Dimensi Kualitas Jasa KUALITAS LAYANAN 1.Konsep Kualitas Pelayanan

17 1 Gap antara harapan pelanggan dan persepsi manajemen knowledge gap. Gap ini berarti pihak manajemen mempersepsikan ekspektasi pelanggan terhadap kualitas jasa yang tidak akurat. 2 Gap antara persepsi manajemen terhadap harapan konsumen dan spesifikasi kualitas jasa standart gap. Gap ini berarti spesifikasi kualitas jasa tidak konsisten dengan persepsi manajemen terhadap ekspektasi kualitas. 3 Gap antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa delivery gap. Gap ini berarti spesifikasi kualitas tidak terpenuhi oleh kinerja dalam proses produksi dan penyampaian jasa. 4 Gap antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal communications gap. Gap ini berarti bahwa janji-janji yang disampaikan melalui aktivitas komunikasi pemasaran tidak konsisten dengan jasa yang disampaikan kepada para pelanggan. 5 Gap antara jasa yang dipersepsikan dan jasa yang diharapkan service gap. Gap ini berarti bahwa jasa yang dipersepsikan tidak konsisten dengan jasa yang diharapkan.

2.2.2. Dimensi Kualitas Jasa

Berdasarkan Tjiptono dan Chandra dalam bukunya Service, Quality dan Satisfaction 2007, dijelaskan bahwa para pakar dan peneliti melakukan penelitian dan merumuskan beberapa dimensi kualitas jasa atau pelayanan, lima di antaranya dijelaskan dalam Tabel 2.2 18 Tabel 2.2. Dimensi-Dimensi Kualitas Jasa atau Pelayanan PENELITI DIMENSI KUALITAS OBYEK RISET Brady Cronin 2001 Kualitas interaksi, kualitas lingkungan fisik, kualitas hasil. Tempat penelitian Florida State University 1149 responden 4 industri jasa: makanan cepat saji pengembangan photografer, taman hiburan, dan dry cleaning Parasuraman, Zeithaml Berry 1988 Reliabilitas, daya tanggap, jaminan, empati, bukti fisik. Tempat penelitian di shoping mall di kota metropolitan yang besar di daerah Southwest 200 responden 5 kategori jasa yang berbeda : alat perbaikan dan pemeliharaan, perbankan retail, sambungan telepon jarak jauh, brokerpialang sekuritas, kartu kredit. Parasuraman, Zeithaml Berry 1985 Bukti fisik, reliabilitas, daya tanggap, kompetensi, kesopanan, kredibilitas, keamanan, akses, komunikasi, kemampuan memahami pelanggan. Tempat penelitian :metropolitan di area Southwest, west Coast, Midwest, dan di East 12 grup 4 kategori jasa: alat perbaikan dan pemeliharaan, perbankan retail, brokerpialang sekuritas, kartu kredit. Leblanc Nguyen 1988 Citra korporat, organisasi internal, dukungan fisik terhadap sistem penghasil jasa, interaksi antara staf dan pelanggan, tingkat kepuasan pelanggan. 1.224 responden Penelitian dilakukan terhadap kualitas layanan dalam pengaturan lembaga keuangan Gummensson 1991 Kualitas desain, kualitas produksi jasa, kualitas proses, kualitas hasil Tempat penelitian Service Research Centre, Sweden tiga wilayah akan digunakan: pemasaran jasa, jaringan interaksi teori pemasaran industri, dan manajemen kualitas total. Sumber: Tjiptono dan Chandra 2007 19 Dari lima dimensi kualitas jasa yang ditampilkan dalam tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa dimensi kualitas jasa terdiri dari dimensi yang menekankan hubungan antara karyawan dengan pelanggan, bukti fisik atau lingkungan fisik yang dimiliki perusahaan, serta kualitas hasil perusahaan yang mampu menciptakan kepuasan pelanggan. 2.2.3.Model Kualitas Pelayanan Gronross 1990 dalam Ariani 2009 mengembangkan model kualitas pelayanan berdasarkan tiga dimensi, yaitu kualitas fungsional yang mencakup proses pelayanan yang disampaikan, sedangkan kualitas teknikal yang mencakup hasil yang diterima pelanggan atau konsumen serta penilaian terhadap perusahaan jasa. Kualitas pelayanan memberikan kontribusi pada kekuatan hubungan baik antara individu, antar organisasi, maupun antar unit dalam organisasi. Hubungan pengembangan dan kinerja merupakan proses dinamis dengan berbagai dimensi hubungan yang dikelompokkan dalam kinerja, persepsi, dan sikap yang menunjukkan kepribadian Ariani, 2009:181. 2.2.4.Unsur-Unsur Pelayanan Dalam memasarkan produknya, produsen selalu berusaha untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan para pelanggan lama dan baru. Menurut Tjiptono 2004 pelayanan yang baik akan dapat menciptakan loyalitas pelanggan yang semakin melekat erat dan pelanggan tidak berpaling pada perusahaan lain. Oleh karena itu penjualan atau produsen perlu menguasai unsur-unsur berikut : 20 a Kecepatan Kecepatan adalah waktu yang digunakan dalam melayani konsumen atau pelanggan minimal sama dengan batas waktu standar pelayanan yang ditentukan oleh perusahaan. b Ketepatan Kecepatan tanpa ketepatan dalam bekerja tidak menjamin kepuasan para pelanggan. Oleh karena itu ketepatan sangatlah penting dalam pelayanan. c Keamanan Dalam melayani para konsumen diharapkan perusahaan dapat memberikan perasaan aman untuk menggunakan produk jasanya. d Keramah tamahan Dalam melayani para pelanggan, karyawan perusahaan dituntut untuk mempunyai sikap sopan dan ramah. Oleh karena itu keramah tamahan sangat penting, apalagi pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa. e Kenyamanan Rasa nyaman timbul jika seseorang merasa diterima apa adanya. Dengan demikian, perusahaan harus dapat memberikan rasa yaman pada konsumen. 2.2.5.Strategi Meningkatkan Kualitas Pelayanan Jasa Faktor –faktor yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan kualitas pelayanan jasa adalah: 21 a Mengidentifikasi determinan utama kualitas jasa Langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan riset untuk mengindentifikasi determinan jasa yang paling penting bagi pasar sasaran dan memperkirakan penilaian yang diberikan pasar sasaran terhadap perusahaan dan pesaing berdasarkan determinan-determinan tersebut. Dengan demikian dapat diketahui posisi relatif perusahaan di mata pelanggan dibandingkan para pesaing, sehingga perusahaan dapat memfokuskan upaya peningkatan kualitasnya pada determinan-determinan tersebut. b Mengelola harapan pelanggan Semakin banyak janji yang diberikan, maka semakin besar pula harapan pelanggan yang pada gilirannya akan menambah peluang untuk tidak dapat terpenuhinya harapan pelanggan oleh perusahaan. Untuk itu ada satu hal yang dapat dijadikan pedoman yaitu jangan janjikan apa yang tidak bisa diberikan tetapi berikan lebih dari yang dijanjikan. c Mengelola bukti evidence kualitas jasa Pengelolaan bukti kualitas jasa bertujuan untuk memperkuat persepsi pelanggan selama dan sesudah jasa diberikan. Oleh karena itu jasa merupakan kinerja dan tidak dapat dirasakan sebagaimana halnya barang, maka pelanggan cenderung memperhatikan fakta-fakta tangibles yang berkaitan dengan jasa sebagai bukti kualitas. 22 d Mendidik konsumen tentang jasa Pelanggan yang lebih terdidik akan dapat mengambil keputusan secara lebih baik. Oleh karenanya kepuasan mereka dapat tercipta lebih tinggi. e Mengembangkan budaya kualitas Budaya kualitas merupakan sistem nilai organisasi yang menghasilkan lingkungan yang kondusif bagi pembentukan dan penyempurnaan kualitas secara terus menerus. Budaya kualitas terdiri dari filosofi, keyakinan, sikap, norma, nilai, tradisi, prosedur, dan harapan yang meningkatkan kualitas. f Menciptakan automating quality Adanya otomatisasi dapat mengatasi variabilitas kualitas jasa yang disebabkan kurangya sumberdaya manusia yang dimiliki. g Menindaklanjuti jasa Menindaklanjuti jasa dapat membantu memisahkan aspek-aspek jasa yang perlu ditingkatkan. Perusahaan perlu mengambil inisiatif untuk menghubungi sebagian atau semua pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan dan persepsi mereka terhadap jasa yang diberikan. Perusahaan dapat pula memberikan kemudahan bagi para pelanggan untuk berkomunikasi, baik menyangkut kebutuhan maupun keluhan mereka. h Mengembangkan sistem informasi kualitas jasa. Sistem informasi kualitas jasa merupakan suatu sistem yang menggunakan berbagai macam pendekatan riset secara sistematis untuk 23 mengumpulkan dan menyebarluaskan informasi kualitas jasa guna mendukung pengambilan keputusan. Informasi dibutuhkan mencakup segala aspek, yaitu data saat ini dan masa lalu, kuantitatif dan kualitatif, internal dan eksternal, serta informasi mengenai perusahaan dan pelanggan. Tjiptono, 2004:88-93. 2.3. KEPUASAN PELANGGAN 2.3.1.Konsep Kepuasan Pelanggan

Dokumen yang terkait

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN KARTU PELANGGAN, KEPUASAN KONSUMEN, DAN LOYALITAS KONSUMEN ALFAMART DI PURWOREJO.

0 9 21

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PADA JASA SALON DAN INTERNET SERVICE PROVIDER DI YOGYAKARTA.

0 4 17

PENDAHULUAN PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PADA JASA SALON DAN INTERNET SERVICE PROVIDER DI YOGYAKARTA.

0 4 8

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PADA JASA SALON DAN INTERNET SERVICE PROVIDER DI YOGYAKARTA.

0 4 121

PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA Pengaruh Kualitas Layanan Dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Pt. Bank Muamalat Indonesia Cabang Surakarta.

0 1 14

Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Pelanggan Provider Simpati.

0 1 18

Pengaruh Kualitas Jasa Salon terhadap Loyalitas Pelanggan di Widya Salon Bandung.

0 0 33

PENGARUH PERSEPSI HARGA, KUALITAS PELAYANAN, DAN SUASANA SALON TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN MELALUI KEPUASAN PELANGGAN (Studi Pada Pelanggan Flaurent Salon Yogyakarta).

0 8 208

Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Loyal

0 0 1

PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN KOMITMEN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN JASA INTERNETAHA DI SURABAYA HALAMAN JUDUL - PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN KOMITMEN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN JASA INTERNET AHA DI SURABAYA - Perbanas Institutional

0 0 13