LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Disposisi Surat Masuk Pada Pengadilan Tinggi Surabaya.

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI DISPOSISI

SURAT MASUK PADA PENGADILAN TINGGI

SURABAYA

KERJA PRAKTEK

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

Yusuf Bagus Anggara 11410100137

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2014


(2)

ABSTRAK………i

KATA PENGANTAR……….ii

DAFTAR ISI………...iv

DAFTAR GAMBAR………..vi

DAFTAR TABEL………...ix

DAFTAR LAMPIRAN………...x

BAB I PENDAHULUAN………...1

1.1 Latar Belakang Masalah………...1

1.2 Rumusan Masalah………2

1.3 Batasan Masalah………..3

1.4 Tujuan………..3

1.5 Manfaat………3

1.6 Sistematika Penulisan………..4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN………..6

2.1 Sejarah Umum Pengadilan Tinggi Surabaya………...6

2.2 Visi dan Misi Pengadilan Tinggi Surabaya……….7

2.2.1 Visi………...8

2.2.2 Misi………...8

2.3 Struktur Organisasi Umum Pengadilan Tinggi Surabaya………8

2.4 Uraian Tugas………8

BAB III LANDASAN TEORI………..11

3.1 Pengadilan Tinggi………..11

3.2 Sistem……….11

3.3 Informasi………12


(3)

3.6 Surat………...13

3.7 Analisis Sistem………...14

3.7.1 Analisis Sistem………...14

3.7.2 Alat Bantu dalam Analisis Sistem………..15

3.8 Program Penunjang………17

3.8.1 Visual Basic .NET 2010………18

3.8.2 My Structured Query Language (MySQL) Server………18

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN………20

4.1 Analisis Sistem………..21

4.1.1 Document Flow Disposisi Surat Masuk………21

4.2 Desain Sistem………22

4.2.1 System Flow………..23

4.2.2 Data Flow Diagram (DFD) ………..31

4.2.3 Perancangan Database………..36

4.2.4 Struktur Tabel………38

4.3 Desain Input / Output………43

4.3.1 Desain Input………...43

4.3.2 Desain Output………50

4.4 Implementasi dan Evaluasi………51

4.4.1 Teknologi………...51

4.4.2 Pengoperasian Program………..52

BAB V PENUTUP………68

5.1 Kesimpulan………..68

5.2 Saran………...68

DAFTAR PUSTAKA………69


(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem informasi merupakan salah satu kunci penting dalam pengelolaan transaksi harian maupun mendukung operasional yang bersifat manajerial di era digital seperti sekarang. Kehadiran sistem informasi tak hanya dirasakan oleh kalangan bisnis saja, bahkan dalam instansi pemerintah juga memerlukan sistem informasi sebagai media dalam membantu proses bisnis yang dapat menghasilkan laporan sehingga mempermudah dalam proses menganalisa proses bisnis yang ada.

Salah satu instansi pemerintah yang menerapkan sistem informasi dalam kegiatan bisnisnya yaitu pada Pengadilan Tinggi Surabaya. Pengadilan Tinggi Surabaya merupakan sebuah instansi pemerintahan yang bergerak dalam bidang hukum. Salah satu kegiatan bisnis dalam Pengadilan Tinggi Surabaya ini adalah menerima segala jenis surat yang berhubungan dengan kegiatan hukum maupun non hukum (operasional). Dalam penerimaan surat tersebut pihak pengadilan harus segera menindak lanjuti isi yang ada dalam surat agar tidak melanggar hukum berita acara yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Untuk melakukan tindak lanjut pada surat yang masuk perlu dilakukan disposisi yang cepat dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Pada Penggadilan Tinggi Surabaya penanganan untuk pencatatan surat masuk sudah dilakukan secara cepat dan sistematis yaitu dengan adanya sistem


(5)

2

pelacakan akan surat masuk tersebut. Dengan kekurangan yang sedemikian rupa pengadilan tinggi surabaya sering kehilangan kontrol terhadap surat masuk yang telah didisposisi ke sub bagian yang lain, karena pencatatannya dilakukan secara manual yang berakibat saling tuduh – menuduh antara sub satu dengan sub yang lain jika terjadi keterlambatan dalam penanganan surat tersebut. Hilangnya kontrol surat tersebut mengakibatkan pengadilan tinggi surabaya dapat melanggar hukum berita acara, karena telat menindak lanjuti isi surat yang ada sehingga bisa menjadi sorotan publik dan harus menerima sanksi. Pelanggaran tersebut dapat membawa citra yang buruk terhadap nama dari Pengadilan Tinggi Surabaya.

Dengan adanya masalah diatas, maka dibutuhkan suatu sistem aplikasi yang dapat membantu dalam melakukan pencatatan disposisi surat masuk. Sistem aplikasi ini bertujuan untuk meningkatkan kecepatan perpindahan surat dan ketepatan lokasi surat. Perpindahan surat yang masuk dicatat dengan detail dan tidak memberikan ruang/celah pengguna dalam melakukan kecurangan, terutama dalam hal waktu pencatatan disposisi dan penerimaan surat disposisi. Diharapkan dengan adanya sistem aplikasi disposisi surat masuk ini dapat mempermudah dalam melakukan perpindahan surat masuk sehingga sistem kinerja di pengadilan tinggi surabaya menjadi optimal.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang masalah yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang dihadapi Pengadilan Tinggi Surabaya adalah sebagai berikut :


(6)

1. Bagaimana merancang dan membuat aplikasi sistem informasi disposisi surat masuk pada Pengadilan Tinggi Surabaya?

2. Bagaimana manampilkan laporan disposisi surat berdasarkan ketua dan panitera seketaris (pansek)?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka batasan masalah yang berkaitan dengan aplikasi disposisi surat masuk pada Pengadilan Tinggi Surabaya yaitu :

1. Aplikasi ini hanya menangani masalah disposisi surat masuk yang terintegrasi dengan aplikasi surat masuk.

2. Aplikasi ini dijalankan diluar aplikasi surat masuk.

3. Tetapi sistem ini tidak membahas aplikasi tracking surat masuk.

1.4 Tujuan

Tujuan dari pembuatan aplikasi tracking surat masuk pada Pengadilan Tinggi Surabaya adalah :

1. Membuat aplikasi yang mampu mencatat disposisi surat dan menerima surat pada setiap sub bagian.

2. Mampu membuat laporan disposisi surat berdasarkan pansek dan ketua.

1.5 Manfaat

Adapaun manfaat yang didapat dari aplikasi disposisi surat masuk pada Pengadilan Tinggi Surabaya adalah sebagai berikut :


(7)

4

1. Mengurangi kesalahan dalam pencataan disposisi surat maupun penerimaan disposisi surat.

2. Mampu melakukan pencatatan disposisi surat dengan cepat dan tepat.

3. Mampu melakukan pencatatan pengembalian surat jika terjadi kesalahan disposisi.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang masalah yang sedang dibahas, maka sistematika penulisan laporan kerja praktek untuk pembuatan aplikasi disposisi surat masuk pada Pengadilan Tinggi Surabaya adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan pembuatan aplikasi, manfaat dari aplikasi, serta sistematika penulisan laporan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum mengenai Pengadilan Tinggi Surabaya, visi dan misi, serta struktur organisasi yang bersangkutan dalam operasi rutin.

BAB III LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan beberapa teori singkat yang berhubungan dengan pelaksanaan kerja praktek, yang meliputi aplikasi sistem informasi disposisi surat masuk, konsep dasar sistem informasi, analisa dan


(8)

perancangan sistem, serta tools Microsoft Visual Studio 2010 (VB.NET) dan database MYSQL.

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

Bab ini menguraikan prosedur dan langkah-langkah sistematis dalam bentuk Flowchart, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship

Diagram (ERD) mengenai perancangan sistem yang dibuat. Selain itu

juga disertai desain struktur tabel dan Desain Input/Output (I/O). BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan kesimpulan atau ringkasan dari bab sebelumnya dan bab ini memuat saran yang dapat diterapkan untuk perbaikan dan pengembangan sistem selanjutnya.


(9)

6 BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1.1 Sejarah Umum Pengadilan Tinggi Surabaya

Sejak jaman sebelum pemerintahan hindia – belanda sudah terdapat badan yang mengurus tentang keadilan, namun pada pemerintahan hindia – belanda, susunan pengadilan mengalami perubahan. Perubahan itu dilakukan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pemerintah Hindia – Belanda. Pada tahun 1942 muncul undang undang no 14 yang berisikan penambahan akan 2 pengadilan, yakni : mahkamah agung dan pengadilan tinggi.

Pengadilan Tinggi Surabaya sebagaimana Pengadilan Tinggi Lainnya mempunyai Tugas Pokok yaitu menerima, memeriksa dan memutuskan Perkara Banding yang masuk. Sedangkan fungsinya adalah melakukan urusan administrasi kesekretariatan berupa urusan kepegawaian, keuangan dan tata laksana. Disamping itu, juga mengurus administrasi kepaniteraan berupa urusan kepaniteraan perdata, pidana dan hukum, menyiapkan program dan evaluasi, melakukan hubungan masyarakat, melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap satuan kerja/jajarannya di wilayah hukum Pengadilan Tinggi Surabaya. Pengadilan Tinggi juga melakukan pembinaan ketatalaksanaan dan sarana serta pembinaan teknis pengadilan. Hal tersebut didukung oleh surat edaran Ketua Mahkamah Agung R.I. Nomor : 144 Tahun 2007 dan disempurnakan oleh Surat Edaran Ketua Mahkamah Agung R.I. Nomor : 1-144 Tahun 2011.

Pengadilan Tinggi Surabaya dipimpin oleh seorang Ketua Pengadilan Tinggi (KPT) dan dibantu oleh beberapa petinggi lainya dalam menjalankan tugas


(10)

operasional sehari harinya. Pengadilan Tinggi Surabaya beralamatkan di Jl.Sumatra no 42 Surabaya, Jawa Timur. Instansi ini memiliki sekitar 13 bagian berserta subnya. Sub bagian tersebut memiliki tugas pokok dan fungsi yang berbeda. Tugas dan fungsi Pengadilan Tinggi Surabaya pada umumnya dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang digariskan maupun petunjuk-petunjuk Pimpinan Mahkamah Agung RI.

Seiring berjalannya waktu, Pengadilan Tinggi Surabaya menjadi tenar karena semakin banyaknya kasus baik perdata maupun pidana yang pelaku ataupun penuntutnya dalam mengajukan banding khususnya di daerah surabaya. Sampai saat ini Pengadilan Tinggi Surabaya masih diberikan kepercayaan oleh masyarakat dalam menuntaskan persoalan di bidang hukum, karena Pengadilan Tinggi Surabaya memiliki citra yang baik di masyarakat dan mampu atau cepat dalam menuntaskan perkara.

Gambar 2.1 Logo Pengadilan Tinggi Surabaya

1.2 Visi dan Misi Pengadilan Tinggi Surabaya

Sebagai instansi pemerintah, Pengadilan Tinggi Surabaya memiliki visi dan misi dalam menjalankan kegiatan operasionalnya :


(11)

8

1.2.1 Visi

Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia yang agung. Dalam hal ini tercantum harapan terwujudnya Pengadilan yang modern, independen, bertanggung jawab, kredibel, menjunjung tinggi hukum dan keadilan, yang pencapaiannya perlu ditumbuhkembangkan.

1.2.2 Misi

1. Menjaga Kemandirian Badan Peradilan

2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan 3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan Badan Peradilan 4. Meningkatkan kreadibilitas dan transparansi Badan Peradilan

1.3 Struktur Organisasi Umum Pengadilan Tinggi Surabaya STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Pengadilan Tinggi Surabaya 1.4 Uraian Tugas

1. Ketua Pengadilan Tinggi : Ketua pengadilan tinggi bersama-sama memimpin dan bertanggung jawab atas terselenggaranya tugas pengadilan secara baik dan lancar, membuat perencanaan dan pengorganisasian,


(12)

pelaksanaan, pengawasan yang baik serasi dan selaras, melaksanakan pembagian tugas antara ketua dan wakil ketua serta bekerja sama dengan baik, dan melakukan pengawasan secara rutin terhadap pelaksanaan tugas dan memberikan petunjuk serta bimbingan yang diperlukan baik bagi para hakim maupun seluruh karyawan.

2. Para Hakim : Menetapkan hari sidang, mempelajari dan meneliti berkas perkara yang diserahkan penanganannya oleh KPT untuk bidang perdata, sedangkan untuk bidang pidana oleh WKPT, dan bertanggung jawab atas pembuatan dan kebenaran berita acara persidangan pemeriksaan tambahan dan menandatanganinya.

3. Wakil Ketua : membantu ketua dalam membuat program kerja jangka pendek dan jangka panjang, pelaksanaanya dan pengorganisasianya, bertanggung jawab atas disiplin pegawai dan absensi sehubungan dengan remunerasi dan mengusulkan rekomendasi kepada ketua pengadilan Tinggi.

4. Panitera / Sekretaris : mengatur pembagian tugas pejabat kepaniteraan dan keseketariatan, menyelenggarakan laporan perkara perdata/pidana bersama dengan panitera muda hukum dan meneiliti laporan-laporan penanganan perkara perdata dan melaporkannya ke Mahkamah Agung secara periodik. 5. Sub Bagian dibawah wakil sekretaris : meneliti administrasi surat keluar

atau berkas banding untuk didisposisi oleh KPT atau WKPT atau Pansek atau Wapan atau Wasek, menyusun draft pembelian barang, mengerjakan Management Aset atas barang milik negara pada Pengadilan Tinggi.


(13)

10

6. Pejabat Fungsional : menjalankan setiap pekerjaan sesuai dengan masing masing bagian seperti Umum, menggantikan setiap pejabat yang berhalangan dalam menjalankan tugasnya.

7. Kepaniteraan : Mencatat setiap berkas perkara banding, melaksanakan administrasi perkara, dan melaksanakan tugas tugas sesuai Standart


(14)

BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Pengadilan Tinggi

Menurut Undang – Undang Nomer 2 tahun 1968 tentang peradilan tinggi, Pengadilan Tinggi (biasa disingkat: PT) merupakan sebuah lembaga peradilan di lingkungan Peradilan Umum yang berkedudukan di ibu kota Provinsi sebagai Pengadilan Tingkat Banding terhadap perkara yang diputus oleh Pengadilan Negeri.

Pengadilan Tinggi juga merupakan Pengadilan tingkat pertama dan terakhir mengenai sengketa kewenangan mengadili antar Pengadilan Negeri di daerah hukumnya.

Susunan Pengadilan Tinggi dibentuk berdasarkan Undang-Undang dengan daerah hukum meliputi wilayah Provinsi. Pengadilan Tinggi terdiri atas Pimpinan (seorang Ketua Pengadilan Tinggi dan seorang Wakil Ketua Pengadilan Tinggi), Hakim Anggota, Panitera, dan Sekretaris.

3.2 Sistem

Dalam merancang sistem perlu dikaji tentang konsep dan definisi dari sistem. Sistem adalah kumpulan elemen – elemen yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebuah sistem terdiri dari bagian – bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud, tujuan dan sasaran yang sama (Jogiyanto : 2001).


(15)

12

3.3 Informasi

Sedangkan informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang (Jogiyanto : 2001).

Informasi merupakan data yang telah diproses menjadi bentuk yang memliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, dan memiliki suatu nilai yang bermanfaat. Jadi, pada suatu proses informasi data menjadi satu informasi = input

– proses – output.

Informasi yang baik adalah informasi yang dapat menghasilkan informasi yang berkualitas (Quality of Information). Kualitas informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan (Jogiyanto : 2001).

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan tidak biasa atau mengikat. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merubah isi informasi tersebut.

2. Tepat waktu, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan memiliki nilai lagi. Jadi informasi merupakan landasan didalam pengambilan suatu keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.


(16)

3.4 Sistem Informasi

Pengertian informasi tergantung dari pada latar belakang cara pandang orang yang mencoba mendefinisikannya. Herlambang dan Tanuwijaya (2005 : 47) mendefinisikan bahwa sistem informasi terdiri dari input, proses dan output.

Sistem Informasi secara umum memiliki tiga kegiatan utama, yaitu menerima data sebagai masukan / input, kemudian memprosesnya dengan penggabungan unsur data dan akhirnya memperoleh informasi / output (Jogiyanto, HM : 1990).

3.5 Disposisi

Pendapat seorang pejabat mengenai urusan yang termuat dalam suatu surat dinas, yang langsung dituliskan pada surat yang bersangkutan atau pada lembar khusus (Alwi:2007). Disposisi biasanya merupakan tindakan yang diambil pimpinan sehubungan adanya surat masuk dari luar instansi maupun dari dalam instansi itu sendiri. Meskipun bagian administrasi memahami akan isi dan maksud surat itu namun yang berhak menindak lanjuti atas surat tersebut adalah pimpinan sehingga pimpinan perusahaan atau instansi akan mengeluarkan disposisi dalam lembar lain atau dalam lembar surat itu juga.

3.6 Surat

Dalam suatu instansi selalu dibutuhkan suatu komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan satu informasi tanpa harus bertemu langsung dengan orang yang bersangkutan dengan cara diadakannya komunikasi tertulis yang disebut dengan surat.


(17)

14

Menurut Iis Sopyan (2008:1), mendefinisikan bahwa surat merupakan suatu model komunikasi tertulis yang memungkinkan seseorang saling memberikan informasi atau mempertukarkan ide.

Jadi berdasarkan definisi diatas, surat adalah suatu alat yang digunakan untuk berkomunikasi secara tertulis yang dilakukan oleh suatu pihak kepihak lain untuk menginformasikan suatu hal yang bersifat resmi maupun tidak resmi agar tersampaikan tanpa harus berhadapan secara langsung.

3.7 Analisis Sistem 3.7.1 Analisis Sistem

Analisis sistem dilakukan dengan tujuan dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.

Menurut Jogiyanto.H.M (1989:129) Analisis Sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan, kesempatan – kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkannya perbaikan.


(18)

Analisis Sistem adalah pembelajaran sebuah sistem dan komponen-komponenya sebagai prasayarat system design / desain sistem, spesifikasi sebuah sistem yang baru dan diperbaiki. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan didalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. (L.Whitten, D.Bentley, & C.Dittman, 2004).

3.7.2 Alat Bantu dalam Analisis Sistem

(M.Suyanto, 2004) Alat bantu dalam analisis sistem dapat menggunakan

Flowchart atau Data Flow Diagram (DFD). Flowchart akan membantu analis

sistem untuk mengidentifikasi seluruh transaksi yang akan diproses, maupun permasalahan-permasalahan, peluang, serta pembatas yang ada yang berhubungan dengan transaksi yang diproses pada komputer.

Tabel 3.1 Simbol Flowchart

Simbol Keterangan

Simbol dokumen file yang berupa kertas, misalnya :

 Hasil print out

Formulir

Simbol Disk/Drum merupakan direct access storage untuk input / output.

Simbol Hardisk merupakan direct storage untuk Input /


(19)

16

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan

notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaanya Simbol yang menunjukkan pengolahan yang dilakukan oleh komputer.

Simbol yang menunjukkan pengolahan yang dilakukan secara manual.

Simbol Decision yang digunakan untuk pemilihan proses berdasarkan kondisi yang ada.

Simbol Terminator digunakan untuk awal (start) dan akhir (finish) dari suatu proses.

Simbol Konektor yaitu simbol untuk keluar-masuk atau penyambungan proses pada lembar / halaman yang berbeda.

Simbol Konektor yaitu simbol untuk keluar-masuk atau penyambungan proses pada lembar / halaman yang sama.

Simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang satu dengan simbol yang lain. Siimbol ini disebut juga connecting line.


(20)

sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, terstruktur dan jelas (Kendall, 2003). Berikut simbol yang sering dipakai dalam DFD:

Tabel 3. 2 Simbol Data Flow Diagram (DFD)

3.8 Program Penunjang

Dalam membuat rancang bangun sistem informasi disposisi surat masuk ini dibutuhkan aplikasi yang dapat mempermudah dalam perancangan desain ataupun sistem. Beberapa aplikasi tersebut diantaranya :

Simbol Keterangan

External Entity, digunakan sebagai sumber dari

inputan sistem atau tujuan dari output sistem.

Simbol proses dimana sering digunakan untuk melakukan perubahan terhadap input yang masuk sehingga menghasilkan data dari perubahan input yang diolah.

Data Store, sering digunakan sebagai simpanan dari

data yang dapat berupa suatu file atau data.

Simbol yang menggambakan aliran data, sering digunakan untuk menghubungkan anatara proses dengan proses, proses dengan sumber proses dan proses dengan tujuan. Sedangkan anak panahnya menunjukkan arah aliran datanya.

External Entity

1 Process


(21)

18

3.8.1 Visual Basic .NET 2010

Visual Basic.NET 2010 adalah salah satu bahasa pemrograman yang tergabung dalam Microsoft Visual Studio 2010 (Yuswanto & Subari, 2010). Dalam Visual studio 2010 diperkenalkan beberapa kelebihan, diantaranya :

1. Teknologi yang ada mendukung “Parallel programming” untuk manajemen

developer dengan hadirnya fitur proyek manajemen, work item tracking,

simple server reporting service dan version control.

2. Visual studio 2010 sudah mendukung analisis dan desain UML bukan hanya coding, compile dan system.

3. Visual studio 2010 dapat bekerja dengan baik pada platform Windows untuk 32 bit dan 64 bit khusus vista.

4. Visual studio 2010 dan Microsoft MET Framework 4.0 membantu developer menghasilkan performansi yang lebih baik dan menghasilkan informasi-informasi yang scalable.

5. Pada pemrograman database, visual studio mampu bekerja dengan baik dengan program IBM DB2, Oracle Database apalagi dengan Microsoft SQL Server.

3.8.2 My Structured Query Language (MySQL) Server

My Structured Query Language (MySQL) atau yang bisa di baca mai-sekuel

adalah program pembuat dan pengelola databsen (Kadir, 2010). Selain itu data MySQL juga merupakan program pengakses database yang bersifat jaringan, sehingga dapat digunakan untuk membuat Aplikasi Multi User (banyak pengguna). Kelebihan dari MySQL adalah menggunakan bahasa query


(22)

(permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah salah satu bahasa permintaan yang terstruktur.


(23)

20 BAB IV

DESKRIPSI PEKERJAAN

Pengadilan Tinggi Surabaya adalah instansi pemerintahan yang menangani masalah hukum peradilan. Salah satu kegiatan bisnisnya adalah disposisi surat masuk ke sub – sub bagian dalam pengadilan tinggi. Pada Penggadilan Tinggi Surabaya penanganan untuk pencatatan surat masuk sudah dilakukan secara cepat dan sistematis yaitu dengan adanya sistem informasi surat masuk. Namun aplikasi tersebut tidak menyediakan disposisi dan pelacakan akan surat masuk tersebut. Dengan kekurangan ini, pengadilan tinggi surabaya sering kehilangan surat masuk yang telah dipindahkan ke sub bagian yang lain dan berakibat saling tuduh – menuduh antara sub satu dengan sub yang lain. Hilangnya surat tersebut mengakibatkan pengadilan tinggi surabaya melanggar aturan negara, menjadi sorotan publik, dan harus menerima sanksi. Pelanggaran – pelanggaran tersebut membawa citra yang buruk terhadap nama dari pengadilan tinggi surabaya.

Kerja praktek yang dilaksanakan pada Pengadilan Tinggi Surabaya ini dilakukan selama kurang lebih satu bulan atau selama 160 jam. Dalam pelaksaaan kerja praktek ini diharuskan untuk menganalisis dan mempelajari permasalahan yang ada serta memberikan solusi bagi masalah yang ada.

Tahap yang dilakukan dalam proses penyelesaian laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut :

1. Menganalisa sistem 2. Mendesain sistem


(24)

3. Mengimplementasikan sistem

4. Melakukan Pembahasan terhadap hasil implementasi sistem.

Langkah-langkah tersebut dilakukan agar dapat menemukan solusi dari permasalahan yang ada.

1.1 Analisis Sistem

Analisis merupakan cara untuk menganalisa permasalahan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Langkah awal dalam menganalisis sistem adalah wawancara dengan staf IT tentang prosedur dan mekanisme yang berjalan khususnya tentang disposisi surat masuk yang telah berjalan. Untuk mengetahui prosedur dan mekanisme disposisi surat masuk, penulis telah menggambarkan melalui document flow / bagan alir, sebagai berikut 1.1.1 Document Flow Disposisi Surat Masuk

Pada sistem disposisi surat masuk ini dimulai dari surat masuk pada bagian umum. Kemudian surat tersebut diberikan kepada panitera sekretaris (pansek). Pansek akan melakukan pengecekan surat apakah surat memerlukan persetujuan oleh Kepala Pengadilan Tinggi (KPT) atau tidak, jika tidak surat dapat langsung didisposisi kepada sub yang ditujukan. Jika memerlukan persetujuan KPT surat tersebut akan diberikan kepada KPT dan akan menentukan kemana surat tersebut akan didisposisikan.


(25)

22

Pengelolaan Surat Masuk

Umum Pansek

(Panitera Sekretaris)

KPT

(Kepala Pengadilan Tinggi) Sub Bagian

P h ase Mulai Surat Diterima Surat Masuk Surat Masuk Diterima

Cek Sifat Surat, Perlu KPT atau

Tidak ?

Surat Diterima ya

Memasukkan Data Ke App Surat Masuk

Memberikan Tindak Lanjut Surat Tidak Memberikan Tindak Lanjut Surat Formulir Disposisi Formulir Disposisi Menerima formulir disposisi dan surat masuk Menerima Surat Masuk Cek Tujuan Surat

Surat Masuk Ditindak lanjuti ya Selesai Menerima Surat dan memberikan ke sub yang benar

Tidak

Surat Masuk

Gambar 4.1 Document Flow Disposisi Surat Masuk 1.2 Desain Sistem

Setelah melakukan analisis sistem yang ada maka penulis membuat desain sistem. Desain sistem dibuat untuk mencari solusi pada perusahaan tersebut. Dalam pembuatan desain sistem ini penulis menggambarkan sistem yang


(26)

baru melalui System flow, Context Digram, HIPO, Data flow diagram, Entity

relationship diagram, Struktur tabel, dan desain I/O. Adapun penjelasannya

sebagai berikut: 1.2.1 System Flow

Berdasarkan document flow diatas maka dapat disusun system flow yang menunjukkan bagaimana proses-proses yang digunakan sebagai penunjang dalam pembuatan sistem infomasi disposisi surat masuk. Berikut adalah gambar alur tersistem :

1.2.1.1 System Flow Login

System Flow Login System

Pengguna System

P

h

ase

Mulai

NIP dan password

Cek NIP dan password

Menu Utama

Ya Tidak

Selesai Pengguna

Otentifikasi

Gambar 4.2 System Flow Login

Dalam menjalankan aplikasi ini dimulai dari login dengan menggunakan Nomor Induk Pegawai (NIP ) dan Password yang telah dibuat, dimana


(27)

24

pengecekan diambil dari tabel pengguna. Jika pengecekan berhasil maka pengguna akan masuk ke dalam menu utama aplikasi.

1.2.1.2 System flow Ubah Password

System Flow Ubah Password

Pengguna System

Ph

ase

Mulai Menu Utama

Memilih Menu Ubah Password

Form Ubah Password

Password Baru dan

Re-type Password

Button Ubah

Pemberitahuan password berhasil diubah

Selesai Pengguna

Gambar 4.3 System Flow Ubah Password

Dalam aplikasi ini terdapat fitur ubah password, sebelumnya pengguna diberikan password default oleh admin, pengguna dapat mengubah password dengan memilih ubah password kemudian memasukkan password baru dan


(28)

1.2.1.3 System flow Master Pengguna

System Flow Master Pengguna

Admin System

P

h

ase

Mulai Menu Utama

Memilih Menu Master Pengguna

Form Master Pengguna

NIP, Nama, Sub, Pejabat,

Jabatan dan Password

Pilih button Masukkan

Pemberitahuan data berhasil

diinputkan

Selesai

Jabatan

Pengguna Sub Bagian

Pejabat

Gambar 4.4 System Flow Master Pengguna

Fitur input master pengguna dimulai dari mengisi identitas sesuai dengan sub dan jabatan masing – masing pegawai, nantinya itu digunakan sebagai aturan


(29)

26

1.2.1.4 System flow Disposisi Surat

System Flow Disposisi Surat

KPT/PANSEK System

P

h

ase

Mulai Menu Utama

Memilih Menu

Disposisi Form Disposisi

Isi Disposisi, tujuan Disposisi

Pilih button Ya

Pemberitahuan data berhasil

diinputkan

Selesai Memilih surat yang

akan didisposisi

historydisposisi

Gambar 4. 5 System Flow Disposisi Surat Masuk

Fitur disposisi surat masuk hanya bisa digunakan oleh KPT/Pansek, dimulai dari memilih surat masuk yang akan didisposisi, kemudian muncul form disposisi yang sudah terdapat identitas surat, kemudian memilih tujuan sub disposisi, jika sudah maka data akan tersimpan pada tabel history disposisi.


(30)

1.2.1.5 System flow Terima Surat

System Flow Terima Surat

Pengguna System

P

h

ase

Mulai Menu Utama

Memilih Menu Terima Surat

Form Terima Surat beserta keterangan

surat

Pilih button Ya

Pemberitahuan data berhasil

diinputkan

Selesai Memilih surat yang

akan diterima

terimasuratdispo sisi

Gambar 4. 6 System Flow Terima Surat Masuk

Pada fitur ini data surat masuk diambil dari aplikasi surat masuk, kemudian pengguna memilih surat masuk yang akan diterima, kemudian akan muncul form terima surat masuk dan muncul identitas surat masuk tersebut. Kemudian jika sudah diterima maka data akan tersimpan dalam tabel


(31)

28

1.2.1.6 System Flow Mengembalikan Surat

System Flow Mengembalikan Surat

Pengguna System

Ph

ase

Mulai Menu Utama

Memilih Menu Kembalikan ke

Umum

Form Kembalikan ke umum beserta keterangan

surat

Pilih button Ya

Pemberitahuan data berhasil

diinputkan

Selesai Memilih surat yang

akan dikembalikan

Mengisikan Alasan Pengembalian

pengembaliansu rat

Gambar 4.7 System Flow Pengembalian Surat

Fitur pengembalian surat ini berfungsi jika terdapat kesalan pendisposisian oleh KPT/Pansek, dimana prosesnya dimulai dari memilih surat yang akan dikembalikan, kemudian akan muncul form pengembalian surat, didalam form tersebut terdapat identitas surat, kemudian pengguna akan mengisi alasan surat dikembalikan. Jika sudah data akan tersimpan pada tabel pengembalian surat.


(32)

1.2.1.7 System Flow Mengembalikan Surat ke Sub yang Sesuai

System Flow Mengembalikan ke Sub yg Sesuai

SUB UMUM System

P

h

ase

Mulai Menu Utama

Memilih Menu Mengalihkan Surat ke SUB yang sesuai

Form Mengalihkan

surat besrta keterangan

surat

Isi tujuan SUB Pengalihan

Pilih button Ya

Pemberitahuan data berhasil

diinputkan

Selesai Memilih surat yang

akan dialihkan

historydisposisi

Gambar 4. 8 System Flow Mengembalikan Surat ke Sub yang Sesuai Pada fitur ini hanya bisa dijalankan oleh sub bagian umum, dimana prosesnya dimulai dari memilih surat yang akan di disposisikan, kemudian akan muncul form mengembalikan surat ke sub yang sesuai, kemudian pihak umum memilih pada sub bagian apa surat akan didisposisikan. Jika sudah maka data


(33)

30

1.2.1.8 System Flow Cetak Laporan Periodik Surat

System Flow Cetak Laporan Periodik Surat

Pengguna System

P

h

ase

Mulai Menu Utama

Memilih Menu laporan periodik

surat

Form Cetak Surat

Isi SUB, Range Tanggal

Pilih button Ya Tampil Desain Laporan

Selesai Cetak Laporan

Gambar 4. 9 System Flow Cetak Laporan Periodik Surat

Tujuan dari fitur ini adalah mencetak history disposisi surat pada setiap bulannya. Proses ini diawali dengan memilih menu cetak surat, kemudian mengisikan range tanggal berapa history surat yang akan dicetak, kemudian akan muncul file excell dimana akan menampilakan desain laporan beserta datanya, kemudian cetak dalam aplikasi excell tersebut.


(34)

1.2.2 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu diagram yang

menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble

diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

1.2.2.1 Hirarki Input Proses Output (HIPO)

Hirarki Input Proses Output menggambarkan hirarki proses-proses yang ada dalam Data Flow Diagram. Gambar 4.10 adalah HIPO dari Aplikasi Tracking

History Surat Masuk, disini menjelaskan fungsi – fungsi dari aplikasi yang ada. Terdapat sepuluh fungsi pokok dari aplikasi yaitu login, mengelola data master jabatan, mengelola data master pejabat, mengelola data master pengguna, mengelola data master Sub Bagian, disposisi surat, terima surat, pengembalian surat, pengembalian ke sub yang sesuai, cetak laporan periodik surat.

1.2.2.2 Context Diagram

Context Diagram dari sistem ini menggambarkan secara umum proses

disposisi surat masuk yang terjadi instansi tersebut. Pada context diagram ini melibatkan 5 entity yaitu KPT, PANSEK, Sub Umum, Sub – Sub dan Admin seperti yang digambarkan dibawah pada gambar 4.11.


(35)

32 1 Login 2 Mengelola Data Master Jabatan 6 Disposisi Surat 8 Pengembalian Surat 9 Pengembalian

ke Sub yang Sesuai 0

Tracking History Surat Masuk pada Pengadilan

Tinggi Surabaya 2.1 Insert Data Master Jabatan 2.2 Update Data Master Jabatan 3 Mengelola Data Master Pejabat 4 Mengelola Data Master Pengguna 5 Mengelola Data Master Sub Bagian 3.1 Insert Data Master Pejabat 3.2 Update Data Master Pejabat 4.1 Insert Data Master Pengguna 4.2 Update Data Master Pengguna 5.1 Insert Data Master Sub Bagian 5.2 Update Data Master Sub Bagian 10 Cetak Laporan Periodik Surat 7 Terima Surat


(36)

Gambar 4. 11 Context Diagram 1.2.2.3 Data Flow Diagram (DFD) level 0

DFD level 0 merupakan hasil decompose dari context diagram yang menggambarkan proses-proses apa saja yang terdapat pada sistem disposisi surat masuk. DFD level 0 dapat dilihat pada gambar 4.12. dimana DFD level ini disusun atas HIPO yang sudah dibuat dan harus sesuai dengan fungsi – fungsi aplikasi yang ada pada HIPO. Dalam HIPO dijelaskan proses yang lebih mendetail dari context diagram.

Data Tujuan Disposisi

Data Surat Masuk

Data Tujuan Disposisi

Data Surat Masuk

Data Surat Masuk

Data Surat Masuk Data Pengembalian

Surat Data Mengalihkan Surat

Data Pengguna Data Jabatan

Data Sub Bagian Data Pejabat 1 Rancang Bangun Sistem Informasi Disposisi Surat Masuk Pada Pengadilan Tinggi Surabaya WAKIL KETUA PENGADILAN TINGGI KETUA PENGADILAN TINGGI SUB BAGIAN UMUM SUB SUB PENGADILAN TINGGI ADMIN


(37)

34

Gambar 4.12 DFD Level 0

1.2.2.4 Data Flow Diagram(DFD) Level 1Mengelola Data Master Jabatan

Gambar 4.13 DFD Level 1 Mengelola Data Master Jabatan.

Data Jabatan

Data Pejabat

Data Pengguna

Data Sub Bagian

Data Jabatan

Data Pejabat

Data Pengguna

Data Sub Bagian

Data jabatan Data Pejabat

Data Sub Bagian

Data Pengguna

Data Pengguna

Data Pengguna

Data Pengguna Data Disposisi Surat

Data Disposisi Surat Data Surat Masuk

Data Disposisi Surat

Data Pengguna

Data Disposisi Surat Data Disposisi Surat

Data Cetak Laporan

Data Terima Surat Data Terima Surat

Data Pengembalian Surat Data Terima Surat

Data Pengembalian Surat Data Pengembalian Surat Data Pengembalian Surat Data Disposisi KETUA PENGADILAN TINGGI WAKIL KETUA PENGADILAN TINGGI SUB SUB PENGADILAN TINGGI SUB BAGIAN UMUM ADMIN 1.1 Mengelola Data Master Jabatan 1.2 Mengelola Data Master Pejabat 1.3 Mengelola Data Master Pengguna 1.4 Mengelola Data Master Sub Bagian

1.5 Disposisi Surat

1.9 Pengembalian Surat 1.7

Pengembalian Ke Sub yang Sesuai 1.8 Cetak Laporan Periodik Surat 1 Jabatan 2 Pejabat 3 Pengguna

4 Sub Bagian

5 Surat Masuk

6 Disposisi Surat

1.6 Terima Surat

7 Terima Surat

8 Pengembalian Surat

Data Jabatan

Data Jabatan

Data Jabatan Data Jabatan

Admin 1 Jabatan

1.1.1 Insert Data Master

Jabatan

1.1.2 Update Data Master


(38)

DFD Level 1 pada gambar 4.12 menjelaskan bahwa terdapat 2 proses yaitu insert data master jabatan dan update data master jabatan. Admin adalah aktor utama yang melakukan proses tersebut. Admin memasukkan data jabatan serta mampu memperbarui data jabatan, data tersebut lalu disimpan kedalam database jabatan.

1.2.2.5 Data Flow Diagram (DFD) Level 1Mengelola Data Master Pejabat

Gambar 4.14 DFD Level 1 Mengelola Data Master Pejabat 1.2.2.6 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 1Mengelola Data Master

Pengguna Data Pejabat Data Pejabat Data Pejabat Data Pejabat Admin 2 Pejabat 1.2.1 Insert Data Master

Pejabat

1.2.2 Update Data Master

Pejabat

Data Pengguna

Data Pengguna Data Pengguna

Data Pengguna

Data JabatanData Sub Bagian

Data Pejabat

Data JabatanData Sub Bagian

Data Pejabat

Admin

3 Pengguna

2 Pejabat 1 Jabatan

4 Sub Bagian

1.3.1 Insert Data Master

Pengguna

1.3.2 Update Data Master


(39)

36

1.2.2.7 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 1Mengelola Data Master Sub Bagian

Gambar 4.16 DFD Level 1 Mengelola Data Master Sub Bagian 1.2.3 Perancangan Database

Dari analisis sistem diatas maka dapat dibuat untuk merancang database yaitu Entity Relationship Diagram (ERD) yang menggambarkan struktur database dari sistem disposisi surat masuk yang terdiri dari Conceptual Data Model dan

Physical Data Model.

1.2.3.1 Conceptual Data Model (CDM)

Conceptual Data Model (CDM) ini menggambarkan relasi antara tabel

yang satu dengan tabel yang lain. Dalam perencanaan database ini terdapat delapan tabel diantara lain tabel jabatan, pejabat, dstsurat, pengguna, terimasuratdisposisi, historydisposisi, suratmasuk, dan pengembalian surat. Berikut ini merupakan tabel-tabel yang terdapat dalam Conceptual Data Model (CDM):

Data Sub Bagian

Data Sub Bagian Data Sub Bagian

Data Sub Bagian Admin

4 Sub Bagian 1.4.1

Insert Data Master Sub Bagian

1.4.2 Update Data Master


(40)

Gambar 4.17 Conceptual Data Model 1.2.3.2 Physical Data Model (PDM)

Physical Data Model (PDM) merupakan hasil generate dari Conceptual

Data Model (CDM). Perancangan PDM merupakan representasi fisik dari

database. PDM menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara data-data tersebut. Berikut PDM yang ada pada aplikasi disposisi surat masuk. Tidak jauh beda CDM dengan PDM, dalam PDM hanya akan muncul tabel tabel yang mempunyai relasi many to many. Dan dari PDM inilah akan dapat dibuat sebuah database.

Relationship_2 Relationship_3 Relationship_4 Relationship_5 Relationship_6 Relationship_7 Relationship_8 Relationship_9 Relationship_10 PENGGUNA # o o NIP NAMA_PENGGUNA PASSWORD

Variable characters (30) Variable characters (30) Variable characters (30)

PEJABAT #

o ID_PEJABAT NILAI_PEJABAT

Variable characters (10) Integer JABATAN # o ID_JABATAN NAMA_JABATAN

Variable characters (20) Variable characters (30)

suratmasuk # o o o o o o o o o id nomoragenda tanggalterima tanggalsurat asalsurat nomorsurat lampiran isisurat posisisurat tkkeamanan Integer Variable characters (255) Date Date Variable characters (255) Variable characters (255) Variable characters (255) Text Variable characters (255) Variable characters (255) dstsurat # o id_dstsurat desc Integer Variable characters (50)

terimasuratdisposisi # o o o o idterimasurat penerimasurat status jam_terima_disposisi tanggal_terima_disposisi Integer Variable characters (255) Variable characters (10) <Undefined> <Undefined> historydisposisi # o o o o o iddisposisi tanggaldisposisi statusdisposisi admin jam_disposisi isidisposisi Integer Date Variable characters (255) Variable characters (255) Time Variable characters (255)

pengembaliansurat # o o o idpengembalian tanggalpengembalian alasan jam_pengembalian Integer Date Variable characters (255) <Undefined>


(41)

38

Gambar 4. 18 Physical Data Model 1.2.4 Struktur Tabel

Struktur tabel pada sistem informasi disposisi surat masuk pada Pengadilan Tinggi Surabaya adalah sebagai berikut:

a. Tabel Jabatan

Nama Tabel : Jabatan

Primary Key : Id_jabatan

Foreign Key :

Fungsi : Tabel untuk menyimpan data jabatan. FK_PENGGUNA_RELATIONS_JABATAN FK_PENGGUNA_RELATIONS_PEJABAT FK_TERIMASU_RELATIONS_SURATMAS FK_PENGGUNA_RELATIONS_DSTSURAT FK_TERIMASU_RELATIONS_PENGGUNA FK_HISTORYD_RELATIONS_PENGGUNA FK_HISTORYD_RELATIONS_SURATMAS FK_PENGEMBA_RELATIONS_PENGGUNA FK_PENGEMBA_RELATIONS_SURATMAS PENGGUNA NIP ID_PEJABAT id_dstsurat ID_JABATAN NAMA_PENGGUNA PASSWORD varchar(30) varchar(10) int varchar(20) varchar(30) varchar(30) <pk> <fk2> <fk3> <fk1> PEJABAT ID_PEJABAT NILAI_PEJABAT varchar(10) int <pk> JABATAN ID_JABATAN NAMA_JABATAN varchar(20) varchar(30) <pk> suratmasuk id nomoragenda tanggalterima tanggalsurat asalsurat nomorsurat lampiran isisurat posisisurat tkkeamanan int varchar(255) datetime datetime varchar(255) varchar(255) varchar(255) text varchar(255) varchar(255) <pk> dstsurat id_dstsurat desc int varchar(50) <pk> terimasuratdisposisi idterimasurat NIP id penerimasurat status jam_terima_disposisi tanggal_terima_disposisi int varchar(30) int varchar(255) varchar(10) <Undefined> <Undefined> <pk> <fk2> <fk1> historydisposisi iddisposisi id NIP tanggaldisposisi statusdisposisi admin jam_disposisi isidisposisi int int varchar(30) datetime varchar(255) varchar(255) datetime varchar(255) <pk> <fk2> <fk1> pengembaliansurat idpengembalian NIP id tanggalpengembalian alasan jam_pengembalian int varchar(30) int datetime varchar(255) <Undefined> <pk> <fk1> <fk2>


(42)

Tabel 4.1 Tabel Jabatan

No. Field Type Length Key

1. Id_Jabatan VarChar 20 Primary Key

2. Nama_Jabatan VarChar 30

b. Tabel Pejabat

Nama Tabel : Pejabat

Primary Key : Id_Pejabat

Foreig Key : -

Fungsi : Tabel untuk memasukkan data Pejabat Tabel 4.2 Tabel Pejabat

No. Field Type Length Key

1. Id_Pejabat VarChar 10 Primary Key

2. Nilai_Pejabat int

c. Tabel Dstsurat

Nama Tabel : dstsurat

Primary Key : Id_dstsurat

Foreig Key : -

Fungsi : Tabel untuk menyimpan data sub bagian Tabel 4.3 Tabel dstsurat

No. Field Type Length Key

1. Id_dstsurat int Primary Key


(43)

40

Nama Tabel : Pengguna

Primary Key : NIP

Foreig Key : Id_pejabat, id_dstsurat, id_jabatan

Fungsi : Tabel untuk memasukkan data pengguna Tabel 4.4 Tabel Pengguna

No. Field Type Length Key

1. NIP VarChar 30 Primary Key

2. Id_pejabat VarChar 10 Foreign Key

3. Id_dstsurat int 10 Foreign Key

4. Id_jabatan Varchar 20 Foreign Key

5. Nama_pengguna Varchar 30

6. Password Varchar 30

e. Tabel Surat Masuk

Nama Tabel : suratmasuk

Primary Key : id

Foreig Key :

Fungsi : Tabel untuk menyimpan data surat masuk. Tabel 4.5 Tabel Surat Masuk

No. Field Type Length Key

1. id int Primary Key

2. nomoragenda Varchar 255


(44)

No. Field Type Length Key

4. Tanggalsurat Datetime

5. nomorsurat VarChar 255

6. lampiran VarChar 255

7. isisurat test

8. posisisurat VarChar 255

9. tkkeamanan VarChar 255

f. Tabel Terima Surat Disposisi

Nama Tabel : terimasuratdsposisi

Primary Key : idterimasurat

Foreign Key : NIP, id

Fungsi : Tabel untuk memasukkan data terima surat Tabel 4.6 terima surat disposisi

No. Field Type Length Key

1. Idterimasurat int Primary Key

2. NIP VarChar 30 Foreign Key

3. id int Foreign Key

4. penerimasurat Varchar 255

5. status Varchar 10

6. Jam_terima_disposisi time 7. Tanggal_terima_disposisi Datetime


(45)

42

Nama Tabel : historydisposisi

Primary Key : iddisposisi

Foreign Key : id, NIP

Fungsi : Tabel untuk memasukkan data disposisi Tabel 4.7 history disposisi

No. Field Type Length Key

1. Iddisposisi int Primary Key

2. Id int Foreign Key

3. NIP VarChar 30 Foreign Key

4. Tanggaldisposisi Date Time

5. Statusdisposisi VarChar 255

6. admin VarChar 255

7. Jam_disposisi Datetime

8. isidisposisi VarChar 255

h. Tabel Pengembalian Surat

Nama Tabel : pengembaliansurat

Primary Key : idpengembalian

Foreign Key : NIP, id

Fungsi : Tabel untuk memasukkan data pengembalian surat Tabel 4.8 Tabel Pengembalian Surat

No. Field Type Length Key


(46)

2. NIP VarChar 30 Foreign Key

3. id int Foreign Key

4. tanggalpengembalian datetime

5. alasan VarChar 255

6. Jam_pengembalian Time

1.3 Desain Input / Output

Desain input / output merupakan rancangan input / output berupa form untuk memasukkan data dan laporan sebagai informasi yang dihasilkan dari pengelolaan data. Desain input / output juga merupakan acuan pembuat aplikasi dalam merancang dan membangun sistem.

1.3.1 Desain Input

Desain input adalah bagian dari perencanaan tampilan form form yang akan dibangun untuk mendukung pembuatan sistem ini. Berikut ini adalah desain input sistem tersebut :

1.3.1.1 Rancangan Form Login

Rancangan menu login pada gambar 4.19 ini digunakan untuk pengguna agar dapat masuk kedalam sistem. Pengguna diberikan hak akses yang berbeda beda sesuai dengan jabatannya.


(47)

44

Login

NIP Password

Login Batal

Gambar 4.19 Rancangan Menu Login 1.3.1.2 Rancangan Form Master Jabatan

Rancangan input master jabatan pada gambar 4.20 ini digunakan untuk admin dalam menambah jabatan yang ada pada penggadilan tinggi surabaya. Jabatan digunakan dalam menentukan posisi pengguna pada Pengadilan Tinggi Surabaya.

Master Jabatan

Master Jabatan

Gried View Id Jabatan

Nama Jabatan

Masukkan Ubah


(48)

1.3.1.3 Rancangan Form Master Pejabat

Rancangan input master Pejabat pada gambar 4.21 ini digunakan untuk admin dalam menambah pejabat yang ada pada penggadilan tinggi surabaya. Data pejabat nantinya digunakan dalam menentukan hak akses saat melakukan login.

Master Pejabat Master Pejabat

Gried View Id Pejabat

Nilai

Masukkan Ubah

Gambar 4.21 Rancangan Input Master Pejabat 1.3.1.4 Rancangan Form Master Pengguna

Rancangan input master Pengguna pada gambar 4.22 ini digunakan untuk admin dalam menambah pengguna yang ada pada penggadilan tinggi surabaya. Data pengguna ini nantinya digunakan untuk masuk kedalam aplikasi melalui menu login.

1.3.1.5 Rancangan Form Master Sub Bagian

Rancangan input master Sub Bagian pada gambar 4.23 ini digunakan untuk admin dalam menambah sub bagian yang ada pada penggadilan tinggi surabaya. Data sub bagian ini nantinya digunakan untuk menentukan hak akses pengguna pada aplikasi.


(49)

46

Master Pengguna Master Pengguna

Gried View NIP

Nama

Masukkan Ubah Sub

Pejabat

Jabatan

Password

Gambar 4.22 Rancangan Input Master Pengguna

Master Sub Bagian

Master Sub Bagian

Gried View Kode Sub

Deskripsi

Masukkan Ubah

Gambar 4.23Rancangan Input Master Sub Bagian 1.3.1.6 Rancangan Form Menu Utama Disposisi Surat Masuk

Rancangan input menu utama dan Tracking Surat Masuk pada gambar 4.24 ini digunakan untuk pengguna dalam mencari surat masuk yang ada pada Pengadilan Tinggi Surabaya. Form ini mempunya griedview menjelaskan tentang


(50)

surat yang masuk pada Pegadilan Tinggi Surabaya. Pengguna dapat mencari surat dengan memanfaatkan tombol cari pada menu utama, namun pengguna harus mengisikan salah satu check box pada menu utama tersebut.

Application Title

No. Surat Asal Perihal

Text Text Text Text Text Text Text Text Text Enter Text Enter Text Mulai Mulai Enter Text Sampai Sampai Kembalikan ke umum Laporan Periodik Surat Mengalihkan

Surat Ke Sub No Surat

Asal Surat Tanggal Surat Tanggal Terima Umum Perihal

Cari

Terima Surat

Gambar 4. 24Rancangan Form Menu Utama Disposisi Surat Masuk 1.3.1.7 Rancangan Form Menerima Surat Masuk

Rancangan form menerima surat masuk pada gambar 4.25 ini berguna untuk menerima surat yang didisposisikan, form ini berisi tentang identitas surat yang masuk.


(51)

48

Menerima Surat Masuk

Read Ony Read Only Read Only Read Only Read Only Sesuai Login No. Agenda

Tanggal Terima Tanggal Surat

Asal Surat Nomer Surat Penerima Surat

Surat ini diterima? :

Ya Tidak

Gambar 4. 25 Rancangan Form Menerima Surat Masuk 1.3.1.8 Rancangan Form Mendisposisi Surat Masuk

Rancangan form mendisposisi surat masuk pada gambar 4.26 ini berfungsi untuk mendisposisikan surat yang masuk ke sub bagian – bagian yang dituju. Form ini berisi identitas dan isi disposisi surat kepada sub bagian yang dituju.

1.3.1.9 Rancangan Form Mengembalikan Surat Masuk

Rancangan form pada gambar 4.27 ini berfungsi untuk mengembalikan surat ke sub bagian umum jika surat masuk yang didisposisikan salah tujuan.


(52)

Mendisposisi Surat Masuk

Read Ony Read Only

Read Only

Read Only

Read Only Sesuai Login

Read Only

Read Only

Di isi No. Agenda Tanggal Terima Umum

Tanggal Surat

Asal Surat Nomer Surat Penerima Surat

Simpan Disposisi? :

Ya Tidak Tanggal Terima

Jam

Isi Disposisi

Gambar 4.26 Rancangan Form Disposisi Surat Masuk

Mengembalikan Surat Masuk ke Sub Bagian Umum

Read Ony Read Only

Read Only

Read Only Read Only

Sesuai Login

Di isi No. Agenda Tanggal Terima Umum

Tanggal Surat Asal Surat Nomer Surat

Penerima Surat

Kembalikan Surat?

Ya Tidak Alasan Pengembalian


(53)

50

Gambar 4.27 Rancangan Form Mengembalikan Surat Masuk 1.3.1.10 Rancangan Form Mengalihkan Surat ke Sub yang Sesuai

Rancangan form mengalihkan surat ke sub yang sesuai pada gambar 4.28 ini berfungsi untuk mendisposisi surat yang sebelumnya salah dan telah dikembalikan ke sub bagian umum. Isi dari form ini adalah identitas surat, alasan pengembalian, dan tujuan sub yang akan dituju.

Mengalihkan Surat Kembali Kepada Sub yang Sesuai

Read Ony Read Only

Read Only

Read Only Read Only

Sesuai Login

Read only No. Agenda Tanggal Terima Umum

Tanggal Surat Asal Surat Nomer Surat

Penerima Surat Terakhir

Alihkan Surat?

Ya Tidak Alasan Pengembalian

Dialihkan ke Sub

Gambar 4.28 Rancangan Form Mengalihkan Surat ke Sub yang Sesuai 1.3.2 Desain Output

Desain output merupakan perancangan desain output yang merupakan hasil dari proses data yang terjadi, yang tersimpan pada database yang kemudian akan diolah sedemikian rupa menjadi informasi yang berguna bagi pengguna sistem informasi. Pada Aplikasi disposisi surat masuk akan menghasilkan output


(54)

berupa data posisi surat yang dibutuhkan oleh pengguna di pengadilan tinggi surabaya.

1.3.2.1 Rancangan Laporan Periodik Disposisi Surat Masuk

Rancangan laporan ini pada gambar 4.29 merupakan laporan disposisi surat berdasarkan range waktu tertentu sesuai dengan permintaan.

Gambar 4.29 Rancangan Laporan Periodik Disposisi Surat Masuk 1.4 Implementasi dan Evaluasi

Implementasi sistem ini akan menjelaskan detil aplikasi disposisi surat masuk dan penjelasan hardware / software pendukung serta form - form yang ada.

1.4.1 Teknologi 1. Perangkat Keras

Spesifikasi perangkat keras minimum yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi ini adalah satu unit komputer dengan :

a. Prosesor 4Ghz (atau lebih tinggi) b. Memori dengan RAM 1Gb


(55)

52

d. Monitor

e. Keyboard dan Mouse 2. Perangkat Lunak

Sedangkan perangkat lunak minimum yang harus diinstall ke dalam sistem komputer adalah :

a. Windows XP (atau lebih tinggi) b. MySQL

c. Microsoft Visual Studio 2010

1.4.2 Pengoperasian Program

Pada sub bab ini akan dijelaskan langkah – langkah pengoperasian program Aplikasi Informasi Kamar Pasien.

1. Form Login

Pada gambar 4.30 merupakan tampilan login saat pertama kali aplikasi dijalankan. Form ini digunakan sebagai autentifikasi password dan hak akses pada setiap pengguna aplikasi ini. Form ini akan menampilkan form menu utama sesuai dengan hak akses yang ada pada setiap pengguna yang melakukan login sesuai dengan jabatan pengguna dan pejabat pengguna.


(56)

Gambar 4. 30 Tampilan Form Login

Setelah pengguna aplikasi melakukan login, maka akan terbagi menjadi 2 tampilan yaitu menu utama admin dan menu utama pengguna. Tampilan menu akan disesuaikan dengan login awal pengguna aplikasi. Apabila pengguna yang akan login memasukkan NIP dan password yang salah, maka akan muncul alert bahwa user / password tidak terdaftar. Alert tersebut akan ditunjukkan pada gambar 4.31

Gambar 4.31 Tampilan Alert User / Password tidak tersedia 2. Form Menu Utama

A. Menu Utama Sebagai Admin

Pada gambar 4.32 merupakan tampilan menu utama sebagai admin. Pada

form ini terdapat beberapa menu yang ada pada menu strip aplikasi pada bagian

atas seperti menu dan master. Pada menu strip master terdapat beberapa toolstrip didalamnya yaitu master pejabat, jabatan, pengguna, dan sub bagian. Sedangkan pada toolstrip menu terdapat fitur ubah password dan logout.


(57)

54

Gambar 4.32 Tampilan Menu Utama Admin B. Menu Utama sebagai pengguna

Pada gambar 4.33 merupakan tampilan menu utama sebagai pengguna. Pada form ini terdapat beberapa menu yang ada pada menu strip aplikasi pada bagian atas. Pada toolstrip menu terdapat fitur ubah password dan logout. Kemudian terdapat nama pengguna yang login dan fitur search dimana fitur ini berfungsi untuk mencari surat berdasarkan beberapa kategori, kategori tersebut dapat diubah dengan mencentang check box yang ada pada fitur search.


(58)

Gambar 4.33 Tampilan Menu Utama Pengguna

Pada menu utama pengguna ini dijelaskan bahwa seorang pengguna memiliki hak akses yang berbeda beda. Pada gambar 4.33 tertera pengguna tersebut login sebagai KSUBUMUM yang bernama Lilik Siti Marliyah,SH. Dibagian tersebut hak aksesnya mampu menjalankan segala proses yang ada pada aplikasi. Tampilan menu utama untuk pengguna juga menampilkan griedview sesuai dengan jabatannya. Dimana jabatan tersebut hanya mampu melihat surat yang diperuntukkannya dari hasil disposisi sebelumnya.


(59)

56

3. Form Jabatan

Apabila memilih menu Data Master Jabatan pada form menu utama admin. Maka Akan muncul form Master Jabatan (lihat gambar 8.3 menu admin master jabatan).

Gambar 4. 34 Tampilan Menu Utama Admin Master Jabatan

Pada gambar 4.34 merupakan tampilan menu master jabatan. Pada form ini terdapat dua text box yaitu id jabatan dan nama jabatan. Fungsi dari id jabatan adalah primary key sebagai pembeda antara jabatan satu dengan lainnya, sedangkan nama jabatan adalah jabatan yang ada pada Pengadilan Tinggi Surabaya.


(60)

Gambar 4. 35 Tampilan Menu Master Jabatan. 4. Form Pejabat

Apabila memilih menu data master pejabat pada form menu utama admin. Maka Akan muncul form Master Pejabat (lihat gambar 4.36 menu admin master pejabat).


(61)

58

Pada gambar 4.37 merupakan tampilan menu master pejabat. Pada form ini terdapat dua text box yaitu id pejabat dan nilai pejabat. Fungsi dari id pejabat adalah primery key sebagai pembeda antara punya jabatan atau tidak punya jabatan, sedangkan nilai pejabat menjelaskan keterangan yang ada pada nilai tersebut. nilai 1 untuk pengguna yang memiliki pejabat/bawahan, sedankan id 2 menjelaskan tidak memiliki pejabata/ bawahan Pengadilan Tinggi Surabaya. Nantinya pejabat ini digunakan dalam menentukan hak akses juga selain dilihat dari jabatan.

Gambar 4. 37 Tampilan Menu Master Pejabat.

5. Form Sub Bagian

Apabila memilih menu data master sub bagian pada form menu utama admin. Maka akan muncul form master sub bagian (lihat gambar 4.38 menu admin master sub bagian).


(62)

Gambar 4. 38 Tampilan Menu Utama Admin Master Sub Bagian

Pada gambar 4.39 merupakan tampilan menu master sub bagian. Pada

form ini terdapat dua text box yaitu kode sub dan deskripsi. Fungsi dari kode sub

yaitu singkatan dari deskripsi yang menjelaskan sub bagian. Kode sub merupakan


(63)

60

6. Form Master Pengguna

Apabila memilih menu data master pengguna pada form menu utama admin. Maka akan muncul form master pengguna (lihat gambar 4.40 menu admin master pengguna).

Gambar 4. 40 Tampilan Menu Utama Admin Master Pengguna.

Pada gambar 8.61 merupakan tampilan menu master pengguna. Pada

form ini terdapat 6 kolom yang harus diisi. Sedangkan 3 combo box diambil dari

tabel master yang lain, tabel tersebut diambil dari master jabatan, master pejabat, dan master sub bagian. Didalam form pengguna admin hanya perlu menambahkan NIP, Nama Pengguna tersebut, dan Password yang akan digunakan untuk login. Untuk awalan pengguna diberikan password standart. Setelah pengguna login,


(64)

pengguna diberikan fitur untuk mengubah password default menjadi password yang diinginkan (lihat pada gambar 4.41 Form Ubah Password)

Gambar 4. 41 Tampilan Menu Master Pengguna.

Gambar 4. 42 Tampilan Menu Ubah Password

Pengguna hanya perlu mengisi password yang diinginkan dan mengulangi password baru dengan sama. Apabila password yang akan diubah tidak sama maka akan muncul alert bahwa password tidak sama. Apabila kedua


(65)

62

kolom terpenuhi maka akan muncul alert seperti password berhasil diubah (lihat pada gambar 4.43 Alert Password tidak sama dan 4.42 password berhasil diubah).

Gambar 4. 43 Tampilan Alert Password tidak sama.

Gambar 4. 44 Tampilan Alert Password berhasil diubah. 7. Form Terima Surat Masuk

Pada menu utama tekan surat yang akan diterima pada data gridview, surat yang belum didisposisikan tidak akan muncul, kemudian tekan button terima surat seperti gambar 4.45 dibawah ini, kemudian akan muncul form pada gambar 4.46 yang kemudian tekan terima jika ingin menerima surat yang masuk. Jika surat sudah pernah diterima pada suatu sub maka surat tersebut tidak bisa diterima dua kali oleh sub yang sama.


(66)

(67)

64

8. Form Disposisi Surat Masuk

Setelah surat diterima, selanjutnya adalah mendisposisikan surat masuk Gambar 4.47, dalam form tersebut terdapat identitas surat yang akan didisposisikan dan kita diharuskan mengisi tujuan disposisi dan mengisi keterangan disposisi.

Gambar 4. 47 Tampilan Form Disposisi Surat Masuk 9. Form Mengembalikan Surat ke Sub Bagian Umum

Jika pada saat menerima surat disposisi surat tersebut salah tujuan maka sub bagian dapat mengembalikan surat tersebut ke Sub bagian umum, pada menu


(68)

utama klik surat yang salah, kemudian akan muncul form seperti gambar 4.48, pada form tersebut mengisi alasan pengembalian kemudian klik ya, maka surat akan kembali ke sub bagian umum.

Gambar 4. 48 Tampilan Form Mengembalikan ke Sub Bagian Umum

10.Form Mengalihkan Surat ke Sub yang Sesuai

Jika sudah sampai pada sub bagian umum, maka bagian umum akan mendisposisikan kembali surat tersebut ke sub yang benar, pada menu utama login sebagai sub umum akan muncul button mengalihkan surat ke sub yang sesuai, kemudian klik maka akan muncul form seperti gambar 4.49, kemudian isi


(69)

66

Gambar 4. 49 Tampilan Form Mengalihkan Surat ke Sub yang Sesuai 11.Form Cetak Laporan Periodik Surat

Jika ingin mencetak laporan bulanan maka pada menu utama klik laporan surat periodik, maka akan muncul form seperti gambar 4.50, setelah muncul maka dapat memilih pada bagian mana surat tersebut akan dicetak, kemudian memilih

range tanggal berapa surat tersebut akan dicetak, kemudian klik ya maka laporan

akan tercetak. Laporan yang dicetak hanya akan muncul surat yang sudah menjadi bagian dari kategori sub yang dipilih.


(70)

(71)

68 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pada proses pembuatan Rancang Bangun Sistem Informasi Disposisi Surat Masuk pada Pengadilan Tinggi Surabaya dapat diambil beberapa kesimpulan : 1. Implementasi dari sistem ini menghasilkan output berupa laporan disposisi

surat masuk per periode sesuai dengan hasil disposisi oleh KPT maupun Pansek. Laporan yang dihasilkan dapat digunakan untuk mendukung dan mengevaluasi surat masuk apakah sudah didisposisikan atau belum.

2. Sistem yang telah dihasilkan dapat memberi informasi yang dibutuhkan oleh pengadilan tinggi Surabaya salah satunya untuk mendukung keputusan dan mempercepat proses pencatatan data serta pembuatan laporan. Salah satu informasi yang didapat dari disposisi surat masuk dapat membantu pengadilan tinggi Surabaya untuk melihat surat masuk yang sudah didisposisikan untuk melakukan sebuah tindakan.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :

1. Sistem ini dapat lebih dikembangkan lagi dan dilengkapi dengan proses bisnis yang ada pada pengadilan tinggi Surabaya secara mendetail sehingga dapat menghasilkan laporan yang lebih akurat.

2. Dalam pengembangan sistem dapat menambahkan fungsi aplikasi dimana dapat menyimpan surat secara digital.


(72)

Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Herlambang, Soendoro, dan Haryanto Tanuwijaya, 2005, Sistem Informasi:

konsep, teknologi, dan manajemen. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Jogiyanto.HM. 1989. Analisis & Desain. Sistem Informasi: pendekatan terstruktur

teori dan praktek aplikasi bisnis. Andi, Yogyakarta.

_______.HM.1990. Analisis & Disain Sitem Informasi. Andi Offset.Yogyakarta _______. 2001. Analisis & Desain Sistem Informasi : pendekatan terstruktur

teori dan praktek aplikasi bisnis. Andi, Yogyakarta.

Kadir, Abdul. 2010. Mudah Mempelajari Database MySQL. Penerbit Andi: Yogyakarta.

Kendall, dan Kendall, 2003, Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1, Prenhallindo, Jakarta.

M. Suyanto. 2004. Aplikasi Desain Grafis Untuk Periklanan. Yogyakarta: Andi.

Sopyan, Iis. 2008. Korespondensi Saintifik dalam Bahasa Inggris. Jakarta : Visopro.

Republik Indonesia, 1986. Undang – undang No. 2 Tahun 1986, tentang Peradilan Umum.

Whitten, J. L., Bentley, L. D., Dittman, K. C. 2004. System Analysis and Design

Methods.(6thed).McGraw-Hill.

Yuswanto, Subari, 2005, Pemrograman Dasar Visual Basic.Net, Prestasi Pustaka Publisher,Surabaya.


(1)

8. Form Disposisi Surat Masuk

Setelah surat diterima, selanjutnya adalah mendisposisikan surat masuk Gambar 4.47, dalam form tersebut terdapat identitas surat yang akan didisposisikan dan kita diharuskan mengisi tujuan disposisi dan mengisi keterangan disposisi.

Gambar 4. 47 Tampilan Form Disposisi Surat Masuk 9. Form Mengembalikan Surat ke Sub Bagian Umum

Jika pada saat menerima surat disposisi surat tersebut salah tujuan maka sub bagian dapat mengembalikan surat tersebut ke Sub bagian umum, pada menu


(2)

65

utama klik surat yang salah, kemudian akan muncul form seperti gambar 4.48, pada form tersebut mengisi alasan pengembalian kemudian klik ya, maka surat akan kembali ke sub bagian umum.

Gambar 4. 48 Tampilan Form Mengembalikan ke Sub Bagian Umum

10.Form Mengalihkan Surat ke Sub yang Sesuai

Jika sudah sampai pada sub bagian umum, maka bagian umum akan mendisposisikan kembali surat tersebut ke sub yang benar, pada menu utama login sebagai sub umum akan muncul button mengalihkan surat ke sub yang sesuai, kemudian klik maka akan muncul form seperti gambar 4.49, kemudian isi alasan pengembalian kemudian pilih sub yang dituju kemudian klik ya.


(3)

Gambar 4. 49 Tampilan Form Mengalihkan Surat ke Sub yang Sesuai 11.Form Cetak Laporan Periodik Surat

Jika ingin mencetak laporan bulanan maka pada menu utama klik laporan surat periodik, maka akan muncul form seperti gambar 4.50, setelah muncul maka dapat memilih pada bagian mana surat tersebut akan dicetak, kemudian memilih range tanggal berapa surat tersebut akan dicetak, kemudian klik ya maka laporan akan tercetak. Laporan yang dicetak hanya akan muncul surat yang sudah menjadi bagian dari kategori sub yang dipilih.


(4)

67


(5)

68 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pada proses pembuatan Rancang Bangun Sistem Informasi Disposisi Surat Masuk pada Pengadilan Tinggi Surabaya dapat diambil beberapa kesimpulan : 1. Implementasi dari sistem ini menghasilkan output berupa laporan disposisi

surat masuk per periode sesuai dengan hasil disposisi oleh KPT maupun Pansek. Laporan yang dihasilkan dapat digunakan untuk mendukung dan mengevaluasi surat masuk apakah sudah didisposisikan atau belum.

2. Sistem yang telah dihasilkan dapat memberi informasi yang dibutuhkan oleh pengadilan tinggi Surabaya salah satunya untuk mendukung keputusan dan mempercepat proses pencatatan data serta pembuatan laporan. Salah satu informasi yang didapat dari disposisi surat masuk dapat membantu pengadilan tinggi Surabaya untuk melihat surat masuk yang sudah didisposisikan untuk melakukan sebuah tindakan.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :

1. Sistem ini dapat lebih dikembangkan lagi dan dilengkapi dengan proses bisnis yang ada pada pengadilan tinggi Surabaya secara mendetail sehingga dapat menghasilkan laporan yang lebih akurat.

2. Dalam pengembangan sistem dapat menambahkan fungsi aplikasi dimana dapat menyimpan surat secara digital.


(6)

69

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Herlambang, Soendoro, dan Haryanto Tanuwijaya, 2005, Sistem Informasi:

konsep, teknologi, dan manajemen. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Jogiyanto.HM. 1989. Analisis & Desain. Sistem Informasi: pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis. Andi, Yogyakarta.

_______.HM.1990. Analisis & Disain Sitem Informasi. Andi Offset.Yogyakarta _______. 2001. Analisis & Desain Sistem Informasi : pendekatan terstruktur

teori dan praktek aplikasi bisnis. Andi, Yogyakarta.

Kadir, Abdul. 2010. Mudah Mempelajari Database MySQL. Penerbit Andi: Yogyakarta.

Kendall, dan Kendall, 2003, Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1, Prenhallindo, Jakarta.

M. Suyanto. 2004. Aplikasi Desain Grafis Untuk Periklanan. Yogyakarta: Andi.

Sopyan, Iis. 2008. Korespondensi Saintifik dalam Bahasa Inggris. Jakarta : Visopro.

Republik Indonesia, 1986. Undang – undang No. 2 Tahun 1986, tentang Peradilan Umum.

Whitten, J. L., Bentley, L. D., Dittman, K. C. 2004. System Analysis and Design Methods.(6thed).McGraw-Hill.

Yuswanto, Subari, 2005, Pemrograman Dasar Visual Basic.Net, Prestasi Pustaka Publisher,Surabaya.