Penyusunan Rancangan Penelitian Proses Bimbingan

Sinta Dewi, 2014 Peran New Zealand Dalam Pakta Anzus Australia, New Zealand, United States Tahun 1951- 1985 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Ketertarikan dalam mengkaji permasalahan tersebut, peneliti pun selanjutnya mencari sumber-sumber yang relevan dengan pembahasan yang akan dikaji seperti buku-buku, jurnal, skripsi, tesis dan lain sebagainya. Ketika pencarian sumber-sumber dirasa cukup, peneliti pun memberanikan diri untuk mengajukan sebuah proposal penelitian yang berjudul “Peran New Zealand Dalam Pakta ANZUS Australia, New Zealand, United States Tahun 1951- 1985” ke pihak Tim Pertimbangan Penelitian Skripsi TPPS. Pengajuan judul skripsi ke-TPPS dilakukan peneliti pada pertengahan bulan Juli 2014, yang selanjutnya di tindaklanjuti dengan penyusunan proposal penelitian.

3.1.2 Penyusunan Rancangan Penelitian

Setelah peneliti melakukan pengajuan Judul kepada pihak TPPS, selanjutnya peneliti menyusun proposal penelitian yang terdiri dari: 1. Judul 2. Latar Belakang Penelitian 3. Rumusan Masalah 4. Tujuan Penelitian 5. Manfaat Penelitian 6. Metode Penelitian 7. Kajian Pustaka 8. Struktur Organisasi Skripsi 9. Daftar Pustaka Selanjutnya setelah proposal penelitian disetujui oleh pihak TPPS, peneliti diizinkan untuk melaksanakan seminar proposal skripsi yang diadakan pada tanggal 17 September 2014 di Laboratorium Departemen Pendidikan Sejarah, lantai empat Gedung Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FPIPS, Universitas Pendidikan Indonesia. Hasil dari seminar proposal itu pun tidak ada perubahan yang signifikan, hanya saja ada tambahan-tambahan dibagian latar belakang penelitian agar dalam penulisan tersebut lebih terlihat rasa ketertarikan dan keunikan masalah yang akan Sinta Dewi, 2014 Peran New Zealand Dalam Pakta Anzus Australia, New Zealand, United States Tahun 1951- 1985 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dikaji. Selain tambahan dalam latar belakang penelitian, rumusan masalah pun tidak lepas dari perhatian dosen pembimbing.

3.1.3 Proses Bimbingan

Bimbingan merupakan sebuah proses yang sangat penting dalam melakukan sebuah penelitian. Dengan adanya bimbingan, peneliti bisa mengkonsultasikan permasalahan dalam penelitian. Proses bimbingan ini dilaksanakan dengan dua orang dosen pembimbing yang berkompetensi dengan tema yang akan dikaji. Kompetensi itu lebih merujuk pada sejarah Australia yang lebih dikhususkan pada negara New Zealand. Berdasarkan surat penunjukan pembimbing skripsi nomor 10TPPSJPSPEM2014 yang telah dikeluarkan oleh TPPS, dalam penyusunan skripsi ini, peneliti dibimbing oleh Wawan Darmawan, S.Pd. M. Hum sebagai pembimbing I dan Drs. Tarunasena Ma’mur, M.Pd sebagai pembimbing II. Dengan diketahuinya kedua pembimbing tersebut yang berkompeten dengan permasalahan yang akan dikaji, proses bimbingan pun menjadi lebih mudah. Konsultasi dengan para pembimbing berguna untuk memberikan masukan- masukan untuk membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Proses bimbingan dilakukan setiap satu minggu sekali sesuai dengan yang dijadwalkan oleh para pembimbing. 3.2 Pelaksanaan Penelitian 3.2.1 Pengumpulan Sumber Heuristik