II.1.4 Badan Lingkungan Hidup BLH
Dasar Hukum keberadaan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah yang disingkat menjadi BLH Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Perangkat
Daerah Lembaga Teknis Daerah, adalah Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektorat dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Tengah Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008
Nomor 7 Seri D Nomor 3. Sebelum adanya Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah, instansi
pengelola lingkungan hidup di Jawa Tengah dikenal dengan nama Badan Pengelolaan dan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah
yang disingkat menjadi BAPPEDAL Provinsi Jawa Tengah, dengan dasar hukum pembentukannya berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8
Tahun 2001 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi Badan Informasi, Badan Pengelolaan dan Pengendalian
Dampak Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2001 Nomor 4 Seri D Nomor 4.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 84 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah, diketahui bahwa Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas, Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis bidang lingkungan hidup ; b. Penyelenggaraan Urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
lingkungan hidup ; c. Pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas di bidang pengembangan
kapasitas dan pengamanan lingkungan hidup, pengkajian dampak dan pengembangan teknologi lingkungan hidup, pengendalian pencemaran,
kerusakan dan konservasi lingkungan hidup, dan pengendalian kerusakan dan konservasi lingkungan hidup Provinsi dan Kabupaten
Kota ; d. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang lingkungan hidup ;
e. Pelaksanaan kesekretariatan badan ; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Gubernur sesuai dengan tugas dan
fungsinya. II.2. Akuntansi Lingkungan
Menurut Badan Perlingdungan Lingkungan Amerika Serikat atau United States Environment Agency
US EPA Akuntansi lingkungan adalah “suatu fungsi penting tentang akuntansi lingkungan adalah untuk menggambarkan biaya-biaya
lingkungan supaya diperhatikan oleh para stakeholders perusahaan mampu mendorong dalam mengidentifikasi cara-cara mengurangi atau menghindari
biaya-biaya ketrika pada waaktu yang bersamaan sedang memperbaiki kualitas lingkungan”. Akuntansi lingkungan juga merupakan bidang yang terus
berkembang dalam mengidentifikasi pengukuran-pengukuran dan mengomunikasikan biaya-biaya actual perusahaan atau dampak potensial
lingkungannya. Fungsi dan peran akuntansi lingkungan : a.
Fungsi internal : untuk mengatur biaya konservasi lingkungan dan menganalisis biaya dari kegiatan-kegiatan konservasi lingkungan yang
efektif dan efisiensi serta sesuai dengan pengmabilan keputusan. Dari fungsi ini diharapkan akuntansi lingkungan sebagai alat manajemen bisnis
yang dapat digunkan oleh menajer ketika berhubungan dengan unit-unit bisnis.
b. Fungsi eksternal : berkaitan dengan aspek pelaporan keuangan. Pada
fungsi ini factor penting yang perlu diperhatikan adalah pengungkapan hasil dari kegiatan konservasi lingkungan dalam bentuk data akuntansi.
II.2.1. Akuntansi Manajemen Lingkungan