 1.45 1.68 1.41 1.72 1.38 1.77 1.33 1.81 60 1.51 1.65 1.48 1.69 1.44 1.73 1.41 1.77 1.37 1.81 65 1.54 1.66 1.5 1.7 1.47 1.73 1.44 1.77 1.4 1.8 70 1.55 1.67 1.52 1.7 1.49 1.74 1.46 1.77 1.43 1.8 75 1.57 1.68 1.54 1.71 1.51 1.74 1.49 1.77 1.46 1.8 80 1.59 1.69 1.56 1.72 1.53 1.74 1.51 1.77 1.48 1.8 85 1.6 1.7 1.57 1.72 1.55 1.75 1.52 1.77 1.5 1.8 90 1.61 1.7 1.59 1.73 1.57 1.75 1.54 1.78 1.52 1.8 95 1.62 1.71 1.6 1.73 1.58 1.75 1.56 1.78 1.54 1.8


(3)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

100 1.63 1.72 1.61 1.74 1.59 1.76 1.57 1.78 1.55 1.8 150 1.71 1.76 1.69 1.77 1.68 1.79 1.66 1.8 1.65 1.82 200 1.75 1.79 1.73 1.8 1.73 1.81 1.72 1.82 1.71 1.83


(4)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

Tabel t

nu

alph

a 0.01 0.02 0.05 0.1 0.2 0.3

1 1 63.657 31.821 12.706 6.314 3.078 1.963

2 2 9.925 6.965 4.303 2.92 1.886 1.386

3 3 5.841 4.541 3.182 2.353 1.638 1.25

4 4 4.604 3.747 2.776 2.132 1.533 1.19

5 5 4.032 3.365 2.571 2.015 1.476 1.156

6 6 3.707 3.143 2.447 1.943 1.44 1.134

7 7 3.499 2.998 2.365 1.895 1.415 1.119

8 8 3.355 2.896 2.306 1.86 1.397 1.108

9 9 3.25 2.821 2.262 1.833 1.383 1.1

10 10 3.169 2.764 2.228 1.812 1.372 1.093 11 11 3.106 2.718 2.201 1.796 1.363 1.088 12 12 3.055 2.681 2.179 1.782 1.356 1.083

13 13 3.012 2.65 2.16 1.771 1.35 1.079

14 14 2.977 2.624 2.145 1.761 1.345 1.076 15 15 2.947 2.602 2.131 1.753 1.341 1.074

16 16 2.921 2.583 2.12 1.746 1.337 1.071

17 17 2.898 2.567 2.11 1.74 1.333 1.069

18 18 2.878 2.552 2.101 1.734 1.33 1.067

19 19 2.861 2.539 2.093 1.729 1.328 1.066 20 20 2.845 2.528 2.086 1.725 1.325 1.064

21 21 2.831 2.518 2.08 1.721 1.323 1.063

22 22 2.819 2.508 2.074 1.717 1.321 1.061

23 23 2.807 2.5 2.069 1.714 1.319 1.06

24 24 2.797 2.492 2.064 1.711 1.318 1.059

25 25 2.787 2.485 2.06 1.708 1.316 1.058

26 26 2.779 2.479 2.056 1.706 1.315 1.058 27 27 2.771 2.473 2.052 1.703 1.314 1.057 28 28 2.763 2.467 2.048 1.701 1.313 1.056 29 29 2.756 2.462 2.045 1.699 1.311 1.055

30 30 2.75 2.457 2.042 1.697 1.31 1.055

40 31 2.704 2.423 2.021 1.684 1.303 1.05

80 32 2.66 2.39 2 1.671 1.296 1.046

120 33 2.617 2.358 1.98 1.658 1.289 1.041

1000 34 2.576 2.326 1.96 1.645 1.282 1.036

si nu>120(infini)


(5)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

Tabel F dengan signifikansi 5%

df1 1 2 3 4 5 6

df2

1 161.448 199.500 215.707 224.583 230.162 233.986 2 18.513 19.000 19.164 19.247 19.296 19.330 3 10.128 9.552 9.277 9.117 9.013 8.941 4 7.709 6.944 6.591 6.388 6.256 6.163 5 6.608 5.786 5.409 5.192 5.050 4.950 6 5.987 5.143 4.757 4.534 4.387 4.284 7 5.591 4.737 4.347 4.120 3.972 3.866 8 5.318 4.459 4.066 3.838 3.687 3.581 9 5.117 4.256 3.863 3.633 3.482 3.374 10 4.965 4.103 3.708 3.478 3.326 3.217 11 4.844 3.982 3.587 3.357 3.204 3.095 12 4.747 3.885 3.490 3.259 3.106 2.996 13 4.667 3.806 3.411 3.179 3.025 2.915 14 4.600 3.739 3.344 3.112 2.958 2.848 15 4.543 3.682 3.287 3.056 2.901 2.790 16 4.494 3.634 3.239 3.007 2.852 2.741 17 4.451 3.592 3.197 2.965 2.810 2.699 18 4.414 3.555 3.160 2.928 2.773 2.661 19 4.381 3.522 3.127 2.895 2.740 2.628 20 4.351 3.493 3.098 2.866 2.711 2.599 21 4.325 3.467 3.072 2.840 2.685 2.573 22 4.301 3.443 3.049 2.817 2.661 2.549 23 4.279 3.422 3.028 2.796 2.640 2.528 24 4.260 3.403 3.009 2.776 2.621 2.508 25 4.242 3.385 2.991 2.759 2.603 2.490 26 4.225 3.369 2.975 2.743 2.587 2.474 27 4.210 3.354 2.960 2.728 2.572 2.459 28 4.196 3.340 2.947 2.714 2.558 2.445 29 4.183 3.328 2.934 2.701 2.545 2.432 30 4.171 3.316 2.922 2.690 2.534 2.421 31 4.160 3.305 2.911 2.679 2.523 2.409 32 4.149 3.295 2.901 2.668 2.512 2.399 33 4.139 3.285 2.892 2.659 2.503 2.389 34 4.130 3.276 2.883 2.650 2.494 2.380 35 4.121 3.267 2.874 2.641 2.485 2.372 36 4.113 3.259 2.866 2.634 2.477 2.364 37 4.105 3.252 2.859 2.626 2.470 2.356 38 4.098 3.245 2.852 2.619 2.463 2.349 39 4.091 3.238 2.845 2.612 2.456 2.342 40 4.085 3.232 2.839 2.606 2.449 2.336 41 4.079 3.226 2.833 2.600 2.443 2.330 42 4.073 3.220 2.827 2.594 2.438 2.324 43 4.067 3.214 2.822 2.589 2.432 2.318 44 4.062 3.209 2.816 2.584 2.427 2.313


(6)

Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social

Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.

45 4.057 3.204 2.812 2.579 2.422 2.308 46 4.052 3.200 2.807 2.574 2.417 2.304 47 4.047 3.195 2.802 2.570 2.413 2.299 48 4.043 3.191 2.798 2.565 2.409 2.295 49 4.038 3.187 2.794 2.561 2.404 2.290 50 4.034 3.183 2.790 2.557 2.400 2.286 51 4.030 3.179 2.786 2.553 2.397 2.283 52 4.027 3.175 2.783 2.550 2.393 2.279 53 4.023 3.172 2.779 2.546 2.389 2.275 54 4.020 3.168 2.776 2.543 2.386 2.272 55 4.016 3.165 2.773 2.540 2.383 2.269 56 4.013 3.162 2.769 2.537 2.380 2.266 57 4.010 3.159 2.766 2.534 2.377 2.263 58 4.007 3.156 2.764 2.531 2.374 2.260 59 4.004 3.153 2.761 2.528 2.371 2.257 60 4.001 3.150 2.758 2.525 2.368 2.254 61 3.998 3.148 2.755 2.523 2.366 2.251 62 3.996 3.145 2.753 2.520 2.363 2.249 63 3.993 3.143 2.751 2.518 2.361 2.246 64 3.991 3.140 2.748 2.515 2.358 2.244 65 3.989 3.138 2.746 2.513 2.356 2.242 66 3.986 3.136 2.744 2.511 2.354 2.239 67 3.984 3.134 2.742 2.509 2.352 2.237 68 3.982 3.132 2.740 2.507 2.350 2.235 69 3.980 3.130 2.737 2.505 2.348 2.233 70 3.978 3.128 2.736 2.503 2.346 2.231 71 3.976 3.126 2.734 2.501 2.344 2.229 72 3.974 3.124 2.732 2.499 2.342 2.227 73 3.972 3.122 2.730 2.497 2.340 2.226 74 3.970 3.120 2.728 2.495 2.338 2.224 75 3.968 3.119 2.727 2.494 2.337 2.222 76 3.967 3.117 2.725 2.492 2.335 2.220 77 3.965 3.115 2.723 2.490 2.333 2.219 78 3.963 3.114 2.722 2.489 2.332 2.217 79 3.962 3.112 2.720 2.487 2.330 2.216


Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 38 122

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial (Social Information Disclosure) Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

1 36 97

PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DALAM LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN

0 2 73

PENGUNGKAPAN INFORMASI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL DAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN INFORMASI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL DALAM LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN

0 17 93

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN SOSIAL (SOCIAL DISCLOSURE) DALAM LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 22

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DALAM LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Dalam Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan Manufaktur Yang Go Publik Di

0 1 15

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN SOSIAL (SOCIAL DISCLOSURE) DALAM LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 6

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial (Social Information Disclosure) Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

0 0 12

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial (Social Information Disclosure) Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

0 0 2

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN

0 0 85