Laporan Praktek Kerja Lapangan di Departemen Produksi PT. Indosiar Visual Mandiri Jakarta
Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Oleh :
NAMA : Paramudita Utami NIM : 41810038
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
(2)
(3)
(4)
CURRICULUM VITAE
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Paramudita Utami Tempat Lahir : Indramayu
Tanggal Lahir : 27 Oktober 1992 Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Belum Nikah
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Yudistira No. 3 RT 03 RW 12 Kel. Lemah Mekar Kec. Indramayu 45212
Telepon : 085295582771
(5)
PENDIDIKAN FORMAL
Sekolah/Universitas Tahun
Universitas Komputer Indonesia 2010-Sekarang
SMAN 2 Indramayu 2007-2010
SMPN 1 Sindang 2004-2007
SDN Karang Anyar 1 1998-2004
PENDIDIKAN INFORMAL
Kursus Tahun
Sempoa 2003
B. Inggris 2005
Komputer 2006
SEMINAR/WORKSHOP
Seminar/Workshop Tahun
Pesesrta Workshop Sinematografi Communi Action 2012
Study Tour Mass Media Tahun Akademik 2012 2012
(6)
Numberone Broadcasting School
Peserta Seminar “Islam dan Moralitas Pembangunan” Prodi Ilmu Komunikasi UNIKOM
2011
Peserta “The Table Manner Course” The Amarosa Hotel 2010
KEMAMPUAN BERBAHASA
Bahasa Berbicara Membaca Menulis
Inggris Cukup Baik Sangat Baik Baik
Korea Cukup Baik Cukup Baik Baik
Indonesia Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
Sunda Baik Sangat Baik Baik
Jawa Baik Sangat Baik Baik
KOMPUTERISASI
Microsoft Office Ms. Word. Ms.Excel, Ms. Power Point, Ms. Acces, Ms. Publisher
Perangkat Lunak Adobe Photoshop, Page Maker
(7)
PENGALAMAN BERORGANISASI
PENGALAMAN BERORGANISASI TAHUN
Olahraga Wall Climbing Indramayu 2009-2010
Beladiri Pencak Silat Merpati Putih 2007-2008
PMR SMAN 2 Indramayu Sebagai Anggota 2007-2010
Pramuka SMPN 1 Sindang Indramayu sebagai Anggota 2005-2006
INFORMASI TAMBAHAN
Hobi : Traveling, Basket, Renang, Fotografi Kegiatan Di Waktu Luang : Mendengarkan Musik, Mengedit Foto,
Menonton Film, Membaca Buku
Kelebihan : Bertanggung Jawab, Mampu Bekerjasama tim, dan Jujur.
(8)
vii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ……….. i
Kata Pengantar ………. ii
Daftar Isi ……….. vi
Daftar Tabel ………. ix
Daftar Gambar ……..……… x
Daftar Lampiran ……… xi
BAB I Pendahuluan 1.1Sejarah Perusahaan PT. Indosiar Visual Mandiri ………. 1
1.1.1 Profil Perusahaan PT. Indosiar Visual Mandiri ……….. 3
1.1.2 Visi dan Misi PT. Indosiar Visual Mandiri ……… 5
1.1.2.1 Visi Indosiar ………. 5
1.1.2.2 Misi Indosiar ……….... 5
1.1.3 Motto, Logo, dan ID Station ………... 7
1.1.3.1 Motto Indosiar ……….. 7
1.1.3.2 Logo Indosiar ………... 8
1.1.3.3 ID Station Indosiar ………... 9
1.1.4 Strategi Usaha Perusahaan PT. Indosiar Visual Mandiri ……. 10
(9)
viii
1.2Sejarah Production Departement PT. Indosiar Visual Mandiri ……... 14
1.2.1 Sejarah Singkat PT. Indosiar Visual Mandiri ……… 14
1.2.2 Profil AKSI ………... 16
1.2.3 Profil Take Me Out ………..……. 19
1.3Struktur Organisasi PT. Indosiar Visual Mandiri ……… 21
1.4Struktur Organisasi Production Departement PT. Indosiar Visual Mandiri ………... 25
1.5Job Deskripstion ……….. 29
1.6Sarana dan Prasarana ………... 35
1.7Lokasi dan Waktu ……… 34
1.7.1 Lokasi ………...………. 34
1.7.2 Waktu ………..………. 34
BAB II Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan 2.1 Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ……….. 35
2.2 Analisa Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ………. 43
2.2.1 Analisa Praktek Kerja Lapangan ……… 43 2.2.2 Tinjauan Teori ………...…….. 52
(10)
ix
BAB III Penutup
3.1 Simpulan ………. 60
3.2 Saran-saran ……… 61
Daftar Pustaka ………...……… 63
Lampiran ………... 64
(11)
DAFTAR PUSTAKA
Baksin, Askurifai. 2006. Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik. Bandung Simbiosa Rekatama Media.
Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Muda, Deddy Iskandar . 2003. Jurnalistik Televisi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Romli, Asep Syamsul M. 2003. Jurnalistik Praktis Untuk Pemula: Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
Sumber lain :
Annual Report PT. Indosiar Visual Mandiri tahun 2012. Annual Report PT. Indosiar Visual Mandiri tahun 2013 HRD PT. Indosiar Visual Mandiri tahun 2013
(12)
ii
Assalamualaikum. Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan dan dapat diselesaikan tepat pada waktunya dengan judul “Laporan Praktek Kerja Lapangan di Departemen Produksi
PT. Indosiar Visual Mandiri”. Maksud dan tujuan dari penyusunan laporan kerja praktek ini, sebagai syarat untuk lulus mata kuliah Praktek Kerja di Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).
Rasa bersyukur pun terasa lengkap dengan doa yang terus mengalir dari kedua orang tua penulis, Ucapan terima kasih yang tiada taranya oleh peneliti sampaikan untuk Ayah dan Ibu tercinta yang selalu ada dalam doa, dukungan baik spiritual maupun moral, serta materi kepada penulis yang tak terhingga besarnya. Dan seluruh keluarga yang tak luput mendukung penuh kepada penulis dalam menjalankan segala aktivitas ini. maka dari itu penulis persembahkan semua ini untuk kedua orang tua penulis.
Di dalam penulisan ini penulis mendapatkan berbagai kesulitan terutama dalam hal kajian data, dan penulis juga menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan doa restu dari berbagai pihak. Akan tetapi, berkat
(13)
iii
1. Yth. Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Komputer Indonesia yang telah memberi izin dan pengesahan laporan praktek kerja lapangan ini agar dapat dijadikan literatur bagi penerus.
2. Yth. Drs. Manap Solihat., M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi dan public relation Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.
3. Yth. Melly Maulin, S.Sos., M.Si. selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations, yang telah memberikan dukungan dan kemudahan serta ilmu-ilmunya, dan semangat kepada penulis selama ini.
4. Yth Adiyana Slamet, S.Ip., M.Si., selaku dosen pembimbing laporan PKL yang sabar membimbing, mengarahkan dan memberikan masukan kepada penulis dalam penyusunan proposal ini.
5. Yth. Inggar Prayoga, S. Kom selaku dosen wali IK-1 angkatan 2010 yang sudah sabar membimbing peneliti, mengarahkan penulis saat masih menjadi mahasiswa bapak di kampus.
(14)
iv
kasih yang tiada tara untuk ilmunya yang tak terhingga serta dukungan yang telah diberikan kepada penulis selama ini.
7. Yth. Ratna Widiastuti, A.Md Selaku Sekretariat Dekan Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations FISIP UNIKOM, yang telah membantu kelancaran pembuatan surat izin dan pernyatan bagi penulis untuk praktek kerja lapangan.
8. Yth. Astri Ikawati., A.Md.Kom., Intan Fajarini., S.I.Kom. Selaku Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations FISIP UNIKOM, yang telah membantu kelancaran administrasi bagi peneliti selama penyusunan laporan baik dari pra hingga pasca penyusunan.
9. Tim Produksi khususnya kepada Crew Aksi, Crew Floor Manager dan Production Assistant yang telah memberikan pengetahuan dan mengajarkan bagaimana bekerja di dunia Broadcast kepada penulis selama melakukan praktek kerja lapangan di Indosiar.
10.Kepada Bapak Gunawan Marwah sebagai pembimbing selama praktek kerja di PT.Indosiar Visual Mandiri.
(15)
v
hingga selesai.
12.Teman-teman Seperjuangan selama Magang, Vicky Tamara Gatma, Ayu Nawang Wulan, Tiara Kresna, Elvina Cristiani S, Siti Zubaedah, Hurul Syifa Fauziah, yang sudah membantu penulis selama masa kerja praktek di Indosiar. Yang selalu memberi semangat dan berbagi ilmu serta tidak pernah berhenti memberikan semangat, canda-tawa, perhatian, dan doa kepada penulis. Sukses Terus.
13.Teman-teman Seperjuangan Fitriana, Tia Afrianti Pratiwi, Ratna Wulansari, Anisa Avy Lestian, Sarah Kartika Putri, Guiorgia Veronica Ximenes, Anggie Merinda, dan yang lainnya yang telah banyak memberikan doanya kepada penulis terima kasih atas saran dan dukungannya kepada penulis, yang tidak pernah berhenti saling memberikan semangat dan sarannya membagi ilmu serta tidak pernah berhenti memberikan semangat, canda-tawa, perhatian, dan doa kepada peneliti. Semoga 2014 kita lulus, Amin.
14.Yts. adiku, Nuke Kusumah Dewi yang telah mendukung dan membantu peneliti untuk segera menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan dan yang banyak mendukung penulis, terima kasih buat semua yang tak henti-hentinya memberikan semangat kepada penulis.
(16)
vi
sebutkan satu persatu terima kasih untuk semua dukungan dan doanya.
Akhir kata peneliti ucapkan terima kasih banyak pada semua pihak yang telah membantu peneliti dalam proses penyusunan proposal usulan penelitian ini. Selanjutnya berharap dan berterima kasih atas segala saran dan masukan dari pembaca. Saran dan masukan akan peneliti terima dengan hati terbuka. Semoga proposal usulan penelitian ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan. Amin...
Bandung, Desember 2013 Penulis
Paramudita Utami NIM: 41810038
(17)
1
1.1Sejarah Perusahaan PT.Indosiar Visual Mandiri
PT. Indosiar Visual Mandiri awalnya didirikan dan dikuasai oleh Grup Salim dan Agung Laksono melalui PT. Indosiar Karya Media Tbk (waktu itu bernama PT. Indonusa Karya Media) yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta). Pada 30 Juni 2001, Grup Salim mengambil alih sebagian saham PT. Indonusa Karya Media dari Agung Laksono dan mengubah namanya menjadi PT. Indosiar Karya Media Tbk. Pada 13 Mei 2011, mayoritas saham PT. Indosiar Karya Media Tbk dibeli oleh PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk, pemilik SCTV, menjadikan kedua stasiun televisi berada dalam satu pengendalian.
PT. Indosiar Visual Mandiri adalah stasiun televisi swasta ke-5 yang ada di Indonesia. PT. Indosiar Visual Mandiri atau yang lebih dikenal dengan Indosiar berhasil mendapatkan izin operasional dari pemerintah pada tanggal 19 Juli 1991 berdasarkan pada akta perseroan terbatas No. 165 yang didirikan di Indonesia setelah RCTI, SCTV, TPI dan Anteve.
TVRI diajak bekerjasama oleh pihak Indosiar, karena pada saat itu hak siar televisi di Indonesia dipegang oleh TVRI. Wakil dari Indosiar pada waktu itu adalah Direktur Utama Indosiar Bapak Anky Handoko dengan wakil dari TVRI Bapak Aziz Husein menandatangani kerja sama pada tanggal 7
(18)
Desember 1994 di Jakarta dan Indosiar mulai mengudara (on air) secara penuh sebagai televisi.
Usai melakukan uji transmisi, jaringan stasiun swasta Indosiar langsung melakukan siaran pra-perdana selama 24 hari, mulai tanggal 18 Desember 1994 sampai 10 januari 1995. Sehari menjelang siaran resmi nasional, siaran pra-perdana disiarkan kepada masyarakat yang dapat ditangkap oleh 8 kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Denpasar, Ujung pandang, dan Medan.
Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya pada tanggal 11 Januari 1995 Indosiar mengudara secara nasional tepat pada hari yang sama setelah Menteri Penerangan RI yaitu Bapak Harmoko yang meresmikan Indosiar di kantor pusat Indosiar, Jl Damai No.11 Daan Mogot Jakarta Barat. Sehingga pada tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi atau hari ulang tahun Indosiar.
Pada awal kegiatan penyiarannya, Indosiar merupakan perusahaan televisi pertama di Indonesia yang menggunakan sistem peralatan teknologi digital sehingga dapat menyajikan kualitas gambar yang lebih baik. Indosiar merupakan televisi pertama di Indonesia yang memperkenalkan sistem NICAM (Near Instamously Companded Auto Multiplex) yaitu teknologi yang memberikan gambar yang sangat jernih dan tanpa desis sehingga seperti memiliki kualitas Compact Disc di televisi. Pada dasarnya sistem NICAM ini memberikan kenyamanan kepada para pemirsa yang menonton Indosiar di rumah.
(19)
Maksud dan tujuan didirikannya PT. Indosiar Visual Mandiri adalah menjalankan usaha dalam bidang jasa media komunikasi dalam bentuk informasi, pendidikan, hiburan dan usaha periklanan serta turut mencerdaskan bangsa. Namun, sejak awal berdirinya, Indosiar lebih berkonsentrasi sebagai sebuah TV hiburan (entertain), kendati seperti itu tetap tidak menegasikan perannya sebagai TV yang memiliki fungsi di bidang pendidikan (education) dan informasi.
1.1.1 Profil Perusahaan PT.Indosiar Visual Mandiri
Digerakan oleh semangat berkreasi dan profesionalisme, insan – insan kreatif Indosiar senantiasa berinovasi menyajikan program acara berkualitas dan menghibur dengan sentuhan budaya.
Sejak mengudara pertama kali pada 11 Januari 1995 dengan tagline-nya ”Indosiar memang untuk Anda”, stasiun televisi swasta berskala nasional Indosiar telah menyajikan aneka tayangan program hiburan kreatif dan inovatif yang sangat populer dan berhasil meraih perhatian keluarga Indonesia dari segala kalangan. Melalui 34 stasiun relainya yang tersebar di seantereo Indonesia dan menjangkau lebih dari 180 kota di 25 propinsi Indonesia dengan potensi pemirsa berjumlah lebih dari 176 juta jiwa, televisi Indosiar bersiaran secara nasional selama 24 jam sehari.
Berkecimpung dalam lingkungan yang sangat kompetitif dengan perubahan yang kian cepat bergulir, Indosiar terus berupaya
(20)
meningkatkan kemampuan kreatifitas dan inovasi dalam menciptakan program acaranya agar lebih tanggap terhadap kebutuhan pasar dan langkah-langkah kompetitor sambil terus mengikuti perubahan selera, keinginan dan perilaku menonton pemirsa Indonesia yang majemuk. Sebagai kepanjangan tangan Indosiar kepada pemirsanya dan para netters, situs indosiar.com hadir dalam jaringan internet sejak 1996 dan sampai sekarang telah menjalani banyak pengembangan pada layanan interaktif.
Bisnis dibidang media elektronik masih membukukan daya tariknya tersendiri, terbukti dengan pencapaian pangsa pasar belanja iklan yang cukup besar di sektor televisi yaitu sekitar 60%. Televisi merupakan bentuk hiburan yang murah sekaligus media yang paling efektif dalam menayangkan iklan secara visual berikut suara untuk menjangkau konsumen yang luas. Dalam peta persaingan pasar media saat ini yang tidak hanya terdiri dari media konvensional, tetapi juga media berbasis online, sinema/bioskop, ponsel, dsb. TV masih memimpin dengan presentasinya yang masih tinggi dibandingkan media lainnya, yaitu mencapai 94% dari populasi rumah tangga di 10 kota besar (data Nielsen Indonesia, Maret 2010).
Indosiar adalah stasiun televisi pertama di Indonesia yang pernah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta tahun 2001 dan Bursa Efek Surabaya 2003. Restrukturisasi perusahaan yang ditempuh pada akhir tahun 2004 membawa Indosiar secara resmi menjadi anak
(21)
perusahaan PT Indosiar Karya Media Tbk, sebuah perusahaan induk operasional usaha penyiaran televisi yang memiliki potensi besar untuk mengeksplorasi berbagai peluang diversifikasi usaha.
Pengembangan kedepan akan meliputi konsolidasi atas 22 anak perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa siaran televisi sehubungan implementasi Sistem Stasiun Jaringan yang dilakukan secara bertahap dan dimulai di penghujung 2009, sebagaimana diamanatkan oleh UU RI No.32 Tahun 2002, Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2005 tentang Penyiaran Lembaga Penyiaran Swasta dan terakhir Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika RI No.43/ PER/ M.KOMINFO/ 10/2009 tentangPenyelenggaraan Penyiaran melalui Sistem Stasiun Jaringan oleh Lembaga Penyiaran Swasta Jasa Penyiaran Televisi.
1.1.2 Visi dan Misi PT.Indosiar Visual Mandiri 1.1.2.1 Visi Indosiar
Visi Indosiar adalah Menjadi stasiun televisi terkemuka dengan tayangan berkualitas yang bersumber pada In-House Production, Kreativitas dan sumber daya manusia yang handal.
1.1.2.2 Misi Indosiar
Sedangkan Misinya adalah Futuristic, Innovative, Satisfactory, dan Humanity yang kesemuanya dilambangkan dengan ikan terbang (FISH), yang diartikan sebagai berikut:
(22)
1. Futuristic ( flying fish swim fast )
Dilambangkan dengan ikan terbang berenang sangat cepat, yang bermakna ”Berorientasi maju dengan terobosan baru” dengan arti Indosiar selalu berorientasi ke depan dengan teknologi baru. Teknologi baru ini telah menjadi suatu tradisi bagi Indosiar agar selalu berorientasi ke masa depan dan menjadi yang terdepan dalam persaingan yang ada sekarang.
2. Innovative ( flying fish flies high in the sky )
Dilambangkan dengan ikan terbang yang mampu terbang setinggi-tingginya dilangit.
Bermakna ”Menjadi trendsetter dengan ide orisinal” dalam arti Indosiar selalu memiliki ide-ide baru dan orisinal dalam setiap program yang disuguhkan sehingga dapat menyajikan program-program baru yang dikehendaki masyarakat dan kini banyak program yang dihasilkan dan telah menjadi acuan bagi stasiun televisi lain, sehingga tidak heran bila Indosiar menjadi tendsetter bagi televisi lainnya.
3. Satisfactory ( fish scales facilities to launch better )
Dilambangkan dengan sisik ikan terbang untuk mempermudah berenang dalam air.
(23)
Bermakna ”Mengutamakan kepuasan stakeholders” dalam arti Indosiar selalu berusaha memberikan kepuasan kepada pemirsanya yaitu dengan memberikan perhatian pada kualitas acara ditambah dengan memperluas jaringan siarannya dengan fasilitas teknologi tinggi.
4. Humanity ( fish will not drawn for its bladder )
Dilambangkan dengan ikan tidak akan tenggelam karena memiliki kantung udara ditubuhnya. Bermakna ”Peduli terhadap lingkungan sekitar” dalam arti Indosiar berusaha untuk peka terhadap lingkungan sekitar, baik lewat program acara yang dibuat seperti peduli kasih atau acara sosial yang lain maupun menerima karyawan penyandang cacat dalam perusahaan yang bekerja di bidang keahliannya masing-masing.
1.1.3 Motto, Logo dan ID Station PT.Indosiar Visual Mandiri 1.1.3.1 Motto Indosiar
Motto Indosiar yaitu ” Memang Untuk Anda ”. Motto tersebut dibuat dengan tujuan agar Indosiar selalu dekat dengan masyarakat melalui tayangan program-program menarik yang semata-mata memuaskan keinginan mereka. Ini merupakan wujud segmentasi yang ingin dicapai Indosiar untuk semuanya,
(24)
artinya siaran Indosiar diperuntukan bagi segala usia dan lapisan masyarakat.
1.1.3.2 Logo Indosiar
Logo Indosiar pada awalnya menggunakan logo yang mirip dengan Television Broadcasts Limited, Hongkong karena Indosiar dalam kenyataan yang sebenarnya banyak menyiarkan drama Asia dari Hongkong dan Korea. Logo Indosiar yaitu Lingkaran yang terdiri dari tiga warna (merah, hijau, dan biru) disertai kata “INDOSIAR” di tengah lingkaran warna tersebut seperti tampak dalam gambar.
Gambar 1.1 Logo dari Indosiar
Tahun 1995
Sumber: Annual report Indosiar Tahun 2013
Logo yang sekarang digunakan kembali oleh Indosiar awalnya digunakan pada tahun 1995-2004. Namun logo tersebut menimbulkan kontroversi karena logo tersebut di sebelah kiri atas layar TV tabung disinyalir merusak layar TV
(25)
Tabung pada saat itu. Akibatnya layar-layar pada TV tabung di bagian pojok kiri atas jadi berbekas logo Indosiar, apabila diganti ke channel lain.
Gambar 1.2 Logo INDOSIAR
Tahun 2012
Sumber: Annual report Indosiar Tahun 2013
Namun sejak tahun 2012, logo ini kembali digunakan. Akan tetapi, logo tersebut sedikit di buramkan dan di beri Animasi agar tidak meninggalkan bekas pada layar televisi.
1.1.3.3 ID Station Indosiar
ID Station Indosiar adalah seekor ikan bertubuh besi yang mengembangkan sayap dan melintasi bola dunia. Dengan ID Station yang khas inilah Indosiar ingin agar penontonnya dapat mengetahui di stasiun mana mereka berada saat itu.
(26)
Gambar 1.3 ID Station dari Indosiar
Sumber: Annual report Indosiar Tahun 2013
Lambang ikan besi itu sendiri mempunyai beragam filosofi. Ikan merupakan penggambaranan jenis hewan yang berprotein tinggi, alasan ikannya digambarkan sebagai ikan besi itu mengacu kepada teknologi muktahir yang digunakan Indosiar saat ini, yaitu teknologi digital.
Gambar ikan besi yang melintasi bola dunia menggambarkan bahwa jangkauan siaran Indosiar yang tanpa batas, melesat kesegala arah dan dapat diterima oleh semua pemirsanya.
1.1.4 Strategi Usaha Perusahaan PT Indosiar Visual Mandiri
Berbagai strategi usaha yang telah dipersiapkan oleh Indosiar dalam mempertahankan dan mengupayakan peningkatan, antara lain :
1. Membangun stasiun transmisi terbaru di kota-kota yang memiliki potensi cukup besar.
(27)
2. Mengembangkan peralatan dan fasilitas yang mendukung penyiaran.
3. Melakukan program pelatihan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
4. Membentuk kreativitas sistem kerja yang dapat mengahasilkan produksi program acara drama dan non-drama.
5. Melakukan pendekatan kemanusiaan melalui berbagai macam kegiatan social.
6. Menjalin komitmen dalam kepemimpinan.
1.1.5 Target Pemirsa Indosiar
Sebagai stasiun televisi yang mengarahkan sasaran pada keluarga, khususnya keluarga kelas menengah. Indosiar terus berupaya menayangkan program-program menarik dan bermutu yang dapat menghibur semua golongan usia, jenis kelamin, pekerjaan dan strata sosial dalam masyarakat di seluruh Indonesia dengan aneka latar belakang budaya.
Komposisi pemirsa Indosiar relatif seimbang untuk semua kelompok umur. Hal ini memang sesuai dengan target market Indosiar bahwa seluruh tayangan Indosiar diharapkan dapat menjangkau seluruh anggota keluarga.
(28)
Gambar 1.4 Indosiar AudienceProfile
(Sumber : Annual report Indosiar Tahun 2013)
Dari sisi gender, pemirsa Indosiar didominasi oleh kelompok perempuan yang meliputi 63,9 % dari seluruh pemirsa Indosiar. Jumlah pemirsa perempuan yang cukup besar ini wajar karena tayangan Indosiar seperti sinetron dan reality show lebih disukai oleh kelompok perempuan dari pada laki-laki.
Dilihat dari sisi pekerjaan, target pemirsa Indosiar adalah ibu rumah tangga yang mewakili 33,2% profil pemirsa dan kelompok pelajar/mahasiswa yang mewakili 51%. Pemirsa dari sisi Status Ekonomi Sosial terdiri dari 24,5% pemirsa kelas AB (yaitu keluarga dengan pengeluaran rumah tangga lebih dari Rp. 1.750.000,- per bulan), 42,5% pemirsa kelas C (pengeluaran rumah tangga sebesar Rp. 900.000 – Rp. 1.750.000 per bulan) dan 33%
0 10 20 30 40 50 60 70 AB Class C Class DE Class Fem ale Male5-14 Year 15-24 Year s 25-34 Year 35-44 Year s 45+ Year Hous ewif e Prof esio nal Stud ent East 24.5 42.5 33 63.9 36.1 20.2 22.5 18.8 14.6 24 33.2 11.5 51
(29)
pemirsa kelas DE (pengeluaran rumah tangga kurang dari Rp. 900.000 per bulan).
Pemilihan target pemirsa ini diterjemahkan secara fleksibel dalam program scheduling yang dapat memenuhi segmen pemirsa se-efektif mungkin berdasarkan pola prilaku menonton mereka. Setiap jam tayang mempunyai target segmen utamanya masing-masing misalnya pada hari Minggu pagi untuk segmen anak-anak (program animasi dan serial anak) dan slot prime time tiap harinya untuk segmen keluarga (program hiburan yang dapat dinikmati oleh seluruh anggota keluarga). Pola pemetaan pemirsa ini tentunya akan berubah pada kondisi-kondisi tertentu seperti pada masa liburan sekolah dan bulan Ramadhan.
Lewat pengelolaan persediaan program dan jadwal tayang program selaras dengan kebutuhan pasar. Indosiar berhasil meningkatkan tingkat utilisasi rata-rata programnya sepanjang tahun dan bahkan mencapai tingkat utilisasi paling maksimum di slot prime time. Indosiar akan terus meningkatkan kemampuan tim produksinya dalam menciptakan program in-house non drama berkualitas dengan biaya rendah. Di tahun 2010, serangkaian program kelas dunia yang telah lebih dahulu populer diluar negeri siap menghibur pemirsa Indosiar, diantaranya Mamamia 2010, Take Celebriti out Indonesia, Let’s Dance Indonesia, Dancing With Star Indonesia, Indonesia Got Talent, The Chef Indonesia, The Price is Right dan Kuis 1 vs 100.
(30)
1.2Sejarah Production Departement PT.Indosiar Visual Mandiri 1.2.1 Sejarah Singkat Production Departement
Sejak awal berdiri, Indosiar berkomitmen membangun infrastruktur dan tim produksi in-house yang lengkap. Tim kreatif Indosiar secara konsisten mempelajari pasar Indonesia dan tren global untuk mengidentifikasi jenis-jenis program acara yang berpotensi menghasilkan rating dan share yang tinggi. Dengan memproduksi sendiri program siarannya, Indosiar dapat dengan cepat menanggapi perubahan selera dan pola perilaku pemirsa Indonesia yang senantiasa berubah dari waktu ke waktu, sekaligus menghasilkan program-program berkualitas dengan biaya yang kompetitif.
Dengan program tayang yang fenomenal, Indosiar selalu menarik perhatian pemirsa. Program-program In-House Indosiar tetap menarik perhatian pemirsa televisi sepanjang tahun dan kerap berada di puncak perolehan rating selama beberapa minggu berturut-turut. Sejak 2005 hingga kini beberapa program acara Indosiar menjadi fenomenal, melahirkan bintang-bintang baru dan tetap melekat di ingatan pemirsa televisi. Diantaranya program musik kontes bakat ”AFI” dan ”Kondang-In” di tahun 2005, Program kontes bakat ”Mamamia”, ”Supermama”, ”Stardut” dan ”Superdut” di tahun 2007-2008, serta program pencarian pasangan ”Take Me/Him Out Indonesia” yang berhasil masuk dalam daftar 10 program lokal seluruh televisi di tahun 2009 dan ”Buaya Show” yang memenangkan Panasonic Gobel Award
(31)
pada tahun 2012. Program-program tersebut berhasil mengantar Indosiar masuk dalam jajaran tiga besar televisi Indonesia.
Selain program lokal, program Asia telah lama mendapatkan tempat di hati pemirsa Indosiar dan selalu masuk dalam top program televisi kategori foreign series setiap tahunnya. Di tahun 2005-2007 program drama serial Asia mendominasi top program televisi kategori foreign series, beberapa diantaranya program ”Jewel In The Place”, ”Full House”, dan ”Princess Hour”.
Gambar 1.5
Indosiar’s Program Type
(Sumber : Annual report Indosiar Tahun 2013)
Berdasarkan jumlah jam tayang selama bulan Juni 2010, Komposisi program Indosiar terdiri dari program film asing (Barat dan India) sebesar 31%, Program hiburan lokal sebesar 27%, film lokal/FTV sebesar 8%, Informasi 8%, drama asing 7%, drama lokal 4% dan berita 3%. Komposisi ini berubah sesuai tren yang disukai pemirsa.
foreign series 7% Sinetron 4% Edutainment 1% foreign entertainment 4% lokal entertainment 27% Information 8% foreign movie 31% local movie 8% news 3%
(32)
Namun secara umum Indosiar secara tetap menitikberatkan pada program-program hiburan (entertainment, movie & series) dibandingkan dengan program non hiburan (news & information).
1.2.2 Profil AKSI (Akademi Sahur Indonesia)
AKSI adalah Program spektakuler sahur yang memadukan variety show dengan balutan reality show yang bertujuan untuk mencari Ustadz-ustadz baru yang memiliki karakter unik. Pencarian ustadz-ustadz pun melalui audisi yang cukup panjang. Yang diselenggarakan pada tanggal 9 Mei sampai 20 Juni 2013. Penayangan perdana AKSI pada tanggal 9 Juli – 7 Agustus 2013 yang tayang setiap hari, pukul 02.00 WIB dini hari.
Adapun beberapa kontestan yang sudah terpilih melalui audisi di beberapa kota yang ada di Indonesia. Daftar ke-32 kontestan AKSI yang terpilih untuk maju ke babak live show, yaitu :
Kelompok 1 Yang Akan Tampil 9 Juli – 14 Juli 2013 :
1. Rohmatulloh (Rohmat) – Cilacap
2. Muhammad Fahrizal (Fahrizal) – Yogyakarta 3. Anih Hidayatul Kamilah (Anih) – Ciamis 4. Eko Suwono (Eko) – Jakarta
5. Hj. Anies Estiningsih (Hj Anies) – Jakarta 6. Nur Ahmad Yasin (Nur) – Sidoarjo 7. Tri Wahyudi (Tri) – Aceh
(33)
8. Saparuddin (Saparuddin) - Makassar
Kelompok 2 Yang Akan Tampil 15 Juli – 20 Juli 2013 :
1. Adon Jubaidi (Adon) – Banjarmasin 2. Syaiful Widodo (Sawi) - Yogyakarta 3. Andi Meisak (Amei) – Bandung
4. Afif Abdul Rokhim (Afif) – Bojonegoro 5. Ira Mukaromah (Ira) – Bogor
6. Ahmad Syafiudin (Dani) – Jakarta 7. Laili Fauziah (Laili) – Lampung
8. Muhammad Saprudin (Udin) - Pandeglang
Kelompok 3 Yang Akan Tampil 21 Juli – 26 Juli 2013 :
1. Dewi Kusuma Ningrum (Dewi) – NTB 2. Siti Syifa (Syifa) – Bogor
3. Chairul Anas (Anas) – Lampung 4. Achmad Syukron – Demak 5. Zaky Mubarok (Zaky) – Pare 6. Rifa Bahrul (Rifa) – Bandung 7. Muslim Asmi (Muslim) – Bandung 8. Achmad Amin (Amin) - Demak
(34)
1. M. Ismail Zamakhsyary (Ismail) – Bogor 2. Andi Rahmat Hidayat (Andi) – Makassar 3. Nurul Siti W. (Nurul) – Bandung
4. Muhammad Yasfi (Yasfi) – Garut 5. Muhtadin (Muhtadin) – Yogyakarta 6. Hilman Fauji Nugraha (Hilman) – Bogor 7. Ulfah Nurfauziah (Ulfah) – Jakarta 8. Moh Rizal Yalipele (Pele) – Bandung
STRUKTUR PROGRAM AKSI
Executive Producer, Produser, Associate Producer, Creative, dan Production Assistant.
Executive Producer : Wahyu N.S, Adang Sudarto Producer : Didik, Windy Novida
Associate Producer : Rakyan, Nandra Mulianandika
Creative : Christina Rahayu, Laura Stevy, Hendrawan Supono, Dwi Ernawati, Silvia Andriani, Nico, Susi, Diana Junaida
Production Assistant : Rinaldy, Mandala, Taufik Hidayat, Agung Gigih, Leni Rahayu
(35)
Gambar 1.6 Logo Aksi
(sumber : www.indosiar.com)
1.2.3 Profil Take Me Out Indonesia
Take Me Out Indonesia adalah dating show pertama di Indonesia dan telah tayang di beberapa negara di dunia, diantaranya: Inggris, Jepang, China, India, Australia, Amerika Serikat, dan beberapa negara di Eropa . Hadir di layar Indosiar di tahun 2009, season pertama meraup kesuksesan luar biasa pada slot nya, dapat dilihat dari rating/share yang diperoleh. Kesuksesan Take Me out Indonesia menelurkan sekuel yang tak kalah suksesnya, yaitu Take Him Out Indonesia, Take Celebrity Out dan dilanjutkan Take Me Out Indonesia season 2.
Di tahun 2012 ini, Indosiar dan FremantleMedia, kembali hadir dengan Take Me Out Indonesia season 3 dengan konsep yang lebih segar dan fun, dimana tak akan ada lagi podium kosong untuk wanita cantik.
(36)
Bersama “The Dynamic Duo“ Choky Sitohang & Yuanita Christiani, dapat membuat program ini lebih hidup, dengan pengalaman mereka membawakan acara Take Me Out Indonesia sejak dua season sebelumnya. Pada season terbaru ini, pemirsa akan disuguhkan dengan beragam 30 wanita menarik dan cantik di podium, pria-pria single berkualitas dalam kepribadian, profesi dan karakter. Mereka tentunya hadir dengan kejutan-kejutan yang tak terduga.
Nantikan 30 wanita cantik dan beberapa pria single, serta canda tawa Choky & Yuanita yang siap menghibur pemirsa di rumah. Take Me Out Indonesia season 3 tayang perdana pada 15 November 2012, setiap hari Kamis & Jumat, pukul 20.30 WIB, hanya di Indosiar.
Gambar 1.7
Logo Take Me Out Indonesia 15 November 2013 - Sekarang
(37)
1.3Struktru Organisasi PT.Indosiar Visual Mandiri Gambar 1.8
Struktur Organisasi di PT. Indosiar Visual Mandiri
(Sumber : Annual report Indosiar Tahun 2013)
PRESIDENT DIRECTOR CORPORATE SECRETARY CENCORSHIP BOARD INFORMATION TECHNOLOGY LEGAL DIREKTOR FINANCE & ACCOUNTIN PRODUCTION GENERAL & TECHNICAL
SALES MARKETING & PROGRAMME ENGINEERING TRANSMISION PRODUCTION SERVICE NEWS SALES HRD & GENERAL
AFFAIR PROGRAMME ACCOUNTING FINANCE TREASU RY
DRAMA NON DRAMA
PUBLIC RELATION
(38)
Indosiar memiliki struktur organisasi yang sifatnya ”top to bottom” yang sederhana. Dalam struktur organisasi yang menjadi Direktur Utama PT. Indosiar Visual Mandiri saat ini adalah Lie Halim dan posisi Direktur dipegang oleh RD. Alvin W. Sariaatmdja. Komisaris Utama merangkap Komisaris Idenpenden dipegang oleh Suryani Zaini yang membawahi Komisaris Idenpenden yaitu Mohamad Yusuf Hamka. Komisaris-Komisaris lainnya diantara lain Komisaris 1 dipegang oleh Ir. Susanto Suwarto, Komisaris 2 Franciscus Welirang, dan Komisaris 3 yaitu Segara Utama.
Direktur Utama ini membawahi bagian General & Technical, Finance & Accounting, Sales, Marketing & Programe dan News. Dalam proses kerjanya Direktur Utama dibantu oleh bagian Management Office dan Information Technology. Bagian Management Office terdiri atas Corporate Secretary yang membawahi tiga Department yaitu Department Public Relation, Department Concership Board, dan Department Legal yang dimana masing-masing departemen bertugas sebagi berikut:
1. Corporate Secretary, bertugas mendata dan memberi input secara penuh atas acara-acara apa saja yang akan diliput oleh Indosiar.
2. Department Public Relation, bertugas untuk menciptakan dan mempertahankan image positif dari perusahaan. Menjadi komunikator perusahaan atau bertindak sebagai juru bicara sehubungan dengan kebijakan-kebijakan yang akan dijalankan oleh perusahaan. Menginformasikan acara-acara dan kegiatan-kegiatan perusahaan kepada
(39)
masyarakat luas dan karyawan. Serta melakukan berbagai macam kegiatan eksternal dan bekerjasama dengan bagian HRD dalam melakukan kegiatan internal, menyeleksi surat-surat yang masuk untuk perusahaan dan mendistribusikan kepada bagian-bagian yang berkepentingan.
3. Department Cencorship Board, bertugas untuk melakukan sensor terhadap materi program yang akan ditayangkan oleh Indosiar.
4. Department Legal, bertugas mengumpulkan materi program yang ada dan membuatnya menjadi susunan suatu program.
Department General & Technical ( Teknik dan Umum ) membawahi tiga bagian yaitu :
1. Engineering Transmission, divisi ini bertanggung jawab atas segala sesuatu yang bersifat teknis dan bertanggung jawab atas segala jaringan transmisi yang ada di dalam gedung dan di luar gedung Indosiar.
2. Production Service, divisi ini bertugas untuk merancang suatu acara yang akan ditayangkan dan di produksi oleh Indosiar.
3. HRD Maintenage & General Affair, divisi ini bertanggung jawab atas perekrutan dan pengalokasian Sumber Daya Manusia yang akan dipekerjakan di Indosiar.
Department Finance & Accounting (Keuangan dan Akunting) membawahi dua Divisi yaitu:
(40)
1. Finance and Treasury, divisi ini bertanggung jawab atas pengendalian keuangan di Indosiar.
2. Accounting, divisi ini bertugas untuk memantau kondisi keuangan di Indosiar. Bagian ini mencatat semua pengeluaran dan pemasukan yang didapat oleh Indosiar.
Department Sales, Marketing and Progamme (Departemen pemasaran, penjualan dan program) membawahi dua divisi yaitu:
1. Progamme, bertanggung jawab atas penyusunan program dan jadwal penayangan acara yang akan ditayangkan selama kurun waktu tertentu. 2. Sales, bertugas untuk mempromosikan waktu (Space Iklan dan Air Time)
yang dimiliki Indosiar sehingga dapat digunakan oleh organisasi, perusahaan atau individu yang ingin menggunakan waktu yang disediakan Indosiar untuk para pemasang iklan di Indosiar.
Department News (pemberitaan) bertugas untuk membuat dan mencari bahan berita untuk diolah menjadi berita yang siap untuk ditayangkan oleh Indosiar. Department Production (produksi) melakukan seluruh kegiatan proses produksi suatu acara baik liputan studio, lapangan atau studio dan lapangan. Dan membawahi dua divisi yaitu:
1. Drama, Merupakan acara-acara dalam bentuk sinetron, sitcom, maupun acara-acara lain yang sifatnya mempunyai cerita. Komponen pendukung bagian ini khususnya yang bertanggung jawab membuat skenario.
(41)
2. Nondrama, Dalam hal ini merupakan acara-acara yang tidak menggunakan cerita, seperti musik, olahraga, atau talk show.
1.4Struktur Organisasi Production Departemen PT.Indosiar Visual Mandiri
Gambar 1.9
Struktur Organisasi di PT. Indosiar Visual Mandiri
(Sumber : Annual report Indosiar Tahun 2013)
FASILITAS BOOKING
PERANCANG SET
EKSEKUTIF PRODUSER
PENATA RIAS
KREATIF
KAMERAMEN PENGARAH LAPANGAN
PRODUSER
PENGARAH TEKNIK PENGARAH ACARA
PENATA BUSANA
TEKNISI AUDIO PENATA SUARA
TALENT PRODUKSI
EDITOR PENATA CAHAYA
ASISTEN PENGARAH ACARA
(42)
1.5Job Deskription
Executive Producer adalah seseorang yang mempunyai wawasan dan mengerti tentang program televisi secara keseluruhan. Seorang executive producer harus mampu memiliki kemampuan untuk mengembangkan ide dalam pembuatan program acara televise. Selain itu, dia harus memiliki kemampuan untuk koordinasi, kontribusi dan distribusi produksi secara sistematis, efektif, dan efisien.
Tugas pokok seorang executive producer adalah sebagai berikut:
1. Merancang sebuah konsep program acara siaran televisi. Dia harus membuat sebuah konsep program acara televisi. Konsep program acara siaran televisi yang dibuat mulai dari seting lokasi sampai isi program. 2. Menentukan format program siaran televisi. Dia harus memiliki
kemampuan untuk menentukan format program acara siaran televisi. Apakah program acara siaran televisi memiliki format siaran formal atau non formal.
3. Membuat kerangka program acara siaran televisi.
4. Menyusun rincian biaya produksi. Dia harus mampu memperkirakan biaya produksi yang dikeluarkan untuk program acara siaran televisi. Sehingga biaya produksi dapat dihitung sebelum produksi acara siaran televisi mulai dibuat.
Produser adalah seseorang yang ditunjuk mewakili produser pelaksana (Executive Producer)untuk melaksanakan apa yang dikehendaki oleh produser
(43)
pelaksana. Seorang produser harus memiliki kemampuan berpikir dan menuangkan ide ke dalam tulisan proposal. Hal ini dilakukan untuk menarik perhatian para sponsor untuk dapat membiayai program acara siaran televisi. Selain itu memiliki kemampuan untuk memimpin dan bekerja sama dengan seluruh unit produksi.
Tugas pokok produser adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan dan mengembangkan ide untuk produksi acara siaran televisi. Ide yang diciptakan dan dikembangkan adalah hasil dari konsep program acara siaran televisi. Sehingga program acara siaran televisi menghasilkan acara yang menarik sesuai dengan konsep yang telah dibuat. 2. Membuat desain produksi. Dia harus dapat merancang setting lokasi
tempat membuat program acara siaran televisi.
3. Menentukan tim kreatif. Dia harus memiliki kemampuan pemilihan tim kreatif dalam program acara siaran televisi. Karena produser akan bekerja sama dengan tim kreatif dalam pelaksanaan dari ide yang diciptakan dan dikembangkan.
4. Menentukan satuan kerja produksi. Seorang produser menentukan satuan kerja yang akan melaksanakan program acara siaran televisi. Penentuan satuan kerja ini akan menentukan dalam pelaksana program acara siaran televisi. Karena produser harus mampu memimpin satuan kerja, agar mendapatkan hasil yang baik.
5. Memilih pengisi acara bersama pengarah acara. Pemilihan pengisi acara dilakukan agar sesuai dengan konsep dan ide program acara siaran televisi
(44)
yang telah dibuat. Apabila pengisi acara tidak sesuai dengan konsep dan ide program acara siaran televisi. Maka program acara siaran televisi yang telah diproduksi akan kurang menarik dilihat hasilnya.
6. Menyusun anggaran. Anggaran yang telah diperkirakan oleh Execitive Producer disusun oleh produser. Agar setiap biaya yang dibutuhkan untuk suatu program acara siaran televisi dapat dihitung.
7. Melakukan koordinasi, promosi dan publikasi. Seorang produser harus melakukan koordinsai dengan seluruh unit yang terlibat dalam produksi program acara siaran televisi. Selain itu seorang produser melakukan promosi dan publikasi untuk sebuah program acara siaran televisi. Agar program acara siaran televisi yang telah diproduksi dapat diketahui dan ditonton oleh masyarakat.
8. Melakukan evaluasi. Seorang produser melakukan evaluasi dari program acara siaran televisi yang telah diproduksi. Evaluasi produksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dari kinerja selama produksi.
Penulis Naskah atau Kreatif adalah seseorang yang pekerjaannya membuat naskah untuk mata acara siaran dalam karya artistic. Seorang penulis naskah harus memiliki kemampuan menulis naskah drama dan non drama. Naskah drama adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi melalui proses imajinasi krratif, dari kisah-kisah drama dan atau fiksi yang direkayasa dan dikreasi ulang. (Naratama, 2004). Sedankan naskah yang termasuk non drama adalah music, magazine show, talk show, variety show, repackaging, game show dan quiz.
(45)
Tugas pokok seorang penulis naskah adalah menulis naskah atau scenario sesuai dengan kaidah produksi televisi.
Editor bertugas untuk mengedit dan menyesuaikan waktu syuting yang overload dan menjadikan video yang sudah di rekam menjadi suatu kesatuan yang yang layak tayang sehingga bisa diterima oleh semua masyarakat yang menontonnya.
Pengarah acara adalah seseorang ang ditunjuk untuk bertanggungjawab secara teknis pelaksanaan produksi satu mata acara siaran. Pengarah acara merupakan peran yang sangat strategi dalam sebuah produksi televisi. Karena pengarah acara bertugas mengendalikan kegiatan produksi di lapangan. Hal ini dilakukan agar produksi dapat berjalan dengan baik.
Tugas pokok pengarah acara adalah sebagai berikut:
1. Mengikuti dan mencatat hasil pertemuan perencanaan produksi
2. Melakukan pendekatan produksi dan mendiskusikan dengan produser.
3. Bekerjasama dengan produser serta penulis naskah jika akan mengembangkan naskah.
4. Mendiskusikan hasil pendekatan produksi (teknik dan artistic)
5. Merencanakan bentuk pengambilan gambar dan penggerakan kamera dalam bentuk recording plan.
(46)
7. Mengarahkan dan melatih penempatan kamera.
8. Mengintegrasikan unsur-unsur produksi.
Asisten Pengarah Acara bertugas membantu pengarah acara dalam hal menyiapkan talent, kamera dan que pada video tape agar kerabat kerja menyiapkan diri. Demikian pula dengan teliti mencatat waktu setiap segmennya dan waktu secara keseluruhan, agar kegiatan produksi sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.
Pengarah Teknik tugasnya berada di meja control dan bertindak sebagai switcher dan atas perintah komando dari pengarah acara dalam perpindahan setiap gambar. Selain itu pengarah teknik bertanggung jawab atas semua tentang teknik.
Teknisi Audio bertanggung jawab atas kebaikan suara program dan harus dapat menghasilkan suara yang bercita rasa seni.
Talent Produksi bertanggungjawab atas pembayaran atau budget yang dikeluarkan oleh produksi dalam sekali pemanggilan artis atau bintang tamu.
Pengarah Lapangan bertanggung jawab atas operasional di dalam studio dimulai dari pengarah acara memulai program produksi.
Penata Cahaya bertanggung jawab atas cahaya yang melatari panggung atau set, agar tata panggung menjadi menarik dan spektakuler.
Penata Suara bertanggung jawab atas suara yang menjadi bagian acara agar bias sampai kepada seluruh kerabat kerja dan menghasilkan suara yang jelas.
(47)
Penata Rias bertanggungjawab atas tata rias yang dipergunakan oleh talent agar terlihat bagus di kamera.
Penata Busana bertanggung jawab atas pakaian yang akan dikenakan oleh talent agar sesuai dengan tema yang dibuat oleh kreatif acara.
Fasilitas Booking bertanggung jawab untuk menyiapkan alat-alat seluruh kegiatan program produksi yang menggunakan perlengkapan atau alat.
Perancang Set bertugas merancang set panggung agar sesuai tema dan menarik.
1.6Sarana dan Prasarana
Dalam Melaksanakan kegiatan sehari-hari, sampai dengan tahun 2013. PT. Indosiar Visual Mandiri memiliki sarana dan Prasarana yang meliputi:
Tabel 1.1
Sarana PT. Indosiar Visual Mandiri
No Jenis Sarana Jumlah Keterangan
1. Satu stasiun penyiaran di Jakarta
1 Lokasi di Daan Mogot
2. Studio berfasilitas lengkap termasuk studio dengan teknologi virtual.
8 -
3. Peralatan Outside Broadcast (OB) untuk meliput program
(48)
siaran langsung di luar studio. 4 Editing suites (ruang berikut
peralatan editing).
13 -
5 Dubbingsuites (ruang berikut peralatan sulih suara).
9 -
6 Stasiun Relai 20 Jakarta, Jawa Barat,
Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Bengkulu, Bangka Belitung, Jambi, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Sumatra Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan,
Sulawesi Utara, Maluku dan Papua
7 Fasilitas transfer dari betacam ke betamax, VHS dan telecine
(49)
8 Masjid 1 -
9 Kantin 1 -
10 ATM 3 BCA
11 Lapangan Parkir 5 -
(Sumber: Annual Report PT. Indosiar Visual Mandiri Tahun 2013)
Tabel 1.2
Prasarana di Production PT. Indosiar Visual Mandiri
No Nama Barang Jumlah
1 Ruangan Rapat 5
2 Perangkat Komputer Beserta Mejanya
10
3 Printer 4
4 Scanner 2
5 Mesin Photocopy 1
6 TV Berwarna 15
7 Guest Room 1
8 Lemari perlengkapan 3
9 Handy Talkie 2
10 Pesawat Telepon 2
11 Destroyer Paper 1
12 Faximile 1
(50)
14 Jam Dinding 3
15 Tempat Sampah 3
(Sumber: Annual Report PT. Indosiar Visual Mandiri Tahun 2013)
1.7Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL) 1.7.1 Lokasi
Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Indosiar Visual Mandiri (Production Departemen) yang berlokasi di Jl. Damai No. 11, Daan Mogot Jakarta 11510, Indonesia, Telp (021) 567-2222, 568-8888, Fax (021) 565-5653.
1.7.2 Waktu
Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan 2 bulan kurang mulai tanggal 15 Juli 2013 sampai tanggal 31 Agustus 2013 dengan jam kerja mulai jam 08.30 pagi hingga jam 17.00. Namun, bisa berubah tergantung dari jadwal plotting.
(51)
35
Selama melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Production Departemen PT. Indosiar Visual Mandiri, penulis melaksanakan tugas-ataupun pekerjaan sebagai Production Assistant and Floor Manager. Adapun daftar pekerjaan penulis setiap sehari-hari tertera pada tabel berikut:
Table 2.1
Table Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
No Tanggal
Uraian Kegiatan
Jenis Kegiatan
Rutin Insidental
1 Senin, 15 Juli 2013 Bertemu dengan HRD di IVM (Mendapatkan ID Card dan Absensi)
Bertemu dengan kepala penerimaan magang
Bekelilling untuk perkenalan tempat
2 Rabu, 17 Juli 2013 Mengganti spanduk diruang kotak tempat peserta aksi belajar
(52)
Booking Make-Up dan Wardrobe Memanggil Fotografer
3 Kamis, 18 Juli 2013 Memanggil Fotografer untuk melakukan sesi photo
Fitting dan Photo Session Melihat peserta aksi latihan Mencari obat-obat untuk peserta
aksi grup 3
4 Jumat, 19 Juli 2013 Booking wardrobe
Memberikan sertifikat ke peserta aksi grup 2
Memberikan beberapa sertifikat aksi untuk di tanda tangan
5 Sabtu, 20 Juli 2013 Shooting VT (Video Tape) AKSI grup 3 di Masjid istiqlal
6 Senin, 22 Juli 2013 Menghubungi Peserta AKSI grup 1 meminta alamat untuk mengirimkan baju AKSI
7 Selasa, 23 Juli 2013 Mengecek Ke Wardrobe untuk Fitting baju
Fitiing dan photo session
Memanggil cameraman ke EFP untuk shooting aktivitas peserta
(53)
Membagikan kaos AKSI untuk peserta grup 4
Melanjutkan kembali untuk menghubungi peserta AKSI grup 1 Membagikan daily activity ke grup
4
8 Rabu, 24 Juli 2013 Photocopy materi untuk peserta AKSI
Melanjutkan untuk menhubungi peserta AKSI grup 1
Memaketkan baju peserta AKSI 9 Kamis, 25 Juli 2013 MeRe-cek paket baju para peserta
AKSI yang akan dikirim
Mempersiapkan tiket masuk (Ancol) untuk peserta, pengisi acara & crew. Program Take Me Out 10 Jumat, 26 Juli 2013 Stay in Office
11 Senin,29 Juli 2013 Melanjutkan untuk menghubungi peserta AKSI yang belum bisa dihubungi
Melihat peserta AKSI latihan
(54)
12 Selasa, 30 Juli 2013 Shooting Suporter AKSI untuk VT Melakukan sesi wawancara dengan
SMASH
13 Rabu, 31 Juli 2013 Membantu tim creativ yaitu membuat cuecard untuk pembawa acara
14 Kamis, 1 Agustus 2013
Melihat proses editing
Memanggil cameraman untuk shooting kegiatan peserta aksi 15 Jumat, 2 Agustus
2013
Memanggil cameraman untuk shooting kegiatan peserta aksi
16 Sabtu, 3 Agustus 2013
Shooting pengambilan vt peserta aksi yang masuk di final Ulfa, Amei, Pele di Apartemen dan dikantor
Shooting pengambilan vt produser dan ustadz yang mengajar
17 Minggu, 4 Agustus 2013
Mengikuti shooting live aksi di studio 1 indosiar
Membantu membuat cuecard untuk pembawa acara
(55)
untuk pesta semarak kemerdekaan 18 6 Agustus – 13
Agustus 2013
LIBUR LEBARAN
19 Rabu, 14 Agustus 2013
Stay at Office (Awal masuk setelah libur lebaran)
20 Kamis, 15 Agustus 2013
Pindah ke Bagian FM (Floor Manager)
Membantu mempersiapkan id card untuk program pesta semarak kemerdekaan
21 Jumat, 16 Agustus 2013
Gladi Resik Pesta Semarak Kemerdekaan di Pantai Karnaval Ancol
22 Sabtu, 17 Agustus 2013
Mengikuti Gladi Resik Pesta Semarak Kemerdekaan di Pantai Karnaval Ancol
Mengikuti shooting live Pesta Semarak Kemerdekaan di Pantai Karnaval Ancol
Membantu di crew FM (Floor Manager)
(56)
yang sudah datang
Memanggil artis untuk standby di backstage
Membagikan rounddown ke crew FM (Floor Manager)
23 Senin, 19 Agustus 2013
Ke ruang editing melihat bagaimana melalkukan proses editing
24 Selasa, 20 Agustus 2013
Mengikuti Gladi Resik program Take Me Out di studio 1 indosiar Membrifieng para peserta laki-laki
dan memberi tahu/ menjelaskan proses pemilihan & urutan-urutan dan blocking tempat.
Berpura-pura menjadi gadis podium 25 Rabu, 21 Agustus
2013
Mengikuti Shooting Tapping Take Me Out di Dome Ancol
Membantu crew FM (Floor Manager)
Membantu memanggil peserta laki-laki untuk standby di backstage 26 Kamis, 22 Agustus
2013
(57)
27 Jumat, 23 Agustus 2013
Stay At Office
28 Senin, 26 Agustus 2013
Gladi Resik Take Me Out di studio 1 indosiar
Membrifieng para peserta laki-laki dan memberi tahu/menjelaskan proses pemilihan & urutan-urutan dan blocking tempat.
Berpura-pura menjadi gadis podium
29 Selasa, 27 Agustus 2013
Mengikuti Shooting Tapping Take Me Out di Dome Ancol
Membantu crew FM (Floor Manager)
Membantu memanggil peserta laki-laki untuk standby di backstage
Standby di backstage
Memasangkan clip on ke peserta pria yang akan tampil
30 Rabu, 28 Agustus 2013
Ke ruang editing melihat proses editing
(58)
31 Kamis, 29 Agustus 2013
Mengikuti Shooting Tapping Take Me Out di Dome Ancol
Membantu crew FM (Floor Manager)
Membantu memanggil peserta laki-laki untuk standby di backstage
Standby di backstage
Memasangkan clip on ke peserta pria yang akan tampil
Membantu memasangkan clip on ke peserta wanita
Mengumpulkan couple saat persiapan closing
32 Jumat, 30 Agustus 2013
Ke ruang editing melihat proses editing
33 Sabtu, 31 Agustus 2013
Gladi resik program Gebyar BCA ”Mahakarya Ahmad Dhani”
Mengikuti live shooting Gebyar BCA ”Mahakarya Ahmad Dhani” Membantu di panel (Off Air) Membantu mamanggil bintang
(59)
Standby di backstage
(Sumber: Catatan atau Data Pribadi Penulis Selama Melakukan Praktek Kerja Lapangan 2013)
1.2Analisa Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 1.2.1 Analisis Praktek Kerja Lapangan
Berikut daftar kegiatan production assistant dan floor manager Divisi Produksi PT. Indosiar Visual Mandiri,
Setiap harinya production assistant dan floor manager akan datang kekantor seperti jadwal yang sudah ditentukan tetapi jika ada shooting, jadwal pun sewaktu-waktu bisa berubah mengikuti jadwal kegiatan shooting. Namun untuk penulis sendiri saat menjadi production assistant dijadwalkan untuk sampai dikantor pada pukul 13.00 WIB dan di floor manager penulis dijadwalkan untuk sampai dikantor pada pukul 09.00 WIB. Untuk mengikuti proses shooting program. Kegiatan shooting dari beberapa program yang sudah diikuti oleh penulis yaitu :
1. AKSI (Akademi Sahur Indonesia) 2. Pesta Semarak Kemerdekaan 3. Take Me Out Indonesia 4. Gebyar BCA
(60)
setiap program acara yang ditampilkan oleh stasiun televisi baik swasta maupun nasional, tentu didalamnya terdapat proses kerja sama (team work) sehingga dapt menghasilkan suatu profram acara yang berkualitas, dan dapat dinikmati oleh masyarakat.
Didalam team work itu sendiri ada beberapa hal yang harus diperhatikanm antara lain sumber daya manusia, peralatan teknis seperti camera lighting, microphone, sound system, camera, earpiece, clip on, make up, wardrobe, art, sarana transportasi, maupun faktor pendukung seperti budgeting produksi. Ada beberapa proses produksi yang harus dilalui dalam memproduksi suatu program acara televisi. Proses tersebut melalui tiga tahap yaitu pra-produksi, produksi, pasca produksi. Dalam menciptakan suatu program acara, indosiar mempersiapkan dan menjalankan tiga taap proses produksinya tersebut dengan semaksimal mungkin. Salah satunya yaitu program acara AKSI (Akademi Sahur Indonesia). Dalam program acara AKSI, peulis bertugas membantu di production assistant dan ikut serta dalam proses pra-produksi, produksi hingga pasca produksi.
(61)
Aktivitas pertama yang penulis lakukan disana ialah mengamati dan langsung mengikuti mekanisme kerja sesuai denga SOP (Standard operational Procedur) yang diterapkan oleh departemen produksi Indosiar, sesuai dengan tata pelaksanaan produksi dari sebuah program acara.
Tahap-tahapan berjalannya produksi dimulai dari pra-produksi, produksi dan pasca produksi :
1. Pra-Produksi
Tahapan pra-produksi adalah tahapan dimana segala sesuatunya direncanakan, mulai dari penulisan script, pemngumpulan materi hingga jadwal shooting dan jadwal penayangan. Tahapan ini merupakan tahap yang sangat penting bagi berjalannya suatu program acara karena merupakan satu konsep/dasar bagi tahapan-tahapan lainnya. dengan konsep yang jelas dan telah direncanakan akan menghasilkan tayangan bermutu dan berkualitas.
Tugas penulis dalam tahap pra-produksi adalah membuat janjian/booking-an dengan bagian editing dan studio. Dimana izin tersebut bisa didapatkan
(62)
dengan mengubungi via telfon atau dengan mengisis formulir (sheet) yang sudah disediakan dibagian peminjaman pada bagian produksi. Dan selain itu juga untuk mempermudah proses shooting dan editing nantinya. Setelah itu baru membuat booking-an dengan bagian art, dimana bagian art sangat penting untuk mendukungnya proses shooting. Bagian art senditri membuat panggung yang diinginkan oleh produser untuk menunjang program acara AKSI secara keseluruhan, karena set up panggung yang digunakan dapat mempengaruhi program acara tersebut.
2. Produksi
Tahapan produksi merupakan lanjutan dari pra produksi. Dimana tahap ini adalah tahap yang sangat penting. Biasanya kegiatan shooting merupakan tahapan kegiatan yang berbiaya paling tinggi disebabkan karena keterlibatan banyak crew, dan artis atau nara sumbernya. Karena itu dapat dengan mudah dipahami bahwa kegiatan pra-produksi yang baik dapat menuntun jalannya kegiatan produksi agar berjalan dengan efektif dan efisien.
(63)
Pada tahapan ini Production Assistant beserta dengan tim kerabat kerja lainnya saling bekerja sama untuk mewujudkan apa yang telah dibahas dalam rundown. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan sebelum produksi yaitu melakukan rehearsel (gladiresik) terlebih dahulu dan memvisualisasikan acara sesuai yang tercantum pada isi rundown, seperti melakukan blocking camera, talent, lighting, audio, property, wardrobe, make up, dan juga pada bagian control room mengecek bagaimana tampilannya di dalam televisi, apakah ada yang kurang atau tidak. Dan juga mengawasi waktu/durasi yang disesuaikan dengan rundown.
Dalam kegiatan produksi ini biasanya seorang Production Assistant bertanggung jawab terhadap jalannya suatu acara yang terdapat di studio. Melalui control room semua bisa dilihat dengan jelas jika ada masalah yang terjadi pada saat shooting berlangsung, dan juga menjadi time keeper untuk menentukan berapa lama durasi 1 segment di ambil pada saat shooting. Dalam sebuah produksi bukan tidak dapat terjadi masalah, biasanya masalah
(64)
yang timbul dari hal-hal kecil yang terdapat dalam studio, misalnya microphone yang disangkutkan di pakaian nara sumber tergeser sehingga mengalami gangguan, ada bagian set up panggung yang lampunya berkedip-kedip atau bisa saja mati tiba-tiba, adanya gangguan sound pada bagian pemusik yang menimbulkan feed back dan mengganggu jalannya shooting, dan adanya gangguan pada camera yang terkadang suka tidak terhubung dengan monitor di ruangan control room sehingga harus menunggu untuk diperbaiki terlebih dahulu, sehingga jalannya shooting dapat tertunda cukup lama.
Tugas yang dilakukan penulis didalam kegiatan produksi ini. Penulis membantu tugas dari seorang Production Assistant dari sebelum acara itu dimulai sampai dengan acara tersebut berjalan, adapun yang dilakukan itu :
a. Penulis membantu di studio untuk menyusun kursi-kursi yang akan digunakan oleh para tamu yang datang sesuai dengan jumlah yang diundang, dan setelah itu mambantu tim kreatif
(65)
untuk menyiapkan cue card dan properti yang digunakan untuk shooting nanti.
b. Membantu seorang Production Director di ruangan panel sebagai timekeeper untuk menjaga durasi setiap segment dan di catat dalam lembaran yang disediakan.
c. Dalam proses shooting, seorang production assistant adalah mata kedua dari seorang program director, dimana tugasnya bukan hanya menjadi timekeeper namun membantu melihat hal-hal kecil yang terjadi dan memperhatikan jika ada yang terlewat pada saat proses shooting berlangsung.
Dalam proses shooting memakan waktu yang cukup lama, karena dalam proses pengambilan gambar belum tentu sesuai dengan apa yang diinginkan, sehingga pengambilan gambar harus diulang. Tetapi jika program acara tersebut disiarkan secara live maka prosesnya pun tidak bisa melakukan pengambilan gambar secara berulang. Maka dibutuhkannya rehearsal (geladi resik).
(66)
3. Pasca Produksi
Pada tahap pasca produksi semua bahan mentah produksi dikumpulkan untuk diolah. Analoginya adalah seperti seorang koki yang membawa semua bahan masakan dan bumbu ke dapur, untuk diolah sesuai resep yang telah ada. Dalam hal ini ”bahan masakan” ialah hasil shooting, dan ”bumbu” adalah bahan pendukung lainnya, serta ”resep” itu adalah skenario atau script yang sudah dibuat. Dengan demikian mudah dipahami jika kelancaran kegiatan editing amat ditentukan oleh skenario yang baik dan jelas serta kelengkapan dari hasil shooting video dan elemen penunjang lainnya.
Jika keadaan ini tercapai, maka proses editing video dapat dilakukan dengan cepat dan mudah sambil dinikmati. Sebaliknya, jika skenario berantakan dan stok gambar hasil shooting video (pengambilan gambar) tidak menunjang, tentu saja akan membuat editor kebingungan dalam mengedit dan memperlambat kerja sang editor itu sendiri. Oleh karena itu perumusan konsep dalam proses shooting sudah harus matang dan sudah mengetahui apa saja stockshot yang harus diambil untuk menjadi backup
(67)
video (gambar cadangan) jikalau ada yang kurang dalam shooting video tersebut.
Selain membantu di production assistant penulis juga membantu di floor manager/floor director. tugas floor manager sangat berbeda dengan production assistant. Jika production assistant bekerja saat pra-produksi, produksi dan pasca produksi. Sedangkan floor manager berkerja saat produksi.
Floor manager bertanggung jawab terhadap semua aktivitas dilapangan (floor), yaitu sebagai perantara director di floor.
Mem-brief talent untuk blocking panggungm dan membantu program director untuk mengasilkan suatu bentuk pertujukan yang siap ditayangkan. Floor manager juga harus mengamati detail studio, kesiapan talent dan peralatan yang tersedia disana. Pada saat pertunjukan berlangsung. Seorang floor manager harus sigap atau bergerak cepat didalam studio.
Tugas penulis dalam menjalankan tugas di floor, penulis membantu berbagai aktivitas selama jalannya suatu produksi/shooting. Dan penulis juga membantu memberikan earpiece kepada host sebelum dimulainya acara. Lalu penulis membantu memasangkan clip on
(68)
untuk peserta. Saat produksi berlangsung penulis memanggil pengisi acara seperti bingtang tamu dan host.
1.2.2 Tinjauan Teori A. Jurnalistik
Jurnalistik (Jounalistic) sebagai salah satu disiplin ilmu telah mengalami perkembangan yang cukup panjang mulai dari kegiatan pemasangan pamflet pada jaman Romawi Kuno. Jurnalistik berkembang dari keperluan menyampaikan berita secara sederhana sampai pada berdirinya suatu lembaga jurnalistik.
Istilah jurnalistik sendiri bersumber dari bahasa Belanda, journalistiek. Dalm pendekatan bahasa, dikenal pula istilah journalistic atau journalism yang dalam bahasa inggris berarti harian atau setiap hari. Sedang dalam pengertian operasional, menurut Onong U. Effendy (1986:96), jurnalistik adalah ilmu yang merupakan keterampilan atau kegiatan mengolah bahan berita, mulai dari peliputan sampai kepada penyusunan yang layak disebarluaskan kepada masyarakat. Menurut F. Fraser Bond dalam An Introduction to Journalism (1961:1) menulis: Jurnalistik adalah segala bentuk yang membuat berita dan ulasan mengenai berita sampai pada kelompok pemerhati. Sedangkan
(69)
Ronald E. Wolseley dalam Understanding Magazines (1969:3) menyebutkan, jurnalistik adalah pengumpulan, penulisan, penafsitan, pemrosesan, dan penyebaran informasi secara umum.
Secara umum, jurnalistik dapat diartikan sebagai teknik mengolah berita, mulai dari mendapatkan bahan sampai kepada menyebarkannya kepada khalayak. Apa saja yang terjadi di dunia, apakah itu fakta peristiwa atau pendapat yang diucapkan seseorang, jika diperkirakan menarik perhatian khalayak, bisa dijadikan bahan berita untuk dapat disebar luaskan kepada masyarakat, dengan menggunakan sebuah media. Seperti yang dikemukakan Sumadiria, Dalam bukunya Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature sebagai berikut:
Jurnalistik adalah kegiatan menyiapkan, mencari, mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menyebarkan berita melalui media berkala kepada khalayak seluas-luasnya dengan secepat-cepatnya (Sumadiria, 2005;3)
Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa jurnalistik adalah sebuah proses pencarian berita sampai berita tersebut disebar luaskan kepada khalayak dengan menggunakan sebuah media berkala. Suhandang dalam buku Pengantar Jurnalistik, Seputar Organisasi, produk dan Kode Etika memberikan pengertian jurnalistik sebagai berikut:
(70)
Jurnalistik adalah seni dan keterampilan mencari, mengumpulkan, mengolah, menyusun, dan menyajikan berita tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari secara indah, dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hati nurani khalayaknya, sehingga terjadi perubahan sikap, sifat, pendapat, dan perilaku khalayak sesuai dengan kehendak para jurnalisnya (Suhandang,2004;21)
Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa jurnalistik mengandung unsur seni atau keterampilan mencari, mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan informasi dalam bentuk berita secara indah agar dapat diminati dan dinikmati sehingga bermanfaat bagi segala kebutuhan pergaulan hidup khalayak.
Sedangkan hubungan antara jurnalistik dengan pers adalah pers merupakan suatu lembaga kemasyarakatan yang menjalankan kegiatan jurnalistik. Boleh dikatakan bahwa pers adalah media khusus untuk digunakan dalam mewujudkan dan menyampaikan karya jurnalistik kepada khalayak. Hubungan antara pers dengan jurnalistik seperti yang dikemukakan oleh Suhandang dalam buku Pengantar Jurnalistik, Seputar Organisasi, produk dan Kode Etik adalah :
Secara luas, pers dan jurnalistik merupakan suatu kesatuan (institusi) yang bergerak dalam bidang penyiaran informasi, hiburan, keterangan dan
(71)
penerangan tadi dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan hati nurani manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupan sehari-hari (Suhandang, 2004;40)
Dari pengertian di atas, jelas tampak adanya hubungan yang tak dapat dipisahkan antara pers dengan jurnalistik. Seperti yang dikemukakan oleh Effendy, dalam bukunya Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi adalah :
Pers adalah lembaga atau badan atau organisasi yang menyebarluaskan berita sebagai karya jurnalistik kepada khalayak. Pers dan jurnalistik dapat diibaratkan sebagai raga dan jiwa. Pers adalah asper raga, karena ia berwujud, konkret, nyata; oleh karena itu ia dapat diberi nama, sedangkan jurnalistik adalah aspek jiwa, karena ia abstrak, merupakan kegiatan, daya hidup, menghidupi aspek pers. (Effendy, 2003;90)
dari pengertian diatas, dapat dikatakan, pers dan jurnalistik merupakan dwitunggal. Pers tidak mungkin bisa beroperasi tanpa jurnalistik, dan sebaliknya, jurnalistik tidak akan mungkin mewujudkan suatu karya bernama berita tanpa adanya pers.
Peristiwa besar maupun kecil, tindakan organisasi maupun pendapat individu, asal itu dapat menarik massa pembaca, pendengar, ataupun pemirsa, akan menjadi dasar jurnalistik untuk kemudian diolah menjadi berita yang disebarluaskan kepada
(72)
masyarakat. Lebih lanjut lagi peristiwa akan menjadi berita apabila mempunyai kepentingan bagi masyarakat.
B. Pengertian Televisi
Televisi berasal dari kata Tele yang berarti jauh, dan Vision yang berarti penglihatan, jika disatukan, maka artinya adalah penglihatan jauh. Jika diartikan secara harfiah, televisi adalah media yang bisa melihat keadaan yang jauh. Namun, menurut Effendy di dalam bukunya Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, mendefinisikan televisi adalah sebagai berikut : Televisi adalah paduan radio (broadcast) dan film (moving picture). (Effendy, 2003;174)
Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa televisi merupakan gabungan dari radio dan juga film. Para penonton di rumah tak mungkin menangkap siaran televisi, kalau tidak ada unsur-unsur radio, dan tak mungkin melihat gambar-gambar yang bergerak pada layar televisi bila tidak ada unsur-unsur film.
Dalam Undang-Undang No. 32 Tentang Penyiaran tahun 2002, menyebutkan penyiaran televisi adalah :
Media komunikasi massa dengar pandang, yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara dan gambar secara umum, baik terbuka
(73)
maupun tertutup, berupa program yang teratur dan berkesinambungan.
Dari pengertian mengenai televisi di atas jelas disebutkan bahwa televisi merupakan sebuah media informasi yang menyajikan sebuah tayangan yang bersifat audio visual.
C. Daya Tarik Televisi
Televisi sebagai salah satu media komunikasi yang paling diminati saat ini, memiliki daya terik tersendiri yang tidak dimiliki oleh media komunikasi lainnya. Penggabungan antara unsur suara (audio) dan gambar (visual) merupakan daya tarik dari sebuah televisi. Menurut Effendy dalam buku yang berjudul Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi mengatakan bahwa:
Bahwa TV mempunyai daya tarik yang kuat tak perlu dijelaskan lagi. Kalau radio mempunyai daya tarik yang kuat disebabkabn unsur-unsur kata-kata, musik dan sound effect, maka TV selain ketiga unsur tersebut juga memiliki unsur visual berupa gambar. Dan gambar ini bukan gambar mati, melainkan gambar hidup yang mampu menimbulkan kesan yang mendalam pada penonton. (Effendy, 2003;177)
Dari penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa daya tarik dari televisi adalah kemampuan televisi menggabungkan unsur audio
(74)
yang dimiliki oleh radio dan unsur gambar hidup yang dimiliki oleh sebuah film.
D. Karakteristik Televisi
Ardianto dan Erdinaya dalam bukunya Komunikasi Massa, Suatu Pengantar, mengatakan karakteristik televisi adalah :
a. Audiovisual
Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat dilihat (audiovisual)
b. Berpikir dalam Gambar
Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam gambar. Pertama adalah visualisasi, yakni menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Tahap kedua dari proses berpikir dalam gambar adalah penggambaran, yakni kegiatan merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa, sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu.
c. Pengoperasian lebih kompleks
pengoperasian televisi siaran lebih kompleks dan lebih banyak melibatkan orang. (Ardianto, 2004:128)
(75)
Dari penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa karakteristik televisi adalah bersifat audiovisual yaitu gabungan antara suara dan gambar, berpikir dengan menggunakan gambar, dalam hal ini yang bertanggung jawab adalah seorang pengarah acara, dan pengoperasian yang lebih kompleks dibandingkan dengan media komunikasi lainnya, karena untuk satu program acara saja, orang-orang yang terlibat dalam acara tersebut bisa lebih dari 10 orang.
(76)
60
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan hasil praktek kerja lapangan yang telah dilakukan penulis pada bagian produksi PT Indosiar Visual Mandiri selama kurang lebih 2 bulan terhitung dari tanggal 15 Juli 2013 sampai dengan 31 Agustus 2013, maka penulis menarik kesimpulan :
1. PT. Indosiar Visual Mandiri adalah salah satu stasiun televisi swasta kelima di Indonesia dan merupakan televisi pertama di Indonesia yang memperkenalkan sistem NICAM (Near Instamously Companded Auto Multiplex) yaitu teknologi yang memberikan gambar sangat jernih dan tanpa desis seperti memiliki Compact Disc (CD) di televisi. Sejak awal tayang pada tanggal 11 Januari 1995 dan sampai saat ini Indosiar telah menyajikan berbagai jenis program televisi dengam mengutamakan program produksi sendiri yang berkualitas, baik dalam bentuk drama, musik, kuis, olahraga, serta program-program pemberitaan.
2. Divisi produksi Indosiar sangatlah penting karena di divisi produksi lah membuat sebuah program acara yang akan menghibur para pemirsa dirumah.oleh karena itu setiap program acara divisi produksi lah yang bertanggung jawab.
(77)
3. Selama praktek kerja lapangan di indosiar, penulis membantu melaksanakan sebagian kecil dari aktivitas atau tugas production Assistant dan Floor Manager secara keseluruhan baik itu rutin maupun insidentil dan divisi produksi Indosiar telah memberikan kepercayaan dan tanggung jawab kepada penulis untuk melakukan tugas-tugas yang telah diberikan tersebut sehingga membuat penulis lebih mengerti akan dunia kerja khususnya bagian production Assistant dan Floor Manager. Sebelumnya penulis hanya mengetahui sedikit tentang bagaimana cara kerja di bidang pertelevisian. Selain itu penulis juga dapat mengamati jalannya proses produksi dalam suatu program acara di Indosiar secara langsung khususnya untuk acara-acara on-Air seperti AKSI (Akademi Sahur Indonesia), Pesta Semarak kemerdekaan, Gebyar BCA, adapun beberapa program tapping seperti Take Me Out Indonesia. Oleh sebab itu penulis dapat mendapatkan kesimpulan begitu pentingnya peranan divisi produksi dalam menyajikan suatu program acara di televisi.
3.2 Saran-saran
1. Untuk Mahasiswa
Untuk PKL yang selanjutnya, agar lebih aktif dan memperhatikan tugas dan diusahalan untuk selalu banyak bertanya jika ada yang tidak dimengerti.
(78)
Kaitkan keilmuan kejurnalistikan sehingga apa yang diberikan dosen kepada mahasiswa dapat diterapkan dilapangan.
Hasil penelitian ini diharapkan agar dapat memberikan referensi untuk peneliti selanjutnya yakni dalam program studi ilmu komunikasi kosentrasi jurnalistik.
2. Untuk Jurusan
Agar memberikan materi dan menyampaikan materi kuliah yang berhubungan dengan keterampilan-keterampilan yang diterapkan secara langsung pada dunia kerja sebelum mahasiswa mengambil mata kuliah kerja praktek.
3. Untuk perusahaan
Agar diharapkan memberikan pelatihan secara berkala mengenai ilmu pertelevisian pada staff–staff di produksi. Karena mengingat latar belakang divisi produksi yang sangat penting bagi perusahaan PT.Indosiar Visual Mandiri.
Agar memperhatika kesejahteraan bagi para pekerja yang telah berusaha semaksimal mungkin untuk memunculkan order, pekerjaan dan ide-ide kreatif yang fresh bagi terciptanya suatu karya. Bagaimanapun juga di tangan para pekerjanya seluruh divisi, sebuah perusahaan dapat tumbuh menjadi besar. Kreatifitas dan usaha yang telah dilakukan oleh para pekerja ini haruslah memperoleh penghargaan yang baik. dan sepadan dari kerja keras para karyawan.
(1)
maupun tertutup, berupa program yang teratur dan berkesinambungan.
Dari pengertian mengenai televisi di atas jelas disebutkan bahwa televisi merupakan sebuah media informasi yang menyajikan sebuah tayangan yang bersifat audio visual.
C. Daya Tarik Televisi
Televisi sebagai salah satu media komunikasi yang paling diminati saat ini, memiliki daya terik tersendiri yang tidak dimiliki oleh media komunikasi lainnya. Penggabungan antara unsur suara (audio) dan gambar (visual) merupakan daya tarik dari sebuah televisi. Menurut Effendy dalam buku yang berjudul Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi mengatakan bahwa:
Bahwa TV mempunyai daya tarik yang kuat tak perlu dijelaskan lagi. Kalau radio mempunyai daya tarik yang kuat disebabkabn unsur-unsur kata-kata, musik dan sound effect, maka TV selain ketiga unsur tersebut juga memiliki unsur visual berupa gambar. Dan gambar ini bukan gambar mati, melainkan gambar hidup yang mampu menimbulkan kesan yang mendalam pada penonton. (Effendy, 2003;177)
Dari penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa daya tarik dari televisi adalah kemampuan televisi menggabungkan unsur audio
(2)
yang dimiliki oleh radio dan unsur gambar hidup yang dimiliki oleh sebuah film.
D. Karakteristik Televisi
Ardianto dan Erdinaya dalam bukunya Komunikasi Massa, Suatu Pengantar, mengatakan karakteristik televisi adalah :
a. Audiovisual
Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat dilihat (audiovisual)
b. Berpikir dalam Gambar
Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam gambar. Pertama adalah visualisasi, yakni menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Tahap kedua dari proses berpikir dalam gambar adalah penggambaran, yakni kegiatan merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa, sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu.
c. Pengoperasian lebih kompleks
pengoperasian televisi siaran lebih kompleks dan lebih banyak melibatkan orang. (Ardianto, 2004:128)
(3)
Dari penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa karakteristik televisi adalah bersifat audiovisual yaitu gabungan antara suara dan gambar, berpikir dengan menggunakan gambar, dalam hal ini yang bertanggung jawab adalah seorang pengarah acara, dan pengoperasian yang lebih kompleks dibandingkan dengan media komunikasi lainnya, karena untuk satu program acara saja, orang-orang yang terlibat dalam acara tersebut bisa lebih dari 10 orang.
(4)
60 BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan hasil praktek kerja lapangan yang telah dilakukan penulis pada bagian produksi PT Indosiar Visual Mandiri selama kurang lebih 2 bulan terhitung dari tanggal 15 Juli 2013 sampai dengan 31 Agustus 2013, maka penulis menarik kesimpulan :
1. PT. Indosiar Visual Mandiri adalah salah satu stasiun televisi swasta kelima di Indonesia dan merupakan televisi pertama di Indonesia yang memperkenalkan sistem NICAM (Near Instamously Companded Auto Multiplex) yaitu teknologi yang memberikan gambar sangat jernih dan tanpa desis seperti memiliki Compact Disc (CD) di televisi. Sejak awal tayang pada tanggal 11 Januari 1995 dan sampai saat ini Indosiar telah menyajikan berbagai jenis program televisi dengam mengutamakan program produksi sendiri yang berkualitas, baik dalam bentuk drama, musik, kuis, olahraga, serta program-program pemberitaan.
2. Divisi produksi Indosiar sangatlah penting karena di divisi produksi lah membuat sebuah program acara yang akan menghibur para pemirsa dirumah.oleh karena itu setiap program acara divisi produksi lah yang bertanggung jawab.
(5)
3. Selama praktek kerja lapangan di indosiar, penulis membantu melaksanakan sebagian kecil dari aktivitas atau tugas production Assistant dan Floor Manager secara keseluruhan baik itu rutin maupun insidentil dan divisi produksi Indosiar telah memberikan kepercayaan dan tanggung jawab kepada penulis untuk melakukan tugas-tugas yang telah diberikan tersebut sehingga membuat penulis lebih mengerti akan dunia kerja khususnya bagian production Assistant dan Floor Manager. Sebelumnya penulis hanya mengetahui sedikit tentang bagaimana cara kerja di bidang pertelevisian. Selain itu penulis juga dapat mengamati jalannya proses produksi dalam suatu program acara di Indosiar secara langsung khususnya untuk acara-acara on-Air seperti AKSI (Akademi Sahur Indonesia), Pesta Semarak kemerdekaan, Gebyar BCA, adapun beberapa program tapping seperti Take Me Out Indonesia. Oleh sebab itu penulis dapat mendapatkan kesimpulan begitu pentingnya peranan divisi produksi dalam menyajikan suatu program acara di televisi.
3.2 Saran-saran
1. Untuk Mahasiswa
Untuk PKL yang selanjutnya, agar lebih aktif dan memperhatikan tugas dan diusahalan untuk selalu banyak bertanya jika ada yang tidak dimengerti.
(6)
Kaitkan keilmuan kejurnalistikan sehingga apa yang diberikan dosen kepada mahasiswa dapat diterapkan dilapangan.
Hasil penelitian ini diharapkan agar dapat memberikan referensi untuk peneliti selanjutnya yakni dalam program studi ilmu komunikasi kosentrasi jurnalistik.
2. Untuk Jurusan
Agar memberikan materi dan menyampaikan materi kuliah yang berhubungan dengan keterampilan-keterampilan yang diterapkan secara langsung pada dunia kerja sebelum mahasiswa mengambil mata kuliah kerja praktek.
3. Untuk perusahaan
Agar diharapkan memberikan pelatihan secara berkala mengenai ilmu pertelevisian pada staff–staff di produksi. Karena mengingat latar belakang divisi produksi yang sangat penting bagi perusahaan PT.Indosiar Visual Mandiri.
Agar memperhatika kesejahteraan bagi para pekerja yang telah berusaha semaksimal mungkin untuk memunculkan order, pekerjaan dan ide-ide kreatif yang fresh bagi terciptanya suatu karya. Bagaimanapun juga di tangan para pekerjanya seluruh divisi, sebuah perusahaan dapat tumbuh menjadi besar. Kreatifitas dan usaha yang telah dilakukan oleh para pekerja ini haruslah memperoleh penghargaan yang baik. dan sepadan dari kerja keras para karyawan.