Sistem Penelusuran di PT Indosiar Visual Mandiri

Jurnal Pustakawan Indonesia volume 7 nomor 1

Sistem Penelusuran
Di PT Indosiar Visual Mandiri
Ole h :
Mia An ja rs ari
Alum ni Program Studi Manajem en Inform asi dan Dokum entasi, Departemen Ilm u Kom puter,
Fakultas MIPA IPB

Rita Ko m a las ari
Pustakawan Muda pada Perpustakaan Institut Pertanian Bogor

Ab s t r a k
Online public access catalog (OPAC), adalah katalog y ang berisikan cantum an bibliografi dari
koleksi satu atau beberapa perpustakaan, disim pan pada m agnetic disk atau m edia rekam
lainny a, dan dibuat tersedia secara online kepada pengguna. Katalog itu dapat ditelusur secara
online m elalui titik akses y ang ditentukan. Penggunaan OPAC di berbagai jenis perpustakaan,
sudah m enjadi keharusan, karena penggunaan OPAC dapat m em bantu pengguna dalam
m engakses koleksi y ang ada di suatu perpustakaan, dengan m udah, cepat dan tepat.
Kata Ku n ci : OPAC, inform asi bibliografi, database m anagem ent System (DBMS)
PEN D AH U LU AN

On lin e Pu blic Acce s s Catalo g ( OPAC)
Istilah baku untuk Online Public Access
Catalog (OPAC) dalam bahasa Indonesia,
hingga saat ini belum terum uskan dengan
pasti. Ada perpustakaan yang m enyebutnya
dengan istilah katalog online atau katalog
terpasang, dan ada juga yang tetap
m enyebutnya dengan OPAC. Selain itu, ada
juga perpustakaan yang m enyebutnya
dengan Katalog Akses Um um Talian,
disingkat KAUT (Siregar 1999).
Corbin (1985) m enyebutnya dengan online
public catalog, yaitu suatu katalog yang
berisikan cantum an bibliografi dari koleksi
satu atau beberapa perpustakaan, disim pan
pada m agnetic disk atau m edia rekam
lainnya, dan dibuat tersedia secara online
kepada pengguna. Katalog itu dapat ditelusur
secara online m elalui titik akses yang
ditentukan. Pendapat ini menekankan


8

pengertian OPAC dari segi penyim panan dan
penelusuran secara online.
Salah satu keunggulan sistem OPAC dari
katalog kartu dan katalog m anual lainnya
adalah kemudahan dalam penelusuran.
Melalui OPAC, pengguna bisa m enelusur
dokum en yang dibutuhkan dengan berbagai
cara dan dapat m em peroleh inform asi yang
terintegrasi
(coordinated)
term asuk
inform asi yang relevan. Hal tersebut yang
tidak m ungkin dapat dilakukan pada katalog
kartu atau katalog m anual lainnya, m isalnya
m enelusur berdasarkan kata kunci ke sem ua
ruas, m enelusur m enggunakan operator
boolean (and or not), operator w ord

adjacency (m atch case m aupun penggalan
kata) dan sebagainya. Sistem OPAC biasanya
m enawarkan atau m enyediakan akses yang
luas kepada seluruh cantum an bibliografi.
Hasil penelusuran m elalui sistem OPAC
dapat ditampilkan secara sistem atis dan
bervariasi.
Tam pilan inform asi bibliografi adalah hal
lain yang utam a yang mem bedakan OPAC

Jurnal Pustakawan Indonesia volume 7 nomor 1
dengan katalog kartu. Bentuk dan isi
cantum an bibliografi pada katalog kartu
selalu berada pada form at yang sam a,
sedangkan pada OPAC dim ungkinkan pada
form at yang fleksibel, dengan kem ungkinan
tam pilan
inform asi
bibliografi
dalam

berbagai variasi dan pada level yang berbeda.
Tingkat deskripsi bibliografi pada OPAC
biasanya luwes dan bisa didesain sesuai
dengan kebutuhan pengguna.
OPAC dapat diakses m elalui term inal pada
tem pat yang berbeda dari dalam atau dari
luar gedung perpustakaan, m elalui Local
Area Netw orks (LAN) dan W ide Area
Netw orks (WAN), sedangkan pada katalog
kartu dan katalog m anual lainnya hal itu
tidak m ungkin dilakukan. Pengguna yang
berbeda, yang berada di dalam atau di luar
gedung
perpustakaan
dim ungkinkan
m enggunakan sistem OPAC secara bersam a,
sekalipun menelusur cantum an yang sam a
pada waktu yang bersam aan, sedangkan bila
m enggunakan katalog kartu, hal itu tidak
m ungkin dapat dilakukan. Kelem ahan

penggunaan sistem OPAC ialah dipengaruhi
faktor luar seperti terputusnya aliran listrik.
TIN JAU AN PU STAKA
D ata Flo w D iagram ( D FD )
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu
teknik grafik yang digunakan untuk
m enggam barkan aliran inform asi dan
perpindahan data dari input ke output-nya
(Pressm an 1997). DFD biasa dikenal dengan
data flow graph atau bubble chart.
Menurut Kristanto (20 0 3) Data Flow
Diagram adalah suatu m odel logika data
atau
proses
yang
dibuat
untuk
m enggam barkan di m ana asal data dan ke
m ana tujuan data yang keluar dari sistem , di
m ana data disim pan, proses apa yang

m enghasilkan data tersebut dan interaksi
antara data yang tersim pan dan proses yang
dikenakan pada data tersebut.
Bas is D ata
Menurut Connoly dan Begg (20 0 2), basis
data (database) adalah suatu kum pulan data
secara logic saling terkait yang dirancang

untuk
mendapatkan
inform asi
yang
dibutuhkan oleh suatu organisasi.
Entitas terkadang disebut tipe entitas atau
kelas entitas. Entitas m enyatakan objek atau
kejadian. Pada m odel relasional, entitas akan
m enjadi table. Model relasional dapat
diartikan
sebagai suatu
m odel data

berdarkan record yang m em presentasikan
data dan hubungan di antaranya dalam
bentuk kum pulan table, di m ana setiap table
tersusun
dari sejumlah kolom
yang
m em punyai nam a yang unik.
D atabas e Man age m e n t Sys te m ( D BMS)
Connoly dan Begg (20 0 2) m enyatakan bahwa
sistem m anajem en basis data m erupakan
perangkat lunak yang berinteraksi dengan
program aplikasi pengguna dan basis data
sehingga mem ungkinkan pengguna dapat
m endefinisikan, m em buat, m emelihara, dan
m enguasai akses ke basis data.
Secara khusus, sistem m anajem en basis data
m enyediakan beberapa fasilitas seperti :
• Mendefinisikan basis data, biasanya
m elalui Data Definition Language (DDL).
DDL m engijinkan pengguna untuk

m enentukan tipe dan struktur data serta
batasan suatu data untuk dapat disim pan
dalam sebuah basis data.
• Mem asukkan, m erubah, m enghapus, dan
m endapatkan kem bali data dari basis
data,
biasanya
m elalui
Data
Manipulation Language (DML). DML
m engijinkan pengguna untuk m enambah
data, mengubah data, menghapus data
dan menam pilkan data, fasilitas ini yang
dim iliki oleh DML biasa di sebut bahasa
query .
• Memberikan akses ke basis data seperti :
- sistem keam anan: mencegah pengguna
yang tidak mem punyai hak akses untuk
m engakses basis data;
- sistem

integritas:
m em elihara
konsistensi penyim panan data;
- sistem
persetujuan:
m engijinkan
pem akaian
basis
data
secara
bersam aan;
- sistem penem uan kembali: m engembalikan basis data pada keadaan

9

Jurnal Pustakawan Indonesia volume 7 nomor 1
sem ula yang sesuai sebelum terjadinya
kerusakan hardware atau software.
Menurut Kadir (1999), DBMS m em iliki
em pat keunggulan yaitu:

1

2

3

4

Kepraktisan. Sistem yang berbasis kertas
akan m enggunakan kertas yang sangat
banyak untuk m enyimpan inform asi,
sedangkan DBMS m enggunakan m edia
penyim panan sekunder yang berukuran
kecil tetapi padat inform asi.
Kecepatan. Mesin dapat m engam bil atau
m engubah data jauh lebih cepat dari
pada m anusia.
Mengurangi kejem uan. Orang cenderung
m enjadi bosan jika m elakukan tindakantindakan berulang yang m enggunakan
tangan (misalnya harus mengganti suatu

inform asi).
Kekinian. Inform asi yang tersedia pada
DBMS akan bersifat m utakhir dan akurat
setiap saat.

Stru ctu re d Qu e ry Lan gu age ( SQL)

D e ve lo p m e n t

Life

Metode Black-box m erupakan m etode
pengujian yang m em ungkinkan perekayasa
perangkat lunak m endapatkan serangkaian
kondisi input yang sepenuhnya m enggunakan sem ua persyaratan fungsional untuk
suatu program (Pressm an, 20 0 1). Metode ini
dapat m enem ukan kesalahan dalam kategori
berikut:

2
3
4

fungsi-fungsi yang tidak benar atau
hilang,
kesalahan antarm uka,
kesalahan dalam struktur data atau akses
basis data eksternal,
inisialisasi dan kesalahan term inasi.
PEMBAH ASAN

D iagram Ko n te ks
Gam baran um um “OPAC PT Indosiar Visual
Mandiri.” dapat dilihat pada Gam bar1 :

Cycle

SDLC (Sy stem s Developm ent Life Cy cle)
adalah proses evolusioner yang diikuti dalam

10

Me to d e Black-bo x

1

Structured Query Language (SQL), dalam
bahasa inggris sering dibaca sebagai sequel,
SQL merupakan bahasa query standar yang
digunakan untuk m engakses basis data
relasional.
Standarisasi
international
terhadap SQL pertam a kali dilakukan oleh
ANSI
(Am erican
National Standards
Institution), m elalui publikasi Database
Language SQL (ANSI X3.136-1986). Saat ini,
ANSI dan ISO (International Standards
Organization) m erupakan dua organisasi
yang m embuat standarisasi terhadap SQL.
SQL pertam a kali diterapkan pada sistem R
(sebuah proyek riset pada laboratorium riset
San jose, IBM). Nam un kini SQL juga
dijum pai pada berbagai platform , dari
m ikrokom pueter hingga m ainfram e. SQL
dapat digunakan baik secara berdiri sendiri
m aupun dilekatkan pada bahasa-bahasa lain
seperti COBOL, C, PHP , C++. J uga telah
m enjadi bagian dari sejum lah DBMS, seperti
Oracle,Sybase, Inform ix, dan MySQL.
Sys te m
( SD LC)

m enerapkan sistem dan subsistem inform asi
berbasis komputer (Mcleod 20 0 1).
DLC terdiri dari serangkaian tugas erat yang
m engikuti
langkah-langkah
pendekatan
sistem . SDLC terdiri dari lim a tahap. Em pat
tahap pertam a adalah perencanaan, analisis,
perancangan dan penerapan (im plementasi).
Tahap kelim a adalah tahap penggunaannya.
SDLC m erupakan penerapan pendekatan
sistem untuk tugas m engembangkan dan
m enggunakan sistem berbasis komputer.
Metode SDLC itu sendiri merupakan
m etodologi, tetapi polanya lebih dipengaruhi
oleh kebutuhan untuk m engembangkan
system yang lebih cepat (meleod 20 0 1).

Gam bar 1 Diagram Konteks

Jurnal Pustakawan Indonesia volume 7 nomor 1

Pe ran can gan Pro s e s
Tahap perancangan m erupakan tahapan
penting
yang
dilakukan
sebelum
pem bangunan sebuah sistem . Perancangan
proses m erupakan gam baran bagaim ana
sistem yang akan dibuat berjalan. pada
gam bar tersebut dapat dilihat bahwa proses
m asuk sistem tidak m elalui proses login
karena sistem yang dibuat hanya dipakai di
dalam lingkungan dokumentasi saja. Sistem
tersebut
dipakai
oleh
sem ua
staff
dokum entasi.
Pe ran can gan In p u t
Perancangan input m erupakan tahap untuk
m erancang form yang digunakan untuk
m engisi data-data yang dibutuhkan.
Pe ran can gan Ou t p u t
Keluaran yang dihasilkan oleh OPAC berupa
inform asi bibliografis dari koleksi yang
dicari.

Penggunaan
Tahap ini m erupakan tahap perkenalan
sistem kepada pengguna agar pengguna dari
sistem tersebut dapat m enilai kelayakan yang
m em enuhi kualifikasi dari sebuah sistem
yang baik. Tahapan ini m eliputi pengujian,
penerapan dan pem eliharaan sistem .
Pe m e lih araan Sis te m
Tahap ini m erupakan tahap yang dilakukan
dalam rangka pem eliharaan sistem yang
telah dibangun. Pemeliharaan sistem “OPAC
PT Indosiar Visual Mandiri” dilakukan untuk
m eningkatkan kinerja, m enjaga kem utakhiran, dan m em perbaiki pangkalan data
koleksi digital.
Me n in gkatkan Kin e rja
Saat pengguna m enggunakan pangkalan data
koleksi
digital,
pengguna
akan
m engungkapkan saran-saran agar pem buat
dapat m em odifikasi pangkalan data koleksi
digital, sesuai saran-saran tersebut sehingga
pangkalan data koleksi digital m enjadi lebih
baik dari sebelum nya.

Im ple m e n tas i
Tahap im plem entasi m erupakan tahap
pem bangunan
sistem
dengan
acuan
inform asi rancangan sistem yang telah
dilakukan sebelum nya. Im plem entasi sistem
“OPAC PT Indosiar Visual Mandiri” terbagi
atas im plem entasi perangkat keras dan
perangkat lunak.
Perangkat keras.
Processor : Pentium IV 2,40 GHz
Ram
: 256 MB
VGA
: 64 MB
Hardisk
: 40 GB
Monitor
: resolusi 10 24 x 768
Mouse dan keyboard
Perangkat Lunak.
Apache 2.0 sebagai web server
Mysql 4.1 sebagai DBMS
Php 5.0 sebagai interprenter
Fasilitas
Sistem “OPAC PT Indosiar Visual Mandiri”
m em iliki beberapa fasilitas yang dapat
digunakan yaitu :
Pencarian data.
Perubahan bahasa
Panduan penggunaan

Me m p e rbaiki Ke s alah an
Kem ungkinan akan terjadi kesalahan dalam
program atau kelem ahan rancangan yang
tidak terdeteksi dalam pengujian pangkalan
data koleksi digital. Kesalahan-kesalahan ini
harus diperbaiki.
KESIMPU LAN D AN SARAN
OPAC PT Indosiar Visual Mandiri Sub Divisi
N ew s Docum entation m erupakan sebuah
sistem yang dibangun untuk m enanggulangi
m asalah yang terjadi dalam alur pencarian
inform asi koleksi terutam a pada jenis koleksi
kaset. Dengan adanya sistem ini diharapkan
dapat m em perlancar alur pencarian koleksi
pada
lingkungan
sub
divisi
new s
docum entation.
Dengan kem udahan dalam penggunaan
sistem dan adanya fasilitas dan pencarian
koleksi, OPAC PT Indosiar Visual Mandiri
Sub Divisi New s Docum entation dapat
dikatakan layak sebagai sistem yang dapat

11

Jurnal Pustakawan Indonesia volume 7 nomor 1
digunakan untuk
koleksi kaset

menangani

pencarian

D AFTAR PU STAKA
Connolly TM dan Begg C. 20 0 2. Database
System : A Practical Approaach to Design,
Im plem entation and Managem ent, third
edition. Essex: Pearson Education Ltd.
Corbin J . 1985. Developm ent Com puterBased
Library
Sy stem s.
London:
Phoenix Oryx Press.
Http:/ / www.indosiar.com .[30
J anuari
20 0 7]
Kadir, Abdul. 1999. Konsep dan Tuntunan
Praktis Basis Data.Yogyakarta: Andi
Yogyakarta.
Kristanto, Herianto. 20 0 3.
Konsep dan
Perancangan Database. Yogyakarta:
Andi Yogyakarta.
McLeod RJ . 20 0 1.
Sistem Inform asi
Manajem en, edisi 7. Hendra Teguh,
Penerjem ah. J akarta : PT. Prenhallindo.
Terjem ahan
dari
Managem ent
Inform ation Sy stem .
Pressm an, RS. 1997. Softw are Engineering:
A Practitioner’s Approach, fifth edition.
New York: McGraw-Hill.
Pressm an, RS. 20 0 1. Softw are Engineering:
A Practitioner’s Approach, fifth edition.
New York: McGraw-Hill..
Siregar, AR. 1999. Metode Penggunaan
Perpustakaan. Medan: USU.
Sulistyo-Basuki. 1991.
Pengantar Ilm u
Perpustakaan. J akarta: Gram edia.
Sutarno, NS. 20 0 5.
Tanggung J awab
Perpustakaan Dalam Mengem bangkan

La m p ir a n
Main form Online public access catalogue
(OPAC)

12

Fo r m p e n carian be bas

Jurnal Pustakawan Indonesia volume 7 nomor 1
Form hasil pencarian

Form panduan pengguna

13