TA : Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Bank Mini Pada SMK Negeri 1 Sumenep.
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
BANK MINI PADA SMK NEGERI 1 SUMENEP
TUGAS AKHIR
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh:
Arfilia Septianasari 11.41010.0174
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA
2016
(2)
x
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR TABEL ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xxi
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Pembatasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 4
1.5 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II. LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Analisis dan Perancangan Sistem... 6
2.2 Aplikasi ... 7
2.3 Desain Sistem... 7
2.3.1 Flowchart ... 8
2.3.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 9
2.3.3 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 11
2.4 Informasi ... 15
2.5 Internet ... 16
(3)
xi
2.7.1 Database ... 17
2.7.2 Database Management System (DBMS) ... 17
2.8 Sistem ... 18
2.9 Sistem Informasi ... 18
2.10 Teori yang Terkait dengan Penyelesaian Masalah ... 19
2.10.1 Akuntansi ... 19
2.10.2 Sistem Informasi Akuntansi ... 21
2.10.3 Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer ... 22
2.11 Website ... 24
2.11.1 HyperText Markup Language (HTML) ... 24
2.11.2 HyperText Preprocessor (PHP) ... 25
BAB III. METODE PENELITIAN... 26
3.1 Model Penelitian ... 26
3.2 Tahapan Analisis ... 27
3.2.1 Analisis Permasalahan ... 27
3.2.2 Analisis Operasional (Functionalitas Analysis) ... 28
3.2.3 Analisis Kebutuhan Data ... 28
3.2.4 Analisis Keamanan ... 29
3.3 Tahapan Perancangan Desain Sistem ... 29
3.3.1 Desain Proses Fungsional ... 29
3.3.2 Desain Basis Data ... 31
(4)
xii
3.4 Evaluasi Desain Sistem ... 35
3.4.1 Evaluasi Konsistensi Penamaan Desain ... 35
3.4.2 Evaluasi Keterkaitan Konten Desain ... 36
3.4.3 Evaluasi Error Warning Desain ... 36
3.4.4 Evaluasi Unit Testing Desain ... 37
3.5 Pengumpulan Data ... 37
3.6 Konsep Perhitungan ... 37
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 42
4.1 Hasil Analisis Sistem ... 42
4.1.1 Hasil Analisis Permasalahan ... 42
4.1.2 Hasil Analisis Operasional ... 50
4.1.3 Hasil Analisis Kebutuhan Data ... 51
4.1.4 Hasil Analisis Keamanan ... 52
4.2 Hasil Tahapan Perancangan Sistem ... 54
4.2.1 Hasil Desain Proses Fungsional ... 54
4.2.2Hasil Desain Basis Data ... 90
4.2.3 Hasil Desain Antar Muka ... 102
4.2.4Hasil Desain Keamanan Fisik ... 131
4.3 Hasil Evaluasi Desain Sistem ... 132
4.3.1 Konsistensi Penamaan Desain ... 133
(5)
xiii
4.3.4 Unit Testing Desain ... 144
BAB V. PENUTUP ... 157
5.1 Kesimpulan ... 157
5.2 Saran ... 157
DAFTAR PUSTAKA ... 159
BIODATA PENULIS ... 160
(6)
xiv
Gambar 2.1 Simbol External Entity ... 10
Gambar 2.2 Simbol Data Flow ... 10
Gambar 2.3 Simbol Process ... 10
Gambar 2.4 Simbol Data Store ... 11
Gambar 2.5 Key Attribute ... 12
Gambar 2.6 Particial Key Attribute ... 12
Gambar 2.7 Single Value Attribute ... 13
Gambar 2.8 Multi Value Attribute ... 13
Gambar 2.9 Composite Attribute ... 13
Gambar 2.10 Derived Attribute ... 14
Gambar 2.11 Proses Pencatatan Keuangan Bank Mini ... 20
Gambar 3.1 Tahapan Analisis Sistem ... 27
Gambar 4.1 Document Flow Transaksi Tabungan Umum Bank Mini ... 45
Gambar 4.2 Document Flow Transaksi Pembayaran Keuangan Bank Mini .. 47
Gambar 4.3 Block Diagram Transaksi Keuangan Bank Mini ... 49
Gambar 4.4 System Flow Login Pengguna ... 55
Gambar 4.5 System Flow Pembukaan Rekening Tabungan Umum ... 56
Gambar 4.6 System Flow Tutup Rekening Tabungan Umum... 57
Gambar 4.7 System Flow Maintenance Akun ... 58
Gambar 4.8 System Flow Setor Tunai Tabungan Umum ... 60
Gambar 4.9 System Flow Pengambilan Tabungan Umum ... 62
(7)
xv
Gambar 4.12 System Flow Pembayaran Umum ... 66
Gambar 4.13 System Flow Pembuatan Jurnal ... 67
Gambar 4.14 System Flow Pembuatan Buku Besar ... 69
Gambar 4.15 System Flow Pembuatan Neraca Lajur ... 70
Gambar 4.16 System Flow Pembuatan Neraca Akhir ... 72
Gambar 4.17 System Flow Mencetak Laporan Tabungan Umum ... 73
Gambar 4.18 System Flow Mencetak Laporan Tabungan Khusus ... 74
Gambar 4.19 System Flow Mencetak Laporan Pembayaran Umum... 75
Gambar 4.20 System Flow Mencetak Laporan Tunggakan Pembayaran ... 76
Gambar 4.21 System Flow Mencetak Laporan Tutup Buku ... 78
Gambar 4.22 System Flow Lihat Saldo Tabungan Umum ... 79
Gambar 4.23 System Flow Lihat Saldo Tabungan Khusus ... 80
Gambar 4.24 System Flow Lihat Data Pembayaran Umum ... 80
Gambar 4.25 System Flow Lihat Data Tunggakan Pembayaran ... 81
Gambar 4.26 Context Diagram ... 82
Gambar 4.27 Diagram Berjenjang ... 83
Gambar 4.28 Desain Data Flow Diagram Level 0 ... 84
Gambar 4.29 DFD Level 1 Proses Transaksi ... 85
Gambar 4.30 DFD Level 1 Pembuatan Laporan Keuangan ... 86
Gambar 4.31 DFD Level 1 Cetak Laporan... 87
Gambar 4.32 DFD Level 1 Lihat Data ... 88
(8)
xvi
Gambar 4.35 Conceptual Data Model ... 91
Gambar 4.36 Physical Data Model ... 93
Gambar 4.37 Desain Form Login Pengguna ... 103
Gambar 4.38 Desain Form Maintenance Master Akun ... 104
Gambar 4.39 Desain Form Tambah dan Ubah Master Akun ... 105
Gambar 4.40 Desain Form Pembukaan Rekening Tabungan Umum ... 106
Gambar 4.41 Desain Form Tutup Rekening Tabungan Umum ... 107
Gambar 4.42 Desain Form Setor Tunai Tabungan Umum ... 108
Gambar 4.43 Desain Form Pengambilan Tabungan Umum ... 109
Gambar 4.44 Desain Form Setor Tunai Tabungan Khusus ... 110
Gambar 4.45 Desain Form Pengambilan Tabungan Khusus ... 111
Gambar 4.46 Desain Form Pembayaran Umum ... 112
Gambar 4.47 Desain Form Pembuatan Jurnal ... 113
Gambar 4.48 Desain Form Posting Jurnal Baru ... 114
Gambar 4.49 Desain Form Pembuatan Buku Besar ... 115
Gambar 4.50 Desain Form Pembuatan Neraca Lajur ... 116
Gambar 4.51 Desain Form Penambahan Ayat Penyesuaian ... 117
Gambar 4.52 Desain Form Pembuatan Neraca Akhir ... 118
Gambar 4.53 Desain Form Cetak Laporan Tabungan Umum ... 119
Gambar 4.54 Desain Form Cetak Laporan Tabungan Khusus ... 120
Gambar 4.55 Desain Form Cetak Laporan Pembayaran Umum ... 120
(9)
xvii
Gambar 4.58 Desain Form Lihat Data Tabungan Umum ... 123
Gambar 4.59 Desain Form Lihat Data Tabungan Khusus ... 124
Gambar 4.60 Desain Form Lihat Data Pembayaran Umum ... 125
Gambar 4.61 Desain Form Lihat Data Tunggakan Pembayaran ... 126
Gambar 4.62 Desain Bukti Pembayaran Umum ... 126
Gambar 4.63 Desain Laporan Tabungan Umum ... 127
Gambar 4.64 Desain Laporan Tabungan Khusus ... 128
Gambar 4.65 Desain Laporan Pembayaran Umum... 129
Gambar 4.66 Desain Laporan Tutup Buku ... 130
(10)
xviii
Tabel 2.1 Simbol ... 8
Tabel 2.2 Ilustrasi Pembuatan ERD ... 14
Tabel 2.3 Perbandingan Siklus Akuntansi Manual dan Terkomputerisasi ... 23
Tabel 3.1 Jurnal Penerimaan Kas ... 38
Tabel 3.2 Jurnal Pengeluaran Kas ... 38
Tabel 3.3 Buku Besar Kas ... 39
Tabel 3.4 Buku Besar Tabungan Umum ... 39
Tabel 3.5 Buku Besar Tabungan Khusus ... 39
Tabel 3.6 Buku Besar SPP ... 39
Tabel 3.7 Buku Besar Lain-lain ... 40
Tabel 3.8 Neraca Lajur ... 40
Tabel 3.9 Neraca Akhir ... 41
Tabel 4.1 List Antara Proses Bisnis yang Sekarang dengan Solusi yang Ditawarkan ... 48
Tabel 4.2 Tabel Karyawan ... 94
Tabel 4.3 Tabel Siswa ... 95
Tabel 4.4 Tabel Nasabah ... 95
Tabel 4.5 Tabel Akun ... 96
Tabel 4.6 Tabel Tabungan Umum ... 96
Tabel 4.7 Tabel Tabungan Khusus... 97
Tabel 4.8 Tabel Pembayaran Umum ... 98
Tabel 4.9 Tabel Jurnal ... 98
(11)
xix
Tabel 4.12 Tabel Neraca Akhir ... 101
Tabel 4.13 Tabel Konsistensi Penamaan Desain ... 133
Tabel 4.14 Tabel Keterkaitan Konten Desain ... 134
Tabel 4.15 Unit Testing Login Pengguna ... 145
Tabel 4.16 Unit Testing Maintenance Master Akun ... 145
Tabel 4.17 Unit Testing Pembukaan Rekening Tabungan Umum ... 146
Tabel 4.18 Unit Testing Tutup Rekening Tabungan Umum ... 146
Tabel 4.19 Unit Testing Setor Tunai Tabungan Umum ... 147
Tabel 4.20 Unit Testing Pengambilan Tabungan Umum ... 147
Tabel 4.21 Unit Testing Setor Tunai Tabungan Khusus ... 148
Tabel 4.22 Unit Testing Pengambilan Tabungan Khusus ... 148
Tabel 4.23 Unit Testing Pembayaran Umum ... 149
Tabel 4.24 Unit Testing Pembuatan Jurnal ... 149
Tabel 4.25 Unit Testing Pembuatan Buku Besar ... 150
Tabel 4.26 Unit Testing Pembuatan Neraca Lajur ... 151
Tabel 4.27 Unit Testing Pembuatan Neraca Akhir ... 151
Tabel 4.28 Unit Testing Cetak Laporan Tabungan Umum ... 152
Tabel 4.29 Unit Testing Cetak Laporan Tabungan Khusus ... 153
Tabel 4.30 Unit Testing Cetak Laporan Pembayaran Umum ... 153
Tabel 4.31 Unit Testing Cetak Laporan Tutup Buku ... 154
Tabel 4.32 Unit Testing Cetak Laporan Tunggakan Pembayaran ... 154
(12)
xx
Tabel 4.35 Unit Testing Lihat Data Pembayaran Umum ... 156 Tabel 4.36 Unit Testing Lihat Data Tunggakan Pembayaran ... 156
(13)
xxi
Halaman
Lampiran 1 Slip Penyetoran Tabungan Umum ... 161
Lampiran 2 Slip Pengambilan Tabungan Umum ... 161
Lampiran 3 Buku Tabungan Umum Bank Mini ... 162
Lampiran 4 Kartu Tabungan Khusus Bank Mini ... 163
Lampiran 5 Kartu Pembayaran SPP ... 163
(14)
1
1.1 Latar Belakang Masalah
Bank Mini merupakan sebuah laboratorium akuntansi yang digunakan sebagai tempat pembayaran keuangan siswa dan sarana menabung siswa serta karyawan SMK Negeri 1 Sumenep. Selain itu, laboratorium akuntansi ini juga digunakan sebagai sarana pelatihan siswa jurusan akuntansi SMK Negeri 1 Sumenep melakukan praktik penerapan ilmu akuntansi. Berbagai macam transaksi keuangan dikelola pada Bank Mini. Transaksi keuangan yang dikelola pada Bank Mini antara lain tabungan siswa dan karyawan, pembayaran umum, dan pembayaran khusus. Ada dua jenis tabungan yang dikelola Bank Mini yaitu tabungan umum dan tabungan khusus. Tabungan umum yaitu tabungan informal untuk siswa dan karyawan yang bersifat tidak wajib yang jumlahnya sesuai dengan keinginan siswa dan karyawan sebagai nasabah. Tabungan umum memiliki ketentuan seperti tabungan konfensional di Bank pada umumnya. Tabungan khusus yaitu tabungan formal untuk siswa yang secara wajib dikenakan pada masing-masing siswa sebesar Rp 30.000,-/bulan. Pembayaran umum merupakan pembayaran yang dikenakan pada siswa terkait biaya pendidikan yang pembayarannya tidak mengambil dari tabungan khusus siswa. Pembayaran umum terdiri dari iuran rutin SPP, dana penunjang pendidikan, daftar ulang siswa baru, serta daftar ulang tingkat XI dan XII. Pembayaran iuran SPP setiap siswa dikenakan sebesar Rp 30.000,-/bulan. Pembayaran khusus merupakan pembayaran kegiatan siswa yang pembayarannya dapat diambil dari tabungan khusus siswa. Pembayaran
(15)
khusus meliputi pembayaran uang praktik kerja lapangan, kunjungan industri, prakerin, kursus, UAN/Bea Kompetensi, ijasah tanda lunas dan kegiatan-kegiatan lain yang membutuhkan iuran dari siswa.
Setiap hari Bank Mini mengelola berbagai transaksi keuangan menggunakan sistem manual yang belum terkomputerisasi dalam proses kerjanya, sehingga dalam pencatatan keuangan hanya menggunakan pembukuan di Buku Besar. Bank Mini membutuhkan banyak catatan untuk memuat transaksi keuangan, sehingga menimbulkan penumpukan catatan setiap periode semester. Hal ini menyebabkan Admin pengelola Bank Mini mengalami kesulitan dalam proses pengecekan laporan pembukuan dan rekap ulang laporan keuangan, karena dengan menggunakan pembukuan berpotensi menimbulkan masalah pencatatan apabila tidak diteliti dengan baik. Permasalahan tersebut berdampak terhadap kesalahan pencatatan laporan keuangan, sehingga Admin Bank Mini harus mencatat dan menghitung ulang laporan pembukuan. Selain itu, proses pelaporan keuangan kepada Kepala Sekolah setiap bulan memakan waktu yang lama, karena Admin harus mencari dan melakukan rekap ulang catatan transaksi keuangan yang terjadi. Permasalahan tersebut membuat pihak sekolah, baik dari Kepala Sekolah maupun Bank Mini menginginkan suatu sistem informasi Bank Mini, namun pihak sekolah belum mengetahui dan tidak dapat menentukan kebutuhan sistem yang tepat untuk diterapkan pada Bank Mini.
Penyelesaian masalah dari permasalahan di atas adalah membuat analisis dan perancangan sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep. Analisis bertujuan untuk menghasilkan kebutuhan pengguna dan fungsional sistem berdasarkan identifikasi masalah dan tujuan SMK Negeri 1 Sumenep. Hasil dari
(16)
analisis sistem berupa kebutuhan pengguna dan kebutuhan fungsional sistem informasi Bank Mini. Perancangan sistem bertujuan untuk memberikan
desain/gambaran secara prototype sistem yang dapat digunakan oleh Bank Mini
berdasarkan tahap analisis. Hasil dari perancangan sistem berupa desain sistem sesuai dengan kebutuhan pengguna dan fungsional sistem informasi Bank Mini.
Diharapkan dari penyelesaian berupa analisis dan perancangan ini akan membantu pihak sekolah melakukan evaluasi dan memberikan gambaran desain sistem untuk pengembangan sistem sesuai dengan kebutuhan pengguna dan fungsional yang dihasilkan dari sistem Bank Mini. Pengembangan terhadap sistem Bank Mini nantinya akan dibuat secara terkomputerisasi, sehingga alur kerja Bank Mini menjadi lebih cepat dan akurat dalam pengelolaan transaksi keuangan dan proses pelaporan.
1.2 Perumusan Masalah
Dari pemaparan permasalahan yang terjadi pada Bank Mini, rumusan masalah yang dapat disimpulkan adalah bagaimana membuat analisis dan perancangan sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka ruang lingkup penelitian dibatasi sebagai berikut :
1. Penelitian ini berupa analisis dan perancangan sistem informasi Bank Mini, yang
hanya memberikan gambaran analisis kebutuhan pengguna, fungsional sistem dan perancangan sistem sesuai dengan analisis yang telah dilakukan.
(17)
2. Pengguna yang terkait antara lain Admin Bank Mini, Siswa, Karyawan, dan Kepala Sekolah.
3. Hanya membahas tentang analisis dan perancangan sistem pada proses
pencatatan transaksi, pengelolaan data, dan pelaporan keuangan pada Bank Mini.
1.4 Tujuan
Tujuan dari laporan tugas akhir ini adalah menghasilkan analisis dan perancangan sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep, sehingga dapat memberikan gambaran analisis kebutuhan pengguna dan perancangan untuk proses pengembangan sistem di masa yang akan datang.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam laporan tugas akhir ini, yaitu: BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan dari laporan tugas akhir yang membahas tentang latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini berisi landasan teori yang digunakan untuk menyelesaikan laporan tugas akhir. Landasan teori pada bab ini membahas tentang teori-teori yang mendukung Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep.
(18)
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisi penjelasan tentang langkah-langkah pemecahan masalah dalam tugas akhir, termasuk cara menganalisis permasalahan, identifikasi dari gambaran sistem secara manual, dan penyelesaiannya.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi penjelasan tentang hasil analisis dan perancangan sistem yang dibuat secara keseluruhan dalam tugas akhir ini, berupa hasil analisis
pengguna dan sistem, perancangan sistem seperti: Document Flow, System
Flow, Context Diagram, Diagram Berjenjang, Data Flow Diagram (DFD),
Entity Relational Diagram (ERD), Conceptual Data Model (CDM),
Physical Data Model (PDM), Struktur Tabel, dan desain input/output
sistem. Bab ini juga membahas hasil evaluasi dari analisis dan perancangan sistem yang telah dibuat.
BAB V : PENUTUP
Bab ini menjelaskan tentang hasil dari kesimpulan analisis dan perancangan sistem yang telah dibuat dan evaluasinya beserta saran untuk proses pengembangan sistem di masa yang akan datang.
(19)
6
Landasan teori digunakan untuk menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan menjelaskan landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan laporan tugas akhir ini. Landasan teori yang akan dibahas meliputi permasalahan-permasalahan yang ada serta beberapa pengertian tentang ilmu yang terkait dalam permasalahan tersebut.
2.1 Analisis dan Perancangan Sistem
Analisis sistem dilakukan dengan tujuan dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.
Menurut Hartono (2005), analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkannya perbaikan.
(20)
Analisis sistem adalah pembelajaran sebuah sistem dan
komponen-komponenya sebagai prasayarat desain sistem (system design), spesifikasi sebuah
sistem yang baru dan diperbaiki. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya (Whitten, dkk, 2004).
2.2 Aplikasi
Aplikasi adalah penerapan, penggunaan atau penambahan. Dari
pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa aplikasi merupakan software
yang berfungsi untuk melakukan berbagai bentuk pekerjaan atau tugas-tugas tertentu seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data (Anisyah, 2000:30). Aplikasi (application) adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya
Microsoft Word, Microsoft Excel (Dhanta, 2009:32). Dari pengertian di atas, dapat
disimpulkan bahwa aplikasi merupakan software yang berfungsi untuk
melakukan berbagai bentuk pekerjaan atau tugas-tugas tertentu seperti penerapan, penggunaan, dan penambahan data.
2.3 Desain Sistem
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analisis sistem telah mendapatkan gambaran yang jelas apa yang harus dikerjakan. Kemudian memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Menurut Hartono (2005:196), desain sistem dapat diartikan sebagai berikut:
a. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.
(21)
c. Persiapan untuk rancang bangun implementasi.
d. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.
e. Berupa gambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari
beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
f. Menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan
perangkat keras dari suatu sistem.
2.3.1 Flowchart
Menurut Sudarmo (2006), flowchart adalah bagan yang menunjukkan alur
dalam program ataupun prosedur sistem secara fisik. Bagan alur digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan dokumentasi. Bagan alur sistem dari
flowchart digambar dengan menggunakan simbol-simbol antara lain sebagai
berikut:
Tabel 2.1 Simbol
No. Simbol Nama Simbol
Flowchart
Fungsi
1. Dokumen Untuk menujukkan
dokumen input dan
output baik untuk proses
manual, mekanik atau komputer.
2. Proses Komputerisasi Menunjukkan kegiatan
dari operasi program komputer.
3. Database Untuk menyimpan data.
4. Penghubung Menunjukkan hubungan
di halaman yang sama.
5. Penghubung Halaman
Lain
Menunjukkan hubungan di halaman lain.
(22)
No. Simbol Nama Simbol Flowchart
Fungsi
6. Terminator Menandakan awal/akhir
dari suatu sistem.
7. Decision Menggambarkan logika
keputusan dengan nilai true atau false.
8. Kegiatan Manual Untuk menunjukkan
pekerjaan yang dilakukan secara manual.
9. Simpanan Offline Untuk menujukkan file
non-komputer yang diarsip urut angka.
2.3.2 Data Flow Diagram (DFD)
Menurut Kendall dan Kendall (2003:241), data flow diagram
menggambarkan pandangan sejauh mungkin mengenai masukan, proses dan keluaran sistem, yang berhubungan dengan masukan, proses, dan keluaran dari model sistem yang dibahas. Serangkaian diagram aliran data berlapis juga bisa digunakan untuk merepresentasikan dan menganalisis prosedur-prosedur mendetail dalam sistem. Prosedur-prosedur tersebut yaitu konseptualisasi bagaimana data-data berpindah di dalam organisasi, proses-proses atau transformasi dimana data-data melalui, dan apa keluarannya.
Jadi, melalui suatu teknik analisis data terstruktur yang disebut data flow
diagram, penganalisis sistem dapat merepresentasi proses-proses data di dalam
organisasi. Menurut Kendall dan Kendall (2003:265), dalam memetakan data flow
(23)
1. External Entity
Suatu external entity atau entitas merupakan orang, kelompok,
departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat.
Gambar 2.1 Simbol External Entity
2. Data Flow
Data flow atau aliran data disimbolkan dengan data tanda panah. Aliran
data menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau
entitas dengan proses.
Gambar 2.2 Simbol Data Flow
3. Process
Suatu proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan dijalankan.
Gambar 2.3 Simbol Process
Flow_1 Flow_1
(24)
4. Data Store
Data store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses
penyimpanan data.
Gambar 2.4 Simbol Data Store
2.3.3 Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Marlinda (2004:28), Entity Relationship Diagram (ERD) adalah
gambaran pada sistem dimana di dalamnya terdapat hubungan antara entity beserta
relasinya. Entity merupakan sesuatu yang ada dan terdefinisikan di dalam suatu
organisasi, dapat abstrak dan nyata. Untuk setiap entity biasanya mempunyai
attribute yang merupakan ciri entity tersebut. Attribute yaitu uraian dari entitas
dimana mereka dihubungkan atau dapat dikatakan sebagai identifier atau
descriptors dari entitas.
Entitas digolongkan menjadi independent atau dependent entity.
Independent entity adalah apa yang tidak bersandar pada yang lain sebagai
identifikasi. Suatu dependent entity adalah apa yang bersandar pada yang lain
sebagai identifikasi. Selain digolongkan menjadi independent atau dependent
entity, terdapat jenis-jenis entitas khusus, yaitu:
a. Associative Entity
Associative Entity (juga dikenal sebagai intersection entity) adalah entitas
yang digunakan oleh rekanan dua entitas atau lebih untuk menyatukan suatu
hubungan banyak-ke-banyak (Many to Many).
(25)
b. Subtypes Entity
Subtypes Entity digunakan di dalam hierarki generalisasi (generalization
hierarchies) untuk menyajikan suatu subset kejadian dari entitas orang tua, yang
disebut supertype, tetapi yang memiliki atribut atau hubungan yang berlaku hanya
untuk subset.
Menurut Marlinda (2004), atribute sebagai kolom di sebuah relasi
mempunyai macam-macam jenis atribute yaitu:
a. Key Atribute
Atribute ini merupakan atribute yang unik dan tidak dimiliki oleh atribute
lainnya, misalnya entity mahasiswa yang atribute-nya NIM.
Gambar 2.5 Key Attribute
b. Particial Key Attribute
Attribute ini adalah yang tidak menjadi atau merupakan anggota dari key
primer. Misalnya antara cabang dan kode cabang.
Gambar 2.6 Particial Key Attribute
c. Single Vallue Atribute
Atribute yang hanya memiliki satu nilai harga, misalnya entity mahasiswa
(26)
Gambar 2.7 Single Value Attribute
d. Multi Vallue Atribute
Atribute yang banyak memiliki nilai harga, misalnya entity mahasiswa dengan
atribute-nya pendidikan (SD, SMP, SMA).
Gambar 2.8 Multi Value Attribute
e. Composite Atribute
Atribute yang memiliki dua harga, misalnya nama besar (nama kerja) dan nama
kecil (nama asli).
Gambar 2.9 Composite Attribute
f. Derived Attribute
Attribute yang yang nilai-nilainya diperoleh dari pengolahan atau dapat
(27)
Gambar 2.10 Derived Attribute
Model Entity-Relationship (ER) mula-mula pada tahun 1976 adalah cara
untuk mempersatukan pandangan basis data jaringan dan relasional. Langkah sederhana dari model ER adalah model data konseptual yang memandang dunia
nyata sebagai kesatuan (entities) dan hubungan (relationship).
Komponen dasar model merupakan diagram entity-relationship yang
digunakan untuk menyajikan objek data secara visual. Entity relationship diagram
mengilustrasikan struktur logis dari basis data yang mempunyai metodologi
sebagai berikut:
Tabel 2.2 Ilustrasi Pembuatan ERD
Proses Keterangan
1. Menentukan Entitas Menentukan peran, kejadian, lokasi, hal
nyata, dan konsep dimana pengguna akan menyimpan data.
2. Menentukan Relasi Tentukan hubungan antara pasangan
entitas menggunakan matriks relasi.
3. Gambar ERD Sementara Entitas digambarkan dengan kotak dan
relasi dengan garis yang menghubungkan entitas.
4. Isi Kardinalitas Tentukan jumlah kejadian dari satu
entitas untuk sebuah kejadian pada entitas yang berhubungan.
5. Tentukan Kunci Utama Tentukan atribut yang mengidentifikasi
satu dan hanya satu kejadian pada masing-masing entitas.
6. Gambar ERD berdasar Kunci
Hilangkan relasi many-to-many dan
masukkan primary dan kunci tamu pada
(28)
7. Menentukan Atribut Tuliskan field-field yang diperlukan oleh sistem.
8. Pemetaan Atribut Pasangkan atribut dengan satu entitas
yang sesuai pada masing-masing atribut. 9. Gambar ERD dengan
Atribut
Aturlah ERD dari langkah 6 dengan menambahkan entitas atau relasi yang ditemukan pada langkah 8.
10. Periksa Hasil Apakah ERD sudah menggambarkan
sistem yang akan dibangun.
Entity relationship diagram ini diperlukan agar dapat menggambarkan
hubungan antar entity dengan jelas, dapat menggambarkan batasan jumlah entity
dan partisipasi antar entity, mudah dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh
database. Untuk itu, entity relationship diagram dibagi menjadi dua jenis model,
yaitu:
a. Conceptual Data Model (CDM)
Conceptual Data Model (CDM) adalah jenis model data yang menggambarkan
hubungan antar tabel secara konseptual.
b. Physical Data Model (PDM)
Physical Data Model (PDM) adalah jenis model data yang menggambarkan
hubungan antar tabel secara fisikal.
2.4 Informasi
Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005:121), data adalah fakta-fakta atau kejadian-kejadian yang dapat berupa angka-angka atau kode-kode tertentu. Data masih belum mempunyai arti bagi penggunanya. Untuk dapat memberikan arti, data diolah sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan oleh penggunanya. Hasil pengolahan data inilah yang disebut sebagai informasi. Secara ringkas,
(29)
informasi adalah data yang telah diolah dan mempunyai arti bagi penggunanya, sehingga sistem informasi dapat didefinisikan sebagai prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data sehingga dapat digunakan oleh penggunanya. Menurut Hartono (2005:10), kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu:
a. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak sekali gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
b. Tepat Pada Waktunya
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Jika pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.
c. Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
2.5 Internet
Menurut eWolf Community (2012:1), internet merupakan singkatan dari
interconnection networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet
terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol
(30)
utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control
Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar
komputer dalam suatu jaringan.
2.6 My Structure Query Language (MySQL)
Menurut Anhar (2010), MySQL (My Structure Query Language) adalah
salah satu Database Management System (DBMS) dari sekian banyak DBMS
seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lain-lain. Pemrograman PHP juga
sangat mendukung dengan penggunaan database MySQL. Keunggulan dari
MySQL adalah cepat dan mudah digunakan. MySQL semula berkembang karena
memerlukan SQL Server yang dapat mengatasi sebuah perintah database.
2.7 Konsep Dasar Basis Data
2.7.1 Database
Menurut Marlinda (2004), database adalah suatu susunan/kumpulan data
operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan mengunakan metode tertentu mengunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.
Penyusunan data yaitu redudansi untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redudansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan
data, isoalasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), dan masalah
keamanan, masalah integrasi, dan masalah data independence (kebesaran data).
2.7.2 Database Management System (DBMS)
Menurut Marlinda (2004), Database Management System (DBMS)
(31)
pengelolaannya. Basis data adalah kumpulan data, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.
2.8 Sistem
Definisi sistem menurut dari Hartono (2005:2), dalam buku yang berjudul
Analisis dan Desain Sistem Informasi menjelaskan bahwa: “sistem adalah
kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan-tujuan tertentu”.
Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005:116), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan berdasarkan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen pengendali, sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.
2.9 Sistem Informasi
Sistem Informasi menurut Hartono (2005:11), adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
(32)
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya.
2.10 Teori yang Terkait dengan Penyelesaian Masalah
2.10.1 Akuntansi
Akuntansi menurut Diana dan Setiawati (2011:14), merupakan proses mengidentifikasi, mengukur, mencatat, dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu organisasi (bisnis maupun nonbisnis) kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi bisnis tersebut (pengguna informasi). Pada dasarnya fokus utama dari akuntansi adalah transaksi bisnis. Transaksi bisnis adalah peristiwa ekonomi atau kegiatan perusahaan yang dapat dinyatakan dalam satuan moneter sehingga dapat dicatat oleh seorang akuntan.
Dalam kasus Bank Mini, kegiatan yang dikelola tergolong kegiatan akuntansi karena proses bisnis yang dilakukan adalah mencatat dan mengelola transaksi keuangan siswa dan karyawan serta membuat laporan keuangan untuk setiap periode. Proses pencatatan yang dilakukan untuk membuat laporan keuangan digambarkan pada gambar berikut:
(33)
Gambar 2.11 Proses Pencatatan Keuangan Bank Mini
Dari gambar 2.11 di atas, transaksi bisnis direkam dalam dokumen sumber (nota/faktur, nota retur, slip penyetoran, slip pengambilan, dan lain-lain). Selanjutnya dokumen tersebut dicatat ke dalam jurnal dan buku pembantu/buku kas. Buku pembantu adalah catatan individual atas piutang atau utang (Diana & Setiawati, 2011).
Jurnal secara umum dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi selain yang dicatat dalam jurnal khusus. Jurnal khusus merupakan jurnal yang dirancang khusus untuk mencatat transaksi yang sering berulang. Tujuan dibuatnya jurnal khusus adalah untuk memudahkan dan membuat pencatatan menjadi lebih efisien (Diana & Setiawati, 2011).
Setelah dicatat ke dalam jurnal, pencatatan selanjutnya adalah ke dalam buku besar. Buku besar adalah kumpulan catatan atas rekening individual. Rekening Buku Besar juga disebut rekening T karena bentuknya menyerupai huruf
Transaksi Dokumen
Buku Pembantu/ Buku Kas
Jurnal
Buku Besar
Neraca Saldo
Neraca Lajur
Laporan Keuangan
(34)
T. Dalam setiap rekening buku besar terdapat kolom tanggal, keterangan, referensi, debit, dan kredit. Kolom referensi menunjukkan asal dari debit dan kredit tersebut, yaitu jurnal umum, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, dll. (Diana & Setiawati, 2011).
Selanjutnya, dari pembuatan buku besar, dibuatlah neraca saldo. Neraca saldo merupakan suatu daftar dari semua rekening buku besar dengan saldo-saldonya pada saat tertentu (Sutarno, dkk, 2014). Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan neraca lajur yang berisi kode rekening, nama rekening, dan saldo. Saldo tersebut dipisahkan antara saldo debit dan saldo kredit untuk memudahkan pengecekan apakah entri dari jurnal sudah benar. Saldo debit harus sama jumlahnya
dengan saldo kredit, sesuai dengan prinsip Double Entry Accounting. Dari Neraca
Lajur, langkah terakhir adalah menyusun Laporan Keuangan yang terdiri dari Neraca dan Laporan Laba Rugi (Diana & Setiawati, 2011).
2.10.2 Sistem Informasi Akuntansi
Kegiatan akuntansi bukanlah kegiatan yang sangat rumit, meskipun juga tidak sederhana. Akan tetapi seiring dengan perkembangan teknologi, suatu instansi atau perusahaan berpotensi mengalami permasalahan dengan banyaknya data transaksi. Apabila jumlah transaksi sedemikian banyaknya, proses akuntansi akan menjadi sangat rumit dilakukan secara manual dengan hanya mengandalkan kemampuan manusia. Berbagai kelemahan sumber daya manusia berpotensi menyebabkan terhambatnya kegiatan yang dilakukan dalam proses akuntansi. Kelemahan yang dapat terjadi seperti kelelahan, kurangnya kecermatan dan ketelitian, dapat menimbulkan kesalahan yang cukup fatal dalam proses pengelolaan transaksi itu sendiri.
(35)
Dalam mengatasi masalah-masalah yang memungkinkan terjadi apabila akuntansi dilakukan secara manual, dibuatlah suatu sistem informasi akuntansi untuk mengelola transaksi keuangan sampai dengan pembuatan laporann keuangan. Sistem informasi akuntansi menurut Diana dan Setiawati (2011:4), adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan. Penerapan sistem informasi akuntansi yang sangat kompleks akan lebih optimal apabila dilakukan secara terkomputerisasi, karena sistem informasi yang akurat dan efektif pada
kenyataannya selalu berhubungan dengan computer-based information processing
atau pengolahan informasi yang berbasis komputer (Wahyono, 2004).
2.10.3 Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer
Sistem Informasi Akuntasi Berbasis Komputer menurut Wahyono (2004:29), merupakan sistem yang melakukan fungsi-fungsi untuk memberikan
informasi bagi semua tingkat manajemen, baik itu Manajemen Atas atau Top Level
Management (seperti Direktur, Eksekutif, atau Kepala), Manajemen Menengah
atau Middle Level Management (seperti Kepala Cabang, Bagian, atau Divisi),
maupun Manajemen Bawah atau Lower Level Management (seperti mandor,
supervisor, dll).
Sistem Informasi Akuntasi Berbasis Komputer memiliki beberapa keunggulan menurut Wahyono (2004:30), yaitu antara lain:
1. Proses pengolahan yang cepat.
Informasi merupakan landasan bagi suatu pengambilan keputusan, maka informasi tidak boleh datang terlambat. Dengan berbasis komputer,
(36)
informasi akan diproses secara cepat dan akan memudahkan sumber daya manusia tidak menghabiskan waktu untuk satu pekerjaan saja.
2. Tingkat akurasi informasi yang dihasilkan cukup tinggi.
Akurat berarti informasi yang dihasilkan tepat sesuai dengan tujuan pengolahan data. Sebuah informasi harus akurat mengingat sirkulasi informasi dari sumber informasi sampai ke penerima banyak mengalami
noise atau gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
3. Efisiensi sumber daya manusia.
Sumber daya manusia sebagai operator sistem hanya tinggal memasukkan data-data awal ke dalam komputer saja.
Tabel 2.3 Perbandingan Siklus Akuntansi Manual dan Terkomputerisasi (Diana & Setiawati, 2011)
Siklus Akuntansi Manual Siklus Akuntansi
Terkomputerisasi Menjurnal: Mencatat transaksi
dalam jurnal, misalnya transaksi penjualan dicatat dalam jurnal penjualan.
Input: Mencatat transaksi ke dalam file transaksi, misalnya dokumen sumber dari transaksi penjualan dicatat dalam file transaksi penjualan.
Memposting: Memposting setiap entri dari jurnal ke dalam buku pembantu.
Proses: Mencatat setiap transaksi ke dalam file master, misalnya mencatat setiap transaksi penjualan ke dalam file master Piutang.
Memposting: Memposting total jurnal (misalnya total jurnal penjualan ke buku besar).
Proses: Mentotal transaksi dalam file transaksi (misalnya transaksi penjualan ke dalam file transaksi penjualan) dan mencatat ke dalam file master buku besar.
(37)
2.11 Website
Menurut Hidayat (2010), website adalah suatu situs atau dapat diartikan
sebagai kumpulan-kumpulan halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam/gambar gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis atau dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan
jaringan-jaringan halaman. Hubungan antara satu halaman web dengan halaman web lainnya
disebut hyperlink, sedangkan teks yang dijadikan media penghubung disebut
hypertext.
Kelebihan website dibandingkan media cetak elektronik adalah
kelengkapan informasi yang disajikan dengan biaya relatif murah. Kekurangannya
adalah produk yang ditampilkan serta pasar yang dituju lebih segmented (terpusat
pada kalangan/kelompok konsumen tertentu). Oleh karena itu, maka kita harus
memanfaatkan kekurangannya menjadi strong point dalam pemasaran, yaitu
produk yang kita tawarkan harus segmented.
2.11.1 HyperText Markup Language (HTML)
Menurut Sutarman (2012:163), HyperText Markup Language (HTML)
adalah bahasa standar yang digunakan untuk pembuatan halaman web atau word
wide web, dengan hypertext dan informasi lain yang akan ditampilkan pada
halaman web. Bahasa ini merupakan bahasa pemrograman yang digunakan oleh
sebagian besar situs web yang dikunjungi oleh setiap orang. HTML saat ini dikenal
Meringkas: Menyiapkan Neraca Lajur.
Output: Memanggil file master
buku besar dan mencetak Neraca Lajur.
(38)
oleh hampir semua komputer yang ada di dunia dan universal untuk membuat sebuah dokumen. HTML tidak memiliki variasi format terbaik dan bahkan tidak
menjamin bahwa halaman web yang yang dibuat sama persis di setiap browser,
tetapi perlu diingat bahwa tanpa HTML, tidak akan ada internet.
2.11.2 HyperText Preprocessor (PHP)
Menurut Anhar (2010), Hypertext Preprocessor (PHP) yaitu bahasa
pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script
yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server. PHP adalah script yang
digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti dapat
disesuaikan sesuai keinginan client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang
diterima client selalu terbaru. Semua script PHP dieksekusi pada server di mana
(39)
26
Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan analisis dan perancangan sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep. Tahap-tahap tersebut terdiri dari tahap analisis sistem, tahap perancangan sistem, dan tahap evaluasi desain sistem.
3.1 Model Penelitian
Seperti halnya yang berlaku pada suatu proses, pengembangan sistem informasi juga memiliki daur hidup. Daur hidup tersebut adalah daur
pengembangan sistem informasi atau secara lebih umum dinamakan SDLC (System
Development Life Cycle) atau daur hidup pengembangan sistem. SDLC biasa
disebut juga dengan model waterfall atau air terjun. SDLC merupakan metodologi
klasik yang digunakan untuk mengembangkan, memelihara, dan menggunakan sistem informasi (Kadir, 2003).
Pada tugas akhir ini akan dilakukan analisis dan perancangan sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep. Dari hasil analisis dan perancangan yang dilakukan, maka nantinya akan menghasilkan rancangan sistem, rancangan basis data, dan rancangan antar muka sesuai dengan kebutuhan. Model pengembangan dari pembuatan analisis dan perancangan sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep ini menggunakan daur hidup SDLC, namun hanya sampai tahap evaluasi desain sistem karena tidak melakukan implementasi pembuatan aplikasi.
(40)
3.2 Tahapan Analisis
Tahapan analisis sistem akan dilakukan dengan cara wawancara dan observasi ke Bank Mini serta admin pengelola transaksi keuangan dan pihak-pihak yang berkaitan secara langsung dengan Bank Mini. Tahap ini digunakan untuk menghasilkan informasi dan uraian komponen-komponen yang termasuk dalam sistem informasi Bank Mini.Uraian tersebut digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi, dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan suatu perbaikan sistem.
Gambar 3.1 Tahapan Analisis Sistem
3.2.1 Analisis Permasalahan
Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk dapat menganalisis permasalahan yang terdapat pada Bank Mini SMK Negeri 1 Sumenep berdasarkan wawancara dengan pihak Bank Mini adalah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi Masalah
Untuk mengidentifikasi masalah tahapan yang dilakukan diantaranya adalah melakukan wawancara dan observasi, menyimpulkan pengetahuan yang sudah diperoleh, mengestimasi ruang lingkup dan batasan permasalahan, serta mendefinisikan hasil-hasil berdasarkan wawancara. Berdasarkan tahapan tersebut maka output yang dihasilkan adalah alur
proses bisnis berupa document flow.
Analisis Permasalahan
Analisis Operasional
Analisis Kebutuhan Data
Analisis Keamanan
(41)
b. Menentukan Kebutuhan Informasi Pengguna
Untuk mengetahui kebutuhan informasi pengguna, dilakukan wawancara dan observasi pada Bank Mini dan pihak-pihak yang secara langsung berkaitan dengan Bank Mini serta kebutuhan informasi yang diperlukan pihak tersebut.
c. Menggambarkan Kebutuhan Sistem
Menganalisis kebutuhan-kebutuhan sistem pengelolaan transaksi keuangan
pada Bank Mini dilakukan dengan menggambarkan dan menyusun input,
process, dan output secara umum dari sistem dengan block diagram.
3.2.2 Analisis Operasional (Functionalitas Analysis)
Tahap analisis fungsional dilakukan setelah tahap analisis permasalahan. Setelah didapatkan definisi masalah dan ringkasan tujuan serta kebutuhan sistem
dalam block diagram, terdapat beberapa langkah yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi apakah sistem yang akan dirancang bisa menangani fungsi organisasi dan proses bisnis yang ada. Langkah-langkah tersebut antara lain:
a. Menentukan fungsi apa yang harus dikerjakan oleh sistem informasi Bank
Mini.
b. Mendeskripsikan fungsi-fungsi yang ada, entitas apa saja yang berperan,
dan alur apa saja yang terjadi dalam fungsi yang akan dibuat.
3.2.3 Analisis Kebutuhan Data
Analisis kebutuhan data digunakan untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan pengguna secara khusus. Langkah-langkah yang dilakukan antara lain:
(42)
a. Melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan entitas dalam sistem transaksi keuangan Bank Mini.
b. Meninjau dokumentasi data yang ada pada Bank Mini SMK Negeri 1
Sumenep.
c. Mewawancarai Admin Bank Mini serta pihak-pihak yang berkaitan dengan
Bank Mini.
Hasil dari analisis kebutuhan data adalah berupa daftar kebutuhan data pada setiap fungsi-fungsi sistem Bank Mini.
3.2.4 Analisis Keamanan
Analisis keamanan sistem merupakan analisis non fungsional sistem yang dilakukan dengan cara menentukan siapa yang boleh mengakses sistem informasi Bank Mini, sampai dengan proses dan fungsi tertentu dalam sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep, sehingga didapatkan masing-masing entitas memiliki hak akses yang berbeda dalam menggunakan fungsi-fungsi tertentu dalam sistem.
3.3 Tahapan Perancangan Desain Sistem
Perancangan sistem dimulain dari System Flow, DFD, ERD, serta
perancangan desain antar muka input dan output sistem.
3.3.1 Desain Proses Fungsional
Pada sub bab ini memberi gambaran tentang rancangan fungsi-fungsi sistem yang terdiri dari proses, data, dan antar muka.
a. Alur Sistem (System Flow)
Secara garis besar, langkah yang akan dilakukan untuk membuat alur sistem pada sistem informasi Bank Mini adalah sebagai berikut:
(43)
1. Menentukan entitas yang terlibat pada sistem sesuai dengan analisis yang telah dilakukan sebelumnya.
2. Menentukan fungsi-fungsi dalam sistem Bank Mini berdasarkan analisis
yang telah dilakukan sebelumnya.
3. Mendefinisikan proses-proses dari fungsi yang telah dianalisis ke dalam
urutan proses bisnis yang baru secara detail.
4. Menentukan dengan jelas proses dari aktivitas awal suatu fungsi di dalam
sistem sampai aktivitas terakhir fungsi sistem tersebut.
b. Desain Context Diagram
Secara garis besar, langkah yang akan dilakukan untuk membuat context
diagram pada sistem informasi Bank Mini adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasikan semua entitas eksternal Bank Mini yang terlibat
dengan sistem informasi Bank Mini.
2. Mengidentifikasi semua input dan output yang berhubungan dengan entitas
eksternal tersebut.
3. Menentukan nama utama pada sistem Bank Mini.
4. Menentukan batasan sistem yang ada.
5. Menentukan data/laporan yang diterima/diberikan entitas dari dan ke
sistem informasi Bank Mini.
c. Desain Diagram Berjenjang
Diagram berjenjang sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep merupakan penggambaran sistem dan sub sistem serta rincian fungsi-fungsi dari context diagram.
(44)
d. Desain Data Flow Diagram (DFD) Level 0
DFD Level 0 merupakan dekomposisi dari context diagram, tahap yang
dilakukan dalam DFD level 0 antara lain:
1. Menentukan proses-proses utama yang ada pada sistem sesuai dengan
diagram berjenjang yang telah dibuat.
2. Menentukan data/laporan yang diberikan/diterima entitas eksternal
terhadap masing-masing proses.
3. Menentukan datastore (master atau transaksi) sebagai sumber maupun
tujuan alur data.
e. Desain Data Flow Diagram (DFD) Level 1
DFD Level 1 merupakan dekomposisi dari DFD level. Langkah yang dilakukan
dalam pembuatan DFD level 1 adalah sebagai berikut:
1. Menentukan sub proses dari proses utama pada level 0.
2. Menentukan data/laporan yang diberikan atau diterima masing-masing sub
proses.
3. Menentukan datastore sebagai sumber atau tujuan alur data.
4. Hal ini berlaku juga pada level selanjutnya.
3.3.2 Desain Basis Data
Desain basis data bertujuan untuk menggambarkan basis data yang digunakan dalam rancangan fungsi-fungsi sistem yang terdiri dari proses, data, dan antar muka sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep. Desain basis
data tersebut berupa Entity Relationship Diagram (ERD). ERD terdiri dari
(45)
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari tahap analisis kebutuhan data, maka dapat dirumuskan ke dalam pembuatan skema basis data atau dengan merancang skema-skema yang terpisah dari kebutuhan pengguna Bank Mini yang kemudian digabungkan menggunakan relasi tertentu. Dalam pembuatan CDM dilakukan beberapa cara antara lain:
a. Menentukan data entitas dan transaksi sebagai tabel beserta atribut dari sistem
informasi Bank Mini.
b. Menentukan tipe data dari masing-masing atribut.
c. Menentukan primary key setiap tabel.
d. Menggambarkan relationship yang menghubungkan tabel-tabel serta
menuliskan nama relasi, kardinalitas, dan mandatory atau tidaknya.
e. Mengecek model tersebut apakah valid atau tidak secara teknik penggambaran.
Physical Data Model (PDM) merupakan desain database yang akan
diterapkan pada sistem informasi Bank Mini. PDM dapat dibuat dengan cara
menurunkan hasil rancangan CDM dengan cara melakukan generate pada tools
powerdesigner. Komponen dari PDM adalah struktur tabel. Struktur Tabel dibuat
berdasarkan hasil rancangan PDM yang merupakan deskripsi tabel-tabel transaksi yang berisikan field, tipe data, constraint, dan keterangan tabel.
3.3.3 Desain Antar Muka
Desain antar muka dalam sub bab ini membahas tentang desain untuk
perangkat lunak, perangkat keras, dan desain interface input/output pengguna
(46)
a. Antar Muka Perangkat Lunak
Desain antar muka perangkat lunak berikut merupakan proses perancangan dalam menentukan, menspesifikasikan, dan mengevaluasi sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep untuk mendapatkan sekumpulan detail perangkat lunak yang terhubung dengan aplikasi. Untuk mendapatkan detail perangkat lunak yang tepat digunakan untuk sistem informasi Bank Mini ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Menyelaraskan dengan kemampuan pengguna sistem Bank Mini.
2. Mengevaluasi kembali kebutuhan bisnis yang sudah ada.
3. Memperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan oleh pihak Bank Mini
dan/SMK Negeri 1 Sumenep untuk pemenuhan sarana pendukung sistem informasi Bank Mini.
4. Memilih perangkat lunak yang mudah digunakan.
b. Antar Muka Perangkat Keras
Setelah menentukan perangkat lunak yang tepat, maka langkah selanjutnya adalah menentukan desain antar muka perangkat keras yang digunakan untuk menjalankan sistem informasi Bank Mini. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menentukan antar muka perangkat keras antara lain:
1. Memilih perangkat keras (hardware) dengan spesifikasi yang sesuai
dengan kebutuhan sistem yang akan dibuat.
2. Memperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan oleh pihak Bank Mini
dan/SMK Negeri 1 Sumenep untuk pemenuhan sarana pendukung sistem informasi Bank Mini.
(47)
c. Antar Muka Pengguna (Inteface Input/Output)
Antar muka pengguna adalah sebuah titik dimana sistem dan pengguna saling berinteraksi. Pada sub bab ini akan digambarkan terlebih dahulu alur kerja GUI secara keseluruhan mengenai:
1. Desain Form
Dalam mendesain form-form transaksi yang menjadi input sistem informasi
Bank Mini dapat digambarkan berdasarkan hasil dari tahap analisis fungsional, non fungsional, dan tahap perancangan, sehingga dapat
dideskripsikan form yang akan dibuat beserta alur kerjanya.
2. Desain Laporan
Dalam mendesain laporan yang menjadi output sistem informasi Bank Mini
dapat digambarkan berdasarkan hasil dari tahap analisis fungsional, non fungsional, dan tahap perancangan, sehingga dapat dideskripsikan laporan-laporan yang akan dibuat sebagai keluaran.
3.3.4 Desain Keamanan
a. Keamanan Fisik
Untuk melindungi sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep dari bahaya fisik yang dapat mengakibatkan kehilangan data, maka diperlukan suatu keamanan fisik dengan memperhatikan pemilihan desain arsitektur sistem berdasarkan tahap perancangan sebelumnya dengan penambahan detail
pada pengaturan IP, firewall, atau sejenisnya. Selain itu, akan dilakukan
perencanaan dalam melakukan perlindungan dalam menanggulangi ddan
(48)
serta kejadian yang memungkinkan menyebabkan kehilangan yang besar dan bersifat menghancurkan.
b. Keamanan Logikal
Untuk menambah keamanan logikal pada sistem informasi Bank Mini SMK Negeri 1 Sumenep berdasarkan tahap analisis yang telah dilakukan, maka akan dilakukan penentuan model otentifikasi dan otorisasi di dalam sistem tersebut berdasarkan fungsi-fungsi yang terkait.
c. Keamanan Personal
Untuk menambah keamanan personal yang didasarkan pada sifat manusiawi dimana adanya kesalahan yang terjadi karena ketidaksengajaan sifat manusia pada sistem informasi Bank Mini, dibutuhkan suatu proses untuk melindungi data personal agar tidak mudah diketahui oleh pihak yang tidak berhak mengakses sistem yang bersangkutan sesuai dengan fungsinya. Dalam hal ini,
pengguna akan memiliki username dan password sebagai akun pribadi yang
akan sulit diketahui oleh pengguna lain.
3.4 Evaluasi Desain Sistem
Dalam tahap ini, desain sistem yang telah dirancang akan dilakukan evaluasi. Evaluasi berupa pengecekan terhadap beberapa komponen pada desain sistem. Berikut evaluasi yang akan dilakukan pada tahap ini antara lain:
3.4.1 Evaluasi Konsistensi Penamaan Desain
Evaluasi konsistensi penamaan desain dimaksudkan untuk memudahkan pengguna memahami konsep dari setiap desain. Perbedaan nama dari masing-masing desain dapat menimbulkan kesalahan persepsi pada desain yang telah
(49)
dibuat. Pada tahap evaluasi ini, akan dibuat daftar penamaan antar desain, agar dapat dibandingkan kesesuaian penamaan antara desain satu dengan desain lainnya.
3.4.2 Evaluasi Keterkaitan Konten Desain
Evaluasi keterkaitan konten desain dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan menilai keterkaitan antar isi desain yang telah dirancang. Keterkaitan antar desain berguna untuk pengguna memahami konsep dari setiap desain. Pada tahap evaluasi ini, akan dibuat daftar keterkaitan antar desain dengan membandingkan
konten proses dan sumber database yang digunakan pada masing-masing desain,
apakah saling terkait atau tidak.
3.4.3 Evaluasi Error Warning Desain
Evaluasi error warning desain dibagi menjadi dua, yaitu pengecekan pada
DFD dan pengecekan pada ERD (CDM dan PDM). Evaluasi DFD bertujuan untuk mengetahui apakah hasil dari rancangan sudah benar atau belum. Evaluasi yang dilakukan dimulai dari pengecekan model DFD level konteks sampai dengan level
selanjutnya. Berdasarkan DFD yang telah dirancang, akan dilakukan check model
dengan dengan tools power designer. Hasil yang didapat dari pengecekan tersebut
adalah untuk mengetahui berapa hasil error dan warning dari desain DFD yang
telah dibuat.
Evaluasi ERD bertujuan untuk mengetahui apakah hasil dari rancangan basis data yang telah dibuat benar atau tidak. Evaluasi yang dilakukan dimulai dari pengecekan model CDM yang kemudian dilanjutkan dengan pengecekan model
PDM. Berdasarkan ERD yang telah dirancang, akan dilakukan check model dengan
(50)
untuk mengetahui berapa hasil error dan warning dari desain ERD yang telah dibuat.
3.4.4 Evaluasi Unit Testing Desain
Evaluasi unit testing merupakan tahap penilaian terhadap desain sistem
yang telah dirancang. Tahap ini menyerupai tahap black box testing, namun sebatas
evaluasi terhadap rancangan desain yang telah dibuat. Unit testing desain digunakan
sebagai evaluasi terhadap kesesuaian alur proses bisnis dengan hasil rancangan desain antar muka pengguna sistem.
3.5 Pengumpulan Data
Langkah yang dilakukan setelah mengumpulkan referensi untuk melakukan studi literatur adalah melakukan proses pengumpulan data. Data yang diperoleh berupa data wawancara dan observasi Bank Mini SMK Negeri 1 Sumenep. Wawancara dilakukan kepada Admin pengelola Bank Mini dan Kepala Sekolah. Wawancara tersebut dilakukan minimal 3-4 kali untuk mendapatkan informasi dan konsep keuangan Bank Mini dengan lebih akurat.
3.6 Konsep Perhitungan
Berikut merupakan konsep dasar perhitungan proses bisnis Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep:
a. Perhitungan Suku Bunga Tabungan Umum
Suku bunga dihitung setiap akhir bulan dan diakumulasikan dengan saldo terakhir nasabah tabungan umum. Berikut rumus perhitungan suku bunga tabungan umum:
(51)
b. Pembuatan Laporan Tutup Buku
Bank Mini merupakan lembaga keuangan internal SMK Negeri 1 Sumenep yang proses bisnisnya berpedoman pada perhitungan akuntansi. Laporan keuangan akhir berupa proses tutup buku dihitung berdasarkan tahap perhitungan akuntansi. Berikut merupakan konsep tahapan pembuatan laporan keuangan tiap bulan yang dilakukan oleh Bank Mini:
1. Pembuatan Jurnal (Posting Jurnal)
Pembuatan jurnal terbagi atas dua jenis, yaitu jurnal penerimaan kas dan jurnal penerimaan kas.
Tabel 3.1 Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal Penerimaan Kas Periode Januari 2016
TA 2015/2016
Tanggal
Debit Kredit
No Keterangan Kas Lain-lain
No Keterangan Tabungan Umum
Tabungan Khusus
SPP Lain-lain
Tabel 3.2 Jurnal Pengeluaran Kas
Jurnal Pengeluaran Kas Periode Januari 2016
TA 2015/2016
Tanggal
Debit Kredit
No Keterangan Tabungan Umum
Tabungan Khusus
SPP Lain-lain
No Keterangan Kas Lain-lain
(52)
2. Pembuatan Buku Besar (Posting Buku Besar)
Pembuatan Buku Besar tergantung pada akun yang ada pada jurnal. Masing-masing akun dikelompokkan dalam satu tabel pada Buku Besar. Berikut merupakan rincian dari konsep pembuatan Buku Besar:
Tabel 3.3 Buku Besar Kas Kas
Tanggal Uraian Debit Kredit Saldo
Tabel 3.4 Buku Besar Tabungan Umum Tabungan Umum
Tanggal Uraian Debit Kredit Saldo
Tabel 3.5 Buku Besar Tabungan Khusus Tabungan Khusus
Tanggal Uraian Debit Kredit Saldo
Tabel 3.6 Buku Besar SPP SPP
(53)
Tabel 3.7 Buku Besar Lain-lain Lain-lain
Tanggal Uraian Debit Kredit Saldo
3. Pembuatan Neraca Lajur
Pembuatan Neraca Lajur berdasarkan pengelompokan debit dan kredit masing-masing akun pada Buku Besar. Pada neraca lajur, penyesuaian dimaksudnya untuk penambahan atau pengurangan debit dan kredit apabila terjadi kesalahan perincian. Penyesuaian tersebut ditambahkan dalam neraca saldo yang disesuaikan dengan jumlah penambahan atau pengurangan debit dan kredit. Berikut tabel 3.8 yang menggambarkan konsep neraca lajur.
Tabel 3.8 Neraca Lajur Neraca Lajur Keuangan
Periode Januari 2016 TA 2015/2016 No.
Rekening
Nama Rekening
Neraca Saldo Penyesuaian Neraca Saldo Disesuaikan
Laba/Rugi Neraca Akhir Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
4. Pembuatan Neraca Akhir
Pembuatan Neraca Akhir merupakan tahap akhir dalam pembuatan laporan tutup buku keuangan setiap bulannya. Neraca akhir berisi akumulasi akhir jumlah transaksi, debit, dan kredit dari akun-akun keuangan. Berikut tabel 3.9 menggambarkan konsep neraca akhir.
(54)
Tabel 3.9 Neraca Akhir Neraca Akhir Keuangan
Periode Januari 2016 TA 2015/2016
No. Nama Akun
Jumlah Debit (Rp) No. Nama Akun
(55)
157
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis dan perancangan sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep adalah sebagai berikut:
1. Rancangan sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep telah
menggambarkan desain proses pencatatan transaksi tabungan umum, tabungan khusus, dan pembayaran umum.
2. Rancangan sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep telah
menggambarkan desain proses pembuatan laporan keuangan berupa pembuatan Jurnal, Buku Besar, Neraca Lajur, dan Neraca Akhir.
3. Rancangan sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep telah
menggambarkan desain laporan hasil keluaran, yaitu berupa laporan tabungan umum, laporan tabungan khusus, laporan pembayaran umum, laporan tunggakan pembayaran, dan laporan tutup buku.
4. Rancangan sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep telah di
uji coba melalui tahapan evaluasi desain sistem.
5.2 Saran
Adapun saran yang disampaikan untuk penyempurnaan hasil perancangan sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep ini untuk masa yang akan datang digunakan pada instansi, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:
(56)
1. Merancang desain arsitektur dan infrastruktur yang sesuai dengan kebutuhan Bank Mini dalam pengembangan sistem informasi Bank Mini SMK Negeri 1 Sumenep.
2. Membuat sistem informasi Bank Mini dimasa yang akan datang dengan
berpedoman pada analisis dan perancangan sistem informasi Bank Mini pada penelitian ini.
3. Untuk pengembangan secara optimal, sistem informasi Bank Mini nantinya
dapat terhubung secara langsung dengan sistem akademik SMK Negeri 1 Sumenep.
(57)
42 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab empat akan dibahas mengenai hasil analisis dan perancangan sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep berdasarkan tahap-tahap analisis dan perancangan yang dilakukan pada bab tiga. Dari tahap analisis dan
perancangan tersebut maka didapatkan hasil analisis, Block Diagram, Document
Flow, System Flow, Context Diagram, Diagram Berjenjang, Data Flow Diagram
(DFD), Conceptual Data Model, Physical Data Model, struktur tabel, dan desan
input/output sistem.
4.1 Hasil Analisis Sistem
Setelah melakukan tahapan penguaraian untuk megidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi pada Bank Mini SMK Negeri 1 Sumenep sesuai dengan tahapan analisis sistem pada bab tiga, maka didapatkan hasil yang dilakukan dengan beberapa langkah.
4.1.1 Hasil Analisis Permasalahan
Sesuai dengan tahap-tahap analisis permasalahan yang telah dilakukan, didapatkan suatu hasil berikut:
a. Mengidentifikasi masalah
Setelah dilakukan wawancara dan observasi terhadap bagian Bank Mini dan pihak yang terkait secara langsung dengan sistem Bank Mini mengenai proses bisnisnya, didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Bank Mini menangani transaksi keuangan berupa tabungan dan pembayaran.
(58)
khusus. Tabungan umum yaitu tabungan informal untuk siswa dan karyawan yang bersifat tidak wajib yang jumlahnya sesuai dengan keinginan siswa dan karyawan sebagai nasabah. Tabungan umum memiliki ketentuan seperti tabungan konfensional di Bank pada umumnya. Tabungan khusus yaitu tabungan formal untuk siswa yang secara wajib dikenakan pada masing-masing siswa sebesar Rp 30.000,-/bulan. Adapun pembayaran dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu pembayaran umum dan pembayaran khusus (iuran khusus). Pembayaran umum adalah pembayaran yang dikenakan pada siswa terkait biaya pendidikan yang pembayarannya tidak mengambil dari tabungan khusus siswa. Pembayaran umum terdiri dari iuran rutin SPP, dana penunjang pendidikan, daftar ulang siswa baru, serta daftar ulang tingkat XI dan XII. Pembayaran iuran SPP setiap siswa dikenakan sebesar Rp 30.000,-/bulan. Pembayaran khusus adalah pembayaran kegiatan siswa yang pembayarannya dapat diambil dari tabungan khusus siswa. Pembayaran khusus meliputi pembayaran uang praktik kerja lapangan, kunjungan industri, prakerin, kursus, UAN/Bea Kompetensi, ijasah tanda lunas dan kegiatan-kegiatan lain yang membutuhkan iuran dari siswa.
2. Transaksi keuangan Bank Mini menggunakan sistem manual yang belum
terkomputerisasi dalam proses kerjanya, sehingga dalam pencatatan keuangan hanya menggunakan pembukuan di Buku Besar.
3. Tidak adanya sistem recording dan otomatisasi secara terkomputerisasi pada
sistem Bank Mini, sehingga Bank Mini membutuhkan banyak catatan dan mengakibatkan terjadinya penumpukan catatan transaksi keuangan.
(59)
4. Rekap transaksi yang terjadi setiap hari membutuhkan waktu yang lama, sehingga dalam melakukan perhitungan akuntansi tidak dapat dilakukan secara cepat yang berdampak pada proses pelaporan menjadi lambat.
5. Admin Bank Mini melakukan pengecekan rekap transaksi keuangan dengan
cara manual, sehingga berpotensi menimbulkan kesalahan pengecekan.
6. Perhitungan akuntansi mulai dari pencatatan transaksi, pencatatan kas masuk
dan kas keluar, posting jurnal pemasukan dan pengeluaran, pembuatan buku
besar, pembuatan neraca saldo dan neraca lajur, serta laporan keuangan akhir dilakukan secara manual.
7. Kepala Sekolah maupun Bank Mini menginginkan suatu sistem informasi
Bank Mini terkomputerisasi (computer-based information processing) untuk
melakukan pencatatan transaksi keuangan yang setiap hari terjadi, namun pihak sekolah belum mengetahui dan tidak dapat menentukan kebutuhan sistem yang tepat untuk diterapkan pada Bank Mini.
Berikut merupakan gambaran aliran dokumen, proses-proses yang terjadi secara manual serta pihak-pihak yang terlibat pada sistem transaksi keuangan Bank Mini SMK Negeri 1 Sumenep:
(60)
1. Transaksi Tabungan Umum Bank Mini
(61)
Dari gambar 4.1, dalam proses bisnis transaksi tabungan umum Bank Mini terdapat empat fungsi yang saling berkaitan yaitu Admin sebagai pengelola, Karyawan dan Siswa sebagai nasabah tabungan umum, dan Kepala Sekolah bertindak sebagai pemantau laporan keuangan Bank Mini. Proses yang dilakukan masih bersifat manual dan menggunakan dokumen-dokumen sebagai catatan transaksi dan laporan keuangan.
2. Transaksi Pembayaran Keuangan Bank Mini
Gambar 4.2 dibawah ini merupakan document flow transaksi pembayaran
keuangan Bank Mini. Proses bisnis pembayaran keuangan pada Bank Mini berhubungan dengan tiga fungsi utama yaitu Admin sebagai pengelola, Siswa yang memiliki kewajiban dalam membayar keuangan, dan Kepala Sekolah bertindak sebagai pemantau laporan keuangan Bank Mini. Proses yang dilakukan masih bersifat manual dan menggunakan dokumen-dokumen sebagai catatan transaksi dan laporan keuangan.
(62)
(63)
b. Menentukan Kebutuhan Informasi Pengguna
Tabel 4.1 List Antara Proses Bisnis yang Sekarang dengan Solusi yang
Ditawarkan
Proses Bisnis yang Sekarang Sistem yang Ditawarkan
Belum ada pencatatan transaksi
keuangan yang terkomputerisasi secara permanen yang dapat dikelola kembali sesuai periode yang diinginkan.
Dibuatkan perancangan sistem
pencatatan transaksi keuangan
computing based processing yang
dapat menyimpan catatan transaksional keuangan secara permanen dalam basis data.
Belum ada sistem informasi akuntansi berbasis komputer yang digunakan sebagai perhitungan dan pembuatan laporan keuangan.
Dibuatkan perancangan sistem
informasi akuntansi berbasis komputer yang dapat secara otomatis memproses masukan data transaksi keuangan yang terjadi, dan menghasilkan laporan keuangan.
Transaksi pembayaran dan tabungan hanya diketahui melalui pembukuan pada buku tabungan dan info secara langsung dari Bank Mini.
Dibuatkan perancangan sistem yang memungkinkan siswa atau karyawan
dapat mengakses info transaksi
pembayaran dan tabungan dimana saja.
c. Menggambarkan Kebutuhan Sistem
Berikut block diagram berdasarkan hasil analisis permasalahan proses
(64)
Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep
Process
Process OutputOutput
Input Input Data Pembayaran Umum Pembayaran Umum Pembayaran Tabungan Umum Data Pembayaran Tabungan Umum Data Pengambilan Tab. Khusus Pengambilan Tab. Khusus Laporan Tutup Buku Tutup Buku Laporan Tabungan Khusus Data Tunggakan Pembayaran Merekap Tunggakan Pembayaran Laporan Tunggakan Pembayaran
Data Nasabah Pembukaan
Tabungan Umum Buku Tabungan Laporan Tabungan Umum Penutupan Tabungan Umum Data Pembayaran Tab. Khusus Pembayaran Tab. Khusus Pengambilan Tabungan Umum Data Tutup Tabungan Umum 1 1 Laporan Pembayaran Umum Data Pengambilan Tabungan Umum
Gambar 4.3 Block Diagram Transaksi Keuangan Bank Mini
Berdasarkan analisis pada permasalahan yang ada pada sistem Bank Mini, maka gambaran sistem terkomputerisasi yang akan dirancang untuk memecahkan permasalahan tersebut antara lain:
(1)
Deskripsi
Fungsi ini berguna untuk proses pembuatan Neraca Akhir keuangan.
pembuatan Neraca Akhir.
pencarian periode berdasarkan tanggal dan penyimpanan Neraca Akhir. Hasil dari pencarian dan pengelompokan akan menampilkan tabel rincian berupa Nomer, Akun, Kode Akun, Jumlah Transaksi, Debit, dan Kredit. Desain juga menampilkan total Saldo Debit dan total Saldo Kredit Neraca Akhir.
n. Unit Testing Cetak Laporan Tabungan Umum
Unit testing cetak laporan tabungan umum pada sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep, dapat dilihat pada tabel 4.28.
Tabel 4.28 Unit Testing Cetak Laporan Tabungan Umum Keterangan Fungsi Hasil yang
Diharapkan
Hasil Sebenarnya Nama
Cetak Laporan Tabungan Umum Deskripsi
Fungsi ini berguna untuk mencetak laporan tabungan umum per periode tertentu.
Memberikan gambaran desain untuk proses mencetak laporan tabungan umum pada periode tertentu.
Menggambarkan desain cetak laporan tabungan umum dengan menampilkan konten pencarian periode berdasarkan tanggal dan mencetak laporan. Rincian tabel yang ditampilkan pada desain ini antara lain: Tanggal, ID Transaksi, Nama Nasabah, Nominal, Debit, Kredit, dan Saldo.
o. Unit Testing Cetak Laporan Tabungan Khusus
Unit testing cetak laporan tabungan khusus pada sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep, dapat dilihat pada tabel 4.29.
(2)
Tabel 4.29 Unit Testing Cetak Laporan Tabungan Khusus Keterangan Fungsi Hasil yang
Diharapkan
Hasil Sebenarnya Nama
Cetak Laporan Tabungan Khusus Deskripsi
Fungsi ini berguna untuk mencetak laporan tabungan khusus per periode tertentu.
Memberikan gambaran desain untuk proses mencetak laporan tabungan khusus pada periode tertentu.
Menggambarkan desain cetak laporan tabungan khusus dengan menampilkan konten pencarian periode berdasarkan tanggal dan mencetak laporan. Rincian tabel yang ditampilkan pada desain ini antara lain: Tanggal, ID Transaksi, Nama Siswa, Tujuan, Nominal, Debit, Kredit, dan Saldo.
p. Unit Testing Cetak Laporan Pembayaran Umum
Unit testing cetak laporan pembayaran umum pada sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep, dapat dilihat pada tabel 4.30.
Tabel 4.30 Unit Testing Cetak Laporan Pembayaran Umum Keterangan Fungsi Hasil yang
Diharapkan
Hasil Sebenarnya Nama
Cetak Laporan Pembayaran Umum Deskripsi
Fungsi ini berguna untuk mencetak laporan pembayaran umum per periode tertentu.
Memberikan gambaran desain untuk proses mencetak laporan pembayaran umum pada periode tertentu.
Menggambarkan desain cetak laporan pembayaran umum dengan menampilkan konten pencarian periode berdasarkan tanggal dan mencetak laporan. Rincian tabel yang ditampilkan pada desain ini antara lain: Tanggal, ID Transaksi, Nama Siswa, Nama Transaksi, Nominal, dan Keterangan.
q. Unit Testing Cetak Laporan Tutup Buku
Unit testing cetak laporan tutup buku pada sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep, dapat dilihat pada tabel 4.31.
(3)
Tabel 4.31 Unit Testing Cetak Laporan Tutup Buku Keterangan Fungsi Hasil yang
Diharapkan
Hasil Sebenarnya Nama
Cetak Laporan Tutup Buku
Deskripsi
Fungsi ini berguna untuk mencetak laporan tutup buku per periode tertentu.
Memberikan gambaran desain untuk proses mencetak laporan tutup buku pada periode tertentu.
Menggambarkan desain cetak laporan tutup buku dengan menampilkan konten pencarian periode berdasarkan tanggal dan mencetak laporan. Rincian tabel yang ditampilkan pada sebuah Tab Bar. Pada masing-masing Tab Bar terdiri dari Jurnal, Buku Besar, Neraca Lajur, dan Neraca Akhir yang menampilkan masing-masing rincian seperti pada tampilan proses pembuatannya.
r. Unit Testing Cetak Laporan Tunggakan Pembayaran
Unit testing cetak laporan tunggakan pembayaran pada sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep, dapat dilihat pada tabel 4.32.
Tabel 4.32 Unit Testing Cetak Laporan Tunggakan Pembayaran Keterangan Fungsi Hasil yang
Diharapkan
Hasil Sebenarnya Nama
Cetak Laporan Tunggakan Pembayaran Deskripsi
Fungsi ini berguna untuk mencetak laporan tunggakan pembayaran per periode tertentu.
Memberikan gambaran desain untuk proses mencetak laporan tunggakan
pembayaran pada periode tertentu.
Menggambarkan desain cetak laporan tunggakan pembayaran dengan menampilkan konten pencarian periode berdasarkan tanggal dan mencetak laporan. Rincian tabel yang ditampilkan pada desain ini antara lain: Nomer, Nama Siswa, Kelas, Jenis Tunggakan, Nominal, Keterangan.
(4)
s. Unit Testing Lihat Data Tabungan Umum
Unit testing lihat data tabungan umum pada sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep, dapat dilihat pada tabel 4.33.
Tabel 4.33 Unit Testing Lihat Data Tabungan Umum Keterangan Fungsi Hasil yang
Diharapkan
Hasil Sebenarnya Nama
Lihat Data Tabungan Umum
Deskripsi
Fungsi ini berguna untuk melihat data history transaksi tabungan umum masing-masing Nasabah.
Memberikan gambaran desain tampilan data history tabungan umum Nasabah.
Menggambarkan desain lihat data history tabungan umum melalui pencarian Nomor Rekening Nasabah. Desain menampilkan detail transaksi tabungan umum dari masing-masing Nasabah. Tabel detail transaksi berisi kolom Nomor, Tanggal, Kode Akun, Debit, Kredit, dan Saldo tabungan umum Nasabah.
t. Unit Testing Lihat Data Tabungan Khusus
Unit testing lihat data tabungan khusus pada sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep, dapat dilihat pada tabel 4.34.
Tabel 4.34 Unit Testing Lihat Data Tabungan Khusus Keterangan Fungsi Hasil yang
Diharapkan
Hasil Sebenarnya Nama
Lihat Data Tabungan Khusus
Deskripsi
Fungsi ini berguna untuk melihat data history transaksi tabungan khusus masing-masing Siswa.
Memberikan gambaran desain tampilan data history tabungan khusus Siswa.
Menggambarkan desain lihat data history tabungan khusus melalui pencarian ID Siswa. Desain menampilkan detail transaksi
tabungan khusus dari masing-masing Siswa. Tabel detail transaksi berisi kolom Nomor, Tanggal, Keterangan, Debit, Kredit, dan Saldo tabungan khusus Siswa.
(5)
u. Unit Testing Lihat Data Pembayaran Umum
Unit testing lihat data pembayaran umum pada sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep, dapat dilihat pada tabel 4.35.
Tabel 4.35 Unit Testing Lihat Data Pembayaran Umum Keterangan Fungsi Hasil yang
Diharapkan
Hasil Sebenarnya Nama
Lihat Data
Pembayaran Umum Deskripsi
Fungsi ini berguna untuk melihat data history pembayaran umum masing-masing Siswa.
Memberikan gambaran desain tampilan data history pembayaran umum Siswa.
Menggambarkan desain lihat data history pembayaran umum melalui pencarian ID Siswa. Desain
menampilkan detail transaksi pembayaran umum dari masing-masing Siswa. Tabel detail transaksi berisi kolom Nomor, Tanggal, Keterangan, Nominal, dan Status Pembayaran Siswa.
v. Unit Testing Lihat Data Tunggakan Pembayaran
Unit testing lihat data tunggakan pembayaran pada sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep, dapat dilihat pada tabel 4.36.
Tabel 4.36 Unit Testing Lihat Data Tunggakan Pembayaran Keterangan Fungsi Hasil yang
Diharapkan
Hasil Sebenarnya Nama
Lihat Data Tunggakan Pembayaran Deskripsi
Fungsi ini berguna untuk melihat data tunggakan
pembayaran yang dimiliki Siswa.
Memberikan gambaran desain tampilan data tunggakan
pembayaran yang dimiliki Siswa.
Menggambarkan desain lihat data tunggakan pembayaran melalui pencarian ID Siswa. Desain menampilkan detail tunggakan pembayaran apabila Siswa tersebut memiliki kewajiban pembayaran yang belum dibayarkan. Tabel detail tunggakan berisi kolom Nomor, Jenis Tunggakan, Nominal, Keterangan.
(6)
159
Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta Selatan: Media Kita.
Anisyah. 2000. Analisa dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. Dhanta, Rizky. 2009. Pengantar Ilmu Komputer. Surabaya: Indah.
Diana, Anastasia dan Setiawati, Lilis. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Andi.
eWolf Community. 2012. Panduan Internet Paling Gampang. Yogyakarta: Cakrawala.
Hartono, Jogiyanto.2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori Dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi.
Herlambang, Soendoro dan Tanuwijaya, Haryanto. 2005. Sistem Informasi Konsep Teknologi dan Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hidayat, Rahmat. 2010. Cara Praktis Membangun Website Gratis. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
Kendall, dan Kendall. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1. Jakarta: Prenhallindo.
Marlinda, Linda. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta: Andi.
Sudarmo, Padji M. 2006. Kamus Istilah Komputer, Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: CV. Yrama Widya.
Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Sutarno, Sunarto, Sudarno. 2014 Buku Siswa Ekonomi 3 untuk Kelas XII SMA dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Solo: PT Wangsa Jatra Lestari. Wahyono, Teguh. 2004. Sistem Informasi Akuntansi Analisis, Desain, dan
Pemrograman Komputer. Yogyakarta: Andi.
Whitten, Jeffery L, Lonnie D. Bentley dan Kevin C. Dittman. 2004. MetodeDesain Dan Analisis Sistem. Yogyakarta: Andi.