Proses Pembelajaran Tasawuf HASIL DAN PEMBAHASAN

4 oleh guru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi materi tasawuf pada siswa MAN Karanganyar kelas XI dan mengetahui foktor penghambat dalam proses mengimplementasikan materi tasawuf.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Dalam peneitian kualitatif data yang dikumpulkan bukan angka-angka, akan tetapi berupa kata-kata atau gambaran. 4 Sesuai dengan tema yang peneliti bahas, penelitian ini menggunakan penelitian lapangan Field Research. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang menggambarkan fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subjek yang berupa individu, organisasional atau perspektif yang lain. Sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data dapat diperoleh. 5 Sumber data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik Pengumpulan Data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik, yaitu: wawancara, observasi dan dokumentasi. Sebagai bukti dinilai absah atau tidaknya suatu data tersebut maka dilakukan teknik triangulasi, Adapun triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Proses Pembelajaran Tasawuf

3.1.1 Perencanaan Pembelajaran Tasawuf Perencanaan merupakan rencana jangka pendek untuk mempraktikkan apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Oleh karena itu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP merupakan cerminan dari proyeksi dan wujud pengkoordinasian komponen pembelajaran yang bermuara dalam proses pembelajaran. 3.2.2 Materi Tasawuf Materi tasawuf termasuk dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak pada siswa kelas XI untuk semua jurusan, disampaikan selama satu jam pelajaran sekitar 45 menit setiap minggu. Materi tasawuf yang diberikan kepada siswa terlalu banyak jika dibandingkan dengan alokasi waktu untuk mata pelajaran tersebut. Materi tasawuf sendiri dapat selesai sekitar 8 minggu 4 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosadakarya, 2010, hlm. 11 5 Suharsini Arikunto, Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 1992, hlm. 114 5 atau hampir 2 bulan. 6 Materi tasawuf menjadi materi pertama di semester genap dengan Kompetensi Inti: a. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. b. Mengembangkan perilaku jujur, disiplin tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, goyong royong, kerja sama, cinta damai, responsif, dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. c. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. d. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan diri yang dipelajarinya di sekolah secara mendiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. 7 Adapun Kompetensi Dasar: a. Menghayati ajaran tasawuf untuk memperkukuh iman. b. Membiasakan penerapan nilai-nilai tasawuf dalam kehidupan sehari- hari. c. Memahami pengertian, kedudukan, dan sejarah tasawuf dalam Islam. d. Menyajikan pengertian, kedudukan dan sejarah tasawuf dalam Islam. 8 Indikator: a. Siswa dapat menjelaskan pengertian, kedudukan dan sejarah tasawuf dalam Islam. b. Siswa dapat menunjukkan fungsi dan peranan tasawuf dalam keagamaan dan kehidupan modern. 9 Buku mata pelajaran Aqidah Akhlak untuk siswa dipinjamkan dari sekolah terbitan Departemen Agama RI tahun 2015 dengan menggunakan Kurikulum 2013. Selain menggunakan buku pegangan dari Departemen Agama RI, siswa juga menggunakan Lembar Kerja Siswa LKS untuk latihan mengerjakan soal sebelum ulangan harian. Soal-soal dalam LKS biasanya digunakan sebagai Pekerjaan Rumah PR. 6 Observasi KBM siswa kelas XI MAN Karanganyar pada tanggal 11-22 Januari 2016 7 Dokumentasi buku siswa Aqidah Akhlak Kelas XI, Departemen Agama RI, hlm. 128 8 Dokumentasi buku siswa Aqidah Akhlak Kelas XI, Departemen Agama RI, hlm. 128 9 Dokumentasi buku siswa Aqidah Akhlak Kelas XI, Departemen Agama RI, hlm. 128 6 3.1.3 Metode Pembelajaran Tasawuf. Proses kegiatan belajar mengajar materi tasawuf dilaksanakan dengan metode gabungan antara diskusi kelas dan ceramah sebagai konfirmasi dari guru. Dimana siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan mempresentasikan hasil makalahnya dengan menggunakan Power Point yang ditayangkan melalui layar LCD atau pun monitor berukuran besar yang dipasang di depan kelas. Selesai mempresentasikan hasil diskusi mereka, dilanjutkan tanya jawab dengan teman-teman satu kelas. Konfirmasi guru disampaikan pada akhir kegiatan belajar mengajar, guru menjelaskan materi yang belum dipahami oleh siswa dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab oleh presentator. 3.1.4. Evaluasi Pembelajaran Tasawuf. Evaluasi menggunakan evaluasi formatif dan sumatif. Evaluasi formatif dilaksanakan dengan cara guru menanyakan kembali materi yang telah disampaikan minggu sebelumnya kepada siswa. Evaluasi sumatif dilaksanakan setelah materi selesai dan soal latihan di Lembar Kerja Siswa LKS sudah dikerjakan. Namun evaluasi ini dilaksanakan setelah materi berikutnya selesai, maateri tentang Akhlah Pergaulan Remaja. Evaluasi sumatif dilaksanakan dengan cara tes tertulis close book, yang terdiri dari materi Tasawuf dan Akhlak Pergaulan Remaja.

3.2 Mementingkan urusan akhirat dari pada dunia zuhud.