Pengaruh Kebakaran Hutan terhadap Perkembangan Koloni Lebah Hutan (Apis dorsata F.) dan Produksi Madu Lebah Hutan di Kabupaten Sarolangun Bangko, Propinsi Jambi. (Studi Kasus di Desa Pulau Aro)
}_ /
ｻｾＱＮ＠
/! / ;
PENGARUH KEBA-KARAN HUTAN TERHADAP
PERKEMBANGAN KOLONI LEBAH HUTAN (Apis dorsala F.)
DAN PRODUKSI MADU LEBAH HUTAN
DI KABUPATEN SAROLANGUN BANGKO, PROPINSI.JAMBI.
(Studi Kasus c!i Desa Pulau Aro)
Oleh:
KASMALLA SARI
E 29.1446
./URUSAN MANA.JEMEN HUTAN
FAKlJLTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1999
Secara kesclumhan hillS kcbakman hutan yang terjadi di Propinsi Jambi adalah C,.150.27 ha
dan luas lallan perkebunan yang tcrbakar untuk Kabupaten Saroiangun Bangko adalah -t 130 hektar.
PCllycbab tcrjadinya kebakaran pada hulan dan lahan milik masyarakat salah Sc'ltunya adalah adanya
lllllsim kemamu yang palliang yang muneul bcrsamaan dcngan fenomena ikJim EI Nino. Kcbakaran
hulan di Propinsi lambi pada tahun 1997 berlal1gs11ng sciama 5 bulan (Juni
mulai berkurang pada bulan Ok1obcr.
M
Oktober) dan kebakaran
Rcndalmya curah hujan mcrupakan fhktor ul:tma penycbab
tllnmnya kadar air ballan bakar sehingga dengan adanya sumber api dapat menimbulkan kebakarall.
Salah salU tanaman sumber pakan lebah yang ikut terbalmr akibat kebakaran yang ｴ･ｾｩ｡､＠
di
lalum milik masyarakat adalah lanuman karet sehingga secara tidak langsung berpcngamh terhadap
kClcrsediaan sumber pakan lebah. \Valaupun demikian tallalllal1 sumber pakan lebah yang lain masih
cukup tersedia dimana saat itu 1l111sim bunga durian tctap berlangsung scperti biasanya. Dalam hal iui
dapat diketahui bahwa aSc1p dari kebakaran hutan yang terjadi tidak menyebabkan lebah meninggalkan
kaloni atnu mati.
Selain asap. lll11sim kering ynng pcmjang juga tidak mempenganlhi pembungaan
pollan dllrian dan pengeluaran nektar tanaman karet. tetapi berpengamh terhadap sumber pakan lebah
yang lain temtama pada tanaman semusim seperti jagung.
Menurut Sumoprastmvo dan Suprapto
(1993). kalani lebah hutan tidak terganggu kehidupannya jika lingkwlgan tempat lebah hutan'
bcrsarang eukup tersedia makanan dan air. bcbas dari gangguan musuh. sejuk dan nyaman. Selain itll
rcndahnya eurall hujan menyebabkan lebah mempunyai jam kerja yang lebih ballyak dalam
aktifitasnya meneari makanan.
Selama kunlll waktu 15 tahun (1982 - 1998) telah terjadi pemmman tcrhadap jumlah pohon
sialang. jllmlah kclompok pcncari madu. jumlah koloni lebah hutan per pohon sialang. dan hasil panen
madu hutan. Hal ini karcna jumlah pohon sialang ｙｾｬｉＱｧ＠
semakin bcrkurang akibat adanya kcgiatan
pembukaan areal hutall untuk pcrtanian. perkebunan. dan pemukiman sehingga seringkali pohonpollon sialang tersebut ditcbang oleh masyarakat Pohon sialang adalah pohan tempat bersarang Icbah
hutan yang terdiri dari Gcnmdung (Koompas....·ia sp). Jelemu ('\'horea sp). Keluing (Dipteroc:arplIs sp).
dan Pulai (Alstonia selIolaris). Selain itu pellumnan ini juga karena pohan sialang tidak dipergunakan
kembali aleh lebah untuk tcmpat bersarang. tetapi koloni lebah hutan akan kembali bcrsarang pacta
pollan sialangjika di sekitar lokasi banyak terscdia pakan lebah.
Penunlllan jumlah kelompak peneari madu disebabkan olch kelangkaan dan ketiadaan
pawang lcbah. Berdnsarkan hasil wawnneara dengan para respondcn diketallui bahwa kebakaran hutan
dan lallan milik masyaraknt tidak menyebabkan lcbah pindah ke tempat lain dan tctap bcrsarang pada
polton sialang terscbut.
Hal ini lUungkin asap yang tcrjadi m3sih berada dalam balas tolcransi
kchidupan koloni Icbah hutan.
Pada mllumnya bcrkurnngnya jumlah koloHi lebah tCl:iadi sClcbh
dilakukan pemanenan madulcbah lIulan yakni sekitar 2 J hari kcmudian.
w
Sci ring dengan semnkin berkurangnya jumiah pollan sialang dan jumlah koloni lebah hut,m
per pohon sialang maka pcrolchan hasil panen madu juga berkurang. Pcnumnan jumiah pollan sialang
ini tumt menyebabkan tcrjadinya pcningkatan \Vaktu tempuh dalam mcneapai lokasi pollan sialang.
Lampiran I. Peta Tempat Penelitian di Desa Pulau Arc Kecamatan Pembantu Tabir Ulu Kabupatcn Sarolangun Bangko.
u
15
L.
,
'---."
--"- ..
....----:'../ "
--"'-"-
Kel:erongort :
ｾ＠
,!i}
..
ｾ＠
ｾｏｫｃｬ｜ｉＧ＠
ｌｯｾｳｩ＠
pohon
ｻｾＱＮ＠
/! / ;
PENGARUH KEBA-KARAN HUTAN TERHADAP
PERKEMBANGAN KOLONI LEBAH HUTAN (Apis dorsala F.)
DAN PRODUKSI MADU LEBAH HUTAN
DI KABUPATEN SAROLANGUN BANGKO, PROPINSI.JAMBI.
(Studi Kasus c!i Desa Pulau Aro)
Oleh:
KASMALLA SARI
E 29.1446
./URUSAN MANA.JEMEN HUTAN
FAKlJLTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1999
Secara kesclumhan hillS kcbakman hutan yang terjadi di Propinsi Jambi adalah C,.150.27 ha
dan luas lallan perkebunan yang tcrbakar untuk Kabupaten Saroiangun Bangko adalah -t 130 hektar.
PCllycbab tcrjadinya kebakaran pada hulan dan lahan milik masyarakat salah Sc'ltunya adalah adanya
lllllsim kemamu yang palliang yang muneul bcrsamaan dcngan fenomena ikJim EI Nino. Kcbakaran
hulan di Propinsi lambi pada tahun 1997 berlal1gs11ng sciama 5 bulan (Juni
mulai berkurang pada bulan Ok1obcr.
M
Oktober) dan kebakaran
Rcndalmya curah hujan mcrupakan fhktor ul:tma penycbab
tllnmnya kadar air ballan bakar sehingga dengan adanya sumber api dapat menimbulkan kebakarall.
Salah salU tanaman sumber pakan lebah yang ikut terbalmr akibat kebakaran yang ｴ･ｾｩ｡､＠
di
lalum milik masyarakat adalah lanuman karet sehingga secara tidak langsung berpcngamh terhadap
kClcrsediaan sumber pakan lebah. \Valaupun demikian tallalllal1 sumber pakan lebah yang lain masih
cukup tersedia dimana saat itu 1l111sim bunga durian tctap berlangsung scperti biasanya. Dalam hal iui
dapat diketahui bahwa aSc1p dari kebakaran hutan yang terjadi tidak menyebabkan lebah meninggalkan
kaloni atnu mati.
Selain asap. lll11sim kering ynng pcmjang juga tidak mempenganlhi pembungaan
pollan dllrian dan pengeluaran nektar tanaman karet. tetapi berpengamh terhadap sumber pakan lebah
yang lain temtama pada tanaman semusim seperti jagung.
Menurut Sumoprastmvo dan Suprapto
(1993). kalani lebah hutan tidak terganggu kehidupannya jika lingkwlgan tempat lebah hutan'
bcrsarang eukup tersedia makanan dan air. bcbas dari gangguan musuh. sejuk dan nyaman. Selain itll
rcndahnya eurall hujan menyebabkan lebah mempunyai jam kerja yang lebih ballyak dalam
aktifitasnya meneari makanan.
Selama kunlll waktu 15 tahun (1982 - 1998) telah terjadi pemmman tcrhadap jumlah pohon
sialang. jllmlah kclompok pcncari madu. jumlah koloni lebah hutan per pohon sialang. dan hasil panen
madu hutan. Hal ini karcna jumlah pohon sialang ｙｾｬｉＱｧ＠
semakin bcrkurang akibat adanya kcgiatan
pembukaan areal hutall untuk pcrtanian. perkebunan. dan pemukiman sehingga seringkali pohonpollon sialang tersebut ditcbang oleh masyarakat Pohon sialang adalah pohan tempat bersarang Icbah
hutan yang terdiri dari Gcnmdung (Koompas....·ia sp). Jelemu ('\'horea sp). Keluing (Dipteroc:arplIs sp).
dan Pulai (Alstonia selIolaris). Selain itu pellumnan ini juga karena pohan sialang tidak dipergunakan
kembali aleh lebah untuk tcmpat bersarang. tetapi koloni lebah hutan akan kembali bcrsarang pacta
pollan sialangjika di sekitar lokasi banyak terscdia pakan lebah.
Penunlllan jumlah kelompak peneari madu disebabkan olch kelangkaan dan ketiadaan
pawang lcbah. Berdnsarkan hasil wawnneara dengan para respondcn diketallui bahwa kebakaran hutan
dan lallan milik masyaraknt tidak menyebabkan lcbah pindah ke tempat lain dan tctap bcrsarang pada
polton sialang terscbut.
Hal ini lUungkin asap yang tcrjadi m3sih berada dalam balas tolcransi
kchidupan koloni Icbah hutan.
Pada mllumnya bcrkurnngnya jumlah koloHi lebah tCl:iadi sClcbh
dilakukan pemanenan madulcbah lIulan yakni sekitar 2 J hari kcmudian.
w
Sci ring dengan semnkin berkurangnya jumiah pollan sialang dan jumlah koloni lebah hut,m
per pohon sialang maka pcrolchan hasil panen madu juga berkurang. Pcnumnan jumiah pollan sialang
ini tumt menyebabkan tcrjadinya pcningkatan \Vaktu tempuh dalam mcneapai lokasi pollan sialang.
Lampiran I. Peta Tempat Penelitian di Desa Pulau Arc Kecamatan Pembantu Tabir Ulu Kabupatcn Sarolangun Bangko.
u
15
L.
,
'---."
--"- ..
....----:'../ "
--"'-"-
Kel:erongort :
ｾ＠
,!i}
..
ｾ＠
ｾｏｫｃｬ｜ｉＧ＠
ｌｯｾｳｩ＠
pohon