HARGA BAHAN Pekerjaan Persiapan

1. HARGA BAHAN

No Jenis Bahan Satuan Harga Satuan Air Ltr - Rp 1 Batu Kali Batu Gunung M³ - Rp 2 Batu Merah Bh - Rp 3 Kayu Klas-II Lokal M³ - Rp 4 Kayu Klas-III Lokal M³ - Rp 5 Kayu Klas-IV. untuk Bekisting M³ - Rp 6 Kerikil Ayak M³ - Rp Kerikil Ayak kg - Rp 7 Pasir Pasang M³ - Rp Pasir Pasang Kg - Rp 8 Pasir UrugTimbunan M³ - Rp 9 Triples Plywood 6 mm M³ - Rp 10 Spacer penjaga jarak bekisting Bh - Rp 11 Semen Bosowa PC. 50Kg zak - Rp Semen Bosowa PC. 50Kg Kg - Rp 12 Semen Tonasa PC. 50Kg zak - Rp Semen Tonasa PC. 50Kg Kg - Rp 13 Lem Pipa Bh - Rp 14 Seal Tape Isolasi Pipa Bh - Rp 15 Baja Tulangan kg - Rp 16 Stop Kran Pipa GIV -3 Bh - Rp 17 Stop Kran Pipa GIV -2 Bh - Rp 18 Shock Pipa GIV Ø 2 Bh - Rp 19 Hari - Rp 20 Pentil Udara Air Valve 2 Bh - Rp 21 Kawat Pengikat Beton Kg - Rp 22 Cat BesiKayu Kg - Rp 23 Meni BesiKayu Kg - Rp 24 Minyak Cat Ltr - Rp 25 Minyak Bekisting Ltr - Rp 26 Kuas 2,5 BH - Rp 27 Pipa Gip 3 Medium B - 6 M Btg - Rp 28 Pipa Gip 3 Medium B - 6 M M - Rp 29 Pipa Gip 2 Medium B - 6 M Btg - Rp 30 Pipa Gip 2 Medium B - 6 M M - Rp 31 Pipa PVC S12,5 -3 - SNI RR Btg - Rp 32 Pipa PVC S12,5 -3 - SNI RR M - Rp 33 Pipa PVC S12,5 -2 - SNI RR Btg - Rp 34 Pipa PVC S12,5 -2 - SNI RR M - Rp 35 Pipa PVC AW -34 Btg - Rp 36 Pipa PVC AW -34 M - Rp 37 Shock kran Air 34 Bh - Rp 38 Kran Air 34 Bh - Rp 39 Tee PVC AW dia 34 Bh - Rp 40 Elbow PVC AW dia 34 Bh - Rp 41 Sling ø 12 M - Rp 42 Sling ø 14 M - Rp 43 Kuku Macan ø 12 Bh - Rp 44 Kuku Macan ø 14 Bh - Rp 45 Paku Biasa 5-10 cm Kg - Rp 46 Dolken Bambu Btg - Rp 47 Ben 90° PVC S12,5 dia 3 Bh - Rp 48 Ben 45° PVC S12,5 dia 2 Bh - Rp 49 Bend All Plange 45° Ø 2 Bh - Rp 50 Flange Steel Ø3 Bh - Rp 51 Flange Bell End Ø3 Bh - Rp 52 Flange Steel Ø2 Bh - Rp 53 Flange Bell End Ø2 Bh - Rp 54 Penutup Bak Penampung Bh - Rp 55 Pipa Penguapan Pipa 2 Bh - Rp 56 Bh - Rp 57 Karet Packing Bh - Rp 58 Clamp Sadle 2 x 34 Bh - Rp DAFTAR HARGA BAHAN DAN UPAH Keterangan Sewa TripotTackel hndle crane 2 T Tee PVC S12,5 - 2

2. DAFTAR UPAH

No Uraian Satuan Harga Satuan 1 Pekerja Hari - Rp 2 Tukang Hari - Rp 3 Kepala Tukang Hari - Rp 4 Mandor Lapangan Hari - Rp 5 Mekanik Hari - Rp 6 Mekanik Pembantu Hari - Rp 7 Operator Kurang Terlatih Hari - Rp 8 Operator Pembantu Hari - Rp 9 Operator Terlatih Hari - Rp 10 Sopir Truk Hari - Rp Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 0,00 100 2 0,00 3 0,00 4 0,00 5 PENGADAAN DAN PEMASANGAN PIPA 0,00 6 PEKERJAAN PAS. PIPA PELINTAS 1 UNIT 0,00 7 PENGADAAN DAN PEMASANGAN ACSESORIS PIPA 0,00 8 0,00 - 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 TIME SCHEDULE PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA DINAS PEKERJAAN UMUM PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH SISTEM PERPIPAAN DESA KANANDEDE KEC. LIMBONG TAHUN ANGGARAN 2015 NO URAIAN PEKERJAAN BOBOT BULAN I BULAN II BULAN III BULAN IV KET. PEKERJAAN PENDAHULUAN PEKERJAAN BANGUNAN INTAKE PEKERJAAN PEMB. BAK PENAMPUNGAN RESERVOIR 1 UNIT 50 PEK. PEMBANGUNAN SAMBUNGAN RUMAH SR : 19 UNIT Penawar, PEKERJAAN FINISHING JUMLAH BOBOT PEKERJAAN RENCANA KERJA MINGGUAN KUMULATIF RENCANA KERJA REALISASI PEKERJAAN MINGGUAN KUMULATIF REALISASI PEKERJAAN DEVIASI PTCV. …………………………. NAMA JELAS DirekturDirektris 1 B B I SYARAT-SYARAT PENJELASAN UMUM 1.1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH SISTEM PERPIPAAN DESA KANANDEDE KEC. LIMBONG 1.2. Pekerjaan harus sesuai dengan : a. Uraian dan syarat-syarat umum pekerjaan ini Spesifikasi Umum Perpipaan . b. Semua gambar-gambar perencanaan yang telah dibuat oleh konsultan perencana dan telah diketahui oleh Pengelola Teknik Proyek. c. Petunjuk-petunjuk dari Pemimpin Proyek dan unsur-unsur teknik lainnya baik lisan maupun tertulis. d. Syarat-syarat umum untuk pelaksanaan pemborongan pekerjaan umum di Indonesia A.V. 1941. e. Syarat-syarat perburuhan f. Standar bahanmaterial dan peralatan  Semua bahanmaterial maupun peralatan yag dipasang secara permanen harus baru dan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, jika menggunakan di luar yang ditentukan dalam spesifikasi harus dibuat amandemen.  Jika tidak disebutkan dalam spesifikasi penggunaan bahanmaterial maupun peralatan yang dipergunakan dalam pelaksanaan konstruksi maka dapat dipergunakan daftar standar yang dikeluarkan oleh organisasi resmi sebagai berikut :  PKKI : Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia  PBI : Peraturan Beton Indonesia  SII : Standar Industri Indonesia  HGPS : Hydraulic Gate and Penstock Association Japan  JRA : Japan Road Association  SSPC : Steel Structures Painting Council  ASBR : Water and Power Resources Service, United States Departement of the Interior Formerly United States Bureau of Reclamation.  AWS : American Welding Society  ASTM : American Society for Testing and Materials  AISA : American Iron and Steel Institute  ACI : American Conrete Institute  JCEA : Japan Civil Engineer Association  AASHTO : American Association of State Highways and Transportaion Officials  JIS : Japanese Industrian Standard g. Risalah Berita Acara Penjelasan Pekerjaan 2 1. 3. Pekerjaan Pendahuluan a. Dalam waktu 15 hari setelah menerima surat perintah, kontraktor harus mengirimkan Rencana Pelaksanaan Kerja, Metode Pelaksanaan dan Laporan Kegiatan secara rinci yang sesuai rencana kerja global yang telah diajukan dalam pelelangan. Rincian tersebut harus mencantumkan Program Pelaksanaan:  MobilisasiDemobilisasi  Survey dan Testing Lapangan  Daftar Bahan dan Peralatan Khusus  Kemungkinan Kelambatan Pekerjaan b. Rencana pelaksanaan kerja disusun dalam bentuk bagan Bar Chart danatau S-Curve. c. Mobilisasidemobilisasi tenaga kerja dan peralatan serta pengadaan bahan material. d. Pelaksana lapangan yang cakapterampil sesuai bidang disiplin ilmunya. e. Basecamp dan direksi keet, dengan ketentuan sebagai berikut :  Ukuran bangunan 3 x 4 m untuk Direksi Keet dan 3 x 5 m untuk Basecamp, tinggi langit- langit 2,50 m.  Tiang dari kayu kelas III ukuran 1010 cm.  Rangka atap dan dinding kayu dari kayu kelas III ukuran 510 dan 57 cm.  Pada lantai digunakan Rabat Beton 1pc : 3psr : 5krl Dan Di floor licin  Dinding terbuat dari tripleks yang dilengkapi pintu dan jendela yang cukup untuk penerangan jendela udara.  Atap seng gelombang.  Ruang Direksi Dilengkapi kursi meja ½ biro, meja tamu, papan tempel ukuran 122 x 244 cm, gambar pelaksanaan dan bester serta jadwal pelaksanaan pekerjaan, perlengkapan P3Kobat-obatan.  Contoh material yang akan digunakandiuji. f. Papan Nama Proyek g. Dokumen kontrak  Konsep dokumen kontrak disiapkan oleh Pemilik Pekerjaan namun penggandaannya oleh kontraktor.  Jumlah dokumen kontrak sebanyak yang telah ditetapkan pada syarat-syarat administrasi, kontraktor harus menyiapkan maksimum 5 lima set untuk pelaksanaan di lapangan. Jumlah tersebut sudah termasuk yang harus disiapkan oleh kontraktor untuk Direksi Pekerjaan dan Engineer Konsultan yang ditunjuk. h. Gambar-gambar kerja yang selalu siap di lapangan i. Laporan 1.4. Laporan Kontraktor harus membuat laporan kegiatan pekerjaan dengan menggunakan format yang telah disetujui oleh Direksi. 3 a. uku har an yang encatat se ua petunjuk-petunjuk , keputusan-keputusan dan detail-detail penting dari unsur teknik. b. Laporan harian, berisi hal-hal berikut :  Kondisi musimcuaca  Jumlah staf dan pekerja yang bekerja  Jumlah dan jenis material dan peralatan di lapangan  Laporan kemajuan pekerjaan, termasuk lokasi serta perhitungan volume setiap hari.  Kejadian yang menghambat pekerjaan.  Kejadian atau kondisi yang mengakibatkan keterlambatan kemajuan progres pekerjaan.  Semua informasi yang berkaitan dengan pekerjaan. e. Laporan Mingguan  Setiap akhir minggu dibuat laporan dengan format yang telah disetujui dan membuat program rencana kerja minggu berikutnya.  Setiap satu minggu sekali diadakan rapat antara personil inti dari kontraktor dengan Direksi lapangan untuk membahas kelancaran pekerjaan. d. Laporan Bulanan  Setiap tanggal 25 bulan berjalan, Kontraktor harus sudah membuat laporan dengan menggunakan format yang telah disetujui. Laporan tersebut meliputi laporan fisik dan laporan keuangan.  Laporan berisi tidak mutlak dibatasi hal-hal sebagai berikut :  Secara rinci uraian pekerjaan yang dilaksanakan pada periode bulan tersebut.  Ringkasan komulatif kemajuan fisik dan progres keuangan untuk setiap kegiatan utama.  Prosentase hasil kera terhadap seluruh pekerjaan yang tercantum dalam kontrak.  Penjelasan penyebab keterlambatan pelaksanaan dan usulan pemecahan untuk mengejar ketinggalan dan kehilangan waktu.  Rencana kerja bulan berikutnya.  Daftar peralatan mesin-mesin konstruksi dan bahanmaterial yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan termasuk mesin-mesin yang baru didatangkan maupun yang dikeluarkan dari lokasi lapangan pekerjaan termasuk periode mesin-mesin dan peralatan tidak digunakan.  Jumlah total volume dari jenis pekerjaan yang tercantum dalam daftar volume Bill of Quantity.  Kondisi cuaca secara umum, termasuk pencatatan periode serta intensitas hujan setiap hari.  Daftar kecelakaan :  Masuk rumah sakit atau meninggal bila ada.  Kerusakan pekerjaan 4  Kerusakan hun an , material dan peralatan.  Schedule progres kemajuan yang menunjukkan tanggal penerimaan dan jumlah dan tagihan yang dikirim tetapi belum dibayar.  Perkiraan jumlah pembayaran dari pemilik untuk bulan periode berikutnya.  Foto-foto pelaksanaan pekerjaan pada bulan tersebut. e. Foto-foto Pelaksanaan Pekerjaan  Kontraktor harus membuat foto yang menggambarkan kemajuan pelaksanaan pekerjaan, foto harus menunjukkan keadaan sebelum dimulai pelaksanaan, sedang dalam pelaksanaan dan setelah selesai pelaksanaan. Pengambilan fot harus dalam satu titk dan arah yang sama.  Tiga lembar cetak foto untuk setiap pemotretan harus diserahkan kepada Direksi dalam jangka waktu 10 sepuluh hari.  Ukuran foto 3R  Setiap foto harus dilampirkan sebagai berikut :  Penjelasan ringkas, termasuk lokasi dan kode nomor  Nomor foto dan tanggal pengambilan  Nama kontraktor  Nama proyek  Negatif film harus diserahkan juga kepada Direksi dengan diberi label dan mudah disimpan. 1.5. Gambar-Gambar Pelaksanaan Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan yang cermat terutama ukuran-ukurannya maupun dimensi dari segi yang tertera di dalam gambar rencana tersebut. Bila ada yang tidak sesuai atau kurang jelas harus dikonfirmasikan kepada Direksi. Semua yang meragukan harus dimintakan penegasan dari Direksi dalam bentuk tertulis. a. Format Gambar  Bahasa Semua gambar dan data perhitungan pendukungnya yang harus disiapkan oleh kontraktor menggunakan bahasa Indonesia, bila ada gambar yang berbahasa asing diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.  Satuan Semua satuan menggunakan sistem metrik.  Ukuran Semua gambar menggunakan ukuran standard, JIS, ukuran A3 , kecuali ada perintah lain atau persetujuan dari Direksi.  Judul Konsep tentang judul maupun format semua gambar yang disiapkan oleh kontraktor, ditunjukkan terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan Direksi. 5  Penomoran Referensi penomoran gambar menggunakan sistem penomoran gambar teknik. Urutan penomoran akan ditetapkan oleh Direksi. Bila kontraktor bermaksud memberikan referensi penomoran untuk kepentingan sendiri bisa menambahkan kolom pada kolom- kolom judul.  Indeks Gambar Tiap-tiap gambar yang dihasilkan diberikan indeks. Lembaran-lembaran indeks gambar harus diserahkan kepada direksi. b. Gambar di lapangan Semua lembaran gambar yang paling akhir mendapatkan persetujuan revisi oleh direksi segera dikirim ke kantor lapangan kontraktor. Gambar-gambar tersebut harus selalu ada di lapangan dan sewaktu-waktu selalu dapat dipergunakan untuk pemeriksaan oleh Direksi.  Gambar pelaksanaan Construction Drawing Semua gambar untuk dilaksanakan construction drawing diberikan oleh Pemilik yang disiapkan oleh Konsultan. Dalam gambar ini jelas menunjukkan tata letaknya, dimensinya, jenis konstruksinya dan seterusnya seperti yang disebutkan dalam spesifikasi atau petunjuk direksi.  Gambar Kerja Working Drawing  Kontraktor harus membuat gambar kerja working drawing dan gambar tersebut mengacu pada gambar untuk dilaksanakan construction drawing yang diberikan oleh pemilik pekerjaan.  Gambar kerja harus detail dan dicantumkan jumlah material yang digunakan bar bending schedule, list of material, dll, juga mempertimbangkan kemudahan pemeriksaaninspeksi dari prosedur kerja maupun metode pelaksanaan yang akan dikerjakan di lapangan oleh Kontraktor.  Gambar kerja diajukan kepada Direksi sebanyak 3 tiga rangkap cetak biru blue print untuk dilakukan pemeriksaan sampai mendapatkan persetujuan. Bila ada perubahan dalam gambar kerja, maka harus dalam bentuk tertulis yang ditandatangani oleh Direksi dan gambar perubahan ini merupakan bagian daripada Gambar Kerja.  Dari gambar kerja yang telah disetujui, ternyata setelah memperhatikan kondisi pondasi, hasil galian maupun hasil test laboratorium, konstruksi yang dikehendaki lain dan perlu perubahan gambar kerja, maka perubahan tersebut harus dalam bentuk tertulis dari Direksi pekerjaan. Semua biaya gambar kerja berikut perubahan- perubahannya menjadi beban kontraktor.  Gambar kerja dalam beberapa item pekerjaan juga digunakan sebagai dasar acuan pengajuan Tagihan Pembayaran Monthly Payment Kontraktor.  Gambar FasilitasBangunan Sementara 6 Dalam jangka waktu 30 tiga puluh hari sebelum dimulai pekerjaan dari tiap seksi pekerjaan, kontraktor harus sudah mengirimkan gambar-gambar fasilitasbangunan sementara yang akan dipergunakan di daerah areal proyek seperti gambar gudang, rencana kantor, tempat penyimpanan peralatan mesin, asrama pekerja dan bangunan, bangunan lainnya yang diusulkan oleh kontraktor. Gambar-gambar harus mendapatkan persetujuan dari Direksi. Bila ternyata dalam pelaksanaan ada perubahan, kontraktor juga harus mendapatkan persetujuan dari Direksi perihal perubahan tersebut baik dari segi lokasi maupun konstruksinya.  Gambar Terlaksana As Built Drawing 1. Selama pelaksanaan konstruksi pekerjaan, kontraktor harus mengikuti seksama dan mencocokkan dengan gambar kerja. Ketidakcocokan dengan gambar kerka yang telah disetujui, supaya dicantumkan perubahan-perubahannya dan konstruksi pekerjaan yang dikerjakan sesuai dengan keadaan yang dikerjakandengan keadaan sebenarnya untuk selanjutnya dibuat gambar terlaksana. 2. Penyesuaian gambar dengan pelaksana pekerjaan di lapangan akan diadakan pemeriksaan oleh Direksi Teknik. Bila dari hasil pemeriksaan ternyata ditemukan ketidak sesuaian maka dalam jangka 14 empat belas hari, kontraktor harus telah memperbaiki gambar tersebut, sehingga gambar terlaksana benar-benar sesuai dengan yang dilaksanakan di lapangan. Setelah mendapatkan persetujuan maka Kontraktor menggandakan di samping untuk keperluannya sendiri, sebanyak 3 tiga set diserahka kepada DireksiEngineer. 3. Gambar terlaksana harus dibuat di atas, kertas A3 yang berkualitas baik dari memudahkan dalam penggandaannya. Selanjutnya gambar terlaksana yang telah selesai dan telah mendapatkan persetujuan dari DireksiEngineer diserahkan kepada pemilik pekerjaan oleh kontraktor. 4. Dalam jangka waktu 1 satu bulan setelah penandatanganan serah terima pekerjaan 100, kontraktor harus sudah menyerahkan gambar terlaksana lengkap yang terdiri dari 1 Satu set gambar lengkap cetakan ukuran penuh A 3  Gambar-Gambar Lain Selain gambar-gambar yang disebutkan di atas, gambar-gambar lain yang masih diperlukan dalam pelaksanaan seperti gambar metode pelaksanaan, skema diagram ataupun grafik jadwal pelaksanaan pekerjaan, harus diserahkan juga untuk mendapatkan persetujuan dari DireksiEngineer. 1.6. Jika ada perbedaan gambar dan syarat-syarat teknik, maka syarat-syarat teknik yang harus diikuti. Jika ada perbedaan pada gambar dan atau ukuran-ukuran maka gambar skala yang lebih besar yang diikuti, dan jika terdapat keragu-raguan dari isi dokumen proyek, maka kontrakor 7 harus end skus kan atau nta penjelasan pada d reks tekn k , dan dalam terjadi pertentangan isi antara dokumen-dokumen yang ada maka yang menentukan adalah tingkat kekuatan dari dokumen yang dimaksud sebagaimana telah ditetapkan dalam salah satu bagian dari dokumen proyek. 1.7. Survey dan Pengukuran Kembali a. Paling lambat 15 hari setelah penandatanganan kontrak, kontraktor diwajibkan untuk melaksanakan survey lapangan yang lengkap terhadap kondisi fisik dan struktur jalan lama. Kemudian harus mengajukan atau menyerahkan laporan lengkap dan detail dari hasil survey ini kepada direksi teknik. Laporan itu berupa rencana kerja secara tertulis, menjelaskan secara terperinci urutan-urutan dan cara pelaksanaan pekerjaan, termasuk hal-hal khusus bila perlu, misalnya cuacacurah hujan dan sebagainya. b. Titik referensi atau Bench Mark BM, telah ditetapkan oleh Pemilik di lapangan seperti dapat diperiksa di dalam gambar. Pengecekan BM sebelum digunakan sebagai pedoman kordinat dan elevasi harus diadakan pengecekan dan verifikasi tentang akurasinya. Kontraktor harus membuat titik referensiBM sementara untuk kepentingan kontraktor sendiri dalam melaksanakan pekerjaan, tetapi setiap titikBM sementara harus mendapat persetujuan direksi lapangan. c. Kontraktor harus menyampaikan secara Direksi, rencana pemasangan patok-patok dalam waktu tidak kurang dari 48 jam, mendahului pelaksanaannya. Pematolan dilakukan oleh kontraktor di bawah supervisi direksi dan bila dianggap perlu direksi dapat melakukan perubahan-perubahan di lapangan dan dalam hal ini akan disampaikan secara tertulis kepada kontraktor. d. Kontraktor harus mempersiapkan alat-alat ukur yang diperlukan di lapangan sehubungan dengan pekerjaan ini, termasuk yang diperlukan oleh direksi untuk pengecekan. 1.8. Peralatan Kontraktor harus mengajukan daftar peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan schedule pada rencana dan kontraktor mempersiapkan peralatan lapangan sebelum pelaksanaan dimulai seperti tanda pengaman lalu lintas, rol meter, mal ukuran kemiringan, papan nama proyek dan foto keadaan. 1.9. Bahan Bangunan Bahan bangunan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat minimal seperti yang ditetapkan dalam peraturan umum mengenai bangunan di Indonesia. a. Air Air untuk pengecoran beton harus air tawar yang tidak mengandung mineral dan alkalide. Selanjutnya harus memenuhi syarat-syarat yang sebagaiman diuraikan dalam PBI-1971 dan PUBB NI-12 1971. 8 . Portland Cement PC  Digunakan Portland Cement PC biasa yang mempunyai kualitas mineral sampai dengan S.400 semen tonasa atau semen bosowa, berdasarkan kualifikasi yang diteatpkan dalam NI-8.  Semen yang telah mengerasmembantu atau berbungkah tidak boleh dipergukan lagi. c. Pasir Pasir pasangan dan pasir beton dipergunakan pasir yang memenuhi syarat baik dan bersih, tidak mengandung lumpur serta tidak terlalu halus telah disetujui oleh Pihak Direksi. Selanjutnya harus memenuhi syarat-syarat sebagaimana yang diuraikan dalam PBI-1971 dan PUBB NI-12 1971. d. Batu Untuk pasangan pondasi dipakai batu gunung atau batu kali yang sudah pecah jenis keras, bersih dan permukaan tidak licin, ukuran besar rata-rata 20 cm. Sedangkan untuk pasangan tembok dipakai batu-bata kualitas baik dan telah mendapat persetujuan direksi. e. Kayu Kayu yang digunakan adalah kayu kelas I jenis bayam dan kayu kelas II Kalapi atau yang berkualitas baikmutu A . f. Kerikil Kerikil beton yang digunakan adalah kerikil cipping yang tidak mengandung lumpur. g. Besi Beton Besi beton digunakan besi U24 sesuai syarat atau peraturan Bahan Bangunan Indonesia. h. Timbunan Pilihan Timbunan pilihan harus terdiri dari bahan tanah atau batu yang memenuhi ketentuan SNI 03- 1744-1989 dan SNI 03-1742-1989 atau disetujui secara tertulis oleh Direksi pekerjaan. 1.10. Sumber Material Kontraktor harus mencari sendiri sumber-sumber bahan sub base yang memenuhi syarat dan mengajukan daftar kepada direksi mengenai sumber asal subbase yang akan digunakan. Direksi bersama kontraktor mengambil contoh material tersebut untuk keperluan pemeriksaan sebelum memberikan persetujuannya, biaya-biaya untuk itu menjadi tanggungan kontraktor. 1.11. Pemeriksaan testing dan persetujuan Kontraktor harus menyerahkan hasil pemeriksaan sebelum sumber bahan tersebut dieksploitir. Segala biaya yang menyangkut pemeriksaan tersebut menjadi tanggungan kontraktor. Material- material yang contohnya masih dalam tahap pemeriksaan, atau sifat-sifatnya meragukan belum diperkenakan untuk dibawah ke job site, dan bila material yang telah ada di job site ternyata tidak memenuhi syarat yang ditetapkan, direksi berhak untuk menolaknya dan kontraktor harus segera menyingkirkannya atas biaya sendiri. 9 1.12. Penyimpanan Material A. Harus disimpan sedemikian rupa sehingga tidak mengalami perubahan komposisi segregasi dan sedapat mungkin ditumpuk di tempat yang ditunjuk disetujui direksi. Segala biaya yang dikeluarkan termasuk ganti rugi bila penyimpanan tersebut berada di luar batas penguasaan jalan, menjadi tanggungan kontraktor. B. Penempatan material harus diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu lalu lintas dan tidak mengurangi mutu material dalam pelaksanaan pekerjaan. C. Jenis bahan material yang akan dimasukkan ke dalam lokasi harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu oleh pengawas lapangan dengan memberikan contoh bahan. D. Bahan material yang ditolak harus dikeluarkan dari lokasi proyek atas tanggunganbiaya pemborong sendiri selambat-lambatnya 2 x 24 jam sejak waktu ditolak bahan material tersebut. 1.13. Persyaratan Material Semua material harus bersih dan kotoran-kotoran, bahan-bahan organik dan bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki. Material yang dipakai sebagai bahan subbase adalah Agregat Kelas C yang penggunaannya masing-masing dijelaskan dalam petunjuk teknis Departemen PU Bina Marga dan diupayakan bahan yang berada di sekitar lokasi. 1.14. Biaya-Biaya Kontraktor menanggung segala biaya ganti rugikompensasi biaya-biaya retribusi dan sebagainya yang sehubungan dengan pengambilan penandatanganan material-material tersebut, namun tidak ada mata pembiayaan khusus untuk hal ini sehingga kesemuanya telah harus diperhitungkan dalam harga satuan material tersebut. 1.16. Lalu Lintas Lalu lintas pengalihan penyimpanan perlu disediakan untuk kendaraan roda dua sedangkan kendaraan roda empat tidak diperkenangkan lewat di atas permukaan jalan beton yang baru dikerjakan sampai siapa untuk dilewati. Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan akibat lalu lintas. 1

BAB II PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN

1. Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan ini terdiri dari pengumpulan dan analisa data sekunder, dimana data-data yang terkumpul minimum terdiri dari : a. Peta lokasi yang sementara dilaksanakan b. Peta rupa bumi c. Kondisi lokasi baik itu letak geografis, pencapaian iklim, hidrologi dan kemiringan lahan.

2. Penelitian Lapangan